40389284 Teori Konflik id. doc
Teori Konflik
Apa itu Konflik?
Johan Galtung
Konflik mempunyai 2 pengertian.
Konflik sebagai benturan fisik dan verbal
dimana akan muncul penghancuran.
Konflik sebagai sekumpulan permasalahan
yang menghasilkan penyelesaian yang
merupakan penciptaan baru.
Apa itu Kekerasan?
Kekerasan adalah situasi ketidaknyamanan
yang dialami aktor dimana ketidaknyamanan
adalah apa yang “seharusnya” tidak sama
dengan apa yang “ada”.
suatu sikap yang ditujukan untuk menekan
pihak lawan, baik secara fisik, verbal,
ataupun psikologi
Asal mula konflik
1
keterlibatan kerjasama (cooperative
engagements) seringkali melahirkan unsur
konflik (Schelling)
konflik dapat terjadi bila tidak ada sebuah
konsensus (kesepakatan) antara dua pihak
atau lebih dalam suatu perbedaan pendapat.
(Prof. Dr. Maswadi Rauf)
kekerasan pada segi akibat atau
pengaruhnya pada manusia (Johan Galtung)
diakibatkan oleh ketidakadilan dan
ketidakmerataan (Mahatma Gandhi)
Dalam perkembangannya, kekerasankekerasan yang terjadi, menimbulkan suatu
konflik
Jadi, asal konflik dari
Hubungan antar aktor, yang membawa pada
perbedaan pendapat.Perbedaan tersebut
mencetuskan kekerasan yang terakumulasi
menjadi konflik.
2
Sumber konflik
Johan Galtung
Perbedaan kepentingan antar aktor
Nilai yang berbeda dari berbagai aktor
C.R. Mitchell
Sumberdaya yang terbatas dan
ketidakmerataan sumber daya
Perbedaan tujuan dan kepentingan
Nilai yang berbeda dalam tiap sistem
sosial
Sumber Konflik
Perbedaan kepentingan
Perbedaan nilai
Keterbatasan sumber daya
C. R. Mitchell menggambarkan konflik
Situasi Konflik (Conflict Situations)
3
Situasi ketika terdapat dua pihak atau lebih
merasa menguasai suatu tujuan, saling
bertentangan.
Sikap Konflik (Conflict Attitudes)
orientasi emosional, proses kesadaran
(cognitive processes), yakni suatu penolakan
informasi untuk memelihara struktur yang
konsisten tentang kepercayaan mengenai
dunia luar.
Tingkah Laku Konflik (Conflict Behaviour)
Tindakan yang dilakukan oleh satu pihak
dalam segala situasi dari konflik yang
diarahkan di pihak lawan dengan niat
membuat lawan itu melepaskan atau
memodifikasi tujuannya.
Bentuk Konflik
Menurut jumlah aktor dan jumlah tujuan.
Dispute/sengketa
terdapat 2 aktor yang memperebutkan 1
tujuan yang sama.
4
Dillema
terdapat 1 aktor yang memilih satu diantara
2 tujuan yang berbeda.
Segitiga Konflik
Tingkat Manifes
Tingkat Laten
Kontradiksi
Perilaku
Sikap
Teori-teori konflik
Abad ke-9, pasca Napoleon
Teori pencegahan berdasar balance of
terror karena nuklir negara-negara adikuasa
akan mencegah konflik.
Abad ke-20, aktor rasional
5
Masyarakat keputusan secara rasional
berdasarkan informasi dan pertimbangan
kesempatan (Downs 1957). Teori permainan
mengandalkan asumsi proses pengambilan
keputusan rasional yang mendasar bagi
keikutsertaan dalam konflik manusia.
Teori Sistem Musuh, Vamik Volkan:
Bagaimana pikiran manusia dalam proses
pengambilan keputusan oleh kelompok.
Kebutuhan psikologis untuk memiliki musuh
dan sekutu. rasa identitas kelompok
dengan konsep-konsep kesukuan (ethnicity)
dan kebangsaan (nationality)
Teori Resolusi Konflik, Burton:
Resolusi konflik artinya menghentikan konflik
dengan cara-cara yang analitis dan masuk
ke akar permasalahan. mengacu pada hasil
yang, dalam pandangan pihak-pihak yang
terlibat, merupakan solusi permanen
terhadap suatu masalah (1991:72).
Penyelesaiannya?
6
Johan Galtung,
mengidentifikasikan konflik tersebut untuk
mengetahui bagaimana conflict formationnya (siapa yang terlibat dalam konflik
tersebut, apa tujuan mereka, dan bagaimana
bentuk kontradiksinya).
mencari new formation (solusi). Untuk
memudahkan aktor yang terlibat harus
setuju dengan poin-poin penyelesaian yang
telah disepakati dan hal tersebut dilakukan
secara kontinyu (terus menerus).
Note: hindari Scylla (kompleksasi) atau
Charybdis (reduksi) terhadap fakta yang
ada.
Jika kesalahan identifikasi konflik terjadi,
maka bentuk penyelesaian tersebut hanya
sementara, akhirnya akan terjadi perubahan
bentuk konflik atau conflict deformation.
Andi Widjajanto, staf pengajar HI, FISIP-UI
Mencari De-eskalasi konflik
7
Intervensi kemanusiaan dan Negosiasi
politik
Problem Solving Approach
Peace - building
Cara penyelesaiannya:
Kenali konflik (aktor, tujuan, bentuk
konfrontasi)
Cari alternatif solusi yang disepakati para
aktor.
Putuskan solusi pada saat tepat (deeskalasi)
Jika gagal, gunakan pihak ke-tiga.(yang
mendukung penyelesaian konflik)
RESOLUSI KONFLIK NEGARA DALAM BERBAGAI
PERSPEKTIF
(David Farnham dan John Pimlott)
Kerangka
Analisis
Situasi
Negara
Unitart Theory
Negara
terintegrasi
Pluralist
Theory
Negara
terdiri dari
Marx
Theo
Negar
diwarn
8
terpusat dan
harmonis
dalam
mencapai
tujuan
bersama
beberapa
kelompok
kepentingan
yang
diperjuangk
an dalam
arena yang
kompetitif
konflik
antar
kelas
pekerj
(prole
melaw
kelas
kapita
(borju
Konflik itu
Konflik
Pandangan Konflik
tentang
adalah
normal
adalah
hakikat
fatologi yang terjadi
kenisc
konflik
muncul
dalam
an seb
akibat
pluralisme
refleks
miskomunika kelompok
kontra
si
dan
kelas
interpersonal. kepentingan sosial
Perbedaan
hanyalah
perbedaan
cara bukan
perbedaan
9
Resolusi
konflik
tujuan
Kepemimpina
n yang kuat
demi
memelihara
harmoni dan
pencapaian
tujuan
bersama.
Otoritarianis
me bisa jadi
resolusi
efektif
Regulasi
aturan main
yang
akomodatif
terhadap
kompetisi
antar
kepentingan
, kelompok
dan
kekuatan
sosial
Perebu
faktor
faktor
produ
dari pa
kapita
melalu
perjua
n
revolu
er
Tahapan Konflik
Adanya sumber konflik
Sesuatu yang menyebabkan konflik bisa
terjadi, tetapi bukanlah penyulut konflik
Isu/Permasalahan konflik
Materi yang menjadikan konflik dapat terjadi
(pemicu konflik)
Ekskalasi konflik
10
Peningkatan konflik menuju puncak konflik.
Terjadi ketika ada peningkatan jumlah aktor
dan sarana konflik
Puncak konflik
Kondisi ketika konflik mencapai pada
tingkatan tertinggi dengan adanya aktor yang
maksimal dan sarana konflik telah maksimal
Terminasi Konflik
Penurunan konflik dimana ketika konflik
menuju pada penyelesaian. Hal ini terjadi
jika aktor menarik diri dari konflik atau
terdapat pengurangan sarana konflik
Penyelesaian Konflik
Terselesaiaknnya konflik melalui negosiasi
(tukar menukar informasi dan kepentingan),
mediasi (Penengahan konflik melalui pihak
ketiga), arbitrasi (pengambilan keputusan
dalam penyelesaian konflik oleh pihak ketiga
yang ditunjuk pelaku konflik)
11
Balance of Power
Merupakan konsep dari Realist (tak hanya
unuk akademisi/teoritisi, tapi juga untuk
praktisi dan policy marker)
Realist adalah mereka yang punya peranan
penting dalam LA sistematik untuk
12
menjelaskan pola perilaku negara dalan
sistem international.
3 Question:
a. Apa definisi BoP?
b. Apa BoP terjadi secara otomatis atau
disetting oleh pihak yang kuat?
c. BoP yang mana (Bipolar/Multipolar) yang
bisa memelihara stabiltas int’l?
Hans J. Morgenthau berusaha memberi
jawaban untuk pertanyaan (a).
Ada 4 arti penting fungsi berbeda dari BoP:
- Sebuah kebijakan yang dimaksudkan
pada urusan suatu negara.
- Masalah negara yang obyektif/aktual.
- Distribusi power yang seimbang antar
negara.
- Distribusi power antar negara, tapi ada
satu kekuasaan yang lebih besar
daripada lainnya.
13
Ernest Haas mengemukakan setidaknya ada
8 hal tersendiri yang harus dipenuhi dalam
Balance of Power itu sendiri:
a. Adanya distribusi power
b. Adanya keseimbangan proses
c. Hegemoni
d. Kestabilan dan perdamaian sebagai
wujud kekonkritan power
e. Ketidakstabilan dan perang
f. Kekuatan politik secara umum
g. Hukum universal dari sejarah tertentu
h. Sistem dan panduan yang digunakan oleh
pembuat kebijakan.
Menurut Ernest Haas, BoP:
1. Kadang-kadang dipakai/leaders untuk
memberikan alasan/pembenaran pada
sebuah kebijakan.
14
2. Digunakan untuk mendeskripsikan
kecenderungan pada sistem int’l terhadap
equilibrium sistemik.
Kebijakan BoP dikritik karena mengarah
pada perang dan alat propaganda.
Henry Kissinger (Mantan Sekneg AS)
menekankan pendekatan voluntarist untuk
pertanyaan (b)
Katanya: BoP merupakan ciptaan/konstruksi
dari political leaders yang membuat foreign
policy, jadi tidak terjadi secara otomatis.
Kenneth Waltz : - Melihat BoP atribut sistem
negara yang terjadi apabila ia
diinginkan/tidak diinginkan.
- Asumsi Realist bahwa negara
adalah aktor yang unitary dan
rasional yang akan menggunakan
kemampuannya untuk mencapai
tujuan.
15
Negara berinteraksi dan berkonflik dalam
lingkungan politik int’l yang kompetitif.
