Laporan KKn Vokasi 2013. doc
Bidang kajian : KKN Vokasi
LAPORAN
PROGRAM PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN KKN DESA VOKASI
PROVINSI JAWA TENGAH
JUDUL PROGRAM
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DESA VOKASI BAKALAN KRAPYAK
MELALUI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA VOKASI
KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS
Disusun Oleh :
RATNA YULIA WIJAYANTI, SE.MM
DRS. MASTURI, MM
Dibiayai Oleh
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah
Tahun Anggaran 2013
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2013
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
PROGRAM PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN KKN DESA VOKASI
1. Judul kegiatan
: Peningkatan Kualitas Hidup Desa
Vokasi Bakalan Krapyak Melalui
Pengembangan Kelompok Usaha
Vokasi Kaliwungu, Kudus.
: Meningkatkan 5 aspek usaha untuk
Kemajuan usaha tata boga (aspek
informasi, aspek permodalan, aspek
produksi dan pemasaran, aspek tata
kelola keuangan, aspek legalitas
usaha)
2. Luaran kegiatan yang dihasilkan
3. Ketua pelaksana harian
a. Nama Lengkap
b. NIS
c. Jurusan
d. Univ/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah/Telepon/Faximili
f.
No. Hp dan e-mail
4. Anggota pelaksana kegiatan
5. Jumlah mahasiswa terlibat
6. Dosen pembimbing :
a. Nama lengkap dan gelar
b. NIS
c. No. hp dan e-mail
7. Biaya total kegiatan
8. Jangka Waktu
: Ratna Yulia Wijayanti, SE, MM
: 0610701000001168
: Manajemen
: Universitas Muria Kudus
: Mlati Lor Gang Budhan RT.4
Rw.4 No. 209 B. Kudus
: 08156589305/ratnafas@yahoo.com
: 1 orang
: 10 orang mahasiswa
: Drs. Masturi, MM
: 06107130200001001
: muria@umk.ac.id
: Rp 35.000.000
: 4 bulan
Kudus, 23 September 2013
Ketua LPM UMK
Ir. Shodiq Eko Ariyanto MP
NIS.
ii
ABSTRAKSI
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan salah satu bentuk pengabdian
mahasiswa kepada masyarakat, dimana mahasiswa dituntut untuk berperan aktif
dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan yang telah disusun untuk dapat
direalisasikan, bagaimana bersosialisasi, berinteraksi dengan kehidupan
bermasyarakat dalam suatu tempat atau wilayah tertentu dengan menerapkan disiplin
ilmu yang dimiliki kepada masyarakat.
Lokasi Kuliah Kerja Nyata Tematik Vokasi ditempatkan di Desa Bakalan
Krapyak Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Semarang Jawa Tengah.
Masyarakat Desa Bakalan Krapyak ini terdiri dari masyarakat yang heterogen.
Namun walau dengan perbedaan tersebut ternyata tingkat kekeluargaan dan kegotong
royongan masyarakatnya tetap terjaga. Ini dibuktikan dengan setiap kegiatan
masyakat selalu ramai dan rasa saling membantu sangat tinggi.
Dari hasil survey dan observasi yang dilakukan dapat kami ambil beberapa
sektor penting bahwa terdapat 4 titik vokasi yang berjalan dari 5 titik vokasi di Desa
Bakalan Krapyak ini. Wujud bantuan tersebut dengan menginterpretasikan
permasalahan ke dalam bentuk program kegiatan yang bertujuan untuk membantu
masyarakat sesuai dengan masalah yang timbul. Adapun program tersebut yaitu
aspek Pendidikan yang terdiri dari Kegiatan Bimbingan Belajar di SD N 1
Bakalankrapyak, Lomba dalam rangka memperingati HUT RI ke-68, Penyuluhan
Kesehatan Kanker Serviks pada ibu-ibu PKK, Posyandu (penimbangan berat badan
dan pemberian vitamin pada balita, Penyuluhan Gemar Makan Ikan. Adapun
program yang termasuk dalam aspek ekonomi yaitu, pendaftaran dan percetakan
merk, Pembuatan PIRT, Pembuatan NPWP usaha, Pembuatan Katalog di 2 titik
vokasi, pengadaan kembali display-display di pasar swalayan, membuat desain
inovasi terbaru, membuat jaringan dalam membeli bahan baku, membuat komunitas
pengusaha sandal, sosialisasi membangun jaringan kepada Bank dalam hal
permodalan, Pembuatan laporan keuangan sederhana usaha kecil, mikro, dan
menengah, pemberian materi tentang memasarkan suatu produk guna memperluas
pangsa pasar, motivasi usaha guna memperlancar operasional usaha, Pelatihan
pembuatan bros dari daur ulang bahan tak terpakai, Pelatihan pembuatan bros dari
kain perca, pembuatan inovasi produk yakni membuat bros dari manik-manik,
mengajak remaja untuk lebih kreatif dan berkreasi, penyuluhan makanan sehat
(posyandu).
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan Kulaih Kerja Nyata (KKN) Tematik
Vokasi Universitas Muria Kudus 2013 dapat kami selesaikan. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik Vokasi adalah salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
menjadi pedoman atau acuan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
lokasi Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.
Sebagai salah satu mata kuliah yang harus ditempuh, pelaksanaan kegiatan
ini dilakukan untuk mewujudkan partisipasi aktif perguruan tinggi dalam
mengidentifikasi, menganalisis, dan memberikan solusi bagi berbagai permasalahan
sosial yang terjadi dengan mengabdikan ilmu pengetahuan, teknologi, maupun seni
yang dihasilkan kepada masyarakat
Tak lupa pada kesempatan kali ini mengucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu menyelesaikan KKN ini. Ucapan terimakasih saya
sampaikan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kehidupan, keselamatan dan kesehatan
baik jasmani dan rohani.
2. Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjadi panutan kami.
3. Segenap Keluarga dan saudara yang telah mendukung.
4. Yang terhormat camat kaliwungu dan pejabat kepala desa bakalan krapyak,
kaliwungu, kudus yang telah memberi rekomendasi dan memberi ijin lokasi
5. Bapak Prof. DR. dr. Sardjadi, Sp. PA selaku Rektor Universitas Muria Kudus
yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan program
KKN Tematik Vokasi ini.
6. Bapak Ir. Shodiq Eko Ariyanto, MP., selaku kepala Lembaga Pengabdian
Masyarakat (LPM) Universitas Muria Kudus.
7. Bapak Ir. Shodiq Eko Ariyanto, MP., selaku Ketua KKN Universitas Muria
Kudus
8. Bapak Drs. Masturi, MM., dan Ibu Ratna Yulia Wijayanti, SE., MM. selaku
Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberikan banyak kritik dan
saran yang membangun kepada kami.
9. Bapak Drs. Jadmiko Muhardi Setiyanto selaku Camat Kaliwungu Kudus.
iv
10. Bapak Sumadi selaku Pejabat Kepala Desa Bakalan Krapyak Kaliwungu
Kudus.
11. Segenap perangkat Desa Bakalan Krapyak Kaliwungu Kudus yang telah
membantu
memberikan
informasi
kepada
mahasiswa
selama
KKN
berlangsung.
12. Bapak Sumadi dan Ibu Ana Zumairoh, serta Kak Diana, terima kasih telah
bersedia menyediakan rumah sebagai posko tempat kami berteduh dalam
pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Vokasi.
13. Warga masyarakat Desa Bakalan Krapyak terimakasih atas kerja sama dan
bantuannya.
14. Segenap rekan-rekan Tim KKN tematik Vokasi Universitas Muria Kudus di
Desa Bakalan Krapyak tahun 2013
15. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan KKN Tematik
Vokasi 2013 yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan pahala yang berlipat atas segala
amalan yang telah kita perbuat dan semoga laporan kegiatan KKN Vokasi ini
memberi manfaat kepada pihak-pihak yang memerlukan, amin.
Kudus, 21 September 2013
Tim KKN Vokasi
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................
ii
ABSTRAKSI.........................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR............................................................................................
iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. ANALISIS SITUASI...................................................................................
1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................
7
C. TUJUAN PROGRAM..................................................................................
8
D. MANFAAT PROGRAM..............................................................................
8
E. LUARAN KEGIATAN................................................................................
9
BAB II METODOLOGI KKN VOKASI
A. KERANGKA PIKIR....................................................................................
10
B. METODE KKN............................................................................................
11
C. STRATEGI KKN ........................................................................................
11
D. INDIKATOR KEBERHASILAN.................................................................
11
E. WAKTU & TEMPAT KEGIATAN ........................................................... ..12
F. PROGRAM KERJA MAHASISWA PESERTA KKN ................................
13
BAB III HASIL & PEMBAHASAN
A. HASIL .........................................................................................................
15
B. PEMBAHASAN ........................................................................................
15
BAB IV KESIMPULAN & REKOMENDASI
A. KESIMPULAN ........................................................................................
139
B. REKOMENDASI .....................................................................................
140
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA & ANGGOTA PENGUSUL
2. DENAH LOKASI DESA BAKALANKRAPYAK
3. DAFTAR ANGGOTA VOKASI DESA BAKALANKRAPYAK
4. PROGRAM KERJA MAHASISWA
5. DOKUMENTASI
6. DAFTAR MAHASISWA KKN VOKASI
7. CONTOH HASIL LABORAT
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Negara Indonesia yang merupakan kepulauan dalam menyelenggarakan
pemerintahan dan pembangunan bertujuan untuk mencapai masyarakan adil dan
merata berdasarkan pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945, karena luasnya
wilayah Indonesia pembangunan belum dapat dilakukan oleh setiap lapisan
masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tidak meratanya status sosial dalam lapisan
masyarakat. Sebagian besar masyarakan Indonesia masih berada dibawah garis
kesejahteraan. Serta hidup jauh dari kata layak.
Beranjak dari ini kesejahteraan dan kelayakan hidup, dari jumlah penduduk
yang kurang sejahtera dan menikmati hidup layak di Indonesia jumlah terbesar
berada di daerah pedesaan. Dari segi terpenuhinya sarana dan prasarana, masyarakat
yang hidup di daerah pedesaan jauh tertinggal dari masyarakat yang hidup di kota.
Masyaratak yang hidup di kota lebih mudah mengakses segala sesuatu untuk
memenuhui kebutuhan hidup mereka. Selain itu dilihat dari sosialisasi dan
pendidikan yang tidak merata merupakan salah satu faktor pembuat masyarakat yang
tinggal di desa kurang memahami betapa pentingnya pendidikan. Maka kebanyakan
masyarakat yang tinggal di desa memiliki kondisi ekonomi yang rendah, karena
kurangnya skill dan pengetahuan yang menunjang tercipta kreatifitas. Penduduk desa
bermata pencarian sebagai petani, peternak, dan perkebunan yang hasilnya tidak bisa
dipastikan. Jadi masyarakat di desa lebih memilih berkerja keras untuk memenuhi
kebutuhannya daripada belajar dibangku sekolah. Anak - anak pun juga kurang
mendapatkan perhatian dari orangtua sehingga mereka hidup dengan cara mereka
sendiri.
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk
mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik yang berkaitan dengan peningkatan
sumber daya manusia serta pemberdayaan segala potensi yang ada didesa tersebut
melalu penyuluhan dan pembekalan skill. Penangan hal tersebut tidak cukup hanya
dilakukan oleh pemerintah daeerah saja, akan tetapi oleh semua pihak yang merasa
peduli dan mampu.
viii
Dalam Perguruan Tinggi dikenal dengan adanya Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yakni meliputi; keilmuan, penelitian serta pengabdian masyarakat.
Disebutkan bahwa mahasiswa diharuskan untuk mengerti dan paham betul dengan
teori yang mereka dapatkan di bangku kuliah dan juga melakukan penelitian. Isi Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang terakhir menyebutkan bahwa mahasiswa juga harus
melakukan pengabdian masyarakat karena nantinya para mahasiswa juga akan
kembali lagi dalam lingkup masyarakat dalam mengaplikasikan ilmu mereka setelah
mereka lulus nantinya.
Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa sebagai kaum intelektual dan
merasa bertanggungjawab untuk ikut membantu pemberdayaan sumber daya yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan kegiatan - kegiatan
pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk aplikasi
konkrit dari ilmu yang dimiliki mahasiswa.
Atas dasar pemikiran di atas, Tim KKN Universitas Muria Kudus melakukan
pengabdian masyarakat yang pilihannya jatuh pada Desa Vokasi Bakalan Krapyak
dengan harapan dapat mengembangkan teori dan aplikasi ilmu perkuliahan dalam
kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan membantu mengembangkan potensi-potensi
masyarakat desa Bakalan Krapyak melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
tersebut diharapkan dapat memotivasi untuk mengembangkan bidang usaha vokasi di
Desa Bakalan Krapyak dan membangkitkan semangat untuk lebih aktif, kreatif, dan
dinamis serta mandiri sehingga upaya menciptakan kesejahteraan dan kelayakan
hidup masyarakat terwujud.
Bakalan Krapyak merupakan salah satu desa yang berada di wilayah
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Awal mulanya desa ini terdiri dari 2 desa
yaitu desa Bakalan dan desa Krapyak yang kemudian menjadi satu desa Bakalan
Krapyak. Nama tersebut juga mempunyai arti tersendiri, Bakalan diartikan sebagai
calon dan Krapyak diartikan ramai/grapyak (ramah). Dan apabila diartikan secara
keseluruhannya maka Desa Bakalan Krapyak merupakan desa yang ramai. Terbukti
dengan adanya pusat industri seperti pabrik-pabrik besar PT. Djarum dan PT. HIT
(Polytron). Selain itu juga menjadi salah tujuan wisata rohani yaitu adanya makam
Sunan Kudus yang terletak di komplek menara Kudus. Desa Bakalan Krapyak secara
administratif, termasuk di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Desa ini terdiri
atas 2 dusun, 4 RW dan 26 RT, yaitu:
Dusun Grogol
: 13 RT, 2 RW
ix
Dusun Bapangan
: 13 RT, 2 RW
Luas Daerah/wilayah Desa Bakalan Krapyak seluas 137.985 ha yang terdiri
dari tanah sawah sebesar 50,839 Ha, tanah pekarangan/bangunan seluas 87,146 ha
dan lain-lain yang meliputi sungai, jalan dan kuburan sebesar 1,070 ha. Desa
Bakalan Krapyak terletak di antara 110º36’ -110º50’ BT (Bujur Timur) dan 6º51’ 7º16’ LS (Lintang Selatan) pada ketinggian rata-rata 17 meter di atas permukaan air
laut dengan iklim tropis dan bertemperatur sedang, bersuhu 28º - 32º C serta curah
hujan + 2.060 mm/tahun.
