REVIEW JOURNAL PROTOTYPE SISTEM PERENCAN

REVIEW JOURNAL
PROTOTYPE SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN
PADA MANAJEMEN RANTAI PASOK DEPARTEMEN ABAKA
CV. NATURAL PALEMBANG
Hermawan Agustian, S.SI1, Fathoni, MMSI.2, Ahmad Rifai, M.T3
1,2,3

Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya, Indralaya
Email : wawan.lgi@gmail.com
Reviewer:
Umi Wahyuni (11211048)
MM UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA
Tahun 2015

I.

PENDAHULUAN
Jurnal dengan judul

PENGENDALIAN


PROTOTYPE SISTEM PERENCANAAN DAN

PERSEDIAAN

PADA

MANAJEMEN

RANTAI

PASOK

DEPARTEMEN ABAKA CV. NATURAL PALEMBANG ini ditulis bertujuan untuk
menemukan solusi dari masalah yang muncul pada penerapan SCM di CV. Natural
yaitu

data persediaan bahan baku tidak akurat, hasil produksi tidak sesuai, dan

kehilangan bahan baku. Pencarian solusi dilakukan dengan cara menganalisa _anage
perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku pada manajemen rantai pasok

departemen Abaka CV. Natural. Metode yang digunakan untuk menganalisa persediaan
bahan baku adalah Economic Order Quantity (EOQ). Metode ini dapat digunakan
apabila pola permintaan kebutuhan bersifat terus menerus dan tingkat kebutuhan yang
konstan.
II.

BRIEF SUMMARY

CV. Natural merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan
karpet dan alas interior. Sebagai perusahaan manufaktur, CV. Natural selalu memasok
bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke konsumen. Hal ini
berkaitan dengan penerapan supply chain _anagement (SCM). Saat ini ada beberapa
masalah yang muncul pada penerapan SCM di CV. Natural yaitu data persediaan bahan
baku tidak akurat, hasil produksi tidak sesuai, dan kehilangan bahan baku. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk menganalisa _anage perencanaan dan pengendalian persediaan

bahan baku pada manajemen rantai pasok departemen Abaka CV. Natural. Metode yang
digunakan untuk menganalisa persediaan bahan baku adalah Economic Order Quantity
(EOQ). Metode ini dapat digunakan apabila pola permintaan kebutuhan bersifat terus
menerus dan tingkat kebutuhan yang konstan. Dengan adanya _anage ini perusahaan

dapat menjamin persediaan dan kelancaran arus

bahan baku serta mengetahui

kebutuhan optimal setiap bahan baku, nilai safety stock, reorder point, maximum
inventory dan total inventory cost.
Kata Kunci : economic order quantity, persediaan, supply chain _anagement
III.

REVIEW JOURNAL

Jurnal ini terdiri dari 13 halaman, ditulis dengan sitematika sebagai berikut ; Judul,
Nama Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Tujuan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian,
Pembahasan, Kesimpulan dan Saran.
Pada pendahuluan jurnal ini memaparkan profil perusahaan sebagai yaitu CV.
Natural merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan karpet
dan alas interior dengan pangsa pasar utama luar negeri. Perusahaan yang berdiri sejak
1986 ini memproduksi berbagai jenis, model dan ukuran karpet yang terbuat dari bahan
kayu jelutung, kayu jati,kayu karet,kayu akasia,kayu pulih dan serat daun pisang Abaka.
Perusahaan ini juga memproduksi berbagai produk alas interior seperti place mate,

trivet dan coaster (alas meja, tatakan dan berbagai jenis alas meja lainnya).
Selanjutnya dalam pendahuluan jurnal ini mengangkat permasalahan Penerapan
supply chain management (SCM) yang berjalan pada CV. Natural sekarang terbilang
belum efektif dan efisien hal ini dikarenakan munculnya beberapa masalah yang sering
terjadi seperti jumlah hasil produksi kadang tidak sesuai apa yang diharapkan pihak
manejemen, pemakaian bahan baku yang tidak efektif, kehilangan bahan baku, dan
salah pendistribusian bahan baku ke departemen lain,dimana ada dua departemen yang
mengelola bahan baku utama yang sama yaitu Departemen Abaka dan Departemen
Natural. Selain itu juga, semua transaksi data yang dilakukan CV. Natural
mengandalkan sistem pengelolaan paper based. Data pemesanan barang, pencatatan
barang masuk, pencatatan stok bahan baku,pencatatan barang jadi di gudang masih
bersifat manual.