Outcome dari tindakan negara adalah BoP.
Dari point ini, pandangan tentang BoP
adalah kecenderungan sistemik yang terjadi,
entah suatu negara membuatnya atau tidak.
Untuk pertanyaan (c), banyak penulis
berargumen bahwa dalam sistem multiactor,
perang akan less happened karena
banyaknya aktor yang mengalami
peningkatan, para pembuat keputusan harus
berjanji dengan jumlah atau kuantitas info
yang lebih besar, sehingga sangat tidak
pasti. Mereka percaya bahwa uncertainty
akan memberi peringatan dalam membuat
kebijakan, oleh karena itu multipolar lebih
kondusif untuk memelihara stabilitas dunia.
Penulis lain percaya bahwa uncertainty yang
lebih besar membuat decision maker salah
menilai maksud dan aksi lawan. Oleh karena
16
itu, sistem multipolar bekerja sma dengan
level uncetainty yang lebih tinggi, yang
kurang diperlukan daipada sistem bipolar,
karena uncertainty berada pada level yang
rendah, karena sebuah negara hanya fokus
pada 1 lawan.
Question : Apakah munculnya dunia yang
multipolar akan penuh dengan konflik
yang lebih banyak daripada dunia yang
bipolar (ex: Cold War)? Akankah konflik
etnis nasional dibayangi ideological
disputes?
Questions by Mrs. Tatiek:
1. Jelaskan pengertian Power dalam HI? Siapa
yang mengemukakan konsep Soft & Hard
Power? Jelaskan!
2. Jelaskan sarana untuk
mengejar/memperjuangkan kekuatan
17
sebagai kepentingan dalam politik int’l!
Jelaskan fungsi BoP!
3. Jelaskan pengertian power sebagai atribut
dan relasional aktor! Ada berapa blok di
masa Cold War?
Answers:
Tangible = Life
style
1. Soft Power: persuasif Resources
Intangible = Cara berpikir
Hard Power: koersif Militer, senjata
Tangible = Senjata
Intangible =
Anggaran militer
Morgenthau mengemukakan National Power:
18
- Geografi
- SDA
- Kapasitas
industri
- Siap siaga
militer
- Penduduk
- Karakter
nasional
- Skill
- Semangat
nasional
- Kualitas
diplomasi
Catatan THI 12 April 2006
1. Apa maksud Hard Power dan Soft Power,
terkait dengan atribut/relasional?
2. Propaganda termasuk hard power atau
softpower?
3. BoP apa harus equal antara kekuatan
yang ada?
4. Bagaimana pola-pola BoP dan relativitas
BoP saat ini?
5. Apakah BoP dapat beralih menjadi BoT?
6. Bagaimana BoP dapat mencapai
perdamaian?
19
7. Apakah perdamaian yang diciptakan
harus ada dibalik perobaan senjata?
By Mas Wahyu:
Power adalah instrumen analisis yang punya
nilai sangat penting.
1. Sebagai jembatan untuk memahami
menapa negara bangsa melakukan
hubungan int’l dan mengapa aktor negara
bangsa berinteraksi dengan negara lain.
2. Analisis power, bermanfaat untuk
mencapai tujuan elit politik nasional
sebagai perumus dan pelaksana
kebijakan luar negari.
- unilateral: aksi sepihak oleh satu
negara
- bilateral: aksi 2 negara
- multilateral: banyak negara
Power dipelajari dalam situasi int’l seperti
apa?
20
Orang realis menganggap organisasi sistem
int’l itu anarki dan hierarki.
Anarki adalah suatu sistem dimana interaksi
antar negara diwarnai dengan konflik. Anarki
muncul karena tidak ada entitas/unit politik
yang mempunyai kekuasaan melebihi
negara.
Hierarki : berjenjang/bertingkat muncul
secara alamiah. Terbentuk dari aktor yang
kuat-menengah-lemah.
Pengertian anarki :
- Sistem int’l itu konfliktif.
- Situasi konfliktif tercipta karena tidak ada
kekuasaan yang mengatur negara.
- Tahun 1920-an ketika LBB sebagai aktor
supranasional/organisasi int’l tidak dapat
mencegah invasi dan gagal mencegah
perang.
Dimana perang itu penting?
21
- Dalam sistem yang anarki (konfliktif,
saling bersaing untuk mengejar
kepentingan)
- Jika tidak ada kekuatan yang melebihi
power suatu negara.
Power dimaknai sebagai kekuatan dan
kekuasaan yang terbentuk oleh SD, atribut,
kepemilikan (ex: Jumlah penduduk,
kekuatan militer, efektivitas ekonomi,
moralitas bangsa, kuat lemahnya
nasionalisme dan diplomasi)
Power adalah kekuatan yang saya miliki
berdasarkan apa yang saya punya.
Power adalah kemampuan suatu aktor untuk
mempengaruhi pikiran dan perilaku aktor
lain.
Hard Power power yang dijalankan oleh
metode koersif.
Joseph S. Nye Soft Power, The Means of
Success in World Politics.
22
Mengapa AS bertahan, sedangkan Soviet
gagal dalam perang dingin?
Karena menurut Nye, Soviet hanya
bertumpuan pada hard power, sedangkan
AS punya soft power yang didukung hard
power.
Soft power power yang dijalankan dengan
cara yang halus, tidak memaksa dan tidak
agresif, dan dengan cara yang simpatik.
Propaganda adalah CARA untuk
memainkan kekuatan, sedangkan power
adalah INSTRUMENTnya.
Satu negara dinilai kuat atau lemah
dilihat/dibandingkan dari siapa dulu. Ex:
Indonesia kuat kalo dibandingkan dengan
Timor Leste tapi lemah kalo dibandingkan
dengan Australia.
- Power punya sifat perseptif tergantung
bagaimana persepsi aktor lain.
- Power punya sifat inflatable bisa
digelembungkan atau dimanipulasi.
23
- Power bersifat deflatable bisa
dikecilkan.
Ex: Singapura adalah negara kecil yang
diapit Indonesia dan Malaysia, tapi
Singapura punya potensi untuk
menggelembungkan kekuatannya dengan
cara membangun kekuatan militer dan
pendidikan, walaupun keadaan ilmiahnya
terbatas (inflatable)
Ex: Pada tahun 1980an, Jepang
memposisikan dirinya sebagai negara lemah
(deflatable)
Power: Tangible dan Intangible (tidak
berwujud tapi punya pengaruh yang kuat)
BALANCE OF POWER
Realis mengatakan bahwa tidak akan
pernah ada perdamaian, tidak akan tercipta
bila tanpa keseimbangan power.
Bagaimana cara untuk mencegah perang?
Menyeimbangkan power/equilibrium
24
secara fisik merupakan hasil perilaku yang
rasional.
Ex: aliansi A vs aliansi B
50
50
Sama-sama kuat sehingga menahan diri
untuk saling menyerang, karena
kemungkinannya bisa menang atau kalh,
atau hancur kedua-duanya. Ini bisa
menghindarkan terjadinya perang.
BoP bersifat dinamis atau berubah-ubah
ex: suatu saat aliansi A/B
menggelembungkan kekuatannya. Caranya:
aliansi itu polanya bersifat longgar tidak
boleh dibangun berdasarkan ideologi atau
nasionalisme yang kuat utopis daripada
realita
Ex BoP: Pakwa Warsawa dan NATO fakta:
nasionalisme dan ideologi kuat sehingga
tidak tercipta BoP
25
Konsep DETERRENCE menggertak
negara musuh agar tidak melakukan
serangan. Ini bisa gagal karena
kelemahannya adalah pada perhitungan
yang sangat pelik (fact: negara-negara
menyerang dengan sanjata konvensional)
Defense : Pertahanan
Mengapa aktor int’l berinteraksi : untuk
meraih power (sebagai instrumen dan
tujuan. BoP adalah instrumen untuk
mencegah perang sekaligus sebagai tujuan.
CATATAN THI 19 April 2006 - MARXISME
–
Asumsi Marxisme dalam HI:
1. Hakikat dasar manusia = materi
Paham materialisme sejarah prinsip
dasar : bukan kesadaran yang
menentukan keadaan tapi keadaan
yang menentukan kesadaran.
Dialektrika materialisme : basis
menentukan suprastruktur.
26
2. Konflik antar kelas (borjuis dan proletar)
3. Sistem negara dan sistem int’l
Marxis skeptis terhadap negara
karena :
- Terjadinya eksploitasi kelas borjuis
kapitalis terhadap kelas proletar
karena adanya ekistensi negara
berkembang.
- Kelas proletar tidak menguasai
faktor produksi.
Neomarxis menjelaskan hubungan
internasional melalui kontribusi
teoretikal.:
1. Teori Dependensia
Negara dunia ketiga bergantung
pada negara maju. Negara maju
mengeksploitasi negara
berkembang.
2. World System Theory
Wallerstein membagi 3 : Core,
Semipheripery, Pheripery
27
(mengandung hubungan eksploitatif
dimana negara kuat mengambil
keuntungan dari negara lemah)
4. Revolusi Buruh
Agenda Marxis yakni agar bisa lepas dari
struktur global yang eksploitatif, buruh
harus melakukan revolusi global/total
agar tercipta masyarakat tanpa kelas.
Dalam revolusi itu, konflik antara borjuis
dan proletar tidak terelakkan lagi.
Berkaitan dengan masalah imperialisme
Hubungan antar negara yang merujuk
adanya dominasi.
Konsep dependensia.
Questions:
1. Bagaimana Marxisme memandang
hakikat dasar manusia?
2. Bagaimana Marxise memandang hakikat
kehidupan sosial?
28
3. Peran negara dan dinamika sistem int’l?
4. Agenda Marxisme dalam HI?
Elemen-Elemen Dasar:
Sejarah manusia mempunyai sejarah
perjuangan kelas.
Kapitalisme melahirkan kelas antar
agama
Kapitalisme menggunakan perang
sebagai jalan terakhir untuk mencapai
tujuannya.
Sosialisme dipercaya mampu menghapus
perbedaan kelas.
MARXISME PASCA MARX
1. Lenin (Imperialism: The Highest Stage of
Capitalism)
Imperialisme merupakan konsekuensi
logis dari kapitalisme
29
Perang tentara lokal dalam
imperialisme.
Imperialisme sebagai sebuah sistem
ekonomi politik
Penguasaan terhadap negara
penghasil bahan mentah.
2. Hobson (Imperialism: A Study)
Imperialisme terjadi karena dorongan
mencari pasar dan investasi yang
menguntung
Konsekuensi imperialism:
Berubahnya fungsi negara : pencipta
fungsi kemiskinan bukannya
kesejahteraan.
Kepentingan kelas terabaikan,
kepentingan konglmerasi menjadi
acuan.
