RPP Model OSI SMK Kelas X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATERI PEMBELAJARAN MODEL OSI
MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK/MAK KELAS X
(DASAR PROGRAM KEAHLIAN)

Disusun Oleh :
ISTIKOMAH

K3513026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

0

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah

Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu

: SMKN 6 SURAKARTA
: Jaringan Dasar
: X/I
: Model OSI
: 12 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, Peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1.1.
Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi
di alam
1.2.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
3.2.
Memahami model OSI dalam jaringan komputer
4.2 Menyajikan konsep dan fungsi setiap layer dalam lapisan OSI
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 Menunjukkan ketertiban dalam pengamatan

2.1.1. Menunjukkan sikap cermat dalam menyajikan data pengamatan
2.1.2. Menunjukkan sikap jujur dalam melakukan pengamatan
3.2.1. Menyebutkan model OSI dalam jaringan komputer pada lapisan fisik, lapisan
datalink, lapisan network, lapisan transport, lapisan sesion, lapisan presentasi
dan lapisan aplikasi
3.2.2. Membedakan model OSI dalam jaringan komputer pada lapisan fisik, lapisan
datalink, lapisan network, lapisan transport, lapisan sesion, lapisan presentasi
dan lapisan aplikasi
4.2.1 Mengamati fungsi layer model OSI dalam lapisan OSI
4.2.2 Membuat laporan hasil pengamatan

1

D. Materi Pembelajaran
1. Lapisan Penyusun Model OSI (Materi Terlampir)
2. Alur pemrosesan data dalam model OSI (Materi Terlampir)
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (1 x 15 menit)
Kegiatan
Deskripsi

Pendahulua
n

A.
Orientasi
Memusatkan perhatian peserta didik pada materi
yang akan diajarkan dengan cara memberikan
kegiatan yang mengilustrasikan layer model OSI
dalam narasi verbal

Alokasi
Waktu
3 Menit

B.
Apersepsi
Melakukan kegiatan tanya jawab dengan peserta
didik seputar jenis-jenis layer yang telah
didengar dari guru
C.

Motivasi
Guru menyampaikan manfaat dari pembelajaran
yang akan diperoleh siswa
D.
Pemberian Acuan
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
siswa
untuk
menyelesaikan
permasalahan atau tugas pada pertemuan ini
Inti

Mengamati :
2 Menit
 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang
lapisan penyusun model OSI.
 Peserta didik mengamati presentasi guru tentang
lapisan dalam model OSI yakni :

- Lapisan Penyusun OSI
- Fungsi masing-masing lapisan OSI.
 Guru memberikan penjelasan masing-masing
lapisan dan proses penyampaian data melalui
setiap lapisan dalam model OSI.

Menanya
2 Menit
 Setelah melakukan pengamatan dan menerima
penjelasan dari guru, peserta didik dapat
merumuskan beberapa pertanyaan berikut :
- Menyebutkan fungi lapisan atas
- Menjelaskan proses susunan layer
2

penyusun model OSI.
 Guru mengajak peserta didik untuk bersamasama menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.
 Guru memberikan penguatan tentang lapisan
model OSI

 Guru memberikan penjelasan tentang perbedaan
masing-masing layer dalam model OSI

Penutup

Mengeksplorasi
4 Menit
 Guru
menuntun
peserta
didik
untuk
mengidentifikasi dan mengamati layer penyusun
model OSI dan fungsinya.
Mengasosiasi
2 Menit
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang layer
penyusun model OSI dan fungsinya.
 Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan 2 menit
apa yang telah dipelajari pada pertemuan yakni

mengenai lapisan-lapisan dalam model OSI dan
fungsinya.
 Guru memberikan gambaran tentang materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua (1 x 15 menit)
Kegiatan
Deskripsi
Pendahulua
n

A.
Orientasi
Memusatkan perhatian peserta didik pada materi
yang akan diajarkan dengan cara memberikan
kegiatan yang mengilustrasikan layer model OSI
dalam narasi verbal

Alokasi
Waktu

3 Menit

B.
Apersepsi
Melakukan kegiatan tanya jawab dengan peserta
didik seputar jenis-jenis layer yang telah
diketahui pada pertemuan sebelumnya.
C.
Motivasi
Guru menyampaikan manfaat dari pembelajaran
yang akan diperoleh siswa
D.
Pemberian Acuan
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan
siswa
untuk
menyelesaikan
permasalahan atau tugas pada pertemuan ini

Inti

Mengamati :

2 Menit
3

 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang
lapisan penyusun model OSI.
 Peserta didik mengamati dalam video tentang
lapisan dalam model OSI yakni :
- Kecepatan (wire speed) dan susunan
kabel pada lapisan fisik
- Proses paket data menjadi byte dan byte
menjadi Frame pada lapisan data link
- Pengalamatan secara logical pada lapisan
network
 Guru memberikan penjelasan masing-masing
lapisan dan proses penyampaian data melalui
setiap lapisan dalam model OSI.

