MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA NILAI NILAI

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
NILAI – NILAI MACAM - MACAM IDEOLOGI DUNIA YANG MENJADI
DASAR KESINAMBUNGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

DOSEN PEMBIMBING
Anwar Aulia, M.Pd
DISUSUN OLEH
Cantika Violetta Dyah Savitri

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK TANGERANG
2018 – 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa saya curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di
dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta
informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini saya susun dengan segala kemampuan saya dan semaksimal
mungkin. Namun, saya menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu saya sebagai
penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca
makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Pendikan Pancasila yang saya harapkan
sebagai bahan koreksi untuk saya.

Tangerang, 7 Agustus 2018

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring pergantian zaman, paham-paham yang berkembang di dunia
mengalami berbagai perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir yang
berkembang pada zaman tertentu. Ada pertentangan-pertentangan yang

senantiasa bertarung dan secara silih berganti mendominasi pola
pemikiran masyarakat.
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi
sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan “sains tentang ide“. Tujuan utama dibalik ideologi
adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga
membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan
sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing
negara mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya,
karena ideologi ini merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara
tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Namun, dengan semakin
berkembangnya zaman, ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan
tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam pada setiap warganya.
Karena setiap ideologi mempunyai ciri khas tersendiri dalam setiap
pandangan kehidupan. Contohnya dari segi aspek politik, hukum,


ekonomi, agama, pandangan terhadap individu dan masyarakat, dan ciri
khas. Dengan

1

aspek ini, suatu ideologi akan terlihat berbeda dengan ideologi lainnya dan
dapat ditemukan keunggulan dari segi positif maupun negatifnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ideologi ?
2. Apa saja Ideologi yang ada di dunia ?
3. Bagaimana perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme
dan Komunisme ?
4. Bagaimana keunggulan Ideologi Pancasila ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memaparkan apa yang dimaksud dengan Ideologi.
2. Mengetahui macam Ideologi didunia.
3. Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan bagaimana perbandingan
Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme dan Komunisme.

4. Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan bagaimana keunggulan Ideologi
Pancasila.

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Ideologi
Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani “idea” dan “logos”. idea
mengandung arti mengetahui pikiran, melihat dengan budi. Adapun kata
logos mengandung arti gagasan, pengertian, kata, dan ilmu. jadi, ideologi
berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman, pendapatpendapat, atau pengalaman-pengalaman.
Istilah ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt Tracy (1757-1836),
seorang ahli filsafat Prancis. menurutnya, ideologi merupakan cabang
filsafat yang disebut science de ideas ( sains tentang ide ). Pada tahun
1796, ia mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia,
yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan. Dengan
begitu, pada awal kemunculannya, ideologi berarti ilmu tentang terjadinya
cita-cita, gagasan, dan buah pikiran.
Dalam perkembangannya, ideologi didefinisikan sebagai berikut.


1. Menurut Descartes, ideologi adalah inti dari semua pikiran manusia
2. Menurut Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan
yang dimiliki oleh penguasa.
3. Menurut Thomas Hobbes, Ideologi adalah seluruh cara untuk
melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur
rakyatnya.

4. Menurut Francis Bacon, ideologi adalah paduan atau gabungan
pemikiran mendasar dari suatu konsep
5. Menurut Karl Marx, ideologi adalah alat untuk mencapai kesetaraan dan
kesejahteraan bersama dalam masyarakat.

3

6. Menurut Napoleon, ideologi adaah keseluruhan pemikiran politik dari
musuh-musuhnya
7. Menurut Dr.Hafidh Shaleh, ideologi adalah suatu pemikiran yang
mempunyai ide berupa konsepsi rasional, yang meliputi aqidah dan solusi
atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus

mempunyai metode, yang meliputi metode untuk menjabarkan ide dan
jalan

keluarnya,

metode

mempertahankannya

dan

metode

menyebarkannya ke seluruh dunia.
8. Menurut The American Heritage dan Dictionary of The English
Language, Fourth Edition, ideologi adalah sekumpulan ide yang
mencerminkan kebutuhan-kebutuhan, darapan dan tujuan sosial dari
individu, kelompok, golongan atau budaya. dan ideologi adalah
sekumpulan ajaran atau kepercayaan yang membentuk dasar-dasar politik,
ekonomi, dan sistem-sistem yang lain.

