Laporan Praktikum Mikrobiologi Faktor Li

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
M I K ROBI OLOGI
(FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME)

Disusun oleh:

NAMA

:

LASINRANG ADITIA

NIM

:

60300112034

KELAS

:


BIOLOGI A

KELOMPOK

:

II (Dua)

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014

@Copyright Lasinrang Aditia

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan

lengkap


praktikum

Mikrobiologi

dengan

judul

“Faktor

Lingkungan Yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme”
yang disusun oleh:

Nama

: Lasinrang Aditia

Nim


: 60300112034

Kelas

: Biologi A

Kelmpok

: II (dua)

Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

Samata-Gowa,

November 2014

Kordinator Asisten

Asisten


(Nabillah Purnawijaya)
6030111038

(Rahmania Sari)
60300111056

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

(Eka Sukmawaty, S.Si, M.Si)

@Copyright Lasinrang Aditia

A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui
pengaruh suhu, tekanan osmotik, sinar UV, dan pH terhadap pertumbuhan
mikroorganisme.
B. Dasar Teori
Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu
jasad. Pembelahan sel adalah hasil dari pertumbuhan sel. Pada jasad bersel

tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambahan
jumlah individu. Misalnya pembelahan sel pada bakteri akan menghasilkan
pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada jasad bersel banyak
(multiseluler),

pembelahan sel tidak

menghasilkan pertambahan

jumlah

individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan jaringan atau bertambah besar
jasadnya (Suharjono, 2006).
Pertumbuhan mikroba pada umumnya sangat tergantung dan dipengaruhi
oleh faktor lingkungan, perubahan faktor lingkungan dapat mengakibatkan
perubahan sifat morfologi dan fisiologi. Hal ini dikarenakan, mikroba selain
menyediakan nutrient yang sesuai untuk kultivasinya, juga diperlukan faktor
lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan optimumnya. Mikroba tidak hanya
bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukkan respon yang
berbeda – beda. Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipe mikroba, diperlukan

suatu kombinasi nutrient serta faktor lingkungan yang sesuai (Hafsah, 2009).
Selain untuk menyediakan nutrien yang sesuai dengan kultivitas, mikroba
juga perlu disediakan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan optimum
mikroba khususnya bakteri yang sangat bervariasi dalam persyaratan nutrisinya,
tetapi juga menunjukkan respon yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di
dalam

lingkungannya.

Untuk

berhasilnya

kultivitas

berbagai

variasi

mikroorganisme, dibutuhkan suatu kombinasi nutrien serta lingkungan fisik yang

sesuai. Selain itu suhu juga mempengaruhi laju pertumbuhan dan jumlah total

@Copyright Lasinrang Aditia

pertumbuhan organisme. Keragaman suhu dapat juga mempengaruhi atau
merubah proses metabolik tertentu serta morfologi sel ( Darkuni, 2001).
Selain itu pertumbuhan bakteri juga

akan dipengaruhi oleh faktor

lingkungan lainnya. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang
memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbedadan pada akhirnya
memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya. Kebanyakan
mikroba dapat tumbuh pada kisaran sebesar pH 3–4 unit pH atau kisaran 1000–
10000 kali konsentrasi ion hydrogen. Kebanyakan bakteri mempunyai pH
optimum sekisar pH 6–7.5, Khamir mempunyai pH 4-5 dan tumbuh pada kisaran
pH 2.5–8 dan kapang mempunyai pH optimum antara 5 dan 7 dan dapat tumbuh
pada kisaran pH 3–8.5. Dalam fermentasi, control pH penting sekali dilakukan
karena pH yang optimum harus tetap dipertahankan (Hafsah, 2009).
Faktor temperatur merupakan faktor lingkungan terpenting yang

mempengaruhi peertumbuhan dan kehidupan mikroba karena enzim yang
menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan
temperatur minimum, optimum dan maksimum yang dimiliki mikrobia
digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu mikrobia psikrofil, mikrobia mesofil,
dan mikrobia termofil. Suhu inkubasi yang memungkinkan pertumbuhan tersepat
selama periode waktu yang singkat yang dikenal sebagai suhu pertumbuhan yang
optimum (Suharni, 2008).
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai
berikut:
Hari/tanggal

