K T I ASUHAN KEPERAWATAN
LAPORAN AKHIR
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (INTERNA)
PADA Tn.“S” DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF (DENGUE
HEMORAGHIC FEVER) DI RUANG PERAWATAN V
(AR-RAHIM) RS ISLAM FAISL MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
Nama Mahasiswa
: Nurlaeli Rahim
Nim
: Ns 0616094
Tempat
: Perawatan V Lontara 3 Kamar 504
Tanggal
: 24/07/2017
I.
DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama
: Tn “S”
Tempat/ tanggal lahir
: Makassar/ 09-09-1991
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status perkawinan
: Kawin
Pendidikan terakhir
: SMA
Agama
: Islam
Suku
: Bugis Makassar
Pekerjaan
: Wiraswasta
Golongan darah
: O
Tanggal masuk rumah sakit
: 22/07/2017
Diagnosa
: DHF GR II
2. Penanggung Jawab / Pengantar
Nama
: Ny “E”
Tempat/ tanggal lahir
: Makassar/ 26-09-1995
Umur
: 22 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan terakhir
: SMA
Hubungan dengan klien
: Suami
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama : nyeri perut
2. Alasan masuk rumah sakit : klien mengatakan demam dirasakan + satu minggu
sebelum masuk rumah sakit, klien mengatakan demam dirasakan pada malam hari
(tengah malam) disertai dengan menggigil, mual, nyeri di kepala dan nyeri perut.
Klien mengatakan pernah berobat di klinik tanggal 18 juli 2017 dan mendapatkan
obat penurun panas paracetol tan, vitamin B com.
3. Riwayat penyakit
Provokative / palliatile
: Infeksi virus dengue
Quality
: Menusuk-nusuk
Region
: Perut
Severity
: Skala sedang no. 5
Timing
: Hilang timbul
4. Data medik
a. Dikirim oleh
: UGD
b. Diagnosa medik
-
Saat masuk
: Dispepsia
-
Saat pengkajian
: DHF GR II
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
-
Saat kecil
: Klien mengatakan tidak pernah mengalami sakit
serius yang membawa klien dirawat di rumah sakit,
klien mengatakan sakit yang biasa dialami hanya
demam.
-
Riwayat perawatan
: Tidak ada
-
Riwayat pengobatan
: Tidak ada
-
Riwayat operasi
: Tidak ada
2. Riwayat alergi : klien mengatakan tidak ada alergi obat
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
?
43
?
29
20
25
Keterangan gambar :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
37
?
?
?
?
: Klien
: Tinggal serumah
G1
: Kakek dan nenek dari ayah telah meninggal
G2
: Kakek dari ibu masih hidup, nenek sudah meninggal
G3
: Klien dengan saudara (satu laki-laki, satu perempuan)
Riwayat Psiko Sosio – Spritual
1. Pola koping
: Klien mengatakan menerima penyakit
saat
ini
dan
klien
yakin
dengan
kesembuhannya.
2. Harapan klien dengan penyakitnya
: Klien berharap cepat sembuh sehingga
bisa segera kembali ke rumah.
3. Konsep din
: Baik
4. Pengetahuan dengan penyakitnya
: Klien mengatakan mengerti dengan sakit
yang dialami demam berdarah.
5. Adaptasi
: Klien beradaptasi dengan petugas, sesama
klien dan keluarga
6. Faktor stressor
: Klien
mengatakan
stres
memikirkan
penyakitnya namun klien menerima dan
yakin akan kesembuhannya.
7. Hubungan dengan masyarakat
: Klien
mengatakan
kegiatan masyarakat.
sering
mengikuti
8. Perhatian terhadap orang lain
: Baik, klien mampu berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain.
9. Aktivitas sosial
: Tidak ada kegiatan sosial yang diikuti
klien.
10. Bahasa yang digunakan
: Bahasa Indonesia dan bahasa Makassar
11. Keadaan lingkungan
: Klien mengatakan lingkungan sekitar
rumah bersih
12. Kegiatan keagamaan / pola ibadah
: Tidak ada kegiatan keagamaan khusus
yang diikuti klien, klien mengatakan
shalat lima waktu.
13. Keyakinan tentang kesehatan
: Klien mengatakan dirinya yakin akan
kesembuhannya.
V. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
No.
1.
Kegiatan
Makan
Sebelum Sakit
-
-
1 porsi makan
-
½ porsi makan
dihabiskan
-
2 x/hari
Frekuensi makan 3
-
Klien lebih sering
x/hari
-
Saat ini / sakit
Semua jenis makanan
disukai
makan bubur
2.
Minuman
-
-
Klien mengatakan
-
Klien mengatakan
minum + 2500 cc/hari
hanya mampu minum +
Jenis minuman air
1000 cc/hari
putih
-
Jenis minuman air
putih
3.
Tidur
-
Tidur malam biasa 5
-
Tidur malam 8 jam
jam
-
Tidur siang 2 jam
-
Tidur siang jarang
-
Tidak ada kesulitan
-
Tidak ada kesulitan
tidur
tidur
4.
5.
6.
Eliminasi BAB
Eliminasi BAK
Aktivitas / latihan
-
Frekuensi 1 – 2 x/hari
-
Konsistensi lunak
-
Warna kuning
-
Frekuensi + 6 x/hari
-
Warna kuning jernih
-
Tidak ada aktivitas
-
Belum pernah BAB
selama dirawat
-
+ 5 x/hari
Tidak ada
dan latihan khusus
yang digeluti klien
7.
