Bauran Pemasaran Marketing Mix Peringkat (1)

TUGAS KEWIRAUSAHAAN
Bauran Pemasaran, Marketing Mix, Peringkat Produk, dan Jenis
Produk

Disusun Oleh:
Falentine Lidya

25010113140252

Rifha Asti

25010113140259

Yustina Hartiana

25010113140263

Distia Hayyudini

25010113140265


Berta Yurezka

25010113130283

Altriza Juliyandari

25010113140300

Yuniar Widya Larasati

25010113130304

Bagas Satrio

25010113140311

Febri Iswanto

25010113140313


Ajeng Ayuning Mutia

25010113130315

Kelas D

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014 / 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam dunia bisnis atau kewirausahaan tentunya sangat dibutuhkan sebuah
strategi pemasaran, agar usaha yang dijalani dapat berkembang seperti yang di
inginkan. Selain itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan
dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.
Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas

dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap
kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
Perubahan pada lingkungan, ekonomi, dan social culture membuat kompetisi
dan

konsumen

berubah

sehingga

harus

selalu

ada

hal-hal

baru


yang

diciptakan.Salah satu caranya adalah dengan membangun strategi pemasaran.
Strategi dalam hal ini adalah posisi dalam konsumen. Di dalam posisi inilah terdapat
segmentasi dan targeting. Segmentasi pasar itu dikatakan penting karena sebagai
deskripsi dan identifikasi ukuran pasar, lebih fokus dalam alokasi sumberdaya, dan
sebagai dasar pengembangan 4P (Product, Price, Place, Promotion). Segmentasi
pasar harus menguntungkan, dan harus dapat di akses dan dilayani secara
efektif. Segmentasi pasar penting untuk diketahui karena akan bermanfaat bagi
penilaian pasar dan penetapan strategi pemasaran.
Tidak semua segmen dapat dibidik, mengingat keterbatasan modal,
resources yang ada, sehingga segmentasi pasar yang dipilih, perusahaanakan
mencurahkan kemampuan sumber daya dan modal yang ada untuk mencapai hasil
terbaik. Akan sangat berpengaruh pada langkah selanjutnya. Misalnya jika yang
dibidik adalah segmentasi kelas ekonomi atas, maka akan sangat berbeda, produk,
carapromosi, delivery channel yang dilakukan dan lain sebagainya, dengan jika yang
dipilih adalah segmen kelas ekonomi bawah. Sangat penting, sejak dari awal
perusahaan


memiliki

kejelasan

atas

segmentasi

pasar

yang

dipilih

dan

disosialisasikan dengan jelas kepada seluruh karyawan bahkan para stakeholders.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah konsep segmentasi pasar?

2. Apa sajakah macam-macam segmentasi pasar?
3. Apa sajakah model tingkah laku pembeli?
4. Apa itu riset pasar?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian segmentasi pasar
2. Untuk mengetahui macam segmentasi pasar
3. Untuk mengetahui model tingkah laku pembeli
4. Untuk mengetahui tentang riset pasar

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah suatu proses menempatkan konsumen ke dalam
subkelompok yang memiliki respons yang sama terhadap suatu program pemasaran
(Cravens, 1997). Menurut Rambat Lupiyoadi (2001), segmentasi pasar adalah
membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan,
karakteristik, atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Berdasarkan

definisi diatas, segmentasi pasar dapat diartikan sebagai proses membagi pasar
yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok yang lebih homogen, yang memiliki
kesamaan kebutuhan atau karakteristik dan respons terhadap program pemasaran.
( Kotler, Philip dan Kevin lane keller. 2009)
 Dasar Segmentasi Pasar
Ada beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai dasar segmentasi,
namun secara garis besar mengikuti kategori yang dipelopori oleh Kotler:
1. Segmentasi Geografis
Dalam segmentasi geografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok
bedasarkan variable seperti wilayah (misalnya seperti wilayah Sumatera,
Jawa, Kalimantan), luas wilayah, luas kota, kepadatan, dan iklim.
Segmentasi geografi membagi pasar kedalam unit-unit geografi yang
berbeda seperti negara,negara bagian ,provinsi wilayah kota daerah atau
bahkan desa. Perusahaan dapat beroperasi di satu atau beberapa daerah,
atau beroperasi di seluruh daerah, sambil tetap memberikan perhatian pada
variasi lokal.Perusahaan tersebut bisa memutuskan untuk:






