Makalah Kristal Mineral Mineral Non Si

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmatNya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Mineral Non Silikat.Dalam
penyusunan dan pembuatan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini tidak
akan terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak,oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Kedua orang tua saya yang telah memberi dorongan dan semangat dalam
mengerjakan makalah ini;

2.

Semua rekan-rekan yang telah membantu saya dalam mengumpulkan
materi mineral non silikat terkait dengan makalah ini;

Semoga bantuan dan kerjasama yang telah diberikan mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT.
Saya menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan yang
disebabkan oleh kemampuan saya yang sangat kurang, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran bagi yang membaca yang bersifat konstruktif

sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.

Yogyakarta,05 Desember 2014

Putri Setiawati Anggraeni
( 410014288 )

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2
BAB I ................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................ 3
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 3
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ..................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................

5


LANDASAN TEORI .........................................................................................

5

2.1 DEFINISI MINERAL...........................................................................

5

BAB III ............................................................................................................

6

PEMBAHASAN...............................................................................................

6

PENGERTIAN MINERAL NON SILIKAT....................................................

6


3.1 MINERAL SULFAT ..........................................................................

7

3.2 MINERAL HALIDA ..........................................................................

10

3.3 MINERAL PHOSPHAT ....................................................................

13

BAB IV............................................................................................................

17

PENUTUP ......................................................................................................

17


DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat

18

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari
segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang membahas tentang sifatsifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang terjadi
baik didalam maupun diatas permukaan bumi, serta mempelajari sejarah
perkembangannya sejak bumi ini diciptakan sampai saat ini. Ilmu ini mempelajari
benda-benda terkecil seperti atom sampai berukuran besar seperti benua, samudra,
cekungan dan rangkaian pegunungan.
Untuk mempelajari semua tentang Bumi, dapat kita mulai dari pembentuk
bumi yang paling dasar yaitu mineral. Mineral dapat kita jumpai disekitar kita,
dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang telah diendapkan pada
dasar sungai.Beberapa mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena
didapatkan dalam jumlah yang cukup besar, sehingga memungkinkan untuk

ditambang seperti emas dan perak. Kecuali beberapa jenis mineral yang memiliki
sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan
yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan
dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang
teratur yang dikenal sebagai “kristal”.
Seperti halnya ilmu-ilmu lainya,geologi ini memiliki konsep dan metodologi
yang komprehensif sebagai sebuah disiplin ilmu.Oleh karena itu,pengetahuan dan
pengalaman dalam bidang keilmuan mahasiswa sangat diperlukan untuk
memperoleh relevansi diantara ilmu-ilmu lain.

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan makalah ini dibuat adalah agar mahasiswa mengetahui
dan memahami mineral non silikat. Dengan mempelajari Kristal dan Mineralogi,
kita juga dapat mengetahui berbagai macam bahan-bahan dasar pembentuk Bumi
ini, dari yang ada disekitar kita hingga jauh didasar Bumi. Ilmu Kristal dan
Mineralogi juga dapat digunakan untuk mempelajari sifat-sifat berbagai macam
mineral yang paling dicari oleh manusia. Dengan alasan untuk digunakan sebagai
perhiasan karena nilai estetikanya memiliki nilai guna dari mineral tersebut.

Jadi, pada dasarnya, Kristal dan Mineralogi digunakan sebagai dasar untuk
mempelajari ilmu Geologi itu sendiri. Dengan alasan utama Mineral adalah
sebagai pembentuk Bumi yang akan dipelajari.

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 DEFINISI MINERAL
Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam
dengan komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai
karakteristik struktur kristal yang tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya.
Saat ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral. Sebagian merupakan mineralmineral utama yang dikelompokkan sebagai Mineral Pembentuk
Batuan. Mineral-mineral tersebut terutama mengandung unsur-unsur yang
menempati bagian terbesar di bumi, antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si),
Aluminium (AL), Besi (Fe), Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K) dan
Magnesium (Mg).
Mineral dapat dikenal dengan menguji sifat fisik umum yang dimilikinya.
Sebagai contoh, garam dapur halite (NaCl) dapat dengan mudah dirasakan.
Komposisi kimia seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis mineral,

misalnya mineral

grafit (graphite)

dan intan (diamond) mempunyai satu

komposisi yang sama yaitu karbon (C). Mineral-mineral yang lain dapat terlihat
dari sifat fisik seperti bentuk kristal, sifat belahan atau warna, atau dengan
peralatan yang sederhana seperti pisau atau potongan gelas dengan mudah diuji
kekerasannya.
Mineral dapat dipelajari dengan seksama dengan memerikan dari bentuk
potongan (hand specimen) dari mineral, atau batuan dimana dia terdapat, dengan
menggunakan lensa pembesar (hand lens/loupe), dan mengujinya dengan alat
lain, seperti pisau, kawat baja, potongan gelas atau porselen dan cairan asam
(misalnya HCL). Mineral juga dipelajari lebih lanjut sifat fisik dan sifat
optiknya dalam bentuk preparat sayatan tipis (thin section) dengan ketebalan 0,03
mm, dibawah mikroskop polarisasi.

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat


BAB III
PEMBAHASAN
PENGERTIAN MINERAL NON SILIKAT
Mineral non silikat adalah kelompok mineral yang unsur pembentuknya bukan
dari silika. Secara garis besar hampir semua mempunyai komposisi kimia yang
sederhana ; berupa unsur, sulfida (bila unsur logam bersenyawa dengan sulfur),
atau oksida (bila unsur logam bersenyawa dengan oksigen). Native element
seperti tembaga, perak atau emas agak jarang terdapat. Sulfida kecuali Pirit, tidak
jarang ditemukan, tetapi hanya cukup berarti bila relatif terkonsentrasi dalam urat
(Vein) dengan cukup besar.
Berikut ini adalah contoh mineral non silikat:
Oxides

: Hematite [Fe2O3], Magnetite [Fe3O4], Corrundum [Al2O3],
Chromite [FeCr2O4], Ilmenite [FeTiO3].