Personal hygiene
-
Klien mengatakan
mandi 2 – 3 x/hari
-
Cuci rambut 4
Tidak pernah
x/minggu
-
Memotong kuku 1
x/minggu
VI. PEMERIKSAAN FISIK
Hari : Senin, 24/07/2017
Jam : 09.00 Wita
1. Keadaan umum
Kehilangan BAB : Sebelum sakit 64 kg
(kehilangan BB : 6 kg)
setelah sakit 58 kg
TB : 173 cm
Kelemahan
: Klien nampak sehari-hari dalam melakukan aktivitas
Perubahan mood
: Tidak ada perubahan mood, stabil
Vital sign
:
TD : 100/90 mmHg
S : 36,2oC
N : 84 x/menit
P : 18 x/menit
Ciri-ciri tubuh
: tinggi 173 cm, kulit sawo matang
Tingkat kesadaran : Composimentis E : 6, M : 5, V : 4
2. Head to toe
-
Kulit / integument
-
Kepala / rambut
Insfeksi
: Tekstur elastis, tidak ada edema, tidak ada krepitasi
: Bentuk wajah oval, wajah simetris, rambut lebat
warna hitam, banyak ketombe, rambut kotor
Palpasi
-
Kuku
Insfeksi
-
: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
: Kuku pendek, kebersihan kuku sedang
Mata / penglihatan
Insfeksi
: Kedua mata simetris, kongjungtiva warna merah
muda, pupi baik, sclera warnah putih, refleks
terhadap cahaya baik
Palpasi
-
: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Hidung / penciuman
Insfeksi
: Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, secret ada,
fungsi penciuman normal
Palpasi
-
: Hidung ada nyeri tekan
Telinga / pendengaran
Insfeksi
: Bentuk telinga simetris, telinga kotor, banyak
serumen
Palpasi
-
: Tidak ada nyeri tekan
Mulut dan gigi
Insfeksi
: Bentuk mulut simetris, mulut tampak kering, gigi
terdapat carier
-
Leher
Insfeksi
: Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada kekakuan
pada leher.
-
Dada
Insfeksi
: Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi pada
dinding dada
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan
Perkusi
: Suara resonat
Auskultasi
: Pola napas regular, bunyi napas tasikuler, efpansi
paru seimbang, irama jantung seimbang
-
Abdomen
Insfeksi
: Simetris
Palpasi
: Tidak ada massa, tidak ada dislerded abdomen, ada
nyeri tekan pada pertengahan perut kuadran diri
dari kanan atas
Auskultasi
-
: Peastatik 15 x/menit
Perineum / genetalia
Tidak dilakukan pengkajian
-
Ektermitas atas / bawah
Atas
: Ekstermitas atas normal +/+, lengkap keadaan kuku
pending, kebersihan sedang
Bawah
: Ekstermitas bawah normal +/+, lengkap keadaan
kuku panjang kotor
3. Pengkajian data fokus
-
Sistem gastrointestinal
Insfeksi
: Perut simetris
Palpasi
: Ada nyeri tekan dipertengahan kuadran kiri dan
kanan atas
Auskultasi
: Peristalkis 15 x/menit
Perkusi
: Bunyi timpony
4. Pemeriksaan diagnostik
Hasil Pemeriksaan
Unit
Referensi
Leukosit 2.100
10” 3/l
4.0 – 10.00
Trombosit 50.000
10” 3Ul
150 – 450
%
37 – 54
9/Al
P = 11 – 15 L = 14 – 17
10” 6/Ul
3.50 – 5.50
SGOT 52
U/l
0 – 37
SGPT 20
U/l
0.42
Hematokril 44,7
Hb 15,2
Eritrosit 5.500.000
5. Penatalaksanaan terap I
-
Infus aseving
28 tts/menit
-
Paracetamol
500 mg/8 jam IV
-
Ranitiain
I amp/12 jam IIV
-
Ondanjetron
I amp/8 jam IIV
VII.
PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN
Arbovirus melalui nyamuk aegytpi beredar realisasi racun insfeksi virus dengue (viremia)
PF F2 hipotermia membentuk dan melepas zat C3a, C5a mengaktifkan sistem komplemen
hipotermia peningkatan reabsropsi Na + 4Ca H2O Permeditas membran meningkat
Agreseasi trombosit
Kerusakan endotel
pembuluh darah
Resiko syok
hipovolemik
Trombo stopenr
Merasakan dan
mengaktifasi faktor
pembekuan
Renjatan
hipovolumik dan
hipotensi
DIC
Resiko perdarahan
Kebocoran plasma
Perdarahan
Resiko refuse
jaringan tidak efektif
Hiposia jaringan
Asitsas metabolik
Resiko refuse syok
(hipovolemik)
Paru-paru
Kekurangan volume
cairan
Ke. Ektlosikuler
Abdomen
hepar
Asoltes
heporomegali
Efusi Plemura
Mual, muntah
Peningkatan luna abdomen
Ketidak efektifan
pola napas
Nyeri
Penatalaksanaan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
-
Klasifikasi Data
Data objektif
Data Subjektif
-
Kepala tampak kotor
-
Terdapat banyak ketombe
-
Terdapat banyak serumen di telinga
-
Klien mengatakan malas makan
dan hidung
-
Klien mengatakan selama sakit
-
-
hilang timbul
Klien tampak meringis bila
dilakukan palpasi pada perut
Klien mengatakan ada nyeri di perut
porsi tidak pernah dihabiskan
-
Klien mengatakan belum pernah
mandi selama di rumah sakit
pertengahan kuadran kiri dan kanan
atas
-
Klien mengatakan BB perut 6 kg
-
Test remfelide (+)
-
Klien mengatakan ada mual saat
-
Terdapat bintik petekie
-
Skala nyeri sedang (5)
-
Hasil lab
-
BB sebelum masuk RS : 64 kg
-
BB setelah masuk RS : 58 kg
-
TB : 173 cm
-
Infus asering 28 tts/menit
makan
-
Analisa Data
Data
No.