Segmentasi dalam satu atau beberapa wilayah geografis
Beroperasi dalam semua wilayah tetapi memperlihatkan variasi-variasi
kebutuhan dan pilihan geografis tersebut. Misalkan kopi bubuk bola dunia
dari lampung dijual secara nasional tetapi diberi aroma secara regional.
Orang-orang di daerah sumatra lebih suka kopi yang lebih pekat dari pada
orang-orang di pulau jawa.beberapa perusahaan di USA bahkan membagi
lagi kota-kota besar kedalam wilayah geografis yang lebih sempit. Suatu
contoh ada suatu perusahaan rokok yang berpromosi di daerah pantai utara
USA menyatakan bahwa kedar getah termbakau rendah karena perusahaan
ini mempromosiokan produk yang lai lagoi misalkan rokok yang kadar
mentolnya tinggi
2. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, membagi pasar menjadi kelompokkelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
generasi, kebangsaan, dan kelas sosial. Salah satu alasan variabel
demografis begitu populer bagi pemasar adalah bahwa variabel-variabel itu
mudah diukur.Bahkan ketika menggambarkan pasar sasaran dalam istilah
nondemografis (misalnya, berdasarkan jenis kepribadian), mungkin harus
kembali ke karakteristik demografis untuk memperkirakan ukuran apsar dan

media yang harus digunakan untuk mencapainya secara efisien.
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Keinginan dan kemampuan konsumen berubah sesuai dengan usia.
Bahkan anak-anak usia enam bulan berbeda dengan anak-anak berusia
tiga bulan dalam potensi mereka berkomsumsi. Ada suatu industri
mainan dari usia tiga bulan sampai dari dua belas tahun. Strategi
segmentasi ini dimaksudkan agar para orang tua dan pemberi hadiah
bisa lebih mudah mendapatkan mainan yang cocok hanya dengan
mempertimbangkan usia bayi.
b. Tahap Kehidupan

Tahap kehidupan mendefinisikan perhatian utama seseorang, seperti
mengalami perceraian, akan menjalani pernikahan kedua, merawat
orang tua, memustukan untuk hidup bersama orang lain, memutuskan
untuk membeli rumah baru, dan seterusnya. Tahap kehidupan ini
mempresentasikan peluang bagi pemasar yang dapat membantu
masyarakat mengatasi masalah utama mereka.
c. Jenis Kelamin
Pria dan wanita mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda, sebagian
berdasarkan susunan genetik dan sebagian karena sosialisasi.

Misalnya, wanita cenderung lebih berpikiran komunal dan pria
cenderung lebih ekspresif dan diarahkan oleh tujuan, wanita cenderung
memperhatikan semua hal dalm lingkungan baru, pria cenderung fokus
pada bagian lingkungan yang membantu mereka mencapai tujuan.
d. Pendapatan
Segmentasi pendapatan merupakan praktik lama dalam kategori seperti
otomotif, pakaian, kosmetik, layanan keuangan, dan perjalanan.
Meskipun demikian, pendapatan tidak selalu memprekdisikan
pelanggan terbaik untuk produk tertentu
e. Generasi
Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh saat-saat pertumbuhan
mereka-musik, film, politik, dan mngidentifikasikan kejadian pada
periode tersebut.Para ahli demografi menyebut kelompok generasional
ini kohort (kelompok). Anggotanya mengalami berbagai pengalaman
budaya, politik, dan ekonomi utama yang sama dan mempunyai
pandangan dan nilai yang serupa.
f.

Kelas Sosial
Kelas sosial berpengaruh kuat terhadap prefensi mobil, pakaian,

perlengkapan rumah, kegiatan bersenang-senang, kebiasaan
membaca, dan pengecer serta banyak perusahaan merancang produk
dan jasa untuk kelas sosial tertentu.

3. Segmentasi Psikografis
Psikografis adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi
guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli
dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat
psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Orang-orang di dalam
kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psikografis yang
sangat berbeda. Segmentasi psikografis dibagi menjadi :


Kelas Sosial
Kelas sosial mempunyai pengaruh kuat terhadap pilihan seseorang
terhadap mobil, pakaian, perabot dan sebagainya. Banyak perusahaan
merancang produk dan jasa untuk kelas sosial khusus dan memperbaiki



citra produk tersebut agar menarik minat kelas sosial pasar sasaran.
Gaya Hidup
Minat orang terhadap berbagai macam barang dipengaruhi juga oleh
gaya hidupnya. Sampai sekarang ternyata semakin banyak para pemasar
membagi pasarnya menjadi segmen-segmen berdasarkan gaya hidup



konsumen.
Kepribadian
Para pemasar juga telah menggunakan variabel kepribadian untuk
membagi pasar menjadi segmen-segmen.