Adanya kepentingan imperium bisnis
dibalik konflik politikyang terjadi di
suatu negara.
30
Dari Marxisme menuju Neo-marxisme
Faktor ekonomi tidak menjadi basis
dalam analisis basis suprastruktur.
Imperialisme tidak hanya dalam
konteks fisik saja.
Peraturan antara ilmu pengetahuan
dengan kepentingan.
Neo-marxisme dalah HI
Mengkaji fenomena globalisasi.
Critical theory
Hegemony
Kemiskinan struktural
Gerakan-gerakan populis
Komunitarian
Bagaimana Neo-marxisme bekerja?
Basis suprastruktur tidak dalam posis
hierarkis tapi dapat dipertukaran
31
Analisis tidak terbatas pada deterninasi
ekonomi, melainkan meluas dalam
segala aspek.
Neo-marxisme dan Teori HI:
Teori selalu untuk seseorang dan untuk
bberapa tujuan
Peran negara
Peran hegemoni
Struktur masyarakat
TEORI DEPENDENSIA
Questions:
1. Apa Teori Ketergantungan itu?
2. Bagaimana mekanisme kerja
ketergantungan?
3. Faktor apa saja yang dapat dijadikan
sumber penciptaan ketergantungan?
Asumsi dasar:
Adanya negara core dan pheripery
32
Kondisi dependensi dari negara periphery
terhadap core
Dependensia disebabkan oleh
ketimpangan dalam interaksi HI
Tokoh: Andre Gunder Frank, Paul Baran,
Packenhan, Dos Santos.
Klasifikasi Teori Dependensia:
Perspektif Liberal (Paul Presbich) Teori
pembagian kerja secara int’l, membuat
negara-negara menspesialisasi
produksinya. Negara pusat yang
memproduksi barang sekunder dan
tersier, sedangkan negara-negara
pinggiran yang memproduksi barang
primer.
Perspektif Marxis (Paul Baran) sentuhan
yang mematikan dan kretinisme. Teori ini
bertentangan dengan teori Marx tentang
peran negara maju.Di negara pinggiran,
sistem kapitalisme terkena penyakit
33
kretinisme. Surplus yang terjadi disana
diambil oleh para pendatang sehingga
terjadi penyusutan modal.
WORLD SYSTEM THEORY
Sistem dunia yang terjadi sekarang
adalah kapitalisme global.
Klasifikasi diatas didasari oleh kekuatan
ekpol masing-masing kelompok. Negaranegara bisa naik kelas atau turun kelas
tergantung dinamika sistem dunia (CoreSemi pheripery-Pheripery)
MAS WAHYU
Marxisme dalam THI memakai perspektif
radikal
34
Marxisme digolongkan kedalam EPI, sebab
bidang garapannya yang terfokus pada
hubungan yang erat antara dunia ekonomi
(faktor ekonomi) yang mempengaruhi poliik
dan masyarakat int’l Disebut juga
radikalisme/strukturalisme menjelaskan
fenomena HI dengan asumsi teoritis sebagai
berikut:
Marxisme memiliki pemikiran yang
hampir sama dengan realisme.
Marxisme mengetengahkan perubahan
material yang mmpengaruhi dunia politi,
dalam dunia yang domestik atau int’l
Hakikat dasar manusia:
1. Materi (materialisme), manusia hidup
karena dan untuk materi.
2. Karakteristik dasar manusia ialah
makhluk materi.
3. Dinamika dan perkembangan sejarah
manusia dipengaruhi oleh perubahan
35
pola-pola produksi masyarakat yang
didukung pergantian tingkat materi
secara konkret yang dikuasainya.
Kehidupan sosial:
Diwarnai oleh konflik antar kelas.
Marx menerangkan terjadinya konflik
dengan teori nilai lebih yang meliputi 3
komponen. Ia mengkritik Adam Smith dan
David Ricardo.
Komponen itu adalah:
a. Model tetap : Jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk membuat produk
yang dihitung dimasa lalu, dan di masa
lalu, dan di masa sekarang dapat
ditemukan dalam wujud pabrik dan
peralatan produksi lainnya. Atau
kemampuan yang dimiliki buruh (badan
dan tenaga) yang nilainya tidak akan
berubah dari dulu sampai sekarang.
36
Marx manusia hidup karena dan
untuk materi (jasmani dan energi)
Dalam masyarakat primitif adanya
kepemilikan bersama.
Kehidupan sosial adalah siklus (primitifpreindustrial-industrial-post industrialkomunis-primitif)
b. Modal variable/modal berubah adalah
besarnya upah yang harus dibayarkan
kepada tenaga kerja dalam membuat
suatu produk yang dihitung di masa
sekarang.
c. Nilai lebih adalah keuntungan/rente
yang bisa dinikmati ari suatu produk.
Diperoeh dengan menekan modal
variable yang harus dibayar pada
modal tetap, caranya menekan upah
buruh (eksploitasi!) supaya tidak
mempengaruhi proses produksi
bukan dengan cara pertukaran yang
diusulkan Ricardo dan Smith.
37
NEGARA DAN SISTEM INTERNASIONAL
Marxis mengkritik liberalis dan realis.
Aktor utama HI adalah kelas kapitalis
memaksimalkan perolehan keuntungan
atau kekayaan secara material.
Dikembangkan oleh Vladimir Lenin Teori
kapitalisme int’l dan imperialisme
Teori Lenin Diperluas oleh para pemikir
Neo-marxis Konflik antara 2 struktur,
yaitu kapitalisme global melawan buruh.
Bagaimana cara melawan eksploitasi
buruh harus berevolusi, merebut faktor
produksi, mengenyahkan kaum borjuis
kembali ke kehidupan primitif kembali ke
gagasan komunisme.
Menurut Vladimir Lenin : Buruh tidak bisa
berevolusi kalau tidak terorganisir. Musuh
38
kaum buruh adalah negara, militer dan kaum
borjuis. Jadi menurutnya buruh harus
mendirikan Partai Komunis Uni Soviet.
Caranya: Merebut negara, kemudian
melakuakan redistribusi modal.
Terciptanya masyarakat kelas tidak hanya di
negara industri, tapi juga ke seluruh dunia
karena adanya distribusi kapitalisme yang
disebabkan oleh imperialisme.
Perkembangan dunia pasca kolonialisme
menunjukkan tumbuh dan meluasnya
Transnasional Companies (TNCs) yang
mampu bergerak mandiri, bahkan tidak lagi
terikat negara asalnya, sehingga kini mereka
langsung berhadapan dengan buruh di
tingkat gloal.
Agenda utama: bersifat radikal, yakni agar
bisa lepas dari struktur global yang
eksploitatif buruh harus melakukan revolusi
global.
39
DISKUSI THI 21 April 2006
1. Rasionalisme?
2. Marxisme?
3. Apa beda Realisme dan Rasionalisme?
4. Deterrence, Defense, Compeience?
5. Asumsi dasar Liberalisme?
6. Apa kritikan Liberalisme terhadap
Realisme?
Rasionalisme (Andrew Linklater)
Merupakan via media antara Realisme dan
Revolusionisme (Liberalisme atau
Pluralisme). Ia adalah persinggungan antara
Realisme dan Liberalisme.
Awal munculnya : Ketika realisme pertama
muncul pasca PD II di Inggris Morgenthau
(Bahwa pengejaran kepentingan harus
mengedepankan nilai, norma, dan etika)
40
Kenneth Waltz Neorealisme/Realisme
Struktur Perjuangan untuk mendapatkan
kekuasaan tidak perlu ada norma dan etika.
Inggris takut kalau Realisme Klasik akan
hilang, jadi mereka memunculkan
Rasionalisme (lebih dekat dengan
Realisme).
Rasionalisme mengambil beberapa
pemikiran Realisme dan Liberalisme
sehingga dinamakan konstruktivis.
Rasionalisme berpijak pada Realisme.
Menurut Realisme, sistem int’l pada
dasarnya anarki, tapi untuk mengatasi
anarki bukan dengan jalan perang atau
militer, tapi dengan mengedepankan
kerjasama int’l. (Organisasi Int’l). Hanya
saja, Liberalisme mengedepankan otoritas
yang lebih tinggi, tapi kalau rasionalisme
mengedepankan common goals dan
kesepakatan bersama.
41
Ex Rasionalisme : ASEAN, UE, Lembaga
Regional Kedudukan setara.
Liberalisme : PBB Tidak universal, hanya
untuk aktor yang berkumpul saja.
TEORI KEBIJAKAN LUAR NEGERI
Foreign Policy adalah seperangkat aksi
yang diambil negara dalam berhubungan
dengan negara lain.
Faktor yang membentuk FP:
42
Level internasional/ekternal
Level negara
Level individual
Faktor external
Hukum int’l
Geopolitik
Karakteristik dan posisi negara lain
Hubungan yang terjalin dengan negara
lain (ekonomi, militer)
Faktor internal
Kekuatan militer
Tipe pemerintahan
Pertumbuhan ekonomi negara maju
biasanya punya peran yang lebih aktif
karena dia mampu membeli persenjataan
43
Realisme Foreign policy negara hanya
dipengaruhi oleh interaksi antar negara,
faktor internal ga’ pengaruh.
FP adalah refleksi dari perilaku/karakter
pemimpin negara tersebut.
Why is FP important?
Negara punya stategi global dalam
mencapai tujuan/kepentingannya
Sejarah dunia
Faktor-faktor yang mempengaruhi FP:
- Individu
- Nasional
- Elit
- Politik birokrasi
- Internasional
Jenis-jenis substansi FP:
Progamatik
Krisis
Rutin operatif
44
Endogen Faktor diri dari pengambil
keputusan
Eksogen Faktor penekan dari luar. Ex:
PLN negara lain
Determinan
Factor
Input
Conversion
Output
Tahapan perumusan FP:
1. Menetapkan situasi int’l
2. Pilih tujuan FP
3. Telaah instrumen alternatif policy yang
dibutuhkan
4. Pilih satu dari berbagai alternatif
FP
Politik Internasional
Diplomasi
Diplomasi
FP
45
Decision Making Proses yang
menyangkut pemilihan dari sejumlah
masalah yang terbentuk secara rasional dan
pemilihan alternatif yang ingin diterapkan.
Decision Maker selalu mempertimbangkan
rasionalitas dan interaksi antar negara.
Mengapa nasional diperlukan perhitungan
untung rugi dan koherensi cara serta tujuan?
Determinan factors of FP (Coplin):
Int’l Context (hub. antar negara)
Decision maker’s behavior
Domestic politics (sispolnya)
Economy & military condition
Tipe FP (Kenneth Boalding)
Programatik hasil sebuah pekerjaan
menyeluruh/kompreshensif yang
dipengaruhi oleh banyak aktor dan faktor,
sifatnya jangka panjang.
