TUGAS COMPOUNDING AND DISPENSING STUDI K
TUGAS COMPOUNDING AND DISPENSING
STUDI KELAYAKAN APOTEK
APOTEK “LATIF FARMA”
DISUSUN OLEH
VEBRI FUAD LATIFIGANA
1408020023
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER XX
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2014
STUDY KELAYAKAN
APOTEK “ LATIF Farma ”
I.
PENDAHULUAN
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka
definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah No. 51
tahun 2009, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek
kefarmasian oleh Apoteker. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab
atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit
bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi
apotik adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai
derajat
kesehatan yang
bisnis, apotek
bertujuan
optimal.
untuk
Sedangkan
memperoleh
fungsi
apotek
keuntungan,
dan
sebagai
hal
institusi
ini
dapat
dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga
tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya
berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus
pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker
diharapkan
dapat
menyeimbangkan
antara
aspek
klinis
dan
aspek
ekonomi
demi kepentingan pasien.
Kesehatan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 adalah
keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Saat ini, sudah banyak apotek yang didirikan, baik dipusat kota maupun dipinggiran
kota. Namun, masih banyak pula apotek-apotek yang masih belum menerapkan
pharmaceutical care didalamnya dan masih sedikit apoteker yang terjun langsung melayani
pasien. Oleh karena itu, didirikannya Apotek “LATIF ”nantinya bisa menjadi apotek yang
dapat berorientasi pada pasien dan apoteker bersahabat dengan pasien (melayani pasien
langsung) serta dapat melaksanakan pharmaceutical care dengan menerapkan pelayanan
konseling serta monitoring pengobatan pasien khusus, sehingga dapat menjadi memajukan
kesehatan nasional umumnya dan kemajuan profesi apoteker khususnya.
II.
TUJUAN PENDIRIAN APOTEK
1.
Menjadikan apotek sebagai sarana kesehatan yang berdasar pada pharmaceutical care.
2.
Menjadikan apotek sebagai sarana praktek kefarmasian.
3.
Menjadikan apotek sebagai sarana berkonsultasi yang nyaman mengenai pengobatan
pasien secara profesional.
4.
Menyediakan dan melayani kebutuhan obat dan alat kesehatan kepada pasien dan
masyarakat dengan menjamin mutu dan kualitas produk obat dan alat kesehatan.
5.
Memberikan kesempatan teman sejawat untuk ikut bersama--sama menjalankan
pekerjaan kefarmasian secara profesional.
6.
III.
Memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.
POFIL APOTEK
Nama Apotek
: “LATIF FARMA”
Alamat Apotek
: Jalan Veteran No 88 RT 02/IV Kalibogor, Purwokerto Barat
Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Nama
: Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
Alamat
: Jl. Jayadiwangsa Gg 02 No 2, RT 03/IV Karanglewas Lor
Purwokerto Barat.
Apoteker Pendamping (APEN)
Nama
: Faizal Firmasyah Gunawan, S.Farm., Apt
Alamat
: Jl. Sendaduri no 34 Berubahan Purwokerto
Karyawan
IV.
Nama
: Eka Gitta Saputri
Alamat
: Jl. Perintis Kemerdekaan No 23 Purwokerto
Status Apotek
: Milik sendiri dengan bangunan kontrak
Jam Aktif Apotek
: Setiap hari Pukul 06.30 – 21.00 WIB
VISI DAN MISI
VISI
Menjadikan Apotek sebagai sarana pelayanan kefarmasian yang bersahabat dan
berkualitas serta meningkatkan edukasi kepada pasien yang berbasis
“Pharmaceutical Care”
MISI
1. Menerapkan salam, senyum, sapa dan sikap profesional pada setiap pelayanan
kefarmasian yang dilakukan.
2. Menyediakan obat-obatan dan alat kesehatan yang berkualitas dan terjamin
mutu.
3. Melaksanakan pelayanan konseling (khususnya untuk penyakit mayor) secara
profesional.
4. Melakukan monitoring pengobatan untuk pasien khusus.
5. Mengevaluasi
setiap
kegiatan
praktek
kefarmasian
sehingga
dapat
meningkatkan mutu dalam pelayanan kefarmasian yang dilakukan.
6. Melaksanakan penyuluhan / edukasi kesehatan kepada masyarakat sekitar
secara berkala (public health)
V.
STRUKTUR ORGANISASI
Jumlah Apoteker dan Karyawan :
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
: 1 orang
2. Apoteker Pendamping
: 1 orang
3. Karyawan
: 1 orang
Struktur Organisasi Apotek “LATIF”
Apoteker Pengelola Apotek
(APA)
Apoteker Pendamping
(APEN)
Karyawan
VI.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE (SOP)
a. SOP Pemesanan Obat
1. Lakukan pemesanan obat pada PBF yang resmi
2. Gunakan Surat Pesanan (SP) untuk pemesanan obat sebanyak 2 rangkap, yang asli
diberikan kepada sales dan salinannya disimpan sebagai arsip apotek.
3. Gunakan SP khusus untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika.
4. Sesuaikan jumlah dan jenis obat yang dipesan dengan kebutuhan apotek.
5. Periksa kembali nama obat dan jumlah obat sesuai kebutuhan sebelum di tandatangani
6. Tandatangani SP oleh Apoteker dan beri stempel apotek.
b. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang dari PBF :
1. Barang datang dari PBF, terima barang.
2. Periksa kesesuaian barang dengan SP (kesesuaian tentang nama barang, bentuk,
jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED),
3. Periksa kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak),
4. Simpan barang digudang.
5. Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi dengan no
SIK/SIA/NIP seta stempel apotek,
6. Faktur diambi 1 lembar untuk arsip apotek dan arsipkan faktur sesuai dengan nama
PBF nya.
c. SOP Pelayanan Tanpa Resep :
1. Menyambut pasien yang datang dengan salam, sapa dan senyuman.
2. Perkenalkan diri (identitas diri).
3. Mendengarkan permintaan pasien dengan hati-hati.
4. Tanyakan obat yang diminta untuk siapa (usia, kondisi pasien apakah sedang hamil
atau menyusui).
5. Tanyakan keluhan atau gejala yang dirasakan, serta durasi terjadinya sudah berapa
lama.
6. Tanyakan riwayat penyakit kronis yang diderita (hipertensi, jantung, ginjal, diabetes)
dan tanyakan gangguan mempunyai masalah pada lambung atau tidak.
7. Tanyakan penanganan atau kemungkinan obat yang sudah dikonsumsi.
8. Memilihkan/rekomendasikan obat-obat yang diindikasikan untuk keluhan dan gejala
pasien (rekomendasikan obat lebih dari satu dan beritahu keuntungan dan kekurangan
dari masing masing obat tersebut).
9. Jika pasien sudah menyetujui, siapkan obat yang diminta pasien meliputi : nama obat
dan jumlah obat.
10. Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga.
11. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan memberikan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan
dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat.
12. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh
d. SOP Pelayanan Resep
1. Sambut pasien yang datang dengan senyum, sapa dan salam.
2. Perkenalkan diri (identitas diri).
3. Terima resep pasien, cocokkan resep dengan data pasien terkait nama, umur dan
alamat.
4. Persilahkan pasien untuk duduk diruang tunggu yang disediakan.
5. Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, farmasetik dan klinik,
6. Jika ditemukan masalah pada skrinning resep, hubungi dan komunikasikan dengan
dokter yang bersangkutan.
7. Periksa persediaan obat.
8. Jika persediaan obat tidak ada, lakukan komunikasi terhadap pasien.
9. Jika semua obat tersedia, lanjutkan menghitung harga dan minta persetujuan terhadap
nominal harga.
10. Jika pasien setuju dengan nominal harga obat, lanjutkan untuk menyiapkan obat.
11. Lakukan pengemasan dan beri etiket.
12. Teliti nama obat, jumlah obat dan kekuatan sediaan obat sebelum diserahkan ke
pasien.
13. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis,
frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek
samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan
pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,
14. Ucapkan terimakasih dan semoga lekas sembuh
15. Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon pasien dalam dokumen khusus tentang
pasien (PMR).
e. SOP Konseling OTC
1. Sambut pasien yang datang dengan senyum, sapa dan salam
2. Siapkan PMR. Tanyakan informasi tentang pasien, meliputi: nama, usia, serta
informasi lain yang diperlukan dan catat dalam PMR
3. Tanyakan keluhan pasien dan durasi keluhan serta tanyakan alasan menggunakan obat
tersebut.
4. Tanyakan bagaiman kondisi pasien setelah penggunaan obat tersebut
5. Jika obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan obat
yang tepat untuk kondisinya.
6. Jika obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti
yang diharapkan maka obat boleh diberikan.
7. Berikan informasi terkait obat yang digunakan pasien serta berikan edukasi terkait
penyakit yang dialami pasien.
8. Tanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut.
9. Pastikan pasien paham kemudian lakukan verifikasi terhadap infomasi yang diberikan.
10. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh
f. SOP Konseling resep
1. Siapkan PMR, catat semua informasi pasien.
2. Sesuaikan resep yang diserahkan pasien dengan data pasien.
3. Tanyakan keluhan yang dirasakan pasien.
4. Cocokkan obat dalam resep dengan kondisi pasien.
5. Berikan informasi terkait obat-obatan yang diresepkan pada pasien, meliputi: aturan
penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan).
