NASKAH DRAMA BAHASA INGGRIS 4 ORANG DENG (1)

Part 1
Once upon a time in a little village in West Java, there was lived a man named
Kabayan with her old mother. Kabayan’s mother was very loved him, so that
Kabayan who really wanted to made his mother happy. He had a dream to be
a celebrity and made his mother happy. Unfortunately, till his age almost
reach thirty years old, Kabayan still hadn’t get any job yet beside being a
fisher. His dream to marry with Neng Lela, his girlfriend that was in an
unknown position will be hard to be came true.
One afternoon when Kabayan wanted to went home, He tell his intention to
his mother to go to the town and looking for Neng Lela, his girlfriend. Though
it was hard to be left by Kabayan, finally Kabayan’s mother allowed him to go.
Kabayan went away while bring a pair of beautiful shoes that ever wore by
Neng Lela when she was in the village. Since that time, Kabayan’s mother
always waiting for any information from land, sea, and air side, whether
Kabayan went home with Neng Lela and brought much money. She was really
missed her son.
Di Desa:
Di latar terdapat satu buah bangku dan duduklah diatasnya Emak Kabayan
yang sedang menyulam, sambil sesekali memandang sulamannya dengan
sangat dekat karena matanya yang kian rabun. Kaca matanya turun naik, dan
ia menyulam dengan sangat pelan. Suara musik dendang Sunda mengiringinya

di sore yang mendung itu.
Emak :
(Memandang langit) Ya Tuhan, sudah mau hujan, ini.
Dimana Kabayan anakku, belum juga pulang?
(Berdiri sambil berjalan membungkuk dan menghampiri
orang disekitarnya). Kamu, hey kamu, apa kamu melihat
anakku, Kabayan? Jam segini belum juga pulang? Sudah
mau hujan lagi! (Menanyai sampai tiga atau empat orang,
dan kembali duduk)
Emak:
(Looking to the sky) O my God, it’s gonna be rain. Where is
my son, Kabayan? Why does he hasn’t go home? Hey you,
did you see my son, Kabayan? He hasn’t went home yet.
It’s gonna be rain!
Musik yang masih bernuansa Sunda mengiringi kabayan yang tiba di halaman
rumahnya.
Kabayan: Emaaakk,,
Kabayan:
Mooom!!
Emak:

Siapa kamu?
Emak:
Who are you?
Kabayan: Saya Kabayan, mak! Anak emak!
Kabayan: I’m Kabayan, your son.
Emak:
Kamu lihat anak saya tidak? Nama nya Kabayan, mirip
sama kamu!!
Emak:
Don’t you see my son? His name is Kabayan. Similiar with
you!!
Kabayan: Ia saya lah Kabayan!!
Kabayan: Oo mommy, I’m Kabayan, your son!
Emak:
Apa?? (Berteriak sambil mendekatkan telinganya karena
pendengaran emak memang terganggu)
Emak:
Whaat???
Kabayan:
(Membuka pecinya dan membentuk rambutnya menjadi

lebih bergaya, ia pun mengulurkan tangan) Perkenalkan,
Kabayan!
Kabayan:
Well, introduce me! I am.. Kabayan!!
Emak:
Alah.. Ini kabayan? Anak emak?? Kenapa tidak bilang dari
tadi???
Emak:
Oo I see,, are you Kabayan? My son? Why don’t you tell
me know?
Kabayan: Kan sudah bilang, dari tadiiii emak!
Kabayan: It’s already long time I said that, moom!!
Emak:
Mari, duduk sini. Biar emak cari kan kutu mu ya nak!
Emak:
Let’s sit here. Let me catch your louse, dear!
Kabayan duduk di tanah, sedangkan emak mencarikan kutu di kepalanya.
Emak:
Jadi, bagaimana kerja kamu tadi? Dapat uang? Banyak?
Emak:

So, what about your job? Have to got money? Is it much?
Kabayan: Itu dia mak. (Tertunduk)
Kabayan: That’s why...
Emak:
Apa?????????? (Langsung berdiri)
Emak:
Whaat????
Kabayan: Belum!!!!!!!
Kabayan: Not yet!!!!
Emak:
Memang kenapa?
Emak:
Why??
Kabayan: Dengar dulu!
Kabayan: Listen to me, first!
Emak:
Terus??
Emak:
And then?
Kabayan:

Duduk dulu, emak! Begini, kerjaan kabayan gak beres. Ikan
gak dapat-dapat, lagi musim hujan, di laut banyak angin,
bahaya! Kabayan sekarang, gak ada uang mak! Maafin
Kabayan!