46
Tactical dijalankan secara rutin, bersifat
operasional
Crises diputuskan dalam keadaa
darurat.
Tipe FP (Coplin)
General keputusan diekspresikan
melalui pernyataan-pernyataan kebijakan
dan tidakan-tindakan.
Administratif
Crises perpaduan antara keduanya yang
dijalankan secara darurat.
Pola FP (Michael Merdlebaum):
Inside out kepanjangan tangan dari
politik domestik (ciri khususnya negaranegara maju/besar)
Outside in respon dinamika external
(negara-negara berkembang)
47
Politik luar negeri secara substansi beda
dengan FP
Seluruh proses untuk menghasilkan
keputusan/respon negara terhadap
perubahan lingkungan external
Input, konversi, output, feedback bagian
dari PLN.
PLN anarkis, ga’ terkontrol
Politik domestik bisa dikontrol oleh suatu
kekuatan absolut
PLN Prosesnya PLN FP
FP Outputnya PLN
Manfaat dan tujuan PLN bisa dilihat dari
polanya (outside in dan inside out)
Outside in tujuan dan manfaat proses
PLN adalah merespon dinamika eksternal
untuk menjaga kepentingan nasional.
48
Inside out PLN oleh upaya memenuhi
kebutuhan dalam negeri melalui tindakan
ke luar. Ex: mencari dukungan LN untuk
menyelesaikan permasalahan (RI-GAM)
Sintesis
Programatik
Int’l millieu
National millieu
Bureaucratic
Crises
Eite
Ideosincratic
Tactical Bureaucratic
Administrative
Int’l millieu
National millieu
Interdepartement
KONFLIK
Konflik di era post Cold War:
49
Aktor
: Non nation-state intra state
conflict
Sumber
:
psikologis
Resolusi
: Intervensi, diplomasi
Faktor-faktor
etnisitas,
Proses Konflik
1. Ekspansi
2. Eskalasi
3. De-eskalasi
4. Terminasi Stalmasi (jenuh), rekapitulasi
(kekalahan salah satu),
intervensi pihak ketiga.
5. Kesepakatan
6. Evaluasi
sirna/hilang,
Tipe violence
Langsung Kerusakan fisik
Struktural
Lewat
kebijakan;
negara/institusi
50
Kultural violence dibenarkan oleh nilai
dan norma yang membatasi potensi
manusia.
Terinstitusionalisasi,
ada
sistem/struktur
yang
sengaja
menghalangi orang lain.
Perang, yaitu benturan, bentrokan antara 2
organisasi
militer
yang
merupakan
perwakilan dari negara. Terkait dengan
evolusi konflik.
Konflik,
yaitu
kondisi
ketidaksesuaian/kontradiksi
antara
beberapa pihak yang berbeda kepentinan
(tujuan)
Penyelesaian konflik:
- negosiasi
- konsensus
- mediasi
- adjustifikasi
- arbitrasi
- rekonsiliasi
51
Teori konflik tidak hanya berfungsi analitis
tapi
juga
praktis.
Tidak
hanya
mengidentifikasi saja tapi juga bagaimana
menyelesaikan konflik.
Dua pandangan mengenai konflik:
1. Inherensi
= the nature of conflict is
merely the nature of human.
Pada dasarnya manusia itu
berbeda-beda. Perbedaan itu
bersifat naluriah/wajar, karena
itulah konflik adalah sesuatu
yang
normal
dan
tidak
terhindarkan. Ex: Morgenthau,
dll.
Konflik bukan dimusnahkan (ga’
mungkin) tapi dikelola agar
tidak menjadi destruktif.
52
2. Kontingensi = Konflik memang wajar tapi
kemudian bisa destruktif atau
konstruktif
tergantung
lingkungan
sosialnya,
bagaimana individu dibentuk
olehnya.
Unsur-unsur Konflik:
1. Incomptability = Ketidaksesuaian antar
individu yang disebabkan perbedaan nilai,
kepentingan
2. Sikap = Masih dalam tatanan internal,
berkaitan
erat
dengan
persepsi/tanggapan terhadap dunia luar.
3. Perilaku = Ditimbulkan oleh perspesi
yang dimiliki.
Kekerasan = perilaku konflik yang sifatnya
destruktif,
(Galtung)
disertai
dengan
agresi
fisik
53
Perang adalah bagian dari konflik hanya
konteksnya yang beda.
TEORI SOSIAL KRITIS
Membedakan past & present
Mengkritik future manusia
54
Kontribusinya
Memprediksi masa depan. Ex: Marxisme
Untuk
menganalisa
arah
kebijakan
negara
Positivisme (Saintifikisme)
- Hegemony
keilmuan
Standarisasi metode/
- Oposisi lomer:
Teori-dunia
epistemologi
eksternal
- Oposisisi lomer:
Empirisme/observabilitas
subyek-obyek
Obyektivitisme
(bebas nilai)
Behavioralisme
Strukturalisme
Evolusionerisme
Post Positivisme
- banyak metode
- teori praktik
- subyektivisme
Critical Theory mazab
Frankfrut
Post Modernisme
Feminisme
Cultural Studies
Positivisme = harus bebas nilai, tidak
terpengaruh ideologi dan nilai-nilai
55
si peneliti itu harus melakukan
proyek-proyek yang empiris yang
sifatnya logis dan obyektif.
Semua keilmuan selalu ke arah yang positif.
Positivisme bisa diterapkan dalam IPA tapi
dalam ilmu sosial ilmu tidak bisa bebas nilai.
Ilmu sosial tidak pernah linier, dia bisa
mengalami penyimpangan dan bahkan
pemunduran.
Where does the truth exist?
56
The truth is out there
The truth is inside there
Hard fact, behavior, etc
Nurani, common sense, image
persepsi
Outside is possible
Outside isn’t possible
In between
The truth is ultimate
Ultimate falsification &
verification is possible
The nature of non science
The truth is relative
Critical
Theory
Ultimate falsification & verification
isn’t possible
The nature of social science
57
Besifat bebas nilai
bebas nilai
IPA Positivisme
Tidak
IPS Post Positivisme
Thomas Kuhn : ada 3 syarat agar
knowledge bisa jadi science:
1.)
Ontologis = terkait
dengan ruang lingkup yang jelas, ada
batasan-batasan. Ex Debat I
2.)
Epistemologis =
diperlukan metodologi penelitian untuk
menyusun knowledge, menguji
kebenarannya dan disepakati secara
universal. Ex: Debat II
Kebenaran : - punya sistematika logika
(ada hubungan yang logis antara
variable)
- harus memenuhi syarat
empiris ada fakta
58
3.)
Aksiologis = harus
bermanfaat, punya kegunaan, bisa
dipakai secara praktis. Ex: Debat III dan
IV
Positivisme (August Comte) ilmu
pengetahuan harus bersifat membangun
masyarakat, ga’boleh ngomongin tentang
hal-hal yang meresahkan.
David Hume supaya konstruktif maka yang
dipelajari adalah sesuatu yang empiris
(wujudnya nyata dan bisa dialami dengan
panca indera)
Untuk mempelajari sesuatu yang nyata
maka kita harus bebas nilai (lepas dari faktor
internal si peneliti) Menetralisir semua
59
aspek-aspek psikologis, kultur, primordial,
dsb.
Kostruktif
ditiru mentah2
oleh HI
Mempelajari sesuatu yang
real
Positivisme
Bebas nilai
Mengedepankan statistik
Menciptakan 3 kelompok THI (John Gaddis):
1.)
Behavioral = tingkah laku
negara; elit politik, diplomat, etc, yang
sifatnya real.
Ex. Teori tentang diplomasi.
2.)
Strukturalis = ilmu HI
mempelajari proses, pola, lembaga,
kekuatan yang membentuk int’l system.
Ada struktur yang dikaji. Ex: hub. Int’l
bersifat hierarkis dan terstruktur karena
power yang dimiliki berbeda-beda
60
3.)
Evolusionisme =
bagaimana int’l system berubah,
perjalanannya dari masa ke masa.
Pergerakannya linier dan siklistik. Bisa
nailk atau turun. Evolusionerisme juga
dapat diartikan sebagai perkembangan
masy. Int’l Ex: teori modernisasi
4.)
Ketiga kelompok THI tsb membawa ilmu HI
malah jauh di atas awan, tidak membumi,
jauh dari masyarkat dan sulit diterapkan
secara praktis diperdebatkan dalam debat
III & IV. THI tsb ternyata ga’ bisa nyelesain
masalah-masalah yang ada
Muncullah refleksionisme yang menggali lagi
mengapa THI sulit diterapkan dalam realitas.
Ex: Critical Theory, feminisme, dll
CRITICAL THEORY VS POST
MODERNISM
61
Critical Theory
Merupakan kritik epistemologi terhadap
metodologi positivisme:
a. Kritik tentang standarisasi metodologi
competing methods
b. Kritik tentang empirisme
intersubyektivitas
c. Kritik tentang obyektivisme
subyektivitas sains
Mengkritik moderintas
Agenda Critical Theory
a. Sains hegemoni, value, kepentingan
kapitalisme.
b. Emansipasi
Transformasi dari
sistem internasional yang
hegemonik manjadi
counterhegemonik
Kesadaran yang bebas
62
Tokoh: Robert Cox, A. Linklater
Post Modernisme
Agendanya : Deskontruksi
Power knowledge
genealogi
Membongkar kelas-kelas power
di balik perkembangan
ilmu HI.
Tokoh : James Der Derian, richard Ashley,
R.B.J Walker.
3 pilar positivisme yang diadopsi ilmu HI:
1) Ilmu pengetahuan pengetahuan ada
standarisasi metodologi
2) Empirisme science harus konstrukif
karena itu harus mempelajari something
real dan observable.
3) Ada keterpisahan antara si peneliti dan
objek (bebas nilai)
63
Dark Ages = segalanya diatur oleh dogma,
adanya kebenaran mutlak Eropa jadi ga’
maju dan semua ilmu pun tenggelam
muncul gagasan untuk mendobrak dogma:
manusia punya potensi dan kecerdasan jadi
nggak harus patuh pada dogma karena
punya rasionalitas sendiri-sendiri lahirlah
enlightment.
Kant = Rasionalitas akan menyelamatkan
manusia dari kehancuran dan
menggerakkan ke arah kemajuan.
Rasionalitas inilah yang jadi sendi utama
abad pencerahan.
Muncul Modernisasi
1. Willingness utntuk mengedepankan
science sebagai instrument memajukan
manusia.
64
2. Mengubah nilai-nilai tradisional nilai
modern, partikularisme nilai universal
nilai.