Menanya
2 Menit
 Setelah melakukan pengamatan dan menerima
penjelasan dari guru, peserta didik dapat
merumuskan beberapa pertanyaan berikut :
- Menyebutkan susunan kabel pada lapisan
fisik
- Menjelaskan proses paket data menjadi
byte dan byte menjadi Frame pada lapisan
data link
- Menjelaskan pengalamatan secara logical
pada lapisan network
 Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok.
 Guru membimbing peserta didik untuk bersamasama menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dengan kelompoknya.
 Guru memberikan penguatan tentang lapisan
model OSI.
 Guru memberikan penjelasan tentang perbedaan
masing-masing layer dalam model OSI
Mengeksplorasi
4 Menit
 Guru
menuntun
peserta
didik
untuk
mengidentifikasi
dan
mengamati
alur
pemrosesan data pada lapisan fisik, datalink dan
lapisan network
 Guru membimbing peserta didik bersama
kelompok untuk menyatakan pandangannya
mengenai alur pemrosesan data pada lapisan
fisik, datalink dan lapisan network
Mengasosiasi
2 Menit
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang alur
4

pemrosesan data pada lapisan fisik, datalink dan
lapisan network
Penutup

 Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan 2 menit
apa yang telah dipelajari pada pertemuan yakni
mengenai lapisan-lapisan dalam model OSI.
 Guru memberikan gambaran tentang materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

3. Pertemuan Ketiga (1 x 15 Menit)
Kegiatan
Deskripsi
Pendahulua
n

A. Orientasi
Memusatkan perhatian peserta didik pada materi
yang akan diajarkan dengan cara memberikan
kegiatan yang mengilustrasikan proses kerja
layer sesion dan transport model OSI

Alokasi
Waktu
3 Menit

B.
Motivasi
Guru memberikan gambaran secara luas tentang
manfaat mempelajari materi model OSI
C.
Pemberian Acuan
Guru menyampaikan pokok-pokok / cakupan
materi pembelajaran model OSI
Inti

Mengamati

3 Menit

 Peserta didik mengamati gambar yang
ditayangkan dalam file presentasi.
 Guru menjelaskan materi model OSI yakni :
- Metode pengiriman data pada lapisan
transport
- Proses aplikasi pada lapisan session,
 Guru mengajak peserta didik untuk mengingatingat kembali proses yang terjadi pada lapisanlapisan model OSI yang telah dipelajari pada
pertemuan-pertemuan sebelumnya.
 Guru mengajak peserta didik untuk mengingat
kembali tentang proses yang terjadi pada
lapisan-lapisan model OSI yang telah sedikit
dibahas pada pertemuan kedua.
Mengeksplorasi
4 Menit
 Guru
menuntun
peserta
didik
untuk
mengidentifikasi
dan
mengamati
alur
pemrosesan data pada lapisan sesion dan lapisan
5

transport
Mengasosiasi
3 Menit
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang alur
pemrosesan data pada lapisan sesion dan lapisan
transport
Penutup

 Guru memberikan penguatan materi yang telah 2 Menit
dipelajari.
 Guru memberikan kesimpulan untuk keseluruhan
materi model OSI yang dipelajari pada pertemuan
ini.
 Guru memberikan informasi kepada peserta didik
bahwa pertemuan berikutnya akan dilaksanakan
ujian tertulis.

4. Pertemuan Keempat (1 x 15 Menit)
Kegiatan
Pendahulua
n

Deskripsi
A. Orientasi
Memusatkan perhatian peserta didik pada materi
yang akan diajarkan dengan cara memberikan
kegiatan yang mengilustrasikan proses kerja
layer sesion dan transport model OSI

Alokasi
Waktu
3 Menit

B.
Motivasi
Guru memberikan gambaran secara luas tentang
manfaat mempelajari materi model OSI
C.
Pemberian Acuan
Guru menyampaikan pokok-pokok / cakupan
materi pembelajaran

Inti

Mengamati :
2 Menit
 Peserta didik menyimak penjelasan guru lapisan
penyusun model OSI.
 Peserta didik mengamati dalam buku pegangan
tentang lapisan dalam model OSI yakni :
- Pemrosesan data pada lapisan presentasi
- Penyediaan user interface pada lapisan
aplikasi
 Guru memberikan penjelasan masing-masing
6

lapisan dan proses penyampaian data melalui
setiap lapisan dalam model OSI.
 Guru memberikan penguatan tentang lapisan
model OSI
Menanya
4 Menit
 Setelah melakukan pengamatan dan menerima
penjelasan dari guru, peserta didik dapat
merumuskan beberapa pertanyaan berikut :
- Menjelaskan bagaimana alur pemrosesan
data pada lapisan presentasi
- Menjelaskan penyediaan user interface
pada lapisan aplikasi
 Guru mengajak peserta didik untuk bersamasama menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.