4. Segmentasi Behavioristik


Kesempatan-Kesempatan
Para pembeli bisa dibedakan menurut kesempatan ketika mereka
memperoleh gagasan membeli atau memakai produk.Misalkan
perjalanan udara dipengaruhi oleh kesempatan-kesempatan yang
berkaitan dengan usaha, liburan atau keluarga.



Manfaat Yang Dicari

Bentuk segmentasi yang kuat ialah klasifikasi para konsumen menurut
perbedaan manfaat yang mereka cari dari produk tersebut.


Status Pemakai
Banyak pasar yang dapat dibagi menjadi segmen-segmen: non-pemakai,
eks-pemakai, calon pemakai, pemakai pertama kali dan pemakai tetap
sebuah produk.



Tingkat Pemakaian
Pasar juga dapat dibagi menjadi kelompok pemakai ringan, menengah
dan berat. Pemakai berat sering merupakan bagian pasar yang paling
kecil akan tetapi menyebabkan persentase yang tinggi dari konsumsi
seluruhnya.



Tahap Kesiapan Konsumen
Suatu saat orang berada dalam tahap kesiapan yang berbeda dalam
membeli suatu produk.Sebagian konsumen tidak menyadari adanya
produk tersebut, beberapa orang mngetahuinya, beberapa orang diberi
tahu, beberapa orang tertarik, beberapa orang berkeinginan dan
beberapa orang berminat beli.



Sikap Pandangan
Orang-orang dalam suatu pasar dapat antusias, positif, acuh tak acuh,
negatif atau bermusuhan terhadap sebuah produk
( Kotler, Philip dan Kevin lane keller. 2009)

 Penentuan Segmen Pasar (Market Targeting)
Setelah mengevaluasi berbagai segmen, perusahaan harus memutuskan
segmen mana dan berapa segmen yang harus dilayani.Pasar sasaran mencakup
seperangkat pembeli yang memiliki kebutuhan atau karakteristik umum yang ingin
dilayani oleh perusahaan.

 Kriteria Memilih Segmen Pasar
Setelah segmen pasar dievaluasi, langkah selanjutnya yaitu memilih segmen
yang akan dijadikan target atau pasar sasaran. Dalam memilih pasar sasaran yang
optimal, perlu diperhatikan beberapa kriteria berikut:
1. Responsif
Pasar sasaran harus responsif terhadap produk atau program-program
pemasaran yang dikembangkan.Langkah ini harus dimulai dengan studi
segmentasi yang jelas karena tanpa pasar sasaran yang jelas produsen
menanggung resiko yang terlalu besar.
2. Potensi penjualan
Potensi penjualan harus cukup luas.Semakin besar pasar sasaran, semakin
besar nilainya.Besarnya bukan hanya ditentukan oleh jumlah populasi tapi
juga daya beli dan keinginan pasar untuk memiliki produk tersebut.
3. Pertumbuhan yang memadai
Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi.Pasar tumbuh perlahan-lahan
sampai akhirnya meluncur dengan cepat dan mencapai titik pendewasaan.
4. Jangkauan media
Pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasar tepat memilih
media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya.
Menurut Bradley yang dikutip dari Setiadi (2003), dalam memilih pasar sasaran
mana yang akan diambil ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Sumber daya organisasi
Dalam memilih segmen maka perlu diperhatikan sumber daya yang ada
karena semakin banyak segmen yang dipilih maka biaya yang dibutuhkan
akan semakin banyak. Pemasaran terpusat akan menjadi pilihan organisasi
kecil yaitu dengan cara mengarahkan pemasaran pada segmen-segmen
yang ekcil, unik, dan kurang mendapatkan perhatian pesaing besar yang
dinamakan juga sebagai market niche.