Desa Bakalan Krapyak berjarak sekitar 3 km ke arah barat laut dari
Kabupaten Kudus dan 7 km arah utara dari Kecamatan Kaliwungu. Secara geofrafis,
Desa Bakalan Krapyak, memiliki batas batas sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Gribig Kecamatan Gebog dan Desa
Peganjaran Kecamatan Bae.
2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Krandon Kecamatan Kota.
3. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Prambatan Kidul Kecamatan
Kaliwungu.
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Damaran Kecamatan Kota.
Masyarakat Desa Bakalan Krapyak pada umumnya mempunyai struktur
sosial yang beragam. Sebagian besar senang berkumpul dan berorganisasi untuk
kemajuan desa serta peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Hal itu bisa dilihat
kegiatan masyarakat dibidang sosial masyarakat, agama dan olah raga. Kegiatan di
bidang sosial masyarakat misalnya senang beranjangsana dengan tetangga melalui
arisan-arisan, temu warga RT, gotong royong, kerja bakti dan kerja sosial lainya.
Pada bidang sosial agama dilakukan dengan mengadakan pengajian – pengajian,
membentuk ikatan remaja masjid dan beranekaragam kegiatan keagamaan lainnya.
Sedangkan pada bidang olahraga bisa terlihat pada banyaknya aktivitas dibidang olah
raga misalnya olah raga bola volley, tenis lapangan, tenis meja, bulu tangkis dan
lainnya. Hal ini tentu saja menjadi sebuah keunggulan yang bisa jadi tidak dimiliki
oleh desa lain. Bukan hanya itu saja, di desa Bakalan Krapyak adalah satu-satunya
desa yang mempunyai rusunawa yang lokasinya berada di dekat terminal wisata
religi. Beberapa kemajuan yang dialami desa Bakalan Krapyak juga telah
mengantarkan desa tersebut memperoleh prestasi baik di tingkat lokal maupun
nasional.
Mata Pencaharian Penduduk desa Bakalan Krapyak sebagian masih
mengantungkan hidupnya pada usaha kerajinan dan usaha peternakan. Namun
x
sebagian besar dari mereka memilih untuk menjadi wiraswastawan ataupun berusaha
dibidang niaga. Hal ini bisa dilihat dari berbagai kelompok usaha yang terdapat di
desa Bakalan Krapyak mulai dari usaha kerajinan ukir kayu dan usaha peternakan
ayam ketawa. Dari sisi peningkatan kualitas sumberdaya manusia terdapat banyak
usaha pengrajin sandal, sepatu, tas dan usaha kerajinan baki lamaran. Di desa Vokasi
Bakalan Krapyak Kabupaten Kudus mempunyai potensi yang besar di bidang tata
boga. Namun dari survey lapangan didapatkan bahwa kelemahan dan kekurangberdayaan pengusaha boga sebagai produsen tercermin dari kondisi berbagai aspek
penting dalam usaha di bidang boga terutama aspek inovasi teknologi, aspek
pengembangan usaha, aspek permodalan dan pembiayaan usaha, aspek manajemen,
aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia dan aspek legalitas usaha, yang secara
terperinci dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Aspek akses teknologi informasi.
Desain/ model produk dituntut terus berubah, mengikuti keinginan pasar.
Pemanfaatan informasi teknologi dengan internet yang mempermudah pengusaha
boga dalam mengakses makanan-makanan terbaru yang tentunya lebih variatif serta
murah ternyata jauh dari sentuhan mereka. Kegiatan yang selama ini dilakukan untuk
membuat makanan jenis baru biasanya didapat dengan melakukan survei ke pasarpasar tradisional, lalu membeli satu untuk digunakan sebagai contoh. Dari contoh
tersebut, kemudian dibuat resepnya untuk selanjutnya dibuat dengan cara yang
sangat sederhana. Teknologi yang digunakan masih sangat kurang apalagi yang
berkaitan dengan teknologi produksi dan akses informasi. Kebutuhan teknologi
produksi yang sederhana yang dibutuhkan oleh mereka
yaitu alat pres untuk
bungkus makanan pada produk mereka. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan
penghematan sumber daya listrik (alat-alat produksi modern membutuhkan ribuan
watt per alat dan harganya sangat tinggi). Kebutuhan yang lain adalah teknologi
untuk akses informasi adalah seperangkat komputer dengan akses internet yang
digunakan untuk mencari jenis-jenis makanan yang akan di kombinasikan dengan
produk sebelumny, informasi pasar (harga, akses ke konsumen) dan lain-lain
informasi yang penting untuk pengembangan usaha.
2. Aspek permodalan.
xi
Dari informasi yang didapat di lapangan, dalam proses pembuatan sampai
pemasaran produk dilakukan sendiri oleh para pengusaha. Selama ini, mereka
membidik pasar tradisional dan menggantungkan pesanan dari pelanggan setia
karena dianggap mudah dan merasa tidak bisa menemukan pasar yang lebih baik.
Sistem penjualannya adalah konsinyasi, hasil yang didapat dari penjualan minggu
sebelumnya digunakan sebagai modal kerja minggu berikutnya. Bila penjualan di
pasar sepi, ketersediaan modal kerja terganggu. Alternatif yang diambil agar dapat
terus berproduksi adalah dengan meminjam uang ke renternir dengan bunga yang
jauh lebih tinggi dari bank, yaitu mencapai lima persen per bulannya.
3. Aspek Tata Kelola Keuangan
Pengusaha yang tergolong usaha mikro yang dijadikan mitra dalam kegiatan
ini masih mencampuradukkan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadinya.
Kondisi demikian akan menyulitkan jika ingin mengetahui berapa tingkat
keuntungan usaha yang sudah dilakukannya. Mereka tidak mengetahui secara jelas
berapa investasi yang telah dikeluarkan dan berapa sebenarnya keuntungan yang
didapat. Tidak ada pemisahan antara pemilik dan perusahaan, sehingga sama sekali
tidak ada arah ke pengembangan usaha. Yang terjadi justru hutang yang menumpuk
pada renternir. Hasil dari usaha dirasa tidak dapat mengimbangi kebutuhan kosumsi
sehari-hari. Kebutuhan dana untuk modal kerja menjadi kendala utama. Melihat
keadaan tersebut maka diperlukan pembinaan keuangan secara intensif agar
manajemen keuangan dan kondisi keuangan mitra
bisa lebih tertata dan rapi.
Manfaat lain yang sangat penting dari pengelolaan keuangan ini adalah untuk
kepentingan dalam menjalin hubungan dengan pihak lain, misalnya untuk pengajuan
kredit pada pihak kreditur.
4. Aspek Produksi dan Pemasaran
Produk Boga sangatlah berlimpah di pasar sehingga menyebabkan pasar atau
lahan untuk menjadi sempit. Jika diibaratkan sepeti duduk di kursi yang sempit
secara bersama-sama, bisa bertahan meski susah payah sudah sangat baik menurut
mitra.
5. Aspek Legalitas Usaha
Mitra sudah memiliki nama usaha dan badan hukum, tetapi belum bisa
dipatenkan karena mengingat mahalnya biaya untuk mematenkan merk usaha
disamping merk yang belum mendapatkan hak paten hal pnting yang perlu dimiliki
xii
oleh bidang tata boga yaitu mendapatkan label PIRT sebagai legalitas usaha. Hal ini
bisa berakibat sulitnya mendapatkan nama baik (pencitraan) jika produk mulai
disukai masyarakat/konsumen dan munculnya ancaman pengklaiman merk usaha
dari pengusaha sejenis. Kurangnya kepercayaan masyarakat akan kelegalitasan
produk yang mengakibatkan larinya konsumen.
B. Rumusan Masalah
Pelaksanaan KKN tematik vokasi Desa Bakalan Krapyak diawali dengan
melalukan observasi pada lima titik vokasi yaitu bidang vokasi tata boga, bidang
vokasi sandal/sepatu/tas, bidang vokasi baki lamaran, bidang vokasi gebyok ukir, dan
bidang vokasi ayam ketawa untuk mengetahui masalah yang dialami oleh desa
vokasi.
Masalah-masalah yang dialami pengusaha boga, serta 4 titik vokasi yan lain
adalah pada aspek inovasi teknologi
untuk akses informasi, aspek permodalan,
aspek tata kelola keuangan, aspek pemasaran produk, serta aspek legalitas usaha.
Permasalah mengenai aspek teknologi berkaitan dengan akses informasi,
yaitu untuk mendapatkan informasi tren jenis-jenis makanan, diatasi dengan
pengadaan teknologi informasi berupa komputer dan modem untuk internet.
Teknologi ini akan sangat membantu mitra untuk mendapatkan tren terbaru,
perkembangan bahan baku, serta variasi produk terkini dengan lebih murah dan
mudah.
Permasalahan mengenai akses permodalan, diatasi dengan cara membuat
jaringan dan menjalin kerjasama dengan pihak perbankan agar bersedia memberikan
kredit kepada mitra dengan syarat yang mudah. Hal ini dilakukan karena
keterbatasan jaminan dan tidak pengalaman kredit mitra kepada perbankan.
Permasalahan mengenai aspek tata kelola keuangan, diatasi dengan cara
membangun sistem akuntansi yang sederhana serta mudah dimengerti oleh mitra.
Permasalahan mengenai aspek produksi, dilakukan pendekatan dengan
menambahkan beberapa jenis makanan yang perlu diproduksi dengan bahan yang
lebih berkualitas. Hal ini dilakukan untuk mengatasi konsumen yang jenuh terhadap
xiii
jenis-jenis makanan yang sudah diproduksi dan dipasarkan yang tentunya lebih
berpeluang untuk mendapatkan margin laba yang relatif tinggi. Permasalahan pada
aspek pemasaran dilakukan dengan memotong jalur distribusi, yaitu dengan
melakukan penjualan langsung via internet, serta mengubah penjualan pada pasar
yang lebih baik dengan menerima order pesanan.
Permasalahan mengenai legalitas usaha, diatasi dengan membantu mengurus
pembatan PIRT dan merek dagang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah hubungan
kepada pihak ketiga serta pencitraan terhadap produk mitra dalam jangka
panjangnya.
C. Tujuan Program
Tujuan dari program KKN tematik vokasi ini adalah melakukan perbaikan pada
aspek teknologi informasi, aspek permodalan, aspek tata kelola keuangan, aspek
produksi dan pemasaran, serta aspek legalitas usaha, yang diharapkan akan
menciptakan efisensi dan efektivitas bagi usaha mitra. Produk mitra yang berkualitas
dan kompetititif akan menciptakan skala ekonomi yang kuat sehingga usaha tersebut
bisa menjadi gantungan hidup mereka dan membanggakan di masa depan. Adapun
secara spesifik tujuan program adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan desa mandiri berbasis vokasi dengan keunggulan komparatif &
kompetitif
2. Menggali dan mengembangkan sumber daya lokal dan sumber daya lainnya
untuk kesejahteraan masyarakat
3. Meningkatkan peran aktif perguruan tinggi dalam mewujudkan tridharma
dalam mengakselerasi penyelesaian masalah masyarakat
4. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah sosial di
masyarakat
D. Manfaat Program
xiv
Secara umum KKN Desa Vokasi di Desa Bakalan Krapyak ini mempunyai
empat kegunaan pokok, yaitu bagi mahasiswa, masyarakat, lembaga perguruan tinggi
dan pemerintah daerah.
1. Kegunaan program bagi mahasiswa
Sesuai dengan pandangan kurikulum, tujuan KKN adalah memberikan
kompetensi - kompetensi tertentu kepada mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.
Secara lebih konkret kompetensi minimal yang perlu diberikan dan diperoleh
mahasiswa adalah sebagai berikut:
a) Memberikan dan mengembangkan kompetensi dan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk terjun dan berhubungan langsung dengan
masyarakat sekolah dan lembaga. Dengan melaksanakan KKN, mahasiswa
berbaur dalam masyarakat sekolah dan lembaga sehingga dapat memperoleh
pengalaman berhadapan langsung dengan berbagai persoalan kehidupan yang
secara nyata ada di masyarakat sekolah dan lembaga.
b) Memberikan dan mengembangkan kompetensi mahasiswa untuk melakukan
pengamatan, menganalisis, dan menemukan potensi dan tantangan yang ada
di masyarakat sekolah dan lembaga sebagai dasar pembuatan program yang
sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
c) Memberikan dan mengembangkan kompetensi
mahasiswa
untuk
memberdayakan masyarakat sekolah dan lembaga melalui pemilihan
program-program yang dilaksanakan demi peningkatan kualitas hidupnya
berdasarkan temuan kebutuhan di masyarakat sekolah dan lembaga.
d) Memberikan dan mengembangkan kompetensi mahasiswa
untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi tingkat keberhasilan
program yang dilaksanakan.
e) Memberikan dan mengembangkan kompetensi mahasiswa untuk membuat
laporan program kegiatan KKN yang dilakukan secara komprehensif sebagai
bentuk pertanggungjawaban kinerjanya secara ilmiah.
2. Kegunaan Program Bagi Masyarakat
Secara umum, KKN di Desa Vokasi Bakalankrapyak ini akan memberikan
manfaat kepada masyarakat di Desa Vokasi tersebut, dalam bentuk :
a. Memberdayakan masyarakat sekolah dan lembaga untuk mengelola potensi
yang ada dan dimiliki untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
xv
b. Memacu pembangunan masyarakat dan lembaga dengan menumbuhkan
motivasi untuk memanfaatkan secara optimal sumber daya yang dimiliki
sehingga
mampu
melaksanakan
pembangunan
secara
mandiri
dan
berkelanjutan.
c. Memperoleh alternatif wawasan, cara berpikir, ilmu, dan teknologi dalam
rangka pengembangan masyarakat dan lembaga.
