Fix dan manajemen pemasaran Indonesia

MENGUMPULKAN INFORMASI DAN
MEMINDAI LINGKUNGAN

Disusun oleh :
Isabel Putri Natalia (1613147)
Rickyanto Jong (1613501)
Anastasya Derby (1613146)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
TAHUN 2017
1

Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas bimbingan dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Manajemen Pemasaran yang
berjudul “Mengumpulkan Informasi dan Memindai Lingkungan”
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran karena telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk membahas materi tersebut. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman karena telah mendukung kami. Makalah ini

kami susun agar pembaca lebih memahami tentang apa itu komponen sistem informasi
pemasaran modern dan lingkungan makro. Kami mohon maaf apabila ada kekurangan pada
makalah ini. Besar harapan kami makalah ini dapat lebih disempurnakan lagi pada forum diskusi
ini.

Makassar. 20 April 2017

Kelompok 8

2

Daftar Isi

Kata Pengantar

2

Daftar Isi

3


BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

4
5
5

BAB II. PEMBAHASAN
A. Komponen Sistem Informasi Pemasaran Modern
B. Sistem Pencatatan Internal
C. Sistem Intelijen Pemasaran
D. Menganalisis Lingkungan Makro
E. Lingkungan Makro

6
7
8

9
10

BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kritik dan Saran

15
15

Daftar Pustaka

16

3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan dan pengimplementasian rencana pemasaran memerlukan sejumlah keputusan.

Pengambilan keputusan tersebut merupakan seni sekaligus ilmu. Untuk memberikan
pengetahuan dan inspirasi bagi pengambilan keputusan pemasaran, perusahaan harus memiliki
informasi terbaru yang komprehensif tentang tren makro, juga tentang efek mikro tertentu bagi
bisnis mereka. Pemasar holistik menyadari bahwa lingkungan pemasaran senantiasa
menampilkan peluang dan ancaman baru, dan mereka memahami arti penting pengamatan dan
penyesuaian berkelanjutan terhadap lingkungan tersebut.
Mengingat persaingan bisnis di era globalisasi ini sangat ketat, kami menyadari pentingnya
informasi dalam segala hal. Kami mencoba mengidentifikasi mengenai pengumpulan informasi
dan pengumpulan peluang di lingkungan pemasaran. Berbagai aspek perlu dianalisis agar
tujuan memperoleh informasi sebagai pengetahuan peluang bisnis juga sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan bisnis dapat diperoleh secara akurat.

4

B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.


Apa saja komponen sistem informasi pemasaran modern?
Apa saja yang merupakan sistem catatan internal dalam pemasaran modern?
Apa saja yang tercakup dalam sistem inteligensi pemasaran?
Apa yang merupakan metode kunci bagi penelusuran peluang dengan mengidentifikasi
kebutuhan dan tren dalam lingkungan makro?
5. Apa saja yang merupakan beberapa pengembangan lingkungan makro yang penting?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa saja komponen sistem informasi pemasaran modern.
2. Untuk mengetahui apa saja yang merupakan sistem catatan internal dalam pemasaran
modern.
3. Untuk mengetahui apa saja yang tercakup dalam sistem intelijensi pemasaran.
4. Untuk mengetahui apa saja yang merupakan metode kunci bagi penelusuran peluang
dengan mengidentifikasi kebutuhan dan tren dalam lingkungan makro.
5. Untuk mengetahui apa saja yang merupakan beberapa pengembangan lingkungan makro
yang penting.