Kabayan:

Take a sit, first! Honestly, my job is not lucky now. There is
no fish, because of always rain. The sea is on a danger
condition. So now, I dont have money. Im sorry mom.
Emak:
Jadi, gimana kamu mau menikah? Uang pun kamu nggak
punya. Gimana mau ngelamar neng lela?
Emak:
You don’t have any money. So, how can you marry Neng
Lela?
Kabayan:
Itu dia,, uang nggak punya, pacar kabayan juga
menghilang, emak!! Sudah sembilan bulan, kekasih
kabayan, neng lela, ke kota. Belum juga pulang.

Kabayan:
That’s why, I don’t have money, and my girlfriend was lost,
mom! It’s already nine months since she left this village to
the town. But she hasn’t go back yet.
Emak:
Dia sudah menikah, kali!
Emak:
Perhaps, she has already got married.
Kabayan:
Tidak mungkin. Neng Lela pasti setia sama kabayan, ia kan
emak.
Kabayan:
No, its impossible. She must be loyal with me,right?
Emak:
Setia untuk apa, Kabayan?
Emak:
Oh, an usefull loyality..
Kabayan:
Memang kenapa? Emak kan tau, kita udah jadian lama,
emak! Emak berilah Kabayan nasihat, gimana caranya, biar

neng Lela bisa balik lagi!
Kabayan:
But why? Don’t you know that it has been long time since
we start our relationship? So, why dont you give me an
advice, how to make her come back to me??
Emak:
Ohh, ia, ia. Tunggu sebentar ya nak!
Emak:
Oo, yes. Wait a moment!
Kabayan:
Kenapa?
Kabayan:
Why?
Emak:
Tunggu aja sebentar
Emak:
Just wait!!
Emak berdiri dan kembali dengan membawakan cermin besar untuk kabayan.
Emak:
Niih, untuk kabayan.

Emak:
This is for you.
Kabayan:
Kabayan kan minta nasehat, emak!
Kabayan:
O no,, I ask for your advice, moom!! Why do you....
Emak:
Ia itulah nasihat emak. Kabayan teh ngaca, udahlah muka
gak ganteng-ganteng banget, kabayan juga gak punya duit.
Neng gelis mana yang mau sama Kabayan?
Emak:
Of course, that is my advice. You should realize it, you
don’t have a very handsome face, my son. You also don’t
have much money. So, who will accept you to be her
lover?
Kabayan:
Ha?? Emak kenapa ngomong begitu. Belain kabayan!
Kabayan:
What???? Why do you speak like that? I’m your son!!
Support me!!

Emak hanya geleng-geleng kepala. Sementara itu, kabayan melihat seruling
yang tergeletak. Ia mengambilnya, memainkannya, dan
berdiri.
Kabayan:
Kabayan mau jadi artis! Biar neng lela bisa balik lagi sama
Kabayan. Hahhha
Kabayan:
I want to be a celebrity, to make Neng Lela come back to
me again. Hahhaa
Emak:
Jangan mimpilah anak bujang! Nangkap ikanpun kabayan
gak dapat-dapat, sudah mau jadi artis? (Mengusap dada)
Emak:
Don’t dream, dear!! Look at yourself, there isn’t any fish
that you’ve got. Now, you said that you want to be a
celebrity? How could??
Kabayan:
(Mundar-mandir) Emak, kabayan mohon doa restu.
Kabayan mau ke kota. Kabayan merantau. Kabayan bawa
ini, sepatu kaca milik neng Lela. Nanti Kabayan pulang

bawa neng Lela, sama uang yang banyak buat emak. Oke?
Kabayan:
Well, mom. Now, I’m asking for your permit. I want to go
to the town. I bring these, a pair of Neng Lela shoes. Later,
I’ll bring Neng Lela come to you, with much money also.
Ok??
Emak:
Tidak boleh! Kalau kamu pergi, siapa yang jaga emak?
Emak:
No. I don’t want you go away. If you leave me, who will
care me?
Kabayan:
Ini, foto kabayan, emak pandang foto aja kalau emak rindu
Kabayan. Emak jaga diri ya!!
Kabayan:
This is, my photo. Just look into this photo if you miss me.
Take care of yourself, mom!!
(Suasana mengharukan, diiringi latar musik sedih)
Kabayan:
Selamat tinggal emak. Kabayan pergi!!