Secara khusus, KKN Desa Vokasi di Bakalankrapyak ini akan memberi manfaat
signifikan kepada masyarakat pengrajin sandal, sepatu dan tas yaitu meningkatnya
efektivitas dan efisiensi aspek - aspek usaha untuk kemajuan pengrajin sandal, sepatu
dan tas, sehingga meningkatkan pendapatan serta memberi manfaat bagi perputaran
ekonomi desa secara proporsional.
3. Kegunaan Program Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
a. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah,
instansi terkait, dan masyarakat sekolah dan lembaga sehingga perguruan
tinggi dapat lebih berperan serta dan kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pegabdiannya merupakan layanan bagi kebutuhan nyata masyarakat sekolah
dan lembaga.
b. Memperoleh masukan secara riil fenomena yang terjadi di masyarakat
sekolah dan lembaga
sebagai bahan pertimbangan atau dasar dalam
mengembangkan lembaga di masa yang akan datang, serta sebagai evaluasi
keberhasilan dan kecocokan program yang selama ini telah dilakukan oleh
lembaga.
4.
Kegunaan program bagi Pemerintah Daerah
Memberikan sumbangan pemikiran dan contoh nyata kepada pemerintah
Kabupaten Kudus, dalam pengelolaan UMKM khususnya Kerajinan sandal, sepatu
dan tas yang produktif, menguntungkan, efektif, efisien, ramah lingkungan, serta
pengembangan kelompok usaha yang produktif, efisien, ramah lingkungan dan
terkelola dengan baik dalam satu satuan kelompok usaha yang saling menguatkan
antara yang satu sama lain.
E. Luaran Kegiatan
xvi
Secara umum, luaran dari pelaksanaan KKN Desa Vokasi di Desa Bakalan
krapyak ini adalah meningkatnya lima aspek usaha untuk kemajuan usaha kerajinan
sandal, sepatu dan tas, sehingga tingkat pendapatan serta memberi manfaat bagi
perputaran ekonomi desa secara proporsional.
Sedang secara spesifik luaran yang diperoleh dari pelaksanaan KKN di Desa
Vokasi Bakalan Krapyak ini adalah sebagai berikut:
a. Perbaikan aspek teknologi informasi, dengan terwujudnya akses internet
untuk informasi bagi mitra
b. Aspek tata kelola keuangan, dengan mewujudkan pembukuan manual dan
sistem penjualan komputerisasi yang sederhana, disesuaikan dengan
kemampuan dan kodisi mitra.
c. Aspek permodalan, dengan mewujudkan kerja sama dengan pihak perbankan
untuk perolehan kredit dengan syarat-sarat yang mudah dan relatif murah.
d. Aspek produksi dan pemasaran, dengan mewujudkan produk yang lebih
berkualitas, perdagangan via internet dan display di pasar swalayan modern.
e. Aspek legalitas usaha, dengan mewujudkan bentuk usaha yang sesuai
dengan mitra serta merek dagang untuk produk mitra.
BAB II
METODOLOGI KKN
A.Kerangka Berpikir
Sesuai dengan uraian sebelumnya, maka seluruh permasalahan yang dihadapi
kelompok sasaran di Desa Vokasi Bakalan Krapyak tersebut, akan melibatkan
serangkaian kegiatan yang secara kelembagaan akan dilaksanakan oleh Tim
Pengabdian. Adapun untuk pelaksanaan pembinaan sehari-hari di tingkat masyarakat
sasaran, akan dilaksanakan oleh satu tim mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu.
Sementara program yang lebih rinci yang telah direncanakan mahasiswa,
secara prinsip, pokok-pokok program di bidang legalitas usaha dan penyuluhan
program nasional di bidang Tata Boga. Pelaksanaan program kerja KKN tematik
vokasi Desa Bakalan Krapyak adalah sebagai berikut :
xvii
1.
Aspek akses informasi yang meliputi:
a. Pengenalan internet untuk akses informasi.
b. Pembinaan Pembuatan Blog dan toko online sebagai strategi pemasaran
c. Pembinaan pembuatan katalog produk untuk menunjang pemasaran
2. Aspek permodalan
a. Pembinaan pemanfaatan modal kerja
b. Pembinaan pembuatan jaringan kepada perbankan dalam hal hal
permodalan.
c. Kerja sama dengan pihak perbankan
3. Aspek produksi dan pemasaran
a. Pengalihan bahan baku dan bahan penolong
b. Pengadaan display di pasar swalayan modern
c. Pembinaan pembuatan katalog produk untuk menunjang pemasaran.
4. Aspek tata kelolola keuangan
a. Pendampingan pengelolaan keuangan usaha
b. Pendampingan pembuatan laporan keuangan secara manual
5. Aspek legalitas usaha
a. Membantu mengurus NPWP usaha sebagai pra syarat mendapatkan
PIRT.
b. Pendampingan pembuatan PIRT.
B.Metode
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program-program kerja tim
Kuliah Kerja Nyata tematik vokasi Universitas Muria Kudus di Desa Bakalan
Krapyak ini dilakukan dengan melihat jenis, kedalaman dan durasi pelatihan yang
tergantung pada lokasi dan jenis usaha. Secara umum metode yang digunakan adalah
partisipatif plural appraisal melalui pelatihan teknis, managerial usaha, administrasi
usaha dan administrasi kelompok serta pembinaan dan pendampingan pada titik titik
vokasi, khususnya pada titik vokasi boga dan dan titik vokasi kerajinan sandal,
xviii
sepatu dan tas dengan mengacu pada pengembangan efektifitas dan efisiensi pada di
desa Bakalan Krapyak. Mengingat kompleksnya masalah yang dihadapi kelompok
sasaran, maka KKN di Desa Vokasi Bakalan Krapyak ini, diharapkan akan
berlangsung selama dua tahun. Yakni untuk tahun pertama adalah tahun pengenalan
dan pembimbingan, sedangkan untuk tahun kedua adalah tahun pembinaan dan
pendampingan.
C.Strategi
Strategi yang digunakan tim KKN tematik vokasi Universitas Muria Kudus di
Desa Bakalan Krapyak ini adalah melakukan pelatihan, pendampingan dan
pembinaan kepada empat bidang vokasi; bidang vokasi tata boga, bidang vokasi
sandal/sepatu/tas, bidang vokasi gebyok ukir, bidang vokasi baki lamaran untuk
meningkatkan usaha vokasi kelompoknya meliputi aspek permodalan, aspek
teknologi informasi, aspek tata laporan keuangan usaha, aspek produksi dan
pemasaran, serta aspek legalitas usaha menuju kemandirian dan punya daya saing.
D.Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program ini adalah terwujudnya program kerja untuk
tahun kedua seperti yang dijabarkan sebelumnya. Dengan ini diharapkan
akan
terbentuk organisasi/ kelembagaan desa vokasi yang legal dan tersusunnya program
kerja desa vokasi, terselenggaranya berbagai rintisan program vokasi sesuai
keunggulan lokal (diklat vokasi dan pengelolaan unit-unit usaha), peningkatan vokasi
kelompoknya meliputi aspek permodalan, aspek teknologi informasi, aspek tata
laporan keuangan usaha, aspek produksi dan pemasaran, serta aspek legalitas usaha
menuju kemandirian dan punya daya saing dan adanya paguyuban yang menjadi
wadah pertemuan antar anggota untuk mendiskusikan berbagai permasalahan/ isu
desa vokasi. Pada tahun kedua diharapkan akan terbentuknya pra koperasi,
terlaksananya program peningkatan kemampuan pengelolaan dan pelaksana
(instruktur, pendamping maupun peserta didik) serta
perluasan akses usaha, informasi dan jaringan kerja.
xix
adanya pengembangan/
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Program Kegiatan
Indikator Pencapaian
Koordinasi/perkenalan
dgnTerjalinnya silaturahim yang merujuk
perangkat desa dan tokohkepada kerjasama antara seluruh
masyarakat
lapisan masyarakat dan pihak terkait
yang diharapkan pada suksesnya KKN
Tematik VOKASI UMK 2013.
Observasi Lokasi
Diperoleh data dan informasi mengenai
berbagai situasi maupun kendalakendala yang dihadapi oleh kelompok
Vokasi dilokasi KKN VOKASI Desa
Bakalan Krapyak.
Rapat
dengan
PengurusDiperoleh masukan-masukan terkait
Vokasi Desa Bakalan Krapyak program kerja yang akan dilaksanakan
oleh Tim KKN VOKASI UMK 2013.
Penyusunan proposal programTersusun proposal rencana program
kerja
kerja KKN VOKASI UMK 2013 sesuai
hasil
observasi
sebagai
acuan
pelaksanaan lebih lanjut selama kurang
lebih 1 bulan
Bidang
Teknologi
danDigunakannya media internet dan Blog
Informasi
kemudian dikembangkan menjadi toko
online dan pengelolaan katalog produk
untuk menunjang strategi Pemasaran
dan manajemen usaha vokasi Desa
Bakalan Krapyak
Bidang Tata Kelola KeuanganTerbentuknya
laporan
keuangan
Usaha
sederhana usaha dari bidang vokasi
Desa Bakalan Krapyak yang sistematis
dan terstruktur.
Bidang Permodalan Usaha
Terbentuknya jaringan antara pihak
pengusaha dan perbankan dalam hal
permodalan kemudian didapatkan
prosedur pengajuan modal usaha dari
dinas maupun perbankan untuk usaha
vokasi di Desa Bakalan Krapyak
Aspek
Produksi
danDiperolehnya wawasan tentang strategi
Pemasaran
produksi dan pemasaran yang tepat
untuk meningkatkan penjualan produk
di titik bidang vokasi
Aspek Legalitas Usaha
Didapatkannya perizinan usaha vokasi
Desa Bakalan Krapyak yang sah dan
diakui yaitu NPWP dan PIRT di bidang
Tata Boga.
Koordinasi dan evaluasi
Mengetahui hasil kegiatan dan
mengevaluasi program kerja tematik
VOKASI.
xx
10. Kegiatan Lain
Bertambahnya wawasan dan kesadaran
Bidang pendidikan, kesehatan, diri masyarakat Desa Bakalan Krapyak
lingkungan
terkait bidang Pendidikan, Kesehatan,
dan Lingkungan.
11, Penyusunan Laporan
Sebagai hasil dari kegiatan KKN yang
telah dilaksanakan serta jumlah biaya
kegiatan yang sudah terlaksana.
E.Waktu dan Tempat Kegiatan
Pelaksanaan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh Tim
KKN tematik VOKASI Universitas Muria Kudus tahun 2013 adalah selama 45 hari.
Pelaksanaan kegiatan KKN tematik Vokasi Universitas Muria Kudus dimulai pada
tanggal 22 Agustus 2013 sampai dengan 21 September 2013 termasuk persiapan
pembekalan dan penyusunan laporan akhir. Sedangkan untuk tempat pelaksanaan
adalah di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.
F.Program Kerja Mahasiswa peserta KKN
Program kerja Mahasiswa peserta KKN vokasi tediri dari program utama dan
program pendamping yang disusun setelah mahasiswa melakukan observasi dan
analisis.
Program utama di titik beratkan pada titik vokasi Tata Boga sedangkan program
pendamping yang di lakukan untuk tiga titik vokasi yang lain. Hal ini disebabkan
karena pada titik vokasi baki lamaran sifatnya musiman, dan untuk titik vokasi
gebyok ukir sudah mulai jarang diproduksi karena sulitnya mencari bahan baku dan
dari sisi penjualan agak sulit. Sedangkan untuk usaha vokasi ayam ketawa, kurang
berjanlan lancar karena pengaruh lokasi usaha. Adapun perincian kegiatannya adalah
sebagai berikut :
No
Waktu
Kegiatan
Tempat
1.
22 Agustus 2013
Penerjunan KKN
Balai Desa Bakalan
2.
3.
4.
23 Agustus 2013
23 Agustus 2013
24 Agustus 2013
Observasi 5 Titik Vokasi
Rapat Pengurus Vokasi
Pengambilan Sampel Air
Krapyak
5 Titik Vokasi
5 Titik Vokasi
Tata Boga
xxi
5.
25 Agustus 2013
untuk syarat PIRT
Posyandu (Penimbangan
Dk. Grogol
Berat Badan dan
Pemberian Vitamin pada
6.
25 Agustus 2013
Balita)
Lomba 17 Agustus dalam
SDN 1 Bakalankrapyak
rangka memperingati
7.
31 Agustus 2013
HUT RI ke-68
Pelatihan Pembuatan
Balai Desa
Bros Daur Ulang dari
Bungkus Kopi (Bidang
8
31 Agustus 2013
Baki Lamaran)
Pelatihan Pembuatan
Balai Desa
9.
10.
01 September 2013
02 September 2013
Bros dari Kain Perca
Pembuatan Blog
Pembuatan Katalog
4 Titik Vokasi
2 Titk Vokasi, Gebyok
11.
07 September 2013
Produk
Pembuatan NPWP Tata
Ukir dan Sandal dan Tas
Kantor Pajak (Tata Boga)
12.
09 September 2013
Boga
Penyuluhan Permodalan
Balai Desa
09 september 2013
dari Bank BRI
Pembukuan secara
Balai Desa
13
manual usaha mikro,
14.
15.
16
17.
10 September 2013
11 September 2013
11 September 2013
14 September 2013
kecil dan menengah
Pendaftaran PIRT
Seminar Etika Bisnis
Seminar Motivasi Usaha
Posyandu, Penyuluhan
Dinas Kesehatan
Balai Desa
Balai Desa
Dk. Bakalan Krapyak
Makanan Sehat kepada
18.
14 September 2013
Masyarakat
Penyuluhan Kesehatan,
Balai Desa
Pentingnya Mengetahui
Kanker Serviks dan Asam
19.
15 September 2013
Urat
Penyuluhan Gemar
Makan Ikan dan
Pelatihan Mengolah
xxii
Balai Desa
Makanan Berbahan Ikan
Program-program kerja mahasiswa berikut ini secara prinsip adalah
mendapatkan legalitas usaha bidang tata boga di desa Bakalan Krapyak. Mengingat
kompleksnya masalah yang dihadapi kelompok sasaran, maka KKN di Desa Vokasi
Bakalan Krapyak ini, diharapkan akan berlangsung di tahun berikutnya.
