Teknik Pengambilan Sampel Dan Ukuran Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
Dr. Zaenal Fanani, SE.,MSA., Ak
Email:
fanani_unair@yahoo.com
HP Simpati:
S
08125296854
yahoo!messenger, facebook, friendster:
zaenal_ppsub@yahoo.com
1
Sampel
p ?
Populasi
adalah
Sampel sesuatu hal
yang dijadikan
adalah
sebagian sebagai unit
analisis
dari
populasi penelitian
Populasi bisa berupa
kumpulan manusia
atau benda
Populasi
N
Sampel
n
2
Alasan Pengambilan
g
Sampel
p
1. Keterbatasan waktu,, biaya,
y , tenaga
g
yang dimiliki peneliti.
2. Penelitiannya bersifat penjajagan.
3. Setiap unsur dalam populasi dianggap
memiliki karakter yang sama (homogen).
3
Syarat sampel yang baik
B
Banyak
k
Jumlah
Sampel
Karakteristik
sampel
Sedikit
Tingkat kesalahan
Banyak
4
Ukuran Sampel
p
1. Biaya, waktu, tenaga yang tersedia
2. Derajat keseragamanan (homogenitas)
3. Rancangan analisis – deskriptif,
korelasi komparasi
korelasi,
komparasi.
4. Banyaknya unsur dalam populasi
5
Pedoman Menentukan Jumlah
S
Sampel
l Minimal
Mi i l
1. Rumus Slovin
N
n=
2
1 + N (d )
• N = populasi
• n = Besar
B
sampel
• d = ∝ = 0,05/0,1
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
130
n=
= 98,11
2
1 + 130 (0,05)
2. Interval Penaksiran
•
Untuk menaksir parameter rata-rata µ
(Untuk Populasi yang tidak diketahui)
⎛ Zα / 2σ ⎞
n=⎜
⎟
⎝ e ⎠
2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan adalah 2,7.
dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi
ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi µ kurang dari 0,05,?
2
⎛ (1,96 )(0,25) ⎞
⎟⎟ = 96,04
n = ⎜⎜
⎝ (0,05) ⎠
•
Untuk menaksir parameter proporsi P
⎛ Z 2α / 2 pq⎞
n = ⎜⎜
2
⎟
⎝ e
⎠
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang
menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah.
Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat
kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin
terjadi 0,10 ?
⎛ 1, 96 2
n = ⎜⎜
2
4
(
0
,
10
)
⎝
⎞
⎟⎟ = 96 , 04
⎠
3. Pendekatan Isac Michel
a.
Untuk menentukan sampel
p untuk menaksir
parameter rata-rata µ
NZ 2 S 2
n=
Nd 2 + Z 2 S 2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan yang
berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat
diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa
adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang
diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error
estimasi µ kurang dari 5 persen ?
(175 )(1,96) 2 (0,25) 2
= 62
n=
2
2
2
(175)(0,05) + (1,96) (0,25)
B. Untuk menentukan sampel
p untuk menaksir
parameter
proporsi P
2
n=
NZ pq
Nd 2 + Z 2 pq
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen
unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan
diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang
diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat
penyimpangan sebesar 0,10.?
(175)(1,96)2 (0,4)(0,6)
n=
= 60,38
2
2
(175)(0,1) + (1,96) (0,4)(0,6)
Sampel
p Ideal ((Gay,
y, 1984))
Ukuran minimal sampel
p yyang
g dapat
p diterima:
1. Penelitian deskriptif:sampel minimal 10%
populasi, namun untuk populasi yang
sangat kecil diperlukan minimal 20%
2. Penelitian korelasi: minimal 30 subjek.
3 Penelitian ex post fakto atau penelitian
3.
kausal komparatif:minimal 15 subjek per
kelompok.
4. Penelitian eksperimen:minimal 15 subjek
per kelompok.
