Pengetahuan Ibu tentang KOlostrum pada B
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan
Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baikpula
tingkat pengetahuannya (Notoatmodjo,2003).
1. Awarness : Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
dahulu terhadap stimulus.
2. Interrest
: Dimana orang mulaitertarik padastimulus
3. Evaluation : Proses menimbang-menimbang
4. Trial
: Tahap mencoba-coba
5. Adoption : Dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulus.
Secara umum tingkat pengetahuan didalam domain kognitif memiliki
enam tingkatan (Notoatmodjo,2005).
1. Tahu (Know)
Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah untuk
mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima.
2. Memahami (Comprehension)
Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut.
3. Aplikasi (Aplication)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real.
4. Analisis (Analysis)
Diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut.
5. Sintesis (Synthesis)
Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
6. Evaluasi (Evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
B. Tinjauan Tentang Sectio Caesaria
1. Pengertian
Istilah sectio caesaria berasal dari perkataan lain caedere yang
artinya memotong. Pengertian ini sering dijumpai dalam roman law
(lex regia) dan emperor’s law (lex caesarea) yaitu undang-undang yang
menghendaki supaya janin dalam kandungan ibu-ibu yang meninggal
harus keluarkan dari dalam rahim (muchtar,2005).
Sectio caesaria adalah satu pembedahan guna melahirkan anak
lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus (Oxom, 2004).
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin
dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan
syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500gram
(prawiharto,2007).
2. Indikasi Sectio Caesaria (Wiknyosastro, 2002)
a. Panggul
b. Tumor-tumur jalan lahir
c. Stenosis serviks atau vagina
d. Plasenta previa totalis/sub totalis
e. Disporsis sefalo pelvic
f. Roptura uteri membakat
g. Kelainan letak
h. Gawat janin
Indikasi yang menambah tingginya angka persalinan dengan Sectio
Caesaria adalah :
a. Tindakan Sectio Caesaria pada letak sungsang.
b. Sectio Caesaria berulang.
c. Kehamilan prematuritas.
d. Kehamilan dengan resiko tinggi.
e. Pada kehamilan ganda.
f. Kehamilan dengan pre eklamsi dan eklamsi.
3. Kontra indikasi
Dalam praktek kebidanan modern tidak ada kontra indikasi tegas
terhadap Sectio Caesaria, namun demikian Sectio Caesaria jarang
dilakukan bila keadaan-keadaan sebagai berikut (Cunningham, 1995) :
a. Janin mati.
b. Terlalu prematur untuk bertahan hidup.
c. Ada infeksi pada dinding abdomen, syok.
d. Animia berat yang belum diatasi.
e. Kelainan kongenital.
f. Tidak ada/kurang sarana/fasilitas/kemampuan.
4. Komplikasi yang bisa timbul (Wink Yossastro,2002).
a. Infeksi
Lokasinya pada rahim dapat meluas keorgan-organ dalam rongga
tanggul disekitarnya. Faktor-faktor predisposis partus lama,
ketuban pecah dini, tindakan vagional sebelumnya.
b. Perdarahan
Perdarahan bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabangcabang arteri uterin ikut terbuka atau karena atonia uteri.
c. Bekuan darah dikaki (Tromboblebitis),organ-organ dalam panggul,
yang kandang-kadang sampai keparu-paru.
d. Luka kandung kemih
e. Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga bisa terjadi
ruptur uteri pada kehamilan berikutnya.
f. Rupture uteri pada kehamilan berikutnya.
C. Tinjauan Umum Tentang Kolostrum
Kolostrum atau ASI awal, yang berubah menjadi ASI matang
antara 3 dan 14 hari setelah melahirkan (Akre, 1989)dirancang sedemikian
rupa sehingga tidak membebani ginjal bayi yang belum matang.
