Perkembangan Pada Masa Dewasa Akhir Atau
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia mengalami beberapa tahap perkembangan dalam hidupnya. Tiap tahap
perkembangan memiliki masa kritis yang harus diselesaikan, serta tiap tahap
perkembangan berpengaruh terhadap tahap perkembangan selanjutnya. (Erik H. Erikson)
Dewasa akhir atau yang sering disebut lansia merupakan salah satu tahap
perkembangan dalam kehidupan manusia. Dalam tahap ini terjadi beberapa perubahan
yang dialami oleh orang tersebut, baik fisik maupun kognitif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dewasa akhir?
2. Perkembangan apa saja yang dilalui pada masa dewasa akhir?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian masa dewasa akhir
2. Mengetahui perkembangan apa saja yang terjadi saat telah memasuki masa dewasa
akhir.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan Teori
Menurut Erikson tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs despair yaitu
kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Banyak stereotip
positif dan negatif yang mampu mempengaruhi kepribadian lansia. Integritas ego penting
dalam menghadapi kehidupan dengan puas dan bahagia. Hal ini berdampak pada
hub.sosial dan produktivitasnya yang puas. Lawannya adalah despair yaitu rasa takut
mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi krisis dimasa
lansia adalah tetap produktif dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik.
Menurut J.W. Santrock (J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan tentang
definisi orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang
Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah
orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang
masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah
orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di
Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.
Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi menjadi
usia lanjut dini yang berkisar antara usia enampuluh sampai tujuh puluh tahun dan usia
lanjut yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga akhir kehidupan seseorang.
Orangtua muda atau usia tua (usia 65 hingga 74 tahun) dan orangtua yang tua atau usia
tua akhir (75 tahun atau lebih) dan orang tua lanjut (85 tahun atau lebih) dari orang-orang
dewasa lanjut yang lebih muda.
Ciri-ciri dewasa akhir:
1.
Adanya periode penurunan atau kemunduran. Yang disebabkan oleh faktor fisik dan
psikologis.
2.
Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini sebagai
waktunya untuk bersantai dan ada pula yang menganggapnya sebagai hukuman.
3.
Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang menggambarkan masa tua
tidaklah menyenangkan.
4.
Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap orang
berusia lanjut tidak begit dibutuhkan katena energinya sudah melemah. Tetapi, ada
juga masyarakat yang masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama yang
dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar
5.
Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang negatif tentang
usia lanjut.
6.
Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang
lebih muda.
7.
Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang
disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
8.
Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk
memperlambat penuaan.
Serta adapun tugas perkembangan pada masa dewasa akhir ini, diantaranya:
•
Menciptakan kepuasan dalam keluarga sebagai tempat tinggal di hari tua.
•
Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan
•
Membina kehidupan rutin yang menyenangkan.
•
Saling merawat sebagai suami-istri
•
Mampu menghadapi kehilangan (kematian) pasanan dengan sikap yang positif
(menjadi janda atau duda).
•
Melakukan hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu.
•
Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.
2.2 Perkembangan Dewasa Akhir
Perkembangan Fisik
Pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan
mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa lansia
yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.
Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia
dewasa akhir, diantanya adalah :
1. Daerah kepala
2. Daerah Tubuh
3. Daerah persendian
Perkembangan Kognitif
Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.
Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan
kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Meskipun kecepatan tersebut
perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini. Dan
ketika penurunan itu terjadi hal ini tidak secara jelas menunjukkan perngaruhnya
terhadap kehidupan kita dalam beberapa segi substansial.
Perkembangan Psikis dan Intelektual
Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental
merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar
penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun,
kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini
juga berlaku pada seorang lansia.
Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak
dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi.
Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah
satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan
menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan
intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.
Perkembangan Emosional
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan
menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat
menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000).
Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan
baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan
sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut
usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi
dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian
suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri
cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang
yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik,
maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan
antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan
kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat
memenuhi kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.
Perkembangan Spiritual
Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama
menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan optimisme.
Kebutuhan spiritual (keagamaan) sangat berperan memberikan ketenangan batiniah,
khususnya bagi para Lansia. Rasulullah bersabda “semua penyakit ada obatnya kecuali
penyakit tua”. Sehingga religiusitas atau penghayatan keagamaan besar pengaruhnya
terhadap taraf kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
Perkembangan Minat
a) Minat dalam diri sendiri: orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila
semakin tua
b) Minat terhadap pakaian: minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana
orang berusia lanjut terlibat dalam kegiatan social
c) Minat terhadap uang: pensiun atau pengangguran mungkin akan menjalani masa
tuanya dengan pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa pendapatan
samasekali.
d) Minat untuk rekreasi :beberapa perubahan dalam kegiatan sering dilakukan
karena memang tidak dapat dielakkan
e) Minat keagamaan, dalam hal ini beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang
usia lanjut temyata tidak harus selalu semakin kuat kehidupan keagamaannya.
