Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. pdf

ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
Program Studi D3 Kebidanan
STIK Avicenna Tahun 2013

Arpan Tombili

PENDAHULUAN
MANUSIA MERUPAKAN MAHLUK SOSIAL
MASYARAKAT INDONESIA MEMILIKI
BUDAYA YANG HETEROGEN
PETUGAS KESEHATAN SEBAIKNYA
MEMAHAMI KONDISI SOSIAL DAN
KARAKTERISTIK BUDAYA MASYARAKAT

MASYARAKAT
MASYARAKAT ADALAH KESATUAN
HIDUP MANUSIA YANG BERINTERAKSI
SESUAI DENGAN SISTEM ADAT
ISTIADAT TERTENTU YANG SIFATNYA
BERKESINAMBUNGAN DAN TERIKAT

OLEH SATU IDENTITAS BERSAMA
(KOENTJARANINGRAT, 1996)

BATASAN SAKIT
 Kegagalan mekanisme organ terhadap
rangsangan-rangsangan yang
menyebabkan gangguan fungsi organ
 Proses kehidupan tak teratur / terganggu
 Kelainan/gangguan bentuk & fungsi
tubuh
 Cacat

BATASAN SEHAT
1.

Keadaan baik seluruh badan serta bagian
bagiannya (bebas dari rasa sakit); waras (Kamus
Besar Bahasa Indonesia)

2.


Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental
dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan (WHO)

3.

Keadaan sejahtera baik secara fisik, mental,
spritual maupun sosial yang memungkingkan
seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU Kesehatan RI Nomor :
36 Tahun 2009

SEHAT …???
Bebas dari :
1.
Death (Kematian)
2.
Disease (Penyakit)
3.

Disability (Kecacatan/Ketidakmampuan)
4.
Discomfort (Kekurang-nyamanan)
5.
Dissatisfaction (Kekurang-puasan)
6.
Destitution (Kemelaratan)

SEJARAH

Asclepius

• Pengobatan
penyakit
• Bedah
prosedur
tertentu

Higeia


• Hidup
seimbang
• Peningkatan
daya tahan
tubuh

SEJARAH PERKEMBANGAN

Primitive Concept Era
Basic Science Era
Clinical Science Era
Public Health Era

SEJARAH LANJUT.....
Primitive Concept Era

Basic Science Era

 Penyakit adalah kutukan
Tuhan atau para Dewa

 Cara pengobatan:
primitive medicine
(kuno/tradisional)
 Diwariskan dan diajarkan
pada anak cucu
 Saat ini sering disebut
sebagai pengobatan
Supranatural

 Ditemukan berbagai jenis
obat-obatan
 Terdapat sejumlah tokoh
yang berjasa sebagai
pelopor/perintis ilmu
kedokteran
Exp : India, dalam kitab Weda
(sistem kedokteran Ayurweda
yang berarti ”science of life”

SEJARAH LANJUT.....

Clinical ScienceEra
 Berlangsung dari tahun 19001950
 Berkembang teknologi
kedokteran, penemuan obat
baru, cara pengobatan dan
pencegahan
 Sasarannya masih terbatas
pada individu yang sakit

 Cara pengobatan diperluas
melalui lembaga pengobatan
 Cara pengobatan maju dan
modern

Public Health Era
 Dari pengobatan dan
perawatan kedokteran
yang semula berorientasi
klinik beralih ke
masyarakat

 Beralih ke faktor-faktor
penyebab penyakit
 Dipelopori : Edwin
Chadwick dan Winslow

KEBANGKITAN
KONSEP KESMAS
 Konsep Kesmas mulai muncul pertengahan abad 19
ditandai dengan revolusi industri
 Penyelidikan ilmiah dan upaya kesmas secara ilmiah
dilakukan th 1832 di Inggris krn adanya wabah kolera
diketuai Chadwich.
 Dari hasil penyelidikan tersebur, Palemen Inggris
mengeluarkan Undang-undang untuk upaya-upaya
peningkatan kesehatan penduduk (Public Heath Act,
1948)
 Tahun 1855, USA bentuk Depkes pertama di dunia
 Tahun 1946, berdiri WHO

