Makalah mikroba sebagai agensia penyakit

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikroorganisme dijumpi dimana-mana, disegala lingkungan hidup manusia.
Mereka ada dalam tanah, lingkunan akuatik, berkisar dari aliran air sampai pada lautan,
anfosfir, hingga pada kulit manusia. Olek karena itu mikroba memiliki kolerasi yang erat
dan perenan yang penting dengan kehidupan manusia, yang dapat memberikan pengaruh
positif maupun negatif.
Diantara peranan mikroba yang bersifat negative antara lain : penyebab penyakit,
penyebab kebusukan makanan, dan penyebab keracunan makanan. Mikroba sebagai
pemegang peranan penting didalam penyeban menyakit menular disebut juga sebagai
agen infeksi. Agen infeksi terdiri dari : virus, ricketsia, bakteri, jamur, protozoa, dan
cacing. Mikroba tadi memiliki kemampuan menimbulkan penyakit yang masuk melalui
saluran pernafasan, pencernaan, ginjal, kulit, dan gigitan serangga. Hal itu perlu diketahui
lebih dalam lagi. Oleh karena itu penulis menysun sebuah makalah dengan tema “
MIKROBA SEBAGAI AGENSIA PENYAKIT “.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa arti dari mikroba sebagai agensia penyakit ?
2. Apa yang dimaksud dengan agen infeksi ?
3. Apa saja yang terrmasuk agen infeksi ?
4. Apa saja penyakit yang disebabkan oleh agen infeksi ?

5. Bagaimana sistem pertahanan tubuh manusia untuk mencegah masuk dan
menyebarnya agen infeksi
1.3. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui mikroba sebagai agensia penyakit

1

2. Untuk mengetahui mikroba yang berperan sebagai agen infeksi
3. Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh agen infeksi
4. Untuk mengetahui system petahanan tubuh dari penyakit yang disebabkaan oleh agen
infeksi
1.4. Tujuan Umum
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah mikrobiologi.
2. Untuk memahami pentingnya pengetahuan mengenai mikroba yang berperan sebagai
agensia penyakit.
3. Untuk menambah wawasan antara penulis dan pembaca tentang mikroba yang
beerperan sebagai agensia penyakit.
1.5. Manfaat Penulisan Makalah
1. Sebagai sumber informasi bagi pembaca tentang mikroba yang berperan sebagai agen
penyakit.

2. Menambah pengetahuan tentang peranan mikroba sebagai agensia penyakit.
1.6. Sistematika Penulisan Makalah
Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan khusus
1.4 Tujuan umum
1.5 Manfaat penulisan makalah

2

1.6 Sistematika penulisan makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian mikroba sebagai agen penyakit
2.2 Agen infeksi
2.3 Penyakit yang disebabkan agen infeksi
2.4 Sistem pertahanan tubuh terhadapa agen infeksi

BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian mikroba sebagai agen penyakit
Mikroba biasa ditemukan di udara, air, tanah, lantai, meja, kulit, dan dimanapun.
Oleh karena itu mikroba memiliki kolerasi yang erat dan peranan penting dengan
kehidupan manusia, yang dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif. Mikroba
yang dapat memberikan pengaruh negatif diantaranya yaitu mikroba yang dapat
menimbulkan penyakit. Mikroba yang dapat menyebabkan penyakit disebut juga mikroba
agen penyakit.
Mikroorganisme sebagai pemegang perana penting didalam epidemmiologi yang
merupakan penyebab penyakit menular atau disebut juga agen infeksi. Penyakit menular
atau penyakit yang dapat ditularkan dari orang satu ke orang lain baik secara langsung
maupun melalui perantara. Penyakit menular ditandai dengan adanya agen penyebab
penyakit yang dapat menular dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia.