Sulfides

: Galena [PbS], Sphalerite [ZnS], Pyrite [FeS2], Chalcopyrite
[CuFeS2],Bornite [Cu5FeS4], Cannabar [HgS].


Sulfates

: Gypsum [CaSO4,2H2O], Anhydrite [CaSO4], Barite
[BaSO4].

Native Elements : Gold [Au], Cooper [Cu], Diamond [C], Sulfur [S], Graphite
[C],Silver [Ag], Platinum [Pt].
Halides

: Halite [NaCl], Flourite [CaF2], Sylvite [KCl],
Kriolit (Na3AlF6).

Carbonates

: Calcite [aCO3], Dolomite [CaMg (CO3)2], Malachite
[Cu2(OH)2CO3], Azurite [Cu3(OH)2(CO3)2.

Phospates


: Apatite [Ca5(F,Cl,OH)PO4], Turquoise
[CuAl6(PO4)4(OH)8], Monasit (Ce,La,Y,Th)PO4

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat

Hydroxides

: Limonite [FeO(OH).nH2O], Bauxite [Al(OH)3.nH2O]

3.1 MINERAL SULFAT
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi antara
logam dengan anion sulfat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi
pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahanlahan menguap sehingga formasi sulfat dan halide berinteraksi.
Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat , kromat dan
tangstat. Dan sama seperti sulfat, mineral –mineral tersebut juga terbentuk dari
kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.Contoh-contoh mineral
yang termasuk kedalam kelas ini adalah :
1. Gypsum
2. Celestine
3. Barite

4. Alabaster
5. Anhydrite
Di dalamnya terdapat mineral chromate , molybdate , selenate , sulfite , tellurate
serta mineral tungstate

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat

Contoh Mineral Golongan Sulfat :
1. MINERAL GYPSUM [CaSO4,2H2O]

Gypsum adalah mineral yang memiliki sifat yang sangat menarik, mineral ini
memiliki kebiasan yang sangat unik,Gypsum banyak ditemukan sempurna dan
utuh tanpa ada kerusakan atau patah sedikitpun.
Gypsum biasanya ditemukan di dalam tanah liat sebagai kristal pelampung,
dimana gypsum sepenuhnya terbentuk tanpa melekat pada batu atau mineral
matriks.
Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan
batugamping, serpih, batupasir, lempung dan garam batuan. Dapat pula ditemukan
dalam urat-urat metalik sebagai mineral geng.Lokasi di temukan di Indonesia
yakni di daerah Cirebon, Jawa Barat

2. BARITE [BaSO4]

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat

Barite (BaSO4) mengandung campuran unsur Cr, Ca, Pb, dan Ra, yang
senyawanya mempunyai bentuk kristal yang sama. Pernyusun utama mineral ini
adalah barium (Ba). Menurut Doddy Setia Graha (1987:242) bahwa barit
memiliki karakteristik sebagai berikut: sistem kristal ortorombik; belahan
sempurna {001}; kekerasan 3 - 3,5; berat jenis 4,5; kilap kaca (vitreous); warna
putih atau bening; gores/cerat putih.
Unsur pengotor barit adalah besi oksida, lempung, dan unsur organik, yang
semuanya dapat memberikan beragam warna. Pada warna kristal barit murni
adalah putih atau abu-abu.Sebagian besar produksi barit dunia digunakan dalam
industri perminyakan. Sisanya digunakan sebagai bahan baku dalam industri
kimia barium, sebagai bahan pengisi dan pengembang (filler dan extender), dan
agregat semen. Lokasi di Indonesia: Cianjur (Jabar), Makassar (Sulsel)
Mineral ini di alam ditemukan sebagai mineral gang dalam urat-urat
hidrothermal, berasosiasi dengan bijih perak, tembaga, mangan, dan antimon.
Barit juga bisa ditemukan dalam urat-urat batugamping dengan kalsit dan dalam
batupasir dengan bijih tembaga.

Sedangkan menurut Direktorat Pertambangan (1969:133) bahwa barit
berbentuk butiran atau kristal; warna putih, kuning muda, biru, abu-abu, merah,
jingga, dan jingga gelap; karakteristik tembus

cahaya hingga jernih.

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat

Persebaran barit di Indonesia ditemukan di Pasirangin/Ciseuti (Provinsi Jawa
Barat) dan di Sermo/Wates (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Kegunaan Barite:
Untuk bahan pembuatan cat, pewarna putih pada pabrik karet, lak, bahan baku
industri kimia, bahan poleh, tegel dalam suhu tinggi, dan untuk mengatur berat
jenis lumpur dalam industri minyak.
3.2 MINERAL HALIDA
Halida adalah kelompok mineral yang memiliki anion dasar halogen. Halogen
adalah kelompok khusus dari unsur-unsur yang biasanya memiliki muatan negatif
ketika tergabung dalam satu ikatan kimia. Halogen yang biasanya ditemukan di
alam adalah Fluorine, Chlorine, Iodine, dan Bromine.
Halida cenderung memiliki struktur yang rapi dan simetri yang baik. Mineral
halida memiliki cri khas lembut, terkadang transparan, umumnya tidak terlalu
padat, memiliki belahan yang baik, dan sering memiliki warna-warna cerah.
Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen elektronegatif
seperti:F-, Cl- , Br- dan I-.Pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah (