Fungsi dan Bahasa Indonesia dalam

Tugas Kelompok

Fungsi Bahasa Indonesia

Mata Kuliah
Dosen Pengampu

: Bahasa Indonesia 2
: Yogi Purnama, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 2

1.
2.
3.
4.

Muhammad Faizal
Galuh Anggraini
Almanika S. Manik
Nanda Mulyani


201312500277
201312500304
201312500272
201312500317
R6C

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Nangka No. 58C (Jl. TB. Simatupang) Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Telp. (021)78835283 – 7818718 Fax. (021) 78835283
Website: http://www.unindra.ac.id E-mail: [email protected]
Jakarta
2015

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat membuat dan
menyelesaikan makalah “Fungsi Bahasa Indonesia.” Dalam makalah ini tim

penulis mencoba menyajikan materi-materi yang bersangkutan dengan fungsi
Bahasa Indonesia. Adapun makalah Fungsi Bahasa Indonesia ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan makalah ini disusun berdasarkan apa yang
diperoleh dari berbagai sumber, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat
berbagai kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu, diharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan dimasa
yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Penulis memohon maaf apabila terdapat salah penulisan
penulisan kata-kata yang kurang berkenan.
Akhir kata tim penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Jakarta, 18 Maret 2016

Tim Penyusun

i


Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………...i
Daftar Isi………………………………………………………………………… ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………. 2
C. Tujuan…………………………………………………………………… 3
BAB II Pembahasan
A. Fungsi Bahasa…………………………………………………………… 4
B. Jenis – Jenis Fungsi Bahasa
1. Fungsi Bahasa menurut Sumiati Budiman………………………… 5
2. Fungsi Bahasa Secara Umum……………………………………….. 5
3. Fungsi Bahasa Secara Khusus………………………………………. 13
BAB III Penutup
A. Simpulan………………………………………………………………… 14
B. Saran…………………………………………………………………….. 14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………... 15


ii

BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis.
Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan
nila-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang
didalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan. Bahasa
mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan
seseorang,

karena

dengan

menggunakan

bahasa


seseorang

juga

dapat

mengekspresikan dirinya, fungsi bahasa sangat beragam. Bahasa yang digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi, selain itu bahasa juga digunakan sebagai alat
untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi
tertentu dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat penting
digunakan. Karena bahasa merupakan simbol yang dihasilkan menjadi alat ucap
yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari
hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa. Baik menggunakan bahasa
secara lisan maupun secara tulisan dan bahasa tubuh. Bahkan saat kita tidur pun
tanpa sadar kita menggunakan bahasa. Dalam hal ini, mahasiswa diingatkan
kesadarannya bahwa bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk
mempersatukan seluruh bangsa Indonesia.


1

2

Hal ini mengingat bahasa Indonesia merupakan alat mengungkapkan diri baik
secara lisan maupun tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta serta pikir, baik secara
etis, estetis, maupun secara logis. Warga negara Indonesia yang mahir berbahasa
Indonesia lah yang akan dapat menjadi warga negara yang mampu memenuhi
kewajibannya di mana pun mereka berada di wilayah tanah air dan dengan siapa
pun mereka bergaul di wilayah NKRI. Oleh sebab itu, kemahiran berbahasa
Indonesia menjadi bagian dari kepribadian Indonesia. Kemahiran berbahasa
Indonesia bagi mahasiswa Indonesia tercermin dalam tata pikir, tata ucap, tata tulis,
dan tata laku berbahasa Indonesia dalam konteks ilmiah dan akademis.
Sehingga Bahasa Indonesia masuk kedalam kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian mahasiswa, yang kelak sebagai insan terpelajar akan
terjun ke dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pemimpin
dalam lingkunganya masing-masing. Mahasiswa diharapkan kelak dapat
menyebarkan pemikiran dan ilmunya, mereka diberi kesempatan melahirkan karya
tulis ilmiah dalam berbagai bentuk dan menyajikannya dalam forum ilmiah.
Mahasiswa peserta kuliah perlu disadarkan akan kenyataan ini dan ditimbulkan

kebanggaannya terhadap bahasa nasional kita. Mahasiswa juga disadarkan akan
fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa lingua franca yang berpotensi untuk
mempersatukan seluruh bangsa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian fungsi Bahasa?
2. Apa saja fungsi Bahasa menurut Sumiati Budiman?
3. Apa saja fungsi Bahasa secara khusus dan umum?

