BAB III Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja dan Upaya Pemecahan Masalah Guru Gugus Diponegoro Kecamatan Ungaran Barat dalam Analisis Fishbone
BAB III
Metode Penelitian
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
yang menyajikan gambaran atau deskripsi fenomena
yang
terjadi.
Gambaran
fenomena
yang
akan
diungkapkan pada penelitian ini adalah mengenai
realita kinerja, akar masalah kinerja guru dan solusi
pemecahan masalah yang terjadi pada guru di Gugus
Diponegoro Kecamatan Ungaran Barat.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian ini adalah di wilayah Gugus
Diponegoro, UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran
Barat. Wilayah Gugus Diponegoro terdiri dari 6 Sekolah
Dasar yaitu: Sekolah Dasar Negeri Langensari 01,
Sekolah Dasar Negeri Langensari 02, Sekolah Dasar
Negeri Langensari 03, Sekolah Dasar Negeri Langensari
04, Sekolah Dasar Negeri Candirejo 01, serta Sekolah
Dasar Negeri Candirejo 02. Sekolah dasar di Gugus
Diponegoro
tersebar
dalam
2
kelurahan
yaitu
Kelurahan Langensari dan Kelurahan Candirejo. Kedua
kelurahan
tersebut
masuk
dalam
satu
wilayah
Kecamatan Ungaran Barat.
1.3. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan melalui beberapa
tahapan mulai dari tahapan pralapangan. Kegiatan
79
pralapangan
dimulai
dari
rancangan
penelitian,
dilanjutkan dengan memilih lapangan, mengurus ijin
penelitian ke UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran
Barat, menjajagi keadaan lapangan, memilih informan
dalam hal ini orang yang menjadi sumber data, serta
menyiapkan perlengkapan penelitian.
Tahapan berikutnya adalah tahapan pekerjaan
lapangan dalam hal ini peneliti makin mendalami latar
belakang,
memasuki
lapangan
penelitian
dengan
memohon bantuan dan peran serta guru di Gugus
Diponegoro,
melakukan
FGD
pengumpulan
data,
mencatat
serta
dalam
rangka
semua
hasil
pengumpulan data.
Tahapan selanjutnya peneliti melakukan analisis
data dari data yang terkumpul. Menganalisis data
berdasarkan
rumusan
masalah
yang
ada,
mengkonfirmasi dengan teori pada landasan teori, serta
memeriksa keabsahan data melalui triangulasi data.
Hal
ini
dilakukan
dengan
memadukan
dengan
dokumen pendukung, melakukan konfirmasi ulang
dengan kepala sekolah serta mengkonfirmasi dengan
bantuan
pengawas
sekolah.
Prosedur
tersebut
dilakukan agar dapat diperoleh hasil penelitian yang
baik karena dirancang dengan langkah yang baik.
1.4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru di
Gugus
Diponegoro,
UPTD
Pendidikan
Kecamatan
Ungaran Barat yaitu guru di: SD Negeri Langensari 01,
SD Negeri Langensari 02, SD Negeri Langensari 03, SD
80
Negeri Langensari 04, SD Negeri Candirejo 01, dan SD
Negeri Candirejo 02. Adapun jumlah pendidik atau
guru di Gugus Diponegoro ada 56 yang terdiri dari: 6
Kepala Sekolah, 36 Guru kelas dan 6 Guru mata
pelajaran Agama Islam, 4 Guru Pendidikan Jasmani
dan 4 Guru Mulok.
Penentuan peserta yang ikut dalam FGD dengan
menyertakan
seluruh
pemangku kebijakan,
Kepala
Sekolah
sebagai
guru mapel diwakili 6 orang
serta 12 guru kelas yang terdiri dari 6 guru kelas
rendah dan 6 guru kelas tinggi. Pelaksanaan FGD juga
dipandu peneliti sebagai moderator, 1 orang pencatat.
Jadi jumlah peserta secara keseluruhan berjumlah 26
peserta.