6. Berikan edukasi terkait penyakit pasien.
7. Berikan informasi pada pasien tentang Efek Samping Obat (ESO) yang mungkin
terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek
samping yang terjadi.
8. Tanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk memastikan
bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat.
9. Sarankan pasien untuk konsultasi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan
mengganggu.
10. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu
dilakukan untuk menunjang keberhasilan pengobatan.
11. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh
g. SOP PENYULUHAN
1. Mengamati masalah yang terjadi di lingkungan sekitar apotek terkait
permasalahan penyakit maupun obat.
2. Menyusun materi yang sesuai dengan permasalahan yang sedang terjadi
3. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat
4. Mengajak masyarakat aktif dalam hal kesehatan
5. Menyampaikan materi dengan ramah tamah dan yang mudah di pahami oleh
masyarakat sekitar.
VII.
ANALISIS SWOT
Aspek Lokasi :
Berdasarkan lokasi dan keadaan penduduk di sekitar dapat dilakukan analisis SWOT sebagai
berikut :
a.
Kekuatan (Strength)
Lokasi didekat perumahan yang padat penduduk serta dekat jalan raya yang cukup
ramai.
Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian pharmaceutical care
Belum ada apotek di area sekitar/ jarak apotek kompetitor jauh
Apoteker yang selalu stand-by di apotek, siap memberikan layanan
dan konsultasi seputar obat.
b. Kelemahan (weakness)
Merupakan
apotek
baru,
belum
dikenal
oleh
masyarakat,
dan
belum mempunyai langganan yang loyal.
Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu
apotek jaringan atau waralaba.
c.
Peluang (opportunity)
Akses ke apotek mudah terjangkau, dekat dengan jalan raya
Jarak dengan apotek kompetitor cukup jauh sehingga memberi peluang besar bagi
apotek “LATIF”untuk berkembang.
Jumlah
Penduduk,
(sekitar lokasi
terutama
apotek),
cukup
daerah
Terban
padat,
sehingga
dan
Kota
menjadi
Baru
sumber
pelanggan apotek yang potensial,
Dekat dengan beberapa dokter umum sehingga diharapkan banyak pasien yang
datang ke apotek
Dekat dengan pabrik plastik sehingga pangsa pasar karyawan pabrik besar, bisa
juga melakukan kerja sama dengan pabrik plastik jika memungkinkan.
d. Tantangan (threat)
Pengetahuan masyarakat yang awam tentang pengobatan yang rasional.
Terdapat Bidan desa didekat lokasi apotek yang lebih dahulu dipercaya untuk
mendapatkan obat
Kepercayaan terhadap apotek latif farma karena apotek ini masih baru di banding
dengan apotek yang sudah lama
Apotek kompetitor di sekitar apotek “Latif Farma”
No
Nama Apotek
Alamat
Jarak dari apotek
1
2
Apotek Kalibogor
Apotek Pahlawan baru
Jl. Yos Sudarso Kalibogor
Jl. Yos Sudarso 20
“Latif Farma”
2 km
2 km
Apotek Tanjung Sehat
Kalibogor
Jl. Pahlawan 421 Tanjung
2 km
3
Jumlah Penduduk dan Pola Penyakit :
1.
Angka Kesakitan Nasional adalah 7,3%
2.
Jumlah penduduk :
a.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kecamatan
Purwokerto Barat diketahui bahwa jumlah total penduduk di Kecamatan Purwokerto
Barat tahun 2014 yang terdiri dari 7 Desa adalah sebagai berikut
Laki-laki
: 26.475 jiwa
Perempuan
: 26.759 jiwa
Total
: 53.243 jiwa
:
b.
Sasaran pengoperasian Apotek “LATIF” mencakup 3desa yaitu dengan jumlah total
penduduk adalah sebagai berikut :
Laki-laki
: 4.875 jiwa
Perempuan
: 4.690 jiwa
Total : 9. 565jiwa
c.
Penduduk yang diperkirakan sakit sekitar 7,3% x 9.565 jiwa = 698.3 jiwa.
d.
Berdasarkan sistem kesehatan Nasional penderita yang mencari pengobatan adalah
60,3% sehingga :
60,3% x 698,3 jiwa = 421jiwa.
Sehingga jumlah penderita yang belum mendapatkan pengobatan adalah sekitar .......
jiwa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
698,3 jiwa – 421 jiwa = 277,3 jiwa
e.
Penderita yang mengobati sendiri diperkirakan 9 % maka :
9% x .277,3 jiwa = 25 jiwa
f.
Jumlah penduduk yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan adalah :
277 Jiwa – 25 Jiwa = 252 jiwa
g.
Adapun data pendukung lain yaitu :
Sarana Pelayanan kesehatan yang berada di sekitar apotek “LATIF FARMA” yaitu :
Praktek dokter yang terletak ± 800 M dari lokasi apotek “Latif Farma”
Praktek bidan yang tersebar di tiap desa
Berikut adalah urutan delapan penyakit yang diambil dari data pasien yang
berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Purwokerto Barat pada tahun 2013 :
No.
Nama Penyakit
Jumlah
penderita
(orang)
Persentase
penyakit (%)
1
Infeksi saluran nafas atas (ISPA)
258
32,49%
2
Penyakit gusi dan perodental
130
16,37%
3
Dermatitis
75
9,45%
4
Gastritis
60
7,56%
5
Hipertensi
91
11,46%
6
Demam typhoid
20
2,52%
7
Penyakit osteologi
80
10,08%
8
Diare
80
10,08%
JUMLAH KEBUTUHAN OBAT
No
1.
2.
Nama
Penyakit
Infeksi
Saluran
Nafas
Atas
(ISPA)
Penyakit
gusi dan
perodental
Lama
Pengobatan
Aturan
pakai
Jumlah
obat atau
terapi
Jumlah
Kebutuha
n Obat
Paracetamol 500 mg
3x1
21
4.764
Amoxicillin 500 mg
3x1
21
4.764
Vitamin C
3x1
21
4.764
GG (jika batuk
berdahak)
3x1
21
4.764
DMP ( jika batuk
kering)
3x1
21
4.764
CTM 4 mg
3x1
21
4.764
Amoxicilin 500 mg
3x1 tab
9
Diklofenak K
500 mg
3x1 tab
9
1.029
3x1 tab
9
1.029
CTM 4 mg
3x1
9
594
Prednison
3x1
9
594
Ampicillin 500 mg
3x1
9
594
Hidrokortison
2%
3x1
1
Antasida
3x1
18
1.267
Cimetidin
2x1
12
845
Nama Obat
( Hari )
7
3
50mg
Asam mefenamat 500 mg
3
4
Dermatitis
1.029
3
Gastritis
6
cream
66
30
5.
6.
7
8
JK
Penyakit
Osteologi
Diarrhea
1x1
6
422
HCT 25 mg
1x1
30
2.401
3x1
90
Captopril 12,5 mg
1x1
30
2.401
Captopril 25 mg
1x1
30
2.401
Kloramfenikol 500 mg
4x1
24
1.267
Cotrimoxazole
2x2
24
1.267
Paracetamol 500 mg
3x1
18
950
Vitamin B komplek
3x1
18
950
Meloxicam
2x1 tab
7,5 mg
6
422
Meloxicam
1x1 tab
15 mg
3
211
Piroxicam
2x1 tab
10 mg
6
422
Piroxicam
2x1 tab
20 mg
6
422
Ibuprofen
3x1
400 mg
9
633
Vit B1
3x1
9
633
Vit B12
3x1
9
633
Vit B komplek
3x1
9
633
Metronidazole 500 mg
3x1
15
264
Paracetamol 500 mg
3x1
15
264
cotrimoxazole
2x2
20
352
Vitamin B 6
3x1
15
264
Oralit
3x1
15
264
Ext. Belladona
3x1
15
264
Antalgin 500 mg
(jika perlu)
Hipertensi
Demam
tifoid
(febris)
Omeprazol
6
3
5
: Jumlah penduduk sakit x persentase penyakit x jumlah obat/terapi
7.202
PERINCIAN PENGADAAN OBAT BERDASARKAN
METODE ANALISIS VEN
Kelompok
obat
JKO
BS
JKO +
BS
Harga
Satuan
(Netto)
(Rp)/table
t
Amoxicillin 500 mg
5.793
869
6.662
300
1.998.600
Paracetamol 500 mg
5.028
754
5.782
150
867.300
594
89
683
300
204.900
Antasida
1.267
190
1.457
100
145.700
Captopril 12,5 mg
2.401
360
2.761
71
196.031
HCT 25 mg
2.401
360
2.761
25
55.220
Captopril 25 mg
2.401
360
2.761
147
405.867
Cotrimoxazole
1.267
190
1.457
150
218.550
Meloxicam 7,5 mg
422
63
485
1.485
720.225
Meloxicam 15 mg
211
32
243
990
240.570
Ext. Belladona
264
40
304
90
27.360
Metronidazole 500 mg
264
40
304
150
45.600
1.267
190
1.457
150
218.550
Ibuprofen
633
95
728
150
109.200
Prednison
594
89
683
40
27.320
CTM 4mg
5.358
804
6.162
20
123.240
Nama Obat
Ampicillin 500 mg
Vital
Chloramfenikol
Jumlah
Esensial
Biaya Total
(Rp)
5.604.233
GG (jika batuk
berdahak)
4.764
476
5.240
50
262.000
DMP ( jika batuk
4.764
476
5.240
100
524.000
kering)
Diklofenak K
1.029
103
1.132
150
169.800
Asam mefenamat
1.029
103
1.132
150
169.800
66
7
73
2.680
195.640
Cimetidin
845
83
928
80
74.240
Omeprazol
422
42
464
70
32.480
Antalgin 500 mg
7.202
72
7.274
55
400.070
Piroxicam 10 mg
422
42
464
75
34.800
Piroxicam 20 mg
422
42
464
105
48.720
Oralit
264
26
290
350
101.500
Hidrokortison
2%
cream
Jumlah
Non
esensial
Vitamin B1
633
32
665
25
16.625
Vitamin B6
264
13
277
25
6.925
Vitamin B12
633
32
665
25
16.625
Vitamin B complek
1.583
79
1.662
25
41.550
Vitamin C
4.764
238
5002
55
275.110
Jumlah
Total
Keterangan
2.013.050
356.835
7.974.118
:
JKO : Jumlah Kebutuhan Obat (Jumlah Penduduk Sakit x Prosentase Penyakit x Jumlah Obat)
BS
: Buffer Stok (Vital: 15%, Esensial:10%, Non Esensial: 5%)
Total Harga
VIII.