Disimpulkan bahwa kehidupan beragama ini akan sangat ditentukan oleh
bagaimana individu tersebut menjalankan kehidupan beragama di masa
sebelumnya
f) Minat untuk mati, beberapa pertanyaan sering kali banyak menghinggapi pikiran
para lanjut usia ini antara lain, kapan saya akan mati ?, apa yang menyebabkan
kematian saya nanti ?, apa yang bisa saya lakukan terhadap kematian seperti yang
saya inginkan ?, atau apakah saya dibenarkan untuk bunuh diri ?, bagaimana saya
dapat mati dengan cara yang baik?.
g) Minat untuk makan sering kali sangat berkurang. Hal ini banyak disebabkan
karena masalah gigi, gusi dan sistem pencemaan. Sehingga ini juga menyebabkan
terjadinya ketegangan dengan mereka yang mengurus/menyediakan makanan
tersebut.
Perkembangan dan perubahan yang terjadi ini mengakibatkan interaksi sosial para
lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara
perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan
peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.Menurut
Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala
penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas. Menurut Erikson, perkembangan
psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman,
generatif, dan integritas.[4]
(1) Perkembangan Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang
lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat
menjalin hubungan intim dengan orang lainakan terisolasi. Menurut Erikson,
pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh
orang yang memasuki masa dewasa akhir.
(2) Perkembangan Generatif
Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami
individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati
usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung
berubah. Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa
anak-anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai
memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak
orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas,
menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.
(3) Perkembangan Integritas
Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir.
Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang
setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta
setelah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan bebrbagai keberhasilan dan
kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu
dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap
kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup menjelang
kematian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60 tahun
ke atas). Perlu memperhatikan khusus bagi orangtuanya yang sudah menginjak lansia
dan anaknya yang butuh dukungan juga untuk menjadi seorang dewasa yang
bertanggungjawab. Di samping itu permasalahan dari diri sendiri dengan perubahan fisik,
mulai tanda penuaan yang cukup menyita perhatian.
Pada masa dewasa akhir, ada beberaa erkembangan yang kita alami. Diantaranya
adalah perkembanagn fisik, perkembangan kognitif, perkembangan psikis dan
intelektual, perkembangan emosional, perkembangan minat, dan perkembangan
kepribadian.
Menurut Erikson ada 3 gejala penting pada perkembangan psikososial pada masa
dewasa
akhir,
yaitu
perkembangan integritas.
perkembangan
keintiman,
perkembangan
generatif,
dan
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2102731-teori-perkembangan-psikososialerik-erikson/
http://www.psycholovegy.com/2012/05/masa-perkembangan-manusia-dewasa-akhir.html
http://www.masbow.com/2010/09/perkembangan-dewasa-akhir.html
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia mengalami beberapa tahap perkembangan dalam hidupnya. Tiap tahap
perkembangan memiliki masa kritis yang harus diselesaikan, serta tiap tahap
perkembangan berpengaruh terhadap tahap perkembangan selanjutnya. (Erik H. Erikson)
Dewasa akhir atau yang sering disebut lansia merupakan salah satu tahap
perkembangan dalam kehidupan manusia. Dalam tahap ini terjadi beberapa perubahan
yang dialami oleh orang tersebut, baik fisik maupun kognitif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dewasa akhir?
2. Perkembangan apa saja yang dilalui pada masa dewasa akhir?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian masa dewasa akhir
2. Mengetahui perkembangan apa saja yang terjadi saat telah memasuki masa dewasa
akhir.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan Teori
Menurut Erikson tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs despair yaitu
kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Banyak stereotip
positif dan negatif yang mampu mempengaruhi kepribadian lansia. Integritas ego penting
dalam menghadapi kehidupan dengan puas dan bahagia. Hal ini berdampak pada
hub.sosial dan produktivitasnya yang puas. Lawannya adalah despair yaitu rasa takut
mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi krisis dimasa
lansia adalah tetap produktif dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik.
Menurut J.W. Santrock (J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan tentang
definisi orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang
Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah
orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang
masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah
orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di
Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.
Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi menjadi
usia lanjut dini yang berkisar antara usia enampuluh sampai tujuh puluh tahun dan usia
lanjut yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga akhir kehidupan seseorang.
Orangtua muda atau usia tua (usia 65 hingga 74 tahun) dan orangtua yang tua atau usia
tua akhir (75 tahun atau lebih) dan orang tua lanjut (85 tahun atau lebih) dari orang-orang
dewasa lanjut yang lebih muda.
Ciri-ciri dewasa akhir:
1.
Adanya periode penurunan atau kemunduran. Yang disebabkan oleh faktor fisik dan
psikologis.
2.
Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini sebagai
waktunya untuk bersantai dan ada pula yang menganggapnya sebagai hukuman.
3.
Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang menggambarkan masa tua
tidaklah menyenangkan.
4.
Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap orang
berusia lanjut tidak begit dibutuhkan katena energinya sudah melemah. Tetapi, ada
juga masyarakat yang masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama yang
dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar
5.
Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang negatif tentang
usia lanjut.
6.
Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang
lebih muda.
7.
Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang
disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
8.
Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk
memperlambat penuaan.