Objek penelitian adalah kinerja guru menyangkut
3 hal yaitu:
1) kinerja guru, yang membahas bagai-
mana realita kinerja guru di Gugus Diponegoro. 2)
Permasalahan serta akar masalah yang terjadi dalam
kinerja guru
di Gugus Diponegoro dalam hal ini
dokonfirmasikan dengan sasaran kerja pegawai. 3)
Upaya-
upaya
ditemukan dalam
solusi
pemecahan
masalah
yang
kinerja guru di Gugus Diponegoro.
Objek kinerja guru dibahas dalam FGD dan dilakukan
analisis Fishbone dengan penuh ketelitian.
1.5. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan ditampilkan
dalam tabel berikut.
81
Tabel 3.1. Matrik Pengumpulan Data
Prosedur
Data
Metode
Tahap
pralapangan
Data sekunder
Pengamatan
Wawancara
dokumentasi
pekerjaan
lapangan
Data primer
-realita kinerja
guru
-masalah
kinerja guru
- solusi
masalah
Data primer
realita kinerja
guru
-mslah kinerja
guru
- solusi
masalah
Data sekunder
FGD
Analisis
fishbone
analisis
data,
kesimpul
an
Penutup
Sumber
data
Ka. Uptd,
Pengawas
Kepala
sekolah
Laporan
bulan
Kepala
Sekolah
Guru
Peneliti
Keterangan
Mengumpul
kan data
awal
penelitian
Mengumpul
kan data
primer
melalui
FGD
Triangulasi
data
Pengawas
Peneliti
Melakukan
analisis
menyimpul
kan
dokumentasi
Dokumen
Foto
Ketua
Gugus
Melengkapi
data
pendukung
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu:
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
dengan
analisis
fishbone
melalui
Focus
Group
Discussion (FGD). Dilakukan dengan Kepala Sekolah
dan Guru di wilayah Gugus Diponegoro. Adapun aspek
FGD adalah hal-hal yang terkait dengan masalah
kinerja
guru
b)Pengembangan
meliputi:a)Proses
Pembelajaran,
Keprofesian,
c)Pelaksanaan
dan
Penunjang Tugas Guru. Data sekunder diperoleh dari
dokumen laporan bulanan, Kepala UPTD, Pengawas
serta pengamatan pralapangan atau pra penelitian yang
dilakukan oleh peneliti. Selain itu juga dokumentasi
82
berupa
foto
pelaksanaan
FGD,
ijin
penelitian,
undangan serta daftar hadir sebagai data pendukung.
Pelaksanaan FGD melibatkan Kepala Sekolah dan
Guru di wilayah Gugus Diponegoro yang menjadi lokasi
penelitian. FGD dilakukan dalam 2 kali pertemuan.
Peserta FGD tahap pertama diwakili 6 kepala sekolah, 6
guru mata pelajaran, 6 guru kelas rendah dan 6 guru
kelas tinggi. Pada tahap kedua juga diwakili oleh 6
kepala sekolah, 6 guru mata pelajaran, 6 guru kelas
rendah dan 6 guru kelas tinggi. Hal ini dilakukan
dengan harapan hasil FGD lebih optimal serta terwakili
semua unsur. Adapun peserta yang diajak ditentukan
oleh kepala sekolah selaku pemangku kebijakan di
sekolah. Utusan setiap sekolah terdiri dari: 1 kepala
sekolah, 2 guru kelas dan 1 guru mapel.
Peserta FGD tahap pertama membahas serta
mengungkapkan realitas kinerja serta permasalahan
mengenai kinerja guru yang meliputi: a)Pembe-lajaran,
b)Pengembangan Keprofesian, dan c)Penun-jang Tugas
Guru. Peserta FGD tahap kedua melanjutkan hasil
FGD
tahap
pertama
dengan
membahas
dan
mengungkapkan akar permasalahan kinerja dan solusi
pemecahan
permasalahan
yang
akan
dilakukan
menyangkut: a)Pelaksanaan Pembelajaran, b)Pengembangan Keprofesian, dan c)Pelaksanaan Penunjang
Tugas Guru.
Hal tersebut dilakukan hingga benar-
benar mendapatkan konsensus dalam pelaksanaan
FGD di Gugus Diponegoro. Setelah mendapatkan akar
permasalahan FGD dikembangkan
analisis fishbone
83
mencari
solusi
pemecahan
akar
masalah
yang
ditemukan.
