Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Data Jemaat Berbasis Partisipatif Jemaat Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus: Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Jemaat GKI Betlehem Wamena)

Perancangan Sistem Informasi Data Jemaat Berbasis
Partisipatif Jemaat Menggunakan Framework Codeigniter
(Studi Kasus: Gereja Kristen Injili di Tanah Papua
Jemaat GKI Betlehem Wamena)

Artikel Ilmiah

Peneliti :
Alviona Vriska (672010246)
Suprihadi, S.Si., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2015

Perancangan Sistem Informasi Data Jemaat Berbasis
Partisipatif Jemaat Menggunakan Framework Codeigniter
(Studi Kasus: Gereja Kristen Injili di Tanah Papua
Jemaat GKI Betlehem Wamena)


Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakuktas Teknologi Informasi
untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti :
Alviona Vriska (672010246)
Suprihadi, S.Si., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2015
ii

iii


iv

v

vi

vii

Perancangan Sistem Informasi Data Jemaat Berbasis Partisipatif
Jemaat Menggunakan Framework Codeigniter
(Studi Kasus: Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Jemaat GKI
Betlehem Wamena)
1)

AlvionaVriska, 2)Suprihadi

Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1) alvionavriska@yahoo.co.id, 2) suprihadi@staff.uksw.edu

Abstract
Jemaat GKI (Gereja Kristen Injili) Betlehem Wamena is the biggest congregation for
Klasis Baliem Yalimo service area. Process of collecting, processing, presenting and
updating the data is done manually by the Church Assembly by visiting each family and
the family member fill out the biographical data form, then the data is processed and
presented as data information of Church members each rayon, this process takes about
two to three months even up to six months and can make a mistakes that can affect the
accuracy of the data. The research aimed to design a data information system of the
church members for Jemaat GKI Betlehem Wamena. The system design is using
Codeigniter Framework, Cascading Style Sheet 3 and MySQL database server with the
prototype method. This design produces a data information system participatory-based to
simplify the process of collecting, processing, presenting and updating the data more
quickly and accurately.
Keywords :

Information System, Church, Codeigniter Framework, Participatory Of
Church Members.
Abstrak

Jemaat GKI (Gereja Kristen Injili) Betlehem Wamena merupakan jemaat terbesar untuk

wilayah pelayanan Klasis Baliem Yalimo. Proses pendataan, pengolahan, penyajian dan
pembaharuan data jemaat dilakukan secara manual dengan majelis mengunjungi setiap
keluarga dan anggota keluarga tersebut mengisi form biodata jemaat, data tersebut
kemudian diolah dan disajikan sebagai informasi data jemaat per rayon, proses ini
membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga bulan bahkan bisa sampai enam bulan serta
dapat terjadi kesalahan yang dapat mempengaruhi keakuratan data. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang sistem informasi data jemaat pada Jemaat GKI Betlehem
Wamena. Perancangan sistem informasi ini menggunakan Framework Codeigniter,
Cascading Style Sheet 3 dan database server MySQL dengan metode prototype.
Perancangan sistem ini menghasilkan sistem informasi data jemaat berbasis partisipatif
jemaat untuk mempermudah proses pendataan, pengolahan, penyajian dan pembaharuan
data jemaat yang lebih cepat dan tepat.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Gereja, Framework Codeigniter, Partisipatif Jemaat.
1)

2)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.


1

1. Pendahuluan
Gereja merupakan organisasi non profit yang memiliki beberapa kegiatan
diantaranya seperti pendataan jemaat, pelayanan pastoral, penjadwalan,
administrasi gereja serta membuat warta jemaat. Kegiatan ini dulunya masih
dilakukan secara manual dengan menggunakan media buku sebagai tempat
penyimpanannya. Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua adalah salah satu
denominasi gereja yang memiliki jemaat dan cakupan wilayah pelayanan yang
luas di daerah Papua. Jemaat GKI Betlehem Wamena yang merupakan jemaat
terbesar untuk wilayah pelayanan Klasis Baliem Yalimo. Jemaat ini memiliki 16
rayon dengan masing-masing rayon yang terdiri dari beberapa kepala keluarga
dengan jumlah jemaat 3895 jiwa menurut data jumlah anggota jemaat per 31
Desember 2013. Salah satu kegiatan gereja yang dilakukan setiap tahun adalah
pendataan dan pengolahan data jemaat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
pertumbuhan jemaat setiap tahun dan untuk meningkatkan pelayanan terhadap
jemaat. Proses pendataan masih dilakukan secara manual oleh majelis jemaat
yaitu dengan mengunjungi setiap keluarga pada saat pelayanan pastoral dan
memberikan form biodata jemaat yang akan diisi oleh anggota keluarga tersebut,

