Tangki Ballast pada kapal selam (2)

Tangki Ballast pada kapal selam

PEMBAHASAN
Hukum archimedes memberikan pemahaman kepada kita tentang tekanan yang terjadi pada benda yang diletakan pada
zat cair. Hukum archimedes ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan Yunani pada tahun 187-212 SM yang
bernama Archimedes. Archimedes adalah seorang penemudan ahli matematika dari Yunani yang terkenal sebagai
penemu hukum hidrostatika atau yang sering disebut Hukum Archimedes.

Pada saat kita berjalan atau berlari di dalam air, kita tentunya akan merasakan bahwa langkah kita lebih berat
dibandingkan jika kitamelangkah di tempat biasa. Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair. Pengamatan ini
memunculkan sebuah hukum yang dikenal Hukum , yaitu :
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya yang disebut gaya
apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda yang diangkat dalam zat cair akan
terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda
dimasukkan ke dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan
demikian maka resultan gaya antara gaya berat dengan gaya ke atas merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya
berat disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya karena benda berada dalam zat cair. Benda
dalam air diberi simbol WS.
Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu (Ws) adalah :
Ws = W-Fa

dengan:
Ws = berat benda dalam zat cair (Kg⋅m/s2)
W = berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s2)
Fa = gaya apung (N)
dan besarnya gaya apung (Fa) dirumuskan sebagai berikut :
Fa = ρcair Vb g
dengan:
ρcair = massa jenis zat cair (kg/m3)
Vb = volume benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu tenggelam, melayang, dan
terapung.

Anda tentunya sering melihat kapal yang berlayar di laut, benda-benda yang terapung di permukaan air, atau
batuan-batuan yang tenggelam di dasar sungai. Konsep terapung, melayang, atau tenggelamnya suatu benda di
dalam fluida, kali pertama diteliti oleh Archimedes. Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam fluida, akan mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut :
dengan:
FA = gaya ke atas (N),

ρf = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3), dan
g

= percepatan gravitasi (m/s2).

Dapat dilihat bahwa besarnya gaya ke atas yang dialami benda di dalam fluida bergantung pada massa jenis fluida,
volume fluida yang dipindahkan, dan percepatan gravitasi Bumi. Anda telah mengetahui bahwa suatu benda yang
berada di dalam fluida dapat terapung, melayang, atau tenggelam, berikut uraiannya.
Contoh kapal, seperti yang kita ketahui kapal laut itu beratnya bisa mencapai ratusan ton dan sangat berat
tetapi dapat terapung di permukaan laut Konsep Gaya Apung,Konsep Massa Jenis .Badan kapal yang terbuat dari
besi berongga, ini menyebabkan volum air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya
apung sebanding dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi sangat besar gaya apung ini
mampu mengatasi berat total sehingga kapal laut mengaoung di permukaan laut. Jadi massa jenis rata – rata besi
berongga dan udara yang menempati rongga masih lebih kecil dari pada massa jenis air laut. Oleh karena itu kapal
itu mengapung.
Sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat yang terletak di antara lambung sebelah dalam sebelah luar.
Tangki ini dapat diisi udara atau air. Mengatur isi tangki pemberat berarti mengatur berat total kapal. Sesuai dengan
konsep gaya apung, berat total kapal selam akan menentukan apakah kapl selam mengapung atau menyelam
Kapal laut tidak akan tenggelam apabila. Berat kapal bertambah maka gaya ke atas juga harus bertambah besar.

1.3 Proses Melayang dan Tenggelam Gaya Apung,
1

Ketika terapung :

Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul dipermukaan zat cair dan sebagian terbenam
dalam zat cair.

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (w) lebih kecil dari gaya ke atas
(Fa).
w=Fa
ρb X Vb Xg = ρa X Va X g
ρb < ρa
Misal : Sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair, setelah dilepas, gabus tersebut akan naik ke
permukaan zat cair (terapung)
Selisih antara W dan FA disebut gaya naik (Fn).
Fn = FA-W
Benda terapung tentunya dalam keadaan setimbang, sehingga berlaku :
FA’ = Wrc . Vb2 . g = rb . Vb . g
Dengan :

ô FA’ = Gaya ke atas yang dialami oleh bagian benda yang tercelup di dalam zat cair.
ô Vb1 = Volume benda yang berada dipermukaan zat cair.
ô Vb2 = Volume benda yang tercelup di dalam zat cair.
Vb = Vb1 + Vb2
FA’ = rc . Vb2 . g
Berat (massa) benda terapung = berat (massa) zat cair yang dipindahkan

Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu :Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g
ρb . Vb = ρZC . V2
karena Vb > V2 maka : ρb < ρZC
Wb Fa
ob X Vb X g > pa X Va Xg
ob > pa
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair (ρ)

Pada benda tenggelam terdapat tiga gaya yaitu :
W=gaya berat benda
Fa =gaya archimedes

N = gaya normal bidang
ρZC = massa jenis zat cair

Kapal selam memiliki tangki pemberat di dalam lambungnya yang berfungsi mengatur kapal selam agar
dapat terapung, melayang, atau tenggelam. Untuk menyelam, kapal selam mengisi tangki pemberatnya dengan air
sehingga berat kapal selam akan lebih besar daripada volume air yang dipindahkannya. Akibatnya, kapal selam akan
tenggelam. Sebaliknya, jika tangki pemberat terisi penuh dengan udara (air laut dipompakan keluar dari tangki
pemberat), berat kapal selam akan lebih kecil daripada volume kecil yang dipindahkannya sehingga kapal selam
akan terapung. Agar dapat bergerak di bawah permukaan air laut dan melayang, jumlah air laut yang dimasukkan ke
dalam tangki pemberat disesuaikan dengan jumlah air laut yang dipindahkannya pada kedalaman yang diinginkan.
.
Konsep Melayang, Tenggelam dan Terapung dalam kapal selam.
Kapankah suatu benda dapat terapung, tenggelam dan melayang ?

Kapal selam dapat terapung bila massa jenis Kapal sealam lebih kecil dari massa jenis zat cair.
(miskonsepsi).

Kapal sela dapat melayang bila massa jenis Kapal selam sama dengan massa jenis zat cair.
(konsepsi ilmiah)



Kapal selam tenggelam bila massa jenis Kapal selam lebih besar dari massa jenis zat cair.
(konsepsi ilmiah).

Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh volume benda. (miskonsepsi).

Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh berat dan massa benda

Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan
dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam
sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk
kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk
bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.

Ternyata kapal selam menggunakan prinsip penerapan Hukum Archimedes( pelajaran fisika smp, sma)
yang tekait dengan terapung, melayang dan tenggelam. Kapal selam memiliki beberapa bagian yang
membuat kapal selam dapat melayang dan terapung di dalam air, bagian-bagian tersebut yaitu :

Tangki Ballast berfungsi untuk menyimpan udara dan air.


Katup udara, berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam ballast (tangki).

Katup air, berfungsi untuk memasukkan air ke dalam ballast (tangki).

Tangki Kompresor udara, yang berfungsi memompa air keluar dari ballast dan diganti dengan
udara.
Prinsip Kerja Kapal Selam
Kapal selam di desain memiliki tanki balast (trim), Tanki balast berfungsi menyimpan udara dan
air. Ketika kapal selam siap untuk menyelam, katup-katup besaryang dikenal sebagai “kingstons”,
yang terletak di dasar tangkibalas, dibuka untuk membiarkannya masuk ke laut. Udara di dalam tangki
keluar melalui katup-katup pada bagian atas, yang dikenal sebagai “lubang-lubang angin”. Kapal
selam itu masuk ke dalam air. Ketika kapal selam siap untuk muncul ke permukaan, lubang-lubang
angin ditutup dan tekanan udara didorong masuk ke dalam tangki-tangki. Hal ini meniup air kembali
melalui kingstons, dan kapal selam itu pun naik.

Dapat dikatakan bahwa tangki ballast ketika berisi udara berfungsi sebagai pelampung kapal selam
sehingga kapal selam dapat terapung. Syarat benda dapat melayang di dalam air adalah ketika gaya
apung benda sama besar dengan berat benda tersebut. Kapal selam ketika akan menyelam, membuka
katup air dan menutup katup udara sehingga air laut masuk ke dalam tangki ballast dan membuat
berat kapal selam bertambah serta tenggelam hingga ke kedalaman yang diinginkan. Karena masih

memiliki udara dari tangki kompresor udara, kapal selam dapat menyeimbangkan gaya apung dengan
beratnya. Namun, kapal selam akan pecah dan hancur jika terlalu dalam menyelam karena sesuai
prinsip tekanan hidrostatis yaitu, semakin dalam masuk ke dalam air maka tekanan hidrostatisnya
akan semakin besar.

Ketika kapal selam akan naik ke atas permukaan air, kapal selam membuka katup udara sehingga air
di dalam tangki ballast terpompa keluar dan kapal selam akan terdorong naik.