9. Menurut Random House Unabridged Dictionary, ideologi adalah
sekumpulan ajaran, cerita suatu bangsa, kepercayaan dan lain -lain yang
menuntut individu, gerakan sosial, institusi, golongan, atau kelompok
yang besar.
10. Menurut Prof. Lowenstein, ideologi adalah suatu penyelarasan atau
gabungan pola pikiran dan kepercayaan, atau pemikiran bertukar menjadi
kepercayaan, penerangan sikap manusia tentang hidup dan kehadirannya
dalam masyarakat dan mengusulkan sesuatu kepemimpinan dan
menyeimbangkannya berdasarkan pemikirannya dan kepercayaan itu.
11. Menurut Sastrapratedja, ideologi adalah seperangkat gagasan atau
pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang berorganisis menjadi
suatu sistem yang teratur dan ideologi adalah ilmu yang berkaitan dengan
cita-cita, yang terdiri atas seperangkat gagasan-gagasan atau pemikiran
manusia mengenai soal-soal cita politik, doktrin atau ajaran, nilai-nilai
yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

4

Berdasarkan uraian tersebut, ideologi dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Nilai yang menentukan seluruh hidup manusia
2. Gagasan yang diatur dengan baik tentang manusia dan kehidupannya
3. kesepakatan bersama yang membuat nilai dasar masyarakat dalam suatu
Negara
4. Pembangkit kesadaran masyarakat akan kemerdekaan melawan penjajah
5. Gabungan antara pandangan hidup yang merupakan nilai-nilai dari
suatu bangsa serta dasar negara yang memiliki nilai-nilai falsafah yang
menjadi pedoman hidup suatu bangsa.
Ideologi merupakan gambaran dari hal -hal berikut :

a. sejauh mana masyarakat berhasil memahami dirinya sendiri
b. Lukisan tentang kemampuannya memberikan harapan kepada berbagai
kelompok atau golongan yang ada pada masyarakat untuk mempunyai
kehidupan bersama secara lebih baik dan untuk membangun masa depan
yang lebih cerah.
c. Kemampuan mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan
pertumbuhan dan perkembangan masyarakat
Mengapa ideologi perlu dimiliki setiap negara? karena ideologi digunakan
negara sebagai landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan

kejadian-kejadiannya dalam alam sekitarnya. Ideologi membantu suatu
negara dalam membuka wawasan yang memberikan makna dan

menunjukkan tujuan dalam kehidupan bernegara. Selain itu, ideologi juga
berguna sebagai bekal dan jalan suatu negara untuk menemukan
identitasnya. Ideologi merupakan sebuah kekuatan yang mampu
menyemangati dan mendorong negara untuk melakukan kegiatannya dan
mencapai tujuan negara.

5

B. Macam – Macam Ideologi di Dunia

1. Konservatisme
Sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini
berasal dari kata dalam bahasa latin, conservāre, melestarikan; "menjaga,
memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang
mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai
tujuan yang berbeda-beda pula.Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan
status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari

zaman yang lampau, the status quo ante.
2. Komunisme
Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal
dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak oleh negara
tersebutPenganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang
ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang pertama
kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling
berpengaruh dalam dunia politik.Negara yang masih menganut komunisme adalah
Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
3. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan
tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai
politik yang utama.Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.

Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay,
Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika,


6

4. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa
pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesarbesarnya. Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada,
Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
5. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan
kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat
fanatik dan juga otoriter sangat kentara.Kata fasisme diambil dari bahasa Italia,
fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai
kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran
Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada
kekuasaan pejabat pemerintah.Negara yang menganut paham faiisme adalah
Italia, Jerman dan Jerman.
6. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara
kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik
perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan
denganideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Negara
yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
7. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk
negara,pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang
menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara,

pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan. Secara
spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi
dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas

7

sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif
(baik pada ranah publik maupun privat).
8. Demokrasi Islam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk
menerapkan prinsip-prinsip agama Islam ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini
muncul pada awal perjuangan pembebasan atas daerah di mandat Britania atas
Palestina kemudian menyebar akan tetapi di sejumlah negara-negara dalam
pratiknya telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
9. Demokrasi Kristen