2. Tipe produk
Ada produk yang disebut high-differentiated product maka strategi yang
digunakan bisa differentiated atau concentrated marketing karena produk
tersebut mudah diciptakan keunikan yang membedakannya dari produk
lain. Ada juga yang low differentiated product, maka strategi yang dipilih
yaitu undifferentiated marketing karena pada produk jenis ini sulit diciptakan
keunikan-keunikan.
3. Tahap dalam daur hidup produk
Produk memiliki siklus, yang dimulai dengan tahap perkenalan pasar,
pertumbuhan, dewasa, dan menurun. Pada masa perkenalan, dapat
diterapkan pemasaran serba sama. Pada mas pertumbuhan produk
semakin dapat diterima dan pasar mulai menginginkan variasi produk,
maka dapat diterapkan pemasaran serba aneka. Pada masa dewasa
persaingan sudah mencapai titik maksimal dan seluruh segmen sudah
terisi, maka organisai mulai mencari segmen-segmen yang belum dilayani
secara maksimal oleh pesaing sehingga pemasaran dapat diterapkan
pemasaran terkonsentrasi.Pada masa penurunan, organisasi perlu
membatasi investasi, memperkecil biaya pemasaran serta memusatkan
sumber daya pada produk dan segmen yang lebih menguntungkan dan
pemasaran terkonsentrasi yang sesuai untuk diterapkan.
4. Strategi pesaing dan strategi bersaing organisasi
Untuk memilih strategi mana yang akan diterapkan oleh organisasi, maka
perlu memperhatikan juga strategi yang diterapkan oleh pesaing dan
strategi bersaing yang dipilih organisasi. Pilihan strateginya bisa
berhadapan langsung atau menghindar. Kalau berhadapan langsung, maka
organisasi akan memilih segmen yang dimasuki oleh pesaing. Sedangkan
kalau menganut strategi menghindar, maka organisasi memasuki segmen
yang belum dimasuki oleh pesaing.

( Kotler, Philip dan Kevin lane keller. 2009)

2.2 Macam-Macam Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk
atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, yang setiap
segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Segmentasi pasar
antara lain sebagai berikut:
1. Segmentasi Pasar Konsumen
Segmentasi pasar konsumen yaitu membentuk segmen pasar dengan
menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic). Kemudian
perusahaan

akan

menelaah

apakah

segmen-segmen

konsumen

ini

menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi Pasar Bisnis
Segmentasi

pasar

memerhatikan

bisnis

tanggapan

yaitu

membentuk segmen

konsumen

pasar

dengan

(consumer responses) terhadap

manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.
3. Segmentasi pasar yang efektif, antara lain:
a. Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen
b. Besar segmen (subtantial), artinya cukup besar dan menguntungkan
untuk dilayani
c. Dapat dijangkau (accessible), artinya dapat dijangkau dan dilayani secara
efektif
d. Dapat dibedakan (differentiable), artinya secara konseptual dapat
dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan
program bauran
e. Dapat diambil tindakan (actionable), artinya program yang efektif dapat
dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut
(Widjanta, 2007)

2.3 Model Tingkah Laku Pembeli
Ada beberapa definisi perilaku konsumen. Menurut James F. Engel, perilaku
konsumen

adalah

tindakan

yang

langsung

terlibat

dalam

mendapatkan,

mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Sementara itu, David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta lebih menekankan
perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Mereka
mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan
mengajak aktivitas individu dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau
mengatur barang dan jasa. Kotler dan Amstrong mengartikan perilaku konsumen
sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga,
yang membeli produk untuk konsumsi personal.
(Simamora, 2001)
Beberapa teori tentang perilaku konsumen untuk mengetahui proses motivasi
yang mendasari dan mengarahkan perilaku konsumen dalam melaksanakan
pembelian adalah teori yang didasari pada pandangan ekonomi, psikologi,sosiologi,
dan antropologi.


Dalam pandangan ekonomi, keputusan seseorang untuk melaksanakan
pembelian merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar,
sehingga mereka akan memilih produk yang dapat memberikan kegunaan



yang paling besar, sesuai dengan selera dan biaya secara relative
Dalam pandangan psikologi, seseorang akan selalu didorong oleh kebutuhan
dasarnya yang terbentuk dari pengaruh lingkungan dimana ia berada/tinggal
atau bermukim. Teori yang termasuk kedalam teori psikologi ii, antara lain
adalah:

 Teori belajar yang mendasarkan pada empat hal, yaitu dorongan,
petunjuk, tanggapan, dan penguatan

