Rancang Bangun Aplikasi Sistem Waris Ber

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Waris Berdasarkan Syari’at Islam
Berbasis Android
Prasetyo Teguh Siswanto (111080200041), Izza Anshory, ST, MT.
Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Website:umsida.ac.id | Email: therev.tempe@gmail.com
ABSTRAK
Ditinjau pada masyarakat umum sekarang, banyak orang Islam yang tidak
lagi menggunakan sistem pembagian waris menurut syari’at Islam. Padahal itu
bertentangan sekali dengan Al Quran sebagai kitab suci umat Islam itu sendiri
pada surat (QS Al Maidah : 47) yang artinya “Barangsiapa tidak memutuskan
perkara menurut apa yang diturunkan Allah (Alqur’an), maka mereka itu adalah
orang-orang yang fasik”. Banyak sekali alasan mengapa orang Islam malas untuk
membagikan harta waris mereka dengan cara yang telah diatur oleh syari’at Islam
diantaranya kebanyakan Orang Islam tidak memahami bagaimana cara pembagian
harta waris menurut syari’at Islam, cara pembagian harta waris menurut syari’at
Islam yang cukup rumit, dan jarangnya para ahli ilmu faraidh (waris).
Permasalahan pada system pembagian waris diantaranya adalah siapa saja yang
wajib dan tidak wajib mendapatkan warisan secara adil menurut syari’at islam.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, diharapkan
semakin mudahnya masyarakat untuk melaksanakan system waris, khususnya
umat Islam dalam hal pembagian harta waris yang sesuai dengan syari’at Islam.

Salah satu contohnya pemanfaatan teknologi komunikasi pada telepon genggam.
yaitu sistem operasi android. Android merupakan sebuah sistem operasi yang
berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan
aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak
Berdasarkan latar belakang tersebut maka disusunlah skripsi dengan judul
“Rancang Bangun Aplikasi Sistem Waris Berdasarkan Syari’at Islam Berbasis
Android”.
Kata kunci : warisan, Suara, Gambar, Android

Design of Application System Based Inheritance Shari'a-based Android
Prasetyo Teguh Siswanto (111080200041), Izza Anshory, ST, MT.
Department Of Informatics Engineering, University Of Muhammadiyah Sidoarjo
Website:umsida.ac.id | Email: therev.tempe@gmail.com
ABSTRACT
Seen in the general population now, many Muslims who are no longer
using the system according to Islamic shariah division of inheritance. Though it is
quite contrary to the Koran, the Muslim holy book itself to the letter (Surah Al
Maidah: 47), which means "He who does not judge by what Allah has revealed
(the Qur'an), then they are the ones who wicked ". Lots of reasons why Muslims

are lazy to share their inheritance in a way that has been arranged by the Islamic
shariah Islam among most people do not understand how the division of
inheritance according to Islamic Shari'a, the division of inheritance according to
Islamic shariah enough cumbersome, and lack of expert knowledge faraidh
(inheritance). Problems in the system is the division of inheritance among those
who shall and shall not receive a fair inheritance according to Islamic Shari'ah.
With the development of information and communication technology, the
more easily the public is expected to implement the system of inheritance,
especially Muslims in terms of the division of the estate in accordance with the
Islamic Shari'ah. One example of the use of communications technology on
mobile phones. namely the android operating system. Android is a Linux-based
operating system for mobile phones such as smart phones and tablet computers.
Android provides an open platform for developers to create their own applications
for use by a variety of mobile devices
Based on this background then drafted thesis with the title "Design of
Application System Based Inheritance Shari'a-based Android".
Keyword : Heritage, Voice, Image, Android

1.
1.1


PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Ditinjau pada masyarakat umum
sekarang, banyak orang Islam yang tidak
lagi menggunakan sistem pembagian
waris menurut syari’at Islam. Padahal
itu bertentangan sekali dengan Al Quran
sebagai kitab suci umat Islam itu sendiri
pada surat (QS Al Maidah : 47) yang
artinya “Barangsiapa tidak memutuskan
perkara menurut apa yang diturunkan
Allah (Alqur’an), maka mereka itu
adalah orang-orang yang fasik”. Banyak
sekali alasan mengapa orang Islam
malas untuk membagikan harta waris
mereka dengan cara yang telah diatur
oleh
syari’at