: (JKO+BS) x Harga
ANALISIS KEUANGAN
ASPEK PERMODALAN
A. Modal Apotek
I. Modal Tetap
1. Tanah dan bangunan
Kontrak ruko @5tahun
= Rp. 25.000.000,-
Renovasi/dekorasi
= Rp. 15.000.000,-
Total
= Rp. 40.000.000,-
2. Perlengkapan dan peralatan apotek
a. Alat penyimpanan perbekalan farmasi
1. Lemari atau etalase tempat penyimpanan obat
= Rp. 6.500.000,-
2. Lemari pendingin atau kulkas
= Rp. 1.500.000,-
3. Lemari untuk menyimpan Psikotropika
= Rp.
270.000,-
4. Lemari untuk menyimpan Narkotika
= Rp.
300.000,-
b. Alat untuk pembuatan, pengolahan dan peracikan obat
1. Timbangan gram dan miligram dengan enam
anak Timbangan yang sudah ditara
= Rp. 4.000.000,-
2. Alat racik (mortir, stamper, sudip)
= Rp.
400.000,-
3. Alat-alat gelas
= Rp.
300.000,-
4. Meja racik
= Rp.
300.000,-
5. Rak tempat pengeringan alat
= Rp.
100.000,-
6. Wastafel
= Rp.
300.000,-
1. Label, dan etiket
= Rp.
50.000,-
2. Wadah pengemas atau bahan pengemas
= Rp. 150.000,-
c. Perlengkapan etiket dan wadah pengemas
d. Alat-alat dan perlengkapan administrasi
1. Buku surat pemesanan obat
= Rp.
50.000,-
2. Buku faktur penjualan
= Rp.
30.000,-
3. Buku nota penjualan obat
= Rp.
40.000,-
4. Buku kuitansi
= Rp.
20.000,-
5. Buku pemesanan obat psikotropika
= Rp.
25.000,-
6. Buku pemesanan obat narkotika
= Rp.
25.000,-
7. Buku salinan resep
= Rp.
50.000,-
8. Buku catatan pembelian
= Rp.
15.000,-
9. Buku catatan penjualan
= Rp.
15.000,-
10. Buku catatan keuangan
= Rp.
10.000,-
11. Buku catatan narkotika
= Rp.
10.000,-
12. Buku catatan psikotropika
= Rp.
10.000,-
13. Kartu stok obat
= Rp. 100.000,-
14. Stampel dan tinta
= Rp. 120.000,-
15. Alat tulis kantor
= Rp. 230.000,-
e. Buku-buku standar
1. Farmakope Indonesia Edisi terbaru
= Rp. 200.000,-
2. ISO
= Rp.
3. MIMS
= Rp. 80.000,-
4. Kumpulan perundang-undangan apotek
= Rp.
5. Buku pendukung kefarmasian lainnya
= Rp. 100.000,-
50.000,50.000,-
f. Perlengkapan dan peralatan yang lain
1. Papan nama Apotek
= Rp. 400.000,-
2. Papan nama Apoteker dan SIA
= Rp. 120.000,-
3. Meja dan kursi apoteker (konsultasi)
= Rp. 450.000,-
4. Meja kasir
= Rp. 230.000,-
5. Kursi tunggu pasien
= Rp. 100.000,-
6. Alat pemadam kebakaran
= Rp. 500.000,-
7. Kalkulator
= Rp. 120.000,-
8. Telepon
= Rp. 300.000,-
9. Tempat sampah dan alat kebersihan
= Rp. 100.000,-
10. Perijinan
= Rp. 2.000.000,-
Jumlah
=Rp.20.020.000,-
Jumlah Modal Tetap
=Rp.60.020.000,-
II. Modal Operasional
a. SDM ( Tenaga kerja )
Besarnya gaji atau jasa profesi untuk SDM (tenaga kerja) yang diperlukan untuk
pengelola apotek yaitu :
1. Satu orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) = Rp. 1.700.000,2. Satu orang Apoteker Pendamping (APEN)
= Rp.
900.000,-
3. Satu orang tenaga administrasi
= Rp.
400.000,-
Jumlah
=Rp. 3.000.000,-
Dalam 1 tahun = 12 x Rp. 3.000.000,-
=Rp.36.000.000,-
THR ( 1 kali gaji )
=Rp. 2.600.000,-
Jumlah Beban Gaji atau Jasa Profesi (1 tahun)
b.
= Rp.38.600.000,-
Pengadaan obat, alkes, dan susu
1. Pengadaan obat generik
= Rp. 7.974.118,-
2. Pengadaan obat paten (branded)
= Rp. 5.559.912,-
3. Obat bebas, kosmetik dan susu
=Rp.12.500.000,-
4. Pengadaan alat kesehatan atau laboratorium
= Rp. 1.500.000,-
5. Pengadaan jamu dan Obat tradisional
= Rp. 3.000.000,-
Jumlah Pengadaan Obat dan Alkes
= Rp.30.534.030,-
c.
Biaya listrik dan telepon
= Rp.
300.000,-
d.
Air PAM
= Rp.
100.000,-
e.
Internet
= Rp.
100.000,-
f.
Cadangan modal
= Rp. 7.000.000,-
Jumlah Modal Operasional
= Rp.69.634.030,-
III. Rekapitulasi Modal Apotek
A. Modal Apotek
a. Modal tetap
1.
Bangunan baru dibangun = Rp 50.000.000,-
2.
Peralatan dan perlengkapan apotek
= Rp.20.500.000,-
Total Modal Tetap
= Rp.70.500.000,-
b. Modal Operasional
1.
SDM ( gaji dan THR )
= Rp.38.600.000,-
2.
Pengadaan obat dan Alkes
= Rp. 30.534.030,-
3.
Listrik dan telepon
= Rp.
4.
Air PAM
= Rp.
5.
Internet
= Rp.
6.
Cadangan Modal
= Rp. 59.865970,-
Total Modal Operasional
= Rp. 76.634.000
Total Modal Apotek (APA 100%)
= Rp.200.000.000,-
B. Rencana Anggaran dan Pendapatan Tahun Pertama
I. Biaya Rutin per-Bulan Tahun I
300.000,100.000,100.000,-
a.
SDM
1. Satu orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) = Rp. 1.700.000,2. Satu orang Apoteker Pendamping (APEN)
= Rp.
900.000,-
3. Satu orang tenaga administrasi
= Rp.
400.000,-
Jumlah
= Rp. 3.000.000,-
b. Biaya lain-lain
1.
Biaya administrasi
= Rp.
2.
Biaya listrik, air, telepon dan internet
= Rp. 500.000,-
3.
Biaya pemeliharaan
= Rp.
Jumlah
50.000,50.000,-
= Rp. 600.000,-
Jumlah Biaya Rutin per-Bulan Tahun Pertama = Rp.3.600.000,II. Biaya Rutin Tahun I
a.
Biaya rutin per-Bulan x 12
(Rp.3.600.000,- x 12)
= Rp.43.200.000,-
THR
= Rp. 2.600.000,-
Total Biaya Rutin per-Tahun
=Rp.45.800.000,-
III. Proyeksi Pendapatan Tahun I
a.
Jenis Pendapatan
Dalam 1 tahun “LATIF FARMA” melakukan pelayanan kefarmasian selama 345
hari, dan 15 hari tidak beroperasi sebab untuk libur hari raya maka proyeksi
pendapatan untuk tahun 1 yaitu sebagai berikut :
1.
Resep
Asumsi ; Resep yang masuk 5 resep/hari @ Rp. 50.000,345 x 5 x Rp. 50.000,-
2.
= Rp. 86.250.000,-
Swamedikasi
Asumsi ; Swamedikasi 20 kasus/hari @ Rp. 25.000,345 x 18 x Rp. 25.000,-
= Rp.172.500.000,-
3.