Tabel jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
10
10
220
140
1200
291
15
14
230
144
1300
297
20
19
240
148
1400
302
25
24
250
152
1500
306
30
28
260
155
1600
310
35
32
270
159
1700
313
40
36
280
162
1800
317
45
40
290
165
1900
320
50
44
300
169
2000
322
55
48
320
175
2200
327
60
52
340
181
2400
331
65
56
360
186
2600
335
70
59
380
191
2800
338
75
63
400
196
3000
341
80
66
420
201
3500
346
85
70
440
205
4000
351
90
73
460
210
4500
354
95
76
480
214
5000
357
12
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
100
80
500
217
6000
361
110
86
550
226
7000
364
120
92
600
234
8000
367
130
97
650
242
9000
368
140
103
700
248
10000
370
150
108
750
254
15000
375
160
113
800
260
20000
377
170
118
850
265
30000
379
180
123
900
269
40000
380
190
127
950
274
50000
381
200
132
1000
278
75000
382
210
136
1100
285
1000000
384
Morgan & Krecjie, dalam Uma Sekaran, 2003
13
Bentuk pengambilan sampel
Sampel
Acak
Setiap unsur
yang ada dalam
populasi diberi
kesempatan
atau
t peluang
l
yang sama untuk
bisa diambil
sebagai sampel
Sampel
Tidak Acak
Setiap unsur
yang ada dalam
populasi tidak
diberi kesempatan
atau
t peluang
l
yang sama untuk
bisa diambil
sebagai sampel
14
Kapan peneliti sebaiknya mengambil sampel
secara acak dan tidak acak?
Ketika peneliti
bermaksud untuk
menggeneralisasikan
gg
hasil penelitiannya
maka ambilah sampel
secara acak dan
representatif
Ketika peneliti
tidak bermaksud untuk
menggeneralisasikan
gg
hasil penelitiannya
atau ketika jumlah
populasi tidak diketahui secara pasti
maka ambilah sampel
secara tidak acak 15
Teknik
e
pe
pengambilan
ga b a sa
sampel
pe
Sampel Acak :
Sampel Tidak Acak :
Sampel Acak Sederhana
Sampel “kemudahan”
Sampel
p Acak Distratakan
Sampel
p “pertimbangan”
p
g
Sampel Klaster
Sampel Bola Salju
Sampel Sistematis
Sampel Wilayah
16
Kerangka Sampling
Daftar yang berisikan informasi dari setiap
unsur dalam populasi
Misalnya : Populasi adalah mahasiswa STIE Indonesia.
Di dalam kerangka sampling harus ada daftar dari
S l
Seluruh
h mahasiswa
h i
STIE Indonesia,
I d
i lengkap
l
k mulai
l i dari
d i nama,
Alamat, nomor pokok, fakultas, jurusan, dlsb.
Misalnya
Misaln
a : Populasi
Pop lasi adalah ibu
ib rumah
r mah tangga di Kecamatan
Gubeng. Di dalam kerangka sampling harus ada daftar dari
Seluruh nama ibu rumah tangga penduduk kecamatan
Gubeng dan alamatnya
17
Alat pengambilan sampel
secara acak
• Daftar angka acak (random)
• Undian
• Kalkulator / komputer
18
54463
15389
85941
61149
05219
22662
85205
40756
69440
81619
69505 70639 79365
18850 39226 42249
82414 02015 13858
11268 88218 58925
81619 10651 67079
41417
28357
17783
40950
82995
98326
94070
00015
84820
64157
87719
20652
10806
29881
66164
96754 17676
34357 88040
63183 37403
62111 52820
47534 09243
……..
……..
……..
……..
……..
………
……..
……..
……..
……..
67282
90669
78030
03638
92511
…….
…….
…….
…….
…….
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
…….
…….
…….
…….
…….
……..
……..
……..
……..
……...
Mis : Jumlah populasi 500
Sampel yang akan diambil 50
Maka yang terambil adalah
U
Unsur
no 153
153, 052
052, 414
414, 283
283,
177, 409, 343, dst sd 50 unsur
…….. ………
…….. ………
Tabel angka acak disalin dari buku Reseach Methods for Business,
LR. Gay dan P.L. Diehl, 1992
19
Sampel Acak Sederhana
Jika setiap unsur dalam populasi dianggap sama (homogen)
oleh peneliti. Atau perbedaan-perbedaan yang ada dalam setiap
unsur populasi tidak dianggap penting oleh peneliti, dan jumlah
unsur dalam populasi tidak begitu banyak.
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampling
2 Tetapkan jumlah sampel
2.
3. Tentukan alat pengambilan sampel
4. Pilih sampel sampai dengan jumlah sampel terpenuhi
20
Sampel Acak Distratakan
((Proposional
p
dan Tidak Proposional)
p
)
Jika unsur populasi heterogen Mis. heterogen dalam jenis kelamin,
pendidikan, pendapatan, status pekerjaan, dlsb; dan keanekaragaman
t
tersebut
b t bermakna
b
k bagi
b i analisis
li i penelitiannya
liti
maka
k agar tidak
tid k
terambil hanya dari kelompok/strata tertentu saja, gunakan cara ini.