Sementara program yang lebih rinci akan diajukan mahasiswa, secara prinsip,
pokok-pokok program di bidang legalitas usaha bidang tata boga Pelaksanaan
program kerja untuk tahun kedua adalah sebagai berikut :
Tahun Kedua (2013)
1.
Aspek akses informasi yang meliputi:
a. Pengenalan internet untuk akses informasi.
b. Pembinaan Pembuatan Blog dan toko online sebagai strategi pemasaran
c. Pembinaan pembuatan katalog produk untuk menunjang pemasaran
2. Aspek permodalan
a. Pembinaan pemanfaatan modal kerja
b. Pembinaan pembuatan jaringan kepada perbankan dalam hal hal
permodalan.
c. Kerja sama dengan pihak perbankan
3. Aspek produksi dan pemasaran
a. Pengalihan bahan baku dan bahan penolong
b. Pengadaan display di pasar swalayan modern.
c. Pembinaan pembuatan katalog produk untuk menunjang pemasaran.
4. Aspek tata kelolola keuangan
a. Pendampingan pengelolaan keuangan usaha
b. Pendampingan pembuatan laporan keuangan secara manual
5. Aspek legalitas usaha
xxiii
a. Membantu mengurus NPWP usaha sebagai pra syarat mendapatkan
PIRT.
b. Pendampingan penyuluhan untuk pembuatan PIRT.
xxiv
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara operasional kegiatan-kegiatan yang dilakukan didasarkan pada observasi
yang telah dilakukan oleh Mahasiswa. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa
pada saat melakukan observasi adalah membuat analisis SWOT yang nantinya akan
digunaka untuk membuat skala priorita dalam pengembangan desa vokasi. Desa
Bakalan Krapyak terdiri dari 4 titik vokasi yaitu boga, sepatu,sandal dan tas, baki
lamaran, dan gebyok ukir. Berikut ini adalah analisa swot untuk masing masing titik
vokasi :
1) Boga
-
S
Harga
-
terjangkau
Produk sudah
-
dikenal luas
Berpengalaman
dalam
-
-
-
-
terbatas
Keterbatasan
-
selera konsmen
Mengutamakan
modal
Kurangnya
-
kualitas
Hubungan baik
promosi
Belum
legalitas usaha Ada beberapa
mendapat
jenis makanan
pelatihan boga
yang
dari tenaga ahli
tahan lama
Kurangnya
mudah
jangkau
tidak
-
terkait
Tata
kelola
dengan
pemerintah
-
yang
persaingan
dagang
Masyarakat
dengan
adalah
hubungan baik
konsumen yang
toko- toko
Bisa
lebih
variatif dengan
yang
diproduksi
xxv
daerah
Munculnya
hubungan baik -
menu-menu
Keuangan
usaha
hubungan
baku
Telah memiliki
distributor dan
dengan instansi
di
bahan baku
Hambatan
dengan
kemitraan
berpengalaman
Bahan
baku
-
pemasok bahan -
lengkap
Telah
-
-
T
Fluktuasi harga
dengan
memiliki
-
O
Mampu
memenuhi
memasak yang
yang
-
-
pemasaran
dunia -
boga
Peralatan
W
Sistem
akan
-
pintar
Gaya hidup dan
selera
konsumen yang
berubah-ubah
belum
dengan
terstruktur
mencari
dengan baik
informasi
sebanyakbanyaknya
melalui
berbagai
media.
2) Sepatu, Sandal dan Tas
-
S
Harga
-
terjangkau
Produk sudah
-
dikenal luas
Berpengalaman
memperoduksi
-
-
-
W
Sistem
-
O
Perubahan dan
pemasaran
gaya hidup
masyarakat yang
-
terbatas
Keterbatasan
-
modal
Belum ada
merek dagang
dan tas
Menyerap
dan promosi
Harga jual masih
tenaga ahli yang
didominasi
berpengalaman
Bahan baku
harga grosir
Kurangnya
-
-
mengikuti model
Kemajuan
-
tehnologi
Hubungan baik
-
kemitraan
ditemukan
dengan instansi
dengan
pemerintah
-
-
banyak industri
bahan baku
Hubungan baik
sepatu, sandal,
tas / persaingan
-
toko besar
Ikut terlibat
pameran-
yang belum
-
dengan baik
pameran
Menambah
target pasar
dagang
Kemajuan
teknologi yang
tidak bias
dalam berbagai
Keuangan usaha
daerah
Munculnya
dengan pemasok
distributor dan
terkait
Tata kelola
terstruktur
hubungan
dengan
mudah
-
-
bahan baku
Hambatan
cenderung
sepatu, sandal
-
-
T
Fluktuasi harga
-
diperkirakan
Semakin
Banyaknya jenis
sepatu, sandal
dan tas sejenis
3) Baki Lamaran
S
W
O
xxvi
T
-
Harga
-
terjangkau
Produk sudah
-
dikenal luas
Mampu
membuat
-
-
selera konsmen
Mengutamakan
dagang.
Banyaknya
-
modal
Kurangnya
-
promosi
Kurangnya
-
terkait
Sifat
-
musiman
Belum
-
-
usaha
produk
dengan sistem
yang telah siap
antar jemput
Ada
target
dipasaran.
yang
mendapat
layak pakai
Tata
kelola
produksi
Menciptakan
produk
yang
bias
jemput produk.
Telah
-
pelayanan
Jenis
bervariatif dan
inovatif
barang-barang
pelatihan
-
penyelesaian
memanfaatkan
menghantar
masih
keuangan
Keterampilan
dari tenaga ahli
yang
-
-
kemitraan
misalnya
-
Munculnya
terbatas
Keterbatasan
dengan
souvenir.
Siap
-
persaingan
dengan instansi
pernikahan
Mampu
memenuhi
berhubungan
-
-
pemasaran
kreativitas
yang
Sistem
usaha
yang
belum
terstruktur
berpengalaman
Inspiratif dan
kreatif
dengan baik
dalam
menciptakan
hasil produk.
4) Gebyok Ukir
S
W
-
Produk
-
yang inovatif
Harga
yang
kompetitif
mebel -
dan
O
Kurangnya
promosi
yang
sifatnya
visual
dan
-
Kemajuan
-
teknologi
Hubungan
identitas
xxvii
T
-
Munculnya
banyak
baik
dengan pemasok
persaingan
dagang
jadi
-
bersaing
Kualitas material -
visual
Harga
relatif
-
yang bagus
Berpengalaman
memperoduksi
-
gebyok ukir
Menyerap
tenaga ahli yang
-
berpengalaman
Berbagai inovasi
yang mahal
bahan baku
Bergerak untuk
menempatkan
sehingga hanya
diri
diminati
oleh
supplier
bagi
masyarakat yang
pembeli
lokal
berpenghasilan
maupun
tinggi
Butuh transport
internasional
Adanya
kompetisi
kualitas material
sebagai
dan
finishing
pada
gebyok
ukir
yang lebih untuk
ukiran.
mendapatkan
-
bahan baku.
Pergantian cuaca
sering
menghambat
proses produksi.
5) Ayam Ketawa
-
S
Produk
sudah -
dikenal
luas
O
Perubahan dan -
T
Munculnya
pemasaran
gaya
trend
terbatas
Keterbatasan
masyarakat
untuk
-
yang
memelihara
-
modal
Membutuhkan
cenderung
ayam
mengikuti
lain
Munculnya
karena
-
kekhasannya
Produk yang
unik
W
Sistem
-
perawatan yang
-
khusus
Kurangnya
-
pengetahuan
tentang
-
pemeliharaan
-
ayam ketawa
Kondisi daerah
yang
-
tidak
mendukung
Kurangnya
xxviii
hidup
model
Hubungan baik
-
baru
berjenis
banyak
dengan
persaingan
pemasok
Harga
ayam
dagang
ketawa
yang
relatif mahal
kesabaran
dalam
-
pemeliharaan
Kurangnya
penyuluhan
tentang
pemeliharaan
ayam ketawa
PEMBAHASAN
Analisa SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang
serta ancaman yang terdapat pada usaha vokasi. Hal ini dilakukan untuk lebih
memudahkan
BOGA
Setelah melakukan analisis SWOT tersebut, strategi yang dilakukan dengan kkn
vokasi di desa Bakalan Krapyak adalah sebagai berikut ;
a)Memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan media promosi yaitu adanya
website untuk usaha boga disertai dengan informasi yang lengkap tentang
harga, bentuk, dan lama penyimpanan.
b)
Menjaga mutu dengan mempertahankan kualitas makanan yang dihasilkan.
c)Memanfaatkan lembaga perbankan untuk mengembangkan usaha dengan
melakukan kerjasama yang diawali dengan penyuluhan pemanfaatan dana
untuk usaha kecil dibeberapa perbankan yaitu di bank BRI.
d)Menjalin kerjasama dengan pemerintah/instansi terkait untuk meningkatkan
kemampuan manajerial melalui pengelolaan keuangan sederhana melalui
e)
pendampingan pengelolaan usaha.
Memperhatikan legalitas usaha dengan membantu mengurus Pembuatan
Nomor Pokok Wajib Pajak yang kemudian akan bisa digunakan sebagai salah
satu prasyarat untuk pembuatan PIRT.
f)
Membantu mengurus pembuatan PIRT sebagai legalitas usaha..
g)Memanfaatkan kemajuan tehnologi untuk meningkatkan produksi dan memperluas
pangsa pasar.
h)Membantu merealisasikan
program
nasional
Penyuluhan Gemar Makan Ikan.
Sepatu, sandal dan tas
xxix
yaitu
dengan
mengadakan
Setelah melakukan analisis SWOT tersebut, strategi yang dilakukan dengan kkn
vokasi di desa Bakalan Krapyak adalah sebagai berikut :
a)
Memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan media promosi yaitu adanya
website, toko online dan katalog untuk usaha sepatu, sandal dan tas dengan
harapan mampu memperkenalkan produk ke lain kota.
b)Memanfaatkan lembaga perbankan untuk mengembangkan usaha dengan
melakukan kerjasama yang diawali dengan penyuluhan pemanfaatan dana
untuk usaha kecil dibeberapa perbankan yaitu di bank BRI.
c)Menjalin kerjasama dengan pemerintah/instansi terkait untuk meningkatkan
kemampuan manajerial melalui pengelolaan keuangan sederhana melalui
pendampingan pengelolaan usaha.
d)Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan produksi dan memperluas
pangsa pasar.
e)Ikut terlibat dalam Pameran atau sejenis Bazar (Expo) di berbagai tempat salah
satunya di Universitas Muria Kudus.
BAKI LAMARAN
Setelah melakukan analisis SWOT tersebut, strategi yang dilakukan dengan kkn
vokasi di desa Bakalan Krapyak adalah sebagai berikut ;
a)Memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan media promosi yaitu adanya
website, toko online untuk usaha baki lamaran disertai dengan informasi yang
lengkap tentang harga, bentuk, dan lama pemesanan.
b)
Menjaga mutu dengan mempertahankan kualitas yang dihasilkan.
c)Memanfaatkan lembaga perbankan untuk mengembangkan usaha dengan
melakukan kerjasama yang diawali dengan penyuluhan pemanfaatan dana
untuk usaha kecil dibeberapa perbankan yaitu di bank BRI.
d)Menjalin kerjasama dengan pemerintah/instansi terkait untuk meningkatkan
kemampuan manajerial melalui pengelolaan keuangan sederhana melalui
pendampingan pengelolaan usaha.
e)Memanfaatkan kemajuan tehnologi untuk meningkatkan produksi dan memperluas
f)
pangsa pasar.
Memberikan pelatihan keterampilan yang bias menambah kreasi produk.
GEBYOK UKIR
Setelah melakukan analisis SWOT dan melihat kondisi usaha ukir
gebyok di lokasi kkn desa Bakalan Krapyak yang tidak berkembang maka kegiatan
yang dikalkukan kkn vokasi pada usaha ini adalah berupaya untuk manfaatkan
xxx
lembaga perbankan untuk mengembangkan usaha dengan melakukan kerjasama yang
diawali dengan penyuluhan pemanfaatan dana untuk usaha kecil dibeberapa
perbankan yaitu di bank BRI serta pemanfaatan dana dari pemerintah yang Dinas
Perinkop dan UMKM dan menjalin in kerjasama dengan pemerintah/instansi terkait
untuk meningkatkan kemampuan manajerial melalui pengelolaan keuangan
sederhana, Memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan media promosi yaitu
adanya website, toko online dan katalog produk untuk usaha Gebyok ukir disertai
dengan informasi yang lengkap tentang harga, bentuk dan jenis ukir.
Usaha lain yang dilakukan oleh para pengrajin ukir gebyok adalah membuat
lampu lampu hias dan membentuk kelompok usaha bersama untuk membuat hiasan
dinding yang menggunakan gabus sebagai bahan bakunya. Menurut para pengusaha,
hiasan dari gabus tersebut mendapat respon yang positif, mempunyai peluang
penjualan yang tinggi dan telah mempunyai pangsa pasar.
Ayam Ketawa
Setelah melakukan analisis SWOT dan melihat kondisi usaha ayam ketawa di
lokasi kkn desa Bakalan Krapyak yang tidak berkembang maka tidak ada kegiatan
yang dilakukan tim Kkn di bidang ayam ketawa karena permasalahan ini adalah
pemerintahan di Desa Bakalankrapyak yang mempunyai kewenangan untuk
menanganinya.
Dari analisis yang telah dilakukan kepada keempat titik usaha tersebut jelas
bahwa kkn vokasi yang dilakukan oleh universitas muria kudus melalui KKN vokasi
di desa Bakalan Krapyak telah melakukan kegiatan dibeberapa aspek di Tahun
Kedua yaitu berupa :
1.