Penutup

Mengeksplorasi
4 Menit
 Guru
menuntun
peserta
didik
untuk
mengidentifikasi
dan
mengamati
alur
pemrosesan data pada lapisan presentasi dan
lapisan aplikasi
 Guru menutup materi model OSI dengan mereview 2 Menit
kembali manfaat yang diperoleh setelah mengetahui
model OSI tersebut.

F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Aspek Penilaian
Teknik
Instrumen
Sikap
Pengamatan
Lembar observasi dan rubrik
Pengetahuan
Tes tertulis
Tes
Ketrampilan
Fortofolio
Lembar kerja dan rubrik
2. Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran
- Pertemuan Pertama
(terlampir)
- Pertemuan Kedua
(terlampir)
- Pertemuan Ketiga
(terlampir)
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Alat
a. Laptop
b. Lcd
c. Spidol
d. Papan tulis
7

2. Media
a. File Presentasi ppt Model OSI
3. Bahan
a. Model OSI
4. Sumber Belajar
a. Wahana Komputer.Konsep Jaringan Komputer dan
Pengembanganya .2003.Salemba Infotek Networking Complete, 2000 sibex
Inc.
b. Media Internet
b. Media Internet :
a) https://www.kompasiana.com
b)https://toekangpotoid.wordpress.com
c) https://panoptico-idea.blogspot.com
d) http://zobotrick.blogspot.co.id/

Lampiran-Lampiran
Lampiran 1 : Materi
Model OSI

Gambar Susunan Layer model OSI
8

Pengertian Model OSI dan Lapisan Penyusunnya
A. Pengertian Model OSI
Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model
konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai
fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO
(International Organization for Standardization) pada tahun 1977. Model ini juga dikenal
dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven layer model).
Open System Interconnection (OSI) dapat diartikan sebuah sistem yang terbuka untuk
berkomunikasi dengan sistem yang lain.
B. Lapisan penyusun model OSI
Lapisan penyusun model OSI terdiri dari 7 layer, yakni lapisan fisik, lapisan
datalink, lapisan network, lapisan transport, lapisan sesion, lapisan presentasi dan
lapisan aplikasi.

1) Layer 7: Layer Application
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,
mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesanpesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan
NFS. Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang
digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan
dikirim. Protokol Application Layer digunakan untuk pertukaran data antara program
yang berjalan pada source dan host tujuan.
Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode yang
masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP(Internet Protocol)
dengan menggunakan protokol lapisan transpor untuk membuat koneksi inang-ke-inang
yang mendasarinya. Sedangkan dalam model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit
lingkupnya, membedakan secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan transpor
dengan dua lapisan tambahan: lapisan sesi dan lapisan presentasi. OSI memberikan
pemisahan
modular
yang
jelas
fungsionalitas
lapisan-lapisan
ini
dan
memberikanimplementasi protokol untuk masing-masing lapisan.
Penggunaan umum layanan lapisan aplikasi memberikan konversi semantik antara
proses-proses aplikasi yang terkait. Contoh layanan aplikasi antara lain adalah berkas
virtual, terminal virtual, serta protokol transfer dan manipulasi kerja.