Imunoglobin (lg) melapisi usus dan melindungi dari infeksi bakteri dan
virus. Faktor-faktor pertumbuhan menstimulasi sistem imun bayi.Howie
(1985) memaparkan kemampuan ASI untuk menyekresi lgA sebagai
respons terhadap patogen yang menginfeksi ibu. Zat patogen memasuki
ibu dan mengaktifkan sel B pada plak peyer (jaringan limfoid yang
berhubungan dengan usus). Dihasilkan sel-sel dengan aktivitas imun dan
sel-sel tersebut bermigrasi ke payudara, tempat lgA disekresi dengan
kemampuan spesifik untuk melawan zat patogen. Pada saat ASI mengalir
keusus bayi, usus tersebut kemudian akan membuat sekat yang
mengisolasi dirinya dari zat-zat patogen. lgA yang dihasilkan oleh ibu
melindungi bayi dari penyakit endemik yang ada diarea tempat tinggal ibu.
Seorang bayi yang lahir dirumah kemudian membentuk sistem pertahanan
diri di dalam ASI ibu untuk melindungi bayi terhadap patogen yang baru
atau yang sudah ada. Interaksi sistem ini dengan sistem imun ibu adalah
untuk perlindungan terhadap berbagai penyakit dan merupakan manfaat
terpenting untuk bayi yang mendapat ASI. Bayi di rumah sakit lebih rentan
terkena penyakit karena rumah sakit merngandung lebih banyak patogen,
walaupun ASI tetap memberi manfaat yang sangat besar.
Laktoferin dalam ASI mengikat zat besi, yang merupakan
komposisi utama untuk penambahan jumlah, misalnya, Escherichia coli.
Koloni laktobasilus terjadi pada ibu yang memberikan ASI; koloni ini
berkompetisi dengan dan kemudian menghambat pertumbuhan patogen.
ASI tidak hanya menyesuaikan diri untuk berespons terhadap infeksi. ASI
mengubah unsur-unsur sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI untuk bayi
berusia 4 minggu berbeda dengan ASI untuk bayi yang lebih tua
komponen ASI berubah seiring dengan pertumbuhan bayi. Suatu contoh di
kerajaan hewan, penyesuaian kandungan susu terjadi pada kanguru.
Kanguru memberi ASI untuk bayi kecil dari satu puting dan untuk bayi
yang lebih matang dari puting yang lain, yang kandungan susunya
dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka yang berbeda. (Konsep
Kebidanan: Christine Henderson dan kathleen jones, 2012)
D. Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
1. Tinjauan teoritis
a. Definisi
1) Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah: bayi baru lahir
yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500
gram. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari
2500 gram atau samadengan 2500 gram disebut prematur. Pada
tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang baru lahir dengan berat
lahir kurang dari 2500 gram disebut Low Birth Weight Infants
(BBLR.
2) Definisi adalah bayi (neonatus) yang lahir dengan memiliki
berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499
gram.
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan berat badan lahir
rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan :
1) Prematuritas murni/prematur :
a) Adalah: bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37
minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat
badanuntuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang
Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK)
b) Adalah neonatus dengan usia kehamilan yang kurang dari 37
minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat
badan untuk masa kehamilan atau dapat dikenal de3ngan
nama neonatus kurang bulan sesuai dengan masa kehamilan.
Ciri-ciri prematuritas murni:
Berat badan kurang dari 2500 gram.
Panjang badan kurang dari 45 gram.
Lingkar kepala kurang dari 33 gram.
Lingkar dada kurang dari 33 gram.
Masa gestasi kurang dari 37 minggu.
Kulit transparan. (Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita:
Dwi Maryanti, S.SiT., Sujianti, SST., Tri Budiarti, SST)
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka
hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui
penelitian-penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo,2005).
Variabel Independen
Variabel Dependen
p
Pendidikan
Pengetahuan
Post Sectio Caesarea
Dalam pemberian kolostrum pada
BBLR
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pembatasan ruang lingkup atau pengertian
variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo,2002).
1. Variabel Dependen
Pengetahuan
Pengetahuan adalah kemampuan dari responden untuk menjawab
pertanyaan tentang persalinan seksio sesarea.
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Pengisian Kuesioner
Skala Ukur : Ordinal
Hasil Ukur : Baik (jika responden memperoleh nilai > median)
Kurang baik (jika responden memperoleh nilai < median).
2. Variabel Independen
Pendidikan
Pendidikan
adalah
jenjang
kepemilikan ijazah terakhir.
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Pengisian Kuesioner
Skala Ukur : Ordinal
Hasil Ukur : Pendidikan Dasar
Pendidikan Menengah
Perguruan Tinggi
pendidikan
formal
berdasarkan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan
Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baikpula
tingkat pengetahuannya (Notoatmodjo,2003).