Aspek akses informasi yang meliputi:
a. Pengenalan internet untuk akses informasi.
b. Pembinaan Pembuatan Blog dan toko online sebagai strategi pemasaran
c. Pembinaan pembuatan katalog produk untuk menunjang pemasaran
2. Aspek permodalan
xxxi
a. Pembinaan pemanfaatan modal kerja
b. Pembinaan pembuatan jaringan kepada perbankan dalam hal hal
permodalan.
c. Kerja sama dengan pihak perbankan
3. Aspek produksi dan pemasaran
a. Pengalihan bahan baku dan bahan penolong
b. Pengadaan display d
LAPORAN
PROGRAM PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN KKN DESA VOKASI
PROVINSI JAWA TENGAH
JUDUL PROGRAM
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DESA VOKASI BAKALAN KRAPYAK
MELALUI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA VOKASI
KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS
Disusun Oleh :
RATNA YULIA WIJAYANTI, SE.MM
DRS. MASTURI, MM
Dibiayai Oleh
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah
Tahun Anggaran 2013
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2013
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
PROGRAM PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN KKN DESA VOKASI
1. Judul kegiatan
: Peningkatan Kualitas Hidup Desa
Vokasi Bakalan Krapyak Melalui
Pengembangan Kelompok Usaha
Vokasi Kaliwungu, Kudus.
: Meningkatkan 5 aspek usaha untuk
Kemajuan usaha tata boga (aspek
informasi, aspek permodalan, aspek
produksi dan pemasaran, aspek tata
kelola keuangan, aspek legalitas
usaha)
2. Luaran kegiatan yang dihasilkan
3. Ketua pelaksana harian
a. Nama Lengkap
b. NIS
c. Jurusan
d. Univ/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah/Telepon/Faximili
f.
No. Hp dan e-mail
4. Anggota pelaksana kegiatan
5. Jumlah mahasiswa terlibat
6. Dosen pembimbing :
a. Nama lengkap dan gelar
b. NIS
c. No. hp dan e-mail
7. Biaya total kegiatan
8. Jangka Waktu
: Ratna Yulia Wijayanti, SE, MM
: 0610701000001168
: Manajemen
: Universitas Muria Kudus
: Mlati Lor Gang Budhan RT.4
Rw.4 No. 209 B. Kudus
: 08156589305/ratnafas@yahoo.com
: 1 orang
: 10 orang mahasiswa
: Drs. Masturi, MM
: 06107130200001001
: muria@umk.ac.id
: Rp 35.000.000
: 4 bulan
Kudus, 23 September 2013
Ketua LPM UMK
Ir. Shodiq Eko Ariyanto MP
NIS.
ii
ABSTRAKSI
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan salah satu bentuk pengabdian
mahasiswa kepada masyarakat, dimana mahasiswa dituntut untuk berperan aktif
dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan yang telah disusun untuk dapat
direalisasikan, bagaimana bersosialisasi, berinteraksi dengan kehidupan
bermasyarakat dalam suatu tempat atau wilayah tertentu dengan menerapkan disiplin
ilmu yang dimiliki kepada masyarakat.
Lokasi Kuliah Kerja Nyata Tematik Vokasi ditempatkan di Desa Bakalan
Krapyak Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Semarang Jawa Tengah.
Masyarakat Desa Bakalan Krapyak ini terdiri dari masyarakat yang heterogen.
Namun walau dengan perbedaan tersebut ternyata tingkat kekeluargaan dan kegotong
royongan masyarakatnya tetap terjaga. Ini dibuktikan dengan setiap kegiatan
masyakat selalu ramai dan rasa saling membantu sangat tinggi.
Dari hasil survey dan observasi yang dilakukan dapat kami ambil beberapa
sektor penting bahwa terdapat 4 titik vokasi yang berjalan dari 5 titik vokasi di Desa
Bakalan Krapyak ini. Wujud bantuan tersebut dengan menginterpretasikan
permasalahan ke dalam bentuk program kegiatan yang bertujuan untuk membantu
masyarakat sesuai dengan masalah yang timbul. Adapun program tersebut yaitu
aspek Pendidikan yang terdiri dari Kegiatan Bimbingan Belajar di SD N 1
Bakalankrapyak, Lomba dalam rangka memperingati HUT RI ke-68, Penyuluhan
Kesehatan Kanker Serviks pada ibu-ibu PKK, Posyandu (penimbangan berat badan
dan pemberian vitamin pada balita, Penyuluhan Gemar Makan Ikan. Adapun
program yang termasuk dalam aspek ekonomi yaitu, pendaftaran dan percetakan
merk, Pembuatan PIRT, Pembuatan NPWP usaha, Pembuatan Katalog di 2 titik
vokasi, pengadaan kembali display-display di pasar swalayan, membuat desain
inovasi terbaru, membuat jaringan dalam membeli bahan baku, membuat komunitas
pengusaha sandal, sosialisasi membangun jaringan kepada Bank dalam hal
permodalan, Pembuatan laporan keuangan sederhana usaha kecil, mikro, dan
menengah, pemberian materi tentang memasarkan suatu produk guna memperluas
pangsa pasar, motivasi usaha guna memperlancar operasional usaha, Pelatihan
pembuatan bros dari daur ulang bahan tak terpakai, Pelatihan pembuatan bros dari
kain perca, pembuatan inovasi produk yakni membuat bros dari manik-manik,
mengajak remaja untuk lebih kreatif dan berkreasi, penyuluhan makanan sehat
(posyandu).
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan Kulaih Kerja Nyata (KKN) Tematik
Vokasi Universitas Muria Kudus 2013 dapat kami selesaikan. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik Vokasi adalah salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
menjadi pedoman atau acuan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
lokasi Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.
Sebagai salah satu mata kuliah yang harus ditempuh, pelaksanaan kegiatan
ini dilakukan untuk mewujudkan partisipasi aktif perguruan tinggi dalam
mengidentifikasi, menganalisis, dan memberikan solusi bagi berbagai permasalahan
sosial yang terjadi dengan mengabdikan ilmu pengetahuan, teknologi, maupun seni
yang dihasilkan kepada masyarakat
Tak lupa pada kesempatan kali ini mengucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu menyelesaikan KKN ini. Ucapan terimakasih saya
sampaikan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kehidupan, keselamatan dan kesehatan
baik jasmani dan rohani.
2. Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjadi panutan kami.
3. Segenap Keluarga dan saudara yang telah mendukung.
4. Yang terhormat camat kaliwungu dan pejabat kepala desa bakalan krapyak,
kaliwungu, kudus yang telah memberi rekomendasi dan memberi ijin lokasi
5. Bapak Prof. DR. dr. Sardjadi, Sp. PA selaku Rektor Universitas Muria Kudus
yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan program
KKN Tematik Vokasi ini.
6. Bapak Ir. Shodiq Eko Ariyanto, MP., selaku kepala Lembaga Pengabdian
Masyarakat (LPM) Universitas Muria Kudus.
7. Bapak Ir. Shodiq Eko Ariyanto, MP., selaku Ketua KKN Universitas Muria
Kudus
8. Bapak Drs. Masturi, MM., dan Ibu Ratna Yulia Wijayanti, SE., MM. selaku
Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberikan banyak kritik dan
saran yang membangun kepada kami.
9. Bapak Drs. Jadmiko Muhardi Setiyanto selaku Camat Kaliwungu Kudus.
iv
10. Bapak Sumadi selaku Pejabat Kepala Desa Bakalan Krapyak Kaliwungu
Kudus.
11. Segenap perangkat Desa Bakalan Krapyak Kaliwungu Kudus yang telah
membantu
memberikan
informasi
kepada
mahasiswa
selama
KKN
berlangsung.
12. Bapak Sumadi dan Ibu Ana Zumairoh, serta Kak Diana, terima kasih telah
bersedia menyediakan rumah sebagai posko tempat kami berteduh dalam
pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Vokasi.
13. Warga masyarakat Desa Bakalan Krapyak terimakasih atas kerja sama dan
bantuannya.
14. Segenap rekan-rekan Tim KKN tematik Vokasi Universitas Muria Kudus di
Desa Bakalan Krapyak tahun 2013
15. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan KKN Tematik
Vokasi 2013 yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan pahala yang berlipat atas segala
amalan yang telah kita perbuat dan semoga laporan kegiatan KKN Vokasi ini
memberi manfaat kepada pihak-pihak yang memerlukan, amin.
Kudus, 21 September 2013
Tim KKN Vokasi
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................
ii
ABSTRAKSI.........................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR............................................................................................
iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. ANALISIS SITUASI...................................................................................
1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................
7
C. TUJUAN PROGRAM..................................................................................
8
D. MANFAAT PROGRAM..............................................................................
8
E. LUARAN KEGIATAN................................................................................
9
BAB II METODOLOGI KKN VOKASI
A. KERANGKA PIKIR....................................................................................
10
B. METODE KKN............................................................................................
11
C. STRATEGI KKN ........................................................................................
11
D. INDIKATOR KEBERHASILAN.................................................................
11
E. WAKTU & TEMPAT KEGIATAN ........................................................... ..12
F. PROGRAM KERJA MAHASISWA PESERTA KKN ................................
13
BAB III HASIL & PEMBAHASAN
A. HASIL .........................................................................................................
15
B. PEMBAHASAN ........................................................................................
15
BAB IV KESIMPULAN & REKOMENDASI
A. KESIMPULAN ........................................................................................
139
B. REKOMENDASI .....................................................................................
140
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA & ANGGOTA PENGUSUL
2. DENAH LOKASI DESA BAKALANKRAPYAK
3. DAFTAR ANGGOTA VOKASI DESA BAKALANKRAPYAK
4. PROGRAM KERJA MAHASISWA
5. DOKUMENTASI
6. DAFTAR MAHASISWA KKN VOKASI
7. CONTOH HASIL LABORAT
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Negara Indonesia yang merupakan kepulauan dalam menyelenggarakan
pemerintahan dan pembangunan bertujuan untuk mencapai masyarakan adil dan
merata berdasarkan pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945, karena luasnya
wilayah Indonesia pembangunan belum dapat dilakukan oleh setiap lapisan
masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tidak meratanya status sosial dalam lapisan
masyarakat. Sebagian besar masyarakan Indonesia masih berada dibawah garis
kesejahteraan. Serta hidup jauh dari kata layak.
Beranjak dari ini kesejahteraan dan kelayakan hidup, dari jumlah penduduk
yang kurang sejahtera dan menikmati hidup layak di Indonesia jumlah terbesar
berada di daerah pedesaan. Dari segi terpenuhinya sarana dan prasarana, masyarakat
yang hidup di daerah pedesaan jauh tertinggal dari masyarakat yang hidup di kota.
Masyaratak yang hidup di kota lebih mudah mengakses segala sesuatu untuk
memenuhui kebutuhan hidup mereka. Selain itu dilihat dari sosialisasi dan
pendidikan yang tidak merata merupakan salah satu faktor pembuat masyarakat yang
tinggal di desa kurang memahami betapa pentingnya pendidikan. Maka kebanyakan
masyarakat yang tinggal di desa memiliki kondisi ekonomi yang rendah, karena
kurangnya skill dan pengetahuan yang menunjang tercipta kreatifitas. Penduduk desa
bermata pencarian sebagai petani, peternak, dan perkebunan yang hasilnya tidak bisa
dipastikan. Jadi masyarakat di desa lebih memilih berkerja keras untuk memenuhi
kebutuhannya daripada belajar dibangku sekolah. Anak - anak pun juga kurang
mendapatkan perhatian dari orangtua sehingga mereka hidup dengan cara mereka
sendiri.
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk
mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik yang berkaitan dengan peningkatan
sumber daya manusia serta pemberdayaan segala potensi yang ada didesa tersebut
melalu penyuluhan dan pembekalan skill. Penangan hal tersebut tidak cukup hanya
dilakukan oleh pemerintah daeerah saja, akan tetapi oleh semua pihak yang merasa
peduli dan mampu.
viii
Dalam Perguruan Tinggi dikenal dengan adanya Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yakni meliputi; keilmuan, penelitian serta pengabdian masyarakat.
Disebutkan bahwa mahasiswa diharuskan untuk mengerti dan paham betul dengan
teori yang mereka dapatkan di bangku kuliah dan juga melakukan penelitian. Isi Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang terakhir menyebutkan bahwa mahasiswa juga harus
melakukan pengabdian masyarakat karena nantinya para mahasiswa juga akan
kembali lagi dalam lingkup masyarakat dalam mengaplikasikan ilmu mereka setelah
mereka lulus nantinya.
Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa sebagai kaum intelektual dan
merasa bertanggungjawab untuk ikut membantu pemberdayaan sumber daya yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan kegiatan - kegiatan
pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk aplikasi
konkrit dari ilmu yang dimiliki mahasiswa.
Atas dasar pemikiran di atas, Tim KKN Universitas Muria Kudus melakukan
pengabdian masyarakat yang pilihannya jatuh pada Desa Vokasi Bakalan Krapyak
dengan harapan dapat mengembangkan teori dan aplikasi ilmu perkuliahan dalam
kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan membantu mengembangkan potensi-potensi
masyarakat desa Bakalan Krapyak melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
tersebut diharapkan dapat memotivasi untuk mengembangkan bidang usaha vokasi di
Desa Bakalan Krapyak dan membangkitkan semangat untuk lebih aktif, kreatif, dan
dinamis serta mandiri sehingga upaya menciptakan kesejahteraan dan kelayakan
hidup masyarakat terwujud.
Bakalan Krapyak merupakan salah satu desa yang berada di wilayah
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Awal mulanya desa ini terdiri dari 2 desa
yaitu desa Bakalan dan desa Krapyak yang kemudian menjadi satu desa Bakalan
Krapyak. Nama tersebut juga mempunyai arti tersendiri, Bakalan diartikan sebagai
calon dan Krapyak diartikan ramai/grapyak (ramah). Dan apabila diartikan secara
keseluruhannya maka Desa Bakalan Krapyak merupakan desa yang ramai. Terbukti
dengan adanya pusat industri seperti pabrik-pabrik besar PT. Djarum dan PT. HIT
(Polytron). Selain itu juga menjadi salah tujuan wisata rohani yaitu adanya makam
Sunan Kudus yang terletak di komplek menara Kudus. Desa Bakalan Krapyak secara
administratif, termasuk di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Desa ini terdiri
atas 2 dusun, 4 RW dan 26 RT, yaitu:
Dusun Grogol
: 13 RT, 2 RW
ix
Dusun Bapangan
: 13 RT, 2 RW
Luas Daerah/wilayah Desa Bakalan Krapyak seluas 137.985 ha yang terdiri
dari tanah sawah sebesar 50,839 Ha, tanah pekarangan/bangunan seluas 87,146 ha
dan lain-lain yang meliputi sungai, jalan dan kuburan sebesar 1,070 ha. Desa
Bakalan Krapyak terletak di antara 110º36’ -110º50’ BT (Bujur Timur) dan 6º51’ 7º16’ LS (Lintang Selatan) pada ketinggian rata-rata 17 meter di atas permukaan air
laut dengan iklim tropis dan bertemperatur sedang, bersuhu 28º - 32º C serta curah
hujan + 2.060 mm/tahun.