Demokrasi Kristen adalah ideologi politik yang bertujuan untuk
menerapkan prinsip-prinsip agama Kristen ke dalam kebijakan publik. Ideologi
ini muncul pada awal abad kesembilanbelas di Eropa, pengaruh di Eropa dan
Amerika Latin akan tetapi dalam pratiknya di sejumlah negara-negara telah
mencair dengan gerakan sekularisasi.
10. Demokrasi Sosial
Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering disebut sebagai
kiri atau kiri moderat yang muncul pada akhir abad ke-19 berasal dari gerakan
sosialisme
11. Feminisme
Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan
yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
Kelahirannya pada era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary

Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet. Kata feminisme dikreasikan
pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837.
Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak
publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869).
8

12. Gaullisme
Gaullisme adalah ideologi politik Perancis yang didasari pada pemikiran
dan tindakan Charles de Gaulle.
Tema utama dari kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai kemerdekaan
nasional dengan beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal
oposisi terhadap organisasi internasional seperti NATO atau Komunitas Ekonomi
Eropa
13. Luxemburgisme
Luxemburgisme (juga ditulis Luxembourgisme) adalah paham teori
Marxis dan komunisme secara spesifik revolusioner berdasarkan tulisan-tulisan
dari Rosa Luxemburg, Menurut MK Dziewanowski terjadi penyimpangan dari
tradisional Leninisme, keterpengaruhan dari Trotskyisme Bolshevik yang
kemudian diadopsi oleh pengikutnya sendiri.
Luxemburgisme merupakan upaya melakukan tafsir atas ajaran Marxisme yang
berpengaruh terhadap revolusi Rusia, Rosa Luxemburg temasuk pihak yang
mengkritik ajaran politik dari Lenin dan Trotsky, dengan konsep "sentralisme
demokratis" sebagai demokrasi.
14. Nazisme
Nazisme,

atau

secara

resmi

Nasional

Sosialisme

(Jerman:

Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi
(Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman: Nationalsozialistische Deutsche
Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Kata Nazi jadi
merupakan singkatan Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa

Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan dan rasisme
sering disebut sebagai Neonazi (neo = "baru" dalam bahasa Yunani).

9

15. Islamisme
Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamalal-Din Afghani atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897),
umumnya dikenal sebagai Sayyid Jamal-Al-Din Al-Afghani, atau Al-Jamal
Asadābādī-Din sebagai paham politik alternatif dalam menyatukan negara-negara
termasuk di daerah Mandat Britania atas Palestina yang mempunyai akar budaya
dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah
al-'Urwat al-Wuthqa, kemudian dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan
Islamisme.
16. Komunitarianisme
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun berbeda
filsafatnya, mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang aspek-aspek dari
liberalisme, kapitalisme dan sosialisme sementara menganjurkan fenomena
seperti masyarakat sipil. Paham ini mengalihkan pusat perhatian kepada
komunitas dan masyarakat serta menjauhi individu. Masalah prioritas, entah pada
individu atau komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam masalahmasalah etis yang paling mendesak, seperti misalnya pemeliharaan kesehatan,
aborsi, multikulturalisme, dan hasutan.
17. Maoisme
Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari MarxismeLeninisme berasal dari ajaran-ajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong
(Wade-Giles Romanization: "Mao Tse-tung").
Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan istilah
Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa Inggrisnya
kecuali dalam penggunaan peyoratif. Demikian pula, kelompok-kelompok Maois

di luar Cina biasanya menyebut diri mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini
mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan hanya
mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa kelompok
10

Maois, percaya bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti kepada
dasar-dasar kanon Marxis, dan karena itu menyebut diri mereka "Marxis-LeninisMaois" (MLM) atau "Maois" saja.
18. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan
satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Para nasionalis
menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political
legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat
liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak
rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Macam-macam nasionalis:

1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif
rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun
oleh Jean-Jacques Rousseau.
2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh
Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman
untuk "rakyat").
3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme
identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh
kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras;
menurut semangat romantisme.

11

4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti
warna kulit, ras dan sebagainya.
5. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu
digabungkan dengan nasionalisme etnis.
6. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh
legitimasi politik dari persamaan agama.
19. Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla
berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4.

