Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Kewirausahaan

Silabus

Kode Nama Kuliah

Pengantar Ilmu Ekonomi

Kuliah :

IE1822 Semester : 2

Economy

Kelompok MK : MKK

Prog. Studi/Peminatan :

Sifat : Kredit :

Wajib 2 sks Sifat Kuliah :

TI/SI

Kuliah

Pre-requicite (prasyarat) :

Ilmu Ekonomi berperan untuk memberikan kerangka dasar berpikir kepada mahasiswa Teknik agar dapat memahami secara utuh dan terpadu antara pendekatan riil (teknik dan manajemen) dengan pendekatan ekonomi,

Silabus Singkat baik mikro maupun makro. Materi-materi yang diberikan meliputi pengertian dan fungsi ekonomi, peran (40 kata):

pemerintah dalam bidang ekonomi, produksi dan pendapatan nasional, uang dan lembaga keuangan, Bank Indonesia, kebijakan moneter dan fiskal, nilai tukar, pengangguran dan inflasi, penawaran dan permintaan, konsep elastisitas, ongkos, titik ompas,marginal revenue/cost, struktur pasar, perdagangan luar negeri, sistem ekonomi negara.

1. Memahami prinsip-prinsip ekonomi dalam rangka mengoptimalkan sumber daya yang langka. 2. Mampu menganalisis mekanisme pasar dengan konsep permintaan dan penawaran, serta dampak dari

Course Goals campur tangan pemerintah. Statement :

3. Mampu mengevaluasi kondisi struktur pasar yang ada. 4. Mampu menentukan jumlah produksi optimal yang memaksimumkan laba dengan konsep teori biaya produksi. 5. Mampu melakukan analisis sederhana tentang perekonomian negara.

Related Outcomes : Offered to / Prodi Peserta

S1 / TI

Related Course: Ekonomi Teknik, Analisis kelayakan, Analisis dan estimasi biaya, Manajemen Keuangan Prosentase

X White Board elemen tujuan

Knowledge:

X Multimedia Projector pendidikan :

Skill :

X Courseware : Lect. Note, Hand Out, Activity

Attitude :

Sarana/Media

kuliah/course : 2 X Perangkat Keras (hour/week) :

Responsi/tutorial : 1 X Perangkat Lunak Lain-lain : (presentasi,eksekursi)

UTS :

Penilaian / UAS :

Assessment : Pop test/quiz :

1. Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus, 2004, Ilmu Makro Ekonomi, Ilmu Mikro Ekonomi th (terjemah edisi 17 ), Mc Graw Hill, PT Media Global Edukasi, Jakarta.

2. N. Gregory Mankiw, 2003, Pengantar Ekonomi (terjemah edisi 2 nd ), Erlangga, Jakarta. 3. Dominick Salvatore, Ph.D. ; Eugene A. Diulio, Ph.D. , 2009, Prinsip-Prinsp Ekonomi, Penerbit Erlangga,

Referensi /

Jakarta.

Pustaka : 4. Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, 2006, Teori Ekonomi Mikro – Suatu Pengantar (edisi ketiga), Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.

5. Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo, 2007, Aspek Dasar Ekonomi Makro Di Indonesia, Penerbit Gramedia, Jakarta.

 Harap ditekankan tentang pentingnya pemahaman dan penguasaan prinsip-prinsip ekonomi, konsep Strategi

permintaan dan penawaran, struktur pasar, uang dan perbankan, sistem ekonomi negara, Pedagogi

 Setiap materi yang disampaikan diberikan contoh-contoh kasus nyata penerapan konsep ekonomi. dan catatan

Selanjutnya mahasiswa diberikan tugas mandiri untuk lebih memahami materi kuliah dan penyelesaiannya untuk Pengajar :

dibahas di responsi. 

Setelah UTS diberikan Tugas kelompok, isi tugas mencakup analisis prospek ekonomi Indonesia dengan data APBN tahun berjalan.

Lab. Peny. MK : Pengajar :

Penanggung Jawab : Mumu Natapriatna (MNA) Anggota :

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Kuliah/Kode

: PIE/IE1822

Bobot SKS

Program Studi

: S1-TI/SI

/Peminatan Semester

Referensi : 1. N. Gregory Mankiw, Pengantar Ekonomi (terjemah edisi 2 nd ), Erlangga, 2003, Jakarta. 2. Bramantyo Djohanputro,MBA,Ph.D,: “Prinsip-prinsip Ekonomi Makro”, PPM, 2006, Jakarta. 3. Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus, Ilmu Makro Ekonomi, Ilmu Mikro Ekonomi

(terjemah edisi 17 th ), Mc Graw Hill, PT Media Global Edukasi, 2004, Jakarta.

Tangga Metode Ming Perte

l Pokok Bahasan

Penyam gu ke muan

Sub Pokok Bahasan

Penya paian mpaian

6/2/12 Kuliah

1 1 Pengertian dan fungsi

Pengertian Ilmu Ekonomi; 10 prinsip ekonomi; Model

Pasar dan peran Pemerintah; Jenis Sistem Ekonomi;

13/2/12 Kuliah

Peran pemerintah dalam

Sumber Penerimaan Negara, Eksternalitas dan

s/d

2 2 bidang ekonomi

Efisiensi Pasar, Kebijakan Publik untuk mengatasi 18/2/12

Eksternalitas Pasar dan persaingan; Skedul & kurva Permintaan

20/2/12 Kuliah/Tu

Konsep permintaan dan

3 3 dan Penawaran; Pergeseran kurve vs pergerakan s/d gas

penawaran

sepanjang kurve; Harga dan kuantitas Ekuilibrium; 25/2/12 Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran

27/2/12 Kuliah

4 4 Konsep Elastisitas

s/d

serta factor yang mempengaruhinya

5 5 Konsumen Produsen dan

Surplus Konsumen, Surplus Produsen, Efisiensi

Kuliah

s/d

Efisiensi Pasar

Pasar

10/3/12 Teori Biaya produksi; Titik Impas; Konsep Marginal 12/3/12 Kuliah

6 6 Konsep Biaya Produksi

revenue dan marginal cost s/d 17/3/12 19/3/12 Kuliah

7 7 Struktur Pasar

Persaingan sempurna, monopoli,oligopoli

s/d 24/3/12

Konsep Dasar Pendapatan Nasional; Metode

9/4/12 Kuliah

8 8 Pendapatan Nasional

Perhitungan Pendapatan Nasional; Perbedaan

s/d GDP vs GNP; Pertumbuhan Pendapatan Nasional

Uang Dan Lembaga

16/4/12 Kuliah/Tu

Keuangan gas

9 9 Peran Mata Uang; Lembaga Keuangan

s/d

21/4/12 Kelompok 30/4/12 Kuliah

10 10 Bank Central, Kebijakan

Peran Bank Central; Kebijakan moneter; Kebijakan s/d Moneter, Kebijakan Fiskal Fiskal. 5/5/12

Metode penerapan nilai tukar; Sistem Nilai Tukar 7/5/12 Kuliah

11 11 Nilai Tukar

s/d 12/5/12

Kategori Penganggur dan Bagaimana intensitas

14/5/12 Kuliah

12 12 Pengangguran dan Inflasi

penganggur diukur; Kenapa terjadi pengangguran; s/d

Inflasi dan perhitungannya

19/5/12 21/5/12 Kuliah/Tu

13 13 Perdagangan Luar Negri Istilah-istilah dalam perdagangan Internasional;

s/d gas

Eksport import

26/5/12 kelompok

Perbedaan dan

persamaan dengan Bank 28/5/12 Kuliah

14 14 Sistem Bank Syariah

Konvensional; Prinsip Dasar Perbankan Syariah; s/d

Sistem Operasional Perbankan Syariah.