TOKOH & PRESTASI

 Johann Peter Frank (17451821) : berpendapat negara
bahwa bertanggungjawab dlm
masalah kesmas, perlu
tindakan kepolisian
 Edwin Chadwick (1800-1890) :
ahli hukum pemimpin
penyelidikan epidemi kolera
1832
 John Snow (1854):
menemukan cara penularan
kolera pada epidemi kolera
1832

 Sir John Simon (1816-1904) :
pelopor sanitary reform
(perbaikan keseh lingk hidup
melalui perundangundangan) di Inggris
 John Hopkins (1893): seorang
pedagang wiski di Baltimore
Amerika mempelopori

berdirinya universitas dengan
Fak. Kedokteran yang banyak
memperhatikan masalah
kesehatan masyarakat
 Winslow (1920) :
mengembangkan konsep
kedokteran
pencegahan/kesmas

PERKEMBANGAN DI
INDONESIA
o Tahun 1808 : gubernur jenderal Daendels mendirikan
Militair Genneeskunding Dients (MGD) atau fasilitas
kesehatan utk kedokteran militer
o Tahun 1811 : Thomas Stanford Raffles mendirikan Civil
medical Service dan dilakukan program vaksinasi dan
pemberantasan penyk kelamin
o Tahun 1817 : didirikan “Burgelyke Geneeskundig
Dients (BGD) yang melayani kesehatan umum
o Tahun 1819 : didirikan Stands-verbandhuis di Jakarta

untuk pengobatan dan perawatan

PERKEMBANGAN DI
INDONESIA (2)
o Tahun 1853 : Dr W. Bosh mendirikan sekolah Dokter Jawa
o Tahun 1882 : pemerintah Belanda mengeluarkan Undangundeng Hygiene
o Tahun 1911 : dikeluarkan UU Wabah dan Karantina
o Tahun 1924 : Dr. J.L. Hydrich melancarkan Program
Pendidikan Kesh Masy di pedesaan Pulau Jawa
o Tahun 1950 : program kesh masy dihidupkan di RI atas
bantuan Unicef
o Tahun 1952 : dibentuk Direktorat KIA di Depkes
o Tahun 1956 : dirintis UKS

PERKEMBANGAN DI
INDONESIA (3)
o Tanggal 12 Nopember 1959 : dicanangkan program
pemberantasan malaria, pada tanggal tersebut ditetapkan
sebagai Hari Kesehatan Nasional
o Tahun 1960 : dekeluarkan UU tentang Pokok-pokok

Kesehatan.
o Tahun 1968: diperkenalkan konsep Puskesmas dan
dilancarkan program KB Nasional
o Tahun 1982: dikeluarkan konsep Sistem Kesehatan
Nasional
o Tahun 2009 Kesehatan UU No. 36 ttg kesehatan (terbaru)

PERUBAHAN PEMASALAHAN
KESEHATAN MASYARAKAT

Penyakit
menular

Standar hidup
meningkat
Ledakan
Populasi

Lingkungan
yang buruk

Penyakit
Degenaratif

KURATIF VS PREVENTIF

Kuratif

 Sasaran : Individu
 Hubungan : dokter /
Pasien ( ada jarak)
 Sifat : Reaktif
 Aspek : Biologis manusia

Preventif

 Sasaran : Masyarakat
 Hubungan : Kemitraan
 Sifat : Proaktif
 Aspek : Manusia secara
utuh

KESEHATAN MASYARAKAT
Winslow (1920) :
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat, untuk :
a. Perbaikan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit-2 menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan
untuk diagnosis dini dan pengobatan
e. pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang
terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara
kesehatannya

IKM : ILMU & SENI
Sebagai ilmu mencakup
elemen-elemen:






Pengetahuan (knowledge)
Tersusun secara sistematis
Menggunakan pemikiran
Obyektif (dapat dikontrol
secara kritis oleh orang
lain)

Sebagai seni
mengandung penger tian

Pendekatan komunikatif
yang berlandaskan
kreatifitas dan imajinasi bagi
pembawa misi kesehatan
masyarakat,
merupakan watak dan
kriteria (performance)

RUANG LINGKUP
Ilmu (medical
biology & social
sciences)

Seni (promotif,
preventif, kuratif,
rehabilitatif)

 Epidemiologi
 Statistik kesehatan

 Pemberantasan penyakit
 Perbaikan sanitasi lingk.