Islam
diantaranya
kebanyakan
Orang
Islam
tidak
memahami bagaimana cara pembagian
harta waris menurut syari’at Islam, cara
pembagian harta waris menurut syari’at
Islam yang cukup rumit, dan jarangnya
para ahli ilmu faraidh (waris).
Permasalahan pada system pembagian
waris diantaranya adalah siapa saja yang
wajib dan tidak wajib mendapatkan
warisan secara adil menurut syari’at
islam.
Dengan
perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi,
diharapkan

semakin
mudahnya
masyarakat untuk melaksanakan system
waris, khususnya umat Islam dalam hal
pembagian harta waris yang sesuai
dengan syari’at Islam. Salah satu
contohnya
pemanfaatan
teknologi
komunikasi pada telepon genggam. yaitu
sistem operasi android. Android
merupakan sebuah sistem operasi yang
berbasis Linux untuk telepon seluler
seperti telepon pintar dan komputer
tablet. Android menyediakan platform
terbuka bagi para pengembang untuk
menciptakan aplikasi mereka sendiri
untuk digunakan oleh bermacam peranti
bergerak
Berdasarkan latar belakang

tersebut maka disusunlah skripsi dengan
judul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem
Waris Berdasarkan Syari’at Islam
Berbasis Android”.

2.1

2.2.1

Landasan Teori
Hukum Waris

Menurut badriyah Harun, SH
(2009) Secara etimologi, waris berarti
menindahan sesuatu dari seseorang kepada
orang lain setelah meninggal. Sedangkan
secara terminologi, ia berarti bagian yang
berhak didapatkan dari harta peninggalan
(al- muatawaffa) orang yang telah meninggal
dengan sebab kekeluargaan, pernikahan,

atau perwakilan.Ilmu waris biasanya disebut
dengan ilmu faraidh. Faraidh adalah bentuk
plural dari faridhah. Ia berarti bagian
(taqdir). Ilmu faraidh adakah ilmu yang
membahas tentang saham-saham yang telah
ditentukan bagiannya. Sebelum Islam
datang, bangsa Arab jahiliah telah mengenal
system waris. Namum
mereka hanya
memberikan waris kepada laki-laki dan
orang tua. Sedangkan wanita dan anak kecil
tidak berhak mendapatkan waris. Penyebab
waris yang ada di dalam masyarakat jahiliah
pun bukan keturunan atau pernikahan-seperti
yang ada di dalam agama islam, tetapi
sumpah, perjanjian, dan adopsi. Kemudian,
setelah dating syariat Allah, Islam
membatalkan system tersebut.

2.2.2


Landasan Hukum Waris

Dasar di dalam Al-Quran adalah
ayat- ayat yang menceritakan bagian
waris. Seperti ayat, Allah mensyariatkan
bagimu tentang (pembagian pusaka
untuk) anak-anakmu, yaitu bagian
seseorang lelaki sama dengan bagian 2
orang anak perempuan, dan jika anak
itu semuanya perempuan lebih dari dua,
bagi mereka dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan. Jika anak permpuan itu
seorang saja, ia memperoleh separoh
harta. Dan untuk dua orang ibu-bapak,
bagi masing – masingnya seperenam
dari harta yang ditinggalkan, jika yang
meninggal itu mempunyai anak. Jika
orang meninggal tidak mempunyai anak
dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya saja,

ibunya mendapat sepertiga. Jika yang
meninggal itu mempunyai beberapa
saudara ibunya memperoleh seperenam.
(pembagian-pembagian tersebut diatas)
sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat
atau sesudah dibayar utangnya, dan

untuk suami atau istri ke dua atau
menikah lagi maka jatah mereka
dihitung sama seperti suami atau istri
pertama, begitu juga dengan anak dari
suami atau istri ke dua mendapatkan
waris seperti anak lainnya. Tentang
orang tuamu dan anak-anakmu kamu
tidak mengetahui siapa diantara mereka
yang lebih dekat (banyak) manfaatnya
bagimu ini adalah ketetapan dari
ALLAH. Sesungguhnya ALLAH maha
mengetahui dan maha bijaksana (QS AlNisa [4] : 11). Dalam sunnah pun
banyak yang menerangkan kedudukan

dan bagian waris seperti hadist, “seorang
muslim tidak memberikan warisan
kepada orang kafir dan orang kafir tidak
memberikan warisan kepada orang
muslim.” (HR Al-Bukhari, Muslim, AlTirmidzi, Abu Daud, Ibn Majah, Ahmad)
“Dua agama yang berbeda tidak boleh
saling mewarisi.” (HR Ahmad, Abu
Daud, Ibn Majah) “ Berikanlah bagian
waris kepada ahlinya. Jika ada sisa,
(Berikanlan) kepada orang yang paling
dekat nasabahnya kepada pemberi
waris.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Selama empat belas abad, umat islam
pun bersepakat tentang hal – hal yang
berkaitan dengan islam