Penggunaan teknologi informasi hanya sebatas pencatatan dan pelaporan transaksi
saja sedangkan untuk pencarian data masih menggunakan arsip-arsip hasil laporan.
Sistem yang berjalan seperti ini membuat informasi yang di dapat pada divisi-divisi
yang terlibat pada manajemen rantai pasok departemen Abaka berjalan lambat dan
kurang akurat karena tidak adanya relasi antar divisi untuk berbagi data. Oleh karena
itu, penerapan konsep supply chain management pada sistem perencanaan dan
pengendalian persediaan sangat diperlukan.

Untuk metode yang digunakan dalam menganalisa persediaan kasus seperti ini
ialah EOQ (Economic Order Quantity) alasannya karena pola permintaan kebutuhan
bahan baku bersifat terus menerus dan tingkat kebutuhan yang konstan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
2.

Untuk menjamin persediaan dan kelancaran arus bahan baku yang ada di
departemen Abaka CV. Natural.
Untuk mengetahui kebutuhan optimal setiap bahan baku, nilai safety stock, reorder
point, maximum inventory dan total inventory cost.
Pada Tinjauan Pustaka, peneliti memaparkan teori – teori tentang Persediaan, Biaya

Persediaan, Pengendalian Persediaan , Peramalan Kebutuhan Persediaan, Metode EOQ
(Economic Order Quantity), Supply Chain Management.
EOQ adalah kuantitas bahan yang dibeli pada setiap kali pembelian dengan biaya
yang paling minimal (Sutrisno, 2001). Keuntungan atau kelebihan dari model
pengadaan berdasarkan metode EOQ ini adalah dapat dilakukannya perencanaan dan
pengendalian pengadaan barang, apabila dilakukan pencatatan, pelaporan dan sistem
informasi yang memadai akan menghasilkan perencanaan yang mendekati kenyataan

sehingga akan diperoleh persediaan yang minimal dan meningkatkan ketersediaan,
dapat menekan biaya yang harus disediakan, pengawasan dan monitoring persediaan
dilakukan secara terus menerus untuk menghindari resiko penumpukan barang dan
keterlambatan pembelian (Fuad, 2006:108). Perhitungan EOQ adalah sebagai berikut:

Keterangan :
EOQ

= Kuantitas pembelian optimal

S = Biaya pemesanan setiap kali pesan

D = Penggunaan bahan baku per tahun
H = Biaya penyimpanan per unit
Supply Chain Management menurut Simchi-Levi et al (1999), SCM adalah suatu
pendekatan dalam mengintegrasikan berbagai organisasi yang menyelenggarakan
pengadaan atau penyaluran barang, yaitu supplier, manufacturer, warehouse dan stores
sehingga barang-barang tersebut dapat diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah
yang tepat, lokasi yang tepat, waktu yang tepat dan biaya yang seminimal mungkin.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa SCM adalah suatu rantai pengadaan

barang kepada pelanggan dalam rangka menjamin ketersediaan material dan
meminimalkan biaya.
Tujuan dari supply chain management adalah untuk memaksimalkan nilai
keseluruhan yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan.
Disisi lain tujuannya untuk meminimalkan biaya keseluruhan (biaya pemesanan,biaya
bahan baku,biaya transportasi,dll)(Chopra dan Mendl,2004:5).
Objek penelitian ini adalah departemen Abaka CV.Natural Palembang

yang

beralamat di Jl. Sukarela KM.7 No.508 Palembang.
Jenis Data:
1.

Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari objek
yang diteliti. Untuk mendapatkan data primer ini penulis melakukan observasi
langsung ke objek penelitian dan mengadakan wawancara dimana opini atau
jawaban dari responden dijadikan data primer.


2.

Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai
sumber yang telah ada untuk digunakan sebagai referensi penelitian. Dalam hal ini
penulis mendapatkan data sekunder dari jurnal, buku, skripsi atau tugas akhir
penelitian sebelumnya dan media internet.

Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis menggunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut:
1.

Wawancara atau Interview

Pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam menunjang kelengkapan data
melalui metode wawancara atau interview. Penulis melakukan tanya jawab Proses
wawancara dilakukan selama proses penelitian berlangsung dengan menentukan
jadwal dan menyiapkan list pertanyaan agar mendapatkan data-data sesuai dengan
kebutuhan.

2.

Observasi
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data tidak hanya dengan metode
wawancara atau interview tetapi juga melalui metode observasi. Penulis mengamati
secara langsung proses yang terjadi dalam pengelolaan bahan baku dan mencatat
hal-hal apa saja yang berguna dan penting untuk keperluan penelitian di CV.
Natural.

3.

Studi Pustaka
Metode Studi Pustaka ialah salah satu pencarian dan pengumpulan data dengan cara
membaca buku, laporan-laporan yang berkaitan dengan objek penelitian dan dapat
dijadikan sebagai dasar teori serta dapat dijadikan bahan perbandingan.

Metode Pengembangan Sistem
Dalam mengembangkan Prototype Sistem Perencanaan dan Pengendalian
PersedianPada Manajemen Rantai PasokDepartemen Abaka CV. Natural Palembang ini,
penulis menggunakan metode FAST (Framework for the Application of Systems

Techniques).
FAST adalah kerangka cerdas yang cukup fleksibel untuk menyediakan tipe-tipe
berbeda proyek dan strategi. Seperti kebanyakan metodologi komersial, metodologi
FAST hipotesisnya tidak menggunakan pendekatan tunggal pada analisis sistem.
Metodelogi tersebut mengintegrasikan semua pendekatan populer yang diperkenalkan
pada paragraf-paragraf terdahulu kedalam satu kumpulan agile method metode cerdas
(Whitten, 2004).
Selanjutnya peneliti memaparkan data yang berkaitan dengan perhitungan
Penggunaan Bahan Baku, Biaya Pemesanan, dan Biaya Penyimpanan. Untuk
mengetahui kebutuhan bahan baku pada tahun 2014 maka penulis mengggunakan
metode trend projection. Pada perhitungan ini perlu data penggunaan bahan baku
selama bulan Juni 2012 sampai Desember 2013. Persamaan garis lurus hasil analisis
adalah sebagai berikut :

a

= 1526,763

b


= 4066/570 = 7,13

Hasil peramalan bahan baku serat pisang abaka jenis MI untuk tahun 2014 dengan
menggunakan metode trend projection yaitu Berdasarkan persamaan yang ada maka
jumlah kebutuhan bahan baku serat pisang abaka jenis MI

tahun 2014 adalah

19647,64Kg.
Perhitungan EOQ
Untuk perhitungan EOQ ini penulis hanya memberikan satu contoh perhitungannya
saja yaitu untuk tahun 2013.
Tabel 6. Kuantitas, Harga, Biaya Total,Biaya Pemesanan, dan Biaya Penyimpanan
Uraian
Kuantitas (Kg)
Harga (Rp/Kg)
Biaya Total
Biaya
Pemesanan
Biaya
Penyimpanan
a.

Kebutuhan Optimal Tahun 2013

Rp
Rp

2013
18746
38.500,00
756.434.221,05

Rp

103.500,00

Rp

3.850,00

Jadi jumlah kebutuhan optimal bahan baku serat pisang abaka jenis MI setiap kali
pesan pada tahun 2013 sebanyak 1004 Kg dengan frekuensi pemesanan sebanyak 19
kali dengan rentan waktu selama 19 hari.
b.

Penentuan Safety Stock
Dengan melihat dan mempertimbangkan penyimpangan – penyimpangan yang

tejadi antara perkiraan pemakai bahan baku dengan pemakaian sesungguhnya dapat
diketahui besarnya penyimpangan tersebut. Setelah diketahui berapa besarnya standar
deviasi masing – masing tahun maka akan ditetapkan besarnya analisis penyimpangan.
Dalam analisis penyimpangan ini management perusahaan menentukan seberapa jauh
bahan baku yang masih dapat diterima. Pada umumnya batas toleransi yang digunakan
adalah 5% diatas perkiraan dan 5% dibawah perkiraan dengan nilai 1,65.
Tabel 7. Penggunaan dan Perkiraan 2013
Penggunaan Perkiraan
(X)
18746

(Y)
18850

X-Y
-104

(XY)2
10816

Jadi safety stock pada tahun 2013 sebesar 49,53 Kg
c.