RENCANA PENGAJARAN MINGGUAN

Nama Dosen

: MNA

Bobot SKS: 2

Nama Mata Kuliah / Kode Matakulih : PIE/IE1822 Semester : Genap 2011/2012 Program Studi

: S1-TI/SI

Ming Perte

Sub Pokok Bahasan gu ke muan

Pokok Bahasan

1 1 Pengertian dan fungsi Ekonomi

Pengertian Ilmu Ekonomi; 10 prinsip ekonomi; Model Ekonomi

Peran pemerintah dalam bidang

Pasar dan peran Pemerintah; Jenis Sistem Ekonomi; Peran Pemerintah

2 2 ekonomi

& Sumber Penerimaan Negara Pasar dan persaingan; Skedul & kurva Permintaan dan

Konsep permintaan dan

3 3 Penawaran; Pergeseran kurve vs pergerakan sepanjang kurve;

penawaran

Harga dan kuantitas Ekuilibrium; Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran serta factor

4 4 Konsep Elastisitas

yang mempengaruhinya

Konsumen Produsen dan Efisiensi

5 5 Surplus Konsumen, Surplus Produsen, Efisiensi Pasar

Pasar

Teori Biaya produksi; Titik Impas; Konsep Marginal revenue dan

6 6 Konsep Biaya Produksi

marginal cost

7 7 Struktur Pasar

Persaingan sempurna, monopoli,oligopoli Konsep Dasar Pendapatan Nasional; Metode Perhitungan

8 8 Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional; Perbedaan GDP vs GNP; Pertumbuhan Pendapatan Nasional

9 9 Uang Dan Lembaga Keuangan

Peran Mata Uang; Lembaga Keuangan

Bank Central, Kebijakan Moneter,

10 10 Peran Bank Central; Kebijakan moneter; Kebijakan Fiskal.

Kebijakan Fiskal

Metode penerapan nilai tukar; Sistem Nilai Tukar

11 11 Nilai Tukar

Kategori Penganggur dan Bagaimana intensitas penganggur

12 12 Pengangguran dan Inflasi

diukur; Kenapa terjadi pengangguran; Inflasi dan perhitungannya

13 13 Perdagangan Luar Negri

Istilah-istilah dalam perdagangan Internasional; Eksport import Perbedaan dan persamaan dengan Bank Konvensional; Prinsip

14 14 Sistem Bank Syariah

Dasar Perbankan Syariah; Sistem Operasional Perbankan Syariah.

Kehadiran di Kelas : % Quis

Dibuat Oleh

Diketahui

Dosen Pengajar

Ka Prodi

MUMU NATAPRIATNA RINO A. ANUGRAH

1. PENGERTIAN DAN FUNGSI EKONOMI PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada materi “Pengertian dan Fungsi Ekonomi” meliputi Pengertian Ilmu Ekonomi; 10 Prinsip Ekonomi; Model Ekonomi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip ekonomi yaitu bagaimana membuat keputusan, bagaimana orang-orang berinteraksi, bagaimana perekonomian secara keseluruhan bekerja, serta mampu menggunakan dan menerapkan model ekonomi dalam menjelaskan berbagai isu ekonomi.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian ilmu ekonomi dan prinsip-prinsip ekonomi.

2. Mahasiswa dapat menerapkan model ekonomi untuk menjelaskan bagaimana perekonomian diorganisasikan, dan bagaimana pelaku ekonomi berinteraksi satu dengan lainnya.

SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

1 Perkenalan.

2 Penjelasan tentang pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan TIK).

3 Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

4 Evaluasi pencapaian.

RINGKASAN MATERI

1.1 Pengertian Ilmu Ekonomi

Ilmu Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari perilaku individu dan organisasi yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Tujuan ilmu ekonomi ini adalah untuk meramalkan berbagai peristiwa ekonomi dan untuk membuat berbagai kebijakan yang akan mencegah atau mengoreksi berbagai masalah seperti pengangguran, inflasi, atau pemborosan dalam perekonomian.

Ilmu ekonomi terbagi menjadi ilmu makroekonomi dan ilmu mikroekonomi. Ilmu makroekonomi mempelajari output agregat, kesempatan kerja, dan tingkat harga umum. Makroekonomi merupakan studi tentang perekonomian secara keseluruhan (aggregate) meliputi pendapatan nasional, investasi nasional, produksi nasional, dan sebagainya yang bersifat makro.

Ilmu mikroekonomi mempelajari perilaku ekonomi para pengambil keputusan individual seperti konsumen, pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis. Ilmu mikroekonomi merupakan teori yang mempelajari bagaimana sebuah rumah tangga atau perusahaan secara individu membuat berbagai keputusan ekonomi; merupakan pemecahan dari variabel-variabel ekonomi makro, merupakan teori harga, yang mempelajari sumberdaya yang terbatas jumlahnya sehingga diperlukan adanya suatu alternative.

Masalah Ekonomi:

- Apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya? - Bagaimana memproduksinya? - Untuk siapa barang dan jasa diproduksi?

Barang dan Jasa

- Barang ekonomi dan barang bebas - Barang akhir - Barang antara (barang yang belum dapat langsung digunakan konsumen  perlu diolah

lebih lanjut) - Barang Modal (barang yang dibuat untuk menghasilkan barang lain)

Mengapa belajar Ilmu Ekonomi

- Membantu cara berfikir dalam pengambilan keputusan. - Membantu memahami masyarakat - Membantu memahami masalah-masalah internasional. - Bermanfaat dalam membangaun masyarakat.

1.2 Prinsip Ekonomi

Prinsip-prinsip Ekonomi:

• Bagaimana kita membuat keputusan • Bagaimana orang-orang berinteraksi • Bagaimana perekonomian secara keseluruhan bekerja

Keputusan/

Keputusan/

memilih

interaksi

memilih

SUMBERDAYA TERBATAS DAN

SUMBERDAYA TERBATAS DAN

LANGKA

LANGKA

Perekonomian (Mekanisme pasar)

Sepuluh prinsip Ekonomi:

Bagaimana kita membuat keputusan

1) Kita selalu menghadapi “tradeOff”.

2) Biaya ialah apa yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu.

3) Orang rasional berfikir pada suatu margin.

4) Kita bereaksi terhadap insentif.

Bagaimana orang-orang berinteraksi

5) Perdagangan dapat menguntungkan semua pihak.

6) Pasar secara umum adalah wahana yang baik untuk mengkoordinasikan kegiatan

ekonomi.

7) Pemerintah adakalanya dapat memperbaiki hasil-hasil mekanisme pasar.

Bagaimana perekonomian secara keseluruhan bekerja

8) Standar hidup di suatu negara tergantung pada kemampuannya memproduksi barang

dan jasa.