Penyakit menular ditandai dengan faktor penyebab yaitu agen infeksi seperti yang telah
dijelaskan di atas.
2.2 Agen infeksi
Agen pencetus infeksi terdiri dari beberapa jenis dengan kemampuan yang
berbeda-beda dalam menimbulkan infeksi progresif dan penyakit. Hanya dua siffat umum
diperlukan oleh suatu agen infeksi agar meenimbulkahn penyakit. Pertamaa, agen agen
iufeksi tersebut harus mampu melakukan metabolisme dan perbanyakan diri didalam
jaringan hospes. Agen infeksi tersebut harus mampu mendapatkan tekanan oksiogen. pH

4

yang sesuai, suhu, dan lingkungan nutrisiyang cukup untuk pertumbuhanya. Kedua, agen
infeksius pathogen harus memiliki kemampuan untuk menahan mekanisme pertahanan
hospes yang cukup lama untuk mencapai jumlah keritis yang diperlukan sehingga agen
tetap dapat menimbulkan penyakit. Setiap ada gangguan dari mekanisme pertahanan
hospes jelas akan membantu terjadinya proses infeksi. Beberapa agen infeksi :
1. Virus
Virus adalah organism yang amat halus. Karena amat halus itu tidak dapat kita
lihat dengan mikroskop biasa. Untuk itu diperlukan suatu mikroskop electron.
Ciri-ciri umum dari virus yaitu virus bacterial berasal dari alam, seperti halnya

semua virus, terdiri dari sebuah inti asam nukleat yang dikelilingi oleh selubeng
protein. Terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda meskipun banyak yang
mempunyai ekor yang digunakan untuk melewatkan asam nukleatnya ketika
menginokulasi sel inang.
Dua tipe utama virus bacterial diantaranya litik atau virulen dan lisogenik atau
avirulen. Bila fase litik menginfeksi sel, sel tersebut akan memberikan tanggapan
dengan cara menghasilkan virus-virus baru dalam jumlah besar, pada akhir masa
inkubasi, sel inang akan pecah atau mengalami lisis, melepaskan fage-fage baru untuk
menginfeksi sel-sel inang yang lain, ini disebut daur litik. Pada daur lisogenik, asam
nukleat itu dibawa dan direplikasi di dalam sel-sel bakteri dari generasi ke generasi
lain tanpa terjadi lisis pada sel-selnya, dan secara mendadak, menjadi virulen pada
suatu generasi berikutnya ddan menyebabkan lisis pada sel inangnya.

5

Jenis virus yang dapat yang dapat menimbulkan penyakit banyak juga,
diantaranya yang dapat menimbulkan penyakit-penyakit cacar, gendongan influenza,
penyakit lumpuh anak, penyakit anjung gila, tracooma, dan lain-lain.
2. Rickettsia
Ricketsia ialah benda-benda hidup yang juga amat halus, tetapi tidak sehalus

virus. Besarnya bias dibilang antara besar virus dan besar bakteri. Untuk melihatnya
juga diperlukan mikroskop electron. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh
rikettsia diantaranya shotyphus, scrubtypus, exanthematicus dan lain-lain.
3. Bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil, serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal
sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat
memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, danindustri. Struktur sel bakteri
relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan
antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara,
dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen),
bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada
bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan

6


pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil
(mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
a. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai
beberapa variasi sebagai berikut :
1) Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
2) Diplococcus, jka berganda dua-dua
3) Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
4) Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
5) Staphylococcus, jika bergerombol
6) Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
b. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut:
1) Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
2) Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
c. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi
sebagai berikut:
1) Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk
koma)
2) Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran

3) Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.

7

Morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia.
Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang
dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya.
Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang sering kali menjadi agen penyebab
penyakit

diantaranya

menyebabkan

salmonella

penyakit

enterica subspesies


mycobacterium

serovar

tuberculosis yang

Typhi

yang

menyebabkan

penyakit TBC, dan clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus. Bakteri
patogen juga dapat menyerang hewan ternak, seperti Brucella abortus yang
menyebabkan brucellosis pada sapi dan Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.
4. Cendawan
Cendawan adalah benda-benda hidup yang termasuk dalam golongan tumbuhtumbuhan tidak berzat hijau daun, jadi hidupnya tergantung pada benda-benda hidup
lainya atau tergantung dari makanan-makanan yang sudah tersedia. Ada cendawancendawan yang tubuhnya hanya terdiri dari satu sel saja, adapun yang terdiri dari
banyak sel-sel yang berderet dan besimpang siur seperti benang.
Ada cendawan-endawan yang hidup di alam bebas, ada yang hidup pada

tumbuh-tumbuhan lainya, adapula yang hidup pada binatang-binatang dan manusia.
Diantaranya dapat menimbulkan penyakit. Penyakit pada manusia yang disebabkan
oleh bangsa cendawan diantaranya panu.
5. Cacing
Golongan cacing, yakni bermacam-macam cacing perut seperti ascaris, cacing
kremi, cacing pita, cacing tambang dan sebagainya. Cacing dapat menimbulkan
beberapa penyakit.