5


BAB II PEMBAHASAN

A. Komponen Sistem Informasi Pemasaran Modern
Meskipun setiap manajer setiap organisasi harus meneliti lingkungan luar, tanggung jawab utama
untuk mengidentifikasi perubahan pasar yang signifikan terletak di bahu pemasar perusahaan.
Mereka mempunyai dua keunggulan: mereka mempunyai metoda disiplin untuk mengumpulkan
informasi, dan mereka menghabiskan lebih banyak waktudibandingkan karyawan lainnya untuk
berinteraksi dengan pelanggan dan meneliti persaingan serta perusahaan dan kelompok luar
lainnya.
Beberapa perusahaan telah mengembangkan sistem informasi pemasaran yang memberikan
rincian yang mendalam kepada manajemen tentang keinginan, preferensi, dan perilaku pembeli.
Pemasar juga mempunyai banyak informasi tentang bagaimana pola konsumsi bervariasi lintas
Negara. Dalam basis per kapita di Eropa barat, misalnya, orang Swiss paling banyak
mengkonsumsi coklat, orang Yunani paling banyak mengkonsumsi keju, orang Irlandia paling
banyak minum the, dan orang Austria paling banyak merokok.
Masalahnya, banyak perusahaan bisnis belum ahli dalam mengumpulkan informasi. Ada banyak
perusahaan yang belum mempunyai departemen riset pemasaran. Perusahaan lain hanya
mempunyai departemen yang membatasi kerjanya pada peramalan rutin, analisis penjualan, dan
sedikit survei. Beberapa manajer mengeluh karena mereka tidak tahucara mendapatkan informasi

penting; biasnya mereka mendapatkan terlalu banyak informasi yang tidak dapat mereka
gunakan dan terlalu sedikit informasi yang benar-benar mereka perlukan; dan terlambat
mendapatkan informasi yang penting. Perusahaan yang memiliki informasi yang unggul
menikmati keunggulan kompetitif. Mereka dapat memilih pasar mereka yang lebih baik,
mengembangkan penawaran yang lebih baik, dan melaksanakan perencanaan pemasaran yang
lebih baik.
Setiap perusahaan harus mengelola dan mendistribusikan aliran informasi berkelanjutan bagi
manajer pemasarannya. Sistem Informasi Pemasaran, MIS (Marketing Information System),
terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis,
mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu, dan akurat bagi
pengambil keputusan pemasaran. System informasi pemasaran bergantung pada catatan internal
perusahaan, kegiatan intelijen pemasaran, dan riset pemasaran.
System informasi pemasaran perusahaan harus merupakan persilangan antara apa yang kira-kira
dibutuhkan oleh manajer, apa yang benar-benar mereka butuhkan, dan apa yang benar-benar
layak secara ekonomis.

6

B. Sistem Pencatatan Internal
Manajer pemasaran mengandalkan laporan internal pesanan, harga, biaya, tingkat persediaan,

piutang, utang, dan seterusnya. Dengan menganalisis informasi ini, mereka dapat menemukan
berbagai peluang dan masalah penting.
 Siklus Pesanan-sampai-Pembayaran
Inti system pencatatan internal adalah siklus pesanan-sampai-pembayaran. Perwakilan penjualan,
penyalur, dan pelanggan mengirimkan pesanan ke perusahaan. Departemen penjualan
menyiapkan tagihan, mengirimkan salinannya ke berbagai departemen, dan memesan ulang
barang-barang yang habis. Barang-barang yang dikirimkan ini menghasilakan dokumen
pengiriman dan penagihan yang dikirim ke berbagai departemen.
Perusahaan masa kini harus melakukan langkah-langkah ini dengan cepat dan akurat, karena
pelanggan menyukai perusahaan yang dapat menjanjikan pengiriman tepat waktu. Dewasa ini
banyak perusahaan telah menggunakan internet dan ekstranet untuk meningkatkan kecepatan,
akurasi, dan efisiensi siklus pesanan-sampai-pembayaran. Cisco Conection Online
memungkinkan pemimpin jaringan computer untuk berhubungan dengan semua pemasok,
produsen, pelanggan dan perantaranya secara online.

