LAPORAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK RPL TEN (1)
LAPORAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL) TENTANG PENGEMBANGAN REAL TIME TRACKING SYSTEM PEMBUATAN AKTA BERBASIS WEB (STUDI KASUS PADA KANTOR NOTARIS SISCA ANGELIA WULAN SARI, S.H., M.KN.)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Disusun oleh:
AHMAD FAUZI
(43E57006135008) INDRIANA PUSPA ALIANSA (43E57006135038) ISMAIL FAHRUDIN SALEH (43E57006135039)
SITI MUALIMAH
(43E57006135072)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) KHARISMA KARAWANG
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Tim RPL : Ahmad Fauzi, Indriana Puspa Aliansa, Ismail Fahrudin Saleh,
Siti Mualimah
NPM : 43E57006135008, 43E57006135038, 43E57006135039,
43E57006135071, 43E57006135072
Judul
: PENGEM BANGAN REAL TIM E TRACKING SYSTEM
PEM BUATAN AKTA BERBASIS W EB
Karawang, 15 Maret 2016 Disetujui Oleh:
Dosen Rekayasa Perangkat Lunak Ketua Tim Rekayasa Perangkat Lunak
Yessy Yanitasari, S.T., M.Kom
Ahmad Fauzi
NIK. 446310063 NPM. 43E57006135008
Diketahui Oleh : Ketua Program Studi Teknik Informatika,
Supriyadi, S.T., M.Kom. NIP. 19806202005011004
PENGEM BANGAN REAL TIM E TRACKING SYSTEM PEM BUATAN AKTA BERBASIS W EB (STUDI KASUS : KANTOR NOTARIS SISCA ANGELIA W ULAN SARI, S.H., M .KN.)
1 2 3 Ahmad Fauzi 4 , Indriana Puspa Aliansa , Ismail Fahrudin Saleh , Siti Mualimah Program Studi Teknik Informatika,Stmik Kharisma Jl.Pangkal Perjuangan KM.1 Karawang
Telp.0267-412480 ahmad.fauzi@pupuk-kujang.co.id ABSTRAK
Pembuatan Akta di Notaris merupakan salah satu proses yang sangat panjang, dan untuk menunggu proses itu dibutuhkan waktu yang lama untuk mencari tahu sampai dimana proses itu di buat. Pada umumnya proses pembuatan Akta baru dilakukan melalui tahapan pendaftaran, persyaratan, pembayaran, penandatanganan dan pengecekan. Pada penerapan di Kantor Notaris SISCA ANGELIA WULAN SARI,S.H.,M.Kn. Galuh Mas Karawang, yang selama ini dilakukan secara manual seperti datang ke kantor notaris untuk pembuatan Akta dan harus mendaftar terlebih dahulu setelah itu memberikan persyaratan memberi tanda terima dan menginformasikannya mendatangi kantor untuk bertemu karyawan notaris atau melalui telepon, yang memungkinkan masih banyak kekurangan, menginformasikan melalui mendatangi kantor untuk bertemu karyawan notaris atau melalui telepon membutuhkan waktu lagi dan membuang waktu dengan sia-sia. Untuk itu dibutuhkan suatu Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web yang dapat membantu dalam proses pembuatan akta baru. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana proses membangun Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web di Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn. Galuh Mas Karawang, sehingga dapat menyajikan pengembangan yang akurat serta efisien. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu program sistem aplikasi. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan bagi Karyawan Notaris dan Client itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis, perancangan, uji coba dan implementasi. Kesimpulan hasil dari penelitian ini adalah diharapkan dapat terbangunnya Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web di Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn.