Kabayan:
Good bye, mom. I have to go!!
Emak:
(Menggeleng-gelengkan kepala karena berat hati
ditinggalkan kabayan)
Kabayan:
Selamat tinggal, emak. Selamat tinggal.
Kabayan:
Good bye, mom. Good bye!
Setelah pergi beberapa langkah, kabayan berbalik arah.

Emak:

Kenapa nak?? Mak tahu kabayan tidak bisa berpisah dari
emak, ya kan?
Emak:
Why, my son? I know that is impossible for you to leave
me, right?
Kabayan:
Bukan mak, bukan..
Kabayan:
No, no mom!!
Emak:
Terus, kenapa balik lagi?
Emak:
So???
Kabayan:
Kabayan, gak punya ongkos. Minta atuh emakk!!
Kabayan:
Honestly, I dont have money, mas I ask for pay some
transportation cost, mom??
Emak:
Uhhh (mengeluarkan uang dan memberinya pada
kabayan)
Kabayan tiba di kota, ia mulai mencari-cari pekerjaan, namun nihil. Dengan
modal seadanya, kabayan akhirnya memutuskan untuk menjadi pedagang
kantong kresek keliling di kota. Namun walaupun demikian, kabayan tetap
gigih berusaha untuk menjadi seorang artis, seruling kesayangannya selalu ia
bawa dan mainkan dimana-mana.
Hari pertama di kota
Memasuki lingkungan baru, Kabayan terlihat sangat terkagum-kagum dengan
segala sesuatu yang ditemukannya di kota. Gedung-gedung tinggi, kendaraan
padat, orang-orang yang sangat ramai, namun tiada satupun yang ia kenal.
Yang pertama kali ia lakukan ialah, menanyakan foto Neng Lela pada setiap
orang yang ditemuinya. Hampir saja ia tertangkap satpol PP. Untungnya ia
masih selamat.
Perut lapar dan tenggorokan haus, yang memaksanya kini untuk mencari
pekerjaan demi membeli makanan dan minuman. Ia akhirnya melirik seorang
agen kantong kresek dan syukurlah, kini Kabayan dapat menjual kantongkantong itu sampai habis dan mendapat uang yang banyak.
Kabayan:
Sek, kantong kresek. Mbak berat mbak? Mari beli kantong
kreseknya. Murah.. Ibu, Pak, Mbak yang cantik, butuh
kantong kresek, sok mari. Kantong kresek harga
terjangkau, asli
Kabayan:
Sek, kresek pouch. Miss, do you feel it heavy? Let’s buy
this pouch. Its cheap. Miss, Sir, Mister,, do you need kresek
pouch? Come on. Cheap Kresek pouch, original from
Zimbabwe. Hehhee
Mama:
Berapa satu??
Mama;
How much?
Kabayan:
Muraaah,, tiga ribu ajaa!!
Kabayan:
Cheeeaap,, three thousands only!!
Mama:
Apaa? Tiga riibu?? Maahhhall!! Aaa, lima ratus,, ya?
Mama:
What?? Three thousand? So expensive,,!! What about, five
hundred?
Kabayan:
Ibu teh, orang Padang?
Kabayan:
Are you, Padangnese?
Mama:
Kok tau??
Mama:
How could you know?
Kabayan:
Pantes, nawarnya kebangetan! Huhh
Kabayan:
O I see, that’s why, too stingy!! Huhh
Mama:
Kalau gak mau, ya udah!!
Alaah, Kabayan, orang kayak gitu,, pelit!! Gak usah di tolongin! Copet ajaa,
biar dikasih pelajaran!! Biar tau rasa!!
Jangaan! Kasiaan atuh kabayan! Coba ingat emak di kampung, kalau emak
kamu yang digituin, kasian kan!! Suudah, kasih aja, lima ratus satu, biar dapat
pahalaa!!
Mama:
If you don’t want, no problem ! Hahh
Mama melangkah pergi, setelah beberapa langkah, Kabayan pun
memanggilnya.
Kabayan:
Iii, ia, ia deh. Ini ambil, Nyonya. Mau berapa?? Dasar
Kabayan:
Aaa, well, ok, ok, madam!! How many pieces that you
want? Hmmhh
Mama:
Gimana? Boleh?? (Tertawa) Ok, satuu!
Mama:
May I? Okay,, one piece only!
Hari kedua di kota
Setelah capek berkeliling menjual kantong kresek seharian, Kabayan duduk di
suatu bangku panjang di tepi jalan dan merenung. Hati nya berkata:
Kabayan, kamu kan kesini, pengen jadi artis, punya uang banyak, mencari
Neng Lela, dan membawa keduanya pulang ke desa. Kenapa malah jadi jualan
kantong kresek?
Alah, malas ah! Neng Lela juga entah dimana. Jadi artis juga tidak mudah.
Jualan kantong aja lah dulu. Yang lain nanti, ada masanya.
Kabayan dibuat bingung oleh dua sisi hatinya itu. Namun kini ia berpikir keras,
bagaimana caranya agar perantauannya itu tidak sia-sia. Hari demi hari, ia
semakin giat memainkan seruling nya.
Beberapa bulan kemudian, kabayan berhasil menjadi seorang artis terkenal di
kota dan disenangi oleh banyak orang.
Di desa:
Emak duduk merenung, menunggu kabar dari Kabayan, kapan ia akan pulang.
Tiba-tiba, ia mendapat kan sebuah koran yang dicovernya terpasang muka
kabayan full satu halaman.
Emak:
Uhukk, uhukk! Kabayan anak emaak? Manaa belum
pulang-pulang. Emak kangen!!