 Teori rangsangan-tanggapan yang menekankan bahwa apabila
produsen ingin memperoleh tanggapan dari konsumen tentang
penawarannya, produsen tersebut harus mengadakan periklanan
secara terus-menerus

 Teori kesadaran yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorang
tidak hanya ditentukan oleh tanggpan mereka terhadap rangsangan
yang mempengaruhinya, akan tetapi dipengaruhi pula oleh sikap,
keyakinan, pengalaman, dan kesadaran

 Teori bentuk dan bidang yang menyatakan bahwa tingkah laku
seseorang merupakan interaksi antara perorangan/individu dengan
lingkungan psikologis

 Teori psikoanalitis yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorang
dipengaruhi oleh keinginan yang terpaksa dan adanya motif



tersembunyi.
Dalam pandangan sosiologi, keinginan dan perilaku seseorang sebagian
dibentuk oleh kelompok sosial tempat ia menjadi anggotanya
Dalam pandangan antropologi, lebih menekankan pada faktor sosial,namun
lebih mengutamakan kelompok sosial yang lebih besar yang ruang
lingkupnya lebih luas seperti kebudayaan dan kelas sosial.
(Assauri,1996)
Model perilaku konsumen sebagian bersumber dari model rangsangan

tanggapan. Gambar berikut ini menunjukkan rangsangan pemasaran dan lainnya
yang masuk ke dalam “kotak hitam” pembeli dan menghasilkan tanggapan pembeli.
Pada bagian kiri, rangsangan pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat,
dan promosi. Rangsangan lainnya terdiri dari kekuatan dan peristiwa besar dalam
lingkungan pembeli, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua rangsangan ini
masuk melalui “kotak hitam: pembeli dan menghasilkan serangkaian tanggapan
pembeli yang dapat diamati.

(Rangkuti, 2002)
Faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
a) Faktor Budaya
Faktor budaya yang memiliki pengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku
budaya ini terdiri dari beberapa komponen:


Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling
mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian
besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar



muncul dari pembelajaran.
Sub budaya: Setiap budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil
yang memberikan lebih banyak ciri – ciri dan sosialisasi khusu
anggota – anggotanya. Sub budaya terdiri atas bangsa, agama,
kelompok, ras dan daerah geografis. Banyak sub budaya yang
membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang
produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
mereka.



Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relative lebih homogen
dan bertahan lama dalam sebuah masyrakat, yang tersusun dalam
sebuah urutan hierarki. Para anggota dalam setiap jenjang tersebut
memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.

b) Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor – faktor sosial,
seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status.


Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung (melalui tatap muka) atau tidak langsung



terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
Keluarga adalah organisasi (kelompok kecil pembeli) yang paling
penting dalam masyarakat. Anggota keluarga merupakan kelompok



acuan primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang. Setiap peran memiliki status.

c) Faktor pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang
meliputi:


Usia dan tahap siklus hidup. Orang memberli barang dan jasa yang
berbeda sepanjang hidupnya. Konsumsi ini juga dibentuk oleh siklus



hidup keluarga
Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya.
Sebuhan perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya



untuk kelompok pekerjaan tertentu.



ekonomi seseorang

Keadaan ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhioleh keadaan

Gaya

hidup

seseorang

adalah

pola

hidup

seseorang

yang

diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi
dengan lingkungannya.



Kepribadian dan konsep diri. Setiap orang memiliki kepribadian yang
berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya.
(Rangkuti, 2002)

d) Faktor psikologis
Pilihan seseorang untuk membeli dipengaruhi oleh empat faktor psikologis
utama, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap.


Motivasi adalah dorongan untuk memuaskan satu kebutuhan
keinginan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh
suatu kebutuhan pada suatu waktu.Kebutuhan manusia diatur
menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling
tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga
diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak
itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator,
dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan



kebutuhan paling penting berikutnya.
Persepsi adalah proses memberikan makna atas rangsangan –
rangsangan ang diterima alat sensor kita (mata, kulit, lidah, telinga,
hidung). Manusia bertindak dan bereaksi sejalan dengan bagaimana
indra kita merasakan dan menginterpretasikan. Orang dapat
memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama
karena tiga proses persepsi dibawah ini:
o

Selective attention ini berarti kita hanya memberikan perhatian
pada hal – hal yang menarik perhatian.

o

Selective distortion, disamping individu itu selektif untuk hal –
hal yang menarik, individu juga cenderung lebih mudah
menerima hal – hal yang sesuai dengan keyakinan kita saja.

o

Selective retention, konsep ini berhubungan dengan memori.
Kita mengingat waktu yang lama jika sesuatu itu melekat di
dalam memori jangka panjang (long term memory). Paparan
yang bisa berubah dari memori jangka pendek ke jangka
panjang hanyalah yang dianggap menarik saja.