Kata kunci : Pembuatan Akta, Real Time Tracking System, Pelacak Pembuatan Akta Berbasis Web, Notaris Karawang, Online tracking systempembuatan akta
ABSTRACT
Making Notary Deed is a very long process, and to wait for the process takes a long time to figure out the extent to which the process was created. In general, the process of making a new deed is done through the stages of registration, terms, payment, signing and checking. On the application in the Notary Office Sisca Angelia WULAN SARI, SH, M.Kn. Galuh Mas Karawang, which has been done manually as it comes to a notary's office for the manufacture of the Deed and should register in advance as it provides the requirements to give a receipt and inform went to the office to meet employees notary or over the phone, which allows many kekuran-deficient, inform through employee went to the office to meet the notary or over the phone takes longer and waste time in vain. That requires a Development Real Time Tracking System Web Based Development Act that can assist in the process of making a new deed. The problems of this research is how the process of building for Real Time Tracking System Making Web-Based Deeds in the Notary Office Sisca Angelia Wulan Sari, SH, M.Kn. Galuh Mas Karawang, so as to present an accurate and efficient development. The purpose of this study was to produce a program application systems. The benefits of this research is to provide convenience for employees Notary and Client itself. The method used is the data collection, analysis, design, testing and implementation. Conclusion The results of this study are expected to be the establishment of Development of Real Time Tracking System Making Web-Based Deeds in the Notary Office Sisca Angelia Wulan Sari, SH, M.Kn.
Keywords: Creation Deed, Real Time Tracking System, Web-Based Tracking Making Deeds, Notary Karawang, Online tracking system deed
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Tugas laporan proposal ini hingga selesai. Tugas laporan proposal yang berjudul “PENGEMBANGAN REAL TIME TRACKING SYSTEM PEMBUATAN AKTA BERBASIS WEB” ini disusun untuk memenuhi proyekbesar Mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunakyang dibebankan kepada penulis dalam menempuh semester 6 jurusan Teknik Informatika.
Laporan ini berisi mengenai sistem kerja, prosedur sistem dan aplikasi pengembangan real time tracking system pembuatan akta berbasis web yang ada di Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn Karawang, serta petunjuk penggunaan aplikasi sistem. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Tugas Laporan Proposal ini masih banyak terdapat kekurangan, mengingat keterbatasan ilmu dan pengalaman penulis. Saran dan kritik senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan laporan penulis selanjutnya. Semoga laporan Tugas Akhir Rekayasa Perangkat Lunak ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Tidak lupa kami Ucapkan Terima Kasih kepada:
1. Allah SWT yang selalu melimpahkan berkah-Nya kepada kami.
2. Kedua Orang Tua kami yang sangat berjasa kepada kami.
3. Ibu Rani Amalia, SE., MM. selaku Ketua STMIK Kharisma Karawang.
4. Bapak Supriyadi, ST., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
5. Ibu Yessy Yanitasari, ST.,M.Kom selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak.
6. Ibu Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn selaku Pemilik Notaris
7. Semua Karyawan Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn Karawang.
8. Dan semua yang berperan dalam penelitian ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Karawang, 10 Maret 2016
Tim Rekayasa Perangkat Lunak
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Tracking atau pelacak secara harfiah memiliki arti meingkuti jalan, atau dalam
arti bebasnya ialah suatu kegiatan untuk mengikuti jejak suatu obyek (Kemendikbud, 2012) . Pengertian tracking dalam hal ini ialah kegiatan untuk memantau kelajuan proses pembuatan sebuah dokumen akta berdasarkan status yang dibuat oleh petugas notaris.
Real-time system adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil tersebut saat dikeluarkan (Brianorman dkk, 2014). Di dalam real-time system, waktu merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Faktor waktu menjadi sesuatu yang sangat kritis dan sebagai tolak ukur baik-tidaknya kinerja keseluruhan sistem tersebut(Sugeng dkk, 2010).Real Time Tracking System sendiri bermakna suatu sistem yang dapat digunakan untuk memantau jejak suatu proses secara seketika.
Kata notaris berasal dari kata "nota literaria" yaitu tanda tulisan atau karakter yang dipergunakan untuk menuliskan atau menggambarkan ungkapan kalimat yang disampaikan narasumber. Tanda atau karakter yang dimaksud adalah tanda yang dipakai dalam penulisan cepat (TOBING, 2010). Jabatan notaris hakikatnya adalah sebagai pejabat umum(private notary) yang ditugaskan oleh kekuasaan umum untuk melayani kebutuhan masyarakat akan alat bukti otentik yang memberikan kepastianhubungan hukum keperdataan (TOBING, 2010).
Panjangnya alur proses pembuatan suatu akta yang harus dilalui tentu saja memerlukan waktu yang tidak sebentar. Lamanya waktu proses pembuatan akta mengharuskan klien maupun pemilik kantor notaris harus sering menghubungi karyawan kantor notaris yang bertugas untuk memperoleh informasi terbaru terkait akta yang sedang dibuat terlebih lagi bila akta dibutuhkan dalam waktu dekat untuk urusan penting. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap biaya dan waktu yang harus dikeluarkan.