Emak:

Eh,, ada kooran!! Uaaahh, inii, ini teh,, anak emak??
Betul? Ya Allah, sudah jadi artiss!
Meni ganteng
pisaaan!!!
Uhukk, uhukk! Kabayan, my dear son? Where are you?
When will you go home?? I miss you!! Hah,, what’s that?
A newspaper? What?? Is it my son, Kabayan? Yeah, this
is Kabayan? O my God, you are already be an artist, so
handsome!! Uuhhh

Sampai pada suatu ketika, saat kabayan sedang beristirahat di sebuah bangku
tua dan memainkan serulingnya nya dengan sangat merdu, lewatlah seorang
gadis cantik, namun sedikit genit bernama Bawang Merah. Semua mata
tertuju pada gadis cantik itu. ia mengenakan kebaya merah, sarung, dan
selendang dengan anggun. Angin bertiup kencang, dan pesonanya membuat
semua mata tertuju padanya. Kecuali Kabayan, yang sedang sibuk sendiri
memainkan serulingnya.
Merasa tidak diperhatikan seseorang, Bawang Merah akhirnya penasaran
ingin mengetahui, siapa pemuda yang mengabaikannya itu. Ia mengeluarkan
segala cara untuk menarik perhatian kabayan. Hal itu terlihat sangat sulit,
Bawang Merah berdiri terdiam di depannya, tebar-tebar pesona, berdehemdehem, sampai membuat batuk paksaan.
Akhirnya, dengan usaha yang gigih, Bawang Merah berhasil berkenalan
dengan kabayan, dan akhirnya Bawang Merah merasa tertarik karena
Kabayan pandai memainkan musik. Ia yakin bahwa Kabayan adalah seorang
musisi yang sukses.
Di kota:
Bawang Merah: Ehem,, (Sambil bertingkah macam-macam dan memberi
tanda kedatangannya)
Bawang Merah
: Ehemm,,,
Kabayan : (Terus memainkan serulingnya)
Bawang Merah:
(Mundar mandir) Uhuk,, uhuk.. (Semakin lama semakin
keras, terjatuh karena terpeleset daun pisang kabayan)
Bawang Merah:
Uhuk, uhukk..
Kabayan: Dimana matamu, hei...!!(Lalu terdiam)
Kabayan: Hey you..!! Where’s your eyes???
Kabayan dan Bawang Merah saling berpandangan beberapa saat. Keduanya
terlihat saling tertarik satu sama lain.
Kabayan: Eeeh, maaf, neng!
Kabayan: O, oohh!! I’m sorry lady!!
Bawang Merah: Tidak apa-apa(Tersenyum genit) Eh, kamu,, Kabayan kan??
Bawang Merah:
Well, no problem.O, you? You are Kabayan, aren’t you?
Kabayan: Neng kenal sama saya?
Kabayan: Do you know me?
Bawang Merah: Siapa yang tidak kenal sama artis terkenal?
Bawang Merah: Who doesn’t know with a famous celebrity like you?
Kabayan: Jadi malu! Oh, ia.. Neng, siapa namanya?
Kabayan: O, you make me shy. Yes, beautiful lady, who is your name?
Bawang Merah: (Menghadap ke belakang sambil tersenyum dan
mengerlingkan matanya)Yess!!
Eh,, saya,, perkenalkan, saya Bawang Merah!!
Introduce myself, my name is Bawang Merah!!
Kabayan:
Oh, iaa. Neng, lihat ini. (Mengeluarkan foto Cinderella)
Neng Bawang Merah kenal? Ini pacar saya yang saya
cari-cari. Namanya Neng Lela. Kenal tidak?
Kabayan:
Aa, well. Look at this. Do you know her? This is my lover
that I am seeking. Her name is Neng Lela. Do you know?
Bawang Merah:
(Lah,, ini kan??? Cinderella, saudara tiriku itu. Tidak
mungkin, punya pacar artis. Gawat!!) Ehh, tidak, saya
tidak kenal. Sepertinya sudah meninggal.
Bawang Merah:
(Oh no,, this is Cinderella. My sister step. It’s impossible
if she has a lover like Kabayan. It’s a danger) Oo, no. I
dont know her. I got information that she has already
passed away.
Kabayan: Apa? Meninggal? (Muka terkejut dan sedih, seakan tidak bisa
berkata apa-apa
Kabayan: What? Passed away?
Bawang Merah:
Abang Kabayan tidak boleh sedih. Tenang, ada Neng
Bawang Merah.
Bawang Merah: Don’t be sad. I’m here with you.
Kabayan: Neng, sudah menikah?
Kabayan: Are you married?
Bawang Merah:
Eeh, belum laah. Menikah sama saya aja, yuk!
Bawang Merah:
No, not yet. Aaa, do you want to marry me?
Kabayan: Rumah neng, dimana? Bolehkan saya datang melamar?
Kabayan: Where is your home? May I come to propose you?
Bawang Merah:
Oh,, di tepi sungai Nil. Neng Bawang Merah, tunggu
abang Kabayan datang ya!! Jangan lupa,, anu!
Bawang Merah:
Beside of Nil River. Well, I’ll wait you come. Dont forget
with aaa..
Kabayan: Anu,, anu apa?
Kabayan: What? What do you want?