 Sistem Informasi Penjualan
Manajer pemasaran memerlukan laporan yang tepat waktu dan akurat tentang penjualan yang
terkini. Perusahaan yang pandai memanfaatkan “cookies,”catatan penggunaan situs Web yang
disimpan di browser pribadi, merupakan pengguna pemasaran terbidik (target) yang cerdik.
Perusahaan harus menerjemahkan data penjualan secara hati-hati agar tidak menarik kesimpulan

yang salah. Michael Dell memberikan ilustrasi : ”Jika anda mempunyai tiga mobil Mustang
kuning terpajang di ruang penyalur dan pelanggan menginginkan Mustang merah, kalau si
wiraniaga Mustang bisa membujuk pelanggan itu untuk membeli Mustang kuning, perusahaan
bisa salah dalam menangkapa kesan bahwa pelanggan senang Mustang berwarna kuning
(padahal yang disukai yang merah)”.

 Database, Gudang Data, dan Penggalian Data
Saat ini perusahaan mengelola informasi mereka dalam database- database pelanggan, database
produk, database wiraniaga- dan kemudian menggabungkan data dari berbagai database. Contoh:
database pelanggan berisi semua nama pelanggan, transaksi masa lalu, dan terkadang bahkan
data demografis dan psikografis (keiatan, minat dan pendapat). Alih-alih mengirimkan surat
”pengebom” missal yang berisi penawaran baru kepada semua pelanggan dalam database-nya,
7

perusahaan dapat menentukan peringkat pelanggannya menurut pembelian terakhir, frekuensi,
dan nilai moneter (RFM) serta hanya mengirimkan penawaran kepada pelanggan yang memiliki
nilai tertinggi. Selain menghemat pengeluaran surat, manipulasi data ini sering dapat mencapai
tingkat respons dua digit.
Perusahaan menyimpan data-data ini (data warehousing) dan membuatnya mudah diakses oleh
pengambil keputusan. Selanjutnya, dengan mempekerjakan analisis yang memiliki keahlian

dalam metoda statistik yang rumit, perusahaan dapat “menggali” data (data mining) dan
mengumpulkan pengetahuan baru tentang segmen pelanggan yang terabaikan, dan informasi
berguna lainnya.
C. Sistem Intelijen Pemasaran
Sistem catatan internal memberikan data hasil, tetapi system intelijen pemasaran memberikan
data saat ini (happenings). Sistem intelijen pemasaran (marketing intelligence system) adalah
kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan informasi
harian tentang berbagai perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Manajer pemasaran
mengumpulkan intelijen pemasaran dengan membaca buku, surat kabar, dan publikasi dagang;
berbicara dengan pelanggan, pemasok, dan distributor; mengamati “media sosial” di internet
melalui kelompok diskusi online, daftar e-mail dan blog; dan melakukan pertemuan dengan
manajer perusahaan lain.
Sebuah perusahaan dapat mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas intelijen
pemasarannya.
-

-

-


-

-

Melatih dan memotivasi tenaga penjualan untuk menemukan dan melaporkan
perkembangan baru. Perusahaan harus “menjual” tenaga penjualannya berdasarkan arti
penting mereka sebagai pengumpul intelijen.
Memotivasi distributor, pengecer, dan perantara lain untuk menyampaikan intelijen yang
penting. Banyak perusahaan mempekerjakan spesialis untuk mengumpulkan intelijen
pemasaran. Penyedia layanan dan pengecer sering mengirimkan pembelanja misterius ke
took-toko mereka untuk menilai kebersihan fasilitas, produk dan cara karyawan
memperlakukan pelanggan.
Membentuk jaringan eksternal. Perusahaan dapat membeli produk pesaing; menghadiri
open house dan pameran dagang; membaca laporan terbitan pesaing; menghadiri rapat
pemegang saham; berbicara dengan karyawan, penyalur, distributor, pemasok, dan agen
pengiriman; mengumpulkan iklan pesaing; dan mencari berita baru tentang pesaing.
Membentuk panel penasihat pelanggan. Anggota dapat meliputi perwakilan pelanggan
atau pelanggan terbesar perusahaan atau sebagian besar pelanggan yang jujur dan
canggih. Banyak sekolah bisnis mempunyai panel penasihat yang terdiri dari para alumni
dan perekrut yang memberikan umpan balik pada kurikulum.
Memanfaatkan sumber daya data pemerintah.
8