: Kamis/20 November 2014

Waktu

: 10.30-12.30 WITA

Tempat


: Laboratorium Mikrobiologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa

@Copyright Lasinrang Aditia

D. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu oven, inkubator,
laboratory refrigerator, Laminar Air Flow (LAF), vortex mixer, mikropipet,
tip, tabung reaksi, cawan petri, jarum inokulum/ose, rak tabung dan bunsen.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu biakan bakteri,
NB (Nutrient Broth), NA (Nutrient Agar), NaCl (0,5%, 3%, 5% dan 15%),
kertas lakmus, KOH, NaOH, kapas, aluminium, label, spidol, tissue dan
sunlight.
E. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
a. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Menyiapkan 4 buah yang masing-masing dibagi 4 tabung reaksi diisi
dengan NB (Nutrient Broth).
3) Selanjutnya, mengisi masing-masing 4 buah tabung reaksi dengan
menggunakan kultur bakteri.
4) Menutup mulut tabung dengan menggunakan kapas agar mencegah adanya
kontaminasi.
5) Kemudian menginkubasi bakteri pada suhu dan tempat yang berbeda-beda
yaitu pada suhu 5oC di kulkas, suhu 25oC di dalam lemari, 37oC dan 50 oC
dimasukkan ke dalam inkubator aerob.
6) Melakukan inkubasi selama 48 jam.
b. Pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan mikroorganisme
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Menyediakan 4 buah cawan petri yang berisi NA (Nutrient Agar) yang
mengandung NaCl 0,5%, 3%, 5% dan 15%.
3) Setiap konsentrasi, cawan dibagi menjadi 2 bagian dengan spidol.

@Copyright Lasinrang Aditia

4) Menginokulasi kultur bakteri menggunakan metode goresan sinambung

dengan jarum inokulum dan bekerja secara aseptis.
5) Menginkubasi selama 48 jam dan mengamati pertumbuhannya.
c. Pengaruh sinar UV
1) Menyiapkan 3 cawan petri yang berisi media NA
2) Menginokulasi kultur bakteri ke dalam masing-masing cawan petri.
3) Memaparkan sinar UV sesuai waktunya (1 menit, 5 menit, dan 15 menit).
d. Pengaruh pH
1) Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Mengisi 3 tabung reaksi dengan NB (Nutrient Broth) lalu mengukur pH-nya
(pH 3, 7 dan 9) dengan kertas lakmus yang masing-masing 2 tabung reaksi
untuk tiap nilai pH. Jika kadar pH NB (Nutrient Broth) pada tabung reaksi
tinggi, maka akan diturunkan dengan KOH. Sedangkan jika kadar pH NB
(Nutrient Broth) pada tabung reaksi rendah, maka akan dinaikkan dengan
NaOH.
3) Memberi label masing-masing 3 tabung reaksi dan menuliskan pH 3, 7 dan
9 pada tabung reaksi tersebut.
4) Menginokulasi tiap tabung reaksi dengan kultur bakteri dan menutupnya
dengan kapas dan aluminium foil.
5) Menginkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam.
6) Mengamati perbedaan kekeruhan pada tiap nilai pH.

@Copyright Lasinrang Aditia

F. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme
No.

Suhu (0C)

1.

50 C

Tidak keruh

2.

250C

Keruh

3.

370C

Keruh

4.

500C

Tidak keruh

Gambar

Keterangan

@Copyright Lasinrang Aditia

2. Pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan mikroorganisme
No.

Konsentrasi NaCl

Gambar

Keterangan

1.

0,5%

Banyak koloni

2.

3%

Banyak koloni

3.

5%

Ada koloni

4.

15%

Tidak ada koloni

@Copyright Lasinrang Aditia

3. Pengaruh sinar UV terhadap pertumbuhan mikroorganisme
No.

Waktu (menit)

Gambar

Keterangan

1.

Kontrol

Banyak koloni

2.

1 Menit

Banyak koloni

3.

5 Menit

Banyak koloni

4.