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampling.
2 Bagi kerangka sampling ke dalam strata yang
2.
dikehendaki.
3. Tentukan jumlah sampel secara keseluruhan.
4 Tentukan
4.
T t k jumlah
j l h sampell dalam
d l
setiap
ti stratum.
t t
5. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.
Catatan : dalam menentukan jumlah sampel di setiap statum, dapat dilakukan
21
secara proporsional atau tidak proporsional
Sampel Sistematis
Jika jumlah unsur dalam populasi sedemikian besar dan dianggap
homogen, dan ketika peneliti tidak mempunyai alat pengambilan
sampel secara acak yang baik, pakailah cara ini. Peneliti menentukan
unsur dalam populasi yang “keberapa”
keberapa yang akan diambil
sebagai sampel
Langkah-langkah :
1 Susun
1.
S
k
kerangka
k sampling
li
2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil.
3. Tentukan kelas interval (k) dengan cara membagi jumlah
unsur dalam populasi dengan jumlah sampel yang
dikehendaki. Mis : N = 50000 orang, n = 500 orang maka
k = 10.
4 Pilih sampel ke satu dengan cara acak – mengundi unsur
4.
populasi yang kesatu s/d kesepuluh. Kalau sampel kesatu
jatuh ke unsur populasi ketiga, maka sampel kedua adalah
unsur p
populasi
p
yang
y g ke 13
4. Selanjutnya pilih sampel berikutnya : no 23, 33, 43, 53, dst.
22
Sampel Klaster
Ukuran populasinya tidak terbatas (tidak diketahui dengan pasti).
Tidak tersedia kerangka sampling atau tidak memungkinkan untuk
dibuat kerangka samplingnya. Unsur-unsur populasi tersebar, baik
secara geografis
fi maupun secara wilayah
il
h administratif
d i i t tif
Langkah-langkah :
1 Susun kerangka sampling
1.
2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil.
3. Bagi kerangka sampling ke dalam strata yang
dikehendaki, biasanya lebih dari satu strata
4. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum.
5. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak
23
Sampel Wilayah
Ketika peneliti dihadapkan pada situasi di mana unsur populasi
tersebar di berbagai wilayah yang relatif saling berjauhan, maka
cara pengambilan sampel wilayah dapat diterapkan. Misalkan,
peneliti ingin mengetahui pandangan masyarakat Jawa Barat
terhadap program keluarga berencana.
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampel yang menggambarkan wilayahwilayah. Mis. Propinsi Jawa Barat yang
l
lengkap
k dengan
d
Kabupaten,
K b
t
Kecamatan,
K
t
dan
d Desa.
D
2. Tentukan wilayah yang akan dijadikan sampel – Kabupaten?,
Kecamatan?, Desa?
3 Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sampel
3.
4. Pilih wilayah yang akan dijadikan sampel dengan cara acak
5. Telitilah semua unsur sampel yang ada dalam
wilayah sampel penelitian.
Jika masih terlampau banyak, bagilah lagi wilayah penelitian
ke dalam wilayah yang lebih kecil lagi – misalnya “kampung” 24
Sampel Tidak Acak
Sampel yang mudah dilakukan
g
sampel
p dengan
g cara ini cukup
p
Pengambilan
Memadai untuk penelitian yang sifatnya
penjajagan
Langkah-langkah :
1. Tetapkan secara khusus populasi penelitian
2 Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil
2.
3. Pergilah ke tempat yang banyak terdapat unsur populasi
4. Bagikanlah kuesioner kepada setiap unsur populasi
yang dijumpai
25
Sampel berdasarkan
pertimbangan
ti b
tertentu
t t t
Peneliti menentukan suatu unsur dalam populasi
dijadikan sampel, berdasarkan pertimbangan tertentu,
yaitu karena “kaya akan
informasi”
“Seorang
Seorang kepala sekolah dijadikan sampel penelitian
ketika peneliti yakin bahwa informasi atau data
yang ingin diperolehya akan banyak di miliki
oleh kepala sekolah tadi”
26
Sampel Bola Salju
Cara iinii bisa
C
bi dipakai
di k i jika
jik peneliti
liti tidak
tid k mengetahui
t h i banyak
b
k
siapa-siapa yang menjadi unsur dalam populasi penelitiannya.