Bawang Merah:

Saya ini,, sudah tidak punya Bapak. (Muka memelas).
Tidak ada yang memberi saya perhiasan. Jadi sediihh!!
(Pura-pura menangis)
Bawang Merah:
Do you know, I have lost my father since I was child.
There isn’t anyone who give me any jewerly. I’m so sad...
Kabayan:
Kasihan, neng jangan khawatir. Tenang, sekarang bilang,
neng Bawang Merah, mau dibawakan apa?
Kabayan:
How pity you are!! Well, don’t worry. Just tell me know,
what do you want?
Bawang Merah:
Eeh, tidak usah!
Bawang Merah:
Aah, no, no need!
Kabayan: Benar, tidak usah?
Kabayan: Really?
Bawang Merah:
Iiia, tidak,,, tidak usah. (Berkata dengan berat hati)
Bawang Merah: Yes, of course. No need to bring anything.
Kabayan: Baiklah, tunggu Abang Kabayan datang Kamis malam, ya Neng.
Kabayan: Well, just wait me. I’ll come Thursday night, ok?
Bawang Merah:
Ee, ia lah.
Bawang Merah:
Of couse.
Kabayan: Ok, dadaa, Neng
Kabayan: Well, see you later. Bye!
Bawang Merah: Dadaaaa (Berbalik badan) Yess!!
Bawang Merah:
Byee!!
Hari demi hari berlalu, sampailah beberapa bulan setelah hari itu. Kabayan
kini menjadi seorang pemuda yang tampan dan banyak uang, karena telah
berhasil menjadi artis terkenal dengan memainkan serulingnya.
Hari yang dinanti telah tiba. Dengan pakaian rapi, bagus dan wangi, Kabayan
mendatangi rumah Bawang Merah dengan membawa sepatu kaca itu untuk
melamarnya. Ia merasa bahwa sepatu itu tidak akan mungkin lagi
menemukan pemiliknya, Cinderella.
Di rumah Bawang Merah:
Mak Bawang Merah sedang duduk di ruang tamu. Bawang Merah masuk,
dengan mengenakan gaun yang cantik karena bersiap-siap untuk dilamar
Kabayan.
Mama :
Waaah, anak mama cantik sekali..
Mama:
Ooou, my daughter, how beautiful you are!!
Bawang Merah:
Ia dong maa,siapa duluu.. Bawang Meraah!!
Bawang Merah:
Of course. I’m your daughter moom!
Mama:
Sudah siap menikah, nak?
Mama:
Are you ready to marry?
Bawang Merah:
Ia lah maa. Eh, ia ma. Tapii
Bawang Merah:
Of course, yes! But...
Mama:
Kenapa?
Mama:
Why?
Bawang Merah:
Ini,, Cinderella
Bawang Merah:
Cinderella..
Mama:
Kenapa dia?
Bawang Merah:
Cinderella? Whats wrong?
Bawang Merah:
Jadii, sebelum bertemu Bawang Merah, Abang
Kabayan itu mencari kekasihnya, katanya nama
nya Neng Lela, ternyataa..
Bawang Merah:
So, before he meet me, he told me that actually
he has a lover named Neng Lela, and when I see
the photo, O my God,, Neng Lela is..
Mama:
Mama ikut bersedih, sayaang
Mama:
Oo, poor you, darling!
Bawang Merah:
Dengar dulu, mamaaa
Bawang Merah:
O no, listen to me, first!!
Mama:
Ia, ia, he eh???
Mama:
Well, go on!
Bawang Merah:
Jadi, Cinderella itu, kekasih nya Abang Kabayan
yang lagi dia cari-cari.
Bawang Merah:
The reality is, Cinderella is My lover’s old
girlfriend that he is looking for.
Mama:
Oke,, mama tau. Cinderellaaaa,,, (Memanggil
Cinderella)
Mama:
Ok, now I know. Cinderellaaa!!!!!
Cinderella masuk, suara angin bertiup kencang, dedaunan runtuh, suara
seruling merdu mengiringi kehadirannya.
Cinderella:
Iaa maa. Mama panggil saya?
Cinderella:
Yes moom. Do you call me?
Mama:
Eits... Nei, nei,, Jangan panggil saya, Maama!
Mulai sekarang, saya buukan mama kamu!
Mama:
Nei, nei!! Dont call me “Mom”!! Start from now,
I’m not your mother!!
Bawang Merah:
Saya juga, saya bukan saudara tiri kamu lagi!!
Bawang Merah:
Me too, I’m not your sister anymore!!
Cinderella:
(Muka meringis) Apa salah sayaa??
Cinderella:
But why? What’s my mistake?
Mama:
Sebentar lagi, Bawang Merah akan dilamar!!