Penentuan Reorder Point (ROP)
Diketahui lead time pemesanan bahan baku selama 30 hari.

Jadi tahun 2013 pihak CV. Natural harus melakukan pemesanan kembali ketika
persediaan bahan baku sebesar 1611,69 Kg.
d.

Penentuan Persediaan Maksimum (Maximum Inventory)
Persediaan maksimum (Max Inventory) diperlukan oleh perusahaan agar jumlah

persediaan yang ada digudang tidak berlebihan sehingga tidak terjadi pemborosan
modal kerja. Untuk mengetahui besarnya persediaan maksimum digunakan rumus:

Jadi max inventory serat pisang abaka jenis MI tahun 2013 yang ada di gudang
sebanyak 1053,53 Kg.
e. Perhitungan Total Biaya Persediaan Bahan Baku (Total Inventory Cost/TIC)

Untuk mengetahui total biaya persediaan bahan baku minimal yang diperlukan
perusahaan dengan menggunakan perhitungan EOQ. Hal ini dilakukan

untuk

penghematan biaya persediaan perusahaan. Perhitungan TIC usaha CV. Natural adalah
sebagai berikut:

= 3.865.181,07 = 3.865.200
Total biaya persediaan yang dikeluarkan Pihak CV. Natural menurut metode EOQ
pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 3.865.200 .
Jadi hasil perhitungan EOQ, frekuensi pemesanan, interval pemesanan ulang, safety
stock, reorder point, maximum inventory dan TIC dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. EOQ,Frekuensi,Interval,Safety Stock,ROP,Max Inventory,TIC
Uraian
EOQ (Kg)
Frekuensi (Kali)
Interval (Hari)
Safety Stock
(Kg)
ROP (Kg)
Max Inventory
(Kg)
TIC (Rupiah)

Nilai
1004
19
19
49,53
1611,69
1053,53
3.865.200

Adapun kesimpulan penelitian yang didapat berdasarkan uraian di atas adalah:
1.

2.

Dengan menerapkan prototype sistem perencanaan dan pengendalian persediaan
ini, CV. Natural dapat memberikan kemudahan bagi pihak yang terlibat dalam
manajemen rantai pasok untuk menjamin persediaan dan kelancaran arus bahan
baku.
Prototype sistem perencanaan dan pengendalian persediaan pada manajemen rantai
pasok departemen Abaka CV. Natural Palembang ini menggunakan metode EOQ
yaitu metode yang bertujuan untuk memudahkan departemen Abaka dalam
menentukan jumlah persediaan bahan baku optimal,frekuensi dan interval

pemesanan bahan baku, jumlah safety stock, reorder point, maximum inventory dan
total inventory cost.
Adapun saran yang diberikan penulis dari hasil penelitian ini adalah :
1.

CV. Natural Palembang diharapkan memiliki sumber daya teknologi yang
mendukung sesuai kebutuhan
sistem
untuk dapat mengimplementasikan pengembangan sistem ini secara maksimal.

2.

Untuk pengembangan lebih lanjut diharapkan ada penelitian selanjutnya dalam
mengidentifikasi masalah maupun kebutuhan secara lebih mendalam mengingat
akan pentingnya pengembangan sistem ini untuk mendapat hasil yang lebih baik.
IV.

KESIMPULAN
Penelitian dalam jurnal ini mampu menemukan solusi bagi masalah system

perencanaan dan pengendalian persediaan pada manajemen rantai pasok departemen
ABAKA CV Natural Palembang.
Peneliti cukup detail membahas tentang perhitungan dalam supplay chain
management dengan metode perhitungan yang cukup rumit. Diharapkan penelitian
selanjutnya bisa menyajikan solusi dengan metode yang lebih sederhana.