2.2.3

2.2.5


1.
Orang yang memberikan waris
meninggal
dengan
sebenarnya
atau
berdasarkan pertimbangan hukum. “Dengan
demikian waris tidak akan terjadi jika orang
yang memiliki harta masih hidup.
2.
Setelah orang yang memberikan
waris meninggal, orang yang menerima
waris harus hidup,baik sebenarnya ataupun
berdasarkan pertimbangan.
3.
Tidak
terdapat
salah
satu
penghalang dari berbagai penghalang yang
menghalangi warisan.
Sebab Waris

Waris memiliki 3 sebab :
1.
Kekeluargaan atau nasab. Ia adalah
ikatan yang disebabkan oleh darah.
2.
Pernikahan.

Penghalang Waris

Seseorang tidak berhak mendapatkan
warisan jika ada hal – hal berikut ini :
1.
Perbudakan.
2.
Membunuh dengan sengaja. Jika
orang yang menerima waris mebunuh
dengan sengaja orang yang memberikan
waris, orang yang membunuh tersebut tidak
berhak mendapatkan warisan. Dalam salah
satu hadist, Rasulullah SAW. pernah
bersabdah, “Orang yang membunuh tidak
mendapatkan warisan.” (Ibn Majah)
3.
Perbedaan agama. Orang muslim
tidak mendapatkan warisan dari orang kafir,
begitupun sebaliknya. Dalam sunnah pun
banyak yang menerangkan kedudukan dan
bagian waris seperti hadist, Rasulullah SAW
bersabdah “seorang muslim tidak mewarisi
orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi
orang muslim.” (HR Al-Bukhari, Muslim).

Dua pemuka agama tidak boleh saling
mewarisi : (HR Al-Tirmidzi, Abu Daud,
Ibn Majah).
BAB III

Syarat Waris

Waris memiliki 3 syatrat :

2.2.4

3.
Wala. Ia adalah kekeluargaan atas
dasar hukum yang disebabkan oleh
seseorang yang membebaskan hamba
sahaya. Jika hamba sahaya tersebut
meninggal orang yang membebaskannya
berhak mendapatkan harta warisan.

METODOLOGI PENELITIAN
3.1.

Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian adalah
3.2.
Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan untuk penelitian ini
terdiri dari :
1.
Hardware
a.
Asus
A55V,
dengan
spesifikasi Intel CoreTMi5-3210M
b.
Gadget Sony Xperia M
dual
2.
Software
a.
Operating
sistem
menggunakan Windows 8 Pro 64bit
b.
jre-7u7-windows-i586.exe
c.
jdk-6u3-windows-i586p.exe
d.
Eclipse Indigo

Bahan yang digunakan untuk penelitian
ini :

a.
Buku materi pembagian waris
menurut islam.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan
data
yang
digunakan penulis dalam penelitian
proposal skripsi ini adalah :
3.3.1
Pengamatan (observasi )
Yaitu suatu teknik pengumpulan
data yang di peroleh dengan melakukan
pengamatan melalui buku pembagian
waris menurut islam dan pencatatan
secara langsung pada obyek yang
diteliti.

g. Saudara mendapatkan 1/6
dari jumlah harta yang
diwariskan
3. Perhitungan
a. Pewaris : Isteri
b. Harta
warisan : Rp
400.000.000
c. Ahli waris :
1. Suami
2. Kakek
3. Nenek
4. 2 Anak laki – laki
5. 1 anak perempuan
6. 1 saudara dari isteri

3.3.2
Studi Literatur
Yaitu melalui berbagai artikel yang
didapat di internet dan buku-buku
referensi yang menunjang pembuatan
rancang bangun aplikasi ini.