Desa Bakalan Krapyak berjarak sekitar 3 km ke arah barat laut dari
Kabupaten Kudus dan 7 km arah utara dari Kecamatan Kaliwungu. Secara geofrafis,
Desa Bakalan Krapyak, memiliki batas batas sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Gribig Kecamatan Gebog dan Desa
Peganjaran Kecamatan Bae.
2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Krandon Kecamatan Kota.
3. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Prambatan Kidul Kecamatan
Kaliwungu.
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Damaran Kecamatan Kota.
Masyarakat Desa Bakalan Krapyak pada umumnya mempunyai struktur
sosial yang beragam. Sebagian besar senang berkumpul dan berorganisasi untuk
kemajuan desa serta peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Hal itu bisa dilihat
kegiatan masyarakat dibidang sosial masyarakat, agama dan olah raga. Kegiatan di
bidang sosial masyarakat misalnya senang beranjangsana dengan tetangga melalui
arisan-arisan, temu warga RT, gotong royong, kerja bakti dan kerja sosial lainya.
Pada bidang sosial agama dilakukan dengan mengadakan pengajian – pengajian,
membentuk ikatan remaja masjid dan beranekaragam kegiatan keagamaan lainnya.
Sedangkan pada bidang olahraga bisa terlihat pada banyaknya aktivitas dibidang olah
raga misalnya olah raga bola volley, tenis lapangan, tenis meja, bulu tangkis dan
lainnya. Hal ini tentu saja menjadi sebuah keunggulan yang bisa jadi tidak dimiliki
oleh desa lain. Bukan hanya itu saja, di desa Bakalan Krapyak adalah satu-satunya
desa yang mempunyai rusunawa yang lokasinya berada di dekat terminal wisata
religi. Beberapa kemajuan yang dialami desa Bakalan Krapyak juga telah
mengantarkan desa tersebut memperoleh prestasi baik di tingkat lokal maupun
nasional.
Mata Pencaharian Penduduk desa Bakalan Krapyak sebagian masih
mengantungkan hidupnya pada usaha kerajinan dan usaha peternakan. Namun
x
sebagian besar dari mereka memilih untuk menjadi wiraswastawan ataupun berusaha
dibidang niaga. Hal ini bisa dilihat dari berbagai kelompok usaha yang terdapat di
desa Bakalan Krapyak mulai dari usaha kerajinan ukir kayu dan usaha peternakan
ayam ketawa. Dari sisi peningkatan kualitas sumberdaya manusia terdapat banyak
usaha pengrajin sandal, sepatu, tas dan usaha kerajinan baki lamaran. Di desa Vokasi
Bakalan Krapyak Kabupaten Kudus mempunyai potensi yang besar di bidang tata
boga. Namun dari survey lapangan didapatkan bahwa kelemahan dan kekurangberdayaan pengusaha boga sebagai produsen tercermin dari kondisi berbagai aspek
penting dalam usaha di bidang boga terutama aspek inovasi teknologi, aspek
pengembangan usaha, aspek permodalan dan pembiayaan usaha, aspek manajemen,
aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia dan aspek legalitas usaha, yang secara
terperinci dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Aspek akses teknologi informasi.
Desain/ model produk dituntut terus berubah, mengikuti keinginan pasar.
Pemanfaatan informasi teknologi dengan internet yang mempermudah pengusaha
boga dalam mengakses makanan-makanan terbaru yang tentunya lebih variatif serta
murah ternyata jauh dari sentuhan mereka. Kegiatan yang selama ini dilakukan untuk
membuat makanan jenis baru biasanya didapat dengan melakukan survei ke pasarpasar tradisional, lalu membeli satu untuk digunakan sebagai contoh. Dari contoh
tersebut, kemudian dibuat resepnya untuk selanjutnya dibuat dengan cara yang
sangat sederhana. Teknologi yang digunakan masih sangat kurang apalagi yang
berkaitan dengan teknologi produksi dan akses informasi. Kebutuhan teknologi
produksi yang sederhana yang dibutuhkan oleh mereka
yaitu alat pres untuk
bungkus makanan pada produk mereka. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan
penghematan sumber daya listrik (alat-alat produksi modern membutuhkan ribuan
watt per alat dan harganya sangat tinggi). Kebutuhan yang lain adalah teknologi
untuk akses informasi adalah seperangkat komputer dengan akses internet yang
digunakan untuk mencari jenis-jenis makanan yang akan di kombinasikan dengan
produk sebelumny, informasi pasar (harga, akses ke konsumen) dan lain-lain
informasi yang penting untuk pengembangan usaha.
2. Aspek permodalan.
xi
Dari informasi yang didapat di lapangan, dalam proses pembuatan sampai
pemasaran produk dilakukan sendiri oleh para pengusaha. Selama ini, mereka
membidik pasar tradisional dan menggantungkan pesanan dari pelanggan setia
karena dianggap mudah dan merasa tidak bisa menemukan pasar yang lebih baik.
Sistem penjualannya adalah konsinyasi, hasil yang didapat dari penjualan minggu
sebelumnya digunakan sebagai modal kerja minggu berikutnya. Bila penjualan di
pasar sepi, ketersediaan modal kerja terganggu. Alternatif yang diambil agar dapat
terus berproduksi adalah dengan meminjam uang ke renternir dengan bunga yang
jauh lebih tinggi dari bank, yaitu mencapai lima persen per bulannya.
3. Aspek Tata Kelola Keuangan
Pengusaha yang tergolong usaha mikro yang dijadikan mitra dalam kegiatan
ini masih mencampuradukkan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadinya.
Kondisi demikian akan menyulitkan jika ingin mengetahui berapa tingkat
keuntungan usaha yang sudah dilakukannya. Mereka tidak mengetahui secara jelas
berapa investasi yang telah dikeluarkan dan berapa sebenarnya keuntungan yang
didapat. Tidak ada pemisahan antara pemilik dan perusahaan, sehingga sama sekali
tidak ada arah ke pengembangan usaha. Yang terjadi justru hutang yang menumpuk
pada renternir. Hasil dari usaha dirasa tidak dapat mengimbangi kebutuhan kosumsi
sehari-hari. Kebutuhan dana untuk modal kerja menjadi kendala utama. Melihat
keadaan tersebut maka diperlukan pembinaan keuangan secara intensif agar
manajemen keuangan dan kondisi keuangan mitra
bisa lebih tertata dan rapi.
Manfaat lain yang sangat penting dari pengelolaan keuangan ini adalah untuk
kepentingan dalam menjalin hubungan dengan pihak lain, misalnya untuk pengajuan
kredit pada pihak kreditur.
4. Aspek Produksi dan Pemasaran
Produk Boga sangatlah berlimpah di pasar sehingga menyebabkan pasar atau
lahan untuk menjadi sempit. Jika diibaratkan sepeti duduk di kursi yang sempit
secara bersama-sama, bisa bertahan meski susah payah sudah sangat baik menurut
mitra.
5. Aspek Legalitas Usaha
Mitra sudah memiliki nama usaha dan badan hukum, tetapi belum bisa
dipatenkan karena mengingat mahalnya biaya untuk mematenkan merk usaha
disamping merk yang belum mendapatkan hak paten hal pnting yang perlu dimiliki
xii
oleh bidang tata boga yaitu mendapatkan label PIRT sebagai legalitas usaha. Hal ini
bisa berakibat sulitnya mendapatkan nama baik (pencitraan) jika produk mulai
disukai masyarakat/konsumen dan munculnya ancaman pengklaiman merk usaha
dari pengusaha sejenis. Kurangnya kepercayaan masyarakat akan kelegalitasan
produk yang mengakibatkan larinya konsumen.
B. Rumusan Masalah
Pelaksanaan KKN tematik vokasi Desa Bakalan Krapyak diawali dengan
melalukan observasi pada lima titik vokasi yaitu bidang vokasi tata boga, bidang
vokasi sandal/sepatu/tas, bidang vokasi baki lamaran, bidang vokasi gebyok ukir, dan
bidang vokasi ayam ketawa untuk mengetahui masalah yang dialami oleh desa
vokasi.
Masalah-masalah yang dialami pengusaha boga, serta 4 titik vokasi yan lain
adalah pada aspek inovasi teknologi
untuk akses informasi, aspek permodalan,
aspek tata kelola keuangan, aspek pemasaran produk, serta aspek legalitas usaha.
Permasalah mengenai aspek teknologi berkaitan dengan akses informasi,
yaitu untuk mendapatkan informasi tren jenis-jenis makanan, diatasi dengan
pengadaan teknologi informasi berupa komputer dan modem untuk internet.
Teknologi ini akan sangat membantu mitra untuk mendapatkan tren terbaru,
perkembangan bahan baku, serta variasi produk terkini dengan lebih murah dan
mudah.
Permasalahan mengenai akses permodalan, diatasi dengan cara membuat
jaringan dan menjalin kerjasama dengan pihak perbankan agar bersedia memberikan
kredit kepada mitra dengan syarat yang mudah. Hal ini dilakukan karena
keterbatasan jaminan dan tidak pengalaman kredit mitra kepada perbankan.
Permasalahan mengenai aspek tata kelola keuangan, diatasi dengan cara
membangun sistem akuntansi yang sederhana serta mudah dimengerti oleh mitra.
Permasalahan mengenai aspek produksi, dilakukan pendekatan dengan
menambahkan beberapa jenis makanan yang perlu diproduksi dengan bahan yang
lebih berkualitas. Hal ini dilakukan untuk mengatasi konsumen yang jenuh terhadap
xiii
jenis-jenis makanan yang sudah diproduksi dan dipasarkan yang tentunya lebih
berpeluang untuk mendapatkan margin laba yang relatif tinggi. Permasalahan pada
aspek pemasaran dilakukan dengan memotong jalur distribusi, yaitu dengan
melakukan penjualan langsung via internet, serta mengubah penjualan pada pasar
yang lebih baik dengan menerima order pesanan.
Permasalahan mengenai legalitas usaha, diatasi dengan membantu mengurus
pembatan PIRT dan merek dagang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah hubungan
kepada pihak ketiga serta pencitraan terhadap produk mitra dalam jangka
panjangnya.
C. Tujuan Program
Tujuan dari program KKN tematik vokasi ini adalah melakukan perbaikan pada
aspek teknologi informasi, aspek permodalan, aspek tata kelola keuangan, aspek
produksi dan pemasaran, serta aspek legalitas usaha, yang diharapkan akan
menciptakan efisensi dan efektivitas bagi usaha mitra. Produk mitra yang berkualitas
dan kompetititif akan menciptakan skala ekonomi yang kuat sehingga usaha tersebut
bisa menjadi gantungan hidup mereka dan membanggakan di masa depan. Adapun
secara spesifik tujuan program adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan desa mandiri berbasis vokasi dengan keunggulan komparatif &
kompetitif
2. Menggali dan mengembangkan sumber daya lokal dan sumber daya lainnya
untuk kesejahteraan masyarakat
3. Meningkatkan peran aktif perguruan tinggi dalam mewujudkan tridharma
dalam mengakselerasi penyelesaian masalah masyarakat
4. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah sosial di
masyarakat
D. Manfaat Program
xiv
Secara umum KKN Desa Vokasi di Desa Bakalan Krapyak ini mempunyai
empat kegunaan pokok, yaitu bagi mahasiswa, masyarakat, lembaga perguruan tinggi
dan pemerintah daerah.
1. Kegunaan program bagi mahasiswa
Sesuai dengan pandangan kurikulum, tujuan KKN adalah memberikan
kompetensi - kompetensi tertentu kepada mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.
Secara lebih konkret kompetensi minimal yang perlu diberikan dan diperoleh
mahasiswa adalah sebagai berikut:
a) Memberikan dan mengembangkan kompetensi dan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk terjun dan berhubungan langsung dengan
masyarakat sekolah dan lembaga. Dengan melaksanakan KKN, mahasiswa
berbaur dalam masyarakat sekolah dan lembaga sehingga dapat memperoleh
pengalaman berhadapan langsung dengan berbagai persoalan kehidupan yang
secara nyata ada di masyarakat sekolah dan lembaga.
b) Memberikan dan mengembangkan kompetensi mahasiswa untuk melakukan
pengamatan, menganalisis, dan menemukan potensi dan tantangan yang ada
di masyarakat sekolah dan lembaga sebagai dasar pembuatan program yang
sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
c) Memberikan dan mengembangkan kompetensi
mahasiswa
untuk
memberdayakan masyarakat sekolah dan lembaga melalui pemilihan
program-program yang dilaksanakan demi peningkatan kualitas hidupnya
berdasarkan temuan kebutuhan di masyarakat sekolah dan lembaga.
d) Memberikan dan mengembangkan kompetensi mahasiswa
untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi tingkat keberhasilan
program yang dilaksanakan.
e) Memberikan dan mengembangkan kompetensi mahasiswa untuk membuat
laporan program kegiatan KKN yang dilakukan secara komprehensif sebagai
bentuk pertanggungjawaban kinerjanya secara ilmiah.
2. Kegunaan Program Bagi Masyarakat
Secara umum, KKN di Desa Vokasi Bakalankrapyak ini akan memberikan
manfaat kepada masyarakat di Desa Vokasi tersebut, dalam bentuk :
a. Memberdayakan masyarakat sekolah dan lembaga untuk mengelola potensi
yang ada dan dimiliki untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
xv
b. Memacu pembangunan masyarakat dan lembaga dengan menumbuhkan
motivasi untuk memanfaatkan secara optimal sumber daya yang dimiliki
sehingga
mampu
melaksanakan
pembangunan
secara
mandiri
dan
berkelanjutan.
c. Memperoleh alternatif wawasan, cara berpikir, ilmu, dan teknologi dalam
rangka pengembangan masyarakat dan lembaga.