15 Menit

Banyak koloni

@Copyright Lasinrang Aditia

4. Pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorganisme
No.

pH

Gambar

Keterangan

1.

3

Tidak keruh

2.

7

Keruh

3.

9

Keruh

G. Pembahasan
Aktivitas

mikroba

dipengaruhi

oleh

faktor-faktor

lingkungannya.

Perubahan lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan
fisiologi mikroba. Beberapa kelompok mikroba sangat resisten terhadap
perubahan faktor lingkungan. Mikroba tersebut dapat dengan cepat menyesuaikan
diri dengan kondisi baru tersebut. Faktor lingkungan meliputi faktor-faktor abiotik
(fisika dan kimia) meliputi pengaruh suhu, pH dan pengaruh daya desinfektan dan
faktor biotik yaitu antibiose. Mikroba hanya dapat hidup pada kondisi lingkungan

@Copyright Lasinrang Aditia

yang sesuai. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan mikroba di
antaranya adalah pengaruh suhu, pengaruh waktu, pengaruh suplai zat gizi,
pengaruh aktivitas air, pengaruh ketersediaan oksigen, faktor-faktor kimia
(pengaruh daya desinfektan), pengaruh radiasi UV dan pengaruh pH. Adapun
hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh suhu
Peranan suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme sebenarnya
merupakan petunjuk adanya pengaruh suhu pada enzim di dalam sel
mikroorganisme, bila suhu rendah (di bawah optimum), aktivitas enzim juga
rendah dan dengan demikian pertumbuhan mikroba menjadi lambat. Pada titik
beku (di bawah minimum) semua aktivitas metrabolisme di dalam sel terhenti.
Hal ini tidak hanya disebabkan karena penghambatan aktivitas enzim secara
langsung, tetapi juga karena sel kehilangan airyang sangat diperlukan untuk
penyerapan zat-zat makanan dan pengeluaran hasil-hasil buangan sel.
Mikroorganisme dapat dibedakan berdasarkan suhu optimum: 20°C = Psikrofil
20-50°C = Mesofil dan 50-100°C = Termofil.
Pada hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa pada suhu 5°C
media di dalam tabung reaksi tidak manandakan adanya aktifitas bakteri
(berwarna bening atau tidak keruh). Pada suhu 25°C dan 37°C media di dalam
tabung reaksi berwarna keruh yang manandakan adanya aktifitas bakteri karena
pada suhu 20-40°C merupakan suhu yang paling bagus tumbuhnya bakteri,
bakteri yang tumbuh pada sekitaran suhu tersebut digolongkan bakteri
mesofilik. Terakhir, pada suhu 50°C media di dalam tabung reaksi tidak
berwarna keruh yang manandakan tidak adanya aktifitas bakteri, karena pada
suhu tersebut bakteri tidak optimun untuk tumbuh karena suhunya tin ggi
termasuk golongan bakteri termofilik yang bisa tumbuh pada suhu tersebut.
b. Pengaruh tekanan osmotik
Berdasarkan tekanan osmotik yang diperlukan mikroba dapat
dikelompokkan menjadi (1) mikroba osmofil, adalah mikroba yang dapat

@Copyright Lasinrang Aditia

tumbuh pada kadar gula tinggi, (2) mikroba halofil adalah mikroba yang dapat
tumbuh pada kadar garam halogen yang tinggi, (3) mikroba halodurik adalah
kelompok mikroba yang dapat tahan (tidak mati) tetapi tidak dapat tumbuh
pada kadar garam tinggi, kadar garamnya dapat mencapai 30%.
Pada hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa pada cawan petri
yang berisi media NA konsentrasi 0,5% NaCl dan 3% NaCl terdapat banyak
koloni dan rapat ini menandakan bahwa adanya aktivitas bakteri, karena
bakteri tumbuh optimun pada kadar garam rendah. Pada cawan petri yang
berisi media NA konsentrasi 5% NaCl terdapat koloni dan rapat ini
menandakan bahwa adanya aktivitas bakteri karena bakteri bisa tumbuh
lingkungan yang masih rendah kadar garamnya. Terakhir, pada cawan petri
yang berisi media NA konsentrasi 15% NaCl tidak terdapat adanya koloni ini
menandakan bahwa tidak ada aktivitas bakteri di dalamnya karena kandungan
garamnya terlalu tinggi mengakibatkan matinya bakteri.
c. Pengaruh paparan sinar UV
Pemaparan

