TM LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI UMUM
TEKNIK SAMPLING

NAMA
NIM
KELOMPOK
KELAS
ASISTEN

ANNISA MEYLANA I
165100107111041
QE-6
D

`

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2017

Tanggal Praktikum
Praktikum 3.1

Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k


QE-6

Jum’at, 5 Mei 2017
TEKNIK SAMPLING

PRELAB
1. Bagaimana cara pengambilan sampel sayuran seperti bayam, sawi yang akan dianalisis
total E.coli? Jelaskan tahapannya!
Langkah yang harus dilakukan pertama kali adalah sterilisasi erlenmeyer yang
akan digunakan atau erlenmeyer yang digunakan harus aseptis. Selanjutnya,
melakukan aseptis pada alat pemotong yang akan digunakan untuk memotong sampel,
seperti pisau atau gunting. Caranya adalah disemprotkan atau dicelupkan ke dalam
alkohol dilanjutkan dengan membakarnya menggunakan api bunsen. Selanjutnya,
sayuran bayam atau sawi tersebut ditimbang pada timbangan analitik sampai angka
pada timbangan tersebut menunjukkan jumlah 5 gr, kemudian dilanjutkan dengan
memotong-motongnya. Lalu, masukkan potongan sayuran tersebut ke dalam labu
erlenmeyer yang telah terisi larutan pengencer seperti larutan pepton atau peptone
water sebanyak 45 mL. Ada metode alternatif lain untuk pengambilan sampel sayuran,
yaitu alat yang digunakan untuk memotong yang sudah diaseptis digunakan untuk
memotong sampel sebesar 25 cm 2. Lalu, gunakan cotton wool swab dan dicelupkan

kedalam larutan pengencer. Terakhir, permukaan sampel tersebut di oleskan oleh
cotton wool swab yang sudah dicelupkan ke dalam larutan pengencer sebanyak 3 kali
(Purnomo, 2010).
2. Jelaskan peranan teknik sampling dalam pengujian mikrobiologi? Jelaskan!
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel mikroba dari populasi atau
koloni dari mikroba tersebut yang dapat mewakili karakteristik dari koloni mikroba
tersebut untuk kepentingan pengujian atau pengamatan oleh peneliti atau praktikan.
Hal ini juga meningkatkan efisiensi dalam pengujian mikrobiologi yang dimana data
dari pengujian tersebut hasilnya sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip dari
teknik sampling adalah dengan mengambil sampel tanpa mengkontaminasi sampel
tersebut dari mikroba kontaminan, lalu dilakukan pengujian atau pengamatan pada
laboratorium dengan perubahan yang seminimal mungkin (Afif, 2015).
3. Jelaskan perbedaan tahapan pengambilan sampel cair dan padat untuk pengujian
mikrobiologi? Jelaskan tahapannya !

Nama

Annisa Meylana I

NIM


165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

Perbedaan dalam pengambilan sampel cair dan padat adalah untuk sampel padat,
bagian yang diambil terletak pada permukaannya maupun bagian dalamnya serta
diamati bagian-bagian dari sampel padat tersebut sebelum diambil dan diuji pada
laboratorium. Sedangkan untuk sampel cair, dilakukan pengadukan atau
dihomogenisasi sampel cair tersebut sebelum diambil dan diuji pada laboratorium
(Batt, 2014).
Sampel padat
 Diambil sampel dengan memakai pisau atau sendok serta pengambilan

dilakukan pada permukaan dan bagian dalam dari sampel
 Diamati sampel pada beberapa bagian dari tempat yang berbeda kira-kira 100
gram
 Dimasukkan sampel ke dalam tempat yang tersedia secara aseptik dilanjutkan
dengan menutup rapat wadahnya
 Dituulis tanggal pengambilan sampel, nama sampel, dan lokasi pengambilan
sampel
 Sampel kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisis (Batt, 2014).
Sampel Cair
 Disiapkan sampel cair yang ingin diuji
 Sampel dihomogenisasi supaya sampel merata saat dilakukan pengambilan
 Diambil 100-500 mL sampel
 Dimasukkan ke dalam botol steril
 Dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian (Batt, 2014).