-

Membeli informasi dari pemasok luar.
Menggunakan sistem umpan balik pelanggan online untuk mengumpulkan intelijen
kompetitif. Dewan peninjau pelanggan, forum diskusi, ruang chatting, dan blog dapat
mendistribusikan penilaian produk atau pemasok yang dilakukan pelanggan hingga
sejumlah besar pembeli dan potensial lain dan, tentu saja, bagi pemasar yang mencari
informasi tentang persaingan.

Beberapa perusahaan mensirkulasikan intelijen pemasarannya. Staf memindai internet dan
publikasi utama, merangkum berita-berita yang relevan, dan mendiseminasikan buletin berita
kepada manajer pemasaran. Fungsi intelijen kompetitif paling berhasil ketika operasi intelijen
bekerja sama secara erat dengan para pengguna kunci dalam proses pengambilan keputusan.
Sebaliknya, organisasi yang hanya memandang intelijen sebagai fungsi terpisah dan berbeda,
yang hanya membuat laporan dan tidak terlibat, adalah organisasi yang kurang efektif.

D. Menganalisis Lingkungan Makro
 Kebutuhan dan Tren
Pengusaha individu dan perusahaan selalu berusaha menciptakan solusi baru terhadap kebutuhan
yang belum terpenuhi. Kita membedakan antara fad, trend dan megatrend.
-

-

Fad adalah “sesuatu yang tidak dapat diperkirakan, berumur pendek, dan tanpa
signifikansi sosial, ekonomi dan politik”.
Tren (trend) adalah arah atau urutan kejadian yang mempunyai momentum dan
durabilitas. Tren lebih mudah diperkirakan dan berlangsung lama daripada fad. Tren
mengungkap bentuk masa depan dan memberikan banyak peluang.
Megatren (megatrend) digambarkan sebagai “perubahan besar dalam sosial, ekonomi,
politik dan teknologi yang lambat terbentuk, dan setelah terjadi, perubahan itu
mempengaruhi kita uuntuk sementara waktu-antara tujuh dan sepuluh tahun, atau bahkan
lebih lama”.

 Tren yang Membentuk Lanskap Bisnis
Tren ekonomi makro
1. Pusat kegiatan ekonomi akan sangat berubah, tidak hanya secara global tetapi juga secara
regional.

9

2. Kegiatan sektor publik akan membesar, membuat perolehan produktivitas semakin
penting.
3. Lanskap konsumen akan berubah dan berekspansi secara signifikan.

Tren sosial dan lingkungan
1.
2.
3.
4.

Konektivitas teknologi akan mengubah cara hidup dan interaksi masyarakat.
Pertarungan untuk bakat akan berpindah.
Peran dan perilaku bisnis besar akan datang dengan inspeksi yang semakin tajam.
Permintaan sumber daya alam akan tumbuh demikian juga dengan kerusakan lingkungan.

Tren bisnis dan industri
1.
2.
3.

Struktur industri global yang baru sedang muncul.
Manajemen akan bergerak dari seni ke ilmu.
Akses informasi yang luas mengubah ekonomi pengetahuan.