3. Mengubah manusia sederhana komplex.
65
66
Apa itu Konflik?
Johan Galtung
Konflik mempunyai 2 pengertian.
Konflik sebagai benturan fisik dan verbal
dimana akan muncul penghancuran.
Konflik sebagai sekumpulan permasalahan
yang menghasilkan penyelesaian yang
merupakan penciptaan baru.
Apa itu Kekerasan?
Kekerasan adalah situasi ketidaknyamanan
yang dialami aktor dimana ketidaknyamanan
adalah apa yang “seharusnya” tidak sama
dengan apa yang “ada”.
suatu sikap yang ditujukan untuk menekan
pihak lawan, baik secara fisik, verbal,
ataupun psikologi
Asal mula konflik
1
keterlibatan kerjasama (cooperative
engagements) seringkali melahirkan unsur
konflik (Schelling)
konflik dapat terjadi bila tidak ada sebuah
konsensus (kesepakatan) antara dua pihak
atau lebih dalam suatu perbedaan pendapat.
(Prof. Dr. Maswadi Rauf)
kekerasan pada segi akibat atau
pengaruhnya pada manusia (Johan Galtung)
diakibatkan oleh ketidakadilan dan
ketidakmerataan (Mahatma Gandhi)
Dalam perkembangannya, kekerasankekerasan yang terjadi, menimbulkan suatu
konflik
Jadi, asal konflik dari
Hubungan antar aktor, yang membawa pada
perbedaan pendapat.Perbedaan tersebut
mencetuskan kekerasan yang terakumulasi
menjadi konflik.
2
Sumber konflik
Johan Galtung
Perbedaan kepentingan antar aktor
Nilai yang berbeda dari berbagai aktor
C.R. Mitchell
Sumberdaya yang terbatas dan
ketidakmerataan sumber daya
Perbedaan tujuan dan kepentingan
Nilai yang berbeda dalam tiap sistem
sosial
Sumber Konflik
Perbedaan kepentingan
Perbedaan nilai
Keterbatasan sumber daya
C. R. Mitchell menggambarkan konflik
Situasi Konflik (Conflict Situations)
3
Situasi ketika terdapat dua pihak atau lebih
merasa menguasai suatu tujuan, saling
bertentangan.
Sikap Konflik (Conflict Attitudes)
orientasi emosional, proses kesadaran
(cognitive processes), yakni suatu penolakan
informasi untuk memelihara struktur yang
konsisten tentang kepercayaan mengenai
dunia luar.
Tingkah Laku Konflik (Conflict Behaviour)
Tindakan yang dilakukan oleh satu pihak
dalam segala situasi dari konflik yang
diarahkan di pihak lawan dengan niat
membuat lawan itu melepaskan atau
memodifikasi tujuannya.
Bentuk Konflik
Menurut jumlah aktor dan jumlah tujuan.
Dispute/sengketa
terdapat 2 aktor yang memperebutkan 1
tujuan yang sama.
4
Dillema
terdapat 1 aktor yang memilih satu diantara
2 tujuan yang berbeda.
Segitiga Konflik
Tingkat Manifes
Tingkat Laten
Kontradiksi
Perilaku
Sikap
Teori-teori konflik
Abad ke-9, pasca Napoleon
Teori pencegahan berdasar balance of
terror karena nuklir negara-negara adikuasa
akan mencegah konflik.
Abad ke-20, aktor rasional
5
Masyarakat keputusan secara rasional
berdasarkan informasi dan pertimbangan
kesempatan (Downs 1957). Teori permainan
mengandalkan asumsi proses pengambilan
keputusan rasional yang mendasar bagi
keikutsertaan dalam konflik manusia.
Teori Sistem Musuh, Vamik Volkan:
Bagaimana pikiran manusia dalam proses
pengambilan keputusan oleh kelompok.
Kebutuhan psikologis untuk memiliki musuh
dan sekutu. rasa identitas kelompok
dengan konsep-konsep kesukuan (ethnicity)
dan kebangsaan (nationality)
Teori Resolusi Konflik, Burton:
Resolusi konflik artinya menghentikan konflik
dengan cara-cara yang analitis dan masuk
ke akar permasalahan. mengacu pada hasil
yang, dalam pandangan pihak-pihak yang
terlibat, merupakan solusi permanen
terhadap suatu masalah (1991:72).
Penyelesaiannya?
6
Johan Galtung,
mengidentifikasikan konflik tersebut untuk
mengetahui bagaimana conflict formationnya (siapa yang terlibat dalam konflik
tersebut, apa tujuan mereka, dan bagaimana
bentuk kontradiksinya).
mencari new formation (solusi). Untuk
memudahkan aktor yang terlibat harus
setuju dengan poin-poin penyelesaian yang
telah disepakati dan hal tersebut dilakukan
secara kontinyu (terus menerus).
Note: hindari Scylla (kompleksasi) atau
Charybdis (reduksi) terhadap fakta yang
ada.
Jika kesalahan identifikasi konflik terjadi,
maka bentuk penyelesaian tersebut hanya
sementara, akhirnya akan terjadi perubahan
bentuk konflik atau conflict deformation.
Andi Widjajanto, staf pengajar HI, FISIP-UI
Mencari De-eskalasi konflik
7
Intervensi kemanusiaan dan Negosiasi
politik
Problem Solving Approach
Peace - building
Cara penyelesaiannya:
Kenali konflik (aktor, tujuan, bentuk
konfrontasi)
Cari alternatif solusi yang disepakati para
aktor.
Putuskan solusi pada saat tepat (deeskalasi)
Jika gagal, gunakan pihak ke-tiga.(yang
mendukung penyelesaian konflik)
RESOLUSI KONFLIK NEGARA DALAM BERBAGAI
PERSPEKTIF
(David Farnham dan John Pimlott)
Kerangka
Analisis
Situasi
Negara
Unitart Theory
Negara
terintegrasi
Pluralist
Theory
Negara
terdiri dari
Marx
Theo
Negar
diwarn
8
terpusat dan
harmonis
dalam
mencapai
tujuan
bersama
beberapa
kelompok
kepentingan
yang
diperjuangk
an dalam
arena yang
kompetitif
konflik
antar
kelas
pekerj
(prole
melaw
kelas
kapita
(borju
Konflik itu
Konflik
Pandangan Konflik
tentang
adalah
normal
adalah
hakikat
fatologi yang terjadi
kenisc
konflik
muncul
dalam
an seb
akibat
pluralisme
refleks
miskomunika kelompok
kontra
si
dan
kelas
interpersonal. kepentingan sosial
Perbedaan
hanyalah
perbedaan
cara bukan
perbedaan
9
Resolusi
konflik
tujuan
Kepemimpina
n yang kuat
demi
memelihara
harmoni dan
pencapaian
tujuan
bersama.
Otoritarianis
me bisa jadi
resolusi
efektif
Regulasi
aturan main
yang
akomodatif
terhadap
kompetisi
antar
kepentingan
, kelompok
dan
kekuatan
sosial
Perebu
faktor
faktor
produ
dari pa
kapita
melalu
perjua
n
revolu
er
Tahapan Konflik
Adanya sumber konflik
Sesuatu yang menyebabkan konflik bisa
terjadi, tetapi bukanlah penyulut konflik
Isu/Permasalahan konflik
Materi yang menjadikan konflik dapat terjadi
(pemicu konflik)
Ekskalasi konflik
10
Peningkatan konflik menuju puncak konflik.
Terjadi ketika ada peningkatan jumlah aktor
dan sarana konflik
Puncak konflik
Kondisi ketika konflik mencapai pada
tingkatan tertinggi dengan adanya aktor yang
maksimal dan sarana konflik telah maksimal
Terminasi Konflik
Penurunan konflik dimana ketika konflik
menuju pada penyelesaian. Hal ini terjadi
jika aktor menarik diri dari konflik atau
terdapat pengurangan sarana konflik
Penyelesaian Konflik
Terselesaiaknnya konflik melalui negosiasi
(tukar menukar informasi dan kepentingan),
mediasi (Penengahan konflik melalui pihak
ketiga), arbitrasi (pengambilan keputusan
dalam penyelesaian konflik oleh pihak ketiga
yang ditunjuk pelaku konflik)
11
Balance of Power
Merupakan konsep dari Realist (tak hanya
unuk akademisi/teoritisi, tapi juga untuk
praktisi dan policy marker)
Realist adalah mereka yang punya peranan
penting dalam LA sistematik untuk
12
menjelaskan pola perilaku negara dalan
sistem international.
3 Question:
a. Apa definisi BoP?
b. Apa BoP terjadi secara otomatis atau
disetting oleh pihak yang kuat?
c. BoP yang mana (Bipolar/Multipolar) yang
bisa memelihara stabiltas int’l?
Hans J. Morgenthau berusaha memberi
jawaban untuk pertanyaan (a).
Ada 4 arti penting fungsi berbeda dari BoP:
- Sebuah kebijakan yang dimaksudkan
pada urusan suatu negara.
- Masalah negara yang obyektif/aktual.
- Distribusi power yang seimbang antar
negara.
- Distribusi power antar negara, tapi ada
satu kekuasaan yang lebih besar
daripada lainnya.
13
Ernest Haas mengemukakan setidaknya ada
8 hal tersendiri yang harus dipenuhi dalam
Balance of Power itu sendiri:
a. Adanya distribusi power
b. Adanya keseimbangan proses
c. Hegemoni
d. Kestabilan dan perdamaian sebagai
wujud kekonkritan power
e. Ketidakstabilan dan perang
f. Kekuatan politik secara umum
g. Hukum universal dari sejarah tertentu
h. Sistem dan panduan yang digunakan oleh
pembuat kebijakan.
Menurut Ernest Haas, BoP:
1. Kadang-kadang dipakai/leaders untuk
memberikan alasan/pembenaran pada
sebuah kebijakan.
14
2. Digunakan untuk mendeskripsikan
kecenderungan pada sistem int’l terhadap
equilibrium sistemik.
Kebijakan BoP dikritik karena mengarah
pada perang dan alat propaganda.
Henry Kissinger (Mantan Sekneg AS)
menekankan pendekatan voluntarist untuk
pertanyaan (b)
Katanya: BoP merupakan ciptaan/konstruksi
dari political leaders yang membuat foreign
policy, jadi tidak terjadi secara otomatis.
Kenneth Waltz : - Melihat BoP atribut sistem
negara yang terjadi apabila ia
diinginkan/tidak diinginkan.
- Asumsi Realist bahwa negara
adalah aktor yang unitary dan
rasional yang akan menggunakan
kemampuannya untuk mencapai
tujuan.
15
Negara berinteraksi dan berkonflik dalam
lingkungan politik int’l yang kompetitif.
Outcome dari tindakan negara adalah BoP.