3.6. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh mengenai realita kinerja
guru dan akar masalah kinerja guru melalui analisis
fishbone dalam FGD, diklasifikasikan ke dalam kategori
berdasarkan teknik diagram Ishikawa. Kategori dalam
diagram
dapat
diubah
sesuai
dengan
kebutuhan
(Gaspersz, 2000:29). Kinerja guru dalam penilaian
kinerja meliputi: 1) Pelaksanaan proses pembelajaran;
2) Pengembangan keprofesian berkelanjutan; dan 3)
Pelaksanaan Penunjang Tugas Guru
sesuai sasaran
kerja pegawai (SKP). Sejalan hal tersebut maka dalam
penelitian ini, klasifikasi data dibagi sesuai sasaran
kerja pegawai menjadi 3 kategori , seperti yang tampak
pada diagram ishikawa di bawah ini.
Fatimah, 2012
Hana Pramudiana,
2014
Effec /
outcome
Cause
Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
Permasalahan
Kinerja
Solusi
Pemecahan
Masalah
Pelaksanaan
Pengembangan
Keprofesian
Pelaksanaan
Penunjang
Tugas Guru
Gambar 3.1. Analisis Ishikawa
84
Langkah – langkah teknik analisis data dengan
diagram ishikawa dalam penelitian ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Gaspersz
yaitu sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi penyebab – penyebab masalah
yang
terjadi
dengan
menggunakan
teknik
brainstorming.
2) Menggambarkan diagram dengan pertanyaan –
pertanyaan masalah yang ditempatkan pada sisi
kanan dan kiri (membentuk kepala ikan) dengan
kategori
utama:
pembelajaran,
pengembangan
keprofesian, dan penunjang tugas guru.
3) Menetapkan dan menempatkan setiap penyebab
dalam kategori utama yang sesuai dengan cabang
yang sesuai.
4) Mengajukan pertanyaan “mengapa” pada setiap
penyebab yang mungkin untuk menemukan akar
penyebab,
kemudian
memasukkan
akar-akar
penyebab tersebut pada cabang-cabang yang sesuai
dengan kategori utama (membentuk tulang – tulang
kecil dari ikan).
5) Menginterpretasikan diagram sebab akibat (diagram
ishikawa) dengan melihat penyebab – penyebab
yang
muncul
secara
berulang,
kemudian
mendapatkan konsensus tentang penyebab tersebut
kemudian memfokuskan perhatian pada penyebab
sesuai konsensus.
6) Menentukan langkah upaya pemecahan terhadap
masalah yang timbul berdasarkan kesepakatan
bersama.
85
3.7. Keabsahan / Validasi Data
Validasi
data
dilakukan
dengan
triangulasi
penyidik. Triangulasi penyidik dapat memanfaatkan
pengamat
lainnya
untuk
keperluan
pengecekan
kembali derajat kepercayaan data (Moleong, 1999: 178).
Dalam hal ini baik dalam menyusun pedoman FGD
serta pengecekan perolehan data, peneliti berdiskusi
dengan pengawas untuk melakukan pengecekan.
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan
pemeriksaan. Pemeriksaan tahapan penelitian, dalam
hal ini untuk memperoleh data yang valid melakukan
tahapan penelitian mulai dari tahap pra lapangan.
Tahap pra lapangan ditempuh peneliti dalam rangka
memperoleh
diperoleh
data
sekunder.
melalui
Data
dokumen,
sekunder
yang
pengamatan
dan
wawancara yang bersumber dari kepala UPTD, pengawas, kepala sekolah, laporan bulan. Dikumpulkan
sebagai data pra penelitian yang mendukung penelitian
termasuk menyusun rencana penelitian
Setelah tahapan pra lapangan dilakukan tahap
lapangan, dalam tahapan ini dilakukan penelitian di
lapangan
untuk
memperoleh
data
primer
sesuai
rancangan penelitian. Data primer yang diupayakan
dalam tahap lapangan mengenai realita kinerja guru,
masalah kinerja guru serta upaya pemecahan masalah
kinerja guru. Pengumpulan data dilakukan melalui
Focus Group Discussion (FGD). Pelaksanaan FGD
melibatkan guru, kepala sekolah maupun pengawas
sekolah. Selain itu juga dibantu guru yang menjadi
notulis serta membuat dokumen FGD. Data yang
86
muncul dimasukkan dalam analisis fishbone. Segala
data yang terkumpul melalui FGD dicatat oleh notulis.