Obat bebas
345 x Rp. 250.000,-
4.
Jamu atau obat tradisional
345 x Rp. 200.000,-
5.
= Rp. 69.000.000,-
Susu, kosmetik, dan peralatan sanitasi
345 x Rp. 300.000,-
6.
= Rp. 86.250.000,-
= Rp.103.500.000,-
Alkes dan lab
345 x Rp. 100.000,-
= Rp. 34.500.000,-
Total pendapatan Tahun I = Rp.586.500.000,-
b. Pengeluaran Tahun I
1.
Pembelian Obat Resep
(100/125 x 86.250.000) (Margin : 25%)
2.
= Rp. 69.000.000,-
Swamedikasi
(100/140 x 172.500.000) (Margin : 40%) = Rp.123.214.286,-
3.
Obat Bebas
(100/110 x 86.250.000) (Margin : 10 %) = Rp. 78.409.091,-
4.
Jamu atau Obat Tradisional
(100/115 x 69.000.000) (Margin : 15%)
5.
= Rp. 60.000.000,-
Susu, Kosmetik, dan Peralatan Sanitasi
(100/110 x 103.500.000) (Margin : 10%) = Rp. 94.090.909,-
6.
Alkes dan Lab
(100/125 x 34.500.000) (Margin : 25%)
Total Biaya Variabel
7.
Biaya Rutin Tahun I
= Rp. 27.600.000,= Rp.452.314.286,= Rp. 45.800.000,-
Total Pengeluaran Tahun I = Rp.498.114.286,-
c.
Perkiraan Keuntungan Tahun I
Pendapatan Tahun I
= Rp. 586.500.000,-
Pengeluaran Tahun I
= Rp. 498.114.286
Laba Bersih Tahun I
= Rp.
88.385.714,-
IV. Pajak
Pajak
Pajak dihitungdengan system norma yaitu 20% dari omset selama 1 tahun dan dikurangi
penghasilan tidak kena pajak.
Penghasilan netto = 20% x omset 1 tahun
= 20% x 586.500.000
= Rp.117.300.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
PTKP Wajib Pajak
=Rp. 15.840.000
Wajib Pajak yang Kawin =Rp. 1.320.000
Istri
= Rp. 2.025.000
Anak (2)
=Rp. 2.025.000
=Rp. 23.235.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
=Penghasilan Netto-PTKP
=Rp.117.300.000-Rp. 23.235.000
=Rp.94.065.000
Penghasilan 50.000.000-250.000.000 dikenakan pajak 15% pertahun
=Rp. 94.065.000 x 15%
= Rp. 14.109.750
Dibayarkan tiap bulan ke kantor pajak
= Rp.14.109.750: 12
= Rp. 1.175.812,5,-
V.
Analisis Keuangan
a. Pay Back Periode (PBP)
Total Investasi
×1 Tah un
PBP
=
Laba
Rp . 200.000 .000
= Rp . 88.385.714 ×1 Ta h u n
= 2,26 tahun
b. Break Event Point (BEP)
1
× Biaya Tetap
BEP
= 1− Biaya Variabel
Pendapatan
1
Rp
.452
.314 .286 × Rp . 45.800 .000
= 1−
Rp. 586.500 .000
= Rp. 200.183.009 / tahun
= Rp. 16.681.917 / bulan
= Rp. 556.063.914 / hari
c.
Persentase BEP
% BEP
Biaya Tetap
= Pendapatan – Biaya variabel ×100 %
Rp . 45.800 .000
= Rp . 586.500 .000−Rp .453.314 .286 ×100 %
= 34,39 %
d. Kapasitas BEP dalam Resep
Kapasitas BEP = ( 1 - % BEP ) x Resep dalam 1 tahun
= ( 1- 34,39% ) x 1725 Resep
= 1.132 lembar resep / tahun
= 94 lembar resep / bulan
= 3,1 lembar resep / hari
= ± 3 lembar resep / hari
e.
Return On Investment (ROI)
Laba
ROI
= Total Investasi ×100 %
Rp . 88.385.714
= Rp . 200.000 .000 ×100 %
= 44,19 %
IX.
KESIMPULAN
a. Lokasi calon Apotek di Jalan Veteran No 88 RT 02/IV Dusun Kalibogor Desa Rejasari, ,
Kecamaan Purwokerto Barat. Jumlah penduduk sekitar apotek yaitu ± 53.243 jiwa
b. Analisis keuangan :
-
PBP
: 2,26 tahun
-
BEP
: Rp. 556.063.914/hari
-
% BEP : 34,39 %
-
Kapasitas BEP dalam resep
: ± 3 lembar resep / hari
ROI : 60,07 %, nilai ini menunjukan bahwa dana yang di investasikan sudah dapat
digunakan secara efektif.
Berdasarkan analisis studi kelayakan ini, Apotek “Latif Farma” dinilai layak untuk
didirikan sebagai upaya untuk menyalurkan obat yang berkualitas, aman dan bermutu kepada
masyarakat luas, khususnya masyarakat kelurahan Sudimara.
X.
PENUTUP
Demikian proposal Studi Kelayakan Apotek “Latif Farma” kami susun, kami
menyadari jika dalam penyusunannya masih banyak kekurangan. Kritik dan saran
membangun sangat kami nantikan demi mendapatkan hasil yang terbaik. Semoga kehadiran
kami dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat sekitar dan pembangunan
khususnya dalam bidang kesehatan.
Purwokerto, 5 Juli 2014
Penyusun,
Vebri Fuad Latifigana, S. Farm., Apt
1. Logo Apotek
2. Peta Lokasi
Keterangan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Keterangan
Rumah Sakit Islam Purwokerto (Jl. H.Masyhuri No 39 , Rejasari)
Apotek Pahlawan Baru (jalan yos sudarso 20, kalibogor)
Pom Bensin Kalibogor
Apotek Kalibogor (Jl. Yos Sudarso Kalibogor)
Pabrik Plastik SETIA KAWAN kalibagor
Masjid Ambaradi Kalibogor
CALON LOKASI APOTEK “Latif Farma”
PT Coca-Cola Distribution Indonesia Purwokerto Alamat lengkap Jl Veteran 691,
Pasirmuncang
9.
Stasiun Kereta Api Purwokerto
10. Balaidesa Rejasari (Jl. H. Masyhuri No. 36)
11. Apotek Tanjung Sehat (jalan pahlawan 421 tanjung purwokerto)
12. Pasar PON (jalan Yos Sudarso)
3. Denah Ruangan Apotek
Keterangan
Huruf
A
B
C
D
E
Keterangan
Meja Display/Etalase
Tempat Kasir
Pintu Dorong
Lemari Penyimpanan Obat
Lemari Narkotik
F
G
H
I
J
K
L
M
O
P
Q
R
1.
Lemari Psikotropik
Lemari ES
Ruang Konseling
Toilet
Wastafel
Sofa Tempat Tunggu
Meja
Wastafel
Tanaman Hias
Meja konseling
Lemari Medical Record
Wastafel
Etiket
APOTEK “Latif Farma”
APOTEK ALIYAN
Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
SIPA: 03.08..6688
SIPA: 03.08..6688
2.
No:
tgl:
No:
tgl:
OBAT LUAR
Nota
NOTA
APOTEK “Latif Farma"
Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
SIPA: 03.08..6688
Kalibogor,
Jumlah
Nama Barang
Harga
Total
3.
Surat Pemesanan
APOTEK ALIYAN
APOTEK ALIYAN
Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
SIPA: 03.08..6688
SIPA: 03.08..6688
SURAT PESANAN NARKOTIKA
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
No.
No.
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Nama
:
……………………………………………
Alamat
:
:
…………………………………………...
Alamat
…………………………………………..
:
…………………………………………..
…………………………………………………
…………………………………………………
Jabatan
Jabatan
:
:
REGISTER NARKOTIKA / PSIKOTROPIKA
APOTEK “LATIF FARMA”
Penambahan
Pembelian
Bln
Stock
Awal
Pengurangan
Resep
Sediaan
Stock
Paraf
Nama
Akhir
No.
No.
& Nama
Tgl Jml PBF
Tgl
Jml
Tgl Jml
Faktur
R/
Almt dokter
px
Kalibogor,
Apoteker Pengelola Apotek
(Vebri Fuad Latifigana, S.Farm Apt)
LAPORAN NARKOTIKA
Nama
: APOTEK “Latif Farma
Alamat
: Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
Bulan
:
No
Nama
Obat
Tahun :
Satuan
Stock
Awal
Jumlah
Penerimaan
Dari
Jumlah
Seluruh
Penggunaan
Untuk
Jumlah
Kalibogor,
Apoteker Pengelola Apotek
(Vebri Fuad Latifigana., S.Farm Apt)
Stock
Akhir
LAPORAN PSIKOTROPIKA
Nama
: APOTEK “Latif Farma”
Alamat
: Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
Bulan
:
No
Nama
Obat
Tahun :
Satuan
Stock
Awal
Penerimaan
Dari
Jumlah
Jumlah
Seluruh
Penggunaan
Untuk
Jumlah
Kalibogor,
Apoteker Pengelola Apotek
(Vebri Fuad Latifigana., S.Farm Apt)
Stock
Akhir
STUDI KELAYAKAN APOTEK
APOTEK “LATIF FARMA”
DISUSUN OLEH
VEBRI FUAD LATIFIGANA
1408020023
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER XX
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2014
STUDY KELAYAKAN
APOTEK “ LATIF Farma ”
I.