 Gizi masyarakat
 Kesehatan kerja

 Pembinaan gizi masy
 Pengawasan obat & minuman

 Kesehatan lingkungan
 Ilmu perilaku
 Administrasi kesehatan
 dll

 Pemberantasan vektor
 Penyuluhan kesehatan
 Pelayanan KIA
 dll

DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT,

H.L BLUM (1964)

Environment

Health
Care
Service

Derajat
Kesehatan
Masy.

Heredity

Behaviour

THE POINT
Ada 5 (lima) hal mendasar yang mendorong dilakukannya
pengembangan Sistem Kesehatan Masyarakat, diantaranya :
 Perubahan-perubahan mendasar pada dinamika kependudukan
mendorong lahirnya transisi demografis dan epidemiologis;
 Temuan-temuan substansial dalam IPTEK yang membuka cakrawala
baru dalam memandang proses hidup, sehat, sakit, dan mati;
 Tantangan global sebagai akibat kebijakan perdagangan bebas, serta
pesatnya revolusi dalam bidang informasi, telekomunikasi, dan
transportasi;
 Perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap status dan upaya
kesehatan;
 Demokratisasi di segala bidang yang menuntut pemberdayaan dan
kemitraan dalam pembangunan kesehatan.

Terima kasih ……

VISI DAN MISI KEMENTERIAN KESEHATAN

Oleh
Arpan Tombili
Program Studi D3 Kebidanan
STIK Avicenna Tahun 2013

SASARAN
RPJMN 2004-2009

UHH : 66.2 th  70,6 th
AKB : 35/1000 KH 
26/1000 KH
AKI : 307/100.000 KH 
226/100.000 KH
Prevalensi gizi-kurang
pada anak balita :
25,8%  20%.

INDKT

2009

2025

UHH

69

73,7

IMR

32,3

15,5

MMR

262

74

KR GIZI

26

9,5

MDGs 2015

HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)
DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
Peringkat Indonesia diantara negara lain

REFLEKSI .......
 Derajat kesehatan masy. meningkat tetapi beberapa
penyakit menular spt Demam berdarah, TB , Malaria, HIVAids masih tinggi dan cenderung meningkat. Demikian juga
dengan penyakit tdk menular spt Jantung, hipertensi,
Diabetes Militus, Kanker, ganguan kejiwaan cenderung
meningkat,
 Masih ada kesenjangan akan akses dan kualitas pelayanan
antar daerah kota dan desa, daerah pedalaman,
perbatasan dan terpencil,
 Citra pelayanan yang masih kurang memuaskan yg
ditandai banyaknya keluhan akan lambatnya, berbelit-belit
dan mahalnya biaya pelayanan khususnya obat-obatan

 Perbedaan Penjaminan akan pelayanan kes. antar daerah
(ada yang menjamin seluruh masy, ada yg menjamin hanya
masy. miskin, dan ada yg menjamin miskin dan sektor
informal, ada yg menjamin rawat jalan hingga rawat inap
kls.III dan ada yg menjamin hanya rawat inap kelas III), kurang
sinkron antar pusat, propinsi dan kab/kota juga masih banyak
menimbulkan keluhan tidak kepuasan masyarakat
 Perilaku masyarakat dan lingkungan yang kondusif hidup
sehat belum menunjukkan peningkatan sesuai dengan
diharapkan
 Perkembangan daerah menuju perkotaan baru, pengaruh
budaya dari luar dalam penggunanaa IPTEK tanpa batas,
berpotensi sebagai ancaman bagi masyakat kedepan akan
munculnya penyakit menular sepertio DBD, malaria dan
penyakit yang berdampak sosial besar seperti HIV-AIDs, flu
burung, penyalahgunaan NAFZA (narkotika)

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)
Goal 1 : Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan
Goal 2 : Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua
Goal 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Goal 4 : Menurunkan Kematian Anak
Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu
Goal 6 : Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria Dan (TB)
Goal 7 : Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup
Goal 8 : Mengembangkan Kemitraan Pembangunan Di Tingkat Global

UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN
2005-2025

RPJM 1
(2005-2009)
Menata kembali
NKRI, membangun
Indonesia yang
aman dan damai,
yang adil dan
demokratis, dengan
tingkat
kesejahteraan yang
lebih baik.