Dia hanya
y tahu satu atau dua orang
g saja.
j Untuk memperoleh
p
sampel lebih banyak lagi, maka dia bisa minta tolong kepada
sampel pertama dan kedua untuk mencarikan sampel
berikutnya
27
Dr. Zaenal Fanani, SE.,MSA., Ak
Email:
fanani_unair@yahoo.com
HP Simpati:
S
08125296854
yahoo!messenger, facebook, friendster:
zaenal_ppsub@yahoo.com
1
Sampel
p ?
Populasi
adalah
Sampel sesuatu hal
yang dijadikan
adalah
sebagian sebagai unit
analisis
dari
populasi penelitian
Populasi bisa berupa
kumpulan manusia
atau benda
Populasi
N
Sampel
n
2
Alasan Pengambilan
g
Sampel
p
1. Keterbatasan waktu,, biaya,
y , tenaga
g
yang dimiliki peneliti.
2. Penelitiannya bersifat penjajagan.
3. Setiap unsur dalam populasi dianggap
memiliki karakter yang sama (homogen).
3
Syarat sampel yang baik
B
Banyak
k
Jumlah
Sampel
Karakteristik
sampel
Sedikit
Tingkat kesalahan
Banyak
4
Ukuran Sampel
p
1. Biaya, waktu, tenaga yang tersedia
2. Derajat keseragamanan (homogenitas)
3. Rancangan analisis – deskriptif,
korelasi komparasi
korelasi,
komparasi.
4. Banyaknya unsur dalam populasi
5
Pedoman Menentukan Jumlah
S
Sampel
l Minimal
Mi i l
1. Rumus Slovin
N
n=
2
1 + N (d )
• N = populasi
• n = Besar
B
sampel
• d = ∝ = 0,05/0,1
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
130
n=
= 98,11
2
1 + 130 (0,05)
2. Interval Penaksiran
•
Untuk menaksir parameter rata-rata µ
(Untuk Populasi yang tidak diketahui)
⎛ Zα / 2σ ⎞
n=⎜
⎟
⎝ e ⎠
2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan adalah 2,7.
dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi
ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi µ kurang dari 0,05,?
2
⎛ (1,96 )(0,25) ⎞
⎟⎟ = 96,04
n = ⎜⎜
⎝ (0,05) ⎠
•
Untuk menaksir parameter proporsi P
⎛ Z 2α / 2 pq⎞
n = ⎜⎜
2
⎟
⎝ e
⎠
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang
menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah.
Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat
kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin
terjadi 0,10 ?
⎛ 1, 96 2
n = ⎜⎜
2
4
(
0
,
10
)
⎝
⎞
⎟⎟ = 96 , 04
⎠
3. Pendekatan Isac Michel
a.
Untuk menentukan sampel
p untuk menaksir
parameter rata-rata µ
NZ 2 S 2
n=
Nd 2 + Z 2 S 2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan yang
berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat
diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa
adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang
diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error
estimasi µ kurang dari 5 persen ?
(175 )(1,96) 2 (0,25) 2
= 62
n=
2
2
2
(175)(0,05) + (1,96) (0,25)
B. Untuk menentukan sampel
p untuk menaksir
parameter
proporsi P
2
n=
NZ pq
Nd 2 + Z 2 pq
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen
unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan
diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang
diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat
penyimpangan sebesar 0,10.?
(175)(1,96)2 (0,4)(0,6)
n=
= 60,38
2
2
(175)(0,1) + (1,96) (0,4)(0,6)
Sampel
p Ideal ((Gay,
y, 1984))
Ukuran minimal sampel
p yyang
g dapat
p diterima:
1. Penelitian deskriptif:sampel minimal 10%
populasi, namun untuk populasi yang
sangat kecil diperlukan minimal 20%
2. Penelitian korelasi: minimal 30 subjek.
3 Penelitian ex post fakto atau penelitian
3.
kausal komparatif:minimal 15 subjek per
kelompok.
4. Penelitian eksperimen:minimal 15 subjek
per kelompok.