PENDAHULUAN
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka
definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah No. 51
tahun 2009, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek
kefarmasian oleh Apoteker. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab
atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit
bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi
apotik adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai
derajat
kesehatan yang
bisnis, apotek
bertujuan
optimal.
untuk
Sedangkan
memperoleh
fungsi
apotek
keuntungan,
dan
sebagai
hal
institusi
ini
dapat
dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga
tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya
berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus
pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker
diharapkan
dapat
menyeimbangkan
antara
aspek
klinis
dan
aspek
ekonomi
demi kepentingan pasien.
Kesehatan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 adalah
keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Saat ini, sudah banyak apotek yang didirikan, baik dipusat kota maupun dipinggiran
kota. Namun, masih banyak pula apotek-apotek yang masih belum menerapkan
pharmaceutical care didalamnya dan masih sedikit apoteker yang terjun langsung melayani
pasien. Oleh karena itu, didirikannya Apotek “LATIF ”nantinya bisa menjadi apotek yang
dapat berorientasi pada pasien dan apoteker bersahabat dengan pasien (melayani pasien
langsung) serta dapat melaksanakan pharmaceutical care dengan menerapkan pelayanan
konseling serta monitoring pengobatan pasien khusus, sehingga dapat menjadi memajukan
kesehatan nasional umumnya dan kemajuan profesi apoteker khususnya.
II.
TUJUAN PENDIRIAN APOTEK
1.
Menjadikan apotek sebagai sarana kesehatan yang berdasar pada pharmaceutical care.
2.
Menjadikan apotek sebagai sarana praktek kefarmasian.
3.
Menjadikan apotek sebagai sarana berkonsultasi yang nyaman mengenai pengobatan
pasien secara profesional.
4.
Menyediakan dan melayani kebutuhan obat dan alat kesehatan kepada pasien dan
masyarakat dengan menjamin mutu dan kualitas produk obat dan alat kesehatan.
5.
Memberikan kesempatan teman sejawat untuk ikut bersama--sama menjalankan
pekerjaan kefarmasian secara profesional.
6.
III.
Memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.
POFIL APOTEK
Nama Apotek
: “LATIF FARMA”
Alamat Apotek
: Jalan Veteran No 88 RT 02/IV Kalibogor, Purwokerto Barat
Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Nama
: Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
Alamat
: Jl. Jayadiwangsa Gg 02 No 2, RT 03/IV Karanglewas Lor
Purwokerto Barat.
Apoteker Pendamping (APEN)
Nama
: Faizal Firmasyah Gunawan, S.Farm., Apt
Alamat
: Jl. Sendaduri no 34 Berubahan Purwokerto
Karyawan
IV.
Nama
: Eka Gitta Saputri
Alamat
: Jl. Perintis Kemerdekaan No 23 Purwokerto
Status Apotek
: Milik sendiri dengan bangunan kontrak
Jam Aktif Apotek
: Setiap hari Pukul 06.30 – 21.00 WIB
VISI DAN MISI
VISI
Menjadikan Apotek sebagai sarana pelayanan kefarmasian yang bersahabat dan
berkualitas serta meningkatkan edukasi kepada pasien yang berbasis
“Pharmaceutical Care”
MISI
1. Menerapkan salam, senyum, sapa dan sikap profesional pada setiap pelayanan
kefarmasian yang dilakukan.
2. Menyediakan obat-obatan dan alat kesehatan yang berkualitas dan terjamin
mutu.
3. Melaksanakan pelayanan konseling (khususnya untuk penyakit mayor) secara
profesional.
4. Melakukan monitoring pengobatan untuk pasien khusus.
5. Mengevaluasi
setiap
kegiatan
praktek
kefarmasian
sehingga
dapat
meningkatkan mutu dalam pelayanan kefarmasian yang dilakukan.
6. Melaksanakan penyuluhan / edukasi kesehatan kepada masyarakat sekitar
secara berkala (public health)
V.
STRUKTUR ORGANISASI
Jumlah Apoteker dan Karyawan :
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
: 1 orang
2. Apoteker Pendamping
: 1 orang
3. Karyawan
: 1 orang
Struktur Organisasi Apotek “LATIF”
Apoteker Pengelola Apotek
(APA)
Apoteker Pendamping
(APEN)
Karyawan
VI.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE (SOP)
a. SOP Pemesanan Obat
1. Lakukan pemesanan obat pada PBF yang resmi
2. Gunakan Surat Pesanan (SP) untuk pemesanan obat sebanyak 2 rangkap, yang asli
diberikan kepada sales dan salinannya disimpan sebagai arsip apotek.
3. Gunakan SP khusus untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika.
4. Sesuaikan jumlah dan jenis obat yang dipesan dengan kebutuhan apotek.
5. Periksa kembali nama obat dan jumlah obat sesuai kebutuhan sebelum di tandatangani
6. Tandatangani SP oleh Apoteker dan beri stempel apotek.
b. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang dari PBF :
1. Barang datang dari PBF, terima barang.
2. Periksa kesesuaian barang dengan SP (kesesuaian tentang nama barang, bentuk,
jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED),
3. Periksa kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak),
4. Simpan barang digudang.
5. Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi dengan no
SIK/SIA/NIP seta stempel apotek,
6. Faktur diambi 1 lembar untuk arsip apotek dan arsipkan faktur sesuai dengan nama
PBF nya.
c. SOP Pelayanan Tanpa Resep :
1. Menyambut pasien yang datang dengan salam, sapa dan senyuman.
2. Perkenalkan diri (identitas diri).
3. Mendengarkan permintaan pasien dengan hati-hati.
4. Tanyakan obat yang diminta untuk siapa (usia, kondisi pasien apakah sedang hamil
atau menyusui).
5. Tanyakan keluhan atau gejala yang dirasakan, serta durasi terjadinya sudah berapa
lama.
6. Tanyakan riwayat penyakit kronis yang diderita (hipertensi, jantung, ginjal, diabetes)
dan tanyakan gangguan mempunyai masalah pada lambung atau tidak.
7. Tanyakan penanganan atau kemungkinan obat yang sudah dikonsumsi.
8. Memilihkan/rekomendasikan obat-obat yang diindikasikan untuk keluhan dan gejala
pasien (rekomendasikan obat lebih dari satu dan beritahu keuntungan dan kekurangan
dari masing masing obat tersebut).
9. Jika pasien sudah menyetujui, siapkan obat yang diminta pasien meliputi : nama obat
dan jumlah obat.
10. Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga.
11. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan memberikan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan
dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat.
12. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh
d. SOP Pelayanan Resep
1. Sambut pasien yang datang dengan senyum, sapa dan salam.
2. Perkenalkan diri (identitas diri).
3. Terima resep pasien, cocokkan resep dengan data pasien terkait nama, umur dan
alamat.
4. Persilahkan pasien untuk duduk diruang tunggu yang disediakan.
5. Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, farmasetik dan klinik,
6. Jika ditemukan masalah pada skrinning resep, hubungi dan komunikasikan dengan
dokter yang bersangkutan.
7. Periksa persediaan obat.
8. Jika persediaan obat tidak ada, lakukan komunikasi terhadap pasien.
9. Jika semua obat tersedia, lanjutkan menghitung harga dan minta persetujuan terhadap
nominal harga.
10. Jika pasien setuju dengan nominal harga obat, lanjutkan untuk menyiapkan obat.
11. Lakukan pengemasan dan beri etiket.
12. Teliti nama obat, jumlah obat dan kekuatan sediaan obat sebelum diserahkan ke
pasien.
13. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis,
frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek
samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan
pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,
14. Ucapkan terimakasih dan semoga lekas sembuh
15. Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon pasien dalam dokumen khusus tentang
pasien (PMR).
e. SOP Konseling OTC
1. Sambut pasien yang datang dengan senyum, sapa dan salam
2. Siapkan PMR. Tanyakan informasi tentang pasien, meliputi: nama, usia, serta
informasi lain yang diperlukan dan catat dalam PMR
3. Tanyakan keluhan pasien dan durasi keluhan serta tanyakan alasan menggunakan obat
tersebut.
4. Tanyakan bagaiman kondisi pasien setelah penggunaan obat tersebut
5. Jika obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan obat
yang tepat untuk kondisinya.
6. Jika obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti
yang diharapkan maka obat boleh diberikan.
7. Berikan informasi terkait obat yang digunakan pasien serta berikan edukasi terkait
penyakit yang dialami pasien.
8. Tanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut.
9. Pastikan pasien paham kemudian lakukan verifikasi terhadap infomasi yang diberikan.
10. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh
f. SOP Konseling resep
1. Siapkan PMR, catat semua informasi pasien.
2. Sesuaikan resep yang diserahkan pasien dengan data pasien.
3. Tanyakan keluhan yang dirasakan pasien.
4. Cocokkan obat dalam resep dengan kondisi pasien.
5. Berikan informasi terkait obat-obatan yang diresepkan pada pasien, meliputi: aturan
penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan).