Nama

Annisa Meylana I

NIM


165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

DIAGRAM ALIR
a. Pengambilan Sampel Padat
Sampel

Diambil menggunakan pisau, sendok, atau alat lain tergantung bahan sampel

Diambil bagian permukaan dan bagian dalam
Diamati beberapa bagian dari tempat yang berbeda kira-kira 100 gram

Dimasukkan ke dalam tempat yang tersedia secara aseptik
Ditutup rapat
Ditulis tanggal pengambilan, nama sampel dan lokasi

Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6


Dibawa ke laboratorium
Hasil
b. Pengambilan Sampel Cair
Bahan Cair

Dihomogenkan
Diambil sampel sebanyak 100-500 ml
Ditempatkan pada botol steril
Dibawa ke laboratorium
Hasil

c. Pengambilan Sampel Permukaan
Bahan

Dimasukkan ke dalam kantong anaerob

Diambil sampel dengan wool swab yang telah dibasahi dengan media
Ditempatkan pada botol
Hasil


Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

d. Pengambilan Sampel Anaerob
Sampel


Bagian dalam dihindarkan oksigen
Dimasukkan kantong anaerob
Wool swab dibasahi media
Diambil sampel dengan wool swab
Ditempatkan pada botol

Hasil

e. Transportasi dan Penyimpanan Sampel
Sampel

Dipelihara
CO2 padat

Nama

Annisa Meylana I

NIM


165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

f. Penanganan Sampel di Laboratorium
Sampel

Dicatat riwayat sampling, transportasi dan penyimpanan

Diberi label
Sampel diperiksa sesuai prosedur

Hasil

Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

PEMBAHASAN
1.

Sebutkan beberapa jenis teknik sampling! Jelaskan pula masing-masing peranannya!
Jenis jenis teknik sampling menurut Narang (2007) :
a. Sampling pada sampel cair
Teknik sampling ini digunakan untuk mengambil sampel mikroba dari
bahan cair seperti susu, yoghurt, es krim, sirup dan sebagainya.
Sampel yang digunakan berkisar antara 100 hingga 500 ml . Dalam
teknik ini harus dilakukan pengenceran terlebih dahulu.
b. Sampling pada sampel padat
Teknik sampling ini digunakan untuk mengambil sampel mikroba
dari bahan makanan berbentuk padat dari permukaanya maupun
bagian dalamnya seperti daging, ikan dan makanan yang serupa.
Sampel diambil sebanyak 100 gram. Pada teknik sampling ini
dilakukan dengan menyimpan sampel di suhu rendah.
c. Sampling pada sampel permukaan
Teknik sampling ini digunakan untuk mengambil sampel mikroba
yang tumbuh hanya pada permukaan bahan makan saja. Teknik
yang digunakan antara lain surface slice, swab, cotton-wool swab,
adhesive tape. Teknik digunakan untuk menganalisis permukaan
dari suatu sampel.
d. Sampling pada sampel udara
Teknik sampling ini dilakukan untuk mengetahui kualitas udara pada
lingkungan tempat memproduksi suatu produk.
e. Sampling anaerob
Teknik sampling ini digunakan untuk digunakan untuk mengambil
sampel mikroba dari bahan makanan yang tidak diperkenankan
terpapar oksigen (O2)

2.

Apa saja hal yang harus diperhatikan ketika melakukan teknik sampling untuk pengujian
mikrobiologi ? Jelaskan!
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik sampling menurut Harrigan
(2008) :
a. Menentukan teknik yang akan digunakan dalam mengambil sampel sesuai dengan

Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

jenis sampel yang digunakan.
b. Dalam melakukan teknik sampling harus disertai teknik aseptis untuk menghindari
kontaminan
c. Penyimpanan sampel dilakukan secara steril
d. Waktu yang digunakan selama praktikum harus efisien agar tidak terkena kontaminasi
jika terlalu
e. Apabila transfer kultur maka harus dilakukan di dekat bunsen untuk menghindari
kontaminasi
3.