8

2.3 Penyakit yang disebabkan oleh agen infeksi
1. Penyakit yang disebabkan oleh virus
a. Common influensa
Common influenza atau biasa disebut flu adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus, yang disebut virus influenza. Virus influenza sangat mudah menular dan
ditularkan oleh si penderita melalui udara. Virus ini menyerang saluran pernafasan
sehingga si penderita mengalami kesulitan bernafas. Gejala yang timbul akibat
influenza adalah pilek, demam, pusing, batuk kering hingga batuk berdahak,
kerongkongan gatal, hidung mampet, meler, bersin-bersin hingga hidung memerah,
badan terasa pegal-pegal.

b.

Kangker leher rahim
Kangker leher rahim yang hanya menyerang wanita adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus, yaitu virus human pappiloma virus (HPV) onkogen. Virus ini
termasuk virus ganas karena mengalami pembelahan dengan sangat cepat, tidak
terkendali dan tanpa disadari. Karena tanpa disadari biasanya si penderita baru
menyadari pada stadium lanjut. Kanker leher lahir disebut silent killer. Kanker leher
lahir ini tidak menunjukkan gejala yang khas pada stadium awal, namun pada
stadium lanjut dapat dikenali dengan gejala; keputihan yang tidak biasa, pendarahan
post coitus, pendarahan setelah menopause, mengeluarkan cairan kekuningan,
berbau dan bercampur nanah.

c. Avian influenza
Avian influensaatau flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A jenis H5N1 yang ditularkan oleh unggas dan menyerang manusia.

9

Negara di Asia dikonfirmasi paling mudah terinfeksi virus H5N1. Virus H5N1
merupakan virus yang ganas dan mematikan, delapan dari sepuluh penderita flu
burung tidak dapat diselamatkan. Pemerintah menetapkan aksi tanggap darurat
terhadap virus H5N1 untuk mencegah terjangkitnya virus ini. Gejala flu burung
adalah; demam tinggi, keluhan pernafasan dan bisa pula sakit perut. Penderita flu
burung biasanya telah melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi
virus H5N1.
d. Sars
Sars adalah penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh
virus, yaitu virus SARS. Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi Guangdong,
Tiongkok dan kemudian merebak menjadi sebuah wabah ke beberapa negara
melalui bandara dimana terdapat banyak orang dari berbagai negara. SARS dapat
dikenali dengan beberapa gejala seperti; demam tinggi di atas 38 derajat celcius,
batuk, radang tenggorokan, gejala gastrointestinal, badan terasa pegal atau myalgia
dan gejala yang lainnya. SARS dapat diobati dan dapat disembuhkan.
e. Cacar air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut virus
vericella-zoster. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup. Disarankan
untuk menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini. Gejalanya adalah;
demam, pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam kemerahan di tubuh
berisi cairan. Cacar air ini akan sembuh dengan sendirinya, jangan berusaha untuk
memecah cacar air tersebut, karena akan meninggalkan bekas luka. Penderita
hendaknya dikarantina agar tidak menulari orang lain, dan usahakan tetap mandi
agar terhindar kuman dan bakteri yang berkembang biak pada kulit.

10

f. Polio
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut polivirus.
Polio menyebabkan kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini masuk
melalui mulut kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui aliran darah dan
menyerang saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan
jam. Balita berusia 3 hingga 5 tahun rawan terserang polia, karena sistem imunitas
balita belum sekuat orang dewasa. Polio menular melalui kontak antar manusia,
feces yang terkontaminasi virus.
g.