Secara khusus, KKN Desa Vokasi di Bakalankrapyak ini akan memberi manfaat
signifikan kepada masyarakat pengrajin sandal, sepatu dan tas yaitu meningkatnya
efektivitas dan efisiensi aspek - aspek usaha untuk kemajuan pengrajin sandal, sepatu
dan tas, sehingga meningkatkan pendapatan serta memberi manfaat bagi perputaran
ekonomi desa secara proporsional.
3. Kegunaan Program Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
a. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah,
instansi terkait, dan masyarakat sekolah dan lembaga sehingga perguruan
tinggi dapat lebih berperan serta dan kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pegabdiannya merupakan layanan bagi kebutuhan nyata masyarakat sekolah
dan lembaga.
b. Memperoleh masukan secara riil fenomena yang terjadi di masyarakat
sekolah dan lembaga
sebagai bahan pertimbangan atau dasar dalam
mengembangkan lembaga di masa yang akan datang, serta sebagai evaluasi
keberhasilan dan kecocokan program yang selama ini telah dilakukan oleh
lembaga.
4.
Kegunaan program bagi Pemerintah Daerah
Memberikan sumbangan pemikiran dan contoh nyata kepada pemerintah
Kabupaten Kudus, dalam pengelolaan UMKM khususnya Kerajinan sandal, sepatu
dan tas yang produktif, menguntungkan, efektif, efisien, ramah lingkungan, serta
pengembangan kelompok usaha yang produktif, efisien, ramah lingkungan dan
terkelola dengan baik dalam satu satuan kelompok usaha yang saling menguatkan
antara yang satu sama lain.
E. Luaran Kegiatan
xvi
Secara umum, luaran dari pelaksanaan KKN Desa Vokasi di Desa Bakalan
krapyak ini adalah meningkatnya lima aspek usaha untuk kemajuan usaha kerajinan
sandal, sepatu dan tas, sehingga tingkat pendapatan serta memberi manfaat bagi
perputaran ekonomi desa secara proporsional.
Sedang secara spesifik luaran yang diperoleh dari pelaksanaan KKN di Desa
Vokasi Bakalan Krapyak ini adalah sebagai berikut:
a. Perbaikan aspek teknologi informasi, dengan terwujudnya akses internet
untuk informasi bagi mitra
b. Aspek tata kelola keuangan, dengan mewujudkan pembukuan manual dan
sistem penjualan komputerisasi yang sederhana, disesuaikan dengan
kemampuan dan kodisi mitra.
c. Aspek permodalan, dengan mewujudkan kerja sama dengan pihak perbankan
untuk perolehan kredit dengan syarat-sarat yang mudah dan relatif murah.
d. Aspek produksi dan pemasaran, dengan mewujudkan produk yang lebih
berkualitas, perdagangan via internet dan display di pasar swalayan modern.
e. Aspek legalitas usaha, dengan mewujudkan bentuk usaha yang sesuai
dengan mitra serta merek dagang untuk produk mitra.
BAB II
METODOLOGI KKN
A.Kerangka Berpikir
Sesuai dengan uraian sebelumnya, maka seluruh permasalahan yang dihadapi
kelompok sasaran di Desa Vokasi Bakalan Krapyak tersebut, akan melibatkan
serangkaian kegiatan yang secara kelembagaan akan dilaksanakan oleh Tim
Pengabdian. Adapun untuk pelaksanaan pembinaan sehari-hari di tingkat masyarakat
sasaran, akan dilaksanakan oleh satu tim mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu.
Sementara program yang lebih rinci yang telah direncanakan mahasiswa,
secara prinsip, pokok-pokok program di bidang legalitas usaha dan penyuluhan
program nasional di bidang Tata Boga. Pelaksanaan program kerja KKN tematik
vokasi Desa Bakalan Krapyak adalah sebagai berikut :
xvii
1.
Aspek akses informasi yang meliputi:
a. Pengenalan internet untuk akses informasi.
b. Pembinaan Pembuatan Blog dan toko online sebagai strategi pemasaran
c. Pembinaan pembuatan katalog produk untuk menunjang pemasaran
2. Aspek permodalan
a. Pembinaan pemanfaatan modal kerja
b. Pembinaan pembuatan jaringan kepada perbankan dalam hal hal
permodalan.
c. Kerja sama dengan pihak perbankan
3. Aspek produksi dan pemasaran
a. Pengalihan bahan baku dan bahan penolong
b. Pengadaan display di pasar swalayan modern
c. Pembinaan pembuatan katalog produk untuk menunjang pemasaran.
4. Aspek tata kelolola keuangan
a. Pendampingan pengelolaan keuangan usaha
b. Pendampingan pembuatan laporan keuangan secara manual
5. Aspek legalitas usaha
a. Membantu mengurus NPWP usaha sebagai pra syarat mendapatkan
PIRT.
b. Pendampingan pembuatan PIRT.
B.Metode
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program-program kerja tim
Kuliah Kerja Nyata tematik vokasi Universitas Muria Kudus di Desa Bakalan
Krapyak ini dilakukan dengan melihat jenis, kedalaman dan durasi pelatihan yang
tergantung pada lokasi dan jenis usaha. Secara umum metode yang digunakan adalah
partisipatif plural appraisal melalui pelatihan teknis, managerial usaha, administrasi
usaha dan administrasi kelompok serta pembinaan dan pendampingan pada titik titik
vokasi, khususnya pada titik vokasi boga dan dan titik vokasi kerajinan sandal,
xviii
sepatu dan tas dengan mengacu pada pengembangan efektifitas dan efisiensi pada di
desa Bakalan Krapyak. Mengingat kompleksnya masalah yang dihadapi kelompok
sasaran, maka KKN di Desa Vokasi Bakalan Krapyak ini, diharapkan akan
berlangsung selama dua tahun. Yakni untuk tahun pertama adalah tahun pengenalan
dan pembimbingan, sedangkan untuk tahun kedua adalah tahun pembinaan dan
pendampingan.
C.Strategi
Strategi yang digunakan tim KKN tematik vokasi Universitas Muria Kudus di
Desa Bakalan Krapyak ini adalah melakukan pelatihan, pendampingan dan
pembinaan kepada empat bidang vokasi; bidang vokasi tata boga, bidang vokasi
sandal/sepatu/tas, bidang vokasi gebyok ukir, bidang vokasi baki lamaran untuk
meningkatkan usaha vokasi kelompoknya meliputi aspek permodalan, aspek
teknologi informasi, aspek tata laporan keuangan usaha, aspek produksi dan
pemasaran, serta aspek legalitas usaha menuju kemandirian dan punya daya saing.
D.Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program ini adalah terwujudnya program kerja untuk
tahun kedua seperti yang dijabarkan sebelumnya. Dengan ini diharapkan
akan
terbentuk organisasi/ kelembagaan desa vokasi yang legal dan tersusunnya program
kerja desa vokasi, terselenggaranya berbagai rintisan program vokasi sesuai
keunggulan lokal (diklat vokasi dan pengelolaan unit-unit usaha), peningkatan vokasi
kelompoknya meliputi aspek permodalan, aspek teknologi informasi, aspek tata
laporan keuangan usaha, aspek produksi dan pemasaran, serta aspek legalitas usaha
menuju kemandirian dan punya daya saing dan adanya paguyuban yang menjadi
wadah pertemuan antar anggota untuk mendiskusikan berbagai permasalahan/ isu
desa vokasi. Pada tahun kedua diharapkan akan terbentuknya pra koperasi,
terlaksananya program peningkatan kemampuan pengelolaan dan pelaksana
(instruktur, pendamping maupun peserta didik) serta
perluasan akses usaha, informasi dan jaringan kerja.
xix
adanya pengembangan/
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Program Kegiatan
Indikator Pencapaian
Koordinasi/perkenalan
dgnTerjalinnya silaturahim yang merujuk
perangkat desa dan tokohkepada kerjasama antara seluruh
masyarakat
lapisan masyarakat dan pihak terkait
yang diharapkan pada suksesnya KKN
Tematik VOKASI UMK 2013.
Observasi Lokasi
Diperoleh data dan informasi mengenai
berbagai situasi maupun kendalakendala yang dihadapi oleh kelompok
Vokasi dilokasi KKN VOKASI Desa
Bakalan Krapyak.
Rapat
dengan
PengurusDiperoleh masukan-masukan terkait
Vokasi Desa Bakalan Krapyak program kerja yang akan dilaksanakan
oleh Tim KKN VOKASI UMK 2013.
Penyusunan proposal programTersusun proposal rencana program
kerja
kerja KKN VOKASI UMK 2013 sesuai
hasil
observasi
sebagai
acuan
pelaksanaan lebih lanjut selama kurang
lebih 1 bulan
Bidang
Teknologi
danDigunakannya media internet dan Blog
Informasi
kemudian dikembangkan menjadi toko
online dan pengelolaan katalog produk
untuk menunjang strategi Pemasaran
dan manajemen usaha vokasi Desa
Bakalan Krapyak
Bidang Tata Kelola KeuanganTerbentuknya
laporan
keuangan
Usaha
sederhana usaha dari bidang vokasi
Desa Bakalan Krapyak yang sistematis
dan terstruktur.
Bidang Permodalan Usaha
Terbentuknya jaringan antara pihak
pengusaha dan perbankan dalam hal
permodalan kemudian didapatkan
prosedur pengajuan modal usaha dari
dinas maupun perbankan untuk usaha
vokasi di Desa Bakalan Krapyak
Aspek
Produksi
danDiperolehnya wawasan tentang strategi
Pemasaran
produksi dan pemasaran yang tepat
untuk meningkatkan penjualan produk
di titik bidang vokasi
Aspek Legalitas Usaha
Didapatkannya perizinan usaha vokasi
Desa Bakalan Krapyak yang sah dan
diakui yaitu NPWP dan PIRT di bidang
Tata Boga.
Koordinasi dan evaluasi
Mengetahui hasil kegiatan dan
mengevaluasi program kerja tematik
VOKASI.
xx
10. Kegiatan Lain
Bertambahnya wawasan dan kesadaran
Bidang pendidikan, kesehatan, diri masyarakat Desa Bakalan Krapyak
lingkungan
terkait bidang Pendidikan, Kesehatan,
dan Lingkungan.
11, Penyusunan Laporan
Sebagai hasil dari kegiatan KKN yang
telah dilaksanakan serta jumlah biaya
kegiatan yang sudah terlaksana.
E.Waktu dan Tempat Kegiatan
Pelaksanaan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh Tim
KKN tematik VOKASI Universitas Muria Kudus tahun 2013 adalah selama 45 hari.
Pelaksanaan kegiatan KKN tematik Vokasi Universitas Muria Kudus dimulai pada
tanggal 22 Agustus 2013 sampai dengan 21 September 2013 termasuk persiapan
pembekalan dan penyusunan laporan akhir. Sedangkan untuk tempat pelaksanaan
adalah di Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.
F.Program Kerja Mahasiswa peserta KKN
Program kerja Mahasiswa peserta KKN vokasi tediri dari program utama dan
program pendamping yang disusun setelah mahasiswa melakukan observasi dan
analisis.
Program utama di titik beratkan pada titik vokasi Tata Boga sedangkan program
pendamping yang di lakukan untuk tiga titik vokasi yang lain. Hal ini disebabkan
karena pada titik vokasi baki lamaran sifatnya musiman, dan untuk titik vokasi
gebyok ukir sudah mulai jarang diproduksi karena sulitnya mencari bahan baku dan
dari sisi penjualan agak sulit. Sedangkan untuk usaha vokasi ayam ketawa, kurang
berjanlan lancar karena pengaruh lokasi usaha. Adapun perincian kegiatannya adalah
sebagai berikut :
No
Waktu
Kegiatan
Tempat
1.
22 Agustus 2013
Penerjunan KKN
Balai Desa Bakalan
2.
3.
4.
23 Agustus 2013
23 Agustus 2013
24 Agustus 2013
Observasi 5 Titik Vokasi
Rapat Pengurus Vokasi
Pengambilan Sampel Air
Krapyak
5 Titik Vokasi
5 Titik Vokasi
Tata Boga
xxi
5.
25 Agustus 2013
untuk syarat PIRT
Posyandu (Penimbangan
Dk. Grogol
Berat Badan dan
Pemberian Vitamin pada
6.
25 Agustus 2013
Balita)
Lomba 17 Agustus dalam
SDN 1 Bakalankrapyak
rangka memperingati
7.
31 Agustus 2013
HUT RI ke-68
Pelatihan Pembuatan
Balai Desa
Bros Daur Ulang dari
Bungkus Kopi (Bidang
8
31 Agustus 2013
Baki Lamaran)
Pelatihan Pembuatan
Balai Desa
9.
10.
01 September 2013
02 September 2013
Bros dari Kain Perca
Pembuatan Blog
Pembuatan Katalog
4 Titik Vokasi
2 Titk Vokasi, Gebyok
11.
07 September 2013
Produk
Pembuatan NPWP Tata
Ukir dan Sandal dan Tas
Kantor Pajak (Tata Boga)
12.
09 September 2013
Boga
Penyuluhan Permodalan
Balai Desa
09 september 2013
dari Bank BRI
Pembukuan secara
Balai Desa
13
manual usaha mikro,
14.
15.
16
17.
10 September 2013
11 September 2013
11 September 2013
14 September 2013
kecil dan menengah
Pendaftaran PIRT
Seminar Etika Bisnis
Seminar Motivasi Usaha
Posyandu, Penyuluhan
Dinas Kesehatan
Balai Desa
Balai Desa
Dk. Bakalan Krapyak
Makanan Sehat kepada
18.
14 September 2013
Masyarakat
Penyuluhan Kesehatan,
Balai Desa
Pentingnya Mengetahui
Kanker Serviks dan Asam
19.
15 September 2013
Urat
Penyuluhan Gemar
Makan Ikan dan
Pelatihan Mengolah
xxii
Balai Desa
Makanan Berbahan Ikan
Program-program kerja mahasiswa berikut ini secara prinsip adalah
mendapatkan legalitas usaha bidang tata boga di desa Bakalan Krapyak. Mengingat
kompleksnya masalah yang dihadapi kelompok sasaran, maka KKN di Desa Vokasi
Bakalan Krapyak ini, diharapkan akan berlangsung di tahun berikutnya.