Dari point ini, pandangan tentang BoP
adalah kecenderungan sistemik yang terjadi,
entah suatu negara membuatnya atau tidak.
Untuk pertanyaan (c), banyak penulis
berargumen bahwa dalam sistem multiactor,
perang akan less happened karena
banyaknya aktor yang mengalami
peningkatan, para pembuat keputusan harus
berjanji dengan jumlah atau kuantitas info
yang lebih besar, sehingga sangat tidak
pasti. Mereka percaya bahwa uncertainty
akan memberi peringatan dalam membuat
kebijakan, oleh karena itu multipolar lebih
kondusif untuk memelihara stabilitas dunia.
Penulis lain percaya bahwa uncertainty yang
lebih besar membuat decision maker salah
menilai maksud dan aksi lawan. Oleh karena
16
itu, sistem multipolar bekerja sma dengan
level uncetainty yang lebih tinggi, yang
kurang diperlukan daipada sistem bipolar,
karena uncertainty berada pada level yang
rendah, karena sebuah negara hanya fokus
pada 1 lawan.
Question : Apakah munculnya dunia yang
multipolar akan penuh dengan konflik
yang lebih banyak daripada dunia yang
bipolar (ex: Cold War)? Akankah konflik
etnis nasional dibayangi ideological
disputes?
Questions by Mrs. Tatiek:
1. Jelaskan pengertian Power dalam HI? Siapa
yang mengemukakan konsep Soft & Hard
Power? Jelaskan!
2. Jelaskan sarana untuk
mengejar/memperjuangkan kekuatan
17
sebagai kepentingan dalam politik int’l!
Jelaskan fungsi BoP!
3. Jelaskan pengertian power sebagai atribut
dan relasional aktor! Ada berapa blok di
masa Cold War?
Answers:
Tangible = Life
style
1. Soft Power: persuasif Resources
Intangible = Cara berpikir
Hard Power: koersif Militer, senjata
Tangible = Senjata
Intangible =
Anggaran militer
Morgenthau mengemukakan National Power:
18
- Geografi
- SDA
- Kapasitas
industri
- Siap siaga
militer
- Penduduk
- Karakter
nasional
- Skill
- Semangat
nasional
- Kualitas
diplomasi
Catatan THI 12 April 2006
1. Apa maksud Hard Power dan Soft Power,
terkait dengan atribut/relasional?
2. Propaganda termasuk hard power atau
softpower?
3. BoP apa harus equal antara kekuatan
yang ada?
4. Bagaimana pola-pola BoP dan relativitas
BoP saat ini?
5. Apakah BoP dapat beralih menjadi BoT?
6. Bagaimana BoP dapat mencapai
perdamaian?
19
7. Apakah perdamaian yang diciptakan
harus ada dibalik perobaan senjata?
By Mas Wahyu:
Power adalah instrumen analisis yang punya
nilai sangat penting.
1. Sebagai jembatan untuk memahami
menapa negara bangsa melakukan
hubungan int’l dan mengapa aktor negara
bangsa berinteraksi dengan negara lain.
2. Analisis power, bermanfaat untuk
mencapai tujuan elit politik nasional
sebagai perumus dan pelaksana
kebijakan luar negari.
- unilateral: aksi sepihak oleh satu
negara
- bilateral: aksi 2 negara
- multilateral: banyak negara
Power dipelajari dalam situasi int’l seperti
apa?
20
Orang realis menganggap organisasi sistem
int’l itu anarki dan hierarki.
Anarki adalah suatu sistem dimana interaksi
antar negara diwarnai dengan konflik. Anarki
muncul karena tidak ada entitas/unit politik
yang mempunyai kekuasaan melebihi
negara.
Hierarki : berjenjang/bertingkat muncul
secara alamiah. Terbentuk dari aktor yang
kuat-menengah-lemah.
Pengertian anarki :
- Sistem int’l itu konfliktif.
- Situasi konfliktif tercipta karena tidak ada
kekuasaan yang mengatur negara.
- Tahun 1920-an ketika LBB sebagai aktor
supranasional/organisasi int’l tidak dapat
mencegah invasi dan gagal mencegah
perang.
Dimana perang itu penting?
21
- Dalam sistem yang anarki (konfliktif,
saling bersaing untuk mengejar
kepentingan)
- Jika tidak ada kekuatan yang melebihi
power suatu negara.
Power dimaknai sebagai kekuatan dan
kekuasaan yang terbentuk oleh SD, atribut,
kepemilikan (ex: Jumlah penduduk,
kekuatan militer, efektivitas ekonomi,
moralitas bangsa, kuat lemahnya
nasionalisme dan diplomasi)
Power adalah kekuatan yang saya miliki
berdasarkan apa yang saya punya.
Power adalah kemampuan suatu aktor untuk
mempengaruhi pikiran dan perilaku aktor
lain.
Hard Power power yang dijalankan oleh
metode koersif.
Joseph S. Nye Soft Power, The Means of
Success in World Politics.
22
Mengapa AS bertahan, sedangkan Soviet
gagal dalam perang dingin?
Karena menurut Nye, Soviet hanya
bertumpuan pada hard power, sedangkan
AS punya soft power yang didukung hard
power.
Soft power power yang dijalankan dengan
cara yang halus, tidak memaksa dan tidak
agresif, dan dengan cara yang simpatik.
Propaganda adalah CARA untuk
memainkan kekuatan, sedangkan power
adalah INSTRUMENTnya.
Satu negara dinilai kuat atau lemah
dilihat/dibandingkan dari siapa dulu. Ex:
Indonesia kuat kalo dibandingkan dengan
Timor Leste tapi lemah kalo dibandingkan
dengan Australia.
- Power punya sifat perseptif tergantung
bagaimana persepsi aktor lain.
- Power punya sifat inflatable bisa
digelembungkan atau dimanipulasi.
23
- Power bersifat deflatable bisa
dikecilkan.
Ex: Singapura adalah negara kecil yang
diapit Indonesia dan Malaysia, tapi
Singapura punya potensi untuk
menggelembungkan kekuatannya dengan
cara membangun kekuatan militer dan
pendidikan, walaupun keadaan ilmiahnya
terbatas (inflatable)
Ex: Pada tahun 1980an, Jepang
memposisikan dirinya sebagai negara lemah
(deflatable)
Power: Tangible dan Intangible (tidak
berwujud tapi punya pengaruh yang kuat)
BALANCE OF POWER
Realis mengatakan bahwa tidak akan
pernah ada perdamaian, tidak akan tercipta
bila tanpa keseimbangan power.
Bagaimana cara untuk mencegah perang?
Menyeimbangkan power/equilibrium
24
secara fisik merupakan hasil perilaku yang
rasional.
Ex: aliansi A vs aliansi B
50
50
Sama-sama kuat sehingga menahan diri
untuk saling menyerang, karena
kemungkinannya bisa menang atau kalh,
atau hancur kedua-duanya. Ini bisa
menghindarkan terjadinya perang.
BoP bersifat dinamis atau berubah-ubah
ex: suatu saat aliansi A/B
menggelembungkan kekuatannya. Caranya:
aliansi itu polanya bersifat longgar tidak
boleh dibangun berdasarkan ideologi atau
nasionalisme yang kuat utopis daripada
realita
Ex BoP: Pakwa Warsawa dan NATO fakta:
nasionalisme dan ideologi kuat sehingga
tidak tercipta BoP
25
Konsep DETERRENCE menggertak
negara musuh agar tidak melakukan
serangan. Ini bisa gagal karena
kelemahannya adalah pada perhitungan
yang sangat pelik (fact: negara-negara
menyerang dengan sanjata konvensional)
Defense : Pertahanan
Mengapa aktor int’l berinteraksi : untuk
meraih power (sebagai instrumen dan
tujuan. BoP adalah instrumen untuk
mencegah perang sekaligus sebagai tujuan.
CATATAN THI 19 April 2006 - MARXISME
–
Asumsi Marxisme dalam HI:
1. Hakikat dasar manusia = materi
Paham materialisme sejarah prinsip
dasar : bukan kesadaran yang
menentukan keadaan tapi keadaan
yang menentukan kesadaran.
Dialektrika materialisme : basis
menentukan suprastruktur.
26
2. Konflik antar kelas (borjuis dan proletar)
3. Sistem negara dan sistem int’l
Marxis skeptis terhadap negara
karena :
- Terjadinya eksploitasi kelas borjuis
kapitalis terhadap kelas proletar
karena adanya ekistensi negara
berkembang.
- Kelas proletar tidak menguasai
faktor produksi.
Neomarxis menjelaskan hubungan
internasional melalui kontribusi
teoretikal.:
1. Teori Dependensia
Negara dunia ketiga bergantung
pada negara maju. Negara maju
mengeksploitasi negara
berkembang.
2. World System Theory
Wallerstein membagi 3 : Core,
Semipheripery, Pheripery
27
(mengandung hubungan eksploitatif
dimana negara kuat mengambil
keuntungan dari negara lemah)
4. Revolusi Buruh
Agenda Marxis yakni agar bisa lepas dari
struktur global yang eksploitatif, buruh
harus melakukan revolusi global/total
agar tercipta masyarakat tanpa kelas.
Dalam revolusi itu, konflik antara borjuis
dan proletar tidak terelakkan lagi.
Berkaitan dengan masalah imperialisme
Hubungan antar negara yang merujuk
adanya dominasi.
Konsep dependensia.
Questions:
1. Bagaimana Marxisme memandang
hakikat dasar manusia?
2. Bagaimana Marxise memandang hakikat
kehidupan sosial?
28
3. Peran negara dan dinamika sistem int’l?
4. Agenda Marxisme dalam HI?
Elemen-Elemen Dasar:
Sejarah manusia mempunyai sejarah
perjuangan kelas.
Kapitalisme melahirkan kelas antar
agama
Kapitalisme menggunakan perang
sebagai jalan terakhir untuk mencapai
tujuannya.
Sosialisme dipercaya mampu menghapus
perbedaan kelas.
MARXISME PASCA MARX
1. Lenin (Imperialism: The Highest Stage of
Capitalism)
Imperialisme merupakan konsekuensi
logis dari kapitalisme
29
Perang tentara lokal dalam
imperialisme.
Imperialisme sebagai sebuah sistem
ekonomi politik
Penguasaan terhadap negara
penghasil bahan mentah.
2. Hobson (Imperialism: A Study)
Imperialisme terjadi karena dorongan
mencari pasar dan investasi yang
menguntung
Konsekuensi imperialism:
Berubahnya fungsi negara : pencipta
fungsi kemiskinan bukannya
kesejahteraan.
Kepentingan kelas terabaikan,
kepentingan konglmerasi menjadi
acuan.