AIDS
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus). AIDS dikenal sebagai berbagai gejala dan infeksi yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh. Atau dengan kata lain, apabila
seseorang terjangkit virus HIV, maka orang tersebut tidak memiliki sistem
kekebalan tubuh, sehingga jika si penderita terkena flu atau penyakit lain maka akan
sulit sekali untuk sembuh. AIDS adalah penyakit yang mematikan dan belum ada
obat atau vaksinnya. AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Gejala dari penderita
AIDS adalah; demam, berkeringat di malam hari, mengalami pembengkakan
kelenjar, lemah, berat badan yang terus mengalami penurunan. AIDS dapat
ditularkan melalui hubungan seksual, air mani, cairan vagina, ASI, transfusi darah,
lapisan kulit dalam (membran mukosa), jarum suntik. Kemungkinan kesempatan
hidup penderita AIDS adalah 0% alias tidak mungkin.

2. Penyakit yang disebabkan oleh rikettsia
a. Tipus

11

Tipus adalam penyakit yang disebabkan ole infeksi rikettsia, penyebab tipus
epidemik yaitu rikettsia prowazekii dan penyebab tipus endemik yaitu ritikettsia
thipt. Pada dasarnya gambaran klinik antara tipus spidemik dengan tipus endemic
sama, hanya pada tipus endemic gejala penyakitnya lebbih ringan juka
dibandingkan dengan tipus epidemic dan jarang fatal. Penyakit ini disebabkan dari
kotoran ke mulut dalam makanan dan air yang tercemar, dan sering dalam makanan
dan air yang tercemar, dan sering timbul bentuk wabah baru atauepidemik, yaitu
penduduk jatuh sakit secara bersamaan. Rickettsia berkembang biak dalam sel
edotel pembuluh darah kecil. Sel membengkak dan nekrosis, terjadi thrombosis
pembuluh darah yang dapat berakibat fatal.
3. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri
a. Framboesia
Framboesia adalah infeksi kronis terutama mempengaruhi kulit, tulang, dan
tulang rawan. Penyebabnya adalah bakteri treponema perteneu, yang juga
menyebabkan sifilis. Namun feamboesia tidak menyerang kelamin sebagaimana
sifilis. Penyakit ini terutama terjadi di daerah tropis seperti di Afrika, Asia, dan
Amerika Latin. Data WHO menunjukkan bahwa 75% penderita penyakit ini berusia
anak-anak di bawah usia 15 tahun. Framboesia ditularkan terutama melalui kontak
kulit secara langsung dengan penderita yang terinfeksi.
1.

Sifilis
Sifilis adalah infeksi
bakteri spiroset Treponema

menular

seksual yang

pallidum sub-spesies pallidum.

disebabkan
Rute

oleh
utama

penularannya melalui kontak seksual; infeksi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke
janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang menyebabkan terjadinya sifilis

12

kongenital. Penyakit lain yang diderita manusia yang disebabkan oleh Treponema
pallidum termasuk yaws (subspesies pertenue), pinta(sub-spesiescarateum),
dan bejel (sub-spesies endemicum).
Tanda dan gejala sifilis bervariasi bergantung pada fase mana penyakit
tersebut muncul (primer, sekunder, laten, dan tersier). Fase primer secara umum
ditandai dengan munculnya chancre tunggal (ulserasi keras, tidak menimbulkan rasa
sakit, tidak gatal di kulit), sifilis sekunder ditandai dengan ruam yang menyebar
yang seringkali muncul di telapak tangan dan tumit kaki, sifilis laten biasanya tidak
memiliki atau hanya menunjukkan sedikit gejala, dan sifilis tersier dengan
gejala gumma, neurologis, atau jantung. Namun, penyakit ini telah dikenal sebagai
"peniru ulung" karena kemunculannya ditandai dengan gejala yang tidak sama.
Diagnosis biasanya dilakukan melalui tes darah; namun, bakteri juga dapat dilihat
melalui mikroskop. Sifilis dapat diobati secara efektif dengan antibiotik, khususnya
dengan