Untuk menangani hal tersebut dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat menampilkan informasi terbaru terkait dokumen yang sedang di buat. Aplikasi tersebut diharapkan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh klien atau pun Untuk menangani hal tersebut dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat menampilkan informasi terbaru terkait dokumen yang sedang di buat. Aplikasi tersebut diharapkan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh klien atau pun
Penyebaran informasi melalui perangkat mobile lebih cepat tersampaikan. Karena saat ini perangkat mobile seperti smartphone, tablet maupun notebook bukan menjadi barang mewah lagi melainkan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi berbagai lapisan masyarakat dunia. Internet merupakan salah satu jaringan informasi yang dapat diakses melalui smartphone, tablet maupun perangkat mobile lainya menjadi salah satu alternatif komunikasi yang lazim digunakan saat ini. PHP dan MySQL merupakan bahasa pemrograman dan Database Management Engine yang gratis untuk digunakan, menjadi salah satu solusi terbaik saat ini dalam pengembangan aplikasi berbasis internet.
Berdasarkan permasalahan yang ada penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web (Studi Kasus : Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H.,M.Kn.)”.
1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan
ada, dapat di identifikasimasalahsebagaiberikut:
latar
belakang
masalah
yang
1. Bagaimana merancang aplikasi pelacak proses pembuatan akta di kantor notaris Sisca Karawang bebasis internet dengan metodologi SDLC Waterfall.
2. Bagaimana mengembangkan aplikasi pelacak proses pembuatan akta di kantor notaris Sisca Karawang berbasis internet.
1.3. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalahan tersebut di batasi antara lain:
1. Sistem pelacak pembuatan akta ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL
2. Sistem pelacak ini hanya untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai proses pembuatan akta di kantor notaris sisca karawang
1.4. Tujuan
1. Untuk memberikan informasi terbaru tentang proses pembuatan akta di kantor notaris.
2. Dokumentasi tahapan pembuatan akta.
3. Untuk memantau proses pembuatan akta.
1.5. Manfaat
1. Bidang Disiplin Ilmu Teknik Informatika. Menghasilkan perangkat lunak mengenai manejemen data laboratorium kesehatan menggunakan metode SDLC Waterfall (Satzinger, 2010).
2. Dunia Pendidikan secara umum Menambah referensi penelitian dalam dunia pendidikan yang dapat dijadikan
suatu pembelajaran untuk penelitian selanjutnya.
3. Penulis Sebagai upaya untuk melatih diri dalam mengembangkan aplikasi / software yang
berguna.
4. Masyarakat Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat membantu proses pembuatan akta
dikantor notaris.
5. STMIK Kharisma Karawang Sebagai sarana evaluasi hasil kegiatan perkuliahan di STMIK Kharisma
Karawang.
1.6. Lokasi dan Waktu Pengembangan dilakukan di Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan
Sari,S.H.,M.Kn. Karawang yang beralamat di ruko acadia galuh mas. dari bulan Oktober hingga Mei 2016.
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
Keterangan:
Pelaksanaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.2. Pengembangan Ada banyak pengertian mengenai pengembangan menurut para ahli yaitu:
Pengembangan berarti proses menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur fisik,pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran Menurut Seels & Richey ( Sumarno, 2012)
Pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisis kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan, menurut Tessmer dan Richey (Sumarno, 2012)
Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab
menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri (Wiryokusumo, 2011).
dalam
rangka
memperkenalkan,
1.3. Real Time Ada beberapa definisi tentang real time system (sistem waktu nyata).
Definisi tersebut diterangkan oleh beberapa ahli antara lain: MenurutDefinisi Kamus Komputer OxfordSetiap sistem yang waktu terjadinya output sangat signifikan. Jarak antara waktu input terhadap waktu terjadinya output harus sangat kecil terhadap waktu yang diperbolehkan.
Menurut Cooling Pada Buku Software Design For Real Time System (1991)Sistem waktu nyata adalah system yang harus memproduksi respon yang tepat dalam suatu batasan waktu yang tentu. Komputer yang responnya melebihi batasan waktu ini akan memberikan performansi yang terdegradasi atau malfunction. Sebuah sistem waktu nyata membaca input dari plant dan mengirim sinyal kontrol ke plant pada waktu- waktu yang ditentukan oleh pertimbangan operasional dari plant bukan oleh sistemkomputer.