6. Berikan edukasi terkait penyakit pasien.
7. Berikan informasi pada pasien tentang Efek Samping Obat (ESO) yang mungkin
terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek
samping yang terjadi.
8. Tanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk memastikan
bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat.
9. Sarankan pasien untuk konsultasi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan
mengganggu.
10. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu
dilakukan untuk menunjang keberhasilan pengobatan.
11. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh
g. SOP PENYULUHAN
1. Mengamati masalah yang terjadi di lingkungan sekitar apotek terkait
permasalahan penyakit maupun obat.
2. Menyusun materi yang sesuai dengan permasalahan yang sedang terjadi
3. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat
4. Mengajak masyarakat aktif dalam hal kesehatan
5. Menyampaikan materi dengan ramah tamah dan yang mudah di pahami oleh
masyarakat sekitar.
VII.
ANALISIS SWOT
Aspek Lokasi :
Berdasarkan lokasi dan keadaan penduduk di sekitar dapat dilakukan analisis SWOT sebagai
berikut :
a.
Kekuatan (Strength)
Lokasi didekat perumahan yang padat penduduk serta dekat jalan raya yang cukup
ramai.
Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian pharmaceutical care
Belum ada apotek di area sekitar/ jarak apotek kompetitor jauh
Apoteker yang selalu stand-by di apotek, siap memberikan layanan
dan konsultasi seputar obat.
b. Kelemahan (weakness)
Merupakan
apotek
baru,
belum
dikenal
oleh
masyarakat,
dan
belum mempunyai langganan yang loyal.
Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu
apotek jaringan atau waralaba.
c.
Peluang (opportunity)
Akses ke apotek mudah terjangkau, dekat dengan jalan raya
Jarak dengan apotek kompetitor cukup jauh sehingga memberi peluang besar bagi
apotek “LATIF”untuk berkembang.
Jumlah
Penduduk,
(sekitar lokasi
terutama
apotek),
cukup
daerah
Terban
padat,
sehingga
dan
Kota
menjadi
Baru
sumber
pelanggan apotek yang potensial,
Dekat dengan beberapa dokter umum sehingga diharapkan banyak pasien yang
datang ke apotek
Dekat dengan pabrik plastik sehingga pangsa pasar karyawan pabrik besar, bisa
juga melakukan kerja sama dengan pabrik plastik jika memungkinkan.
d. Tantangan (threat)
Pengetahuan masyarakat yang awam tentang pengobatan yang rasional.
Terdapat Bidan desa didekat lokasi apotek yang lebih dahulu dipercaya untuk
mendapatkan obat
Kepercayaan terhadap apotek latif farma karena apotek ini masih baru di banding
dengan apotek yang sudah lama
Apotek kompetitor di sekitar apotek “Latif Farma”
No
Nama Apotek
Alamat
Jarak dari apotek
1
2
Apotek Kalibogor
Apotek Pahlawan baru
Jl. Yos Sudarso Kalibogor
Jl. Yos Sudarso 20
“Latif Farma”
2 km
2 km
Apotek Tanjung Sehat
Kalibogor
Jl. Pahlawan 421 Tanjung
2 km
3
Jumlah Penduduk dan Pola Penyakit :
1.
Angka Kesakitan Nasional adalah 7,3%
2.
Jumlah penduduk :
a.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kecamatan
Purwokerto Barat diketahui bahwa jumlah total penduduk di Kecamatan Purwokerto
Barat tahun 2014 yang terdiri dari 7 Desa adalah sebagai berikut
Laki-laki
: 26.475 jiwa
Perempuan
: 26.759 jiwa
Total
: 53.243 jiwa
:
b.
Sasaran pengoperasian Apotek “LATIF” mencakup 3desa yaitu dengan jumlah total
penduduk adalah sebagai berikut :
Laki-laki
: 4.875 jiwa
Perempuan
: 4.690 jiwa
Total : 9. 565jiwa
c.
Penduduk yang diperkirakan sakit sekitar 7,3% x 9.565 jiwa = 698.3 jiwa.
d.
Berdasarkan sistem kesehatan Nasional penderita yang mencari pengobatan adalah
60,3% sehingga :
60,3% x 698,3 jiwa = 421jiwa.
Sehingga jumlah penderita yang belum mendapatkan pengobatan adalah sekitar .......
jiwa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
698,3 jiwa – 421 jiwa = 277,3 jiwa
e.
Penderita yang mengobati sendiri diperkirakan 9 % maka :
9% x .277,3 jiwa = 25 jiwa
f.
Jumlah penduduk yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan adalah :
277 Jiwa – 25 Jiwa = 252 jiwa
g.
Adapun data pendukung lain yaitu :
Sarana Pelayanan kesehatan yang berada di sekitar apotek “LATIF FARMA” yaitu :
Praktek dokter yang terletak ± 800 M dari lokasi apotek “Latif Farma”
Praktek bidan yang tersebar di tiap desa
Berikut adalah urutan delapan penyakit yang diambil dari data pasien yang
berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Purwokerto Barat pada tahun 2013 :
No.
Nama Penyakit
Jumlah
penderita
(orang)
Persentase
penyakit (%)
1
Infeksi saluran nafas atas (ISPA)
258
32,49%
2
Penyakit gusi dan perodental
130
16,37%
3
Dermatitis
75
9,45%
4
Gastritis
60
7,56%
5
Hipertensi
91
11,46%
6
Demam typhoid
20
2,52%
7
Penyakit osteologi
80
10,08%
8
Diare
80
10,08%
JUMLAH KEBUTUHAN OBAT
No
1.
2.
Nama
Penyakit
Infeksi
Saluran
Nafas
Atas
(ISPA)
Penyakit
gusi dan
perodental
Lama
Pengobatan
Aturan
pakai
Jumlah
obat atau
terapi
Jumlah
Kebutuha
n Obat
Paracetamol 500 mg
3x1
21
4.764
Amoxicillin 500 mg
3x1
21
4.764
Vitamin C
3x1
21
4.764
GG (jika batuk
berdahak)
3x1
21
4.764
DMP ( jika batuk
kering)
3x1
21
4.764
CTM 4 mg
3x1
21
4.764
Amoxicilin 500 mg
3x1 tab
9
Diklofenak K
500 mg
3x1 tab
9
1.029
3x1 tab
9
1.029
CTM 4 mg
3x1
9
594
Prednison
3x1
9
594
Ampicillin 500 mg
3x1
9
594
Hidrokortison
2%
3x1
1
Antasida
3x1
18
1.267
Cimetidin
2x1
12
845
Nama Obat
( Hari )
7
3
50mg
Asam mefenamat 500 mg
3
4
Dermatitis
1.029
3
Gastritis
6
cream
66
30
5.
6.
7
8
JK
Penyakit
Osteologi
Diarrhea
1x1
6
422
HCT 25 mg
1x1
30
2.401
3x1
90
Captopril 12,5 mg
1x1
30
2.401
Captopril 25 mg
1x1
30
2.401
Kloramfenikol 500 mg
4x1
24
1.267
Cotrimoxazole
2x2
24
1.267
Paracetamol 500 mg
3x1
18
950
Vitamin B komplek
3x1
18
950
Meloxicam
2x1 tab
7,5 mg
6
422
Meloxicam
1x1 tab
15 mg
3
211
Piroxicam
2x1 tab
10 mg
6
422
Piroxicam
2x1 tab
20 mg
6
422
Ibuprofen
3x1
400 mg
9
633
Vit B1
3x1
9
633
Vit B12
3x1
9
633
Vit B komplek
3x1
9
633
Metronidazole 500 mg
3x1
15
264
Paracetamol 500 mg
3x1
15
264
cotrimoxazole
2x2
20
352
Vitamin B 6
3x1
15
264
Oralit
3x1
15
264
Ext. Belladona
3x1
15
264
Antalgin 500 mg
(jika perlu)
Hipertensi
Demam
tifoid
(febris)
Omeprazol
6
3
5
: Jumlah penduduk sakit x persentase penyakit x jumlah obat/terapi
7.202
PERINCIAN PENGADAAN OBAT BERDASARKAN
METODE ANALISIS VEN
Kelompok
obat
JKO
BS
JKO +
BS
Harga
Satuan
(Netto)
(Rp)/table
t
Amoxicillin 500 mg
5.793
869
6.662
300
1.998.600
Paracetamol 500 mg
5.028
754
5.782
150
867.300
594
89
683
300
204.900
Antasida
1.267
190
1.457
100
145.700
Captopril 12,5 mg
2.401
360
2.761
71
196.031
HCT 25 mg
2.401
360
2.761
25
55.220
Captopril 25 mg
2.401
360
2.761
147
405.867
Cotrimoxazole
1.267
190
1.457
150
218.550
Meloxicam 7,5 mg
422
63
485
1.485
720.225
Meloxicam 15 mg
211
32
243
990
240.570
Ext. Belladona
264
40
304
90
27.360
Metronidazole 500 mg
264
40
304
150
45.600
1.267
190
1.457
150
218.550
Ibuprofen
633
95
728
150
109.200
Prednison
594
89
683
40
27.320
CTM 4mg
5.358
804
6.162
20
123.240
Nama Obat
Ampicillin 500 mg
Vital
Chloramfenikol
Jumlah
Esensial
Biaya Total
(Rp)
5.604.233
GG (jika batuk
berdahak)
4.764
476
5.240
50
262.000
DMP ( jika batuk
4.764
476
5.240
100
524.000
kering)
Diklofenak K
1.029
103
1.132
150
169.800
Asam mefenamat
1.029
103
1.132
150
169.800
66
7
73
2.680
195.640
Cimetidin
845
83
928
80
74.240
Omeprazol
422
42
464
70
32.480
Antalgin 500 mg
7.202
72
7.274
55
400.070
Piroxicam 10 mg
422
42
464
75
34.800
Piroxicam 20 mg
422
42
464
105
48.720
Oralit
264
26
290
350
101.500
Hidrokortison
2%
cream
Jumlah
Non
esensial
Vitamin B1
633
32
665
25
16.625
Vitamin B6
264
13
277
25
6.925
Vitamin B12
633
32
665
25
16.625
Vitamin B complek
1.583
79
1.662
25
41.550
Vitamin C
4.764
238
5002
55
275.110
Jumlah
Total
Keterangan
2.013.050
356.835
7.974.118
:
JKO : Jumlah Kebutuhan Obat (Jumlah Penduduk Sakit x Prosentase Penyakit x Jumlah Obat)
BS
: Buffer Stok (Vital: 15%, Esensial:10%, Non Esensial: 5%)
Total Harga
VIII.