Serta adapun tugas perkembangan pada masa dewasa akhir ini, diantaranya:
•
Menciptakan kepuasan dalam keluarga sebagai tempat tinggal di hari tua.
•
Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan
•
Membina kehidupan rutin yang menyenangkan.
•
Saling merawat sebagai suami-istri
•
Mampu menghadapi kehilangan (kematian) pasanan dengan sikap yang positif
(menjadi janda atau duda).
•
Melakukan hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu.
•
Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.
2.2 Perkembangan Dewasa Akhir
Perkembangan Fisik
Pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan
mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa lansia
yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.
Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia
dewasa akhir, diantanya adalah :
1. Daerah kepala
2. Daerah Tubuh
3. Daerah persendian
Perkembangan Kognitif
Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.
Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan
kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Meskipun kecepatan tersebut
perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini. Dan
ketika penurunan itu terjadi hal ini tidak secara jelas menunjukkan perngaruhnya
terhadap kehidupan kita dalam beberapa segi substansial.
Perkembangan Psikis dan Intelektual
Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental
merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar
penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun,
kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini
juga berlaku pada seorang lansia.
Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak
dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi.
Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah
satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan
menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan
intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.
Perkembangan Emosional
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan
menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat
menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000).
Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan
baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan
sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut
usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi
dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian
suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri
cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang
yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik,
maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan
antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan
kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat
memenuhi kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.
Perkembangan Spiritual
Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama
menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan optimisme.
Kebutuhan spiritual (keagamaan) sangat berperan memberikan ketenangan batiniah,
khususnya bagi para Lansia. Rasulullah bersabda “semua penyakit ada obatnya kecuali
penyakit tua”. Sehingga religiusitas atau penghayatan keagamaan besar pengaruhnya
terhadap taraf kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
Perkembangan Minat
a) Minat dalam diri sendiri: orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila
semakin tua
b) Minat terhadap pakaian: minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana
orang berusia lanjut terlibat dalam kegiatan social
c) Minat terhadap uang: pensiun atau pengangguran mungkin akan menjalani masa
tuanya dengan pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa pendapatan
samasekali.
d) Minat untuk rekreasi :beberapa perubahan dalam kegiatan sering dilakukan
karena memang tidak dapat dielakkan
e) Minat keagamaan, dalam hal ini beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang
usia lanjut temyata tidak harus selalu semakin kuat kehidupan keagamaannya.
Disimpulkan bahwa kehidupan beragama ini akan sangat ditentukan oleh
bagaimana individu tersebut menjalankan kehidupan beragama di masa
sebelumnya
f) Minat untuk mati, beberapa pertanyaan sering kali banyak menghinggapi pikiran
para lanjut usia ini antara lain, kapan saya akan mati ?, apa yang menyebabkan
kematian saya nanti ?, apa yang bisa saya lakukan terhadap kematian seperti yang
saya inginkan ?, atau apakah saya dibenarkan untuk bunuh diri ?, bagaimana saya
dapat mati dengan cara yang baik?.
g) Minat untuk makan sering kali sangat berkurang. Hal ini banyak disebabkan
karena masalah gigi, gusi dan sistem pencemaan. Sehingga ini juga menyebabkan
terjadinya ketegangan dengan mereka yang mengurus/menyediakan makanan
tersebut.
Perkembangan dan perubahan yang terjadi ini mengakibatkan interaksi sosial para
lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara
perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan
peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.Menurut
Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala
penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas. Menurut Erikson, perkembangan
psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman,
generatif, dan integritas.[4]
(1) Perkembangan Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang
lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat
menjalin hubungan intim dengan orang lainakan terisolasi. Menurut Erikson,
pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh
orang yang memasuki masa dewasa akhir.
(2) Perkembangan Generatif
Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami
individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati
usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung
berubah. Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa
anak-anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai
memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak
orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas,
menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.
(3) Perkembangan Integritas
Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir.
Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang
setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta
setelah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan bebrbagai keberhasilan dan
kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu
dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap
kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup menjelang
kematian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60 tahun
ke atas). Perlu memperhatikan khusus bagi orangtuanya yang sudah menginjak lansia
dan anaknya yang butuh dukungan juga untuk menjadi seorang dewasa yang
bertanggungjawab. Di samping itu permasalahan dari diri sendiri dengan perubahan fisik,
mulai tanda penuaan yang cukup menyita perhatian.
Pada masa dewasa akhir, ada beberaa erkembangan yang kita alami. Diantaranya
adalah perkembanagn fisik, perkembangan kognitif, perkembangan psikis dan
intelektual, perkembangan emosional, perkembangan minat, dan perkembangan
kepribadian.
Menurut Erikson ada 3 gejala penting pada perkembangan psikososial pada masa
dewasa
akhir,
yaitu
perkembangan integritas.
perkembangan
keintiman,
perkembangan
generatif,
dan
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2102731-teori-perkembangan-psikososialerik-erikson/
http://www.psycholovegy.com/2012/05/masa-perkembangan-manusia-dewasa-akhir.html
http://www.masbow.com/2010/09/perkembangan-dewasa-akhir.html
LAMPIRAN