9) Harga-harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.

10) Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.

1.3 Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi

• Ilmu Ekonomi sebagai Ilmu Sosial  berhubungan erat dengan tingkah laku manusia.[ Interaksi antara pedagang/pengusaha, konsumen, investors, pemerintah ]. • Ilmu Ekonomi telah dipelajari sejak 350 S.M zaman Aristoteles. • Pendapat-pendapat ilmu ekonomi dikemukakan sarjana terdahulu seperti :

– Prancois Quesnay 1765, dalam bukunya ”tabluau economique”

– Colbert 1774, yang terkenal merkantilismenya yang menganggap perdagangan

adalah unsur pokok perekonomian masyarakat. – Adam Smith 1776, yang terkenal dgn bukunya “An Inquiry into the Nature and

Causes of the wealth of nation”. – J.M. Keyness 1936, bukunya “The General Theory of Employment, Interest and

Money” • Bidang ekonomi terbentuk sebagai satu bidang Ilmu Pengetahuan setelah 1776 (Adam Smith) • Pandangan Adam Smith: kesejahteraan dapat dicapai tanpa campur tangan pemerintah

(Market mechanism, Invisible hand). Pandangan ini dikenal dengan Kelompok klasik yang menjadi dasar microeconomics

• Pendapat J.M. Keynes: dalam kegiatan perekonomian perlu campur tangan pemerintah. Pemikirannya menjadi dasar macroeconomics

Perbandingan dasar pemikiran menurut Klasik dan Keynes

Klasik

Keynes

1. Tidak perlu campur tangan 1. Perlu adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan

pemerintah dalam kegiatan perekonomian

perekonomian 2. Kalaupun ada campur tangan 2. Campur tangan pemerintah

pemerintah, maka kegiatan bertujuan untuk mengatasi pemerintah hanya dibatasi

penyakit ekonomi yaitu:

pada:

pengangguran

– pertahanan dan

pertumbuhan ekonomi keamanan

inflasi

– hukum dan peradilan –

penyediaan prasarana umum yang tidak dapat disediakan oleh swasta

1.4 Macam Kegiatan Ekonomi

a. Kegiatan Produksi

b. Kegiatan Distribusi

c. Kegiatan Konsumsi

1.5 Model Ekonomi

1. Diagram Aliran-Sirkuler

2. Batas Kemungkinan Produksi

Diagram Aliran Sirkuler (Alur Kegiatan Ekonomi Sederhana)

Barang dan jasa

Penjualan barang dan jasa

• Perusahaan menjual • rumah tangga membeli

Pembelian barang dan jasa

Perusahaan Rumah Tangga

- memproduksi dan menjual • membeli dan mengkonsumsi barang dan jasa.

barang dan jasa. - membeli dan mempergunakan

• memiliki dan menjual faktor faktor produksi

produksi

Pasar

Tenaga kerja,

Masukan untuk produksi

tanah, dan modal

faktor produksi

• Rumah tangga menjual

Upah, sewa, dan laba

• Perusahaan membeli

Pendapatan

Aliran barang dan jasa Aliran uang

Apa itu Faktor Produksi?

 Labour (tenaga kerja)- bukan sekedar jumlah orang, juga termasuk waktu manusia

yang digunakan untuk bekerja, atau untuk proses produksi, dengan segala keragaman keahlian mereka.

 Land (lahan)- bukan hanya sekedar sebidang tanah, mencakup juga hal-hal yang

terkandung di dalamnya dan di atasnya yang menyebabkan manusia dapat memproduksi sesuatu dengan menggunakan semua yang ada di alam (termasuk biji logam,minyak mentah,kesuburan tanah, dan bahan baku lainnya)

 Capital (modal)- sebagai sarana produksi (bangunan, mesin,kendaraan angkutan,

peralatan pertukangan, dllnya) Timbul pertanyaan:

 Apa dan berapa jumlah output produksi?  Bagaimana cara memproduksinya? - yaitu teknik apa yang digunakan untuk

mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi menjadi keluaran tertentu  Untuk siapa keluaran tersebut dibuat dan bagaiman cara mendistribusikannya?

Konsep Production Possibility Frontier (model Batas Kemungkinan Produksi) • Produksi tergantung pada faktor produksi (sumber daya yang ada) dan teknologi.

• Produsen harus memutuskan seberapa banyak sumberdaya mereka yang terbatas

untuk menghasilkan produksinya (misalnya dibatasi 2 jenis output produksi - contoh: bisa memproduksi kain dan mobil.

Alternatif kemungkinan produksi

Kemungkinan

Kain(ratus ribu meter)

Mobil (ribu unit)

A 0 15 B 1 14 C 2 12

Production Possibility Frontie r

Kain (ratus ribu meter)

Contoh Batas Kemungkinan Produksi komputer dan mobil:

Jumlah prod. komputer

A Batas kemungkinan

Jumlah prod.

mobil

Jumlah prod. komputer

kemajuan teknologi

dalam industri komputer

Jumlah prod.

mobil

1.6 Pengertian-Pengertian Dasar dalam Ilmu Ekonomi

a. Analisis Ekonomi

 Analisis normatif: menganalisis ekonomi kemakmuran (welfare economics)

berdasarkan kerangka analisis yang melihat suatu permasalahan berdasarkan apa yang seharusnya terjadi. (misal pengangguran harus rendah, distribusi pendapatan harus merata, seharusnya tidak ada rakyat miskin, dsb)

 Analisa positif: melihat permasalahan pada apa yang sesungguhnya terjadi dalam

perekonomian. (misal tingkat pengangguran di Indonesia tahun 2007 adalah 40 juta jiwa)

b. Barang Ekonomi dan Barang Bebas

 Barang ekonomi yaitu barang yang untuk mendapatkannya memerlukan

pengorbanan (harga).  Barang bebas utk mendapatkannya tidak memerlukanpengorbanan.

c. Analisis Ekuilibrium Parsial dan Analisis Ekuilibrium Umum

 Analisis ekuilibrium parsial membahas pasar secara individu dalam pembentukan

harga dan jumlah barang dan jasa (mikro ekonomi)  Analisis ekuilibrium umum membahas perilaku pasar secara umum dan saling

berhubungan dalam satu sistem perekonomian (makro ekonomi)

1.7 Jenis Organisasi Sistem Ekonomi

a. Perekonomian Tradisional

 Barang yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (produsen sekaligus

konsumen).  Rendahnya produktivitas (teknologi sederhana).  Kegiatan ekonomi diatur berdasar kebiasaan dan adat istiadat.

b. Perekonomian Pasar  Ada pemisahan yang jelas antara produsen dan kosumen.

 Pasar merupakan faktor utama yang menentukan jenis dan kapasitas kegiatan di

masyarakat.  Identik dengan perekonomian kapitalis (free fight liberalism).

c. Perekonomian Perencanaan Terpusat

 Kebalikan dari perekonomian pasar, pemerintah sangat dominan dalam menentukan

jenis dan jumlah barang yang dihasilkan.  Pemerintah dapat mendistribusikan sumber-sumber ekonomi kepada seluruh

masyarakat secara lebih merata (secara teoritis).

d. Perekonomian Campuran

 Pemerintah campur tangan dalamkegiatan ekonomi, serta perseorangan diberi

kebebasan untuk untuk melakukan kegiatan ekonomi dan menguasai faktor produksi sesuai mekanisme pasar.