RPJM 2
(2010-2014)
Memantapkan
penataan kembali
NKRI,
meningkatkan
kualitas SDM,
membangun
kemampuan iptek,
memperkuat daya
saing perekonomian

MDGs

2015

RPJM 3
(2015-2019)
Memantapkan pembangunan secara
menyeluruh dengan
menekankan pembangunan keunggulan kompetitif
perekonomian yang
berbasis SDA yang
tersedia, SDM yang
berkualitas, serta
kemampuan iptek

RPJM 4
(2020-2024)
Mewujudkan masyarakat Indonesia
yang mandiri, maju,
adil dan makmur
melalui percepatan
pembangunan di
segala bidang
dengan struktur
perekonomian yang
kokoh berlandaskan
keunggulan
kompetitif.

NILAI-NILAI KEMENTERIAN KESEHATAN
1.
2.
3.

4.

5.

Pro Rakyat
Mendahulukan kepentingan rakyat & yg terbaik utk rakyat
Inklusif
Semua program bangkes hrs melibatkan semua pihak
Responsif
Program kesehatan haruslah sesuai dgn kebutuhan dan
keinginan rakyat, serta tanggap dlm mengatasi
permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial
budaya dan kondisi geografis
Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan
sesuai target yang telah ditetapkan, dan bersifat efisien
Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas
dari KKN, transparan, dan akuntabel

VISI
MASYARAKAT YANG MANDIRI
UNTUK HIDUP SEHAT

MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI
DAN BERKEADILAN

MISI
MEMBUAT
RAKYAT
SEHAT

1. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat
2. Melindungi kesehatan masyarakat
dgn menjamin tersedianya upakes yg
paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan
pemerataan sumber daya kesehatan
4. menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik

DASAR PEMBANGUNAN
KESEHATAN
UU No. 17 Thn 2007 tentang RPJP Thn 20052025.
Menyatakan bahwa pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan dasar :
1. Perikemanusiaan
Pembangunan kesehatan dikerjakan dengan
prinsip kemanusiaan, digerakkan dan di
kendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan,
tenaga kesehatan perlu berbudi luhur,
memegang teguh etika profesi.

2. Pemberdayaan dan kemandirian
pembangunan
kesehatan
mampu
membangkitkan peran
aktif
masyarakat
berlandaskan kepercayaan, kemampuan dan
kekuatan sendiri serta menimbulkan semangat
solidaritas sosial dan gotong royong, dimana
setiap orang dan masyarakat bersama
pemerintah bekewajiban dan bertanggungjawab
untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan perorangan,keluarga,masyarakat dan
lingkungannya.

3. Adil dan merata.
Setiap orang mempunyai hak yang sama
untuk mempertahankan dan memperoleh
kesehatannya, berhak dilindungi dan tidak
ada diskriminasi.

4. Pengutamaan dan manfaat
Pembangunan kesehatan mengutamakan kepentingan umum,
pendekatan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi,
berdasarkan pada dasar kemitraan dan sinergisme yang
dinamis dengan perhatian khusus pada penduduk rentan
dengan masalah kesehatan dengan nilai-nilai :
Berpihak pada rakyat
Bertindak cepat dan tepat
Kerjasama Tim
Integritas yg tinggi
Transparansi
Akuntabilitas

SKN
dapat
terlaksana
apabila mengacu pada :
1. HAM

dengan

baik

Hak Asasi Manusia
(tidak membeda-bedakan)
2. Sinergisme dan kemitraan
atau harus ada
KISS
Koordinasi, Informasi, Sinkronisasi dan
Sinergisme.
antar pelaku,sistim dan subsistim atau sektor,
dengan menggalang kemitraan dan
mendayagunakan potensi serta mengembangkan
jejaring