E. Lingkungan Makro
 Lingkungan Demografis
Kekuatan demografis utama yang diamati pasar adalah populasi, karena masyarakat
adalah pembentuk pasar. Pemasar sangat tertarik pada ukuran dan tingkat pertumbuhan
populasi disuatu kota, wilayah dan negara; distribusi dan bauran etnis; tingkat
pendidikan; tingkat pendidikan; pola rumah tangga; serta karakteristik dan gerakan
regional.
- Pertumbuhan Populasi Dunia
Ledakan populasi menjadi sumber kekhawatiran utama. Pertumbuhan populasi
memberi implikasi besar pada bisnis. Populasi yang sedang tumbuh tidak serta
merta menggambarkan bertumbuhnya pasar, kecuali pasar ini mempunyai daya
beli yang cukup besar. Perusahaan yang menganalisis pasar mereka secara
seksama dapat menemukan peluang besar.
- Bauran Usia Populasi
Populasi nasional mempunyai bauran usia yang beragam. Populasi dapat dibagi
menjadi enam kelompok usia yaitu anak-anak prasekolah, anak-anak usia sekolah,
remaja, pemuda usia 20 sampai 40 tahun, dewasa paruh baya usia 40sampai 65
tahun, dan dewasa lanjut lanjut usia 65 tahun ke atas.
Beberapa pemasar ingin memfokuskan diri pada kohort (kelompok). Kohort
(cohort) adalah kelompok individu yang lahir sepanjang periode yang sama dan
10

-

-

-

menjalani hidup pada masa-masa yang sama. “Momen-momen penting” yang
mereka alami ketika mereka dewasa tetap ada dalam diri mereka seumur hidup
dan mempengaruhi nilai, preferensi, dan perilaku pembelian mereka.
Pasar Etnis dan Pasar Lainnya
Negara-negara beragam suku dan rasnya. Kelompok etnis memiliki keinginankeinginan khusus dan kebiasaan membeli tertentu. Perusahaan-perusahaan
berjuang untuk memperbagus produk dan pemasaran mereka untuk menjangkau
kelompok konsumen yang paling berpengaruh dan paling cepat pertumbuhannya.
Namun para pemasar harus berhati-hati untuk tidak terlalu menyamaratakan
sejumlah kelompok etnis.
Beberapa perusahaan makanan, pakaian, dan perabot telah mengarahkan produk
dan promosi mereka pada satu atau lebih kelompok etnis. Tetapi pemasar harus
berhati-hati untuk tidak melakukan generalisasi secara berlebihan. Dalam setiap
kelompok etnis, ada konsumen yang cukup berbeda dari konsumen lainnya.
Kelompok Terdidik
Populasi di semua masyarakat dibagi menjadi lima kelompok pendidikan:
kelompok tidak terdidik, tidak lulus SMA, lulus SMA, lulusan perguruan tinggi,
dan tingkat profesional.
Pola Rumah Tangga
Rumah tangga tradisional terdiri dari suami, istri, dan anak-anak. Namun ada juga
negara, misalnya Amerika Serikat, yang memiliki rumah tangga non-tradisi.
Pemasar harus semakin memperhatikan kebutuhan khusus rumah tangga nontradisi, karena mereka kini berkembang lebih pesat daripada rumah tangga tradisi,
dan kebutuhan mereka akan produk sangatlah berbeda dengan yang dibutuhkan
oleh rumah tangga tradisi..

 Lingkungan Ekonomi
Daya beli yang tersedia dalam ekonomi tergantung pada penghasilan, harga, tabungan,
utang, dan ketersediaan kredit saat ini. Pemasar harus memperhatikan tren yang
mempengaruhi daya beli, karena tren tersebut bisa memberikan pengaruh kuat pada
bisnis, terutama untuk perusahaan yang produknya ditujukan kepada konsumen
berpenghasilan tinggi dan sensitif terhadap harga.
Didalam distribusi pendapatan, ada empat jenis struktur negara industri, yaitu:
1.
Perekonomian subsistem (sedikit peluang bagi pemasar)
2.
Perekonomian pengekspor bahan mentah
3.
Perekonomian industri
4.
Perekonomian industri baru
Pemasar sering membedakan negara dengan menggunakan lima pola distribusi
pendapatan yang berbeda, yaitu:
1.
Pendapatan sangat rendah
11

2.
3.
4.
5.