1.8 Ukuran Ekonomi Makro

Keberhasilan suatu negara mengelola ekonominya secara makro diukur oleh tiga parameter:

1 Output Nasional PDB (nominal vs riil, nilai vs pertumbuhan, pertumbuhan vs pemerataan, aktual vs potensial).

2 Tingkat pengangguran  pengangguran menyebabkan tidak tercapainya output maksimum.

3 Stabilitas Harga  laju inflasi, indeks harga konsumen

1.9 Komponen Ekonomi Makro

Luar Negeri

Barang dan jasa

Penjualan barang dan jasa

• Perusahaan menjual • rumah tangga membeli

Pembelian barang dan jasa

Perusahaan Rumah Tangga

- memproduksi dan menjual barang dan jasa.

Pemerintah

• membeli dan mengkonsumsi

barang dan jasa.

- membeli dan mempergunakan • memiliki dan menjual faktor faktor produksi

produksi

Masukan untuk produksi

Pasar

Tenaga kerja,

tanah, dan modal

faktor produksi

• Rumah tangga menjual

Upah, sewa, dan laba

• Perusahaan membeli

Pendapatan

Aliran barang dan jasa

Diagram aliran sirkuler (model visual perekonomian)

Aliran uang

1.10 Ketergantungan dan Keuntungan Perdagangan

 Pengertian Keunggulan absolut  Biaya Oportunitas dan Keunggulan Komparatif  Keunggulan Komparatif dan Perdagangan.

Contoh 1-1: Kasus peternak dan petani (sumber: buku referensi) Bayangkanlah bahwa di suatu daerah hanya ada dua barang dalam perekonomian ini – yakni

daging dan kentang. Serta hanya ada dua orang saja yaitu seorang peternak dan seorang petani—Kedua orang tersebut mengkonsumsi daging dan kentang.

1. Jika masing-masing membagi tugas secara jelas – peternak hanya memproduksi daging; petani hanya memproduksi kentang. Bila tanpa perdagangan masing-masing harus puas

dengan mengkonsumsi hasil produksi masing-masing. Dengan perdagangan

(pertukaran) masing-masing dapat mengkonsumsi baik kentang maupun daging.

2. Masalahnya menjadi rumit jika kedua-duanya sama-sama mampu memproduksi kedua jenis barang yang sama. Si petani mampu memproduksi kentang dengan biaya yang sangat rendah, karena memang itu keahliannya. Namun ia tidak terlalu pintar beternak sehingga biaya produksi dagingnya sangat mahal. Demikian pula, si peternak dapat memproduksi daging dengan biaya rendah, namun ia harus menanggung biaya tinggi 2. Masalahnya menjadi rumit jika kedua-duanya sama-sama mampu memproduksi kedua jenis barang yang sama. Si petani mampu memproduksi kentang dengan biaya yang sangat rendah, karena memang itu keahliannya. Namun ia tidak terlalu pintar beternak sehingga biaya produksi dagingnya sangat mahal. Demikian pula, si peternak dapat memproduksi daging dengan biaya rendah, namun ia harus menanggung biaya tinggi

3. Masalahnya akan tambah rumit jika ternyata ada salah satu pihak yang mampu memproduksi setiap jenis barang baik itu daging maupun kentang secara lebih baik daripada pihak lain. Kebetulan saja si peternak memiliki tanah yang lebih subur dan banyak rumputnya, sehingga ia bisa menghasilkan kentang dan daging lebih banyak dan murah daripada si petani yang tanahnya tandus. Dalam situasi seperti ini, bukankah si peternak akan lebih sejahtera jika ia hidup terpisah dari si petani? Masih adakah alasan yang membuat si peternak perlu berdagang dengan si petani?

Analisis:

Kemungkinan-kemungkinan Produksi. Andaikan petani dan peternak masing-masing memiliki waktu kerja 40 jam per minggu. Keduanya bisa memanfaatkan waktu yang tersedia hanya untuk memproduksi kentang saja, memproduksi daging saja, atau memproduksi kentang dan daging sekaligus.

Waktu yang

Jumlah (kg)

diperlukan untuk

yang diproduksi

memproduksi 1 kg

dalam 40 jam

daging kentang

daging kentang

Bila dalam satu minggu :

A = konsumsi petani.

B = konsumsi peternak

Batas-batas kemungkinan produksi si petani

kentang (kg)

Meskipun kedua kurva batas-batas kemungkinan produksi itu bermanfaat karena dapat menggambarkan tradeoff yang dihadapi petani dan peternak, namun kurva-kurva itu tidak dapat menunjukkan pilihan yang sesungguhnya diambil oleh si petani maupun si peternak. Untuk mengetahui pilihan keduanya kita perlu mengetahui selera atau preferensi maing- masing.

Andaikan saja mereka memilih berkonsumsi pada titik A (petani) dan titik B (peternak). Artinya, si petani memproduksi dan mengkonsumsi 2 kg kentang dan 1 kg daging per minggu, sedangkan si peternak 2,5 kg kentang dan 20 kg daging.

Setelah sekian tahun lamanya berproduksi dan berkonsumsi di titik B, suatu ketika si peternak mendapat sebuah ide dan ia segera menghubungi si petani:

Peternak: ”Hai petani teman baikku, aku punya ide bagus untuk kita berdua. Aku tahu cara untuk meningkatkan kesejahteraan kita. Kukira kau berhenti saja memproduksi daging sama sekali, dan curahkan seluruh waktumu untuk memproduksi kentang. Menurut perhitunganku, jika kau bekerja penuh 40 jam seminggu,kau dapat menghasilkan 4 kg kentang. Jika kau mau memberikan 1 kg kentang itu untukku, sebagai imbalannya akan kuberi kau 3 kg daging. Jadi, kau dapat menikmati 3 kg kentang dan 3 kg daging setiap minggunya, dan itu lebih baik daripada 2 kg kentang dan 1 kg daging seperti yang kau produksi selama ini. Jika kau mau melaksanakan rencanaku, maka kau bisa mengkonsumsi daging maupun kentang lebih banyak. (peternak memperlihatkan gambar----)

A;B = konsumsi sebelum pertukaran A’;B’= konsumsi sesudah pertukaran

4 A’ B’

B Batas-batas kemungkinan produksi si petani

kentang (kg)

Petani: (masih kelihatan agak sangsi) “Gagasanmu itu memang nampak menguntungkan bagiku. Tetapi aku tidak mengerti, mengapa kau mau repot-repot menawarkannya kepadaku. Apa untungnya buatmu?”

Peternak: “Oh aku juga akan untung, jika aku menggunakan 24 jam kerja untuk mengurus ternak dan 16 jam sisanya untuk menanam kentang, maka aku akan memperoleh 24 kg daging dan 2 kg kentang. Setelah 3 kg daging kuberikan padamu dan aku mendapatkan 1 kg kentang darimu, maka aku memiliki 21 kg daging dan 3 kg kentang. Jadi akupun akan memiliki lebih banyak daging dan kentang daripada sebelumnya”. ( si peternak menunjuk gambar grafik)

Petani: ”Bagaimana, ya... Sepertinya pengaturan ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan”. Peternak: ”Sebetulnya ini tidaklah serumit kesan pertamanya. Ini, aku sudah merangkum

usulanku kepadamu dalam bentuk sebuah tabel” (peternak menunjukkan salinan tabel).