Jawaban :
1. Suami
1/4
=
Rp
400.000.000 / 4 = Rp.
100.000.000
2. Kakek 1/6
= Rp
400.000.000 / 6 = Rp
66.666.667
3. Nenek
1/6
=
Rp
400.000.000 / 6 = Rp
66.666.667
4. Saudara
1/6
=
Rp
400.000.000 / 6 = Rp
66.666.667,
Ashabah dari pembagian
waris = Rp. 100.000.000
5. Ashabah dibagi 5 karena
per anak laki – laki = 2 dan
anak perempuan = 1, jadi
Rp 100.000.000 / 5 = Rp
20.000.000
6. Anak
laki

laki
mendapatkan 2 bagian
yaitu Rp 20.000.000 * 2 =
Rp 40.000.000
7. Anak
laki

laki
mendapatkan 2 bagian
yaitu Rp 20.000.000 * 2 =
Rp 40.000.000
8.
Anak
perempuan
mendapatkan 1 bagian dari
anak laki – laki = Rp
20.000.000

3.4

Analisa Basis Pengetahuan
Dalam
pembuatan
system
berbasis pengetahuan ini dimana
pengetahuan dipersentasikan kedalam
bentuk yang dapat diproses oleh
komputer.
1.
Basis pengetahuan adalah sumber
utama dari system dalam pengambilan
sebuah keputusa. Setiap keputusan dalam
system tergantung dari basis pengetahuan
untuk menentukan proses pencarian atau
menentukan kesimpulan yang didapat.

2. Basis aturan pembagian waris
a. Suami mendapatkan ¼ dari
jumlah
harta
yang
diwariskan
b. Istri mendapatkan 1/8 dari
jumlah
harta
yang
diwariskan
c. Kakek mendapatkan 1/6
dari jumlah harta yang
diwariskan
d. Nenek mendapatkan 1/6
dari jumlah harta yang
diwariskan
e. Anak
laki

laki
mendapatkan ashabah dari
jumlah
harta
yang
diwariskan
f. Anak
perempuan
mendapatkan ½ dari anak
laki – laki.

3.5

Rancangan Aplikasi

Tahap rancangan aplikasi akan berisi
rancangan aplikasi Gadget waris, yang
akan berjalan pada smartphone, dimana
rancangan melaui tiga tahap yaitu

penyusunan struktur menu, UML
program dan Rancangan Antar Muka.

dan jalur-jalur aktivitas dari level atas
secara umuam. Activity diagram
dibuat berdasarkan sebuah atau
beberapa use case pada use case
diagram.

Gambar 3.7 Diagram Umum Proses
Perancangan Aplikasi
3.5.1

Use Case Diagram

Use case diagram adalah rangkaian atau
uraian sekelompok yang saling terikat
dan membentuk sistem secara teratur
yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah
aktor .Use case digunakan untuk
membentuk model serta di realisasikan
oleh sebuah collaboration.

Gambar 3.7.2 diagram activity

3.5.1

Diagram menu

Aktifasi
diagram
menu
berikut
merupakan struktur menu yang akan
diimplementasikan pada aplikasi gadget
waris. Pada struktur menu ini
digambarkan rangkaian menu aplikasi
gadget waris.

Gambar 3.7.1 Use case diagram
rancangan aplikasi
3.5.1

Diagram Activity

Activity
diagram
menggambarkan berbagai alir aktivitas
dalam sistem yang sedang dirancang
,bagaimana masing- masing
alir
berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir. Actifity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang
mungkin terjadi pada beberapa
eksekusi. Activity diagram merupakan
state diagram khusus, dimana sebagian
besar state adalah action dan sebagian
besar transisi ditrigger oleh selesainya
state sebelumnya (internal processing).
Oleh karena itu diagram tidak
menggambarkan behaviour internal
sebuah sistem secara eksak, tetapi
lebih menggambarkan proses-proses

Gambar 3.7.3 Diagram Menu
3.5.1

Class diagram

Class diagram adalah sebuah
spesifikasi yang jika diinstasikan akan
menghasilkan sebuah objek dan
merupkan inti drai pengembangan
dan desain berorientasi. Class

menggambarkan
keadaan
(atribut/property)
suatu
sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk
memanipulasi
keadaan
tersebut
(metode/fungsi).

Gambar 3.7.4 Class Diagram

2.