Hampir semuanya berpendapatan rendah
Pendapatan sangat rendah, sangat tinggi
Pendapatan rendah, menengah, dan tinggi
Hampir semuanya berpendapatan menengah

 Lingkungan Sosial Budaya
Masyarakat membentuk kepercayaan, nilai, dan norma yang menggambarkan sebagian
besar selera dan preferensi konsumen. Masyarakat menyerap, secara hampir tidak sadar,
pandangan dunia yang mendefinisikan hubungan mereka bagi diri sendiri, orang lain,
organisasi, masyarakat, alam, dan alam semesta. Karakterisik budaya lain yang menarik
minat pemasar adalah determinasi nilai budaya inti dan keberadaan subbudaya.
Didalam keteguhan nilai budaya inti yang tinggi, keyakinan dan nilai inti diajarkan dari
orangtua ke anak-anaknya dan diperkuat oleh institusi sekolah, bisnis, dan pemerintah.
Keyakinan dan nilai sekunder lebih terbuka terhadap perubahan. Pemasar mempunyai
peluang untuk mengubah nilai sekunder, tetapi hanya mempunyai sedikit kesempatan
untuk mengubah nilai inti.
Didalam keberadaan subbudaya, setiap masyarakat mengandung subbudaya (subculture,
kelompok yang berbagi nilai, kepercayaan, preferensi, dan perilaku yang timbul dari
pengalaman atau keadaan khusus dalam hidup mereka. Terkadang perusahaan
mendapatkan imbalan tak terduga dalam membidik subbudaya. Pemasar selalu menyukai
para remaja karena mereka merupakan penentu tren masyarakat dalam hal mode, musik,
hiburan, ide, dan sikap. Mereka akan mempertahankan orang tersebut sebagai pelanggan
dalam jenjang kehidupannya kemudian hari.
 Lingkungan Alam
Kerusakan lingkungan alam merupakan salah satu permasalahan global yang utama.
Konsumen sering tampak berkonflik dengan lingkungan alam. Meningkatnya jumlah
produk ramah lingkungan yang dibeli menyebabkan terganggunya kebiasaan loyalitas
konsumen, serta perubahan sikap konsumen terhadap peran yang mereka mainkan dalam
perlindungan lingkungan.
Environmentalisme korporat adalah pengakuan akan pentingnya masalah lingkungan
yang dihadapi perusahaan dan pengintegrasian masalah-masalah itu kedalam rencana
strategis perusahaan. Pemasar yang mempraktikan paham lingkungan korporat ini harus
menyadari berbagai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan empat tren utama di
lingkungan alam, yaitu:
- Kelangkaan bahan mentah, terutama air
- Peningkatan biaya energi;
- Peningkatan tingkat polusi
- Perubahann peran pemerintah.

12

 Lingkungan Teknologi
Salah satu kekuatan paling dramatis yang membentuk kehidupan manusia adalah
teknologi. Semua teknologi baru adalah kekuatan “penghancuran kreatif.” Tingkat
pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berapa banyak teknologi baru utama yang
ditemukan. Sejumlah teknologi utama dan baru yang hadir mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi. Sayangnya, penemuan teknologi tidak timbul secara konsisten
sepanjang waktu. Teknologi baru juga menciptakan konsekuensi jangka panjang yang
besar dan tidak selalu dapat diperkirakan. Pemasar harus mengamati empat tren teknologi
berikut ini:
1.
Kecepatan perubahan yang semakin tinggi
2.
Peluang inovasi yang tak terbatas
3.
Anggaran R&D yang beragam
4.
Semakin banyaknya peraturan mengenai perubahan teknologi
 Lingkungan Politik-Hukum
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan politik dan
hukum. Lingkungan politik dan hukum terdiri dari badan hukum, badan pemerintah, dan
kelompok LSM yang mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan perorangan.
Dua tren utama dalam lingkungan polotik-hukum adalah meningkatnya peraturan bisnis
dan bertumbuhnya kelompok dengan kepentingan tertentu.
Didalam peningkatan peraturan bisnis, peraturan binis mempunyai empat tujuan utama,
yaitu:
1.
Melindungi perusahaan dari persaingan yang tidak sehat
2.
Melindungi konsumen dari praktik bisnis yang tidak jujur
3.
Melindungi kepentingan masyarakat dari perilaku bisnis yang tidak terkendali
4.
Mengenakan biaya sosial yang tercipta akibat proses produk atauu produki pada
bisnis
Peraturan yang mempengarui bisnis terus meningkat sepanjang tahun. Perusahaan
umumnya menetapkan prosedur tinjauan hukum dan menyebarkan standar etika untuk
memandu manajer pemasaran mereka, dan ketika semakin banyak bisnis terjadi di dunia
maya, pemasar harus menetapkan parameter baru untuk menjalankan bisnis elektronik
secara etis.
Didalam pertumbuhan kelompok kepentingan khusus, banyak perusahaan telah
membentuk departemen permasalahan publik (public affair) untuk menghadapi kelompok
dan masalah-masalah ini. Kekuatan penting yan mempengaruhi bisnis adalah gerakan
konsumeris (consumerist movement) adalah suatu gerakan warga negara dan pemerintah
yang terorganisasi untuk memperkuat hak dan kekuatan pembeli dalam hubungannya
dengan penjual. Konsumeris telah memenangkan hak untuk mengetahui biaya bunga
sebenarnya dari suatu pinjaman, biaya per uni standar merek yang bersaing yang
13