suntikan penisilin

G (yang

disuntikkan

untuk

neurosifilis),

ataupunceftriakson, dan bagi pasien yang memiliki alergi berat terhadap
penisilin, doksisiklin atau azitromisin dapat diberikan secara oral atau diminum.
Sifilis diyakini telah menginfeksi 12 juta orang di seluruh dunia pada tahun
1999, dengan lebih dari 90% kasus terjadi di negara berkembang. Setelah jumlah
kasus menurun secara dramatis sejak ketersediaan penicilin di seluruh dunia pada
1940an, angka infeksi kembali meningkat sejak pergantian milenium di banyak
negara,

terkadang

muncul

bersamaan

dengan human

immunodeficiency

virus (HIV). Angka ini disebabkan sebagian oleh praktik seks yang tidak aman di
antara laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki, seks bebas dan angka
prostitusi tinggi, serta penurunan penggunaan proteksi pelindung.

13

4. Penyakit yang disebabkan oleh cendawan
a. Panu
Panu atau Tinea

versicolor merupakan

salah

satu penyakit

kulit yang

disebabkan oleh cendawan. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada
kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih,
coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Beda halnya dengan
jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panu justru tidak menonjol dan biasanya
akan terasa gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur yang menyebabkan panau
adalah Candida albicans.
Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu
panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda.
Penyakit ini biasanya menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak
keringat. Biasanya panau terdapat pada bagian atasdada, lengan, leher, perut, kaki,
ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau terutama ditemukan di daerah yang
lembab dan dilindungi pakaian. Selain menyebakan gatal pada kulit, panu juga
membuat penderitanya menjadi tak percaya diri.
5. Penyakit yang disebabkan oleh cacing
a. Infeksi cacing tambang
Infeksi

cacing

oleh Ancylostoma

tambang

duodenale

(A.

pada

manusia

duodenale)

dan

terutama

disebabkan

Necator

americanus

(N. americanus). Kedua spesies ini termasuk dalam famili Strongyloidae dari
filum Nematoda. Selain kedua spesies tesebut, dilaporkan juga infeksi zoonosis
oleh A. braziliense dan A. caninum yang ditemukan pada berbagai jenis

14

karnivora dengan manifestasi klinikyang relatif lebih ringan, yaitu creeping eruption
akibat
cutaneus larva migrans. Terdapat juga infeksi A. ceylanicum yang
didugamenyebabkan enteritis eosinofilik pada manusia. Diperkirakan terdapat 1
miliarorang di seluruh dunia yang menderita infeksi cacing tambang dengan
populasipenderita

terbanyak

di

daerah

tropis

dan

subtropis,

terutama

di Asia dansubsahara Afrika. Infeksi N. americanus lebih luas penyebarannya
dibandingkanA. duodenale, dan spesies ini juga merupakan penyebab utama infeksi
cacingtambang di Indonesia.
b.

Penyakit disebabkan ascaris lumbricoides
Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut
sebagaicacing usus atau cacing gelang, mempunyai panjang sekitar 20 cm, dengan
kedua ujungnya meruncing dan berwarna merah muda. Cacing ini akan mengambil
makanan dan mengisap darah penderita cacingan sehingga keadaan orang yang
menderita cacingan akan terlihat pucat dan perutnya buncit.
Cacing ini dapat terbawa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan
yang telah tercemar. Telur cacing dapat keluar bersama tinja manusia. Telur cacing
yang masuk ke dalam usus akan menetas menjadi larva, kemudian larva akan
berkembang menjadi cacing baru.

c. Penyakit disebabkan oleh wuchereria bancrofti
bentuk cacing ini memanjang, seperti benang maka disebut filaria. Cacing
ini hidup pada pembuluh limfe di kaki. Jika terlalu banyak jumlahnya, dapat
menyumbat aliran limfe sehingga kaki menjadi membengkak. Cacing ini bisa
menyebabkan penyakit kaki gajah. Cacing ini menghasilkan telur yang kemudian
akan menetas menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria.