Dalam hal ini peneliti berperan sebagai moderator FGD.
Tahapan berikutnya adalah tahapan analisis dan
kesimpulan. Dalam tahapan ini peneliti melakukan
pemeriksaan
data
secara
objektif
yang
diperoleh,
melakukan analisis dengan melakukan konfirmnasi
dengan teori yang telah ditentukan sesuai landasan
teori yang menjadi kiblat masing-masing variabel.
Analisis
dilakukan
secara
berulang-ulang
untuk
memperoleh data yang valid. Dalam hal ini juga
dilakukan uraian rinci serta auditing. Semua dilakukan
dalam rangka memperoleh data yang sempurna dan
valid. Konfirmasi data juga dilakukan dengan pengawas
dalam
rangka
membantu
peneliti
melakukan
pengecekan data yang diperoleh.
Tahapan berikutnya adalah tahapan penutup
atau tahap pengakhiran. Dalam dilakukan pengecekan
serta melakukan pelengkapan alat bukti pendukung
penelitian meliputi ijin penelitian dari Ka UPTD,
Undangan FGD, daftar hadir, notulen serta dokumentasi berupa foto pelaksanaan FGD. Selain itu juga
melakukan pengecekan ulang terhadap konfirmasi data
serta sumber penelitian. Tidak lepas dari hal tersebut
juga dilakukan pengecekan terhadap rujukan yang
digunakan dalam penelitian apakah sudah benar-benar
dirujuk menggunakan kode etik yang benar atau
belum. Apabila semua sudah dilakukan dengan benar
maka disusunlah laporan penelitian. Hal tersebut
87
dilakuakan dalam rangka memenuhi keabsahan data
agar penelitian menjadi valid artinya dapat dipercaya.
88
Metode Penelitian
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
yang menyajikan gambaran atau deskripsi fenomena
yang
terjadi.
Gambaran
fenomena
yang
akan
diungkapkan pada penelitian ini adalah mengenai
realita kinerja, akar masalah kinerja guru dan solusi
pemecahan masalah yang terjadi pada guru di Gugus
Diponegoro Kecamatan Ungaran Barat.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian ini adalah di wilayah Gugus
Diponegoro, UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran
Barat. Wilayah Gugus Diponegoro terdiri dari 6 Sekolah
Dasar yaitu: Sekolah Dasar Negeri Langensari 01,
Sekolah Dasar Negeri Langensari 02, Sekolah Dasar
Negeri Langensari 03, Sekolah Dasar Negeri Langensari
04, Sekolah Dasar Negeri Candirejo 01, serta Sekolah
Dasar Negeri Candirejo 02. Sekolah dasar di Gugus
Diponegoro
tersebar
dalam
2
kelurahan
yaitu
Kelurahan Langensari dan Kelurahan Candirejo. Kedua
kelurahan
tersebut
masuk
dalam
satu
wilayah
Kecamatan Ungaran Barat.
1.3. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan melalui beberapa
tahapan mulai dari tahapan pralapangan. Kegiatan
79
pralapangan
dimulai
dari
rancangan
penelitian,
dilanjutkan dengan memilih lapangan, mengurus ijin
penelitian ke UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran
Barat, menjajagi keadaan lapangan, memilih informan
dalam hal ini orang yang menjadi sumber data, serta
menyiapkan perlengkapan penelitian.
Tahapan berikutnya adalah tahapan pekerjaan
lapangan dalam hal ini peneliti makin mendalami latar
belakang,
memasuki
lapangan
penelitian
dengan
memohon bantuan dan peran serta guru di Gugus
Diponegoro,
melakukan
FGD
pengumpulan
data,
mencatat
serta
dalam
rangka
semua
hasil
pengumpulan data.