1.
DS :
-
Klien mengatakan
nyeri pada perut
-
Klien mengatakan
nyeri dirasakan
sedang
-
Problem
Infeksi virus dengue
Nyeri
Abdomen
Mengaktifkan sistem komplaimen
Membentuk dan melepas zat C3a,
G5a
Klien mengatakan
nyeri hilang timbul
Mengingkatkan redorspon Na +
DO :
-
Etilogi
Wajah tampak
meringis bila perut
di tekan
dan H2O
Kerusakan endotel
Merangsang dan mengaktifkan
faktor pembukaan
DIC
Perdarahan
Resiko jaringan tidak efektif
Hipoksia jaringan
Ke ektlavasikuler
Abdomen
Peningkatan intra abdomen
Nyeri
2.
DS :
-
Klien mengatakan
malas makan
-
Klien mengatakan
tidak pernah
dihabiskan
-
Klien mengatakan
makan bubur
-
Klien mengatakan
Infeksi virus dengue
Ketidak
seimbangan
Mengaktifkan sistem complain
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Permeabilitas membran meningkat
tubuh
Resiko syok hipovolemik
minum + 1000
cc/hari
-
Klien mengatakan
ada mual
-
Renjatan hipovolemik
hipotensi
Kebocoran plasma
Klien mengatakan
BB sebelum masuk
Keestra seluler
RS : 64 kg, BB
setelah masuk RS :
58 kg
DO :
Infus asering 28 tts/m
Abdomen
Ascites
Mual / muntah
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
3.
DS :
-
Klien mengatakan
belum pernah
mandi selama di
rumah sakit
DO :
-
Tampak rambut
Infeksi virus dengue
Defisit
perawatan diri
Hospitalisasi
Kendala lingkungan
kotor banyak
ketombe
-
Tampak banyak
serumen di telinga
dan hidung
-
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agens cedera biologis (infeksi virus dengue)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makanan
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kendala lingkungan
Diagnosa
NOC
NIC
Nyeri perut berhubungan
Setelah dilakukan perawatan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan agens cedera
klien dapat :
komprehensif meliputi (lokasi,
biologis
1. Mengenali kapan nyeri
frekuensi buat nyeri dan faktor
No.
1.
terjadi
2. Menggambarkan faktor
penyebab
3. Menggunakan tindakan
pencegahan
4. Menggunakan tindakan
pengurangan (nyeri)
tanpa analgesik
pencetus)
2. Gali bersama faktor-faktor yang
dapat menurunkan dan
memperberat nyeri
3. Berikan informasi mengenai
nyeri (penyebab nyeri berapa
lama nyeri dirasakan)
4. Ajarkan penggunaan teknik non
farmakologi
5. Perawatan analgesik dengan
pemantauan
6. Libatkan keluarga dalam
modaliter penurunan nyeri jika
memungkinkan
2.
Ketidakseimbangan nutrisi
Setelah dilakukan perawatan
kurang dari kebutuhan
pada klien :
tubuh berhubungan dengan
1. Asupan makanan dan
kurang asupan makanan
cairan terpenuhi
2. Asupan nutrisi terpenuhi
1. Monitoring intake dan asupan
kalori makanan harian
2. Ajarkan dan dukung konsep
nutrisi yang baik dengan klien
3. Dorong klien untuk
mendiskusikan makanan yang
disukai bersama ahli gizi
4. Timbang BB klien secara rutin
5. Monitoring tanda-tanda fisiologi
(tanda vital)
6. Batasi makanan sesuai jadwal,
makanan pembuka dan makanan
ringan
3.
Defisit perawatan diri
Setelah dilakukan perawatan
berhubungan dengan
1. Klien dapat melakukan
kendala lingkungan
perawatan diri
2. Klien dapat menjaga
kebersihan diri
1. Monitoring kemampuan
perawatan diri
2. Pertimbangkan budaya klien
ketika meningkatkan aktivitas
perawatan diri
3. Monitoring kebutuhan klien
terkait alat-alat kebersihan
4. Dorong klien untuk melakukan
aktivitas normal sehari-hari
sampai batas kemampuan
5. Ajarkan keluarga untuk
mendukung kemandirian dengan
membantu ketika klien tidak
mampu melakukan perawatan
diri
IMPLEMENTASI
No.
1.
Nama
: Tn “S”
Tanggal : 25-07-2017
Umur
: 25 tahun
Dx
:
DHF GR II
Diagnosa
Nyeri perut
Implementasi
1. Melakukan pengkajian nyeri secara
berhubungan dengan
komprehensif
agens cedera biologis
Hasil :
D/O : lokasi nyeri di tengah kuadran
Evaluasi
S/ :
-
Klien mengatakan nyeri
perut
-
atas kiri kanan, frekuensi hilang
Klien mengatakan nyeri
saat ditekan
timbul, nyeri dirasakan ketika perut
O/ :
ditekan
-
D/S : Klien mengatakan nyeri perut
kuadran kanan dan kiri
2. Mengkaji faktor-faktor yang dapat
mempercepat dan menurunkan nyeri
Nyeri pada tengah
atas
-
Klien tampak mengerti
Hasil :
tentang penjelasan yang
D/S : Klien mengatakan nyeri ketika
diberikan
perut ditekan, Klien mengatakan
bila melakukan aktivitas rasa nyeri
muncul
3. Memberikan informasi
-
Klien tampak melakukan
teknik relaksasi
A/ : Sebagian masalah
teratasi
mengenainya
P/ : Lanjutkan intervensi 1, 2,
Hasil : klien mengerti tentang
3, 4, 5
penjelasan yang diberikan
4. Mengajarkan teknik nor farnologil
Hasil : Mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam
5. Penatalaksanaan analgetik
Hasil : Meningkatkan klien minum
obat pct 500 mg
6. Melibatkan keluarga dalam
modditer penurunan nyeri
Hasil : keluarga berpartisipasi
2.