15

Selanjutnya,mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini dapat berpindah ke
peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang
menggigit, maka larva tersebut dapat menembus dinding usus nyamuk lalu masuk
ke dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah mengalami pertumbuhan, larva ini
akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu akan
tertular penyakit ini, demikian seterusnya.
2.4 Sistem pertahanan tubuh terhadap agen infeksi
Tubuh manusia dilengkapi sederetan mekanisme pertahanan yang bekerja sebagai
paying protektif untuk mencegah dan menyebarnya agen infeksi. Mekanisme pertahanan
dibagi menjadi dua kelompok fungsional, yaitu mekanisme pertahanan non-spesifik dan
pertahanan spesifik. Perthan non spesifik meliputi kulit dan membrane mukosa, sel-sel
fagosit, komplemen, lisozim, interferon, dan berbagai faktor humoral lain.
Semua mekanisme pertahanan spesifik meliputi system reproduksi antibody oleh
sel B dan system imunitas seluler oleh sel T. system pertahanan ini berssifat adaptif dan
didapat, yaitu menghasilkan reaksi spesifik pada setiap agen infeksi yang dikenali karena
telah terjadi determinasi antigenic sebelumnya. System pertahanan ini sangat efektif
dalam memberantas infeksi serta mengikat agen infeksi tertentu sehingga dapat mencegah
terjadinya penyakit dikemudian hari. Hal ini yang menjadi dasar imunisasi atau vaksinasi.
Di dalam tubuh, pertahanan non-spesifikdan spesifik bekerja sama untuk melenyapkan
infeksi
Respon imun ditengahi oleh berbagai sel dan molekul larut yang disekresi oleh
sel-sel tersebut. Sel-sel utama yang terlibat dalam reaksi imun adalah limfosit, dan sel
natural, fagosit, sel asesori, sel-sel jaringan, dan komponen lain. Bahan larut yang
disekresi berupa antibody, komplemen, mediator radang, dan sitokin. Walaupun bukan
bagian utama dari respon imun, sel-sel lain dalam jaringan juga dapat berperan serta

16

dengan member isyarat pada limfosit atau member respon terhadap sitokin yang
dilepaskan oleh limfosit dan makrofag.

17

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Mikroorganisme sebagai pemegang perana penting didalam epidemmiologi yang
merupakan penyebab penyakit menular atau disebut juga agen infeksi. Beberapa agen
infeksi : virus, ricketsia, bakteri, cendawan, cacing.
Beberapara penyakit yang disebabkan oleh agen infeksi diantaranya : Common
influenza, Kangker leher rahim, Avian influenza, sars, cacar air, polio, AIDS, tipus,
pramboesia, sifilis, panu dan beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing
Tubuh manusia memiliki komponen pertahanan tubuh untuk mencegah masuk dan
menyebarnya agen infeksi. Mekanisme pertahanan dibagi menjadi dua kelompok
fungsional, yaitu mekanisme pertahanan non-spesifik dan pertahanan spesifik. Perthan
non spesifik meliputi kulit dan membrane mukosa, sel-sel fagosit, komplemen, lisozim,
interferon, dan berbagai faktor humoral lain.

18

DAFTAR PUSTAKA
Anonym. (2013). Bakteri. Tersedian: Online, id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
Anonym. (2013). Framboesia. Tersedia: Online,
http://health.detik.com/read/2009/09/01/154559/1194128/770/framboesia
Anonym. (2013). nemathelmintes. Tersedia: Online,
http://biologi-sma-rahul.blogspot.com/2012/03/phylum-nemathelminthes-cacinggilig.html
Anonym. (2013). Penyakit Tipus. Tersedia: Online, http://gejalatifus.com/penyakit-tipus/
Anonym. (2013). Pertanyaan penyakit yang disbabkan cacing. Tersedia: Online,
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120503072926AApBGth
Anonym. (2013). Panu. Tersedia: Online, http://id.wikipedia.org/wiki/Panau
Anonym. (2013). Sepuluh penyakit yang disebabkan oleh viris. Tersedia: Online,
http://top10.web.id/kesehatan/10-penyakit-yang-disebabkan-oleh-virus
Anonym. (2013). Sifilis. Tersedia: Online, http://id.wikipedia.org/wiki/Sifilis
Nurkati, Mia., Mimi Halimah. (2013). Pengantar Mikrobiologi. Bandung: Pelangi Press
S.G.U, Toto., Cita Tresnawati. (2011). Pengantar Biologi Sel. Bandung: Pelangi Press

19