Keuntungan Perdagangan

Hasil Tanpa

Hasil dari Perdagangan

Perdagangan Yang diproduksi

Peningkatan & dikonsumsi

konsumsi Petani

diproduksi diperdagangkan

dikonsumsi

2 kg daging 2 kg kentang

1 kg daging

0 kg daging 1 kg kentang

3 kg daging

Titik A*-A Peternak

Titik A

4 kg kentang ditukar 3 kg daging 3 kg kentang Titik A*

1 kg kentang

1 kg daging 2,5 kg kentang

20 kg daging

24 kg daging 3 kg daging

21 kg daging

Titik B

2 kg kentang ditukar 1 kg kentang 3 kg kentang Titik B* 1/2 kg kentang Titik B*-B

Petani: (setelah sama-sama menyimak angka-angka dalam tabel tersebut) ”Perhitungan ini kelihatannya sudah benar. Tetapi aku agak bingung, bagaimana pengaturan ini bisa meningkatkan kesejahteraan kita berdua”?

Peternak: ”Kita berdua bisa sama-sama untung karena perdaganagn memungkinkan kita melakukan spesialisasi atas apa yang paling baik dapat kita kerjakan. Kau dapat mencurahkan waktu lebih banyak untuk menanam kentang dan mengurangi waktu untuk beternak, sedangkan aku dapat menambah waktu untuk mengurus ternak dan mengurangi waktu mengurusi kentang. Berkat spesialisasi dan perdagangan ini, masing-masing dari kita akan dapat menikmati daging dan kentang lebih banyak tanpa harus menambah jam kerja”.

Dari ilustrasi kasus peternak dan petani tersebut dapat diambil suatu pemahaman tentang keunggulan absolut, biaya oportunitas atau keunggulan komparatif.

Keunggulan absolut

 Peternak dapat menghasilkan 1 kg kentang dalam waktu hanya 8 jam, sedangkan si petani memerlukan waktu 10 jam.

 Peternak mampu menghasilakn 1 kg daging dalam waktu 1 jam, sedangkan si petani perlu waktu 20 jam.  Si peternak memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi baik itu kentang maupun daging.

Biaya Oportunitas dan Keunggulan Komparatif

 Biaya oportunitas adalah segala sesuatu yang harus dikorbankan dalam rangka memperoleh sesuatu.  Berapa biaya oportunitas memproduksi kentang maupun daging bagi masing-masing si petani dan si peternak.  Bagi Peternak: produksi 1 kg kentang perlu waktu 8 jam, bila 8 jam dipakai produksi

daging menghasilakn 8 kg. artinya  biaya oportunitas memproduksi 1 kg kentang

adalah 8 kg daging.

 Bagi Petani: produksi 1 kg kentang perlu waktu 10 jam, bila 10 jam dipakai

memproduksi daging menghasilkan ½ kg. artinya  biaya oportunitas memproduksi 1 kg kentang adalah ½ kg daging.

 Demikian juga untuk produksi daging--- bagi peternak biaya oprtunitas produksi 1 kg

daging adalah 1/8 kg kentang; bagi petani biaya oportunitas produksi 1 kg daging adalah 2 kg kentang.

Para ekonom menggunakan istilah keunggulan komparatif untuk menyebut biaya oportunitas bagi kedua produsen tersebut.

Produsen yang mempunyai biaya oportunitasnya paling kecil dalam menghasilkan suatu barang, (yakni yang lebih sedikit mengorbankan barang lain, untuk memproduksi barang yang dimaksud)  dikatakan sebagai produsen yang memiliki keunggulan komparatif dalam produksi barang tersebut.

1 kg daging

1 kg kentang

Petani

2 kg kentang

½ kg daging

Peternak

1/8 kg kentang

8 kg daging

EVALUASI

Latihan:

1. Masalah apa saja yang terkait dengan studi dalam ilmu ekonomi?

2. Apa perbedaan antara pernyataan positif dan normative dalam analisis ekonomi?

3. Gambar dan jelaskan batas kemungkinan produksi untuk suatu perekonomian yang memproduksi susu dan roti. Apa yang terjadi terhadap batas kemungkinan produksi jika suatu penyakit membunuh setengah dari populasi sapi pada perekonomian tersebut?

4. Perlihatkan sebuah titik yang mustahil dicapai oleh perekonomian. Perlihatkan pula

sebuah titik yang mungkin dicapai namun tidak efisien.

5. Berikan sebuah contoh yang dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki keunggulan absolute dalam melakukan sesuatu, namun ada orang lain yang memiliki keunggulan komparatifnya.

6. Gambar dibawah ini menampilkan batas kemungkinan produksi untuk makanan dan

pakaian .

1. Berapakah biaya oportunitas untuk meningkatkan produksi makanan dari 0 menjadi

2 juta unit, dari 2 juta menjadi 4 juta unit, dan dari 4 juta menjadi 6 juta unit?

2. Apakah yang terjadi pada biaya oportunitas peningkatan produksi makanan dari 0 menjadi 6 juta unit?

3. Jelaskan mengapa bentuk batas kemungkinan produksi menyiratkan peningkatan biaya produksi pakaian?

Batas Kemungkinan Produksi untuk makanan dan pakaian

Unit 12 10 Pakaian 8

(ribuan) 6 4

0 2 4 6 8 10 12 Unit Makanan (jutaan)

REFERENSI

 N. Gregory Mankiw, Pengantar Ekonomi (terjemah edisi 2 nd ), Erlangga, 2003  Bab 1,2,3.

 Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro – Suatu Pengantar (edisi ketiga), Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2006 Bab I

2. PERAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada materi “Peran Pemerintah dalam Bidang Ekonomi ” meliputi Pasar dan peran Pemerintah, Jenis Sistem Ekonomi, Peran nyata Pemerintah, dan Sumber Penerimaan Negara.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menjelaskan sistem perekonomian negara serta peran pemerintah dalam mekanisme pasar, dan memahami dari mana saja sumber penerimaan negara.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang mekanisme pasar dan peran pemerintah.

2 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang sistem ekonomi negara serta sumber-sumber penerimaan Negara.

SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

1 Penjelasan pokok bahasan yang ingin dicapai (TIU dan TIK).

2 Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

3 Evaluasi pencapaian

RINGKASAN MATERI

2.1 Pendahuluaan

Terdapat tiga pertanyaan penting dlm perekonomian:

1. Keluaran apa dan jumlah berapa yang perlu diproduksi?

2. Bagaimana cara memproduksinya, yaitu teknik apa utk mengkombinasikan berbagai

faktor produksi menjadi keluaran tertentu.