: (JKO+BS) x Harga
ANALISIS KEUANGAN
ASPEK PERMODALAN
A. Modal Apotek
I. Modal Tetap
1. Tanah dan bangunan
Kontrak ruko @5tahun
= Rp. 25.000.000,-
Renovasi/dekorasi
= Rp. 15.000.000,-
Total
= Rp. 40.000.000,-
2. Perlengkapan dan peralatan apotek
a. Alat penyimpanan perbekalan farmasi
1. Lemari atau etalase tempat penyimpanan obat
= Rp. 6.500.000,-
2. Lemari pendingin atau kulkas
= Rp. 1.500.000,-
3. Lemari untuk menyimpan Psikotropika
= Rp.
270.000,-
4. Lemari untuk menyimpan Narkotika
= Rp.
300.000,-
b. Alat untuk pembuatan, pengolahan dan peracikan obat
1. Timbangan gram dan miligram dengan enam
anak Timbangan yang sudah ditara
= Rp. 4.000.000,-
2. Alat racik (mortir, stamper, sudip)
= Rp.
400.000,-
3. Alat-alat gelas
= Rp.
300.000,-
4. Meja racik
= Rp.
300.000,-
5. Rak tempat pengeringan alat
= Rp.
100.000,-
6. Wastafel
= Rp.
300.000,-
1. Label, dan etiket
= Rp.
50.000,-
2. Wadah pengemas atau bahan pengemas
= Rp. 150.000,-
c. Perlengkapan etiket dan wadah pengemas
d. Alat-alat dan perlengkapan administrasi
1. Buku surat pemesanan obat
= Rp.
50.000,-
2. Buku faktur penjualan
= Rp.
30.000,-
3. Buku nota penjualan obat
= Rp.
40.000,-
4. Buku kuitansi
= Rp.
20.000,-
5. Buku pemesanan obat psikotropika
= Rp.
25.000,-
6. Buku pemesanan obat narkotika
= Rp.
25.000,-
7. Buku salinan resep
= Rp.
50.000,-
8. Buku catatan pembelian
= Rp.
15.000,-
9. Buku catatan penjualan
= Rp.
15.000,-
10. Buku catatan keuangan
= Rp.
10.000,-
11. Buku catatan narkotika
= Rp.
10.000,-
12. Buku catatan psikotropika
= Rp.
10.000,-
13. Kartu stok obat
= Rp. 100.000,-
14. Stampel dan tinta
= Rp. 120.000,-
15. Alat tulis kantor
= Rp. 230.000,-
e. Buku-buku standar
1. Farmakope Indonesia Edisi terbaru
= Rp. 200.000,-
2. ISO
= Rp.
3. MIMS
= Rp. 80.000,-
4. Kumpulan perundang-undangan apotek
= Rp.
5. Buku pendukung kefarmasian lainnya
= Rp. 100.000,-
50.000,50.000,-
f. Perlengkapan dan peralatan yang lain
1. Papan nama Apotek
= Rp. 400.000,-
2. Papan nama Apoteker dan SIA
= Rp. 120.000,-
3. Meja dan kursi apoteker (konsultasi)
= Rp. 450.000,-
4. Meja kasir
= Rp. 230.000,-
5. Kursi tunggu pasien
= Rp. 100.000,-
6. Alat pemadam kebakaran
= Rp. 500.000,-
7. Kalkulator
= Rp. 120.000,-
8. Telepon
= Rp. 300.000,-
9. Tempat sampah dan alat kebersihan
= Rp. 100.000,-
10. Perijinan
= Rp. 2.000.000,-
Jumlah
=Rp.20.020.000,-
Jumlah Modal Tetap
=Rp.60.020.000,-
II. Modal Operasional
a. SDM ( Tenaga kerja )
Besarnya gaji atau jasa profesi untuk SDM (tenaga kerja) yang diperlukan untuk
pengelola apotek yaitu :
1. Satu orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) = Rp. 1.700.000,2. Satu orang Apoteker Pendamping (APEN)
= Rp.
900.000,-
3. Satu orang tenaga administrasi
= Rp.
400.000,-
Jumlah
=Rp. 3.000.000,-
Dalam 1 tahun = 12 x Rp. 3.000.000,-
=Rp.36.000.000,-
THR ( 1 kali gaji )
=Rp. 2.600.000,-
Jumlah Beban Gaji atau Jasa Profesi (1 tahun)
b.
= Rp.38.600.000,-
Pengadaan obat, alkes, dan susu
1. Pengadaan obat generik
= Rp. 7.974.118,-
2. Pengadaan obat paten (branded)
= Rp. 5.559.912,-
3. Obat bebas, kosmetik dan susu
=Rp.12.500.000,-
4. Pengadaan alat kesehatan atau laboratorium
= Rp. 1.500.000,-
5. Pengadaan jamu dan Obat tradisional
= Rp. 3.000.000,-
Jumlah Pengadaan Obat dan Alkes
= Rp.30.534.030,-
c.
Biaya listrik dan telepon
= Rp.
300.000,-
d.
Air PAM
= Rp.
100.000,-
e.
Internet
= Rp.
100.000,-
f.
Cadangan modal
= Rp. 7.000.000,-
Jumlah Modal Operasional
= Rp.69.634.030,-
III. Rekapitulasi Modal Apotek
A. Modal Apotek
a. Modal tetap
1.
Bangunan baru dibangun = Rp 50.000.000,-
2.
Peralatan dan perlengkapan apotek
= Rp.20.500.000,-
Total Modal Tetap
= Rp.70.500.000,-
b. Modal Operasional
1.
SDM ( gaji dan THR )
= Rp.38.600.000,-
2.
Pengadaan obat dan Alkes
= Rp. 30.534.030,-
3.
Listrik dan telepon
= Rp.
4.
Air PAM
= Rp.
5.
Internet
= Rp.
6.
Cadangan Modal
= Rp. 59.865970,-
Total Modal Operasional
= Rp. 76.634.000
Total Modal Apotek (APA 100%)
= Rp.200.000.000,-
B. Rencana Anggaran dan Pendapatan Tahun Pertama
I. Biaya Rutin per-Bulan Tahun I
300.000,100.000,100.000,-
a.
SDM
1. Satu orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) = Rp. 1.700.000,2. Satu orang Apoteker Pendamping (APEN)
= Rp.
900.000,-
3. Satu orang tenaga administrasi
= Rp.
400.000,-
Jumlah
= Rp. 3.000.000,-
b. Biaya lain-lain
1.
Biaya administrasi
= Rp.
2.
Biaya listrik, air, telepon dan internet
= Rp. 500.000,-
3.
Biaya pemeliharaan
= Rp.
Jumlah
50.000,50.000,-
= Rp. 600.000,-
Jumlah Biaya Rutin per-Bulan Tahun Pertama = Rp.3.600.000,II. Biaya Rutin Tahun I
a.
Biaya rutin per-Bulan x 12
(Rp.3.600.000,- x 12)
= Rp.43.200.000,-
THR
= Rp. 2.600.000,-
Total Biaya Rutin per-Tahun
=Rp.45.800.000,-
III. Proyeksi Pendapatan Tahun I
a.
Jenis Pendapatan
Dalam 1 tahun “LATIF FARMA” melakukan pelayanan kefarmasian selama 345
hari, dan 15 hari tidak beroperasi sebab untuk libur hari raya maka proyeksi
pendapatan untuk tahun 1 yaitu sebagai berikut :
1.
Resep
Asumsi ; Resep yang masuk 5 resep/hari @ Rp. 50.000,345 x 5 x Rp. 50.000,-
2.
= Rp. 86.250.000,-
Swamedikasi
Asumsi ; Swamedikasi 20 kasus/hari @ Rp. 25.000,345 x 18 x Rp. 25.000,-
= Rp.172.500.000,-
3.
Obat bebas
345 x Rp. 250.000,-
4.