Menurut BennetSebuah program yang ketepatan operasinya tergantung pada hasil logika komputasi dan waktu suatu hasil diproduksi.
Menurut Pressman real time software adalah sangat tergantung pada dunia luar, harus merespon pada masalah dunia nyata dalam batasan waktu.
Jenis-jenis Real Time System
Berdasarkan performansi dari Real Time Sistem ada 3 jenis Real Time System yang dikenal :
1. Hard Real Time Sistem dibatasi dengan suatu batasan yang sangat tegas sehingga apabila sistem tidak memenuhi batasa tersebut maka sistem akan failure, performansi sistem adalah nol artinya sistem akan menghasilkan keluaran yang sama sekali tidak berguna.
2. Soft Real Time Sistem dibatasi oleh suatu batasan yang tegas tetapi apabila batasan tersebut dilanggar , maka tidak langsung berakibat fatal tetapi akan mengakibatkan penurunan performansi dari system yang semakin menurun seiring dengan waktu yang berjalan , sampai suatu batasan waktu tertentu lalu performansi system akan benar-benar tidak ada.
3. FirmReal Time Firm Real Time dibatasi dengan batasan yang sama seperti pada Hard Real Time, bedanya system masih diberikan toleransi beberapa kali jika tidak dapat memenuhi batasan tersebut, tetapi bila melewati dari jumlah toleransi yang telah diberikan maka system akan failure.
1.4. Tracking Tracking adalah suatu proses pencatatan interval perjalanan barang dari
tempat asal ke tempat tujuan oleh perusahaan pengangkutan. (Rumapea, 2010).
Definisi Sistem Tracking
Dari definisi sistem dan definisi tracking di atas dapat disimpulkan bahwa sistem tracking adalah sekelompok elemen atau unsur yang saling berhubungan dalam mencatat interval perjalanan barang dari tempat asal ke tempat tujuan, sehingga dapat mengubah suatu masukan yang berupa data – data interval perjalanan suatu barang menjadi suatu keluaran yang berupa informasi interval perjalanan suatu barang.
1.5. Pembuatan Akta Akta adalah suatu tulisan yang memang dengan sengaja dibuat untuk dijadikan
bukti tentang suatu peristiwa dan ditanda tangani pihak yang membuatnya (Adam, 1985). Akta terdiri dari dua jenis yaitu :
a. Akta otentik Menurut Sudikno Mertokusuma (Mertokusuma, 1988),akta otentik adalah surat yang diberi tanda tangan, yang memuat peristiwa yang menjadi dasar suatu hak atau perikatan, yang dibuat sejak semua dengan sengaja untuk pembuktian.
b. Akta dibawah tangan Ada beberapa jenis akta dibawah tangan,yaitu:
1. Akta bawah tangan yang dibuat oleh pihak yang terlibat tanapa ada campur tangan Notaris.
2. Akta bawah tangan yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkepentingan laludidaftarkan ke Notaris.
3. Akta bawah tangan yang dilegalisasi oleh Notaris. Akta-akta yang boleh dibuat oleh Notaris
1. Pendirian Perseroan Terbatas (PT), perubahan juga Risalah Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Pendirian Yayasan
3. Pendirian Badan Usaha - Badan Usaha lainnya
4. Kuasa untuk Menjual
5. Perjanjian Sewa Menyewa, Perjanjian Jual Beli
6. Keterangan Hak Waris
7. Wasiat
8. Pendirian CV termasuk perubahannya
9. Pengakuan Utang, Perjanjian Kredit dan Pemberian Hak Tanggungan
10. Perjanjian Kerjasama, Kontrak Kerja
11. Segala bentuk perjanjian yang tidak dikecualikan kepada pejabat lain Selain itu akta juga mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Akta sebagai fungsi formal yang mempunyai arti bahwa suatu perbuatan hukum akan menjadi lebih lengkap apabila di buat suatu akta. Sebagai contoh perbuatan hukum harus dituangkan dalam bentuk akta sebagai syarat formil yaitu perbuatan hukum yang disebutkan dalam pasal 1767 KUHP Perdata mengenai perjanjian utang piutang. Minimal terhadap perbuatan hukum yang disebutkan dalam pasal 1767 KUHP Perdata, disyaratkan adanya akta bawah tangan.