3. Komitmen dan good governance
pembangunan
kesehatan
memerlukan
komitmen (dukungan dan kerja sama) dari para
pelaku, diselenggarakan secara
Demokratis
Trasparan
Rasional
Profesional
Akuntabel (tanggungjawab)
Hukum yang pasti

good governance

4. Dukungan regulasi (peraturan perundangan)
5. Antisipatif dan pro aktif
diperlukan antisipasi dan pro aktif pada
perubahan lingkungan yang sewaktu-waktu
dapat terjadi (KLB dan bencana)
6. Responsif gender
menerapkan kesetaraan, dan keadilan gender
artinya pembangunan kesehatan itu adil
terhadap laki-laki dan perempuan agar
keduanya mampu berperan dan berpartisipasi.

7. Kearifan lokal
memperhatikan dan dapat menyesuaikan dengan
potensi dan kondisi daerah sesuai dengan kebutuhan
masyarakatnya.
8. Upaya kesehatan dilaksanakan secara komprehensif
yaitu upaya peningkatan
paripurna
pencegahan
pengobatan
terpadu
pemulihan
berkesinambungan
Berkualitas

SERING MENJADI KENDALA
 Fasilitas Kesehatan akibat keadaan geografik
 Masyarakat tidak mampu membayar biaya
pelayanan kesehatan
 Mindset yang belum bisa menerima jenis
pelayanan yang ada
 Masalah kesehatan bersifat multidimensi
lintas batas & antar wilayah (Pembangunan
kesehatan tidak dapat dipisahkan)

ROADMAP REFORMASI KESEHATAN MASYARAKAT
1. Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Dasar dan
pemenuhan BOK
2. Distribusi SDM Kesehatan yang adil dan merata
3. Pemanfaatan obat generik (ketersediaan,
keterjangkauan diseluruh fasilitas kesehatan
4. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
5. Pelayanan Kesehatan di Daerah yang Bermasalah
Kesehatan (PDBK)
6. Reformasi Birokrasi
7. World Class Health Care

Program unggulan untuk
mengatasi kendala Tersebut
 BOK dan Jaminan Persalinan
(Jampersal) merupakan upaya unggulan
yang dapat mempercepat target MDGs
 BOK dan Jampersal dimaksudkan untuk
mendukung kegiatan operasional
puskesmas tentang upaya Promotif dan
Preventif

ISU STRATEGIS
Derajat kesehatan mengalami kemajuan ( AKB ↓, AKI
↓, Prevalensi Gizi ↓, UHH ↑) TAPI Disparatis derajat
kesehatan antar wilayah/kelompok di tingkat sosial
ekonomi makin tinggi
2. Adanya beban ganda (penyakit menular meningkat dan
bertambah jenisnya ditambah dengan penyakit tidak
menular /degeneratif mulai muncul)
3. Pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
cenderung menurun
4. Pembangunan berwawasan kesehatan
belum
sepenuhnya dilaksankan oleh semua pihak
1.

5. Upaya pelayanan kesehatan belum merata
dengan berbagai kendala (geografis, tenaga
SDM dan sarana SDA)
6. Biaya Operasional Kurang
7. Sistem pengendalian, pengawasan dan
pertanggungjawaban belum baik, karena
kepastian hukum yang belum jelas
8. Suhu politik yang sering mempengaruhi
suatu kebijakan

UU No. 17/2007 tentang RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
PANJANG NASIONAL 2005-2025
• Pemb.Pendidikan dan Kesehatan: investasi peningkatan Sumber Daya Manusia
• Arah Pemb. Kesehatan: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bg setiap orang agar peningkatan der kes setinggi2nya dpt terwujud
• Dasar Pemb Kes: perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan
merata, serta pengutamaan dan manfaat dg perhatian khusus pd penduduk rentan

ARAH BANGKES JANGKA PANJANG (2005-2025)
I. SASARAN HASIL

1. Bangnas wawasan kes.
2. Pemberdayaan Mas &
daerah
3. Pengembangan upaya
& pembiayaan kes.
4. Pengembangan &
pemberdayaan SDMKes
5. Penangg. Kead Darurat
Kes

UPAYA POKOK

STRATEGI

NO

INDKT

2009

2025

1

UHH

69

73,7

2

IMR

32,3

15,5

3

MMR

262

74

4

KR GIZI

26

9,5

TUJUAN
BANGKES

46

TUJUAN
BANGKES

Terselenggaranya pembangunan
kesehatan secara berhasil guna
dan berdaya guna dalam rangka
mencapai kesehatan masyarakat
yang setinggi – tingginya.

II. SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN
2010 - 2014

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat.
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular.
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi
antarwilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta Gender
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan
dalam rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan
kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin.
5. Meningkatnya PHBS pada tingkat rumah tangga dari 50%
menjadi 70%
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di DTPK.
7. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit
tidak menular.
8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan SPM.

III. SASARAN KEGIATAN
1. Menggerakkan dan membudayakan masyarakat untuk hidup
sehat dengan harapan :
 Seluruh desa menjadi desa siaga
 Seluruh masyarakat ber PHBS
 Seluruh keluarga sadar gizi
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas dengan harapan :
 Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang
bermutu
 Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat
resiko terlindungi dari penyakit
 Setiap desa tersedia SDM yang kompoten
 Setiap desa tersedia/cukup obat esensial dan alkes dasar
 Setiap
puskesmas
dan
jaringannya
dapat
menjangkau/dijangkau diseluruh wilayahnya
 pelayanan kesehatan pada setiap institusi kesehatan dan
jaringannya memenuhi standar mutu.

3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan eavalusi
kesehatan dengan harapan :
 Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat
 Setiap KLB tertanggulangi secara cepat dan tidak
menimbulkan dampak
 Ketersediaan farmasi, makanan den perbekalan
memenuhi syarat
 Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai
standar kesehatan
 Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang
evidence based
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan dengan harapan :
 Pembangunan kesehatan merata
 Anggaran diutamakan Promotif dan Preventif
 Ada sistem jaminan pembiayaan kesehatan pada
masyarakat miskin

CAPAIAN 2007

RPJMN 2010 – 2014
PEPRES No: 5/2010

MDG 2015/KK

8 Tujuan
Meningkatnya

66,2 Thn

Poverty & Hunger Maternal Healh

34 per 1000
KH

EDUCATION

GENDER

CHILD HEALTH

Comm. Diseases

ENVIRONMENT

PARTNERSHIP

228 per
100.000 KH

18,4% pada
anak balita

UHH
menjadi 72,0
thn
Menurunnya
AKB menjadi
24 per 1000
KH

72,6 Thn

23 per 1000
KH

Menurunnya AKI
menjadi 118 per 102 per 100.000
100.000 kh
KH

Menurunnya
prevalensi gizikurang pada
anak balita
menjadi 15%.

18,8%

SASARAN DEPKES TAHUN 2005 - 2009
UHH
66,2 Th
70,6 Th
AKB
35
26/1000 KH
AKI
307
226/100.000 KH
PREVALENSI GIZI KURANG ANAK
BALITA 25,8 %
20.0 %

ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
(KEMENTERIAN KESEHATAN 2009)
• Angka Kelahiran Kasar (CBR) sebesar 19,5 per 1.000
penduduk.
• Dalam satu tahun di Indonesia terdapat kelahiran
baru sebesar 4.622.741 (ibu bersalin)
• Proporsi persalinan yang tidak ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih sebesar 25,13% ( 1.161.695 Org )

AKI

(SDKI 2007; 228 per 100.000 KH)

PROGRAM – PROGRAM KESEHATAN
1. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
2. Program lingkungan sehat
3. Program upaya kesehatan Masyarakat
4. Program Upaya Kesehatan Perorangan
5. Program pencegahan & pemberantasan penyakit
6. Program perbaikan gizi Masyarakat
7. Program Sumber Daya Kesehatan
8. Program Obat dan perbekalan Kesehatan
9. Program Kebijakan dan manajemen pembangunan
kesehatan

10. Program penelitian dan pengembangan kesehatan
11. Program pendidikan kedinasan
12. Program pengelolaan SDM aparatur
13. Program penyelenggaraan/pegelolaan
kepemerintahan dan pengawasan akuntabalitas
aparatur negara
14. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Negara

Renungan :

“Permasalahan
Kesehatan Ibu dan Anak”

Terima Kasih