sinar

UV

akan

mempengaruhi

pertumbuhan

dari

mikroorganisme seperti bakteri. Pada hasil pengamatan di atas dapat diketahui
bahwa pada cawan petri yang berisi media NA dipaparkan sinar UV selama 1
menit, terdapat banyak koloni dan rapat ini menandakan bahwa adanya
aktivitas bakteri. Pada cawan petri yang berisi media NA dipaparkan sinar UV
selama 5 menit, terdapat banyak koloni dan rapat ini menandakan bahwa
adanya aktivitas bakteri. Terakhir, pada cawan petri yang berisi media NA
dipaparkan sinar UV selama 15 menit, terdapat banyak koloni dan rapat ini
menandakan bahwa adanya aktivitas bakteri. Pada semua perlakuan terdapat
pertumbuhan bakteri yang ditandai dengan banyaknya jumlah koloni berarti
tidak sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa pemaparan radiasi UV akan
membunuh bakteri dengan merusak asam nukleatnya namun hal ini mungkin
terjadi karena waktu pemaparannya yang hanya sebentar jadi bakteri tetap
tumbuh.

@Copyright Lasinrang Aditia

d. Pengaruh pH
Pengaruh pH, mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik pada jarak
pH tertentu, misalnya bakteri pada pH 6,5 - 7,5. Untuk menahan perubahan pH,
ke dalam medium sering ditambahkan larutan buffer (penyangga) dengan
tujuan agar diperoleh pertumbuhan mikroorganisme yang baik, sebab pada pH
optimumnya, pertumbuhan mikroorganisme akan terhambat. Mikroorganisme
dapat dibedakan berdasarkan pH tempat tumbuhnya yaitu: pH asam: Asidofil,
pH basa: Alkalofil, dan pH netral: Neutrofil.
Pada hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa pada pH 3 media
di dalam tabung reaksi tidak keruh ini manandakan tidak adanya aktifitas
bakteri di dalamnya karena berdasarkan teori bakteri tidak akan optimun
tumbuh pada kondisi pH dibawah 7 artinya bersifat asam. Pada pH 7 dan pH 9
media di dalam tabung reaksi berwarna keruh ini manandakan adanya aktifitas
bakteri di dalamnya karena pada suhu ini bakteri akan mengalami pertumbuhan
optimun.
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme yaitu suhu, tekanan osmotik,
paparan sinar UV, dan pH. Pengaruh suhu yaitu mempengaruhi pertumbuhan
bakteri yang pada suhu rendah dan tinggi pertumbuhannya tidak maksimal
sedangkan pada suhu sedang pertumbuhannya akan maksimal. Pengaruh tekanan
osmotik, bila kepekatan suspensi di lingkungan tinggi maka isi sel akan ke luar.
Sebaliknya kepekatan suspensi di lingkungan rendah maka akan terjadi
pergerakan massa cair ke dalam sel proses ini disebut osmosis. Pengaruh sinar UV
terhadap pertumbuhan bakteri yaitu semakin lama penyinaran UV yang dilakukan
akan membunuh dari bakterinya karena radiasi sinar UV dapat merusak asam
nukleat dari bakteri tersebut. Pengaruh pH, kondisi pH juga berpengaruh penting
terhadap proses metabolisme yang berlangsung pada sel, pada umumnya bakteri
tumbuh dengan baik pada pH netral yaitu 7.

@Copyright Lasinrang Aditia

DAFTAR PUSTAKA
Darkuni. Mikrobiologi Dasar. Malang: Universitas Negeri Malang, 2001.
Hafsah. Mikrobiologi Umum. Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2009.
Suharjono. Mikrobiologi. Malang: Universitas Brawijaya. 2006.
Suharni, Theresia Tri dkk. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Atma Jaya, 2008.

@Copyright Lasinrang Aditia