Tahapan selanjutnya peneliti melakukan analisis
data dari data yang terkumpul. Menganalisis data
berdasarkan
rumusan
masalah
yang
ada,
mengkonfirmasi dengan teori pada landasan teori, serta
memeriksa keabsahan data melalui triangulasi data.
Hal
ini
dilakukan
dengan
memadukan
dengan
dokumen pendukung, melakukan konfirmasi ulang
dengan kepala sekolah serta mengkonfirmasi dengan
bantuan
pengawas
sekolah.
Prosedur
tersebut
dilakukan agar dapat diperoleh hasil penelitian yang
baik karena dirancang dengan langkah yang baik.
1.4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru di
Gugus
Diponegoro,
UPTD
Pendidikan
Kecamatan
Ungaran Barat yaitu guru di: SD Negeri Langensari 01,
SD Negeri Langensari 02, SD Negeri Langensari 03, SD
80
Negeri Langensari 04, SD Negeri Candirejo 01, dan SD
Negeri Candirejo 02. Adapun jumlah pendidik atau
guru di Gugus Diponegoro ada 56 yang terdiri dari: 6
Kepala Sekolah, 36 Guru kelas dan 6 Guru mata
pelajaran Agama Islam, 4 Guru Pendidikan Jasmani
dan 4 Guru Mulok.
Penentuan peserta yang ikut dalam FGD dengan
menyertakan
seluruh
pemangku kebijakan,
Kepala
Sekolah
sebagai
guru mapel diwakili 6 orang
serta 12 guru kelas yang terdiri dari 6 guru kelas
rendah dan 6 guru kelas tinggi. Pelaksanaan FGD juga
dipandu peneliti sebagai moderator, 1 orang pencatat.
Jadi jumlah peserta secara keseluruhan berjumlah 26
peserta.
Objek penelitian adalah kinerja guru menyangkut
3 hal yaitu:
1) kinerja guru, yang membahas bagai-
mana realita kinerja guru di Gugus Diponegoro. 2)
Permasalahan serta akar masalah yang terjadi dalam
kinerja guru
di Gugus Diponegoro dalam hal ini
dokonfirmasikan dengan sasaran kerja pegawai. 3)
Upaya-
upaya
ditemukan dalam
solusi
pemecahan
masalah
yang
kinerja guru di Gugus Diponegoro.
Objek kinerja guru dibahas dalam FGD dan dilakukan
analisis Fishbone dengan penuh ketelitian.
1.5. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan ditampilkan
dalam tabel berikut.
81
Tabel 3.1. Matrik Pengumpulan Data
Prosedur
Data
Metode
Tahap
pralapangan
Data sekunder
Pengamatan
Wawancara
dokumentasi
pekerjaan
lapangan
Data primer
-realita kinerja
guru
-masalah
kinerja guru
- solusi
masalah
Data primer
realita kinerja
guru
-mslah kinerja
guru
- solusi
masalah
Data sekunder
FGD
Analisis
fishbone
analisis
data,
kesimpul
an
Penutup
Sumber
data
Ka. Uptd,
Pengawas
Kepala
sekolah
Laporan
bulan
Kepala
Sekolah
Guru
Peneliti
Keterangan
Mengumpul
kan data
awal
penelitian
Mengumpul
kan data
primer
melalui
FGD
Triangulasi
data
Pengawas
Peneliti
Melakukan
analisis
menyimpul
kan
dokumentasi
Dokumen
Foto
Ketua
Gugus
Melengkapi
data
pendukung
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu:
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
dengan
analisis
fishbone
melalui
Focus
Group
Discussion (FGD). Dilakukan dengan Kepala Sekolah
dan Guru di wilayah Gugus Diponegoro. Adapun aspek
FGD adalah hal-hal yang terkait dengan masalah
kinerja
guru
b)Pengembangan
meliputi:a)Proses
Pembelajaran,
Keprofesian,
c)Pelaksanaan
dan
Penunjang Tugas Guru. Data sekunder diperoleh dari
dokumen laporan bulanan, Kepala UPTD, Pengawas
serta pengamatan pralapangan atau pra penelitian yang
dilakukan oleh peneliti. Selain itu juga dokumentasi
82
berupa
foto
pelaksanaan
FGD,
ijin
penelitian,
undangan serta daftar hadir sebagai data pendukung.