Mengapa pengambilan sampel untuk uji mikrobiologi dilakukan dengan aseptis?
Tujuan dari pengambilan sampel yang akan digunakan untuk uji
mikrobiologi dilakukan secara aseptis dikarenakan sampel yang akan
diteliti harus dalam ke adaan steril. Aseptis adalah untuk menghindari
terjadinya kontaminasi dari bakteri kontaminan yang dapat
mempengaruhi hasil percobaan sehingga yang tumbuh bukan bakteri
yang diharapkan melainkan bakteri kontaminan. Hasil hitungan juga
akan terganggu sehingga data menjadi tidak akurat, tidak dapat
mewakili sampel dari populasi mikroba (Suhartono, 2007).

4.

Apa perbedaan teknik sampling metode swab dan metode adhesive surface? Jelaskan!
Teknik swab adalah tenik sampling yang tertua dan paling luas digunakan dalam
mendeteksi mikroorganisme di permukan makanan, peralatn makan, alat alat, dinding, dan
lantai pada pabrk makanan dan instusi makanan. Metode ini digunakan untuk mengambil
sampel dilakukan menggunakan batang oles steril bernama cotton swab. Pada teknik swab
sampel dioleskan dengan swab steril, lalu cairan yang terdapat pada swab dari sampel,
dimasukkan ke dalam larutan buffer yntuk membuat suspensi bakteri (Fardiaz,2007)
Tenik adhesive surface adalah teknik yang berprinsip pada bahan adhesive yang
sensitif terhadap tekanan dan akana membentuk ikatan mekanikal dengan substrat.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menempelkan pada bahan yang akan diuji lalu
ditempatkan pada media yang ingin untuk diuji atau dianalisis jumlah mikrobanya dengan
merekatkan perekat atau semacamnya pada permukaan yang akan dijadikan sampel atau
bisa dikatakan media agar cawan ditempelkan ke benda (Fardiaz,2007)

5.

Jelaskan teknik sampling untuk mendeteksi mikroorganisme pada produk es krim dan
nugget ikan? Jelaskan tipe mikroorganisme yang dapat tumbuh pada produk tersebut!
a. Cara pengambilan sampel dari eskrim menurut Tobing (2014) :
1. Pada sampel eskrim dilakukan pengambilan dengan teknik sampling cair

Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

2. Sampel diambil sebanyak 100-500 ml
3. Kemudian ditempatkan pada botol steril
4. Berilah tanngal dan waktu pemasukkan pada sampel agar tidak tertukar dan
mengetahui umur dari sampel
5. Masukkan sampel tersebut ke dalam termos es
6. Kemudian di uji
7. kemudian dilakukan pengenceran
Jenis bakteri yang kemungkinan ada pada produk es krim dalah bakteri yang biasanya
terdapat pada produk susu karena eskrim merupakan olahan dari susu, kemungkinan
jenis bakteri yang ada juga pasti tahan terhadap suhu rendah. Contoh bakterinya asam
laktat (BAL) atau juga bisa terdapat jenis bakteri dengan genus Staphylcoccus (Tobing,
2014).
b. Cara pengambilan sampel dari nuget ikan dengan teknik sampling padat menurut
Tobing (2014) :
1. Sampel disayat dengan pisau steril
2. Sampel ditimbang
3. Sampel diambil di beberapa bagian, permukaan dan dalamnua
4. Sampel disimpang dalam suatu wadah yang sudah diaseptis dan tertutup rapat
5. Berilah tanggal pengambilan dan asal sampel
Jenis bakteri yang kemungkinan ada pada produk olahan daging ikan seperti nugget
adalah bakteri psikrofil dan bakteri psikotrof hal ini dikarenakan nugget merupakan
bahan olahan dari ikan yang sudah diolah sedemikian rupa dan disimpan dilemari
pendingin dengan suhu rendah 0-30 jadi kemungkinan bakteri ini dapat bertahan hidup
pada suasana dingin. Tipe mokroorganisme yang tumbuh pada sampel ni adalah jenis
psikotrof, psikrofil dan kapang (karena kapang menyukai karbohidrat). Contog genus
yang termasuk ke dalam bakteri psikrofil adalah Flavobacterium.