9

Layer 7 adalah layer Applikasi mendifinisikan interface antara softwaresoftware
atau applikasi yang berkomunikasi keluar dari komputer dimana aplikasi tersebut berada.
Layer ini menjelaskan aturan-aturan untuk yang berikut:
1.
Penyediaan layanan jaringan
2.
Penawaran – pengiklanan layanan jaringan
3.
Pengaksesan layanan jaringan
Contoh berikut adalah protocol-protocol yang mengimplementasikan aturan layer
Application.
1.
Netware’s services advertising protocol (SAP)
2.
TCP/IP Network File System (NFS)
3.
TCP/IP Simple Mail Transfer Protocol (SMTP); Telnet; HTTP; FTP; WWW
browser
4.
Termasuk dalam contoh ini adalah file; print; applikasi database; message.
2) Layer 6: Layer Presentasi
Lapisan ini berhubungan dengan sintaks data yang dipertukarkan diantara entitas
aplikasi. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah perbedaan format penyajian data.
Lapisan ini mendefinisikan sintaks yang digunakan antar entitas aplikasi.
Fungsi Presentation Layer
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk
menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation
Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak
seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat
ke tempat lainnya. Presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang
dikirimkan. atau contoh layanan pressentation adalah encoding data.
Secara umum fungsi dari presentation layer adalah:
a) Enkripsi dan dekripsi dari suatu pesan untuk alasan keamanan.
b) Kompresi dan dekrompresi suatu pesan sehingga efisien
c) Memformat grafis.
d) Melakukan translasi konten.
e) Melakukan translasi yang sifatnya spesifik terhadap suatu sistem tertentu.
f) Bagaimana data dipresentasikan.
g) Menyajikan data.
h) Sebagai layanan penterjemah.
i) Menentukan tipe data (gambar, audio, video, atau teks), enkripsi (ASCII atau
EBCDIC), dan ekstensi file agar file siap ditampilkan di layer aplikasi.
Presentation layer bertugas untuk menyajikan data kepada Application layer. Presentation
layer ini ibarat sebagai translator dari sebuah jaringan. Presentation layer bertugas untuk
melakukan:
1. Character code translation (misalnya ASCII ke EBCDIC).
2. Data conversion: (bit order, CR-CR/LF, integer-floating point, dsb).
3. Data compression: mengurangi jumlah bit yang harus ditransmisikan
4. Data encryption: encrypt data untuk keamanan (misalnya password encryption).
Contoh penggunaan
10

Salah satu contoh dari Pressentation layer adalah Virtual Terminal Protokol
(VTP). Fungsi dari VTP adalah suatu paket program dimana terminal khusus diubah
fungsinya menjadi yang umum sehingga dapat dipakai oleh sembarang vendor. Paket
software bagian ini adalah X28/X29/X.3 yang disebut sebagai PAD (Packet Assambly
Deassambly).
X.3 : mengontrol operasi
X.28 :terminal emulator
X.29 : Host emulator
Contoh lain dari presentation layer adalah saat mendefinisikan format data yang
mewakili data tersebut. Mendefinisikan format data ini sangatlah penting. Contohnya
sewaktu kita mengirim/menerima Email. Yang biasanya dalam format ASCII atau
HTML. Apabila formatnya menyediakan layanan untuk Layer yang diatasnya. Dia
memformat data yang akan dikirim melalui jaringan supaya applikasi yang menerima
mengerti/memahami bahkan bisa memanipulasi data tersebut.
Contoh Aplikasi
Pengaplikasian dari presentation layer pada dasarnya adalah penerjemah,
pengkodean dan pengkonversi. Teknik transfer data yang berhasil adalah dengan
mengadaptasi data tersebut ke dalam format standar sebelum dikirim. Tugas-tugas seperti
kompresi, dekompresi, enkripsi dan dekripsi data berhubungan pada Presentation Layer.
Standar yang digunakan untuk mengatur presentasi grafis, film dan suara adalah sebagai
berikut : PICT, TIFF, JPEG, MIDI, MPEG, QuickTime, dan RTF.
Layanan Presentation Layer
Lapisan presentasi memberikan layanan pengelolaan pemasukkan data, pertukaran
data dan pengendalian struktur data. Implementasi utama dari lapisan presentasi adalah
penyediaan fungsi yang standar dan umum.
Cara ini lebih efisien dibandingkan dengan pemecahan yang dilakukan sendiri
oleh pemakai jaringan. Contoh dari protokol lapisan presentasi yang paling banyak
dikenal dan dipakai orang adalah enkripsi data dan kriptografi.
a. Defenisi Enkripsi Enkripsi adalah sebuah proses yang melakukan perubahan
sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti
atau tidak terbaca. Enkripsi dapar diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah chiper
menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data dari sebuah
pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti.
b. Defenisi Kriptografi Cryptography atau kriptografi adaah suatu ilmu ataupun
seni mengamankan pesan dan dilakukan oleh cryptographer. Sedang, cryptanalysis adalah
suatu ilmu dan seni membuka (breaking) ciphertext dan orang yang melakukannya
disebut crypranalyst.
Layer 6 adalah layer presentation dimana tujuan utamanya adalah mendefinisikan format
data seperti text ASCII, text EBCDIC, binary, BCD dan juga jpeg. Enkripsi juga
didefinisikan dalam layer 6 ini. Layer Presentation menspesifikasikan aturan-2 untuk yang
berikut:
1.
Penterjemahan Data
11

2.