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

20. Stalinisme
Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah
kepemimpinan Joseph Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai
dengan 1953 berkaitan erat dengan pemerintahan pengguna sistem ekstensif
spionase, tanpa pengadilan, dan politik penghapusan lawan-lawan politik melalui
pembunuhan langsung atau melalui pembuangan dan penggunaan propaganda
12

untuk

membangun

kultus

kepribadian

berupa

diktator

mutlak

dengan

menggunakan negara kepada masyarakat untuk mempertahankan supermasi
individual dengan kontrol politik melalui partainya yaitu Partai Komunis.
C. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Liberalisme dan
Komunisme
Ideologi
Aspek

Ekonomi

PolitikHukum

Agama

monopoli,

dll

- Peran

Negara
- Peran Negara

yang merugikan

Pancasila
Demokras

dominan
rakyat.

- SWASTA
- Demi

- i

- Pelaku ekonomi

- Pancasila
- Hukum

:BUMN
untuk

- Monopoli
Negara

KOPERASI

i

(Rakyat),
SWAST

keadilan

dan keberadaan
individu
masyarakat.
Pera
Negara

ada, untuk tidak

kolektivitas
Monopol
- i

menjunjung
tingg

menjadi

- Mendominasi
- Kapitalisme

(Negara),

- n

kecil

- Persaingan bebas
dan

A
(Individu)
.
Beba
- s
salah

cand
memilih
satu

agama.
- Agama

- Agama
pribadi

urusan

.

(bebas

u

masyarakat

- Bebas beragama
harus

- Agama

memilih

- Agama harus
dijauhka
n

dari

13

Masyarak
at

menjiwai dalam
kehidupan
masyarakat
berbangsa dan
bernegara.
-

Individu di akui keberadaannya.

-

Masyarakat di akui.

-

Hubungan Individu dan masyarakat
dilandasi 3S (Selaras, Serasi, Seimbang).

Ciri Khas

-

Masyarakat ada karena individu ada.

-

Individu mempunyai arti bila hidup di
tengah masyarakat.

Pandanga
n
Terhadap

-

Keselarasan,
Keseimbangan, dan Keserasian dalam
setiap aspek kehidupan.

Individu
dan

agama dan
bebas
- Individu

tidak
beragama).

lebih

penting daripada
masyarakat

- Penghargaan

.
Masyaraka

- Demokrasi

- t

di

Atheis
abdikan
individu.

bagi

atasan

- Demokrasi
Liberal
- Hukum untuk

- Negara Hukum

melindungi
individu

- Menolak

.
politi

dogmatis
- Reaksi terhadap
absolutisme

- Dalam

k

mementingkan
individu
.

D. Keunggulan Ideologi Pancasila Dibandingkan dengan Ideologi Bangsa
Lain.

14

Ideologi suatu bangsa akan kokoh kuat dilaksanakan dan dipertahankan
apabila ideologi tersebut berakar kepada atau berasal dari tata nilai social
kepribadian sehari – hari yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Apabila ideologi itu
asing dan tidak sesuai dengan nilai – nilai luhur kebenaran kepribadian yang
dimiliki suatu bangsa, maka ideology akan ditolak dan sulit dilaksanakan walau
dipaksakan.
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang digali atau bersumber dari
tata nilai social budaya bangsa yang merupakan nilai luhur kepribadian bangsa,
yang intisari nilai praktika moralnya sudah dilaksanakan sejak dulu dalam
kehidupan sehari – hari.
Sebagai contoh , percaya dan taqwa kepada Tuhan YME, hormat
menghormati musyawarah untuk mufakat, kekeluargaan, gotong royong, dan
sebagainya.
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, yaitu tanggal 18 Agustus 1995
melalui siding PPKI (sebagai lembaga pembentuk Negara) bangsa Indonesia
sepakat untuk membentuk Negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada sila dari sila Pancasila sebagaimana tercantum Pembukaan UUD 1945
alinea ke-4.
Setelah Pancasila dinyatakan secara resmi sebagai dasar Negara RI, segala
ketentuan dalam kebijaksanaan hidup berbangsa dan bernegara harus berdasarkan
Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi Negara, pandangan hidup dan kepribadian bangsa
harus dipahami dan diamalkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari –
hari.
Pancasila sebagai nilai moral yang bersumber kepada tata nilai social
kepribadian bangsa harus terbuka untuk mengikuti gerak laju perkembangan dan
kemajuan bangsa Indonesia dengan tetap tidak keluar atau menyimpang dari nilai
luhur dasar sila – sila Pancasila.