Proses pembelajaran (learning)
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang
yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia
adalah hasil proses belajar. Secara teori, pembelajaran seseorang
dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan dan



penguatan.
Kepercayaan dan sikap.
Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan
kepercayaan dan sikap yang kemudian mempengaruhi perilaku
pembeli. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki
seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap adalah organisasi dan
motivasi, perasaan emosional, persepsi dan proses kognitif kepada
suatu aspek. Kepercayaan dapat berupa pengetahuan, pendapat
atau sekedar percaya.
(Simamora, 2001)

2.4 Riset Pasar
Menurut Freddy Rangkuti, riset pemasaran atau marketing research adalah
kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari
perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan
interpretasi hasil penelitian.
Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran
dalam merebut peluang pasar. Kegiatan riset pemasaran meliputi berbagai kegiatan
mulai dari perumusan masalah, pengumpulan data, analisi data dan pengujian
hipotesis.
Riset pemasaran yang dapat dikontrol terdiri dari : Produk, harga, promosi
dan distribusi dan riset pemasaran yang tidak dapat dikontrol terdiri dari : kondisi
ekonomi, teknologi, peraturan pemerintah, politik, kompetisi dan perubahan sosial.

Klasifikasi riset pemasaran ada dua yaitu riset untuk identifikasi masalah dan
riset untuk pemecahan masalah. Riset untuk identifikasi masalah yaitu riset yang
digunakan untuk mengidentifikasi masalah, masalahnya itu tidak harus ada pada
saat ini tetapi bisa saja akan ada di masa yang akan datang sedangkan riset untuk
pemecahan masalah yaitu riset yang digunakan untuk memecahkan masalah yang
lebih spesifik atau mendalam didalam pemasaran.
Tujuan dasar riset pemasaran adalah untuk membantu manajer pemasaran
agar membuat keputusan yang lebih baik di setiap bidang yang menjadi tanggung
jawabnya.
Riset

pemasaran

mempunyai

peran

yang

sangat

penting

dalam

menyediakan informasi yang sayingat akurat dan berguna, sebagai contohnya yaitu
seorang perancang menggunakan riset pemasaran untuk memahami dengan baik
rancangan apa yang diinginkan oleh pemesannya.
Teori itu sangat berperan dalam mendukung aplikasi riset pemasaran yang
dimulai dari konseptualisasi dan identifikasi variabel kunci, operasionalisasi variabel
kunci, penyusunan riset desain, pemilihan sampel, analisis dan interpretasi data dan
integrasi temuan. Bisa dilihat secara lengkap dan jelasnya didalam table dibawah ini
:

Aplikasi Riset Pemasaran
1. Konseptualisasi
variabel kunci

dan

Peranan Teori
identifikasi Memberikan dasar-dasar konsep dan
pemahaman terhadap masalah yang
ada dan proses ini akan menghasilkan
varibel

independen

dependen (DV)

dan

variabel

Membangun kerangka teori (variabel
2. Operasionalisasi variabel kunci

independen dan dependen) yang lebih
dioperasionalkan dalam dunia nyata

Hubungan antar variabel kausal atau
3. Penyusunan desain riset

deskriptif

Kerangka
4. Pemilihan sampel

teori

menunjukkan

berguna

untuk

populasi

dan

menyarankan responden yang sesuai
serta model pemilihan sampe
5. Analisis dan interpretasi data