Mama:
proposed!
Cinderella:

Some minutes more, Bawang Merah will be

Apa, kakak mau dilamar? Saya akan punya
keponakan ya?? Waah, selamaatt (Memegang
tangan Bawang Merah)
Cinderella:
What? You will be proposed, won’t you??? It’s
mean that I’ll have a nephew? Oo,
congratulation!
Bawang Merah:
(Segera menarik tangannya) Lepaskan tangan
saya!
Bawang Merah:
Oh no. Uh!
Mama:
Oh, iaa. Cinderellaa,, Mama minta tolong, bisa?
Bawang Merah:
Oo, Cinderella. Would you like to help me?
Cinderella menggelengkan kepala
Mama:
Tolong saya!
Mama:
Help me!!!
Cinderella:
I,,, ia maa, bisa. Maama mau ditolongin apa?
Cinderella:
Well, yes mom. How may I help you?
Mama:
(Mengulurkan seperangkat pakaian pembantu)
Ini, tolongin mama yaa,, jadi pembantu dulu!ya!!
Ini, pakai!
Mama:
Wear these clothes. Be our servant for tonight,
ok?
Cinderella:
Taapiii, lela kan, anak mama!!
Cinderella:
But,, Im you daughter!
Mama:
Iaa, anak tiri tapi!! Udah,, pakai saja ini!!
Mama:
Yes of course. But daughter step! Huh! Just wear
it!
Bawang Merah:
Dan satu lagi, jangan pernah menampakkan
muka kamu, di depan calon suami saya!
Mengertii??!
Bawang Merah:
And one more, dont ever show your face in front
of my guest! Do you understand?
Cinderella:
Tapii!!
Cinderella:
But!!
Bawang Merah:
Sudahhh! Sana pakai!!
Cinderella:
Come on,, just wear it!
Cinderella berlalu pergi dan memakai pakaian itu. ia juga segera menyiapkan
hidangan untuk tamu yang akan datang. Ia tidak tahu, bahwa sebenarnya
tamu itu adalah Kabayan, kekasihnya yang juga ia rindukan.
Kabayan tiba.
Kabayan:
(Mengetuk pintu) Assalamualaikuum.
Kabayan:
(Knock the door) Assalamualaikuum.
Mama:
Aiih, sepertinya calon mantu sudah datang.
Mariii! Mari masuk, menantu!
Kabayan:
Oo,, my candidate of brother in law, has come!! Come on...
Bawang Merah:
Abang Kabayan!! Mari masuk abang
Bawang Merah:
Oo, my darling! Let’s come in!
Mama:
Ia, duduk nak. Aaa, Cinderellaa,,,,!!
Mama:
Have a sit, my sweety!! Aaa, Cinderella!!!!
Cinderella:
(Menyahut dari dapur) Ia, maa.. Eh, iiiia
nyonyaaa..
Cinderella:
Yes moom,, eee,, yes madam!!
Mama:
Mana makanannya?
Mama:
Where’s the food?
Cinderella:
Ia, i,, iaa.. Sebentar..
Cinderella:
Wait a moment!
Kabayan:
Anu,, siaapa? Siaapa namanya?
Kabayan:
Sorry? Who’s the name?
Bawang Merah:
Oh,, bukan siapa-siapa, cuma pembantu! (Sambil
melirik barang yang dibawa Kabayan)
Bawang Merah:
Oh, no, it’s not important, only a house maid!
Kabayan:
Ohh, nama nya? Neng Lela???
Kabayan:
Ohh, what’s the name? Neng Lela?
Mama:
Bu,, bu,, khaann,, namanya Cinderella. Bukan
Lela
Mama:
No, no!!! The name is Cinderella, not Lela!
Kabayan:
Ooh,,,
Kabayan:
O I see!!
Bawang Merah:
Abang Kabayan, bawa apa ya??
Bawang Merah:
My darling, what do you bring?
Kabayan:
Oh, ia. Jadi begini. Mama!!
Kabayan:
O yes, mom, so...
Mama:
Iaa??
Mama:
Yes??
Kabayan:
Maksud kedatangan Kabayan kemari, mau melamar si
Neng Bawang Merah.
Kabayan:
I come here with an intention, I want to propose
your beautiful daughter, Neng Bawang Merah.
Mama:
Memang kalau jodoh, tidak akan lari kemanamana ya nak?
Mama:
Of course, there is no one can separate a
soulmate, right?