Sementara program yang lebih rinci akan diajukan mahasiswa, secara prinsip,
pokok-pokok program di bidang legalitas usaha bidang tata boga Pelaksanaan
program kerja untuk tahun kedua adalah sebagai berikut :
Tahun Kedua (2013)
1.
Aspek akses informasi yang meliputi:
a. Pengenalan internet untuk akses informasi.
b. Pembinaan Pembuatan Blog dan toko online sebagai strategi pemasaran
c. Pembinaan pembuatan katalog produk untuk menunjang pemasaran
2. Aspek permodalan
a. Pembinaan pemanfaatan modal kerja
b. Pembinaan pembuatan jaringan kepada perbankan dalam hal hal
permodalan.
c. Kerja sama dengan pihak perbankan
3. Aspek produksi dan pemasaran
a. Pengalihan bahan baku dan bahan penolong
b. Pengadaan display di pasar swalayan modern.
c. Pembinaan pembuatan katalog produk untuk menunjang pemasaran.
4. Aspek tata kelolola keuangan
a. Pendampingan pengelolaan keuangan usaha
b. Pendampingan pembuatan laporan keuangan secara manual
5. Aspek legalitas usaha
xxiii
a. Membantu mengurus NPWP usaha sebagai pra syarat mendapatkan
PIRT.
b. Pendampingan penyuluhan untuk pembuatan PIRT.
xxiv
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara operasional kegiatan-kegiatan yang dilakukan didasarkan pada observasi
yang telah dilakukan oleh Mahasiswa. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa
pada saat melakukan observasi adalah membuat analisis SWOT yang nantinya akan
digunaka untuk membuat skala priorita dalam pengembangan desa vokasi. Desa
Bakalan Krapyak terdiri dari 4 titik vokasi yaitu boga, sepatu,sandal dan tas, baki
lamaran, dan gebyok ukir. Berikut ini adalah analisa swot untuk masing masing titik
vokasi :
1) Boga
-
S
Harga
-
terjangkau
Produk sudah
-
dikenal luas
Berpengalaman
dalam
-
-
-
-
terbatas
Keterbatasan
-
selera konsmen
Mengutamakan
modal
Kurangnya
-
kualitas
Hubungan baik
promosi
Belum
legalitas usaha Ada beberapa
mendapat
jenis makanan
pelatihan boga
yang
dari tenaga ahli
tahan lama
Kurangnya
mudah
jangkau
tidak
-
terkait
Tata
kelola
dengan
pemerintah
-
yang
persaingan
dagang
Masyarakat
dengan
adalah
hubungan baik
konsumen yang
toko- toko
Bisa
lebih
variatif dengan
yang
diproduksi
xxv
daerah
Munculnya
hubungan baik -
menu-menu
Keuangan
usaha
hubungan
baku
Telah memiliki
distributor dan
dengan instansi
di
bahan baku
Hambatan
dengan
kemitraan
berpengalaman
Bahan
baku
-
pemasok bahan -
lengkap
Telah
-
-
T
Fluktuasi harga
dengan
memiliki
-
O
Mampu
memenuhi
memasak yang
yang
-
-
pemasaran
dunia -
boga
Peralatan
W
Sistem
akan
-
pintar
Gaya hidup dan
selera
konsumen yang
berubah-ubah
belum
dengan
terstruktur
mencari
dengan baik
informasi
sebanyakbanyaknya
melalui
berbagai
media.
2) Sepatu, Sandal dan Tas
-
S
Harga
-
terjangkau
Produk sudah
-
dikenal luas
Berpengalaman
memperoduksi
-
-
-
W
Sistem
-
O
Perubahan dan
pemasaran
gaya hidup
masyarakat yang
-
terbatas
Keterbatasan
-
modal
Belum ada
merek dagang
dan tas
Menyerap
dan promosi
Harga jual masih
tenaga ahli yang
didominasi
berpengalaman
Bahan baku
harga grosir
Kurangnya
-
-
mengikuti model
Kemajuan
-
tehnologi
Hubungan baik
-
kemitraan
ditemukan
dengan instansi
dengan
pemerintah
-
-
banyak industri
bahan baku
Hubungan baik
sepatu, sandal,
tas / persaingan
-
toko besar
Ikut terlibat
pameran-
yang belum
-
dengan baik
pameran
Menambah
target pasar
dagang
Kemajuan
teknologi yang
tidak bias
dalam berbagai
Keuangan usaha
daerah
Munculnya
dengan pemasok
distributor dan
terkait
Tata kelola
terstruktur
hubungan
dengan
mudah
-
-
bahan baku
Hambatan
cenderung
sepatu, sandal
-
-
T
Fluktuasi harga
-
diperkirakan
Semakin
Banyaknya jenis
sepatu, sandal
dan tas sejenis
3) Baki Lamaran
S
W
O
xxvi
T
-
Harga
-
terjangkau
Produk sudah
-
dikenal luas
Mampu
membuat
-
-
selera konsmen
Mengutamakan
dagang.
Banyaknya
-
modal
Kurangnya
-
promosi
Kurangnya
-
terkait
Sifat
-
musiman
Belum
-
-
usaha
produk
dengan sistem
yang telah siap
antar jemput
Ada
target
dipasaran.
yang
mendapat
layak pakai
Tata
kelola
produksi
Menciptakan
produk
yang
bias
jemput produk.
Telah
-
pelayanan
Jenis
bervariatif dan
inovatif
barang-barang
pelatihan
-
penyelesaian
memanfaatkan
menghantar
masih
keuangan
Keterampilan
dari tenaga ahli
yang
-
-
kemitraan
misalnya
-
Munculnya
terbatas
Keterbatasan
dengan
souvenir.
Siap
-
persaingan
dengan instansi
pernikahan
Mampu
memenuhi
berhubungan
-
-
pemasaran
kreativitas
yang
Sistem
usaha
yang
belum
terstruktur
berpengalaman
Inspiratif dan
kreatif
dengan baik
dalam
menciptakan
hasil produk.
4) Gebyok Ukir
S
W
-
Produk
-
yang inovatif
Harga
yang
kompetitif
mebel -
dan
O
Kurangnya
promosi
yang
sifatnya
visual
dan
-
Kemajuan
-
teknologi
Hubungan
identitas
xxvii
T
-
Munculnya
banyak
baik
dengan pemasok
persaingan
dagang
jadi
-
bersaing
Kualitas material -
visual
Harga
relatif
-
yang bagus
Berpengalaman
memperoduksi
-
gebyok ukir
Menyerap
tenaga ahli yang
-
berpengalaman
Berbagai inovasi
yang mahal
bahan baku
Bergerak untuk
menempatkan
sehingga hanya
diri
diminati
oleh
supplier
bagi
masyarakat yang
pembeli
lokal
berpenghasilan
maupun
tinggi
Butuh transport
internasional
Adanya
kompetisi
kualitas material
sebagai
dan
finishing
pada
gebyok
ukir
yang lebih untuk
ukiran.
mendapatkan
-
bahan baku.
Pergantian cuaca
sering
menghambat
proses produksi.
5) Ayam Ketawa
-
S
Produk
sudah -
dikenal
luas
O
Perubahan dan -
T
Munculnya
pemasaran
gaya
trend
terbatas
Keterbatasan
masyarakat
untuk
-
yang
memelihara
-
modal
Membutuhkan
cenderung
ayam
mengikuti
lain
Munculnya
karena
-
kekhasannya
Produk yang
unik
W
Sistem
-
perawatan yang
-
khusus
Kurangnya
-
pengetahuan
tentang
-
pemeliharaan
-
ayam ketawa
Kondisi daerah
yang
-
tidak
mendukung
Kurangnya
xxviii
hidup
model
Hubungan baik
-
baru
berjenis
banyak
dengan
persaingan
pemasok
Harga
ayam
dagang
ketawa
yang
relatif mahal
kesabaran
dalam
-
pemeliharaan
Kurangnya
penyuluhan
tentang
pemeliharaan
ayam ketawa
PEMBAHASAN
Analisa SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang
serta ancaman yang terdapat pada usaha vokasi. Hal ini dilakukan untuk lebih
memudahkan
BOGA
Setelah melakukan analisis SWOT tersebut, strategi yang dilakukan dengan kkn
vokasi di desa Bakalan Krapyak adalah sebagai berikut ;
a)Memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan media promosi yaitu adanya
website untuk usaha boga disertai dengan informasi yang lengkap tentang
harga, bentuk, dan lama penyimpanan.
b)
Menjaga mutu dengan mempertahankan kualitas makanan yang dihasilkan.
c)Memanfaatkan lembaga perbankan untuk mengembangkan usaha dengan
melakukan kerjasama yang diawali dengan penyuluhan pemanfaatan dana
untuk usaha kecil dibeberapa perbankan yaitu di bank BRI.
d)Menjalin kerjasama dengan pemerintah/instansi terkait untuk meningkatkan
kemampuan manajerial melalui pengelolaan keuangan sederhana melalui
e)
pendampingan pengelolaan usaha.
Memperhatikan legalitas usaha dengan membantu mengurus Pembuatan
Nomor Pokok Wajib Pajak yang kemudian akan bisa digunakan sebagai salah
satu prasyarat untuk pembuatan PIRT.
f)
Membantu mengurus pembuatan PIRT sebagai legalitas usaha..
g)Memanfaatkan kemajuan tehnologi untuk meningkatkan produksi dan memperluas
pangsa pasar.
h)Membantu merealisasikan
program
nasional
Penyuluhan Gemar Makan Ikan.
Sepatu, sandal dan tas
xxix
yaitu
dengan
mengadakan
Setelah melakukan analisis SWOT tersebut, strategi yang dilakukan dengan kkn
vokasi di desa Bakalan Krapyak adalah sebagai berikut :
a)
Memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan media promosi yaitu adanya
website, toko online dan katalog untuk usaha sepatu, sandal dan tas dengan
harapan mampu memperkenalkan produk ke lain kota.
b)Memanfaatkan lembaga perbankan untuk mengembangkan usaha dengan
melakukan kerjasama yang diawali dengan penyuluhan pemanfaatan dana
untuk usaha kecil dibeberapa perbankan yaitu di bank BRI.
c)Menjalin kerjasama dengan pemerintah/instansi terkait untuk meningkatkan
kemampuan manajerial melalui pengelolaan keuangan sederhana melalui
pendampingan pengelolaan usaha.
d)Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan produksi dan memperluas
pangsa pasar.
e)Ikut terlibat dalam Pameran atau sejenis Bazar (Expo) di berbagai tempat salah
satunya di Universitas Muria Kudus.
BAKI LAMARAN
Setelah melakukan analisis SWOT tersebut, strategi yang dilakukan dengan kkn
vokasi di desa Bakalan Krapyak adalah sebagai berikut ;
a)Memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan media promosi yaitu adanya
website, toko online untuk usaha baki lamaran disertai dengan informasi yang
lengkap tentang harga, bentuk, dan lama pemesanan.
b)
Menjaga mutu dengan mempertahankan kualitas yang dihasilkan.
c)Memanfaatkan lembaga perbankan untuk mengembangkan usaha dengan
melakukan kerjasama yang diawali dengan penyuluhan pemanfaatan dana
untuk usaha kecil dibeberapa perbankan yaitu di bank BRI.
d)Menjalin kerjasama dengan pemerintah/instansi terkait untuk meningkatkan
kemampuan manajerial melalui pengelolaan keuangan sederhana melalui
pendampingan pengelolaan usaha.
e)Memanfaatkan kemajuan tehnologi untuk meningkatkan produksi dan memperluas
f)
pangsa pasar.
Memberikan pelatihan keterampilan yang bias menambah kreasi produk.
GEBYOK UKIR
Setelah melakukan analisis SWOT dan melihat kondisi usaha ukir
gebyok di lokasi kkn desa Bakalan Krapyak yang tidak berkembang maka kegiatan
yang dikalkukan kkn vokasi pada usaha ini adalah berupaya untuk manfaatkan
xxx
lembaga perbankan untuk mengembangkan usaha dengan melakukan kerjasama yang
diawali dengan penyuluhan pemanfaatan dana untuk usaha kecil dibeberapa
perbankan yaitu di bank BRI serta pemanfaatan dana dari pemerintah yang Dinas
Perinkop dan UMKM dan menjalin in kerjasama dengan pemerintah/instansi terkait
untuk meningkatkan kemampuan manajerial melalui pengelolaan keuangan
sederhana, Memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan media promosi yaitu
adanya website, toko online dan katalog produk untuk usaha Gebyok ukir disertai
dengan informasi yang lengkap tentang harga, bentuk dan jenis ukir.
Usaha lain yang dilakukan oleh para pengrajin ukir gebyok adalah membuat
lampu lampu hias dan membentuk kelompok usaha bersama untuk membuat hiasan
dinding yang menggunakan gabus sebagai bahan bakunya. Menurut para pengusaha,
hiasan dari gabus tersebut mendapat respon yang positif, mempunyai peluang
penjualan yang tinggi dan telah mempunyai pangsa pasar.
Ayam Ketawa
Setelah melakukan analisis SWOT dan melihat kondisi usaha ayam ketawa di
lokasi kkn desa Bakalan Krapyak yang tidak berkembang maka tidak ada kegiatan
yang dilakukan tim Kkn di bidang ayam ketawa karena permasalahan ini adalah
pemerintahan di Desa Bakalankrapyak yang mempunyai kewenangan untuk
menanganinya.
Dari analisis yang telah dilakukan kepada keempat titik usaha tersebut jelas
bahwa kkn vokasi yang dilakukan oleh universitas muria kudus melalui KKN vokasi
di desa Bakalan Krapyak telah melakukan kegiatan dibeberapa aspek di Tahun
Kedua yaitu berupa :
1.
Aspek akses informasi yang meliputi:
a. Pengenalan internet untuk akses informasi.
b. Pembinaan Pembuatan Blog dan toko online sebagai strategi pemasaran
c. Pembinaan pembuatan katalog produk untuk menunjang pemasaran
2. Aspek permodalan
xxxi
a. Pembinaan pemanfaatan modal kerja
b. Pembinaan pembuatan jaringan kepada perbankan dalam hal hal
permodalan.
c. Kerja sama dengan pihak perbankan
3. Aspek produksi dan pemasaran
a. Pengalihan bahan baku dan bahan penolong
b. Pengadaan display d