Ketidakseimbangan
1. Memonitoring intake dan asupan
S/ :
-
Klien mengatakan malas
nutrisi kurang dari
kalori makanan
kebutuhan tubuh
Hasil :
berhubungan kurang
DS : Klien mengatakan malas
asupan makanan
makan, klien mengatakan porsi
makan tidak pernah
makan tidak pernah dihabiskan
dihabiskan
makan
-
Klien mengatakan porsi
DO : Tampak porsi tidak dihabiskan
O/ : BB 59 kg
BB : 59 kg
-
2. Mengajarkan dan mendorong konsp
Klien nampak mengerti
tentang apa yang
nutrisi untuk klien
disampaikan
Hasil : Klien mengatakan dapat
TTV :
memahami
TD : 100/90 mmHg
3. Mendorong klien untuk
N : 80 x/menit
mendiskusikan makanan yang
S : 36,5oC
disukai
P : 18 x/menit
Hasil : Klien mengatakan ingin
A/ : Masalah belum teratasi
makan nasi, ganti bubur
P/ : Pertahankan intervensi 1,
4. Menimbang BB klien secara rutin :
BB 59 kg
5. Memonitoring tanda-tanda fisiologis
TD : 100/90 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5oC
P : 18 x/menit
6. Memberi makanan sesuai jadwal
makanan pembuka dan makanan
ringan
Hasil : Klien mengatakan mengerti
dan mengatur makanan sesuai
jadwal
4, 5
3.
Defisit perawatan diri
1. Memonitoring kemampuan
berhubungan dengan
perawatan diri
kendala lingkungan
Hasil : Klien dibantu dalam
mengganti pakaian
S/ :
-
Klien mengatakan belum
pernah mandi
-
2. Mempertimbangkan budaya klien
Klien mengatakan belum
pernah cuci rambut
ketika meningkatkan aktivitas
O/ :
perawatan diri
-
Hasil : 3. Memonitoring kebutuhan klien
terkait alat-alat kosmetik
ketombe
-
Gigi kotor
-
Klien tampak berusaha
Hasil : ada sampo, ada sabun dan
ada handuk
4. Mendorong klien untuk melakukan
Rambut kotor, banyak
memenuhi ADL sendiri
-
Klien tampak masih
lemah
aktivitas sehari-hari sampai batas
A/ : Masalah belum teratasi
kemampuan
P/ : Pertahankan intervensi 1,
Hasil : klien melakukan kegiatan
2, 3, 4
sendiri sesuai batas kemampuan
5. Mengajarkan keluarga untuk
mendorong kemampuan klien
dengan membantu klien melakukan
perawatan diri
Nama
: Tn “S”
Tanggal : 26-07-2017
Umur
: 25 tahun
Dx
:
DHF GR II
No.
Diagnosa
Implementasi
1.
Cedera perut B/D agens
1. Melakukan pengkajian nyeri secara
cedera fisik
Evaluasi
S/ : Klien mengatakan tidak
komprehensif
ada nyeri
Hasil : Klien mengatakan tidak ada
O/ : Wajah rileks tidak ada
nyeri saat ditekan
nyeri tekan pada perut
2. Mengkaji faktor-faktor penyebab
nyeri
A/ : Masalah teratsi
P/ : -
Hasil : Klien mengatakan saat perut
ditekan sudah tidak ada rasa sakit
3. Memantau pemakaian analgetik
Hasil : Analgesik distop
2.
Ketidakseimbangan
1. Memonitoring intake dan asupan
S/ : Klien mengatakan nafsu
nutrisi kurang dari
makanan
makan mulai membaik
kebutuhan tubuh BD
Hasil :
O/ : Makanan masih tampak
kurang asupan makanan
-
Klien mengatakan nafsu makan
tersisa, BB : 59 kg
mulai membaik
A/ : Masalah belum teratasi
Klien mengatakan makan nasi
P/ : Pertahankan intervensi 1,
-
DO/ : Tampak porsi tersisa sedikit
2, 3, 4
(dua sendok makan)
2. Menimbang BB
Hasil : 59 kg
3. Memonitoring tanda-tanda vital
TD : 110/90 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5oC
P : 18 x/menit
3.
Defisit perawatan diri
berhubungan dengan
kendala lingkungan
1. Memonitoring kemampuan
perawatan diri
2. Memonitoring kemampuan klien
S/ : Klien mengatakan belum
mandi, klien mengatakan
sudah sakit gigi
untuk melakukan kegiatan sehari-
O/ : tampak rambut kotor
hari
A/ : Masalah sebagian teratasi
3. Mempertimbangkan budaya klien
ketika meningkatkan aktivitas
perawatan diri
4. Mempertimbangkan badan klien
ketika meningkatkan perawatan diri
P/ : Pertahankan intervensi
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (INTERNA)
PADA Tn.“S” DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF (DENGUE
HEMORAGHIC FEVER) DI RUANG PERAWATAN V
(AR-RAHIM) RS ISLAM FAISL MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
Nama Mahasiswa
: Nurlaeli Rahim
Nim
: Ns 0616094
Tempat
: Perawatan V Lontara 3 Kamar 504
Tanggal
: 24/07/2017
I.
DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama
: Tn “S”
Tempat/ tanggal lahir
: Makassar/ 09-09-1991
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status perkawinan
: Kawin
Pendidikan terakhir
: SMA
Agama
: Islam
Suku
: Bugis Makassar
Pekerjaan
: Wiraswasta
Golongan darah
: O
Tanggal masuk rumah sakit
: 22/07/2017
Diagnosa
: DHF GR II
2. Penanggung Jawab / Pengantar
Nama
: Ny “E”
Tempat/ tanggal lahir
: Makassar/ 26-09-1995
Umur
: 22 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan terakhir
: SMA
Hubungan dengan klien
: Suami
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama : nyeri perut
2. Alasan masuk rumah sakit : klien mengatakan demam dirasakan + satu minggu
sebelum masuk rumah sakit, klien mengatakan demam dirasakan pada malam hari
(tengah malam) disertai dengan menggigil, mual, nyeri di kepala dan nyeri perut.
Klien mengatakan pernah berobat di klinik tanggal 18 juli 2017 dan mendapatkan
obat penurun panas paracetol tan, vitamin B com.
3. Riwayat penyakit
Provokative / palliatile
: Infeksi virus dengue
Quality
: Menusuk-nusuk
Region
: Perut
Severity
: Skala sedang no. 5
Timing
: Hilang timbul
4. Data medik
a. Dikirim oleh
: UGD
b. Diagnosa medik
-
Saat masuk
: Dispepsia
-
Saat pengkajian
: DHF GR II
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
-
Saat kecil
: Klien mengatakan tidak pernah mengalami sakit
serius yang membawa klien dirawat di rumah sakit,
klien mengatakan sakit yang biasa dialami hanya
demam.
-
Riwayat perawatan
: Tidak ada
-
Riwayat pengobatan
: Tidak ada
-
Riwayat operasi
: Tidak ada
2. Riwayat alergi : klien mengatakan tidak ada alergi obat
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
?
43
?
29
20
25
Keterangan gambar :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
37
?
?
?
?
: Klien
: Tinggal serumah
G1
: Kakek dan nenek dari ayah telah meninggal
G2
: Kakek dari ibu masih hidup, nenek sudah meninggal
G3
: Klien dengan saudara (satu laki-laki, satu perempuan)
Riwayat Psiko Sosio – Spritual
1. Pola koping
: Klien mengatakan menerima penyakit
saat
ini
dan
klien
yakin
dengan
kesembuhannya.
2. Harapan klien dengan penyakitnya
: Klien berharap cepat sembuh sehingga
bisa segera kembali ke rumah.
3. Konsep din
: Baik
4. Pengetahuan dengan penyakitnya
: Klien mengatakan mengerti dengan sakit
yang dialami demam berdarah.
5. Adaptasi
: Klien beradaptasi dengan petugas, sesama
klien dan keluarga
6. Faktor stressor
: Klien
mengatakan
stres
memikirkan
penyakitnya namun klien menerima dan
yakin akan kesembuhannya.
7. Hubungan dengan masyarakat
: Klien
mengatakan
kegiatan masyarakat.
sering
mengikuti
8. Perhatian terhadap orang lain
: Baik, klien mampu berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain.
9. Aktivitas sosial
: Tidak ada kegiatan sosial yang diikuti
klien.
10. Bahasa yang digunakan
: Bahasa Indonesia dan bahasa Makassar
11. Keadaan lingkungan
: Klien mengatakan lingkungan sekitar
rumah bersih
12. Kegiatan keagamaan / pola ibadah
: Tidak ada kegiatan keagamaan khusus
yang diikuti klien, klien mengatakan
shalat lima waktu.
13. Keyakinan tentang kesehatan
: Klien mengatakan dirinya yakin akan
kesembuhannya.
V. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
No.
1.
Kegiatan
Makan
Sebelum Sakit
-
-
1 porsi makan
-
½ porsi makan
dihabiskan
-
2 x/hari
Frekuensi makan 3
-
Klien lebih sering
x/hari
-
Saat ini / sakit
Semua jenis makanan
disukai
makan bubur
2.
Minuman
-
-
Klien mengatakan
-
Klien mengatakan
minum + 2500 cc/hari
hanya mampu minum +
Jenis minuman air
1000 cc/hari
putih
-
Jenis minuman air
putih
3.
Tidur
-
Tidur malam biasa 5
-
Tidur malam 8 jam
jam
-
Tidur siang 2 jam
-
Tidur siang jarang
-
Tidak ada kesulitan
-
Tidak ada kesulitan
tidur
tidur
4.
5.
6.
Eliminasi BAB
Eliminasi BAK
Aktivitas / latihan
-
Frekuensi 1 – 2 x/hari
-
Konsistensi lunak
-
Warna kuning
-
Frekuensi + 6 x/hari
-
Warna kuning jernih
-
Tidak ada aktivitas
-
Belum pernah BAB
selama dirawat
-
+ 5 x/hari
Tidak ada
dan latihan khusus
yang digeluti klien
7.