2. Akta sebagai alat pembuktian dimana dibuatnya akta tersebut oleh para pihak yang terikat dalam suatu perjanjian di tujukan untuk pembuktian di kemudian hari. Akta otentik merupakan alat pembuktian yang sempurna bagi kedua belah pihak dan ahli warisnya serta sekalian orang yang mendapatkan hak darinya tentang apa yang di muat dalam akta tersebut. Akta otentik juga merupakan bukti yang mengikat berarti kebenaran dari hal- hal yang tertulis dalam akta tersebut harus diakui oleh hakim, yaitu akta tersebut dianggap sebagai benar selama kebenarannya itu tidak ada pihak lain yang dapat membuktikan sebaliknya. Sebaliknya akta di bawah tangan dapat menjadi alat pembuktian yang sempurna terhadap orang yang menandatangani serta para ahli warisnya dan orang- orang yang mendapatkan hak darinya hanya apabila tanda tangan dalam akta di bawah tangan tersebut di akui oleh orang terhadap siapa tulisan itu hendak di pakai(vide pasal 1857 KUHP Perdata).
Cara Jual Beli Tanah Lewat Notaris :
1. Akta Jual Beli (AJB)
Jika sudah terjadi kesepakatan antara kedua pihak yaitu pihak penjual dan pembeli mengenai harga dan cara pembayaran tanah serta pihak yang bertanggung jawab dalam mengurus pembuatan akta jual beli (AJB), maka pihak tersebut datang ke kantor Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) untuk membuat akta jual beli tanah.
2. Persyaratan Akta Jual Beli (AJB)
Untuk membuat akta jual beli di kantor PPAT, maka pihak penjal dan pembeli harus membawa dan melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai berikut :
Pihak Penjual
1. Sertifikat hak atas tanah yang dijual (Asli)
2. Kartu Tanda Penduduk
3. Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sepuluh tahun terakhir
4. Surat persetujuan suami isteri serta kartu keluarga bagi yang telah berkeluarga.
Pihak Pembeli
1. Kartu Tanda Penduduk
2. Kartu keluarga
Proses Pembuatan Akta Jual Beli (AJB)
Dalam proses pembuatan Akta Jual Beli terdapat beberapa tahapan, berikut ini saya jelaskan secara rinci tahapan-tahapannya.
A. Persiapan Pembuatan AJB
Pada tahap ini, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan, yaitu :
1. Pihak Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) akan melakukan pemerikasaan terhadap keaslian dari sertifikat di kantor pertanahan untuk mengetahui bahwa tanah tersebut tidak sedang digadaikan atau dalam keadaan sengketa. Jika tanah dalam keadaan sengketa, maka pihak PPAT dapat membatalkan atau menolak pembuatan AJB tanah tersebut
2. Pihak penjual harus menyertakan surat peryataan tidak sengketa terhadap tanah tersebut
3. Pihak pembeli dapat membuat pernyataan bahwa dengan membeli tanah tersebut, maka pihak pembeli tidak berhak atas tanah yang melebihi batas luas maksimum.
B. Pihak penjual wajib membayar Pajak Penghasilan (Pph) dan pihak pembeli diwajibkan membayar Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Banggunan (BPHTB)
C. Pembuatan AJB
1. Pada tahap ini, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan, yaitu :
2. Pembuatan AJB harus dihadiri oleh kedua belah pihak, yaitu pihak penjual dan pembeli. Apabila terdapat halangan untuk hadir, maka dapat dikuasakan kepada orang lain dengan surat kuasa tertulis.
3. Pembuatan AJB harus dihadiri oleh saksi. Jumlah saksi minimal dua orang.
4. Pihak PPAT akan menjelaskan dan membacakan isi dan maksud pembuatan akta. Apabila pihak penjual dan pembeli menyetujui, maka akta tersebut harus ditandatangani oleh pihak penjual dan pembeli, saksi, serta pejabat pembuat akta tersebut.
5. Akta Jual Beli dibuat dua lembar. Satu lembar akan disimpan di kantor PPAT dan satu lembar lagi diserahkan pada kantor pertanahan untuk keperluan balik nama tanah. Sedangkan pihak penjual dan pembeli mendapatkan salinan akta jual beli.