kemudian dikumpulkan kembali kepada majelis yang ada pada masing-masing
rayon. Masalah yang dihadapi pada proses pendataan ini adalah dibutuhkannya
waktu sekitar dua sampai tiga bulan bahkan bisa sampai enam bulan karena sangat
bergantung pada waktu kapan form itu dikembalikan. Proses berikutnya adalah
proses pengolahan dan penyajian data yang dilakukan dengan cara memasukan
satu per satu data yang telah dikumpulkan oleh majelis rayon ke dalam Ms. Excel
kemudian dilakukan pengolahan sehingga menghasilkan informasi mengenai data
jemaat. Proses pengolahan dan penyajian data ini juga terdapat masalah karena
hanya dilakukan oleh seorang petugas saja maka proses penginputan data menjadi
lama, serta dapat terjadi kesalahan dalam proses penginputan karena tulisan yang
berbeda-beda dari setiap orang dan hal ini akan mempengaruhi keakuratan data.
Proses pembaharuan data dilakukan pada tahun berikutnya. Waktu yang lama dan
keakuratan data akan mempengaruhi pelayanan terhadap jemaat yang menjadi
terhambat dan tidak tepat.
Teknologi informasi sebagai suatu bentuk teknologi sangat memiliki peran
dalam membantu manusia untuk mengolah data dan disajikan sebagai informasi
yang bermanfaat bagi sebuah organisasi. Perkembangan teknologi informasi
membuat gereja juga membutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah
data-data jemaat dan menjadikannya informasi yang tersimpan dan
terkomputerisasi dengan baik untuk dapat meningkatkan kinerja pelayanan

terhadap jemaat.
Teknologi informasi yang berkembang saat ini adalah teknologi informasi
berbasis web. Teknologi dalam dunia web saat ini menyajikan berbagai macam
alternatif yang dapat digunakan dalam pengembangan aplikasi web. Mulai dari
Content Managements System (CMS), HTML5, framework PHP dan sebagainya
[1]. PHP menawarkan banyak framework dengan kelebihan dan kekurangan
masing-masing salah satunya adalah framework codeigniter. Framework ini
mudah dipelajari karena dokumentasinya lengkap. Framework ini juga

2

mendukung teknologi MVC atau memisahkan antara Model, View dan Controller.
Pemilihan framework codeigniter karena framework ini menyediakan library yang
dibutuhkan seperti validasi form, upload file, active record dan session.
Berdasarkan masalah yang ada maka dilakukan penelitian yang bertujuan
untuk merancang sistem informasi data jemaat pada Jemaat GKI Betlehem
Wamena berbasis partisipatif jemaat. Manfaat sistem informasi ini adalah sebagai
alat bantu dalam mengatasi masalah pendataan, pengolahan, penyajian dan
pembaharuan data jemaat yang lebih baik dengan partisipatif jemaat. Partisipatif
jemaat yang dimaksud adalah jemaat memberikan data langsung kepada sistem

meliputi data diri anggota keluarga, data baptis, data sidi, data nikah. Hal ini
membuat proses menjadi lebih cepat, dan tidak membutuhkan biaya percetakan
form biodata jemaat lagi serta dapat menekan terjadinya human error.
2. Kajian Pustaka
Penelitian terdahulu yang pertama berjudul perancangan dan implementasi
aplikasi sistem informasi manajemen gereja berbasis web menggunakan MVC
(Studi Kasus: Gereja Kristen Alkitab Indonesia). Penelitian ini menjadi sarana alat
bantu sebagai pusat informasi yang meliputi sejarah dan perkembangan GKAI,
berita pelayanan Majelis Umum, informasi acara khusus di daerah-daerah, firman
Tuhan yang dapat direnungkan, artikel-artikel pilihan sebagai bacaan yang
menarik, sharing keasaksian agar dapat saling memberkati, info kontak majelis
umum dan database gereja untuk mengetahui data-data gereja. Penelitian ini
menggunakan teknologi MVC (Model, View, Controller) [2].
Penelitian terdahulu kedua yang berjudul analisi perbandingan peforma
object relational mapping dan query sql pada sistem informasi pegawai MG Sport
Music dengan framework codeigniter. Penelitian ini melakukan perbandingan
penggunaan ORM dan query sql dalam pengembangan sistem informasi pegawai.
Framework yang digunakan adalah framework codeigniter karena framework ini
sering digunakan dalam membangun aplikasi web, mendukung prinsip MVC dan
mendukung 2 teknik pengaksesan data dalam basis data. Hasil dari penelitian ini

adalah teknik pengaksesan data dalam basis data yang lebih unggul adalah teknik
ORM [1].
Berdasarkan kedua penelitian sebelumnya kemudian dilakukan penelitian
untuk merancang sebuah sistem informasi data jemaat berbasis partisipatif jemaat.
Sistem ini memberikan kesempatan kepada jemaat untuk memberikan data diri
dan keluarga secara langsung kepada sistem. Sistem dibangun untuk mengelola
data-data jemaat pada wilayah pelayanan Jemaat GKI Betlehem Wamena
menggunakan framework codeigniter dan Cascading Style Sheet 3.
Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu informasi
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen, yaitu input, model, output,
teknologi, database dan kendali [3]. Komponen input mewakili data yang masuk
ke dalam sistem informasi, komponen model terdiri dari kombinasi prosedur,

3

logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di database dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan. Proses output merupakan hasil dari sistem informasi, sedangkan
komponen teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Database
adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan maka perlu ditetapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.
Menurut Steven Alter dalam buku Information System: A Management
Perspective [4], mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi antarprosedur
kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi juga merupakan suatu
komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk
mencapai suatu tujuan. Definisi mengenai sistem informasi dapat dilihat pada
Gambar 1.
Informasi
Yang dicoba
dilakukan sistem
Tujuan
Cara Kerja


Data berupa teks,
gambar, audio, video
Prosedur
Kerja

Manusia
Bertugas
memasukan data
Teknologi
Informasi
Perangkat yang
memproses informasi

Gambar 1 Definisi Sistem Informasi [5]

Pengertian partisipatif berasal dari bahasa asing bentuk kata kerja
“participare” (latin) artinya berperan serta atau menjadi terlibat [6]. Partisipatif
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: partisipatif yang bersifat swakarsa atau
swasembada. Swakarsa adalah keikutsertaan dan peran sertanya atas kesadaran
serta kemauan sendiri, dan swasembada adalah partisipatif yang bersifat
dimobilisasikan (dimobilisasikan adalah keikutsertaan atau berperan sertanya
seseorang atas dasar pengarahan orang lain). Sehingga kata “partisipatif”
mengandung semangat demokrasi yang bersifat terangsang positif dan sukarela
[7].
Berdasarkan pengertian-pengertian secara teori patisipatif jemaat dalam
penelitian ini merupakan partisipatif yang bersifat swasembada dengan kata lain
peran serta jemaat dalam memberikan data-data langsung kepada sistem dengan
pengarahan dari majelis yang bertugas.