Didasarkan
pertanyaan

atas

kerangka

riset(research

teori,

questions)

dan hipotesis
Temuan yang diperoleh dari penelitian
6. Integrasi temuan

harus diinterpretasikan dan dikaitkan
dengan penelitian yang sudah ada dan
diintegrasikan

dengan

“Body

of

Knowledge”
Sumber : (Freddy Rangkuti, 1997)
Riset pemasaran dilakukan terutama untuk satu alasan yaitu agar membantu
membuat keputusan pemasaran yang lebih baik (Gilbert A. Churchill Jr, 2001)
Melakukan suatu penelitian haruslah melalui proses yang ilmiah. Untuk
mengimplementasikan proses penelitian yang ilmiah itu, harus menggunakan suatu
metode. Jika suatu metode sudah ditetapkan, maka tahap selanjutnya dapat
menentukan desain penelitian. Berdasarkan metode dan desaon penelitian ini,
dilakukanlah proses-proses berikutnya yaitu penentuan variabel, data, dan sumber
data. Penelitian memerlukan model, konsep ataupun teori. Mengacu kepada teori-

teori yang berlaku yang dpat dicari pada buku-buku teks ataupun dari hasil penelitian
orang lain baik yang sudah publikasikan maupun belum merupakan suatu faktor dari
keilmiahan penelitian yang akan dilakukan.
Proses riset pasar :
1. Penetapan masalah riset
2. Penentuan desain riset (eksploratori, deskriptif, kausal)
3. Metode pengumpulan data. Data sekunder (internal. Eksternal) dan data
primer. Kualitatif (wawancara, focus grup, teknik proyeksi) dan kuantitatif
(survei, observasi, eksperimen)
4. Membuat

rancangan.

Rancangan

pertanyaan

(terbuka,

tertutup).

Rancangan skala (nominal/ordinal/interval/rasio) dan rancangan alat
analisis (kualitatif/kuantitatif)
5. Metode pngabilan sampel. Probablity sampling (sample random,
sistematik,

stratified)

dan

non

probablity

sampling

(judgement,

convenient, quota, snowball)
6. Penulisan dan penyampaian proposa riset
7. Pengumpulan data (kerja lapangan)
8. Pengeditan pengkodean dan input data
9. Analisis dan interpretasi hasi riset
10. Penulisan dan penyampaian laporan akhir
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan riset pasar :
1. Penelitian terdahulu
Sebagai referensi untuk melakukan penelitian baru. Referensi bisa bersifat
hal-hal yang sederhana seperti responden, variabel penelitian, alat analisis
hasi akhir dari penelitian yang meliputi tentang uji hipotesis, dan lain-lain.
2. Landasan teori.
Hal-hal yang berkaitan dengan proses riset baik tulisan maupun lisan yang
menjadi acuan kita.
3. Metode penelitian

Metode penelitian dalam proses riset pemasaran ini

berkaitan dengan

variabel penelitian, variabel terikat dan variabel bebas.
4. Metode pengumpulan data
5. Menghitung sampel dan populasi
6. Uji validitas dan reabilitas
7. Penggunaan metode analisis regresi.
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, maka nilai variabel dapat
dibedakan menjadi empat tingkatan skala, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Jenis Variabel :
1. Variabel bebas : penyebab. Sedangkan variabel terikat adalah konsekueni
atau akibat.
2. Variabel aktif : variabel yang dimanipulasikan (misalnya, memberikan
perlakuan yang berbeda terhadap kelompok yang lain). Sedangkan variabel
atribut adalah variabel yang sangat sulit untuk dimanipulasi (misalnya jenis
kelamin, status sosial ekonomi, sikap, dsb.)
3. Variabel kontinu : sehimpunan harga ang teratur dalam suatu cakuan (range)
tertentu atau ada urutan peringkat. Sedangkan variabel kategori ini adalah
bagian dari himpunan yang merupakan penentu sesuatu himpunan bagian.
Variabel kategori ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu bariabel kategori
dikotomis (jenis kelamin, kulit putih-hitam) dan variabel kategori politomi,
yakni variabel yang memilki lebih dari dua bagian (misalnya, jenis pekerjaan,
pendapatan). (Rangkuti, 1997)

Penentuan parameter dan variabel sangat tergantung pada masalah
penelitian, tujuan penelitian dan kerangka teori yang dipergunakan. Disarankan
setiap peneliti hendaknya mempelajari terlebih dahulu semua konsep atau teori yang
berhubungan dengan masalah penelitian yang ingin dilakukan. Parameter dan
variabel yang akan dipakai merupakan pedoman atau peunjuk untuk mencari data
maupun informasi di lapangan, baik dengan menggunakan data sekunder, observasi

maupun pengumpulan data primer dengan menggunakan metode survey (Taan,
2010).
Cara penentuan parameter dan variabel
Berikut ini adalah parameter dan variabel yang dipergunakan, diklasifikasikan
berdasarkan :
1. Identifikasi
2. Fasilitas umum
3. Fasilitas sosial
Variabel