Adanya kepentingan imperium bisnis
dibalik konflik politikyang terjadi di
suatu negara.
30
Dari Marxisme menuju Neo-marxisme
Faktor ekonomi tidak menjadi basis
dalam analisis basis suprastruktur.
Imperialisme tidak hanya dalam
konteks fisik saja.
Peraturan antara ilmu pengetahuan
dengan kepentingan.
Neo-marxisme dalah HI
Mengkaji fenomena globalisasi.
Critical theory
Hegemony
Kemiskinan struktural
Gerakan-gerakan populis
Komunitarian
Bagaimana Neo-marxisme bekerja?
Basis suprastruktur tidak dalam posis
hierarkis tapi dapat dipertukaran
31
Analisis tidak terbatas pada deterninasi
ekonomi, melainkan meluas dalam
segala aspek.
Neo-marxisme dan Teori HI:
Teori selalu untuk seseorang dan untuk
bberapa tujuan
Peran negara
Peran hegemoni
Struktur masyarakat
TEORI DEPENDENSIA
Questions:
1. Apa Teori Ketergantungan itu?
2. Bagaimana mekanisme kerja
ketergantungan?
3. Faktor apa saja yang dapat dijadikan
sumber penciptaan ketergantungan?
Asumsi dasar:
Adanya negara core dan pheripery
32
Kondisi dependensi dari negara periphery
terhadap core
Dependensia disebabkan oleh
ketimpangan dalam interaksi HI
Tokoh: Andre Gunder Frank, Paul Baran,
Packenhan, Dos Santos.
Klasifikasi Teori Dependensia:
Perspektif Liberal (Paul Presbich) Teori
pembagian kerja secara int’l, membuat
negara-negara menspesialisasi
produksinya. Negara pusat yang
memproduksi barang sekunder dan
tersier, sedangkan negara-negara
pinggiran yang memproduksi barang
primer.
Perspektif Marxis (Paul Baran) sentuhan
yang mematikan dan kretinisme. Teori ini
bertentangan dengan teori Marx tentang
peran negara maju.Di negara pinggiran,
sistem kapitalisme terkena penyakit
33
kretinisme. Surplus yang terjadi disana
diambil oleh para pendatang sehingga
terjadi penyusutan modal.
WORLD SYSTEM THEORY
Sistem dunia yang terjadi sekarang
adalah kapitalisme global.
Klasifikasi diatas didasari oleh kekuatan
ekpol masing-masing kelompok. Negaranegara bisa naik kelas atau turun kelas
tergantung dinamika sistem dunia (CoreSemi pheripery-Pheripery)
MAS WAHYU
Marxisme dalam THI memakai perspektif
radikal
34
Marxisme digolongkan kedalam EPI, sebab
bidang garapannya yang terfokus pada
hubungan yang erat antara dunia ekonomi
(faktor ekonomi) yang mempengaruhi poliik
dan masyarakat int’l Disebut juga
radikalisme/strukturalisme menjelaskan
fenomena HI dengan asumsi teoritis sebagai
berikut:
Marxisme memiliki pemikiran yang
hampir sama dengan realisme.
Marxisme mengetengahkan perubahan
material yang mmpengaruhi dunia politi,
dalam dunia yang domestik atau int’l
Hakikat dasar manusia:
1. Materi (materialisme), manusia hidup
karena dan untuk materi.
2. Karakteristik dasar manusia ialah
makhluk materi.
3. Dinamika dan perkembangan sejarah
manusia dipengaruhi oleh perubahan
35
pola-pola produksi masyarakat yang
didukung pergantian tingkat materi
secara konkret yang dikuasainya.
Kehidupan sosial:
Diwarnai oleh konflik antar kelas.
Marx menerangkan terjadinya konflik
dengan teori nilai lebih yang meliputi 3
komponen. Ia mengkritik Adam Smith dan
David Ricardo.
Komponen itu adalah:
a. Model tetap : Jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk membuat produk
yang dihitung dimasa lalu, dan di masa
lalu, dan di masa sekarang dapat
ditemukan dalam wujud pabrik dan
peralatan produksi lainnya. Atau
kemampuan yang dimiliki buruh (badan
dan tenaga) yang nilainya tidak akan
berubah dari dulu sampai sekarang.
36
Marx manusia hidup karena dan
untuk materi (jasmani dan energi)
Dalam masyarakat primitif adanya
kepemilikan bersama.
Kehidupan sosial adalah siklus (primitifpreindustrial-industrial-post industrialkomunis-primitif)
b. Modal variable/modal berubah adalah
besarnya upah yang harus dibayarkan
kepada tenaga kerja dalam membuat
suatu produk yang dihitung di masa
sekarang.
c. Nilai lebih adalah keuntungan/rente
yang bisa dinikmati ari suatu produk.
Diperoeh dengan menekan modal
variable yang harus dibayar pada
modal tetap, caranya menekan upah
buruh (eksploitasi!) supaya tidak
mempengaruhi proses produksi
bukan dengan cara pertukaran yang
diusulkan Ricardo dan Smith.
37
NEGARA DAN SISTEM INTERNASIONAL
Marxis mengkritik liberalis dan realis.
Aktor utama HI adalah kelas kapitalis
memaksimalkan perolehan keuntungan
atau kekayaan secara material.
Dikembangkan oleh Vladimir Lenin Teori
kapitalisme int’l dan imperialisme
Teori Lenin Diperluas oleh para pemikir
Neo-marxis Konflik antara 2 struktur,
yaitu kapitalisme global melawan buruh.
Bagaimana cara melawan eksploitasi
buruh harus berevolusi, merebut faktor
produksi, mengenyahkan kaum borjuis
kembali ke kehidupan primitif kembali ke
gagasan komunisme.
Menurut Vladimir Lenin : Buruh tidak bisa
berevolusi kalau tidak terorganisir. Musuh
38
kaum buruh adalah negara, militer dan kaum
borjuis. Jadi menurutnya buruh harus
mendirikan Partai Komunis Uni Soviet.
Caranya: Merebut negara, kemudian
melakuakan redistribusi modal.
Terciptanya masyarakat kelas tidak hanya di
negara industri, tapi juga ke seluruh dunia
karena adanya distribusi kapitalisme yang
disebabkan oleh imperialisme.
Perkembangan dunia pasca kolonialisme
menunjukkan tumbuh dan meluasnya
Transnasional Companies (TNCs) yang
mampu bergerak mandiri, bahkan tidak lagi
terikat negara asalnya, sehingga kini mereka
langsung berhadapan dengan buruh di
tingkat gloal.
Agenda utama: bersifat radikal, yakni agar
bisa lepas dari struktur global yang
eksploitatif buruh harus melakukan revolusi
global.
39
DISKUSI THI 21 April 2006
1. Rasionalisme?
2. Marxisme?
3. Apa beda Realisme dan Rasionalisme?
4. Deterrence, Defense, Compeience?
5. Asumsi dasar Liberalisme?
6. Apa kritikan Liberalisme terhadap
Realisme?
Rasionalisme (Andrew Linklater)
Merupakan via media antara Realisme dan
Revolusionisme (Liberalisme atau
Pluralisme). Ia adalah persinggungan antara
Realisme dan Liberalisme.
Awal munculnya : Ketika realisme pertama
muncul pasca PD II di Inggris Morgenthau
(Bahwa pengejaran kepentingan harus
mengedepankan nilai, norma, dan etika)
40
Kenneth Waltz Neorealisme/Realisme
Struktur Perjuangan untuk mendapatkan
kekuasaan tidak perlu ada norma dan etika.
Inggris takut kalau Realisme Klasik akan
hilang, jadi mereka memunculkan
Rasionalisme (lebih dekat dengan
Realisme).
Rasionalisme mengambil beberapa
pemikiran Realisme dan Liberalisme
sehingga dinamakan konstruktivis.
Rasionalisme berpijak pada Realisme.
Menurut Realisme, sistem int’l pada
dasarnya anarki, tapi untuk mengatasi
anarki bukan dengan jalan perang atau
militer, tapi dengan mengedepankan
kerjasama int’l. (Organisasi Int’l). Hanya
saja, Liberalisme mengedepankan otoritas
yang lebih tinggi, tapi kalau rasionalisme
mengedepankan common goals dan
kesepakatan bersama.
41
Ex Rasionalisme : ASEAN, UE, Lembaga
Regional Kedudukan setara.
Liberalisme : PBB Tidak universal, hanya
untuk aktor yang berkumpul saja.
TEORI KEBIJAKAN LUAR NEGERI
Foreign Policy adalah seperangkat aksi
yang diambil negara dalam berhubungan
dengan negara lain.
Faktor yang membentuk FP:
42
Level internasional/ekternal
Level negara
Level individual
Faktor external
Hukum int’l
Geopolitik
Karakteristik dan posisi negara lain
Hubungan yang terjalin dengan negara
lain (ekonomi, militer)
Faktor internal
Kekuatan militer
Tipe pemerintahan
Pertumbuhan ekonomi negara maju
biasanya punya peran yang lebih aktif
karena dia mampu membeli persenjataan
43
Realisme Foreign policy negara hanya
dipengaruhi oleh interaksi antar negara,
faktor internal ga’ pengaruh.
FP adalah refleksi dari perilaku/karakter
pemimpin negara tersebut.
Why is FP important?
Negara punya stategi global dalam
mencapai tujuan/kepentingannya
Sejarah dunia
Faktor-faktor yang mempengaruhi FP:
- Individu
- Nasional
- Elit
- Politik birokrasi
- Internasional
Jenis-jenis substansi FP:
Progamatik
Krisis
Rutin operatif
44
Endogen Faktor diri dari pengambil
keputusan
Eksogen Faktor penekan dari luar. Ex:
PLN negara lain
Determinan
Factor
Input
Conversion
Output
Tahapan perumusan FP:
1. Menetapkan situasi int’l
2. Pilih tujuan FP
3. Telaah instrumen alternatif policy yang
dibutuhkan
4. Pilih satu dari berbagai alternatif
FP
Politik Internasional
Diplomasi
Diplomasi
FP
45
Decision Making Proses yang
menyangkut pemilihan dari sejumlah
masalah yang terbentuk secara rasional dan
pemilihan alternatif yang ingin diterapkan.
Decision Maker selalu mempertimbangkan
rasionalitas dan interaksi antar negara.
Mengapa nasional diperlukan perhitungan
untung rugi dan koherensi cara serta tujuan?
Determinan factors of FP (Coplin):
Int’l Context (hub. antar negara)
Decision maker’s behavior
Domestic politics (sispolnya)
Economy & military condition
Tipe FP (Kenneth Boalding)
Programatik hasil sebuah pekerjaan
menyeluruh/kompreshensif yang
dipengaruhi oleh banyak aktor dan faktor,
sifatnya jangka panjang.