4

Framework PHP merupakan suatu software yang dibuat menggunakan
bahasa pemrograman PHP. Software ini nantinya akan mampu membuat aplikasi
web berbasis software framework tadi [8]. Framework codeigniter merupakan
salah satu framework PHP yang banyak digunakan dalam membangun aplikasi
web. Alasan mengapa menggunakan framework codeigniter, antara lain (1)
Penggunaan Arsitektur MVC (Model View Controller), keuntungan yang
diperoleh dalam penggunaan arsitektur karena MVC merupakan pola desain
perangkat lunak yang tepat dan teruji, sehingga membuat aplikasi menjadi terjaga,
modular, dan berkembang cepat. Merancang bagian aplikasi menjadi Model,
View, Controller membuat aplikasi lebih kokoh. (2) Kompatibel dengan PHP
versi 4 dan versi 5. (3) Secara umum framework codeigniter hanya berjalan
dengan menggunakan beberapa pustaka saja, dengan demikian hanya
membutuhkan sumber daya (resource) yang sedikit sehingga ringan dijalankan.
(4) Codeigniter memiliki pustaka yang lengkap dan siap pakai untuk berbagai
kebutuhan, misalnya koneksi database, email, session, keamanan, manipulasi
gambar dan sebagainya.
Cascading Style Sheet 3 atau biasa disingkat CSS3 merupakan generasi ke-3
dari perkembangan CSS sebelumnya. Ada beberapa standar baru pada CSS3
untuk membuat tampilan situs lebih menarik dan mulai meninggalkan situs yang
membuat menunggu dengan loading yang lama. CSS3 memiliki beberapa fitur
untuk shadow dari suatu div layout, fitur transparansi, gradient warna pada
border, warna pada teks yang diseleksi, fitur skala memperkecil dan memperbesar
layout, kolom pada teks dan fitur gradient pada background [9].
Beberapa kelebihan pada CSS3, yaitu (1) CSS3 lebih bisa detail untuk
mendeklarasikan objek yang akan diberi style. (2) CSS3 kaya akan fitur untuk
animasi dan efek untuk teks atau objek, yang tidak bisa dilakukan pada
CSS2/CSS2.1 dan bisa menggantikan peran gambar. Standar web 2.0 atau situs
interaktif dan efisien berdasar dari penggunaan CSS. (3) Dengan CSS3 situs akan
bisa lebih berkembang dan bisa lebih interaktif lagi dengan pengunjung. (4) Bisa
mengurangi ukuran file yang dimuat dan lebih ringan, secara otomatis
mengurangi bandwidth inbound/outbound situs.
3. Metode dan Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi data jemaat ini
adalah metode prototype. Prototype adalah proses yang digunakan untuk
membantu pengembang perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat
lunak yang akan dibuat. Skema alur metode prototype dapat dilihat pada Gambar
2.

Gambar 2 Skema Alur Metode Prototype [10]

5

Proses pertama adalah melakukan wawancara dengan bapak Berth
Sabarofek selaku selaku KTU Jemaat GKI Betlehem Wamena. Data yang
diperoleh dari hasil wawancara kemudian dijadikan patokan dalam membangun
sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada Jemaat GKI Betlehem
Wamema.
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antarmuka dan prosedur pengkodean. Proses ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap mendengarkan kebutuhan pengguna ke
representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya. Pemodelan sistem pada penelitian ini menggunakan UML (Unified
Modeling Language).
Login
Admin



Mengelola Kartu Keluarga

Jemaat
Tambah Anggota Keluarga





Perbaharui Kartu Keluarga

Mengelola Warta

Tambah KK

Lihat KK





Tambah Data Baptis
Tambah Data Meninggal

Mengelola Data Jemaat



Lihat Warta







Tambah Data Nikah

validasi data


Pencarian Jemaat

Tambah Data Sidi

Lihat Jumlah Jemaat seluruh rayon

Guest

Gambar 3 Use Case Diagram

Use Case Diagram pada Gambar 3 menjelaskan bahwa terdapat tiga aktor
yaitu admin, jemaat dan guest. Aktor admin dapat mengelola warta, data jemaat
dan data kartu keluarga. Aktor kedua adalah jemaat, jemaat dapat menambah
anggota keluarga, tambah data baptis, tambah data sidi, tambah data nikah dan
memperbaharui data kartu keluarga. Aktor ketiga adalah guest sebagai
pengunjung web dapat melihat warta jemaat dan melakukan pencarian jemaat.
Jemaat