D. Setelah Pembuatan AJB
Pada tahap ini, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan, yaitu :
1. Setelah akta jual beli dibuat dan disetujui, maka pihak PPAT menyerahkan akta tersebut kepada Kantor Pertanahan untuk proses balik nama tanah.
2. Penyerahan akta jual beli dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah akta tersebut ditandatangani. Penyerahan akta jual beli harus disertakan dengan surat permohonan balik nama yang telah ditandatangani pembeli, Sertifikat hak atas tanah, Kartu tanda penduduk kedua belah pihak, Bukti lunas pembayaran Pph, serta bukti lunas pembayaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.
E. Proses di Kantor Pertanahan
Pada tahap ini, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan, yaitu :
1. Pihak kantor pertanahan akan memberikan tanda bukti penerimaan permohonan balik nama setelah dokumen-dokumen tersebut diserahkan. Tanda bukti penerimaan diberikan kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah yang selanjutkan akan diberikan kepada pembeli.
2. Nama penjual yang tertera dalam buku dan sertifikat tanah akan dicoret menggunakan tinta hitam dan diparaf oleh Kepala Kantor Pertanahan atau pihak yang berwenang atas hal tersebut.
3. Nama pembeli sebagai pemilik hak atas tanah yang baru akan ditulis pada halaman dan kolom yang terdapat pada buku dan sertifikat tanah dengan dibubuhi tanggal pencatatan serta tandatangan Kepala Kantor Pertanahan atau pihak yang berwenang atas hal tersebut.
4. Pihak pembeli dapat mengambil sertifikat tanah yang sudah dibalik nama dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah proses balik nama dibuat.
Jadi, keberadaan Notaris dalam transaksi jual beli tanah merupakan suatu yang mutlak khususnya bagi pembeli karena setiap perjanjian yang bermaksud memindahkan hak atas tanah, memberikan sesuatu hak baru atas tanah, menggadaikan tanah, atau meminjam uang dengan hak atas tanah sebagai tanggungan, harus dibuktikan dengan suatu akta yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris. Sehingga apabila terjadi masalah dalam transaksi jual beli tanah dikemudian hari dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode SDLC Waterfall Metode penelitian yang digunakan dalam membangun sistem adalah metode
SDLC Waterfall yaitu suatu metodologi pengembangan perangkat lunak yang mengusulkan pendekatan kepada perangkat lunak sistematik dan sekuensial yang mulai pada Project planning phase, Analysis phase, Design phase,Implementation phase, dan Support Phase (Satzinger, 2010).Yang ditunjukan pada Gambar (3.1).
Gambar 3.1 SDLC Waterfall (Satzinger dkk, 2010)
3.1.1. Project Planning Phase
Tahap perencanaan adalah proses dasar memahami mengapa sistem manajemen pengelolan data pemeriksaan sampel dan inventaris harus dibangundan menentukan bagaimana membangun sistem tersebut. Pada tahapan ini dilakukan penelitian atau riset terlebih dahulu untuk mendapatkan data serta informasi yang terkait. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara dan studi literatur/pustaka baik melalui buku ataupun jurnal.
Tabel 3.1 Rincian Project Planning Phase
No Tahapan
Deskripsi
1. IdentifikasiMasalah Berdasarkan latar belakang masalah yang
dapat di identifikasimasalahsebagaiberikut:
ada,
1. Bagaimana merancang aplikasi pelacak prosespembuatan akta di kantor notaris Sisca Karawang bebasis
dengan metodologi SDLC Waterfall.
internet
2. Bagaimana
mengembangkan aplikasi pelacak proses pembuatan akta di kantor notaris Sisca Karawang berbasis internet.
2. Pengumpulan Data Melakukan studi literatur melalui jurnal- jurnal penelitian sebelumnya & melakukan observasi dengan proses wawancara.
3. MenganalisisTeori Menganalisis sistem pemeriksaan sampel, inventaris peralatan, dan SDLC Waterfall (Satzinger dkk, 2010).
4. PembuatanJadwal Membuat rancangan berjangka & target pembuatan aplikasi pelacak proses pembuatan akta di kantor notaris Sisca Karawang berbasis internet.