Kabayan:
Kabayan:
Mama:

Ia
Yes..

Mama sih sudah yakiin, kalau anak Mama yang
cantik ini, passti, akan dilamar seseorang yang
ganteng,, baiik, kayaa! Ia kaan?
Mama:
I have believed, that my beautiful daughter will
be proposed by a man that handsome, kind, and
rich like you, right?
Kabayan:
Tapi, saya kaan, saya tidaakk!!
Kabayan:
But, I’m not.....
Mama:
Nak Kabayan tidak usah malu-malu. Orang tua
nya Kabayan, punya bisnis apa di kampung ya?
Pasti usahanya besar ia kan. Waduuh,
senangnya. Punya anak artis lagii.
Mama;
Don’t be shy, darling. What about your parents?
What kind of business do you have? It must be a
big and succeed business, right? Oo I’m so
happy. Moreover that you are an artist!!
Kabayan:
Tidak begitu, mama! Tapiii
Kabayan:
O, no moom. But,,
Mama:
Udah, jangan sungkan! Bawang merah, udah
cerita kook..
Mama:
Well, dont be shy!! My daughter has told me
about you.
Bawang Merah:
Itu, sepatu nya cantik sekaliii!!!
Bawang Merah:
Uuw, that shoes looks so beautiful!!
Kabayan:
Ini sepatu, miliknya Neng Lela, kekasih saya.
Kabayan:
This shoes, is Neng Lela’s, my old lover.
Bawang Merah:
Lo? Cinderella kan sudah meninggal? Buat neng
aja yaa
Bawang Merah:
What? Neng Lela has passed away, right? It’s
better for me!!
Kabayan:
Iii, i, iaa. Pakai lah...
Kabayan:
Aa,, a, well, just take it!
Cinderella alias Neng Lela pun masuk ke ruangan menghantarkan makanan. Ia
berjalan sambil menunduk karena menuruti pesan Mama yang memaksanya
untuk tidak menampakkan muka di depan tamu.
Mama:
Aduh bibiik, lama sekaliii!
Mama:
Oh no, the maid, so long!!
Cinderella:
Ia, maaf, maaf. (Karena berjalan menunduk dan
terburu-buru, ia pun menabrak sesuatu dan
terjatuh di depan Kabayan)
Cinderella:
Yes, I’m sorry.
Bawang Merah:
Kamu!!!!!!!!
Bawang Merah:
O youuuu!!!
Cinderella:
Aduuh, maaf, maaf!!
Cinderella:
O my God, I’m, I’m sorry. Really sorry!!
Terkejut,, Cinderella terjatuh di kaki Kabayan. Keadaan menjadi tegang. Latar
musik menegangkan.
Bawang Merah:
Kamu ini gimana???
Bawang Merah:
O, damn!!
Mama:
Cinderella, sana pergi. Cepat sana!
Mama:
Cinderella, go away! Go!!!
Cinderella segera berlalu pergi
Kabayan:
Maaf, maaf. Ini salah saya! Neng, eneng Cinderella, eneng,
eneng Lela??? (Memanggil)
Kabayan:
I’m, I’m sorry. Actually,this is my mistake. And
you, you, miss Cinderella, eneng, eneng Lela?
Cinderella terhenti melangkah. (Siapa dia??)
Kabayan:
Eneng, sini neng. Saya mau minta maaf.
Kabayan:
Miss, come here. I really want to say sorry.
Cinderella terkejut mendengar suara itu. Seperti suara seseorang yang ia kenal
Kabayan:
Kamu teh,, neng Lela??
Kabayan:
Are you,, neng Lela??
Cinderella:
(Berbalik arah) Abang Kabayan?
Cinderella:
Kang Kabayan???
Kabayan:
Neng Lelaa??? (Berjalan menghampiri)
Kabayan:
Neng Lela???
Cinderella:
Abang Kabayan??? (Berjalan menghampiri dan
mengulurkan tangan)
Cinderella:
Kang Kabayan???
Kabayan:
Sok,, mariii! Kita pulang!! (Segera menarik tangan
Cinderella)
Kabayan:
Let’s go!! Let’s come back to our village! Here is danger!!
Cinderella:
Sebentar!! Akang masih ingat neng?
Cinderella:
Wait a moment!! Do you still remember me?
Kabayan:
Pasti, eneng!! (Berbalik arah) Dulu, kalau akang
panggil eneng Shinta, neng panggil akang Rama,
kalau akang panggil eneng Juliet, eneng panggil
akang Romeo, kalau akang panggil eneng Mami,
neng panggil akang Papi,.. Ia kaan??
Kabayan:
Of course, darling!! At that time, when I call you
Shinta, you’ll call me Rama, when I call you