Sistem

Start

Database
Tidak valid

Login

Mengecek username dan password

Menampilkan Menu

valid

Pilih Menu

Tambah Anggota Keluarga

Olah data (Tambah, Edit, Get)
End

Data Diolah

Logout

Gambar 4 Activity Diagram Tambah Data Anggota Keluarga

6

Gambar 4 merupakan activity diagram untuk tambah data anggota keluarga.
Activity diagram tersebut menjelaskan bahwa pertama user harus login sebagai
jemaat kemudian sistem akan mengecek validitas login jika tidak maka akan
kembali ke login namun jika ya sistem akan menampilkan menu-menu yang dapat
dipilih yaitu tambah anggota keluarga dan logout. User jemaat akan memilih
menu tambah anggota keluarga kemudian memilih menu logout atau langsung
memilih menu logout dan aktifitas jemaat terhadap sistem selesai.
KartuKeluarga_Bounday

Anggota_Boundary

Nikah_Boundary

+IdKartuKeluarga
+NamaKeluarga
+Alamat
+Rayon
+Tlpn
+Ditambahkan
+LoginTerakhir
+Username
+Password

+IdAnggota
+IdKartuKeluarga
+Nama
+TempatLahir
+TanggalLahir
+JenisKelamin
+IdPekerjaan
+Status_Jemaat
+IdStatusKeluaga

+SetIdKartuKeluarga()
+SetANamaKaluarga()
+SetAlamat()
+SetRayon()
+SetTlpn()
+SetDitambahkan()
+SetLoginTerakhir()
+SetUsername()
+SetPassword()

+SetIdANggota()
+SetIdKartuKeluarga()
+SetNama()
+SetTempatLahir()
+SetTanggalLahir()
+SetJenisKelamin()
+SetIdPekerjaan()
+SetStatus_Jemaat()
+SetIdtatusKeluarga()

+IdNikah
+IdAnggota
+NoSurat
+NamaPria
+NamaWanita
+TempatNikah
+TanggalNikah
+Pendeta
+Keterangan
+Berkas
+Setuju

TambahKartuKeluarga_Controller

TambahAnggotaController
+Create()

+Create()

1

+SetIdNikah()
+SetIdAnggota()
+SetnoSurat()
+SetnamaPria()
+SetTempatNikah()
+SetTanggalNikah()
+setpendeta()
+SetKeterangan()
+SetBerkas()
+SetSetuju()

1
1

1
KartuKeluarga_Controller

EditKartuKeluarga_Controller

Anggota_Controller

EditAnggotaController

+SetKartuKeluaga()
+GetKartuKeluaga()

+Edit()

+setAnggota()
+getAnggota()

+Edit()

1

DeleteAnggotaController
1

+Delete()

Nikah_Controller

EditNikahController

+SetNikah()
+getNikah()

+Edit()

+Delete()

KartuKeluarga_Entity

Anggota_Entity

+IdKartuKeluarga
+NamaKeluarga
+Alamat
+Rayon
+Tlpn
+Ditambahkan
+LoginTerakhir
+Username
+Password

+IdAnggota
+IdKartuKeluarga
+Nama
+TempatLahir
1
+TanggalLahir
+JenisKelamin
+IdPekerjaan
1
+Status_Jemaat
+IdStatusKeluaga

1

1..*
1
1

+SetKartuKeluarga()
+GetKartuKeluarga()

1
1
Nikah_Entity

Baptis_Boundary
Sidi_Boundary

+SetIdBaptis()
+SetIdAnggota()
+setNomorSurat()
+SetTanggal()
+SetKeterangan()
+SetBerkas()
+SetSetuju()
1
+Create()

Baptis_Controller

Sidi_Controller

EditSidiController

+SetSidi()
+GetSidi()

+setBaptis()
+getBaptis()

+SetIdMeninggal()
+SetIdAnggota()
+SetTanggalMeninggal()
+SetKeterangan()
+Setberkas()

TambahBaptisController
+Create()

1
Meninggal_Controller

+Edit()

+SetMeninggal()
+getMeninggal()

1
1

DeleteSidiController
1

1
1

+Delete()

0..1
0..1

DeleteBaptisController

Baptis_Entity

+Delete

Sidi_Entity

TambahMeninggalController

1
EditBaptisController

+Edit()

1

+SetSidi()
+getSidi()

+IdMeninggal
+IdAnggota
+TanggalMeninggal
+Keterangan
+Berkas

1

1

+IdSidi
+IdAnggota
+NoSurat
+Tanggal
+Keterangan
+Berkas
+Setuju

Meninggal_Boundary

TambahSidiController

1

+Delete()

+setNikah()
+getNikah()

+IdBaptis
+IdAnggota
+Nosurat
+Tanggal
+Keterangan
+Berkas
+Setuju

+SetIdSidi()
+SetIdAnggota()
+SetNoSurat()
+SetTanggal()
+SetKeterangan()
+SerBerkas()
+SetSetuju()

DeleteNikahController

+IdNikah
+IdAnggota
+NoSurat
+NamaPria
+NamaWanita
+TempatNikah
+TanggalNikah
+Pendeta
+Keterangan
+Berkas
+Setuju

0..1

+setAnggota()
+getAnggota()

+IdSidi
+IdAnggota
+NoSurat
+Tanggal
+Keterangan
+Berkas
+Setuju

+Create()
1

1

DeleteKartuKeluarga_Controller

1

tambahNikahController

1

+IdBaptis
+IdAnggota
+Nosurat
+Tanggal
+Keterangan
+Berkas
+Setuju

+Create()

EditMeninggalController
+Edit()