5. MencariSolusi Menentukan sistem yang akan di bangun dan sesuai untuk kantor notaris Sisca Karawang.
6. MendefinisikanKebutuhan Menentukantools yang dibutuhkanbaikhardware maupunsoftware.
3.1.2. Analysis Phase
1) Analisis sistem berjalan dengan menggunakan grafis dan narasi. Hasil dari tahapan ini adalah analisa sistem yang sedang berjalan dalam bentuk grafis dan narasi. Dalam berbentuk grafis penulis menggunakan flowchart, sedangkan bentuk narasi penulis menggunakan tabel deskripsi
2) Analisis sistem ajuan dengan menggunakan Object Oriented Analysis (OOA)
Hasil dari tahapan ini adalah tujuan perbaikan sistem terhadap masalah serta manfaat yang akan diperoleh. Tahapan dari analisis tersebut yaitu:
1. System Activities (Actor Description and Use Case Description, Use Case Diagram, Scenario Use Case).
2. Class Diagram (Class Definition, Class Relation).
3. Object Interaction (Sequence Diagram).
4. Object Behavior (Activity Diagram).
3.1.3. Design Phase
Tahap desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada: struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail algoritme prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Dalam tahapan ini desain yang dilakukan oleh peneliti adalah pendesainan berbasis Object Oriented Design (OOD) terdiri dari :
1. Desain Basisdata.
a. Rancangan tabel.
b. Normalisasi.
c. Relasi antar tabel.
2. Desain Proses. Rancangan logika pemrosesan data yang akan digunakan akan disajikan menggunakan flow chart.
3. Desain Antarmuka. Rancangan tampilan masukan dan keluaran yang akan di operasikan oleh user.
3.1.4. Implementation Phase
Tahapan implementasi merupakan tahap pembuatan program termasuk penulisan kode program, pengetesan program secara terus menerus untuk mencari kesalahan yang terjadi pada program yang di buat, kemudian meletakan sistem untuk di operasikan.
Penulisan kode program dilakukan dengan teknik Object Oriented Programming (OOP) secara modular sehingga akan mempermudah dalam Penulisan kode program dilakukan dengan teknik Object Oriented Programming (OOP) secara modular sehingga akan mempermudah dalam
1. Instalasi Sistem Menjelaskan tahapan tahapan dilakukannya proses instalasi aplikasi dalam komputer atau laptop.
2. Pengujian Terhadap Sistem Pengujian sistem dilakukan dengan dua tahap yaitu pengujian white box dan black box. Pengujian white box dilakukan pada syntax dan logika. Sedangkan pengujian black box dilakukan untuk menguji apakah setiap fungsi di dalam program dapat berjalan dengan benar.
3.1.5. Support Phase
Setelah sistem yang penulis bangun rampung, langkah terakhir yang dilakukan adalah memperbaiki dan meningkatkan sistem secara berkala. Dalam fase program ini juga dilakukan uji kelayakan sistem yang dibuat seperti input, interface, proses, output serta melakukan pembaruan dan memelihara sistem setelah dijalankan.
BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
4.1. Sejarah Ringkas Institusi
Seperti diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris, bahwa sebelum melaksanakan jabatannya, pasca pengambilan sumpah jabatan, notaris harus menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, dan paraf, serta stempel jabatan kepada instansi-instansi terkait. Berdasarkan hal tersebut didirikanlah Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari,S.H.,M.Kn yang berlokasi di Jl. Galuh Mas Raya Ruko Arcadia Blok XII a-B No.9 Karawang Barat pada 04 Juni 2012 oleh Notaris Sisca Angelia Wulan Sari,S.H.,M.Kn berdasarkan SK MENKUMHAM RI. NO: AHU-287.AH.02.01 TAHUN 2012. Di pilihnya Karawang sebagai lokasi pendirian kantor Notaris tersebut di dasarkan pada formasi notaris pada setiap wilayah oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham.
4.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Berikut adalah struktur organisasi di Kantor Notaris Sisca Karawang:
Gambar 4.1 Struktur Kantor Notaris Sisca Karawang
Uraian Tugas: No
Nama
Tugas
INDRIANA PUSPA Menangani akta PPJB dan KUASA (over kredit dan
1 ALIANSA
lunas), AJB
Dan Balik Nama, CV, PT, dll. Serta sebagai wakil Notaris
saat tidak ditempat.