Cara Kerja
Pada kenyataannya, kapal selam dapat terapung. Hal ini dikarenakan kapalselam memiliki tangki
ballast dan katup udara yang membuat gaya apungkapal selam lebih besar dan berat kapal selam
lebih ringan. Ketika katupudara dibuka udara akan masuk memenuhi tangki ballast
sehingga kapalselam akan ringan dan dapat terapung di air. Dapat dikatakan bahwa
tangki ballast ketika berisi udara berfungsi sebagai pelampung kapal selamsehingga kapal selam

dapat terapung.Di dalam kapal selam terdapat kompresor udara yang fungsinya
dapatmemampatkan udara. Ketika mengapung, sebagian besar badan kapal selam
diisi udara sehingga secara keseluruhan ρ(massa jenis) kapal lebih kecil dariρ(massa jenis) air
laut dan meyebabkan ia bisa mengapung.
Kemudian jika kapal selam ingin lebih tenggelam, udara tadi dikeluarkan

dan air laut disekitarnya dimasukkan sehingga ρ (massa jenis) kapal secarakeseluruhan lebih
besar dari ρ (massa jenis) air laut. Dan jika kapal selam
ingin mengapung lagi maka air laut tadi dikeluarkan dan digantikan denganudara dari kompresor.

Kapal selam dapat melayang di dalam air karena kapal selam jugamenerapkan prinsip
Archimedes. Syarat benda dapat melayang di dalam airadalah ketika gaya apung benda sama
besar dengan berat benda tersebut.Kapal selam ketika akan menyelam, membuka katup air dan
menutup katupudara sehingga air laut masuk ke dalam tangki ballast dan membuat beratkapal
selam bertambah serta tenggelam hingga ke kedalaman yangdiinginkan. Karena masih memiliki
udara dari tangki kompresor udara,kapal selam dapat menyeimbangkan gaya apung dengan
beratnya. Namun,kapal selam akan pecah dan hancur jika terlalu dalam menyelam karenasesuai
prinsip tekanan hidrostatis yaitu, semakin dalam masuk ke dalam airmaka tekanan hidrostatisnya
akan semakin besar.
Cara kerja kapal selam ini ternyata menerapkan prinsip hukum archimedes. Ilmuan asal Yunani ini
merupakan salah satu ilmuan yang cukup terkenal dalam beberapa abad bahkan sampai sekarang.
Prinsip kerja hukum archimedes ini cukup sederhana karena syarat sebuah benda dapat dikatakan
mengapung yaitu jika gaya apung ini harus lebih besar dari sebuah berat benda itu sendiri. Jika Anda
masih kebingungan dari prinsip archimedes ini Anda bisa menyimak terlebih dahulu beberapa bagian dari
sebuah kapal selam yang mempunyai tugas dan fungsinya masing masing. Bagian bagian tersebut
meliputi: Katup udara, tempat atau bagian ini berguna untuk memasukan sejumlah udara kedalam tangki

atau biasa disebut ballast. Bagian yang kedua yaitu tangki atau ballast, tanki inilah yang mempunyai
fungsi utama sebagai penyimpan air maupun penyimpan udara. Selain itu, bagian yang cukup penting
lainnya yaitu katup air, bagian ini mempunyai fungsi untuk memasukan air kedalam tanki atau ballast.
Semua bagian tersebut dapat bekerja dengan baik dengan adanya sebuah alat penting yaitu kompresor
tangki udara. Alat inilah yang mempunyai tugas sangat vital agar sebuah kapal selam dapat menyelam
dan muncul ke permukaan air. Alat ini berguna untuk memompa sejumlah air dan digantikan dengan
sejumlah udara dan bisa juga sebaliknya.
Cara kerja kapal selam yang pertama dimulai ketika sebuah katup udara di isi oleh sejumlah udara yang
memenuhi tangki ballast menggunakan kompresor tanki udara sehingga sebuah kapal selam yang
beratnya puluhan ton ini bisa mengapung. Sedangkan untuk cara kerja kapal selam agar dapat melayang
di dalam perairan yang dalam yaitu dengan membuka katup air dan menutup tanki udara sehingga air
yang ada di laut masuk ke dalam tangki ballast dan ukuran atau jumlah air laut ini disesuaikan dengan
kebutuhan agar kapal selam dapat tenggelam ke sebuah kedalaman yang ditentukan. Itulah mengapa
sebuah kapal selam dapat mengapung dan tenggelam dengan cepatnya.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22