Meninggal_Entity

0..1

+IdMeninggal
+IdAnggota
+TanggalMeninggal
+Keterangan
+Berkas
+SetMeninggal()
+getMeninggal()

+setBaptis()
+getBaptis()

Gambar 5 Class Diagram

Gambar 5 menggambarkan hubungan antar class yang terdapat pada sistem
informasi data jemaat. Class diagram terdiri dari tiga macam class yaitu class
boundary, class controller dan class entity. Terdapat enam class yaitu kartu
keluarga, anggota, baptis, sidi, nikah, meninggal. Class kartu keluarga
menyimpan data keluarga, class anggota menyimpan data jemaat yang menjadi
7

anggota sebuah keluarga, class nikah menyimpan data pernikahan, class baptis
menyimpan data baptis, class sidi menyimpan data sidi, class meninggal
menyimpan data meninggal.

: Jemaat

: AplikasiBundary

: AplikasiController

: Entity

Mengisi Form Login
set username dan password
get username dan password
tabel kartu keluarga
get result
return data
menampilkan menu tambah anggota

Menambahkan Anggota Keluarga
set nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, status keluarga
get anggotakeluarga
tabel anggota
get result
return data

CloseDB

Gambar 6 Sequence Diagram Tambah Data Anggota Keluarga

Gambar 6 merupakan sequence diagram untuk tambah data anggota
keluarga. Sequence diagram ini terdapat dua proses, jemaat pertama harus
melakukan login dengan mengisi username dan password pada view login. Jika
login berhasil jemaat akan menambahkan data anggota keluarga pada view tambah
anggota keluarga. Data akan diset dan disimpan pada tabel anggota keluarga.
4. Hasil dan Pembahasan
Sistem informasi data jemaat dibuat menggunakan framework codeigniter
dan Cascading Style Sheet 3. Pertama dilakukan proses pengkodean (coding)
untuk pembuatan sistem kemudian dilanjutkan dengan pengujian sistem. Proses
pengkodean dilakukan pemisahan antara logika dan tampilan. Partisipatif jemaat
dalam penelitian ini adalah dengan menambahkan sendiri data anggota keluarga,
data baptis/sidi/nikah anggota keluarga dan memperbaharui data kartu keluarga.
Hasil dari perancangan sistem informasi data jemaat pada GKI Betlehem Wamena
8

serta penggunaan framework codeigniter dan Cascading Style Sheet 3 dijelaskan
sebagai berikut:
Kode Program 1 Fungsi Validasi Login
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

public function __construct()
{
parent::__construct();
$this->load->library("form_validation");
$this->load->library("session");
$this->load->helper("url");
$this->load->model('Kartukeluarga_model');
$this->load->model('Useradmin_model','admin');
}
public function admin()
{
unset($_SESSION['adm']);
unset($_SESSION['jmt']);
$data['judul'] = 'Login';
if($this->input->post('username'))
{
$adm = $this->admin->get_by_id($this->input->post("username"));
if(isset($adm) && $adm["password"] == $this->input>post("password")){
$adm["terakhirlogin"]=date('Y-m-d H:i:s');
$this->admin->update($adm['username'], $adm);
$this->session->adm = $adm;
redirect('pages/home/','refresh');
}else{
$data['status'] = "Login Gagal!";
}
}
$this->load->view('templates/header_login');
$this->load->view('welcome/admin', $data);
$this->load->view('templates/footer_login');
}

Kode Program 1 merupakan kode program fungsi untuk melakukan validasi
login admin yang menggunakan session dan form validation pada codeigniter.
Baris (1-3) merupakan nama fungsi construct untuk class tersebut. Baris (3-4)
merupakan kode program untuk memanggil library session dan form validation
yang dimiliki codeigniter. Baris (5-8) merupakan kode program untuk memanggil
file yang diperlukan untuk proses login. Baris (9-27) merupakan kode program
untuk melakukan login untuk admin. Pertama session akan dibebaskan baik untuk
jemaat maupun untuk admin dan meberikan nilai variable data dengan login. Data
username dan password yang dimasukan kemudian dicek apakah sesuai dengan
data yang ada di database, jika tidak sesuai maka variable data berisi pesan login
gagal namun jika sesuai maka session akan diatur sebagai admin, nilai
terakhirlogin disesuaikan dengan tanggal login, kemudian view yang ditampilakan
adalah halaman home pada folder pages. Baris (28-30) merupakan kode program
untuk menampilkan view pada saat admin akan melakukan login yaitu
header_login, footer_login yang ada pada folder tamplates dan admin pada folder
welcome.

9

Gambar 7 Tampilan Data Jumlah Jemaat Per Rayon

Gambar 7 merupakan tampilan data jumlah jemaat per rayon yang terdapat
pada halaman admin. Terdapat 15 kolom antara lain kolom rayon, jumlah kk, jenis
kelamin laki-laki, perempuan, jumlah jiwa, status belum baptis, baptis, sidi, nikah,
pekerjaan PNS, Polri, TNI, Swasta, Pelajar, dan lain-lain. Prosedur
penambahannya untuk jumlah jiwa adalah saat jemaat memiliki status jemaat.
Prosedur untuk status jemaat adalah jemaat menambahkan anggota keluarga dan
data baptis anggota kemudian jika admin sudah menyetujui data baptis tersebut.
Kolom belum baptis adalah anggota keluarga yang belum menambahkan data
baptis. Kolom sidi adalah anggota yang sudah menambahkan data sidi dan jika
admin sudah menyetujuinya. Kolom nikah adalah data nikah yang tercatat di
Gereja. Nilai dari masing-masing kolom diolah secara otomatis oleh sistem.