46
Tactical dijalankan secara rutin, bersifat
operasional
Crises diputuskan dalam keadaa
darurat.
Tipe FP (Coplin)
General keputusan diekspresikan
melalui pernyataan-pernyataan kebijakan
dan tidakan-tindakan.
Administratif
Crises perpaduan antara keduanya yang
dijalankan secara darurat.
Pola FP (Michael Merdlebaum):
Inside out kepanjangan tangan dari
politik domestik (ciri khususnya negaranegara maju/besar)
Outside in respon dinamika external
(negara-negara berkembang)
47
Politik luar negeri secara substansi beda
dengan FP
Seluruh proses untuk menghasilkan
keputusan/respon negara terhadap
perubahan lingkungan external
Input, konversi, output, feedback bagian
dari PLN.
PLN anarkis, ga’ terkontrol
Politik domestik bisa dikontrol oleh suatu
kekuatan absolut
PLN Prosesnya PLN FP
FP Outputnya PLN
Manfaat dan tujuan PLN bisa dilihat dari
polanya (outside in dan inside out)
Outside in tujuan dan manfaat proses
PLN adalah merespon dinamika eksternal
untuk menjaga kepentingan nasional.
48
Inside out PLN oleh upaya memenuhi
kebutuhan dalam negeri melalui tindakan
ke luar. Ex: mencari dukungan LN untuk
menyelesaikan permasalahan (RI-GAM)
Sintesis
Programatik
Int’l millieu
National millieu
Bureaucratic
Crises
Eite
Ideosincratic
Tactical Bureaucratic
Administrative
Int’l millieu
National millieu
Interdepartement
KONFLIK
Konflik di era post Cold War:
49
Aktor
: Non nation-state intra state
conflict
Sumber
:
psikologis
Resolusi
: Intervensi, diplomasi
Faktor-faktor
etnisitas,
Proses Konflik
1. Ekspansi
2. Eskalasi
3. De-eskalasi
4. Terminasi Stalmasi (jenuh), rekapitulasi
(kekalahan salah satu),
intervensi pihak ketiga.
5. Kesepakatan
6. Evaluasi
sirna/hilang,
Tipe violence
Langsung Kerusakan fisik
Struktural
Lewat
kebijakan;
negara/institusi
50
Kultural violence dibenarkan oleh nilai
dan norma yang membatasi potensi
manusia.
Terinstitusionalisasi,
ada
sistem/struktur
yang
sengaja
menghalangi orang lain.
Perang, yaitu benturan, bentrokan antara 2
organisasi
militer
yang
merupakan
perwakilan dari negara. Terkait dengan
evolusi konflik.
Konflik,
yaitu
kondisi
ketidaksesuaian/kontradiksi
antara
beberapa pihak yang berbeda kepentinan
(tujuan)
Penyelesaian konflik:
- negosiasi
- konsensus
- mediasi
- adjustifikasi
- arbitrasi
- rekonsiliasi
51
Teori konflik tidak hanya berfungsi analitis
tapi
juga
praktis.
Tidak
hanya
mengidentifikasi saja tapi juga bagaimana
menyelesaikan konflik.
Dua pandangan mengenai konflik:
1. Inherensi
= the nature of conflict is
merely the nature of human.
Pada dasarnya manusia itu
berbeda-beda. Perbedaan itu
bersifat naluriah/wajar, karena
itulah konflik adalah sesuatu
yang
normal
dan
tidak
terhindarkan. Ex: Morgenthau,
dll.
Konflik bukan dimusnahkan (ga’
mungkin) tapi dikelola agar
tidak menjadi destruktif.
52
2. Kontingensi = Konflik memang wajar tapi
kemudian bisa destruktif atau
konstruktif
tergantung
lingkungan
sosialnya,
bagaimana individu dibentuk
olehnya.
Unsur-unsur Konflik:
1. Incomptability = Ketidaksesuaian antar
individu yang disebabkan perbedaan nilai,
kepentingan
2. Sikap = Masih dalam tatanan internal,
berkaitan
erat
dengan
persepsi/tanggapan terhadap dunia luar.
3. Perilaku = Ditimbulkan oleh perspesi
yang dimiliki.
Kekerasan = perilaku konflik yang sifatnya
destruktif,
(Galtung)
disertai
dengan
agresi
fisik
53
Perang adalah bagian dari konflik hanya
konteksnya yang beda.
TEORI SOSIAL KRITIS
Membedakan past & present
Mengkritik future manusia
54
Kontribusinya
Memprediksi masa depan. Ex: Marxisme
Untuk
menganalisa
arah
kebijakan
negara
Positivisme (Saintifikisme)
- Hegemony
keilmuan
Standarisasi metode/
- Oposisi lomer:
Teori-dunia
epistemologi
eksternal
- Oposisisi lomer:
Empirisme/observabilitas
subyek-obyek
Obyektivitisme
(bebas nilai)
Behavioralisme
Strukturalisme
Evolusionerisme
Post Positivisme
- banyak metode
- teori praktik
- subyektivisme
Critical Theory mazab
Frankfrut
Post Modernisme
Feminisme
Cultural Studies
Positivisme = harus bebas nilai, tidak
terpengaruh ideologi dan nilai-nilai
55
si peneliti itu harus melakukan
proyek-proyek yang empiris yang
sifatnya logis dan obyektif.
Semua keilmuan selalu ke arah yang positif.
Positivisme bisa diterapkan dalam IPA tapi
dalam ilmu sosial ilmu tidak bisa bebas nilai.
Ilmu sosial tidak pernah linier, dia bisa
mengalami penyimpangan dan bahkan
pemunduran.
Where does the truth exist?
56
The truth is out there
The truth is inside there
Hard fact, behavior, etc
Nurani, common sense, image
persepsi
Outside is possible
Outside isn’t possible
In between
The truth is ultimate
Ultimate falsification &
verification is possible
The nature of non science
The truth is relative
Critical
Theory
Ultimate falsification & verification
isn’t possible
The nature of social science
57
Besifat bebas nilai
bebas nilai
IPA Positivisme
Tidak
IPS Post Positivisme
Thomas Kuhn : ada 3 syarat agar
knowledge bisa jadi science:
1.)
Ontologis = terkait
dengan ruang lingkup yang jelas, ada
batasan-batasan. Ex Debat I
2.)
Epistemologis =
diperlukan metodologi penelitian untuk
menyusun knowledge, menguji
kebenarannya dan disepakati secara
universal. Ex: Debat II
Kebenaran : - punya sistematika logika
(ada hubungan yang logis antara
variable)
- harus memenuhi syarat
empiris ada fakta
58
3.)
Aksiologis = harus
bermanfaat, punya kegunaan, bisa
dipakai secara praktis. Ex: Debat III dan
IV
Positivisme (August Comte) ilmu
pengetahuan harus bersifat membangun
masyarakat, ga’boleh ngomongin tentang
hal-hal yang meresahkan.
David Hume supaya konstruktif maka yang
dipelajari adalah sesuatu yang empiris
(wujudnya nyata dan bisa dialami dengan
panca indera)
Untuk mempelajari sesuatu yang nyata
maka kita harus bebas nilai (lepas dari faktor
internal si peneliti) Menetralisir semua
59
aspek-aspek psikologis, kultur, primordial,
dsb.
Kostruktif
ditiru mentah2
oleh HI
Mempelajari sesuatu yang
real
Positivisme
Bebas nilai
Mengedepankan statistik
Menciptakan 3 kelompok THI (John Gaddis):
1.)
Behavioral = tingkah laku
negara; elit politik, diplomat, etc, yang
sifatnya real.
Ex. Teori tentang diplomasi.
2.)
Strukturalis = ilmu HI
mempelajari proses, pola, lembaga,
kekuatan yang membentuk int’l system.
Ada struktur yang dikaji. Ex: hub. Int’l
bersifat hierarkis dan terstruktur karena
power yang dimiliki berbeda-beda
60
3.)
Evolusionisme =
bagaimana int’l system berubah,
perjalanannya dari masa ke masa.
Pergerakannya linier dan siklistik. Bisa
nailk atau turun. Evolusionerisme juga
dapat diartikan sebagai perkembangan
masy. Int’l Ex: teori modernisasi
4.)
Ketiga kelompok THI tsb membawa ilmu HI
malah jauh di atas awan, tidak membumi,
jauh dari masyarkat dan sulit diterapkan
secara praktis diperdebatkan dalam debat
III & IV. THI tsb ternyata ga’ bisa nyelesain
masalah-masalah yang ada
Muncullah refleksionisme yang menggali lagi
mengapa THI sulit diterapkan dalam realitas.
Ex: Critical Theory, feminisme, dll
CRITICAL THEORY VS POST
MODERNISM
61
Critical Theory
Merupakan kritik epistemologi terhadap
metodologi positivisme:
a. Kritik tentang standarisasi metodologi
competing methods
b. Kritik tentang empirisme
intersubyektivitas
c. Kritik tentang obyektivisme
subyektivitas sains
Mengkritik moderintas
Agenda Critical Theory
a. Sains hegemoni, value, kepentingan
kapitalisme.
b. Emansipasi
Transformasi dari
sistem internasional yang
hegemonik manjadi
counterhegemonik
Kesadaran yang bebas
62
Tokoh: Robert Cox, A. Linklater
Post Modernisme
Agendanya : Deskontruksi
Power knowledge
genealogi
Membongkar kelas-kelas power
di balik perkembangan
ilmu HI.
Tokoh : James Der Derian, richard Ashley,
R.B.J Walker.
3 pilar positivisme yang diadopsi ilmu HI:
1) Ilmu pengetahuan pengetahuan ada
standarisasi metodologi
2) Empirisme science harus konstrukif
karena itu harus mempelajari something
real dan observable.
3) Ada keterpisahan antara si peneliti dan
objek (bebas nilai)
63
Dark Ages = segalanya diatur oleh dogma,
adanya kebenaran mutlak Eropa jadi ga’
maju dan semua ilmu pun tenggelam
muncul gagasan untuk mendobrak dogma:
manusia punya potensi dan kecerdasan jadi
nggak harus patuh pada dogma karena
punya rasionalitas sendiri-sendiri lahirlah
enlightment.
Kant = Rasionalitas akan menyelamatkan
manusia dari kehancuran dan
menggerakkan ke arah kemajuan.
Rasionalitas inilah yang jadi sendi utama
abad pencerahan.
Muncul Modernisasi
1. Willingness utntuk mengedepankan
science sebagai instrument memajukan
manusia.
64
2. Mengubah nilai-nilai tradisional nilai
modern, partikularisme nilai universal
nilai.
3. Mengubah manusia sederhana komplex.
65
66