Kita harus maju dan berkembangan ke arah hidup yang lebih baik atau
modern sesuai dengan perkembangan IPTEK dengan didasari oleh keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

15

Agar kita memahami dan meyakini bahwa nilai – nilai kepribadian kita,
Pancasila, lebih baik dari ideologi bangsa lain, maka diuraikan prinsip ideologi
bangsa lain yang cukup terkenal di dunia, yaitu ideology liberalism dan
komunisme.
a. Ideologi Liberalisme
Liberal artinya bebas, isme artinya faham atau ajaran. Jadi, Liberalisme
adalah faham atau ajaran yang lebih mengutamakan kebebasan, khususnya
kebebasan pribadi dengan alasan setiap orang dilahirkan bebas merdeka.
Akibat dari prinsip lebih mengutamakan kebebasan kepentingan pribadi,
dampak

negative

yang

dapat

ditimbulkan

dalam

kehidupan

dibidang

paleksosbudag, adalah sebagai berikut :
1. Di Bidang Politik
Kebebasan individu yang terlalu diutamakan mengakibatkan setiap orang
akan sangat bebas berbuat kepada pemerintah Negara termasuk berbuat
negative dengan bertindak sebagai oposisi (lawan) untuk menjatuhkan
pemerintah yang ada demi kepentingan atau ambisi politiknya.
2. Di Bidang Ekonomi
Persaingan pasar bebas antar individu atau kelompok warga Negara (free
fight lib realism) dalam usaha/bisnis di bidang ekonomi akan
mengakibatkan pihak yang kuat selalu memenangkan persaingan,
sehingga yang kuat semakin kuat dan yang lemah selamanya tertindas dan
tidak meningkat.
Kelompok kecil yang kuat akan menjadi pengusaha modal/capital terbesar
dalam ekonomi Negara, sedangkan rakyat banyak tidak terlindungi

kesejahteraannya

dan

terlantar.

Hal

ini

merupakan

suatu

ketidakadlikan/ketimpangan.
3. Di Bidang Kehidupan Sosial Budaya

16

Kehidupan individualistis atau hanya memperhatikan kepentingan hidup
diri sendiri dalam tata kehidupan social masyarakat bertentangan dengan
pola hidup kekeluargaan dan kegotongroyongan.
4. Di Bidang Kehidupan Beragama
Urusan Agama ialah urusan pribadi setiap Negara. Negara tidak ikut
campur dalam kehidupan beragama dalam arti Negara memisahkan urusan
kegiatan kehidupan bernegara dengan ketentuan Agama (Negara sekuler).
Dalam Negara sekuler dipersilahkan warga negaranya untuk beragama
atau Atheis, Negara tidak peduli terhadap kehidupan beragama.
b. Ideologi Komunisme
Dalam ideologi komunisme lebih mementingkan kepentingan komunal
atau umum (rakyat banyak). Sangat mementingkan kepentingan umum
walaupun harus mengorbankan hak – hak pribadi manusia/warga Negara.
Kekurangan faham ini adalah tidak menghormati hak – hak asasi pribadi
manusia.
Salah satu penyebab timbulnya prinsip tersebut adalah sebagai reaksi dari
ketidakadilan/ketimpangan yang di timbulkan dalam bidang ekonomi system
liberal, yaitu tidak menjamin kesejahteraan rakyat.
Demi kepentingan umum atau rakyat, Negara menjadi sangat berkuasa
untuk mengatur/menentukan kebijaksanaan dalam segala bidang kehidupan.
Yang sebenarnya berkuasa mengendalikan kebijaksanaan kegiatan Negara
ialah kelompok kecil para pengurus partai komunis sebagai partai
politik,tunggal Negara. Hal ini mengakibatkan kelemahan atau kekurangan
sebagai berikut :
1. Bidang Politik

Tidak demokratis, karena Negara berkuasa penuh untuk menentukan
kebijaksanaan politik. Kehendak Negara dianggap di anggap kehendak
rakyat. Rakyat tidak punya pilihan pendapat politik selain yang di tetapkan
oleh partai tunggal Negara (komunis).
2. Bidang Ekonomi
17