Personal hygiene
-
Klien mengatakan
mandi 2 – 3 x/hari
-
Cuci rambut 4
Tidak pernah
x/minggu
-
Memotong kuku 1
x/minggu
VI. PEMERIKSAAN FISIK
Hari : Senin, 24/07/2017
Jam : 09.00 Wita
1. Keadaan umum
Kehilangan BAB : Sebelum sakit 64 kg
(kehilangan BB : 6 kg)
setelah sakit 58 kg
TB : 173 cm
Kelemahan
: Klien nampak sehari-hari dalam melakukan aktivitas
Perubahan mood
: Tidak ada perubahan mood, stabil
Vital sign
:
TD : 100/90 mmHg
S : 36,2oC
N : 84 x/menit
P : 18 x/menit
Ciri-ciri tubuh
: tinggi 173 cm, kulit sawo matang
Tingkat kesadaran : Composimentis E : 6, M : 5, V : 4
2. Head to toe
-
Kulit / integument
-
Kepala / rambut
Insfeksi
: Tekstur elastis, tidak ada edema, tidak ada krepitasi
: Bentuk wajah oval, wajah simetris, rambut lebat
warna hitam, banyak ketombe, rambut kotor
Palpasi
-
Kuku
Insfeksi
-
: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
: Kuku pendek, kebersihan kuku sedang
Mata / penglihatan
Insfeksi
: Kedua mata simetris, kongjungtiva warna merah
muda, pupi baik, sclera warnah putih, refleks
terhadap cahaya baik
Palpasi
-
: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Hidung / penciuman
Insfeksi
: Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, secret ada,
fungsi penciuman normal
Palpasi
-
: Hidung ada nyeri tekan
Telinga / pendengaran
Insfeksi
: Bentuk telinga simetris, telinga kotor, banyak
serumen
Palpasi
-
: Tidak ada nyeri tekan
Mulut dan gigi
Insfeksi
: Bentuk mulut simetris, mulut tampak kering, gigi
terdapat carier
-
Leher
Insfeksi
: Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada kekakuan
pada leher.
-
Dada
Insfeksi
: Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi pada
dinding dada
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan
Perkusi
: Suara resonat
Auskultasi
: Pola napas regular, bunyi napas tasikuler, efpansi
paru seimbang, irama jantung seimbang
-
Abdomen
Insfeksi
: Simetris
Palpasi
: Tidak ada massa, tidak ada dislerded abdomen, ada
nyeri tekan pada pertengahan perut kuadran diri
dari kanan atas
Auskultasi
-
: Peastatik 15 x/menit
Perineum / genetalia
Tidak dilakukan pengkajian
-
Ektermitas atas / bawah
Atas
: Ekstermitas atas normal +/+, lengkap keadaan kuku
pending, kebersihan sedang
Bawah
: Ekstermitas bawah normal +/+, lengkap keadaan
kuku panjang kotor
3. Pengkajian data fokus
-
Sistem gastrointestinal
Insfeksi
: Perut simetris
Palpasi
: Ada nyeri tekan dipertengahan kuadran kiri dan
kanan atas
Auskultasi
: Peristalkis 15 x/menit
Perkusi
: Bunyi timpony
4. Pemeriksaan diagnostik
Hasil Pemeriksaan
Unit
Referensi
Leukosit 2.100
10” 3/l
4.0 – 10.00
Trombosit 50.000
10” 3Ul
150 – 450
%
37 – 54
9/Al
P = 11 – 15 L = 14 – 17
10” 6/Ul
3.50 – 5.50
SGOT 52
U/l
0 – 37
SGPT 20
U/l
0.42
Hematokril 44,7
Hb 15,2
Eritrosit 5.500.000
5. Penatalaksanaan terap I
-
Infus aseving
28 tts/menit
-
Paracetamol
500 mg/8 jam IV
-
Ranitiain
I amp/12 jam IIV
-
Ondanjetron
I amp/8 jam IIV
VII.
PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN
Arbovirus melalui nyamuk aegytpi beredar realisasi racun insfeksi virus dengue (viremia)
PF F2 hipotermia membentuk dan melepas zat C3a, C5a mengaktifkan sistem komplemen
hipotermia peningkatan reabsropsi Na + 4Ca H2O Permeditas membran meningkat
Agreseasi trombosit
Kerusakan endotel
pembuluh darah
Resiko syok
hipovolemik
Trombo stopenr
Merasakan dan
mengaktifasi faktor
pembekuan
Renjatan
hipovolumik dan
hipotensi
DIC
Resiko perdarahan
Kebocoran plasma
Perdarahan
Resiko refuse
jaringan tidak efektif
Hiposia jaringan
Asitsas metabolik
Resiko refuse syok
(hipovolemik)
Paru-paru
Kekurangan volume
cairan
Ke. Ektlosikuler
Abdomen
hepar
Asoltes
heporomegali
Efusi Plemura
Mual, muntah
Peningkatan luna abdomen
Ketidak efektifan
pola napas
Nyeri
Penatalaksanaan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
-
Klasifikasi Data
Data objektif
Data Subjektif
-
Kepala tampak kotor
-
Terdapat banyak ketombe
-
Terdapat banyak serumen di telinga
-
Klien mengatakan malas makan
dan hidung
-
Klien mengatakan selama sakit
-
-
hilang timbul
Klien tampak meringis bila
dilakukan palpasi pada perut
Klien mengatakan ada nyeri di perut
porsi tidak pernah dihabiskan
-
Klien mengatakan belum pernah
mandi selama di rumah sakit
pertengahan kuadran kiri dan kanan
atas
-
Klien mengatakan BB perut 6 kg
-
Test remfelide (+)
-
Klien mengatakan ada mual saat
-
Terdapat bintik petekie
-
Skala nyeri sedang (5)
-
Hasil lab
-
BB sebelum masuk RS : 64 kg
-
BB setelah masuk RS : 58 kg
-
TB : 173 cm
-
Infus asering 28 tts/menit
makan
-
Analisa Data
Data
No.