1. Awarness : Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
dahulu terhadap stimulus.
2. Interrest
: Dimana orang mulaitertarik padastimulus
3. Evaluation : Proses menimbang-menimbang
4. Trial
: Tahap mencoba-coba
5. Adoption : Dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulus.
Secara umum tingkat pengetahuan didalam domain kognitif memiliki
enam tingkatan (Notoatmodjo,2005).
1. Tahu (Know)
Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah untuk
mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima.
2. Memahami (Comprehension)
Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut.
3. Aplikasi (Aplication)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real.
4. Analisis (Analysis)
Diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut.
5. Sintesis (Synthesis)
Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
6. Evaluasi (Evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
B. Tinjauan Tentang Sectio Caesaria
1. Pengertian
Istilah sectio caesaria berasal dari perkataan lain caedere yang
artinya memotong. Pengertian ini sering dijumpai dalam roman law
(lex regia) dan emperor’s law (lex caesarea) yaitu undang-undang yang
menghendaki supaya janin dalam kandungan ibu-ibu yang meninggal
harus keluarkan dari dalam rahim (muchtar,2005).
Sectio caesaria adalah satu pembedahan guna melahirkan anak
lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus (Oxom, 2004).
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin
dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan
syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500gram
(prawiharto,2007).
2. Indikasi Sectio Caesaria (Wiknyosastro, 2002)
a. Panggul
b. Tumor-tumur jalan lahir
c. Stenosis serviks atau vagina
d. Plasenta previa totalis/sub totalis
e. Disporsis sefalo pelvic
f. Roptura uteri membakat
g. Kelainan letak
h. Gawat janin
Indikasi yang menambah tingginya angka persalinan dengan Sectio
Caesaria adalah :
a. Tindakan Sectio Caesaria pada letak sungsang.
b. Sectio Caesaria berulang.
c. Kehamilan prematuritas.
d. Kehamilan dengan resiko tinggi.
e. Pada kehamilan ganda.
f. Kehamilan dengan pre eklamsi dan eklamsi.
3. Kontra indikasi
Dalam praktek kebidanan modern tidak ada kontra indikasi tegas
terhadap Sectio Caesaria, namun demikian Sectio Caesaria jarang
dilakukan bila keadaan-keadaan sebagai berikut (Cunningham, 1995) :
a. Janin mati.
b. Terlalu prematur untuk bertahan hidup.
c. Ada infeksi pada dinding abdomen, syok.
d. Animia berat yang belum diatasi.
e. Kelainan kongenital.
f. Tidak ada/kurang sarana/fasilitas/kemampuan.
4. Komplikasi yang bisa timbul (Wink Yossastro,2002).
a. Infeksi
Lokasinya pada rahim dapat meluas keorgan-organ dalam rongga
tanggul disekitarnya. Faktor-faktor predisposis partus lama,
ketuban pecah dini, tindakan vagional sebelumnya.
b. Perdarahan
Perdarahan bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabangcabang arteri uterin ikut terbuka atau karena atonia uteri.
c. Bekuan darah dikaki (Tromboblebitis),organ-organ dalam panggul,
yang kandang-kadang sampai keparu-paru.
d. Luka kandung kemih
e. Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga bisa terjadi
ruptur uteri pada kehamilan berikutnya.
f. Rupture uteri pada kehamilan berikutnya.
C. Tinjauan Umum Tentang Kolostrum
Kolostrum atau ASI awal, yang berubah menjadi ASI matang
antara 3 dan 14 hari setelah melahirkan (Akre, 1989)dirancang sedemikian
rupa sehingga tidak membebani ginjal bayi yang belum matang.
Imunoglobin (lg) melapisi usus dan melindungi dari infeksi bakteri dan
virus. Faktor-faktor pertumbuhan menstimulasi sistem imun bayi.Howie
(1985) memaparkan kemampuan ASI untuk menyekresi lgA sebagai
respons terhadap patogen yang menginfeksi ibu. Zat patogen memasuki
ibu dan mengaktifkan sel B pada plak peyer (jaringan limfoid yang
berhubungan dengan usus). Dihasilkan sel-sel dengan aktivitas imun dan
sel-sel tersebut bermigrasi ke payudara, tempat lgA disekresi dengan
kemampuan spesifik untuk melawan zat patogen. Pada saat ASI mengalir
keusus bayi, usus tersebut kemudian akan membuat sekat yang
mengisolasi dirinya dari zat-zat patogen. lgA yang dihasilkan oleh ibu
melindungi bayi dari penyakit endemik yang ada diarea tempat tinggal ibu.