3. Untuk siapa keluaran tsb dibuat dan bagaimana cara mendistribusikannya.

Pertanyaan pertama berkaitan dengan masalah Permintaan  permintaan masyarakat Pertanyaan kedua berkaitan dengan Penawaran  sektor produksi

Sistem Pasar yang mengandalkan konsep permintaan dan penawaran untuk menyelesaikan

3 masalah ekonomi digambarkan seperti berikut:

Pasar produk

Permintaan Penawaran

Pada pasar produk

Pizza

Pasar Finansial

Keputusan pembelian Konsumen

Penawaran

Permintaan

Biaya produksi

Bunga, deviden

Kepemilikan Produktivitas Faktor produksi

Faktor produksi

Tenaga kerja

Tenaga kerja

pada pasar faktor produksi

Barang Modal

Barang Modal

(upah,sewa,bunga)

Penawaran Permintaan

Pasar faktor produksi

2.2 Pasar dan peran Pemerintah

Pasar

 Pengertian umum: Merupakan tempat para pembeli dan penjual berinteraksi menentukan harga dan mengadakan pertukaran barang dan jasa.  Pengertian modern: Adalah sebuah mekanisme yang melaluinya para pembeli dan para

penjual berinteraksi untuk menentukan harga dan melakukan pertukaran barang dan jasa.

Harga :

 Harga mengkoordinasikan keputusan-keputusan para produsen dan konsumen dalam sebuah pasar.

 Harga-harga yang lebih tinggi cenderung mengurangi pembelian konsumen dan mendorong produksi.  Harga-harga yang lebih rendah mendorong konsumsi dan menghambat produksi.  Harga adalah penyeimbang dari mekanisme pasar.

2.3 Jenis Sistem Ekonomi

 Sistem Ekonomi Pasar.  Sistem Ekonomi Terpimpin / Terpusat.  Sistem Ekonomi Campuran.

Sistem Ekonomi Pasar: Keputusan untuk menetapkan produk yang dibuat, berapa banyak, dan bagaimana mendistribusikannya ditetapkan oleh pasar itu sendiri. Jadi mekanisme pasar, penawaran, dan permintaan terhadap setiap hal yang diperdagangkan tergantung pada kebutuhan masing-masing pihak yang melakukan transaksi.

Sistem Ekonomi Terpimpin/Terpusat: Segala sesuatu yang diproduksi, baik jumlah maupun kualitasnya, serta distribusinya diatur oleh pemerintah pusat.

Sistem Ekonomi Campuran: Pemerintah ikut campur dalam pengaturan beberapa hal- berfungsi sbg regulator, memastikan para pelaku ekonomi berperilaku sehat, bersaing dengan baik, sehingga faktor produksi dimanfaatkan seoptimum dan seproduktif mungkin.

2.4 Peran Pemerintah

Kenapa Peran Pemerintah Diperlukan? Karena terjadinya Kegagalan Ekonomi Pasar:  Inefisiensi  monopoli, eksternalitas (side effect), barang publik.

 Ketidakadilan  ketidak adilan yang tidak dapat diterima menyangkut pendapatan dan kekayaan.  Masalah makroekonomi  siklus bisnis (inflasi dan pengangguran), pertumbuhan ekonomi yang lamban.

Untuk menanggulangi masalah tersebut pemerintah berkewajiban:

1 Mengurangi Inefisiensi

 Pemerintah berkepentingan untuk membuat undang-undang anti monopoli  di

Indonesia ada KPPU  menetapkan berbagai perundangan, misal berkaitan dengan polusi, pencemaran

lingkungan, fasilitas kesehatan masyarakat, dsb.  Peran pemerintah juga sangat diperlukan; bisa dengan cara subsidi kepada produsen

atau konsumen

2 Menghindari Ketidak-adilan

 Pemerintah dituntut aktif untuk mengupayakan bukan saja pertumbuhan ekonomi

yang tinggi juga pemerataannya.

3 Solusi Masalah makroekonomi

 Pemerintah dituntut secara aktif turun tangan pada saat ekonomi mengalami

stagnasi, bahkan depresi  turun tangan sebagai pelaku ekonomi, bila sudah normal kembali sebagai regulator.

 Pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal (pajak, dan pembelanjaannya),

serta kebijakan moneter (suku bunga dan syarat-syarat kredit). Peran nyata Pemerintah dalam perekonomian

 Menyediakan sarana/prasarana yang tidak dapat dilakukan oleh swasta (mis: aparat

keamanan)  Side effect, meminimalkan hal-hal buruk dan memaksimalkan yang baik.  Memberikan pedoman/arahan (wajib belajar, KB, obat terlarang, dll)  Menolong yang lemah dan miskin  Pemerintahan yang stabil

Kondisi Pemerintahan yang stabil:

 Hanya dapat dicapai bila kondisi ekonomi juga stabil/membaik; tetapi yang lebih

penting adalah kalau Adil.  Tingkat pengangguran minimum (lapangan pekerjaan terpenuhi)  Kebutuhan masyarakat terpenuhi, didorong agar tidak hedonisme  Inflasi rendah (dibawah 5%/tahun)

2.5 Sumber Penerimaan Negara

Sumber Penerimaan Negara terdiri dari Pajak dan Bukan Pajak  Penerimaan Pajak:

 Pajak dalam negeri  Pajak perdagangan internasional

 Penerimaan negara bukan pajak:  Penerimaan sumber daya alam  Bagian laba BUMN  Penerimaan negara bukan pajak lainnya

Pajak dalam negeri:  Pajak Penghasilan (PPh)  Pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan Pajak penjualan atas barang mewah

(PPN/PPnBM)

 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

(BPHTB)  Cukai , dan Pajak lainnya. Pajak Perdagangan Internasional:  Bea masuk  Pajak/pungutan ekspor

Penerimaan Sumber Daya Alam  Minyak bumi  Gas alam  Pertambangan umum  Kehutanan dan perikanan

Penerimaan negara bukan pajak:  Pendapatan penjualan, sewa, jasa, kejaksaan dan peradilan, pendidikan, dll

Beberapa prinsip dasar pajak  Netralitas (obyektivitas)  Nonnetralitas  Simplicity (sederhana)  Equity (keadilan)

Netralitas (obyektivitas) misalnya perhitungan pajak STNK berdasarkan CC dan tahun pembuatan, bukan atas warna atau merek. Nonnetralitas untuk mengarahkan hal-hal yang baik, misalnya pajak tinggi untuk industri berpolutan tinggi, pajak rokok tinggi, agar keinginan merokok turun. Simplicity (sederhana), cara perhitungan, kolom pengisian pajak, hendaknya mudah dan jelas Equity (keadilan), untuk pemerataan, fasilitas umum, yang dapat dinikmati bersama-sama

Contoh pajak

• PBB, Pajak Bumi dan Bangunan • PPH, Pajak Penghasilan, Badan dan Perorangan • PKB, Pajak Kendaraan Bermotor • PPN, Pajak Pertambahan Nilai, (di Restoran) • Pajak Pembeli dan Penjual untuk jual beli tanah

EVALUASI

Latihan:

1 Jelaskan apa fungsi pasar hubungannya dengan harga!

2 Mengapa diperlukan campur tangan pemerintah dalam mekanisme pasar?

3 Apa saja sumber pendapatan negara?

4 Coba saudara amati, berapa prosen penerimaan pajak dibandingkan total pendapatan negara pada APBN tahun terakhir.

REFERENSI

• Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus, Ilmu Makro Ekonomi, Ilmu Mikro Ekonomi (terjemah edisi 17 th ), Mc Graw Hill, PT Media Global Edukasi, Jakarta, 2004  Bab 2

• Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro , PPM, Jakarta, 2006 Bab

6; Bab 14

3. KONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada materi “Konsep Permintaan dan Penawaran” meliputi Pasar dan persaingan; Skedul & kurva Permintaan dan Penawaran; Pergeseran kurve vs pergerakan sepanjang kurve; Harga dan kuantitas Ekuilibrium.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang sistem pasar dan persaingan, Konsep Permintaan dan Penawaran.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang sistem pasar dan persaingan .