Gambar 8 Tampilan Tambah Kartu Keluarga

Gambar 8 merupakan tampilan tambah kartu keluarga. Admin akan
menambahkan kartu keluarga antara lain nama keluarga, username, password,
alamat, rayon dan telepon. Tanda bintang (*) merupakan tanda bahwa field
10

tersebut harus diisi atau tidak boleh kosong. Terdapat button add yang merupakan
button untuk menambahkan data yang telah diisi. Jika proses penambahan data
berhasil akan muncul pesan data berhasil ditambahkan.

Gambar 9 Tampilan Tambah Anggota Keluarga Oleh Jemaat

Gambar 9 merupakan tampilan tambah anggota keluarga oleh jemaat.
Jemaat akan menambahkan data anggota keluarga antara lain nama, tempat lahir,
tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan dan hubungan keluarga. Tanda bintang (*)
merupakan tanda bahwa field tersebut harus diisi atau tidak boleh kosong.
Terdapat beberapa proteksi dalam menambahkan data anggota keluarga antara
lain hubungan keluarga sebagai suami dan istri hanya berlaku untuk masingmasing satu anggota saja, dengan kata lain tidak boleh ada dua hubungan keluarga
sebagai istri maupun suami dalam satu kartu keluarga.
Kode Program 2 Fungsi Tambah Data Baptis dan Upload File
1. if ($this->input->post('submit')) {
2.
$config['upload_path'] = './upload/baptis/';
3.
$config['allowed_types'] = 'gif|jpg|png|pdf|doc|docx';
4.
$config['max_size'] = '10000';
5.
$this->load->library('upload', $config);
6.
if ($this->upload->do_upload())
7.
{
8.
$upload_data = $this->upload->data();
9.
$id
= $this->input->post('id');
10.
$idanggota = $this->input->post('idanggota');
11.
$nosurat
= $this->input->post('nosurat');
12.
$tanggal
= $this->input->post('tanggal');
13.
$keterangan = $this->input->post('keterangan');
14.
$obj
= array( 'idanggota' => $idanggota,
'nosurat' => $nosurat,
'tanggal' => $tanggal,
'keterangan' => $keterangan,
'berkas' => $upload_data["file_name"],
'setuju' => false );
15. $ag = $this->Anggota_model->get_by_id($idanggota);
16.
if($ag['tanggallahir']> $tanggal){
17.
$data['status'] = "Tanggal Baptis tidak boleh sebelum tanggal
kelahiran. ".$ag['tanggallahir'];
18.
}else{

11

19.
20.
21.
22.
23.
24.

$this->dbmodel->insert($obj);
$data['status'] = "Pengajuan Berhasil Disimpan. Data akan segera
diperiksa oleh Admin.";
}
}else{
$data['error_upload'] = array('error' => $this->upload->display_errors());
}

Kode Program 2 merupakan kode program untuk fungsi menambahkan data
baptis dan upload file yang mengggunakan library upload pada codeigniter. Baris
1 merupakan fungsi untuk kondisi submit berhasil. Baris (2-4) merupakan
beberapa preference yang perlu diset yaitu upload_path untuk lokasi file akan
disimpan, allowed_type untuk jenis file yang bisa di upload, max_size untuk
ukuran maksimun file. Baris (5) merupakan kode untuk memanggil library
upload. Baris (6-24) merupakan kode untuk melakukan uploading file dengan
menggunakan fungsi do_upload, data, display_error yang terdapat pada library
upload. Fungsi do_upload adalah untuk melakukan upload sesuai dengan
preference yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi data adalah fungsi
pembantu untuk mengembalikan array yang berisi data yang terkait dengan file
yang akan di upload. Fungsi display_error adalah fungsi untuk menampilkan
pesan kesalahan jika fungsi do_upload mengembalikan nilai false. Pada fungsi
tambah data ini data akan disimpan jika upload file berhasil.

Gambar 10 Tampilan Tambah Data Baptis

Gambar 10 merupakan tampilan tambah data baptis. Jemaat akan
memasukan data dengan memilih anggota keluarga yang akan ditambahkan,
nomor surat baptis, file, tanggal baptis dan keterangan. Tanda bintang (*)
merupakan tanda bahwa field tersebut harus diisi atau tidak boleh kosong. Setelah
jemaat menambahkan data, data kemudian periksa oleh admin jika admin
menyetujui data tersebut maka jemaat tidak bisa memperbaharui data lagi, namun
jika admin menolak data maka jemaat dapat memperbaharui data. Terdapat
beberapa proteksi antara lain pada combo box jemaat hanya menampilkan anggota
yang telah ditambahkan sebagai anggota keluarga dan anggota yang belum
ditambahkan data baptisnya, proteksi untuk tanggal baptis tidak boleh kurang dari
tanggal kelahiran.

12

Gambar 11 Tampilan Memperbaharui Kartu Keluarga Oleh Jemaat

Gambar 11 merupakan tampilan memperbaharui data kartu keluarga oleh
jemaat. Jemaat bisa memperbaharui data kartu keluarga antara lain nama keluarga,
alamat, rayon dan telepon tetapi jemaat tidak dapat memperbaharui username dan
password. Hal ini dilakukan apabila keluarga tersebut pindah dari alamat
sebelumnya. Tanda bintang (*) merupakan tanda bahwa field tersebut harus diisi
atau tidak boleh kosong.
Penggunaan Cascading Style Sheet 3 pada aplikasi sistem informasi data
jemaat pada GKI Betlehem Wamena adalah untuk membuat halaman web menjadi
resposif. Responsif web bertujuan untuk memberikan kenyamanan dalam
mengakses sebuah halaman website dari berbagai device dan ukuran layar yang
berbeda kecil maupun besar untuk mobile ataupun dekstop.