Tabel jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
10
10
220
140
1200
291
15
14
230
144
1300
297
20
19
240
148
1400
302
25
24
250
152
1500
306
30
28
260
155
1600
310
35
32
270
159
1700
313
40
36
280
162
1800
317
45
40
290
165
1900
320
50
44
300
169
2000
322
55
48
320
175
2200
327
60
52
340
181
2400
331
65
56
360
186
2600
335
70
59
380
191
2800
338
75
63
400
196
3000
341
80
66
420
201
3500
346
85
70
440
205
4000
351
90
73
460
210
4500
354
95
76
480
214
5000
357
12
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
100
80
500
217
6000
361
110
86
550
226
7000
364
120
92
600
234
8000
367
130
97
650
242
9000
368
140
103
700
248
10000
370
150
108
750
254
15000
375
160
113
800
260
20000
377
170
118
850
265
30000
379
180
123
900
269
40000
380
190
127
950
274
50000
381
200
132
1000
278
75000
382
210
136
1100
285
1000000
384
Morgan & Krecjie, dalam Uma Sekaran, 2003
13
Bentuk pengambilan sampel
Sampel
Acak
Setiap unsur
yang ada dalam
populasi diberi
kesempatan
atau
t peluang
l
yang sama untuk
bisa diambil
sebagai sampel
Sampel
Tidak Acak
Setiap unsur
yang ada dalam
populasi tidak
diberi kesempatan
atau
t peluang
l
yang sama untuk
bisa diambil
sebagai sampel
14
Kapan peneliti sebaiknya mengambil sampel
secara acak dan tidak acak?
Ketika peneliti
bermaksud untuk
menggeneralisasikan
gg
hasil penelitiannya
maka ambilah sampel
secara acak dan
representatif
Ketika peneliti
tidak bermaksud untuk
menggeneralisasikan
gg
hasil penelitiannya
atau ketika jumlah
populasi tidak diketahui secara pasti
maka ambilah sampel
secara tidak acak 15
Teknik
e
pe
pengambilan
ga b a sa
sampel
pe
Sampel Acak :
Sampel Tidak Acak :
Sampel Acak Sederhana
Sampel “kemudahan”
Sampel
p Acak Distratakan
Sampel
p “pertimbangan”
p
g
Sampel Klaster
Sampel Bola Salju
Sampel Sistematis
Sampel Wilayah
16
Kerangka Sampling
Daftar yang berisikan informasi dari setiap
unsur dalam populasi
Misalnya : Populasi adalah mahasiswa STIE Indonesia.
Di dalam kerangka sampling harus ada daftar dari
S l
Seluruh
h mahasiswa
h i
STIE Indonesia,
I d
i lengkap
l
k mulai
l i dari
d i nama,
Alamat, nomor pokok, fakultas, jurusan, dlsb.
Misalnya
Misaln
a : Populasi
Pop lasi adalah ibu
ib rumah
r mah tangga di Kecamatan
Gubeng. Di dalam kerangka sampling harus ada daftar dari
Seluruh nama ibu rumah tangga penduduk kecamatan
Gubeng dan alamatnya
17
Alat pengambilan sampel
secara acak
• Daftar angka acak (random)
• Undian
• Kalkulator / komputer
18
54463
15389
85941
61149
05219
22662
85205
40756
69440
81619
69505 70639 79365
18850 39226 42249
82414 02015 13858
11268 88218 58925
81619 10651 67079
41417
28357
17783
40950
82995
98326
94070
00015
84820
64157
87719
20652
10806
29881
66164
96754 17676
34357 88040
63183 37403
62111 52820
47534 09243
……..
……..
……..
……..
……..
………
……..
……..
……..
……..
67282
90669
78030
03638
92511
…….
…….
…….
…….
…….
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
…….
…….
…….
…….
…….
……..
……..
……..
……..
……...
Mis : Jumlah populasi 500
Sampel yang akan diambil 50
Maka yang terambil adalah
U
Unsur
no 153
153, 052
052, 414
414, 283
283,
177, 409, 343, dst sd 50 unsur
…….. ………
…….. ………
Tabel angka acak disalin dari buku Reseach Methods for Business,
LR. Gay dan P.L. Diehl, 1992
19
Sampel Acak Sederhana
Jika setiap unsur dalam populasi dianggap sama (homogen)
oleh peneliti. Atau perbedaan-perbedaan yang ada dalam setiap
unsur populasi tidak dianggap penting oleh peneliti, dan jumlah
unsur dalam populasi tidak begitu banyak.
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampling
2 Tetapkan jumlah sampel
2.
3. Tentukan alat pengambilan sampel
4. Pilih sampel sampai dengan jumlah sampel terpenuhi
20
Sampel Acak Distratakan
((Proposional
p
dan Tidak Proposional)
p
)
Jika unsur populasi heterogen Mis. heterogen dalam jenis kelamin,
pendidikan, pendapatan, status pekerjaan, dlsb; dan keanekaragaman
t
tersebut
b t bermakna
b
k bagi
b i analisis
li i penelitiannya
liti
maka
k agar tidak
tid k
terambil hanya dari kelompok/strata tertentu saja, gunakan cara ini.
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampling.