1.
DS :
-
Klien mengatakan
nyeri pada perut
-
Klien mengatakan
nyeri dirasakan
sedang
-
Problem
Infeksi virus dengue
Nyeri
Abdomen
Mengaktifkan sistem komplaimen
Membentuk dan melepas zat C3a,
G5a
Klien mengatakan
nyeri hilang timbul
Mengingkatkan redorspon Na +
DO :
-
Etilogi
Wajah tampak
meringis bila perut
di tekan
dan H2O
Kerusakan endotel
Merangsang dan mengaktifkan
faktor pembukaan
DIC
Perdarahan
Resiko jaringan tidak efektif
Hipoksia jaringan
Ke ektlavasikuler
Abdomen
Peningkatan intra abdomen
Nyeri
2.
DS :
-
Klien mengatakan
malas makan
-
Klien mengatakan
tidak pernah
dihabiskan
-
Klien mengatakan
makan bubur
-
Klien mengatakan
Infeksi virus dengue
Ketidak
seimbangan
Mengaktifkan sistem complain
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Permeabilitas membran meningkat
tubuh
Resiko syok hipovolemik
minum + 1000
cc/hari
-
Klien mengatakan
ada mual
-
Renjatan hipovolemik
hipotensi
Kebocoran plasma
Klien mengatakan
BB sebelum masuk
Keestra seluler
RS : 64 kg, BB
setelah masuk RS :
58 kg
DO :
Infus asering 28 tts/m
Abdomen
Ascites
Mual / muntah
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
3.
DS :
-
Klien mengatakan
belum pernah
mandi selama di
rumah sakit
DO :
-
Tampak rambut
Infeksi virus dengue
Defisit
perawatan diri
Hospitalisasi
Kendala lingkungan
kotor banyak
ketombe
-
Tampak banyak
serumen di telinga
dan hidung
-
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agens cedera biologis (infeksi virus dengue)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makanan
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kendala lingkungan
Diagnosa
NOC
NIC
Nyeri perut berhubungan
Setelah dilakukan perawatan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan agens cedera
klien dapat :
komprehensif meliputi (lokasi,
biologis
1. Mengenali kapan nyeri
frekuensi buat nyeri dan faktor
No.
1.
terjadi
2. Menggambarkan faktor
penyebab
3. Menggunakan tindakan
pencegahan
4. Menggunakan tindakan
pengurangan (nyeri)
tanpa analgesik
pencetus)
2. Gali bersama faktor-faktor yang
dapat menurunkan dan
memperberat nyeri
3. Berikan informasi mengenai
nyeri (penyebab nyeri berapa
lama nyeri dirasakan)
4. Ajarkan penggunaan teknik non
farmakologi
5. Perawatan analgesik dengan
pemantauan
6. Libatkan keluarga dalam
modaliter penurunan nyeri jika
memungkinkan
2.
Ketidakseimbangan nutrisi
Setelah dilakukan perawatan
kurang dari kebutuhan
pada klien :
tubuh berhubungan dengan
1. Asupan makanan dan
kurang asupan makanan
cairan terpenuhi
2. Asupan nutrisi terpenuhi
1. Monitoring intake dan asupan
kalori makanan harian
2. Ajarkan dan dukung konsep
nutrisi yang baik dengan klien
3. Dorong klien untuk
mendiskusikan makanan yang
disukai bersama ahli gizi
4. Timbang BB klien secara rutin
5. Monitoring tanda-tanda fisiologi
(tanda vital)
6. Batasi makanan sesuai jadwal,
makanan pembuka dan makanan
ringan
3.
Defisit perawatan diri
Setelah dilakukan perawatan
berhubungan dengan
1. Klien dapat melakukan
kendala lingkungan
perawatan diri
2. Klien dapat menjaga
kebersihan diri
1. Monitoring kemampuan
perawatan diri
2. Pertimbangkan budaya klien
ketika meningkatkan aktivitas
perawatan diri
3. Monitoring kebutuhan klien
terkait alat-alat kebersihan
4. Dorong klien untuk melakukan
aktivitas normal sehari-hari
sampai batas kemampuan
5. Ajarkan keluarga untuk
mendukung kemandirian dengan
membantu ketika klien tidak
mampu melakukan perawatan
diri
IMPLEMENTASI
No.
1.
Nama
: Tn “S”
Tanggal : 25-07-2017
Umur
: 25 tahun
Dx
:
DHF GR II
Diagnosa
Nyeri perut
Implementasi
1. Melakukan pengkajian nyeri secara
berhubungan dengan
komprehensif
agens cedera biologis
Hasil :
D/O : lokasi nyeri di tengah kuadran
Evaluasi
S/ :
-
Klien mengatakan nyeri
perut
-
atas kiri kanan, frekuensi hilang
Klien mengatakan nyeri
saat ditekan
timbul, nyeri dirasakan ketika perut
O/ :
ditekan
-
D/S : Klien mengatakan nyeri perut
kuadran kanan dan kiri
2. Mengkaji faktor-faktor yang dapat
mempercepat dan menurunkan nyeri
Nyeri pada tengah
atas
-
Klien tampak mengerti
Hasil :
tentang penjelasan yang
D/S : Klien mengatakan nyeri ketika
diberikan
perut ditekan, Klien mengatakan
bila melakukan aktivitas rasa nyeri
muncul
3. Memberikan informasi
-
Klien tampak melakukan
teknik relaksasi
A/ : Sebagian masalah
teratasi
mengenainya
P/ : Lanjutkan intervensi 1, 2,
Hasil : klien mengerti tentang
3, 4, 5
penjelasan yang diberikan
4. Mengajarkan teknik nor farnologil
Hasil : Mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam
5. Penatalaksanaan analgetik
Hasil : Meningkatkan klien minum
obat pct 500 mg
6. Melibatkan keluarga dalam
modditer penurunan nyeri
Hasil : keluarga berpartisipasi
2.
Ketidakseimbangan
1. Memonitoring intake dan asupan
S/ :
-
Klien mengatakan malas
nutrisi kurang dari
kalori makanan
kebutuhan tubuh
Hasil :
berhubungan kurang
DS : Klien mengatakan malas
asupan makanan
makan, klien mengatakan porsi
makan tidak pernah
makan tidak pernah dihabiskan
dihabiskan
makan
-
Klien mengatakan porsi
DO : Tampak porsi tidak dihabiskan
O/ : BB 59 kg
BB : 59 kg
-
2. Mengajarkan dan mendorong konsp
Klien nampak mengerti
tentang apa yang
nutrisi untuk klien
disampaikan
Hasil : Klien mengatakan dapat
TTV :
memahami
TD : 100/90 mmHg
3. Mendorong klien untuk
N : 80 x/menit
mendiskusikan makanan yang
S : 36,5oC
disukai
P : 18 x/menit
Hasil : Klien mengatakan ingin
A/ : Masalah belum teratasi
makan nasi, ganti bubur
P/ : Pertahankan intervensi 1,
4. Menimbang BB klien secara rutin :
BB 59 kg
5. Memonitoring tanda-tanda fisiologis
TD : 100/90 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5oC
P : 18 x/menit
6. Memberi makanan sesuai jadwal
makanan pembuka dan makanan
ringan
Hasil : Klien mengatakan mengerti
dan mengatur makanan sesuai
jadwal
4, 5
3.
Defisit perawatan diri
1. Memonitoring kemampuan
berhubungan dengan
perawatan diri
kendala lingkungan
Hasil : Klien dibantu dalam
mengganti pakaian
S/ :
-
Klien mengatakan belum
pernah mandi
-
2. Mempertimbangkan budaya klien
Klien mengatakan belum
pernah cuci rambut
ketika meningkatkan aktivitas
O/ :
perawatan diri
-
Hasil : 3. Memonitoring kebutuhan klien
terkait alat-alat kosmetik
ketombe
-
Gigi kotor
-
Klien tampak berusaha
Hasil : ada sampo, ada sabun dan
ada handuk
4. Mendorong klien untuk melakukan
Rambut kotor, banyak
memenuhi ADL sendiri
-
Klien tampak masih
lemah
aktivitas sehari-hari sampai batas
A/ : Masalah belum teratasi
kemampuan
P/ : Pertahankan intervensi 1,
Hasil : klien melakukan kegiatan
2, 3, 4
sendiri sesuai batas kemampuan
5. Mengajarkan keluarga untuk
mendorong kemampuan klien
dengan membantu klien melakukan
perawatan diri
Nama
: Tn “S”
Tanggal : 26-07-2017
Umur
: 25 tahun
Dx
:
DHF GR II
No.
Diagnosa
Implementasi
1.
Cedera perut B/D agens
1. Melakukan pengkajian nyeri secara
cedera fisik
Evaluasi
S/ : Klien mengatakan tidak
komprehensif
ada nyeri
Hasil : Klien mengatakan tidak ada
O/ : Wajah rileks tidak ada
nyeri saat ditekan
nyeri tekan pada perut
2. Mengkaji faktor-faktor penyebab
nyeri
A/ : Masalah teratsi
P/ : -
Hasil : Klien mengatakan saat perut
ditekan sudah tidak ada rasa sakit
3. Memantau pemakaian analgetik
Hasil : Analgesik distop
2.
Ketidakseimbangan
1. Memonitoring intake dan asupan
S/ : Klien mengatakan nafsu
nutrisi kurang dari
makanan
makan mulai membaik
kebutuhan tubuh BD
Hasil :
O/ : Makanan masih tampak
kurang asupan makanan
-
Klien mengatakan nafsu makan
tersisa, BB : 59 kg
mulai membaik
A/ : Masalah belum teratasi
Klien mengatakan makan nasi
P/ : Pertahankan intervensi 1,
-
DO/ : Tampak porsi tersisa sedikit
2, 3, 4
(dua sendok makan)
2. Menimbang BB
Hasil : 59 kg
3. Memonitoring tanda-tanda vital
TD : 110/90 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5oC
P : 18 x/menit
3.
Defisit perawatan diri
berhubungan dengan
kendala lingkungan
1. Memonitoring kemampuan
perawatan diri
2. Memonitoring kemampuan klien
S/ : Klien mengatakan belum
mandi, klien mengatakan
sudah sakit gigi
untuk melakukan kegiatan sehari-
O/ : tampak rambut kotor
hari
A/ : Masalah sebagian teratasi
3. Mempertimbangkan budaya klien
ketika meningkatkan aktivitas
perawatan diri
4. Mempertimbangkan badan klien
ketika meningkatkan perawatan diri
P/ : Pertahankan intervensi