Gambar 12 Tampilan Halaman Web Menyesuaikan Ukuran Layar

13

Gambar 12 menunjukkan tampilan web pada ukuran layar 320x598px dan
980x587px, terlihat bahwa tampilan akan menyesuaikan resolusi layar dengan
menu navigasi dibuat menjadi combo box.
Kode Program 3 Perintah Membuat Menu Navigasi menjadi Combo box
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.




Navigate...
Home
Profil Gereja
Warta Jemaat
Kontak
Pencarian
Login Jemaat
Login Admin




Kode Program 3 merupakan kode program untuk mengatur menu navigasi
menjadi combo box dalam ukuran layar dengan width lebih kecil dari 686px atau
ukuran untuk mobile phone. Baris (1-2) merupakan kode program untuk membuat
form pilihan menu navigasi dengan memanggil fungsi CSS yaitu mobile-nav dan
mobile-nav-selected fungsi saat menu navigasi dipilih. Baris (3-12) merupakan
kode program untuk membuat menu navigasi dalam bentuk combo box dan
memberikan action ketika dipilih akan menuju alamat file yang dituju. Baris
(13-14) merupakan tag akhir untuk div dan form.
Pengujian aplikasi dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi dari
sistem yang dibangun telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Metode yang
digunakan dalam pengujian aplikasi sistem informasi data jemaat GKI Betlehem
Wamena adalah metode Blackbox. Pengujian dilakukan dengan menjabarkan
fungsi-fungsi yang ada pada sistem, hasil yang diharapkan dan kesimpulan.
Tabel 1 Hasil Pengujian Sistem

No. Deskripsi
1.
Login
(Admin,
Jemaat)
2.

Warta

3.

Warta

4.

Pencarian
jemaat
Kartu
Keluarga

5.

Pengujian
Username dan
password benar.
Username dan
password salah
Admin
menambahkan
warta.
Guest bisa lihat
warta jemaat.
Guest memasukan
nama jemaat.
Admin
menambahkan
kartu keluarga.

Hasil yang diharapkan
Jika benar akan masuk ke
halaman admin/jemaat.
Menampilkan pesan login
gagal.
Menampilkan pesan data
berhasil disimpan, warta
ditampilkan dihalaman warta
jemaat.
Menampilkan warta jemaat
terbaru.
Jika ada maka data jemaat
ditampilkan.
Menampilkan data berhasil
disimpan.

14

Kesimpulan
Sukses
Sukses
Sukses

Sukses
Sukses
Sukses

6.

Anggota
keluarga

7.

Baptis

8.

Baptis

9.

Sidi

10

Sidi

11.

Nikah

12.

Nikah

13.

Kartu
keluarga

14.

Kematian

15.

Jumlah
Jemaat

Jemaat
Menambahkan
anggota keluarga.
Jemaat
menambahakan
data baptis
anggota
keluarganya.
Admin menyetujui
data baptis

Admin tidak
menyetujui
Jemaat
menambahkan
data sidi anggota
keluarganya
Admin menyetujui
data sidi.

Admin tidak
menyetujui.
Jemaat
menambahkan
data nikah
Admin menyetujui
data nikah.

Admin tidak
menyetujui.
Jemaat mengubah
data
alamat,telepon dan
rayon.
Admin
menambahkan
data kematian.
Admin lihat data
jumlah jemaat per
rayon.

Menampilkan pesan data
berhasil disimpan.

Sukses

Menampilkan pesan
Pengajuan Berhasil
Disimpan. Data akan segera
diperiksa oleh Admin.

Sukses

Mengubah data setuju
menjadi ya dan data jumlah
jemaat bertambah satu pada
kolom status baptis.
Jemaat dapat
memperbaharui data baptis.
Menampilkan pesan
Pengajuan Berhasil
Disimpan. Data akan segera
diperiksa oleh Admin.
Mengubah data setuju
menjadi ya dan data jumlah
jemaat bertambah satu pada
kolom status sidi.
Jemaat dapat
memperbaharui data sidi.
Menampilkan pesan
Pengajuan Berhasil
Disimpan. Data akan segera
diperiksa oleh Admin.
Mengubah data setuju
menjadi ya dan data jumlah
jemaat bertambah satu pada
kolom status nikah.
Jemaat dapat
memperbaharui data nikah.
Menampilkan pesan data
berhasil diubah, data diubah
di database.

Sukses

Data ditambahakan di
database.

Sukses

Menampilkan data jumlah
jemaat dalam bentuk tabel.