Gambar 4.1 flashs screen
Tampilan menu utama

3.5.2 Sequence diagram materi

Gambar 4.2 Tampilan menu utama

Gambar 3.7.5 Sequence diagram materi

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Sesuai dengan rancangan sistem yang telah
dibuat maka implementasi dari aplikasi
pembelajaran berbasis android adalah
sebagai berikut :
1. Tampilan flascreen

Tampilan Menu utama terdiri dari Materi,
Kalkulator, Bantuan, Tentang, Keluar yaitu;
a. Tombol Materi : untuk melihat menu
selanjutnya yang ada didalam Menu
Materi.
b. Tombol Kalkulator : untuk melihat
tampilan untuk input dan output
perhitungan pembagian waris.
c. Tombol Bantuan : berisi keterangan
cara penggunaan aplikasi Gadget
Waris
d. Tombol Tentang : Melihat tentang
Aplikasi.
Tombol Keluar : untuk keluar atau exit dari
aplikasi Gadget Waris
3.

Tampilan Menu Materi

di atas ada tombol untuk mematikan dan
menyalakan suara.
5.

Gambar 4.3 Tampilan Menu Materi
Tampilan Menu Materi terdiri dari Hukum
Waris, Syarat Waris, Sebab Waris,
Penghalang Waris
a. Tombol Hukum Waris : Berisi
penjelasan Hukum Waris yang menurut
Islam.
b. Tombol Tampilan Syarat Waris : Berisi
penjelasan Syarat Waris yang menurut
Islam.
c. Tombol Tampilan Sebab Waris : Berisi
penjelasan Sebab Waris yang menurut
Islam
d. Tombol Tampilan Penghalang Waris :
Berisi penjelasan Penghalang Waris
yang menurut Islam.
4. Tampilan Hukum Waris

Tampilan Syarat Waris

Gambar 4.5 Tampilan Sebab Waris
Ditampilan Syarat Waris ini menampilkan
pejelasan Syarat Waris menurut Islam dan di
atas ada tombol untuk mematikan dan
menyalakan suara.
6.

Tampilan Sebab Waris

Gambar 4.6 Tampilan Sebab Waris
Ditampilan Sebab Waris ini menampilkan
pejelasan Sebab Waris menurut Islam dan di
atas ada tombol untuk mematikan dan
menyalakan suara.
Gambar 4.4 Tampilan Hukum Warian
Ditampilan Hukum Waris ini menampilkan
pejelasan Hukum Waris menurut Islam dan

7.

Tampilan Penghalang Waris

Gambar 4.7 Tampilan Penghalang Waris

Gambar 4.9 Tampilan Kalkulator 2

Ditampilan Sebab Waris ini menampilkan
pejelasan Sebab Waris menurut Islam dan di
atas ada tombol untuk mematikan dan
menyalakan suara.

Tampilan Kalkulator 2 ini sebagai lanjutan
ke 2 yaitu meninputkan Hutang, Biaya
pemakaman dan Wasiat dari si meninggal
jika tidak ada Hutang, biaya Pemakaman
dan Wasiat maka diisi enol(0).

8.

Tampilan Kalkulator 1
10. Tampilan Kalkulator 3

Gambar 4.8 Tampilan Kalkulator 1
Gambar 4.10 Tampilan Kalkulator 3
Tampilan Kalkulator 1 sebagai awal untuk
menginputkan data yaitu hanya memasukan
total harta yang akan diwariskan dan
memilih si meniggal itu laki – laki atau
perempuan jika selesai memasukan pilih
tombol Next yang pada di atas pojok kanan.
9.

Tampilan Kalkulator 2

Tampilan Kalkulator 3 ini sebagai terakhir
penginputan data yaitu menginputkan
jumlah keluarga yang terdiri dari anak laki –
laki, anak Perempuan, Suami, Isteri, Kakek
dan Nenek, dan kasih angka enol(0) jika si
meninggal Suami atau Isteri dan pilih
Tombol untuk menampilkan jumlah harta
yang dibagikan di pojok kanan atas.

11. Tampilan Kalkulator 4

Gambar 4.11 Tampilan Kalkulator 4
Tampilan Kalkulator 4 ini menampilan hasil
perhitungan jumlah bagian-bagian yang
didapat dari ahli waris yang diinputkan,
tombol Reset Kalkulator untuk mereset
perhitungan n mulai dari awal.
12. Tampilan menu Tentang

Gambar 4.12 Tampilan menu Tentang
Tampilan Tentang ini menampilkan logo
aplikasi dan versi aplikasi.