Jamu atau obat tradisional
345 x Rp. 200.000,-
5.
= Rp. 69.000.000,-
Susu, kosmetik, dan peralatan sanitasi
345 x Rp. 300.000,-
6.
= Rp. 86.250.000,-
= Rp.103.500.000,-
Alkes dan lab
345 x Rp. 100.000,-
= Rp. 34.500.000,-
Total pendapatan Tahun I = Rp.586.500.000,-
b. Pengeluaran Tahun I
1.
Pembelian Obat Resep
(100/125 x 86.250.000) (Margin : 25%)
2.
= Rp. 69.000.000,-
Swamedikasi
(100/140 x 172.500.000) (Margin : 40%) = Rp.123.214.286,-
3.
Obat Bebas
(100/110 x 86.250.000) (Margin : 10 %) = Rp. 78.409.091,-
4.
Jamu atau Obat Tradisional
(100/115 x 69.000.000) (Margin : 15%)
5.
= Rp. 60.000.000,-
Susu, Kosmetik, dan Peralatan Sanitasi
(100/110 x 103.500.000) (Margin : 10%) = Rp. 94.090.909,-
6.
Alkes dan Lab
(100/125 x 34.500.000) (Margin : 25%)
Total Biaya Variabel
7.
Biaya Rutin Tahun I
= Rp. 27.600.000,= Rp.452.314.286,= Rp. 45.800.000,-
Total Pengeluaran Tahun I = Rp.498.114.286,-
c.
Perkiraan Keuntungan Tahun I
Pendapatan Tahun I
= Rp. 586.500.000,-
Pengeluaran Tahun I
= Rp. 498.114.286
Laba Bersih Tahun I
= Rp.
88.385.714,-
IV. Pajak
Pajak
Pajak dihitungdengan system norma yaitu 20% dari omset selama 1 tahun dan dikurangi
penghasilan tidak kena pajak.
Penghasilan netto = 20% x omset 1 tahun
= 20% x 586.500.000
= Rp.117.300.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
PTKP Wajib Pajak
=Rp. 15.840.000
Wajib Pajak yang Kawin =Rp. 1.320.000
Istri
= Rp. 2.025.000
Anak (2)
=Rp. 2.025.000
=Rp. 23.235.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
=Penghasilan Netto-PTKP
=Rp.117.300.000-Rp. 23.235.000
=Rp.94.065.000
Penghasilan 50.000.000-250.000.000 dikenakan pajak 15% pertahun
=Rp. 94.065.000 x 15%
= Rp. 14.109.750
Dibayarkan tiap bulan ke kantor pajak
= Rp.14.109.750: 12
= Rp. 1.175.812,5,-
V.
Analisis Keuangan
a. Pay Back Periode (PBP)
Total Investasi
×1 Tah un
PBP
=
Laba
Rp . 200.000 .000
= Rp . 88.385.714 ×1 Ta h u n
= 2,26 tahun
b. Break Event Point (BEP)
1
× Biaya Tetap
BEP
= 1− Biaya Variabel
Pendapatan
1
Rp
.452
.314 .286 × Rp . 45.800 .000
= 1−
Rp. 586.500 .000
= Rp. 200.183.009 / tahun
= Rp. 16.681.917 / bulan
= Rp. 556.063.914 / hari
c.
Persentase BEP
% BEP
Biaya Tetap
= Pendapatan – Biaya variabel ×100 %
Rp . 45.800 .000
= Rp . 586.500 .000−Rp .453.314 .286 ×100 %
= 34,39 %
d. Kapasitas BEP dalam Resep
Kapasitas BEP = ( 1 - % BEP ) x Resep dalam 1 tahun
= ( 1- 34,39% ) x 1725 Resep
= 1.132 lembar resep / tahun
= 94 lembar resep / bulan
= 3,1 lembar resep / hari
= ± 3 lembar resep / hari
e.
Return On Investment (ROI)
Laba
ROI
= Total Investasi ×100 %
Rp . 88.385.714
= Rp . 200.000 .000 ×100 %
= 44,19 %
IX.
KESIMPULAN
a. Lokasi calon Apotek di Jalan Veteran No 88 RT 02/IV Dusun Kalibogor Desa Rejasari, ,
Kecamaan Purwokerto Barat. Jumlah penduduk sekitar apotek yaitu ± 53.243 jiwa
b. Analisis keuangan :
-
PBP
: 2,26 tahun
-
BEP
: Rp. 556.063.914/hari
-
% BEP : 34,39 %
-
Kapasitas BEP dalam resep
: ± 3 lembar resep / hari
ROI : 60,07 %, nilai ini menunjukan bahwa dana yang di investasikan sudah dapat
digunakan secara efektif.
Berdasarkan analisis studi kelayakan ini, Apotek “Latif Farma” dinilai layak untuk
didirikan sebagai upaya untuk menyalurkan obat yang berkualitas, aman dan bermutu kepada
masyarakat luas, khususnya masyarakat kelurahan Sudimara.
X.
PENUTUP
Demikian proposal Studi Kelayakan Apotek “Latif Farma” kami susun, kami
menyadari jika dalam penyusunannya masih banyak kekurangan. Kritik dan saran
membangun sangat kami nantikan demi mendapatkan hasil yang terbaik. Semoga kehadiran
kami dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat sekitar dan pembangunan
khususnya dalam bidang kesehatan.
Purwokerto, 5 Juli 2014
Penyusun,
Vebri Fuad Latifigana, S. Farm., Apt
1. Logo Apotek
2. Peta Lokasi
Keterangan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Keterangan
Rumah Sakit Islam Purwokerto (Jl. H.Masyhuri No 39 , Rejasari)
Apotek Pahlawan Baru (jalan yos sudarso 20, kalibogor)
Pom Bensin Kalibogor
Apotek Kalibogor (Jl. Yos Sudarso Kalibogor)
Pabrik Plastik SETIA KAWAN kalibagor
Masjid Ambaradi Kalibogor
CALON LOKASI APOTEK “Latif Farma”
PT Coca-Cola Distribution Indonesia Purwokerto Alamat lengkap Jl Veteran 691,
Pasirmuncang
9.
Stasiun Kereta Api Purwokerto
10. Balaidesa Rejasari (Jl. H. Masyhuri No. 36)
11. Apotek Tanjung Sehat (jalan pahlawan 421 tanjung purwokerto)
12. Pasar PON (jalan Yos Sudarso)
3. Denah Ruangan Apotek
Keterangan
Huruf
A
B
C
D
E
Keterangan
Meja Display/Etalase
Tempat Kasir
Pintu Dorong
Lemari Penyimpanan Obat
Lemari Narkotik
F
G
H
I
J
K
L
M
O
P
Q
R
1.
Lemari Psikotropik
Lemari ES
Ruang Konseling
Toilet
Wastafel
Sofa Tempat Tunggu
Meja
Wastafel
Tanaman Hias
Meja konseling
Lemari Medical Record
Wastafel
Etiket
APOTEK “Latif Farma”
APOTEK ALIYAN
Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
SIPA: 03.08..6688
SIPA: 03.08..6688
2.
No:
tgl:
No:
tgl:
OBAT LUAR
Nota
NOTA
APOTEK “Latif Farma"
Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
SIPA: 03.08..6688
Kalibogor,
Jumlah
Nama Barang
Harga
Total
3.
Surat Pemesanan
APOTEK ALIYAN
APOTEK ALIYAN
Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
APA : Vebri Fuad Latifigana, S.Farm., Apt
SIPA: 03.08..6688
SIPA: 03.08..6688
SURAT PESANAN NARKOTIKA
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
No.
No.
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Nama
:
……………………………………………
Alamat
:
:
…………………………………………...
Alamat
…………………………………………..
:
…………………………………………..
…………………………………………………
…………………………………………………
Jabatan
Jabatan
:
:
REGISTER NARKOTIKA / PSIKOTROPIKA
APOTEK “LATIF FARMA”
Penambahan
Pembelian
Bln
Stock
Awal
Pengurangan
Resep
Sediaan
Stock
Paraf
Nama
Akhir
No.
No.
& Nama
Tgl Jml PBF
Tgl
Jml
Tgl Jml
Faktur
R/
Almt dokter
px
Kalibogor,
Apoteker Pengelola Apotek
(Vebri Fuad Latifigana, S.Farm Apt)
LAPORAN NARKOTIKA
Nama
: APOTEK “Latif Farma
Alamat
: Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
Bulan
:
No
Nama
Obat
Tahun :
Satuan
Stock
Awal
Jumlah
Penerimaan
Dari
Jumlah
Seluruh
Penggunaan
Untuk
Jumlah
Kalibogor,
Apoteker Pengelola Apotek
(Vebri Fuad Latifigana., S.Farm Apt)
Stock
Akhir
LAPORAN PSIKOTROPIKA
Nama
: APOTEK “Latif Farma”
Alamat
: Jl. Veteran No. 88 RT 02/IV Kalibogor
Bulan
:
No
Nama
Obat
Tahun :
Satuan
Stock
Awal
Penerimaan
Dari
Jumlah
Jumlah
Seluruh
Penggunaan
Untuk
Jumlah
Kalibogor,
Apoteker Pengelola Apotek
(Vebri Fuad Latifigana., S.Farm Apt)
Stock
Akhir