Menganut system etatisme, yaitu system ekonomi dimana Negara
menguasai/monopoli

seluruh

sektor

kegiatan

ekonomi

sehingga

memantikan kreativitas/warga Negara dalam bidang usaha ekonomi.
3. Bidang Sosial Budaya
Bercita-cita ke arah kehidupan sosial masyarakat sama rasa.Hal ini
bertentangan dengan kodrat manusia yang dilahirkan berbeda-beda
kehendaknya,kemapuannya dan sebagainya.
4. Bidang kehidupan Beragama
Komunisme berpaham atheis atau tidak percaya adanya Tuhan Yang Maha
Esa. Secara terselubung Negara menekan kehidupan keagamaan warga
negaranya.
Karena faham komunisme ini lebih banyak bertentangan dengan fitrah dan
hak dasar kemanusiaan untuk hidup layak dan manusiawi, maka di Negara
asal dan ajarannya, yaitu Uni Soviet (Rusia) ajarannya sudah tumbang.
Walaupun kita harus tetap waspada karena masih ada Negara komunis lain
yang ingin memperluas ideologinya ke Negara lain di dunia.
Untuk mengetahui keunggulan ideologi pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,akan dikemukakan prinsip-prinsip ideology
pancasila yang dimulai dari aspek kehidupan beragama karena sesuai
dengan urusan sila pertama pancasila sebagai berikut :
1. Dalam kehidupan beragama
Walaupun Negara pancasila bukan Negara agama tetapi bukan berarti
kita Negara sekuler apalagi atheis. Dalam Negara pancasila dihormati
dan

dikembangkan

kehidupan

beragama

dengan

sebaik-

baiknya,bahkan memiliki lembaga resmi Dapertement Agama yang
bertugas membinaa dan mengembangkan kehidupan Agama dengan
sebaik-baiknya.

2. Dalam kehidupan social budaya
18

Berdasarkan pola hubungan social yang berdasarkan kemanusiaan
yang

adil

dan

beradab,

menjunjung

tinggi

nilai-nilai

kemanusiaan,persatuan kesatuan bangsa, menjaga kesimbangan hak
dan kewajiban,kepentingan pribadi dan masyarakat serta semangat
kekeluargaan dan gotongroyong.
3. Dalam kehidup politik
Politik berdasarkan demokrasi pancasila adalah demokrasi/kerakyatan
yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila utuh,yaitu demokrasi yang
dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan
mewujudkan keadilan social seluruh rakyat Indonesia.
4. Dalam Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi pancasila bertujuan
untuk mewujudkan keadilan (pemerataan kesejahteraan) social bagi
seluruh rakyat Indonesia. Untuk melindungi kepentingan hajat hidup
rakyat banyak,Negara menguasai cabang-cabang produksi yang
penting tidak merugikan kepentingan rakyat banyak.
Hak milik pribadi dalam kerangka kepentingan social,setiap warga
Negara berhak menikmati hasil pembangunan/kesejahteraan sesuai
dengan baktinya(jasanya) dalam pembangunan nasional. Pemerintah
berusaha

mewujudkan

pemerataan

kesempatan

menikmati

kesejahteraan bagi seluruh rakyat,baik dalam kegiatan pembangunan
maupun hasilnya.

BAB III
PENUTUP
19

KESIMPULAN
Pengertian Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide,
keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah
laku seseorang dalam berbagai kehidupan, seperti :
a. Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanan.
b. Bidang Sosial
c. Bidang Kebudayaan
d. Bidang Keagamaan
Ideologi adalah suatu pilihan yang rasional yang penuh kesadaran dari seseorang
atau sekelompok orang yang harus bertanggung jawab melaksanakannya.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa “hakikat Identitas Nasional kita
sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
“ Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam
arti luas dalam konteks Indonesia maka Identitas Nasional itu merupakan
manifestasi nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai
aspek kehidupan dari ratusan suku yang “dihimpun” dalam satu kesatuan
Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh
“Bhinneka Tunggal Ika” sebagai dasar dan arah pengembangannya.

DAFTAR PUSTAKA

20

 Setiadi, Elly M. 2003.Pendidikan Pancasila. Jakarta : Gramedia
 Purwastuti, L. Andriani.2002.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta : UNY
Press
 http://www.isomwebs.com/2012/makalah-perbandinganideologi-pancasila-dan-komunis/
 http://kampusbaca.blogspot.com/2010/12/tugas-makalah-ideologi.html
 http://id.scribd.com/doc/69740255/Ideologi-di-dunia
 http://masterblog-information.blogspot.com/2012/02/kelebihandan-kekurangan-idiologi-di.html
 diakses tanggal 28 Oktober 2012
 Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi

21