2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Skedul & kurva Permintaan dan Penawaran; Pergeseran kurve vs pergerakan sepanjang kurve.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang harga dan kuantitas ekuilibrium.

SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

1. Penjelasan pokok bahasan yang ingin dicapai (TIU dan TIK).

2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

3. Evaluasi pencapaian

RINGKASAN MATERI

3.1 Pasar dan Persaingan

Pasar (market) adalah sekumpulan pembeli dan penjual barang atau jasa tertentu. Para pembeli sebagai sebuah kelompok yang menentukan permintaan terhadap produk, dan para penjual sebagai kelompok menentukan penawaran terhadap produk.

Pasar kompetitif (competitive market) adalah pasar yang terdiri dari banyak sekali pembeli dan penjual sehingga pengaruh masing-masing terhadap harga pasar dapat diabaikan karena sedemekian kecilnya.

Persaingan: sempurna dan tidak sempurna. Karakteristik persaingan sempurna  barang-barang yang ditawarkan semuanya sama, dan

pembeli dan penjual sedemikian banyaknya sehingga tidak ada seorang pembeli atau penjual pun yang dapat mempengaruhi harga pasar.

3.2 Permintaan

Istilah Permintaan (demand) dan Penawaran (supply) merujuk pada perilaku orang ketika mereka berinteraksi satu sama lain di sebuah pasar.

Permintaan: menggambarkan Jumlah barang yang ingin dan mampu dibeli oleh pembeli.

Permintaan

Q D = f (P)

Kurva Permintaan: menyatakan unit barang atau jasa yang ingin dan dapat dibeli oleh seseorang pada berbagai tingkat harga

selama periode waktu tertentu.

Faktor yang mempengaruhi Permintaan

Qx = f(Px, Py, I, T, E, Pop, Promosi) Px = harga barang X

Py = harga barang lain (y) terkait

I = Income T = Selera

E = ekspektasi harga barang (x) yang akan datang Pop = populasi penduduk

Penjelasan:

• Harga barang itu sendiri.

Mengikuti Hukum permintaan  kuantitas yang diminta menurun ketika harga sebuah barang meningkat dan sebaliknya. (dengan menganggap hal lainnya tetap -”ceteris paribus”).

Kasus pengecualian dari Hukum Permintaan:

a. Barang yang memiliki unsur spekulasi (emas, saham, tanah)

b. Barang luxury atau prestise (mobil mewah, benda seni tinggi, benda kuno, dll sejenis).

c. Barang giffen (harga turun permintaan turun) akibat efek (-) pendapatan lebih besar dari

efek (+) substitusi. • Harga barang lain yang berkaitan. Untuk barang substitusi  dua barang dimana peningkatan harga barang pertama

mendorong peningkatan dalam permintaan terhadap barang kedua. Contoh: tiket KA dan jasa angkutan lain.

Untuk barang komplemen  dua barang dimana peningkatan harga barang pertama mendorong penurunan dalam permintaan barang lainnya. Contoh: gula dan kopi; komputer dan softwarenya; bensin dan mobil.

• Pendapatan. Untuk Barang Normal, jika pendapatan meningkat akan mendorong peningkatan terhadap

permintaan barang tersebut, dan sebaliknya dengan menganggap hal lainnya tetap. Sedangkan untuk Barang Inferior, jika pendapatan meningkat akan menimbulkan penurunan terhadap kuantitas barang yang diminta tersebut, dengan menganggap hal lainnya tetap. Contoh: kendaraan angkutan umum; warung nasi tegal.

• Selera Penentu yang paling jelas terhadap permintaan adalah selera. Jika anda menyukai suatu

barang/makanan tertentu, maka anda akan membeli lebih banyak barang tersebut. • Ekspektasi Ekspektasi atau perkiraan anda mengenai masa mendatang dapat mempengaruhi

permintaan anda terhadap barang atau jasa saat ini. • Jumlah penduduk • Promosi

Skedul Permintaan dan Kurve Permintaan dapat digambarkan seperti berikut:

Perubahan jumlah yang diminta vs Perubahan permintaan: • Perubahan jumlah yang diminta terjadi sepanjang kurva (the move along curve) yang

disebabkan oleh perubahan harga barang. • Perubahan permintaan disebabkan oleh perubahan faktor lain selain harga,  terjadi pergeseran kurva naik atau turun (shifting curve)

3.3 Penawaran

Penawaran: Jumlah barang yang ingin ditawarkan (dijual) produsen pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu.

Faktor yang mempengaruhi penawaran:

1. Harga-harga faktor produksi

2. Harga barang terkait

3. Harga barang itu sendiri (Px). Hukum Penawaran mengatakan bahwa dengan menganggap hal lainnya tetap, kuantitas barang yang ditawarkan akan meningkat ketika harga barang tersebut meningkat.

4. Teknologi

5. Ekspektasi

3.4 Harga dan Kuantitas Keseimbangan

Harga keseimbangan (ekulibrium) adalah harga di mana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan dijual.Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga di bawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.

Pada titik ekuilibrium, kuantitas yang diminta sama dengan kuantitas yang ditawarkan  kuantitas yang ingin dibeli seseorang sama persis dengan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen.

Surplus (Kelebihan penawaran) : suatu keadaan dimana kuantitas yang ditawarkan lebih besar dari pada kuantitas yang diminta.

Kekurangan (shortage) = Kelebihan Permintaan : suatu keadaan dimana kuantitas yang diminta lebih besar daripada kuantitas yang ditawarkan.

EVALUASI

Latihan:

1. Kasus pasar mobil sedan

Permintaan: Qd = 200 – 10P; Penawaran: Qs = -40 + 5P dimana: Qd, Qs = ribu unit per tahun; P = puluh juta rupiah per unit. Ditanyakan : Keseimbangan pasar?

2. Kasus pasar gabah.

Permintaan: Qd = 2000 – 3P; Penawaran: Qs = -500 + 2P dimana: Qd, Qs = ribu ton per musim; P = ratus ribu rupiah per ton. Ditanyakan :

a. Keseimbangan pasar?

b. Bila pemerintah berniat menambah jumlah gabah dengan menetapkan harga dasar 600 ribu rupiah per ton, apa yang terjadi pada pasar gabah tersebut. Apa upaya pemerintah untuk menangulangi hal tersebut?

3. Kasus pasar tenaga kerja. Permintaan: Qd = 20000 – 6P; Penawaran: Qs = -5000 + 4P

dimana: Qd, Qs = jiwa per bulan. P = upah per hari.(Rp ) Ditanyakan :

a. Keseimbangan pasar?

b. Bila pemerintah menetapkan upah minimum 30 ribu rupiah per hari, apa yang terjadi terhadap angkatan kerja (pengangguran)?