6.

Apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan sampling untuk bahan yang
mengandung mikroba
indicator? Jelaskan!
Hal yang dilakukan ketika melakukan sampling pada bahan yang mengandung mikroba
menurut Kurfurst (2013) :
a. Pengambilan sampel dapat dilakuakn dengan jarum steril
b. Setelah pengambilan sampel untuk analisis diperlukan penyimpanan pada tempat dan
bersuhu rendah dan dilakukan analisis dengan cepat selama 24 jam
c. Temperatur yang digunakan harus sesuai dengan sampel dan dipantau dalam
transportasi ke laboratorium

Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

d. Dalam sampel khusus seperti mikroba anaerob membutuhkan perlakuan khusus seperti
pengambilan harus kedap oksigen, digunakan metode yang sesuai dengan sifat sampel
dan diinkubasi dilakukan secara spesifik pada karakteristik bakteri
e. Bahan sampel tidak boleh terapapar oleh oksigen secara langsung
f. Wadah yang menjadi tempat sampel harusah di vakum dan disegel, karena
mikroorganisme kebanyakan bersifat aerob, maka mikroorganisme tersebut harus
dimatikan dengan memvakum wadah.
g. Dapat ditempatkan dalam botol berisi kultur, namun harus ditambahkan pereduksi O2
agar tidak terdapatnya oksigen pada wadah.
7.

Bagaimana teknik dan prosedur sampling yang dilakukan jika saudara ingin mengisolasi
bakteri termofilik dari lumpur lapindo di Sidoarjo?
Menurut Habibie (2014), teknik dan prosedur sampling yang dilaukukan untuk
mengisolasi bakteri termofilik adalah sebagai berikut:
1. Preparasi media xilan kasar dari tongkol jagung
2. Pengambilan sampel lumpur lapindo pada 3 titik di tempat berbeda dan diukur
pHnya
3. Pengkayaan dan isolasi mikroorganisme termofilix xilanotilik, sampel lumpur
lapindo akan diperkaya pada media LB ditambah 1% xilan kasar. Sampel
diinkubasi perbandingan 1:2 dalam tabung erlenmeyer 250 dan diinkubasi pada
suhu 55C
4. Identifikasi dan karakteristik identifikasi awal dilakukan dengan menumbuhkan
isolat pada media Nakamura yang mengandung beechwood xylan 0.5 % dan
mengamati zona bening yang terbentuk. Isolat terpilih yang mampu menghasilkan
zona bening diidentifikasi secara morfologi, mikroskopis, dan biokimia.
Pengamatan morfologi meliputi bentuk, tepian dan warna pada koloni.
5. Produksi Enzim Xilanase Termofilik solat terpilih diinokulasikan pada media
Luria Bertani untuk mengetahui waktu pertumbuhan optimal. Sebanyak 10 ml
kultur cair dimasukkan ke dalam 140 ml media Nakamura dan diinkubasi pada
suhu 550C selama 18 jam
6. Pengujian Aktivitas Xilanase Pengujian aktivitas enzim xilanase dilakukan
dengan mengukur kadar gula reduksi dpada substrat beechwood xylan
menggunakan metode Dinitrosaliclyc acid (DNS) [13]. Sebanyak 1 ml substrat
ditambahkan supernatan 1 ml dan diinkubasikan pada suhu 550C. Setelah 1 jam,
ditambahkan 3 ml larutan DNS dan didiamkan 10 meni
7. Penentuan pH dan Suhu Optimum Enzim Xilanase Penentuan pH optimum enzim
xilanase dilakukan dengan menginkubasi 1 mL supernatan (ekstrak kasar enzim)

Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

dan 1 mL substrat xilan (beechwood xylan 1%) pada rentang pH 5,0-8,0. Buffer
yang digunakan adalah buffer asetat pH 4 dan 5, bufer fosfat pH 6 dan 7, dan
bufer Tris-HCl pH 8 dan 9. Untuk menentukan pH optimal, enzim dan substrat
diinkubasi selama 1 jam pada suhu 550C
8.

Jelaskan kelebihan dan kekurangan teknik sampling metode swab, metode cuci-bilas dan
adhesive tape pada bahan padat
Kelebihan dari teknik swab, menurut Haas (2014) :
a. Dapat menumbuhkan miroba dengan baik atau sesuai dengan yang diinginkan
b. Mudah
c. Fleksibel
d. Cepat
e. Sederhana
Kekurangan dari teknik swab, menurut Hass (2014) :
a.Membutuhkan waktu yang lama dalam menginkubasi
b.Tidak semua sampel cocok dengan metode swab
c. Pemngembalian MO bisa rendah
Kelebihan teknik cuci-bilasi, menurut Quinn (2007) :
a. Mudah dan dapat langsung digunakan utnuk pengujian permukaan sampel
b. Sangat mudah dilakukan dan tidak merusak struktur sampel yang akan dianalisis
c. Semua bakteri yang terdapat pada sampel dapat terambil
Kekurangan teknik cuci-bilas, menurut Quinn (2007) :
a. Tidak semua sampel cocok dengan metode cuci
b. Hanya digunakan untuk sampel solid dan berpori
c. Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian yang ekstra pada saat pengenceran dan
perhitungan
Kelebihan teknik bilas, menurut Beveridge, et al (2007) :
a. Proses berlangsung cepat, sehingga efisien waktu
b. SOP mudah, karena hanya dicuci
c. Sangat mudah dilakuan
d. Tidak merusak strktursampel yang akan diuji
Kekurangan teknik bilas, menurut Beveridge, et al (2007) :
a. Kurang efektif dan hanya bisa dilakukan pada sampel padat

Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

b. Penggunaan larutan terbatas hanya 2kg saja
Kelebihan teknik adhives tape, menurut Tittle (2014) :
a. Pada bagian yang tidak lengket dapat diberikan keterangan sampel
b. Efesien waktu
c. Meminimalisir adanya kontam dengan udara langsung

9.

Kekurangan teknik adhives tape, menurut Tille (2014) :
a. Memerlukan biayan yang mahal
Apakah metode pengemasan dan kondisi penyimpanan mempengaruhi tipe
mikroorganisme bahan pangan yang akan dianalisis? Jelaskan alasan anda!
Ya, metode pengemasan yang higienis tentu akan mengandung lebih sedikit
kontaminan. Sedangkan apabila pengemasan yang asal-asalan akan menyebabkan
timbulnya banyak kontaminan.
Sehingga mikroorganisme yang dianalisis akan bercampur dngan kontaminan dan
menyebabkan praktikan kesulitan dalam menganalsis.
Penyimpanan dapat mempengaruhi tipe mikroorganisme yang akan tumbuh pada
bahan panganyang akan dianalisis, hal ini diuraikan oleh Zhong (2009) tentang faktor
faktor mengapa penyimpanan mempengaruhi jenis mikroorganisme yang akan
tumbuh:
1. Pada penyimpanan di ruang tertutup dan suhu yang rendah, dapat di prediksi
bahwa mikroorganisme yang akan tumbuh adalah mikroorganisme jenis
psikrofil
2. Pada penyimpanan yang dilakukan secara vakum dengan tidak adanya oksigen,
maka apabila terdapat jenis bakteri yang tumbuh bakteri tersebut dapat
diindikasikan bakteri jenis anaerob. Sebaliknya jika pada tempat terbuka, maka
bakteri yang tumbuh adalah jenis mikroba aerob atau anaerob fakultatif.
3. Pada penyimpanan dengan suhu ruang, kemungkinan mikroorganisme yang
akan tumbuh merupakan mikroorganisme yang dapat hidup pada suhu
optimum dan suhu lembab seperti kapang dan mikroba jenis mesofil

Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

KESIMPULAN
Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk mengambil sampel pada suatu
objek yang akan diteliti. Prinsip dari teknik sampling adalah mengambil mikroorganisme
yang ada pada suatu sampel dengan suatu perlakuan atau metode tertentu untuk
dilakukan, pengamatan, pengujian. Tujuan dari teknik sampling adalah untuk mengambil
sampel mikroorganisme dari suatu sampel untuk pengamatan lebih lanjut. Pernanan
teknik sampling dalam pengujian mikrobiologi dilakukan untuk memudahkan dalam
melakukan analisis jumlah mikroba sampel yaitu dengan mendapatkan hasil yang
mewakili populasi sampel yang digunakan. Teknik sampling mempunyai peranan yang
besar dalam menentukan keberhasilan riset untuk menghasilkan kemampuan prediksi
yang kuat, serta generalisasi hasil riset kedalam populasi.
Jenis-jenis teknik sampling maserasi atau penghancuran sampel ditumbuk dan
dihancurkan sehingga mikroba dipermukaan atau didalam dapat terlepas dan
dilarutkan.Teknk sampling adalah swab (ulas) yaitu dengan menggunakan cotton swab
steril pada sampel yang permukaannya luas. Lalu rinse (bilas) yaitu dengan melarutkan
sel-sel mikroba yang menempel pada substrat yang ukurannya relative kecil. Kemudian
masturasi yaitu sampel yang ditumbuk atau dihancurkan lalu dilarutkan oleh pelarut
pepton. Terakhir pengambilan dengan sampel cair menggunakan pipet tetes atau
mikropipet.

Nama

Annisa Meylana I

NIM

165100107111041

Kelas

D

Kelompo
k

QE-6

DAFTAR PUSTAKA
Afif, Fathoni. 2015. Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang yang
Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan. Padang:
Universitas Andalas
Batt, Carl A. 2014. Encyclopedia of Food Microbiology. Cambridge: Academic Press
Purnomo, Hari. 2010. Pengantar Pengendalian Hayati. Yogyakarta: Penerbit ANDI

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Beverrideg, T , et al. 2007. Methoda for General an Molecular Microbiology 3rd Edition.
North Washington: American Society for Microbiologi Press
Fardiaz, Srikandi. 2006. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: PT. Pustaka Gramedia
Habibie, dkk. 2014. Isolasi dan Karakteristik Mikroba Termofilik Penghasil Xilanase dari
Lumpur Panas Lapindo sebagai Alternatif Pengganti Klorin pada Industri Kertas.
Malang: Universitas Brawijaya
Harrigan, W.F. 2008. Laboratory Methods in Microbiology. New York: Academic Press
Kerfurst, U. 2013. Solid Sample Analysis: Direct and Slurry Sampling using GF-AAS and
ETV-ICP. Berlin: Springer
Narang, S. 2007. Food Microbiology. New Delhi: A.P.H Publishing Corporation
Suhartono, H. 2007. Enzim dan Bioteknologi. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Tille, P. 2014. Bailey and Scott’s Diagnostic Microbiology Thirtteenth Edition.St. Louis:
Elsevier Mosby
Tobing, Elisabeth. 2014. Mikroorganisme dalam Susu. Lampung: Universitas Lampung