2 Bagi kerangka sampling ke dalam strata yang
2.
dikehendaki.
3. Tentukan jumlah sampel secara keseluruhan.
4 Tentukan
4.
T t k jumlah
j l h sampell dalam
d l
setiap
ti stratum.
t t
5. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.
Catatan : dalam menentukan jumlah sampel di setiap statum, dapat dilakukan
21
secara proporsional atau tidak proporsional
Sampel Sistematis
Jika jumlah unsur dalam populasi sedemikian besar dan dianggap
homogen, dan ketika peneliti tidak mempunyai alat pengambilan
sampel secara acak yang baik, pakailah cara ini. Peneliti menentukan
unsur dalam populasi yang “keberapa”
keberapa yang akan diambil
sebagai sampel
Langkah-langkah :
1 Susun
1.
S
k
kerangka
k sampling
li
2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil.
3. Tentukan kelas interval (k) dengan cara membagi jumlah
unsur dalam populasi dengan jumlah sampel yang
dikehendaki. Mis : N = 50000 orang, n = 500 orang maka
k = 10.
4 Pilih sampel ke satu dengan cara acak – mengundi unsur
4.
populasi yang kesatu s/d kesepuluh. Kalau sampel kesatu
jatuh ke unsur populasi ketiga, maka sampel kedua adalah
unsur p
populasi
p
yang
y g ke 13
4. Selanjutnya pilih sampel berikutnya : no 23, 33, 43, 53, dst.
22
Sampel Klaster
Ukuran populasinya tidak terbatas (tidak diketahui dengan pasti).
Tidak tersedia kerangka sampling atau tidak memungkinkan untuk
dibuat kerangka samplingnya. Unsur-unsur populasi tersebar, baik
secara geografis
fi maupun secara wilayah
il
h administratif
d i i t tif
Langkah-langkah :
1 Susun kerangka sampling
1.
2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil.
3. Bagi kerangka sampling ke dalam strata yang
dikehendaki, biasanya lebih dari satu strata
4. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum.
5. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak
23
Sampel Wilayah
Ketika peneliti dihadapkan pada situasi di mana unsur populasi
tersebar di berbagai wilayah yang relatif saling berjauhan, maka
cara pengambilan sampel wilayah dapat diterapkan. Misalkan,
peneliti ingin mengetahui pandangan masyarakat Jawa Barat
terhadap program keluarga berencana.
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampel yang menggambarkan wilayahwilayah. Mis. Propinsi Jawa Barat yang
l
lengkap
k dengan
d
Kabupaten,
K b
t
Kecamatan,
K
t
dan
d Desa.
D
2. Tentukan wilayah yang akan dijadikan sampel – Kabupaten?,
Kecamatan?, Desa?
3 Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sampel
3.
4. Pilih wilayah yang akan dijadikan sampel dengan cara acak
5. Telitilah semua unsur sampel yang ada dalam
wilayah sampel penelitian.
Jika masih terlampau banyak, bagilah lagi wilayah penelitian
ke dalam wilayah yang lebih kecil lagi – misalnya “kampung” 24
Sampel Tidak Acak
Sampel yang mudah dilakukan
g
sampel
p dengan
g cara ini cukup
p
Pengambilan
Memadai untuk penelitian yang sifatnya
penjajagan
Langkah-langkah :
1. Tetapkan secara khusus populasi penelitian
2 Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil
2.
3. Pergilah ke tempat yang banyak terdapat unsur populasi
4. Bagikanlah kuesioner kepada setiap unsur populasi
yang dijumpai
25
Sampel berdasarkan
pertimbangan
ti b
tertentu
t t t
Peneliti menentukan suatu unsur dalam populasi
dijadikan sampel, berdasarkan pertimbangan tertentu,
yaitu karena “kaya akan
informasi”
“Seorang
Seorang kepala sekolah dijadikan sampel penelitian
ketika peneliti yakin bahwa informasi atau data
yang ingin diperolehya akan banyak di miliki
oleh kepala sekolah tadi”
26
Sampel Bola Salju
Cara iinii bisa
C
bi dipakai
di k i jika
jik peneliti
liti tidak
tid k mengetahui
t h i banyak
b
k
siapa-siapa yang menjadi unsur dalam populasi penelitiannya.
Dia hanya
y tahu satu atau dua orang
g saja.
j Untuk memperoleh
p
sampel lebih banyak lagi, maka dia bisa minta tolong kepada
sampel pertama dan kedua untuk mencarikan sampel
berikutnya
27