REFERENSI

• Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus, Ilmu Makro Ekonomi, Ilmu Mikro Ekonomi (terjemah edisi 17 th ), Mc Graw Hill, PT Media Global Edukasi, Jakarta, 2004  Bab 2.

• Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro , PPM, Jakarta, 2006 Bab 4; Bab 6 • Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro – Suatu Pengantar (edisi ketiga), Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2006  Bab II

4. KONSEP ELASTISITAS PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada materi “Konsep Elastisitas” meliputi pengertian elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran serta faktor yang mempengaruhinya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu memahami Konsep Elastisitas permintaan dan penawaran serta dapat mengaplikasikannya dalam kasus-kasus perekonomian.

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1 Mahasiswa mampu menghitung elastisitas harga dari permintaan, elastisitas pendapatan dari permintaan, elastisitas silang dari permintaan.

2 Mahasiswa mampu menghitung elastisitas harga dari penawaran dan determinan- determinannya.

3 Mahasiswa mampu mengaplikasikan Konsep Penawaran, Permintaan, dan Elastisitas dalam kasus-kasus perekonomian.

SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

1 Penjelasan tentang pokok bahasan, dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan TIK).

2 Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

3 Evaluasi pencapaian.

RINGKASAN MATERI

4.1 Pengertian Elastisitas

Teori permintaan dan penawaran dapat digunakan untuk menjawab banyak sekali pertanyaan praktis. Apabila pajak baru dikenakan terhadap bahan bakar minyak, apakah para pengemudi memikul beban pajak itu ataukah dibebankan pada perusahaan- perusahaan minyak? Apakah peningkatan upah minimum membantu para buruh atau merugikan mereka? Apabila sebuah maskapai penerbangan menurunkan harga tiketnya, Teori permintaan dan penawaran dapat digunakan untuk menjawab banyak sekali pertanyaan praktis. Apabila pajak baru dikenakan terhadap bahan bakar minyak, apakah para pengemudi memikul beban pajak itu ataukah dibebankan pada perusahaan- perusahaan minyak? Apakah peningkatan upah minimum membantu para buruh atau merugikan mereka? Apabila sebuah maskapai penerbangan menurunkan harga tiketnya,

Supaya penawaran dan permintaan menjadi sebuah alat yang benar-benar bermanfaat, perlu mengetahui berapa banyak penawaran dan permintaan akan memberikan tanggapan terhadap perubahan harga? Beberapa pembelian yang peka terhadap perubahan harga contohnya perjalanan liburan, sedangkan yang kurang peka terhadap perubahan harga diantaranya kebutuhan pokok berupa makanan, listrik, gas.

Hubungan kuantitatif antara harga dan kuantitas yang dibeli dianalisis dengan menggunakan konsep elastisitas.

4.2 Elastisitas Permintaan

Elastisitas Permintaan adalah perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat dari perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.

- Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga. - Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang. - Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan.

1. Elastisitas Harga

Elastisitas Harga (Ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang disebabkan oleh persentase perubahan harga.

Contoh, Fungsi permintaan: Qdx = 60 -10Px; dimana Q = kuantitas; P = harga

• Koefisien elastisitas (Angka elastisitas) harga bernilai negatif. • Ed = -2 mempunyai arti permintaan terhadap barang itu naik 200%, bila harga barang

turun 100%, ceteris paribus. (dan sebaliknya). • Angka Ed dapat disebut dalam nilai absolut. Ed = 2, artinya Ed = -2. • Semakin besar nilai Ed, semakin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan

jauh lebih besar dibanding perubahan harga. Beberapa kemungkinan tingkat elastisitas permintaan seperti kurva di bawah ini:

Metode pengukuran Koefisien Elastisitas: • Elastisitas Titik (point elasticity) titik A  B; B  A

• Elastisitas Busur (Arc elasticity) busur C D

Mengukur Elastisitas Titik:

Faktor-faktor yang menentukan Elastisitas Harga: - Tingkat substitusi  makin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan makin

inelastic, contoh: beras inelastis; garam inelastis sempurna. - Jumlah pemakai  makin banyak pemakai makin inelastic, contoh: beras sebagai makanan pokok orang indonesia. - Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen  makin besar proporsinya, makin elastic, contoh: garam vs TV - Jangka waktu  tergantung barangnya durabel atau nondurabel

2. Elastisitas Silang

Elastisitas Silang adalah kecenderungan perubahan permintaan suatu barang tertentu disebabkan terjadi perubahan harga barang lain.

 Q dx / Q x

 Q dx P y

Persamaannya sebagai berikut: e c 

atau 

Elastisitas silang dapat menunjukkan hubungan 2 macam barang (komoditi) yang sifatnya; • Substitusi, dengan Ec > 0.  daging sapi vs daging ayam.

• Komplementer, dengan Ec < 0.  bahan bakar minyak dg mobil • Barang yang tidak saling berhubungan (netral)

3. Elastisitas Pendapatan

Elastisitas Pendapatan adalah kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat.

Misalnya, jika penghasilan konsumen meningkat 10% permintaan barang X meningkat sebesar 15%. Koefisien elastisitas pendapatan terhadap permintaan barang X adalah:

%  Q d 15 %

%  I 10 %

Pada umumnya Barang Normal e I positif; Barang Superior e I positif; Barang Inferior e I negatif

4.3 Elastisitas Penawaran

Elastisitas Penawaran adalah kecenderungan perubahan jumlah yang ditawarkan produsen yang disebabkan oleh perubahan harga barang. Secara prinsip; pengukuran ratio perubahan yang terjadi dalam elastisitas penawaran akan sama dengan metode pengukuran dalam elastisitas permintaan.

Metode pengukuran: Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran; • Tingkat Subtitubilitas dengan produk lain.

• Perubahan harga input. • Pertumbuhan modal perusahaan. • Kebijakan pemerintah pada perekonomian. • Persaingan. • Pertumbuhan pangsa pasar potensial.

Bentuk-bentuk kurva penawaran berkaitan dengan Elastisitas Penawaran:

Contoh aplikasi konsep Elastisitas

1. Pergeseran beban pajak (tax incidence)

- Permintaan inelastis, penawaran elastis  contoh menaikan pajak mie instant kpd

produsen. - Permintaan elastis, penawaran inelastis  contoh terhadap barang kerajinan

cendera mata, menaikan pajak kpd konsumen.

2. Teori Cobweb (sarang laba-laba) – Terjadi pada produk pertanian karena berfluktuasi pada musim ke musim; reaksi

terlambat (time lag) dari produsen terhadap harga; undurable goods.

EVALUASI

Latihan:

1 Apakah permintaan garam dapur elastis atau inelastis? Mengapa?

2 Apakah permintaan handphone Black Berry elastis atau inelastis? Mengapa?

3 Kasus: Apakah bila panen berlimpah petani selalu berbahagia? Misalkan, di sebuah desa kecil yang tenang dimana seluruh rakyatnya menanam padi. Fungsi penawaran padi di desa tersebut adalah : S= -200+0,5P, sedangkan fungsi permintaannya adalah D=1000– 0,25P. Jika panen berlimpah, kurva penawaran bergeser kekanan, mengikuti fungsi penawaran yang berubah, misalnya menjadi S1= -50 + 0,5P