Enkripsi dan kompresi data

Protocol berikut adalah contoh yang mengimplementasikan aturan layer Presentation :
1.
Netware Core Protocol (NCP)
2.
AppleTalk Filing Protocol (AFP)
3.
JPEG; ASCII; EBCDIC; TIFF; GIF; PICT; encryption; MPEG; MIDI
Misal mainframe mempunyai format EBCDIC; sementara WIndows mempunyai
format data ASCII. Tugas layer Presentation adalah menterjemahkan format yang berbeda
ini sehingga bisa saling nyambung.
3) Layer 5: Layer Session
Lapisan sesi atau Session layer adalah lapisan kelima dari bawah dalam model
referensi jaringan OSI, yang mengizinkan sesi koneksi antara node dalam sebuah
jaringan dibuat atau dihancurkan. Lapisan sesion tidak tahu menahu mengenai efisiensi
dan keandalan dalam transfer data antara node-node tersebut, karena fungsi-fungsi
tersebut disediakan oleh empat lapisan di bawahnya dari dalam model OSI (lapisan
fisik, lapisan data-link, lapisan jaringan dan lapisan transport). Lapisan sesi
bertanggung jawab untuk melakukan sinkronisasi antara pertukaran data antar
komputer, membuat struktur sesi komunikasi, dan beberapa masalah yang berkaitan
secara langsung dengan percakapan antara node-node yang saling terhubung di dalam
jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan fungsi pengenalan nama
pada tingkat nama jaringan logis dan juga menetapkan [port TCP|port-port
komunikasi]. Sebagai contoh, protokol NetBIOS dapat dianggap sebagai sebuah
protokol yang berjalan pada lapisan ini.
Lapisan sesi dari model OSI tidak banyak diimplementasikan di dalam beberapa
protokol jaringan populer, seperti halnya TCP/IP atau IPX/SPX . Akan tetapi, tiga
lapisan tertinggi di dalam model OSI (lapisan sesi, lapisan presentasi , dan lapisan
aplikasi ) seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen, sebagai sebuah
lapisan aplikasi saja.
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan
pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti
yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk
aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang
pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu
mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog.
Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu
saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja
(analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan
giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol,
adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak
melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer
menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token
yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi
ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin
lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang
dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin
12

perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan
tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada
sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
Protokol yang Terdapat Pada Session Layer:
Beberapa protokol dan interface yang terdapat pada layer ini adalah :
a. NETBIOS ( Netbios Extended User Interface) session interface dan protokol
dikembangkan oleh IBM.
b. PAP ( Printer Access Protocol ) terdapat pada printer postscript untuk akses pada
jaringan Apple Talk.
c. NETBEUI merupakan pengembangan dari Netbios yang digunakan pada produk
Microsoft Networking seperti Windows NT dan LAN.
d.
Network File System (NFS). Dikembangkan oleh Sun Microsystem dan
digunakan dengan TCP/IP, sehingga membolehkan akses transparan untuk Unix
workstation ke remote ressources.
e.
Structured Query Language (SQL). Dikembangkan oleh IBM, menyediakan
cara simple bagi users untuk mendefinisikan kebutuhan informasi mereka pada kedua
sistem baik lokal maupun remote.
f. Remote Procedure Call (RPC) merupakan Client/Server yang luas dan merupakan
tool pengalihan bagi pengguna untuk lingkungan yang memiliki layanan yang
berbeda. Prosedur dibuat di klien dan dilakukan di server.
g. X Window. Banyak digunakan oleh intellegent terminals untuk berkomunikas
dengan remote (Unix computer) yang memungkinkan mereka untuk beroperasi seolah
olah terpasang monitor lokal.
h. AppleTalk Session Protocol (ASP). Merupakan mekanisme Client/Server yang lain,
yang digunakan pada Appletalk client server.
Lapisan session bertanggung jawab untuk mengendalikan dialog antar node.
Komunikasi dapat berlangsung dalam tiga mode dialog :
a.
Simplex, komunikasi satu arah.
b.
Half-duplex, komuniksi dua arah bergantian.
c.
Full-duplex, komunikasi dua arah bersamaan.
Pada lapisan session ini terdapat dua jenis layanan yaitu :
a. Pembentukan dan pemutusan hubungan antara dua entitas presentasi.
b. Mengatur pertukaran data, menentukan batas dan melakukan sinkronisasi
operasi data antar dua entitas presentasi pada lapisan diatasnya.
Contoh dari session layer
: Gateway
Network components
: Gateway
Protocols
: NetBIOS - Names Pipes - Mail Slots – RPC
Session layer ini mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol, dan mengakhiri
suatu percakapan (disebut session).Hal ini termasuk dalam kendali dan manajemen dari
berbagai pesan bidirectional sehingga aplikasi bisa menyertakan suatu sinyal
pemberitahuan atau notifikasi jika beberapa pesan telah lengkap. Layer ke lima Session
menspesifikasikan aturan-aturan berikut:
1.
Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti
2.
Membuat; mengelola; dan melepas koneksi
13