Juliet, you’ll call me Romeo, when I call you
mommy, you’ll call me paapy,, is that right?
Cinderella:
Betull. Kalau eneng panggil aak?
Cinderella:
Yes, that’s right. And, if I call you aak?????
Kabayan:
Akang panggil eneng, eek! Ehh!!???@#$%^&*
Kabayan:
I call you, eek! Ehh!!??!@#$%$%^&*
Cinderella:
Bener,, ini teh,, abang Kabayan.. Kekasih lela....
Cinderella:
Yes, right. You are, my beloved darling, Kang
Kabayan, my lover!!
Kabayan:
Bener, bener eneng..!! Marii, mari kita pulang
ajahh,, tau tidak, mereka bilang kamu sudah
meninggal?
Kabayan:
Right, that’s right dear! Let’s go home, don’t you
know, they said that you are already passed
away??
Cinderella:
Apaah?? Keterlaluan!! Mari,, kita pergi aja!!
Cinderella:
Whatttt???? O no! Let’s go dear!!
Cinderella menarik tangan kabayan untuk mengajaknya keluar dari rumah itu.
Melihat Bawang Merah memakai sepatunya, Cinderella memaksanya untuk
melepaskannya.
Cinderella:
Ehh, itukan sepatu sayaa tu, yang kamu pakai.
Sini, lepasin!! Huhh
Cinderella:
Hi,, that is my shoes. O poor you! That’s mine.
Put it off! Hurry up!!
Setelah mendapatkan sepatunya, Cinderella menghampiri Mama.
Cinderella:
Heh, kamu! Sini, perhiasan saya yang kamu
pinjam! Itu, cincin, kalung juga, itu satu lagi,
gelang juga. Kesini!
Cinderella:
And you! Give it back to me! All of jewerly you
use. That is, ring, necklace, and that is, my
bracelet! Give it to me!! Huhh. Let’s go dear, lets
go hometown!
Bawang Merah:
Iiih, tidak bolehhh! (Merebut tangan Kabayan)
Bawang Merah:
Oh no!! No!!
Cinderella:
(Memisahkan tangan Bawang Merah) Iih, sana!
Cinderella:
O no, go away! Bye!