Tingginya pergaulan bebas di kalangan re

Tingginya pergaulan bebas di kalangan
remaja karena faktor teknologi

Disusun oleh:
Nama : yaser muhammad
NIM : 205120150

DAFTAR ISI

-pendahuluan
-latar belakang
-perumusan masalah
-pembahasan
-penutup
-kesimpulan
Saran

ABSTRAK

Dalam hal ini peneliti membahas tingginya pergaulan bebas
yang terjadi di kalangan remaja karena teknolgi.dari sisi

norma, agama, dan dalam hukum hal ini tentu tidak dapat
dibenarkan. Akan tetapi, banyak dari mereka yang tidak peduli
asalkan mereka mendapatkan kenikmatan dari hubungan
singkat itu. Dan semakin tingginya pergaulan bebas yang

sudah dianggap biasa oleh para remaja sebagai hal yang
“Wajib” di lakukan di jakarta.

Penelitian ini ditulis untuk menjawab permasalahan makna
hubungan seks bagi remaja yang belum menikah bahkan yang
masih dibawah umur.dalam penelitian ini menggunakan
metode penulisan dengan cara mencari data kepustakaan
misalnya dari data buku jurnal dan masalah lain-lain.penelitian
ini dilakukan dikawasan kota jakarta. Hasil penelitian ini
menunjukkan kurangnya pengetahuan tentang hubungan seks
yang diterima
remaja dari orang tua dan institusi, sehingga para remaja
mengetahui dari teman, media lalu para
remaja menilai, memaknai dan menyimpulkan sendiri tentang
hubungan seks. Karena salah mengartikan sehingga pada

akhirnya para remaja mengambil keputusan untuk melakukan
hubungan seks. Dan karena banyaknya sarana yang
mendukung untuk melakukan hubungan seks maka remaja
dengan mudah melakukan hubungan seks.

ABSTRACT

in this case the researchers discuss the high promiscuity
occurring among teenagers because teknolgi.dari the norms,
religion, and in this case law certainly can not be justified.
However, many of those who do not care as long as they get
the pleasure of a brief relationship. And increasing promiscuity
is considered normal by the teens as "Mandatory" is done in
jakarta.

The study was to answer the question the meaning of sex for
unmarried young people even still under umur.dalam writing
method used in this research by looking for literature data

instance of the data ledgers and other issues have done regionlain.penelitian city of Jakarta. The results showed a lack of

knowledge about sex is acceptable
adolescents from the parents and the institution, so the teens
know of friends, the media and the
teens assess, interpret and draw their own conclusions about
sex. Because misrepresented so that eventually the teens took
the decision to have sex. And due to the means necessary to
perform sex then teens were simply having sex

Pendahuluan