Yang berikut adalah protocol yang menimplementasikan layer session model OSI:
1.
Netware’s Servise Advertising Protocol (SAP)
2.
TCP/IP remote procedure call (RPC)
3.
SQL; NFS; NetBIOS names; AppleTalk ASP; DECnet SCP Contoh sederhana
analoginya adalah operator telpon.Jika anda mau menelpon suatu nomor sementara
anda tidak tahu nomornya, maka anda bisa nanya ke operator.Layer session ini
analoginya yach kayak operator telpon getu.
4) Layer 4: layer Transport
Layer 4 (Transport layer) lebih fokus pada masalah yang berhubungan dengan
pengiriman data kepada komputer lain seperti proses memperbaiki suatu kesalahan atau
error recovery, segmentasi dari blok data dari aplikasi yang besar kedalam potongan
kecil-2 untuk di kirim, dan pada sisi komputer penerima potongan-2 tersebut disusun
kembali. Layer OSI ke 4 ini menspesifikasikan aturan-2 untuk yang berikut:
1. Menyembunyikan struktur jaringan dari layer diatasnya
2. Pemberitahuan kalau data pesan telah diterima
3. Menjamin kehandalan, pengiriman pesan bebas kesalahan Contoh-2 berikut adalah
protocol-2 yg mengimplementasikan aturan layer transport
1. Netware’s Sequence Packet Exchange (SPX) protocol
2. TCP/IP’s Transmision Control Protocol (TCP)
3. TCP/IP’sDomain Name System (DNS)
Analogi dari layer transport ini seperti penyedia jasa pengiriman paket, missal Tiki, POS
atau Fedex. Tiki atau Fedex bertanggung jawab penuh untuk sampainya paket ke alamat
tujuan dan paket dalam keadaan utuh tanpa cacat. Seperti juga ISP, kalau diketikkan
WWW.dotkom.com maka ISP akan menterjemahkan kedalam address tujuan.
5) Layer ke 3: Layer Network
Layer Network dari model OSI ini mendefinisikan pengiriman paket dari
ujung-ke-ujung. Untuk melengkapi pekerjaan ini, Network layer mendefinisikan logical
address sehingga setiap titik ujung perangkat yang berkomunikasi bisa diidentifikasi.
Layer ini juga mendefinisikan bagaimana routing bekerja dan bagaimana jalur dipelajari
sehingga semua paket bisa dikirim.
Layer Network menspesifikasikan aturan-2 untuk yang berikut:
1. Data routing antar banyak jaringan
2. Frakmentasi dan membentuk ulang data
3. Identifikasi segmen kabel jaringan
Protocol-2 berikut menerapkan aturan layer Network
1. Netware’s Internetwork Packet Exchange (IPX) Protocol
2. TCP/IP’s Internet Protocol (IP); AppleTalk DDP
Analogi dari layer ini tugasnya mengirim surat atau paket ke kota atau kode pos tertentu,
tidak langsung di kirim ke alamat tujuan. Layer ini sangat penting dalam jaringan yang
kompleks, dimana layer Network mengirim data paket ke jaringan logical.Router
berfungsi pada layer ini.
6) Layer ke 2: Data link layer
Layer Data link menspesifikasikan aturan berikut:
1. Koordinasi bits kedalam kelompok-2 logical dari suatu informasi
2. Mendeteksi dan terkadang juga memperbaiki kesalahan
3. Mengendalikan aliran data
14