Parameter
riset
Identifikasi

Kualitatif

Nilai
variabel

Kuantitatif

Wawancara

angka

Nama pengembang

Nama

Nama lokasi

Nama

Nama kabupaten

Nama

Nama propinsi

Nama

Nama responden

Nama keluarga

Hubungan

dengn

kepala keluarga

-kepala
keluarga
-istri
-suami

Jenis kelamin

-laki-laki
-perempuan

Pekerjaan responden

Menganggur
bekerja

Umur

tahun

responden
Fasilitas

Penyediaan air

umum
Listrik
Telepon
Pelayanan

jasa

angkutan
Jasa keamanan
Pembuangan sampah
Kebersihan
pemukiman
Penerangan jalan dan
sistem drainase
Fasilitas

Organisasi

sosial

kelompok kerja

dan

preman
Ketersediaan

fasilitas

sosial
(Rangkuti, 1997)
Contoh variabel : fungsi S = f(X1, X2,….Y1, Y2…) di mana X1, X2…merupakan
variabel yang dapat dikendalikan perusahaan yaitu apa yang dikenal dengan istilah
4P (Product-Place-Promotion-Price) dan Y1, Y2…merupakan variabel yang tidak
dapat dikendalikan perusahaan misalnya sikap dan perilaku konsumen.

Tahap yang dilalui dalam riset memiliki alur yang masuk akal untuk menjamin
agar informasi yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi. Informasi yang
berkualitas merupakan informasi yang memiliki kriteria relevan, akurat, reliable, valid
dan terkini (Taan, 2010).
Riset pemasaran itu menggunakan metode yang sistematik dan obyektif agar
informasi yang tersedia dapat diandalkan atau dipercaya kebenarannya artinya
bahwa riset pemasaran menggunakan beberapa tahap yang merupakan kesatuan
logis sehingga hasilnya dapat diterima oleh semua pihak. (Taan, 2010).

BAB III
KESIMPULAN

Dalam dunia bisnis atau kewirausahaan tentunya sangat dibutuhkan sebuah
strategi pemasaran, agar usaha yang dijalani dapat berkembang seperti yang di
inginkan. Selain itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan
dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.
Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas
dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap
kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam mengembangkan strategi pasar yaitu segmentasi pasar,
menganalisa model perilaku pembeli dan melakukan riset pasar.
Segmentasi pasar dapat diartikan sebagai proses membagi pasar yang
heterogen ke dalam kelompok-kelompok yang lebih homogen, yang memiliki
kesamaan

kebutuhan

atau

karakteristik

dan

respons

terhadap

program

pemasaran.Untuk mengetahui macam segmentasi pasar.
Menurut James F. Engel, perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Sementara itu, David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta, perilaku konsumen adalah
proses

pengambilan

keputusan

dan

mengajak

aktivitas

individu

dalam

mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa.
Menurut Freddy Rangkuti, riset pemasaran atau marketing research adalah
kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari
perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan
interpretasi hasil penelitian. Kegiatan riset pemasaran meliputi berbagai kegiatan
mulai dari perumusan masalah, pengumpulan data, analisi data dan pengujian
hipotesis. Tujuan dasar riset pemasaran adalah untuk membantu manajer
pemasaran agar membuat keputusan yang lebih baik di setiap bidang yang menjadi
tanggung jawabnya.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 1996. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Daniel Mc. Carl Gates, Roger. 2001. Riset Pemasaran kontemporer. Jakarta:
Salemba Empat.
Widjajanta, Bambang. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Bandung: CV Citra
Praya.
Hendri, John. 2009. Riset pemasaran. Jakarta: Universitas Gunadarma
Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Jr, Gilbert A. Churchill. 2001. Dasar – Dasar Riset Pemasaran, Edisi 4, Jilid 1.
Jakarta : PT. Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga
Belas Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Rangkuti, Freddy. 2001. Measuring Customer Satisfaction: Gaining Customer
Relationship Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
_____. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : Gramedia
pustaka utama.
Jurnal :
Taan, Hapsawati. 2010. Peran Riset Pemasaran dalam Pengambilan Keputusan
Manajemen. Universitas Gorontalo.

http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v06-n02/vol-6-artikel-12.pdf/pdf/vol-6-artikel12.pdf. Diakses pada tanggal 28 September 2014
http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/2357.pdf . Diakses pada tanggal 28
September 2014