3

C. Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami fungsi Bahasa Indonesia.
2. Agar mahasiswa mengetahui apa saja fungsi Bahasa Indonesia baik secara
khusus maupun umum.

BAB II
Pembahasan

A. Fungsi Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi

yang dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial
membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat.
Untuk kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan suatu wahana
komunikasi yang disebut bahasa. Setiap masyrakat tentunya memiliki bahasa.
Fungsi umum Bahasa Indonesia adalah sebagai alat komunikasi dan sosial.
Pada dasarnya Bahasa sudah menyatu dalam kehidupan manusia. Manusia
sebagai makhluk sosial membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi, ide,
keinginan, dan gagasan dapat disampaikan lewat bahasa.
B. Jenis – Jenis Fungsi Bahasa
Dalam komunikasi sehari-hari alat yang sering digunakan untuk
berkomunikasi adalah bahasa, baik berupa bahasa tulis maupun bahasa lisan.
Bahasa sebagai sarana komunikasi tentunya mempunyai fungsi berdasarkan
kebutuhan seseorang secara sadar atau tidak sadar yang digunakannya. Bahasa
merupakan alat untuk mengekspresikan diri, alat komunikasi, sarana untuk
kontrol social, dan lain sebagainya. Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 3
bagian, yaitu fungsi bahasa menurut Sumiati Budiman, secara umum dan
khusus.

4


5

1. Fungsi Bahasa menurut Sumiati Budiman
Sumiati Budiman (1987:1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat
dibedakan:
a) Fungsi Praktis. Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis

antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
b) Fungsi Kultural. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan,

menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
c) Fungsi Artistik. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan

rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
d) Fungsi Edukatif. Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e) Fungsi Politis. Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan

bangsa dan untuk menyelenggarakan administrasio pemerintahan.

2. Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum
Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap
orang adalah:
a) Bahasa sebagai Sarana Komunikasi

Fungsi bahasa untuk berkomunikasi antaranggota masyarakat
digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang
beraneka ragam, misalnya komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis,
komunikasi kerja, komunikasi sosial, dan komunikasi budaya. Untuk itu,
pemakai bahasa komunikatif memerlukan pengetahuan dan keterampilan
menggunakan

bebagai

ragam

bahasa

yang


dapat

mendukung

6

perkembangan pengetahuan, keterampilan, pemikiran, dan sikap yang
hendak dikomunikasikannya.
Fungsi komunikasi juga berkaitan dengan ekspresi diri, karena
komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan ekspresi diri.
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu
komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi diri tidak diterima oleh
orang lain. Oleh karena itu, komunikasi akan tercapai dengan baik pula
bila ekspresi berterima, dengan kata lain, komunikasi berprasyarat pada
ekspresi diri yang disampaikan.
Contoh: kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat
pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti
oleh masyarakat umum. Kata griya, misalnya, lebih sulit dipahami
dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas,
rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum.
Sebaliknya, kata-kata griya atau makro akan memberi nuansa lain pada
bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau
nuansa tradisional.
b) Bahasa sebagai Sarana Adaptasi Dan Integrasi Sosial

Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri
dalam suatu lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi
baik dalam lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu
menunjukkan bahwa fungsi bahasa sebagai sarana adaptasi dapat
membuat orang dapat hidup bersama dalam satu ikatan. Dengan

7

demikian, bahasa merupakan suatu kekuatan yang berkolerasi dengan
kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Misalnya: integritas kerja
dalam suatu institusi, integritas keluarga, integritas berbangsa dan
bernegara, dan lain-lain. Integritas tersebut menimbulkan berbagai
konsekuensi, misalnya harus beradaptasi dalam integritas tersebut
sehingga tidak menimbulkan konflik, perpecahan, atau permusuhan.
c) Bahasa sebagai Sarana Kontrol Sosial

Fungsi bahasa sebagai kontrol sosial untuk mengendalikan
komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling
memahami. Masing-masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbolsimbol lain yang menunjukan arah komunikasi. Perilaku dan tindakan
itu berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat
melalui kontribusi dan masukan yang positif. Bahkan, kritikan yang
tajam dapat menerima dengan hati yang lapang jika kata-kata dan sikap
baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan kontrol
sosial, Bahasa mempunyai relasi dengan proses sosial suatu masyarakat
seperti keahlian bicara, penerus tradisi atau kebudayaan, pengidentifikasi
diri, dan penanam rasa keterlibatan (sense of belonging) pada masyarakat
bahasanya.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa
sebagai alat kontrol sosial. Orasi ilmiah atau politik merupakan alat
kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincangbincang (talk show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau

8

layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai
alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang
memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap
baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk
menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
d) Bahasa sebagai Sarana Ekspresi Diri

Orang tidak memiliki pemahaman tanpa pengungkapan. Bahasa
sebagai ekspresi (pengungkapan) diri atas pemahaman dirinya dapat
dilakukan dari tingkatan yang paling sederhana sampai dengan tingkat
yang kompleks atau tingkat kesulitan yang amat tinggi. Selain itu, fungsi
pertama ini, pernyataan ekspresi diri menyatakan sesuatu yang
disampaikan oleh penulis atau pembicara sebagai eksistensi diri dengan
maksud 1) Menarik perhatian orang lain (persuasive dan provokatif), 2)
Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi, 3)
Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik, 4)
Menunjukkan keberanian (convidence) menyampaikan ide.
Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktifitas dan
interaktif keseharian individu, prosesnya berkembang dari masa anakanak, remaja, mahasiswa, dan dewasa. Contoh: seorang penulis
mengekspresikan dirinya melalui tulisannya. Tulisan - tulisan yang kita
tuangkan kedalam buku merupakan hasil ekspresi diri kita. Pada saat kita
menulis, kita tidak memikirkan siapa pembaca kita. Kita hanya
menuangkan isi hati kita dan perasaan kita tanpa memikirkan apakah

9

tulisan itu dipahami orang lain atau tidak. Akan tetapi, pada saat kita
menulis surat kepada orang lain, kita mulai berfikir kepada surat itu akan
ditunjukkan. Kita akan memilih cara berbahasa yang berbeda kepada
orang yang kita hormati dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada
teman kita.
e) Bahasa sebagai Sarana Memahami Diri

Dalam membangun karakter, seseorang harus dapat memahami dan
mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus menyebutkan
potensinya, kelemahannya, kekuatannya, bakatnya, kecerdasannya,
intelektualnya, kemauannya, tempramentnya, dan sebagainya.
f) Bahasa sebagai Sarana Memahami Orang Lain

Untuk

menjamin

efektivitas

komunikasi,

seseorang

perlu

memahami orang lain, seperti dalam memahami dirinya. Dengan
pemahaman terhadap seseorang, pemakai bahasa dapat mengenali
berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis, intelektual,
emosional,

kecerdasan,

karakter,

paradigma

yang

melandasi

pemikirannya, tipologi dasar tempramentnya (sanguinis, melankolis,
kholeris, plagmatis), bakatnya, kemampuan kreativitasnya, kemampuan
inovasinya, motivasi pengembangan dirinya, dan lain-lain.
g) Bahasa sebagai Sarana Mengamati Lingkungan

Manusia bagian dari lingkungan sekitar, baik lingkungan sosial
maupun lingkungan alamnya. Keberhasilan seseorang menggunakan
kecerdasannya ditentukan oleh kemampuannya memanfaatkan situasi

10

lingkungannya

sehingga

memperoleh

kreativitas

baru

yang

menguntungkan, baik bagi dirinya maupun masyarakatnya.
h) Bahasa sebagai Sarana Berpikir Logis

Untuk

mengembangkan

profesi,

keahlian

akademis,

dan

kemampuan intelektual, seseorang harus mampu berfikir logis.
Kemampuan berpikir logis memungkinkan seseorang dapat berpikir
induktif, deduktif, sebab-akibat, atau kronologis sehingga dapat
menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh, runtut, dan
konseptual. Melalui proses berpikir logis, seseorang dapat menentukan
tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berpikir logis merupakan hal
yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dan
ketepatan makna sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak
tersebut menjadi konkret.
i) Bahasa sebagai Sarana Membangun Kecerdasan