Seorang bayi yang lahir dirumah kemudian membentuk sistem pertahanan
diri di dalam ASI ibu untuk melindungi bayi terhadap patogen yang baru
atau yang sudah ada. Interaksi sistem ini dengan sistem imun ibu adalah
untuk perlindungan terhadap berbagai penyakit dan merupakan manfaat
terpenting untuk bayi yang mendapat ASI. Bayi di rumah sakit lebih rentan
terkena penyakit karena rumah sakit merngandung lebih banyak patogen,
walaupun ASI tetap memberi manfaat yang sangat besar.
Laktoferin dalam ASI mengikat zat besi, yang merupakan
komposisi utama untuk penambahan jumlah, misalnya, Escherichia coli.
Koloni laktobasilus terjadi pada ibu yang memberikan ASI; koloni ini
berkompetisi dengan dan kemudian menghambat pertumbuhan patogen.
ASI tidak hanya menyesuaikan diri untuk berespons terhadap infeksi. ASI
mengubah unsur-unsur sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI untuk bayi
berusia 4 minggu berbeda dengan ASI untuk bayi yang lebih tua
komponen ASI berubah seiring dengan pertumbuhan bayi. Suatu contoh di
kerajaan hewan, penyesuaian kandungan susu terjadi pada kanguru.
Kanguru memberi ASI untuk bayi kecil dari satu puting dan untuk bayi
yang lebih matang dari puting yang lain, yang kandungan susunya
dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka yang berbeda. (Konsep
Kebidanan: Christine Henderson dan kathleen jones, 2012)
D. Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
1. Tinjauan teoritis
a. Definisi
1) Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah: bayi baru lahir
yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500
gram. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari
2500 gram atau samadengan 2500 gram disebut prematur. Pada
tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang baru lahir dengan berat
lahir kurang dari 2500 gram disebut Low Birth Weight Infants
(BBLR.
2) Definisi adalah bayi (neonatus) yang lahir dengan memiliki
berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499
gram.
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan berat badan lahir
rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan :
1) Prematuritas murni/prematur :
a) Adalah: bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37
minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat
badanuntuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang
Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK)
b) Adalah neonatus dengan usia kehamilan yang kurang dari 37
minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat
badan untuk masa kehamilan atau dapat dikenal de3ngan
nama neonatus kurang bulan sesuai dengan masa kehamilan.
Ciri-ciri prematuritas murni:
Berat badan kurang dari 2500 gram.
Panjang badan kurang dari 45 gram.
Lingkar kepala kurang dari 33 gram.
Lingkar dada kurang dari 33 gram.
Masa gestasi kurang dari 37 minggu.
Kulit transparan. (Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita:
Dwi Maryanti, S.SiT., Sujianti, SST., Tri Budiarti, SST)
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka
hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui
penelitian-penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo,2005).
Variabel Independen
Variabel Dependen
p
Pendidikan
Pengetahuan
Post Sectio Caesarea
Dalam pemberian kolostrum pada
BBLR
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pembatasan ruang lingkup atau pengertian
variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo,2002).
1. Variabel Dependen
Pengetahuan
Pengetahuan adalah kemampuan dari responden untuk menjawab
pertanyaan tentang persalinan seksio sesarea.
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Pengisian Kuesioner
Skala Ukur : Ordinal
Hasil Ukur : Baik (jika responden memperoleh nilai > median)
Kurang baik (jika responden memperoleh nilai < median).
2. Variabel Independen
Pendidikan
Pendidikan
adalah
jenjang
kepemilikan ijazah terakhir.
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Pengisian Kuesioner
Skala Ukur : Ordinal
Hasil Ukur : Pendidikan Dasar
Pendidikan Menengah
Perguruan Tinggi
pendidikan
formal
berdasarkan