sebenarnya (penentuan harga unit), bahan dasar dalam sebuah produk, kualitas nutrisi
makanan, kesegaran produk, dan manfaat produk yang sebenarnya. Perusahaan yang
bijak memiliki departemen hubungan konsumen untuk membantu merumuskan kebijakan
dan menyelesaikan serta merespons keluhan konsumen.
Kehadiran undang-undang yang baru dan semakin banyaknya jumlah LSM akan
memberikan lebih banyak batasan kepada pemasar. Pemasar harus menjelaskan rencana
mereka melalui departemen hukum, hubungan masyarakat, permasalahan publik, dan
departemen hubungan pelanggan perusahaan

BAB III PENUTUP
14

A. Kesimpulan
Untuk melaksanakan tanggung jawab analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dalam suatu perusahaan, manajer pemasaran memerlukan sistem
informasi pemasaran (MIS). Peran MIS adalah menilai kebutuhan informasi
manajer, mengembangkan informasi yang dibutuhkan, dan mendistribusikan
informasi tersebut secara tepat waktu.
MIS mempunyai tiga komponen: (a) sistem pencatatan internal, yang meliputi
informasi tentang siklus pesanan sampai pembayaran dan sistem informasi
penjualan; (b) sistem intelijen pemasaran, kumpulan prosedur dan sumber daya
yang digunakan oleh manajer untuk mendapatkan informasi setiap hari tentang
perkembangan penting dalam lingkungan pemasaran; dan (c) sistem riset
pemasaran yang memungkinkan desain sistematis, pengumpulan, analisis dan
pelaporan data temuan yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu.
Pemasar menemukan banyak peluang dengan mengidentifikasi tren (arah atau
urutan kejadian yang mempunyai momentum dan bertahan cukup lama) dan
megatren (perubahan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi utama yang
mempunyai pengaruh bertahan sangat lama).
Dalam gambaran global yang cepat berubah, pemasar harus mengamati enam
kekuatan lingkungan yang utama: demografis, ekonomi, sosial-budaya, alam,
teknologi, dan politik-hukum.
B. Saran
Bagi perusahaan yang telah memenuhi standar kelayakan untuk usaha,
setidaknya dapat memberikan asumsi yang berbeda bagi pihak-pihak intern
maupun ekstern dalam mengelola dan menyajikan informasi pemasaran yang
akurat dan mampu dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
15

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Diah, Cahyowati Tri. Dasar-dasar Pemasaran. Pusat Pengembangan Bahan Ajar:
UMB
Sistem Informasi Pemasaran dan Analisis Lingkungan. Politeknik Telkom :
Bandung

16

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24