Kecerdasan adalah kemampuan memanfaatkan potensi, pengalaman,
pengetahuan, dan situasi sehingga menghasilkan kreativitas baru yang
menguntungkan, baik bagi dirinya maupun masyarakatnya. Howard
Gardner, peneliti kecerdasan, menyimpulkan bahwa kecerdasan
sekurang-kurangnya ada tujuh macam: 1) kecerdasan linguistik,
kecerdasan dalam menggunakan bahasa, seperti menggunakan sistem
dan fungsi bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraph, wacana
argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, eksposisi, analisis atau
pemaparan, dan kemampuan menggunakan ragam bahasa secara tepat; 2)

11

kecerdasan logistematis, terkait dengan angka dan logika seperti
akutansi, programmer komputer, teknik, dan lain-lain; 3) kecerdasan
spasial, terkait dengan tata ruang seperti arsitektur, fotografer, pelukis
dan lain-lain; 4) kecerdasan musikal, terkait dengan pengolahan nada
dan irama menjadi karya musik yang dapat berfungsi untuk berbagai
kepentingan, misalnya terapi, membangkitkan semangat jantung,
menghibur, dan lain-lain; 5) kecerdasan kinestetik-jasmani, terkait
dengan

kreativitas

dan

prestasi

keolahragaan;

6)

kecerdasan

antarpribadi, terkait dengan kemampuan untuk bekerja sama dengan
orang lain, memimpin, bernegosiasi, dan lain-lain; 7) kecerdasan
intrapribadi, terkait dengan kemampuan mengendalikan daya pikir dan
emosinya dalam mengakses berbagai informasi dan potensi yang
bermanfaat bagi pengembangan dirinya.
j)

Bahasa sebagai Sarana Membangun Karakter
Kecerdasan merupakan bagian dari karakter manusia. Kemampuan
berbahasa yang efektif, logis, sistemati, lugas, jelas, dan mudah
dipahami dapat membangun karakter yang diinginkan oleh kita sebagai
pengguna bahasa. Semua itu dapat dilihat dari penyusunan karya ilmiah
yang kita buat.

k) Bahasa sebagai Sarana Mengembangkan Kreativitas Baru

Kreativitas berasal dari dalam otak manusia dan daya cipta manusia.
Sebuah kreativitas yang ada, tetapi tidak mampu diutarakan hanya akan
menjadi sebuah konsep di dalam pikiran. Sebuah kreativitas dibuat dalam

12

bentuk gambar didalam otak dan akan dituangkan dalam bentuk bahasa
baik lisan maupun tulisan.
l) Bahasa sebagai Sarana Mengembangkan Profesi

Dari semua fungsi bahasa yang disebutkan sebelumnya, dapat
ditarik kesimpulan bahwa, akhir dari memiliki kemampuan bahasa akan
mengembangkan profesi seseorang karena bahasanya. Semakin baik
seseorang berbahasa maka akan semakin baik ia mampu berkomunikasi
dengan orang lain. Kemampuan berbahasa yang baik tidak hanya akan
membantu seseorang mampu berkreativitas, tetapi juga akan membuat
kariernya berkembang menjadi lebih baik lagi.
3. Fungsi Bahasa Indonesia Secara Khusus

Fungsi bahasa secara khusus :
a) Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan
komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung
dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
b) Mewujudkan Seni (Sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui
media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang
digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat.
Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa
mengetahui makna yang ingin disampaikan.

13

c) Mempelajari bahasa-bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa
atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang
mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau
hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari
suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat
ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
d) Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta
akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka
manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia
akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat
mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu
sendiri.

BAB III
Penutup

A. Simpulan
Bahasa Indonesia adalah hasil pertumbuhan dan perkembangan bahasa Melayu,
yang kemudian terus berkembang dan mengalami perubahan sehingga menjadi
bahasa Indonesia yang kita gunakan sekarang. Fungsi Bahasa pada dasarnya adalah
sebagai alat komunikasi dengan sesama makhluk sosial lainnya. Dalam hal ini,
Bahasa Indonesia sendiri memiliki beberapa fungsi yang terbagi menjadi 2 fungsi,
yaitu fungsi umum dan khusus. Selain itu pula, salah satu tokoh sastrawan
Indonesia Sumiati Budiman juga menambahkan beberapa fungsi tambahan bahasa
yang dibedakan berdasarkan tujuannya.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan rinci tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak tertunda dapat dipertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau
saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap simpulan dari
bahasan makalah yang telah dijelaskan.

14

15

Daftar Pustaka

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. 2013. Buku Modul Kuliah Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kemendikbud.
A., Alek dan Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Kencana Penanda Media Group.
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24