Pelaksanaan FGD melibatkan Kepala Sekolah dan
Guru di wilayah Gugus Diponegoro yang menjadi lokasi
penelitian. FGD dilakukan dalam 2 kali pertemuan.
Peserta FGD tahap pertama diwakili 6 kepala sekolah, 6
guru mata pelajaran, 6 guru kelas rendah dan 6 guru
kelas tinggi. Pada tahap kedua juga diwakili oleh 6
kepala sekolah, 6 guru mata pelajaran, 6 guru kelas
rendah dan 6 guru kelas tinggi. Hal ini dilakukan
dengan harapan hasil FGD lebih optimal serta terwakili
semua unsur. Adapun peserta yang diajak ditentukan
oleh kepala sekolah selaku pemangku kebijakan di
sekolah. Utusan setiap sekolah terdiri dari: 1 kepala
sekolah, 2 guru kelas dan 1 guru mapel.
Peserta FGD tahap pertama membahas serta
mengungkapkan realitas kinerja serta permasalahan
mengenai kinerja guru yang meliputi: a)Pembe-lajaran,
b)Pengembangan Keprofesian, dan c)Penun-jang Tugas
Guru. Peserta FGD tahap kedua melanjutkan hasil
FGD
tahap
pertama
dengan
membahas
dan
mengungkapkan akar permasalahan kinerja dan solusi
pemecahan
permasalahan
yang
akan
dilakukan
menyangkut: a)Pelaksanaan Pembelajaran, b)Pengembangan Keprofesian, dan c)Pelaksanaan Penunjang
Tugas Guru.
Hal tersebut dilakukan hingga benar-
benar mendapatkan konsensus dalam pelaksanaan
FGD di Gugus Diponegoro. Setelah mendapatkan akar
permasalahan FGD dikembangkan
analisis fishbone
83
mencari
solusi
pemecahan
akar
masalah
yang
ditemukan.
3.6. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh mengenai realita kinerja
guru dan akar masalah kinerja guru melalui analisis
fishbone dalam FGD, diklasifikasikan ke dalam kategori
berdasarkan teknik diagram Ishikawa. Kategori dalam
diagram
dapat
diubah
sesuai
dengan
kebutuhan
(Gaspersz, 2000:29). Kinerja guru dalam penilaian
kinerja meliputi: 1) Pelaksanaan proses pembelajaran;
2) Pengembangan keprofesian berkelanjutan; dan 3)
Pelaksanaan Penunjang Tugas Guru
sesuai sasaran
kerja pegawai (SKP). Sejalan hal tersebut maka dalam
penelitian ini, klasifikasi data dibagi sesuai sasaran
kerja pegawai menjadi 3 kategori , seperti yang tampak
pada diagram ishikawa di bawah ini.
Fatimah, 2012
Hana Pramudiana,
2014
Effec /
outcome
Cause
Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
Permasalahan
Kinerja
Solusi
Pemecahan
Masalah
Pelaksanaan
Pengembangan
Keprofesian
Pelaksanaan
Penunjang
Tugas Guru
Gambar 3.1. Analisis Ishikawa
84
Langkah – langkah teknik analisis data dengan
diagram ishikawa dalam penelitian ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Gaspersz
yaitu sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi penyebab – penyebab masalah
yang
terjadi
dengan
menggunakan
teknik
brainstorming.
2) Menggambarkan diagram dengan pertanyaan –
pertanyaan masalah yang ditempatkan pada sisi
kanan dan kiri (membentuk kepala ikan) dengan
kategori
utama:
pembelajaran,
pengembangan
keprofesian, dan penunjang tugas guru.
3) Menetapkan dan menempatkan setiap penyebab
dalam kategori utama yang sesuai dengan cabang
yang sesuai.
4) Mengajukan pertanyaan “mengapa” pada setiap
penyebab yang mungkin untuk menemukan akar
penyebab,
kemudian
memasukkan
akar-akar
penyebab tersebut pada cabang-cabang yang sesuai
dengan kategori utama (membentuk tulang – tulang
kecil dari ikan).