4. Identifikasi piranti jaringan
Protocol-2 berikut mengimplementasikan Data link layer:
1. Ntware’s Link Support layer (LSL)
2. Asynchronouse Transfer Mode (ATM)
3. IEEE 802.3/802.2, HDLC, Frame Relay, PPP, FDDI, IEEE 802.5/802.2
Analogi data link ini seperti surat tercatat yang dikirm pada alamat rumah dan dijamin
sampai dengan adanya resi yang ditandatangani penerima. Layer ini mengidentifikasi
address yang sesungguhnya dari suatu piranti.
7) Layer ke 1: Layer Physical
Layer Physical dari model OSI berhubungan dengan karakteristik dari media
transmisi. Misalnya spesifikasi dari konektor, pin, pemakaian pin, arus listrik, encoding
dan modulasi cahaya. Biasanya dalam menyelesaikan semua detail dari layer Physical ini
melibatkan banyak spesifikasi.
Pada lapisan ini berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi.
Masalah desain yang harus diperhatikan adalah memastikan bahwa bila satu sisi
mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit, dan
bukan 0 bit. Lapisan ini memiliki tugas untuk mengatur sinkronisasi pengiriman dan
penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, menerapkan prosedur untuk
membangun , mengirimkan data/informasi dalam bentuk digit biner, memelihara dan
memutuskan hubungan komunikasi. Pada physical layer terdapat perangkat keras dasar
jaringan yang terdiri atas Repeater, Multiplexer, Hubs(Passive and Active), Oscilloscope
dan Amplifier.
 Repeater (satelit) memiliki tugas sebagai penerima sinyal dan mengirimkannya
kembali k receiver.
 Multiplexer merupakan media untuk menjalankan multipleks yaitu menggabungkan
beberapa sinyal untuk dikirim secara bersamaan dalam suatu kanal tranmisi.
 Osiloskop adalah sebuah alat untuk menampilkan bentuk gelombang atau sinyal pada
sebuah monitor.
 Hubs berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah
kelompok jaringan.
 Amplifier adalah perangkat yang berfungsi sebagai penguat sinyal.
Daftar protokol pada layer ini adalah :
 Jaringan telepon modem – V.92
 IRDA Physical Layer
 USB Physical Layer
 EIA RS-232, EIA-242, EIA-422, RS-449, RS-485
 Ethernet Physical layer termasuk 10BASE-T, 10Base5, 100BASE-FX, 100BASE-T,
 1000BASE-T, 1000BASE-SX dan varietas lainnya
 Varietas 802.11 Wi-Fi physical layer
 DSL
 ISD
Perangkat yang digunakan pada layer ini adalah :Network
Adapter,Repeater,Modem ,Fiber Media Converter. Pada lapisan pertama inilah terjadi
hubungan secara fisik antara satu terminal dengan terminal lain atau server atau
peripheral lainnya. Pada sisi pengirim, lapisan phisik menerapkan fungsi elektris
15

mekanis dan prosedur untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit
kommunikasi guna mentransmisikan informasi dalam bentuk digit biner ke sisi
penerima, sedangkan lapisan fisik pada penerima akan menerima data dan
mentransmisikan data ke lapisan di atasnya. Adapun contoh protokol yang digunakan
pada lapisan pertama ini antara lain X21, X21bis, RS232, dan lain sebagainya. X21
memuat ketentuan-ketentuan hubungan secara fisik titik ke titik antar peralatan yang
menggunakan teknik digital dala pengiriman ataupun penukaran data.
Pada lapisan pertama inilah terjadi hubungan secara fisik antara satu terminal
dengan terminal lain atau server atau peripheral lainnya. Pada sisi pengirim, lapisan
phisik menerapkan fungsi elektris mekanis dan prosedur untuk membangun,
memelihara dan melepaskan sirkuit kommunikasi guna mentransmisikan informasi
dalam bentuk digit biner ke sisi penerima, sedangkan lapisan fisik pada penerima
akan menerima data dan mentransmisikan data ke lapisan di atasnya. Adapun contoh
protokol yang digunakan pada lapisan pertama ini antara lain X21, X21bis, RS232,
dan lain sebagainya. X21 memuat ketentuan-ketentuan hubungan secara fisik titik ke
titik antar peralatan yang menggunakan teknik digital dala pengiriman ataupun
penukaran data.
-

Media Tranmisi pada Physical Layer

a. Kabel (wire)
Kabel UTP Category 3 (Cat3) : kabel UTP dengan kualitas transmisi yang
lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
Kabel UTP Category 5 (Cat5) : kabel dengan kualitas transmisi yang jauh
lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per
detik.
Kabel Coaxial : suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor.
Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300
kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut,
maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal
yang cukup besar.
Kabel Fiber Optik : saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step
Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.
b. Wireless
Transmisi radio : media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan
suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan
isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan
bergerak.
Transmisi Microwave : Gelombang mikro (microwave) merupakan

16

Lampiran 2 : Instrumen Test
INSTRUMEN PENILAIAN TES
Kompetensi
Bentuk Penilaian
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Pertemuan keAlokasi waktu
Tanggal

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Pengetahuan
Tes Tertulis
SMKN 1
X /I
Jaringan Dasar
Modul OSI
1
3 x 45 menit

Nama Peserta Didik
:
Nomor Absen
:
A. Pilihan Ganda
1. Model yang mendefenisikan standart untuk menghubungkan komputer-komputer dari
vendor-vendor yang berbeda disebut dengan…
A. MODEL 0SI 7 LAYER
B. TOPOLOGI
C. NETWORK SERVICE
D. NOS
2. Layer yang bertanggung jawab bagaimana data di konversi dan di format untuk
transfer data merupakan tanggung jawab dari layer……..
17