Sukses

Sukses
Sukses

Sukses

Sukses
Sukses

Sukses

Sukses
Sukses

Berdasarkan hasil dari pengujian blackbox, dapat disimpulkan bahwa
fungsi-fungsi pada sistem telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Admin
dapat login, mengelola data kartu keluarga, mengelola warta dan memberikan
persetujuan atau penolakan terhadap data yang diberikan oleh jemaat. Jemaat

15

dapat login, menambah data anggota keluarga, data baptis, data sidi, data nikah
dan memperbaharui data kartu keluarga.
Pengujian terhadap pengguna adalah untuk melihat kegunaan dari aplikasi
yang telah dibuat dengan memberikan penilaian terhadap pertanyaan-pertanyaan.
Dalam penelitian ini daftar pertanyaan diberikan kepada 20 responden. Responden
terdiri dari 1 KTU Jemaat Betlehem Wamena sebagai admin, 16 jemaat sebagai
kepala keluarga dan 3 sebagai guest. Analisis kualitas dilakukan berdasarkan nilai
dengan skala 1-5, dengan rincian: skala 1 untuk kualitas sangat kurang, skala 2
untuk kualitas kurang, skala 3 untuk kualitas cukup, skala 4 untuk kualitas baik,
dan skala 5 untuk kualitas sangat baik. Skor ideal atau SP merupakan hasil
perhitungan antara nilai skala sangat baik dikali dengan jumlah responden, dan
didapat nilai SP adalah 100. Hasil pengujian pengguna ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Pengujian Pengguna

Pertanyaan

Skala
Kualitas (S)

Apakah sistem informasi
ini lebih efektif dan
efisien dibandingkan
dengan sistem yang
dilakukan secara manual?

Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik

Jumlah
Apakah menu navigasi
dalam situs ini dapat
memudahkan jemaat
untuk menambahkan
data-data yang
dibutuhkan oleh Gereja?
Jumlah
Apakah tampilan aplikasi
ini sudah sesuai dengan
kebutuhan pengguna?

Jumlah
Apakah sistem informasi
ini bermanfaat bagi
Gereja dan Jemaat yang
menggunakannya?

Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik

Jumlah

16

Jumlah
Responden
(N)
0
0
5
10
5
20
0
0
7
9
4
20
0
0
5
7
8
20
0
0
0
15
5
20

Total
(SxN)

Persentase
(Total/SPx100)

0
0
15
40
25
80
0
0
21
36
20
77
0
0
15
28
40
83
0
0
0
60
25
85

0%
0%
15%
40%
25%
80%
0%
0%
21%
36%
20%
77%
0%
0%
15%
28%
40%
83%
0%
0%
0%
60%
25%
85%

Berdasarkan seluruh pengujian yang telah dilakukan maka sistem informasi
data jemaat GKI Betlehem Wamena yang dibangun dapat menjadi solusi terhadap
kendala yang ada dalam proses pendataan, pengolahan, penyajian dan
pembaharuan data jemat. Sistem informasi yang dibangun bermanfaat bagi gereja
dan jemaat.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian, perancangan dan pengujian sistem informasi data
jemaat yang telah dilakukan pada Jemaat GKI Betlehem Wamena dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya sistem informasi ini gereja terbantu dalam
pendataan, pengolahan, penyajian dan pembaharuan data yang terkini dan cepat
karena data yang diberikan berasal dari anggota jemaat itu sendiri dengan
mempersingkat waktu yang dibutuhkan serta mengurangi human error.
Penggunaan framework codeigniter mempermudah dalam membangun sistem
informasi ini karena tersedianya library yang dibutuhkan seperti validasi form,
upload file, active record dan session. Cascading Style Sheet 3 membuat tampilan
web menjadi responsif, serta dapat digunakan di berbagai resolusi layar yang
berbeda. Saran untuk pengembangan yang dapat diberikan untuk penelitian lebih
lanjut adalah data yang diolah tidak hanya untuk data diri jemaat, baptis, sidi,
nikah dan kartu keluarga melainkan data yang lebih kompleks seperti data
keuangan gereja, jadwal pelayanan pendeta, jadwal ibadah mingguan.
Tampilannya juga dibuat lebih interaktif.

17

6. Daftar Pustaka
[1]

[2]

[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]

[9]

[10]

Krisnanto, Danny Nathaniel, Budhi
Kristianto, 2013, Analisi
Perbandingan Performa Object Relational Mapping dan Query SQL pada
Sistem Informasi Pegawai MG Sport Musik dengan Framework
Codeigniter, Salatiga: Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana.
Fedora, Deflinda, 2011, Perancangan dan Implementasi Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Gereja Berbasis Web menggunakan MVC (Studi
Kasus: Gereja Kristen Alkitab Indonesia), Salatiga: Perpustakaan
Universitas Kristen Satya Wacana.
Leitch, Robert A., K. Roscoe Davis, 1983, Accounting Information
System, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Alter, S., 1999, Information Systems: A Management Perspective (3rd
Edition). Addison-Wesley.
Mulyanto, A., 2009. Sistem Informasi: Konsep & Aplikasi.
Hornby, AS., 1988, Oxford Advaned Learner’s Dictionary, Oxford:
Oxford University Press.
Ndraka, 1990, Pembangunan Masyarakat, Mempersiapkan Masyarakat
Tinggal Landas, Bandung: Rineke Cipta.
Prabowo, Bimo H., 2008, Kenapa Menggunakan Framework PHP Lebih
Baik?, http://www.bimoweb.com/kenapa-menggunakan-framework-phplebih-baik.html. Diakses 18 Januari 2010.
Nahasan, Jeanot, 2012, Mengenal Pengertian dan Perkembangan CSS3,
http://www.jeanotnahasan.com/2012/02/mengenal-pengertian-danperkembangan.html. Diakses 11 Maret 2015.
Pressman, Roger S., 1997, Software Engineering : A Practioner’s
Approach, New York: McGrawHill.

18

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25