5) Menginterpretasikan diagram sebab akibat (diagram
ishikawa) dengan melihat penyebab – penyebab
yang
muncul
secara
berulang,
kemudian
mendapatkan konsensus tentang penyebab tersebut
kemudian memfokuskan perhatian pada penyebab
sesuai konsensus.
6) Menentukan langkah upaya pemecahan terhadap
masalah yang timbul berdasarkan kesepakatan
bersama.
85
3.7. Keabsahan / Validasi Data
Validasi
data
dilakukan
dengan
triangulasi
penyidik. Triangulasi penyidik dapat memanfaatkan
pengamat
lainnya
untuk
keperluan
pengecekan
kembali derajat kepercayaan data (Moleong, 1999: 178).
Dalam hal ini baik dalam menyusun pedoman FGD
serta pengecekan perolehan data, peneliti berdiskusi
dengan pengawas untuk melakukan pengecekan.
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan
pemeriksaan. Pemeriksaan tahapan penelitian, dalam
hal ini untuk memperoleh data yang valid melakukan
tahapan penelitian mulai dari tahap pra lapangan.
Tahap pra lapangan ditempuh peneliti dalam rangka
memperoleh
diperoleh
data
sekunder.
melalui
Data
dokumen,
sekunder
yang
pengamatan
dan
wawancara yang bersumber dari kepala UPTD, pengawas, kepala sekolah, laporan bulan. Dikumpulkan
sebagai data pra penelitian yang mendukung penelitian
termasuk menyusun rencana penelitian
Setelah tahapan pra lapangan dilakukan tahap
lapangan, dalam tahapan ini dilakukan penelitian di
lapangan
untuk
memperoleh
data
primer
sesuai
rancangan penelitian. Data primer yang diupayakan
dalam tahap lapangan mengenai realita kinerja guru,
masalah kinerja guru serta upaya pemecahan masalah
kinerja guru. Pengumpulan data dilakukan melalui
Focus Group Discussion (FGD). Pelaksanaan FGD
melibatkan guru, kepala sekolah maupun pengawas
sekolah. Selain itu juga dibantu guru yang menjadi
notulis serta membuat dokumen FGD. Data yang
86
muncul dimasukkan dalam analisis fishbone. Segala
data yang terkumpul melalui FGD dicatat oleh notulis.
Dalam hal ini peneliti berperan sebagai moderator FGD.
Tahapan berikutnya adalah tahapan analisis dan
kesimpulan. Dalam tahapan ini peneliti melakukan
pemeriksaan
data
secara
objektif
yang
diperoleh,
melakukan analisis dengan melakukan konfirmnasi
dengan teori yang telah ditentukan sesuai landasan
teori yang menjadi kiblat masing-masing variabel.
Analisis
dilakukan
secara
berulang-ulang
untuk
memperoleh data yang valid. Dalam hal ini juga
dilakukan uraian rinci serta auditing. Semua dilakukan
dalam rangka memperoleh data yang sempurna dan
valid. Konfirmasi data juga dilakukan dengan pengawas
dalam
rangka
membantu
peneliti
melakukan
pengecekan data yang diperoleh.
Tahapan berikutnya adalah tahapan penutup
atau tahap pengakhiran. Dalam dilakukan pengecekan
serta melakukan pelengkapan alat bukti pendukung
penelitian meliputi ijin penelitian dari Ka UPTD,
Undangan FGD, daftar hadir, notulen serta dokumentasi berupa foto pelaksanaan FGD. Selain itu juga
melakukan pengecekan ulang terhadap konfirmasi data
serta sumber penelitian. Tidak lepas dari hal tersebut
juga dilakukan pengecekan terhadap rujukan yang
digunakan dalam penelitian apakah sudah benar-benar
dirujuk menggunakan kode etik yang benar atau
belum. Apabila semua sudah dilakukan dengan benar
maka disusunlah laporan penelitian. Hal tersebut
87
dilakuakan dalam rangka memenuhi keabsahan data
agar penelitian menjadi valid artinya dapat dipercaya.
88