A. NETWORK
B. PRESENTATION
C. TRANSPORT
D. SESSION
E. PHYSICAL
3. Berikut adalah Jenis-Jenis Protocol Jaringan computer kecuali ……
A. Ethernet
B. NETWORK
C. Token Ring
D. FDDI
E. ATM
4. Yang termasuk dalam protocol-protokol pada layer physical yaitu ….
A. IEEE 802 (Ethernet standard), repeater, ISDN, TDR
B. IEEE 802.2 (Ethernet standard), media accesss control, logical link control,
controls the type of media
C. IEEE 802, IEEE 802.2, ISO 2110, ISDN
D. ISO 2110, ISDN, media access control, repeater
5. Fungsi yang mungkin dilakukan oleh layer network adalah ….
A. Mendeteksi error, mendeteksi virus, mengendalikan aliran, koneksi antar peralatan
B. Peralatan yang terdapat pada layer network adalah router , memperbaiki error
dengan mengirim, menyediakan transfer data yang lebih nyata
C. Membagi aliran data biner ke paket diskrit panjang tertentu, mendeteksi error,
memperbaiki error, memperbaiki error dengan mengirim, mengendalikan aliran,
peralatan yang terdapat pada layer ini adalah router
D. Mendeteksi virus, menyediakan transfer data yang lebih nyata, mengendalikan
aliran, koneksi antar peralatan
Kunci Jawaban
No
1
2
3
4
5

Jawaban
A
C
B
B
D

Pedoman Penskoran
No.
Soal
1
No. 1

Skor
20

2

No. 2

20

3

No. 3

20

4

No. 4

20

5

No. 5

20

18

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Sikap
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Kompetensi
Bentuk Penilaian
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Pertemuan keAlokasi waktu
Tanggal

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Sikap
Non Tes
SMKN 1
X /I
Jaringan Dasar
Modul OSI
1
3 x 45 menit

Nama Peserta Didik
:
Nomor Absen
:
Instrumen
No
1
2
3

:
Aspek

Hasil Pengamatan
1
2
3
4
5

Melaporkan data/informasi sesuai dengan
apa yang diamati dan dibaca
Melaksanakan dan menyelesaikan tugas
sesuai dengan perintah
Melaksanakan dan menyelesaikan tugas
sesuai dengan waktu yang ditetapkan
19

4

Menghargai pekerjaan teman dan berperan
aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok
Menyampaikan pendapat dengan bahasa
dan nada yang baik
Menghargai adanya perbedaan

5

Rubrik
:
Kriteria penilaian :
Petunjuk Penskoran :
Kriteria
Sangat baik sekali
Sangat baik
Baik
Cukup Baik
Kurang baik

Nilai = Jumlah Skor x 5
Skor
5
4
3
2
1

Lampiran 4 : Instrumen Penilaian Fortofolio
INSTRUMEN PENILAIAN KETRAMPILAN
Kompetensi
Bentuk Penilaian
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Pertemuan keAlokasi waktu
Tanggal

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Nama Siswa
No Siswa

:
:

Instrumen

:

No

Keterampilan
Non Tes
SMKN 1
X /I
Jaringan Dasar
Model OSI
3
4 x 45 menit

Aspek

Skor
2

1.
2.
3.

3

4

5

Menuliskan langkah kerja, alat, bahan
dalam pengamatan
Melaporkan hasil pengamatan
Mengemas laporan pengamatan dan hasil
pengamatan dalam bentuk file presentasi
20

4.

Mempresentasikan hasil pengamatan

Rubrik (Pedoman Penskoran)
Kriteria penilaian :
Kriteria
Berurutan dan lengkap
Lengkap tetapi tidak berurutan
Berurutan tetapi tidak lengkap
Tidak berurutan dan tidak
lengkap

Skor
5
4
3
2

Petunjuk Penskoran :
Nilai = Jumlah Skor x 5

21

Dokumen yang terkait

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Enriching students vocabulary by using word cards ( a classroom action research at second grade of marketing program class XI.2 SMK Nusantara, Ciputat South Tangerang

12 142 101

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Peningkatan Produktivitas sekolah : penelitian di SMK al-Amanah Serpong

20 218 83

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada SMK Bina Siswa 1 Gununghalu

27 252 1

Implementasi Term Frequency Inverse Document Frequency TF IDF dan Vector Space Model Untuk Klasifikasi Berita Bahasa Indonesia

20 102 40

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59