Menangani akta FIDUSIA, PPJB dan KUASA (over
2 MIDENA PRIMANTIKA
kredit).
3 NURHIDAYATI
Menangani Fidusia.
Tabel 4.1 Uraian tugas pegawai Kantor Notaris Sisca Karawang
4.3. Analisis Sistem Berjalan
AnalisissistemberjalanpembuatanAkta yang sedangberlangsungsaatinidimulaidari proses pendaftaranhingga proses MencetakAkta. SistemberjalanPembuatanAktaterdiridaribeberapatahap, seperti yang digambarkanpada flowchart berikut.
Gambar 4.2 Flowchart pembuatan akta di Kantor Notaris Sisca Karawang
Tahapan Proses
Deskripsi
A Pendaftaran Client Mengisi formulir pendaftaran dan menyerhakan berkas persyaratan
B Verifikasi Berkas Pegawai notaris memeriksa berkas Persyaratan Persyaratan
,apakah sudah lengkap atau belum
C Cek Pembayaran Client melakukan Pembayaran pembuatan Akta
Kemudian Pegawai Notaris memeriksa apakah sudah bayar atau belum,Jika sudah membayar Proses berlanjut lalu dibuatkan kwitansi & tanda terima
D Cetak Minuta Pegawai Notaris membuat minuta kemudian Mencetaknya
E Cetak Akta Karyawan membuatkan Akta sesuai Pesanan client dan mencetak akta lalu pemilik notaris Menyetujui akta maka akta selesai di proses
Tabel 4.2 Deskripsi flowchart proses pembuatan akta di Kantor Notaris Sisca Karawang
4.4. Analisis Sistem Ajuan
4.4.1. System Activities (Actor Description and Use Case Description, Use Case Diagram, Scenario Use Case).
a) Deskripsi Aktor Aktor pada sistem ini terdiri dari tiga aktor yaitu admin, pegawai dan
klien. Dengan deskripsinya sebagai berikut:
No Aktor
Deskripsi
Pengguna sistem yang memiliki akses penuh
1 Admin
kedalam sistem dan mampu mekases semua proses yang ada di dalam sistem. Pengguna sistem yang mempunyai akses yang
2 Pegawai
hanya untuk melihat data di dalam sistem. Pengguna sistem yang hanya melihat data di luar
3 Klien
pegawai dan admin. Tabel 4.3 Deskripsi Aktor pegawai dan admin. Tabel 4.3 Deskripsi Aktor
No Use Case
Definisi
1 Lihat Pelacakan Proses untuk melihat status pembuatan akta
2 Pesanan Akta Proses untuk pendaftaran pembuatan akta
3 Pengisian Buku Tamu Proses untuk mengisi daftar pengunjung atau kritik saran.
4 Lihat Tentang Kami Proses untuk melihat informasi tentang kami.
5 Masuk Proses untuk masuk kedalam sistem admin agar memiliki hak akses terhadap sistem.
6 Kelola Pesanan Akta Proses untuk melakukan pengelolaan terhadap pesanan akta
7 Pencarian Pesanan Proses untuk melakukan pencarian terhadap pesanan akta
8 Status Proses untuk pencatatan kelajuan terbaru proses pembuatan akta
9 Kelola Buku Tamu Proses untuk melakukan pengelolaan terhadap data buku tamu.
10 Kelola Pengaturan Pegawai Proses untuk melakukan pengelolaan terhadap data pegawai.
11 Kelola Persyaratan Akta Proses untuk melakukan pengelolaan terhadap data akta
12 Keluar
Proses untuk keluar dari sistem.
Tabel 4.4 Deskripsi Use Case
Gambar 4.3 Use Case
4.4.2. Class Diagram (Class Definition dan Class Relation).
No Nam a Class
Deskripsi
1 dat abase
Merupakan kelas yang mempunyai metode utama dari fungsi program.
2 form ulir M erupakan kelas yang digunakan unt uk m em buat dan m engat ur t am pilan form
3 t am pilan M erupakan kelas yang digunakan unt uk m engat ur t am pilan t abel dat a, halam an t abel dat a dan pengat uran um um lainya.
4 login
Merupakan kelas untuk validasi yang saat login dan logout
5 lacak M erupakan kelas yang digunakan unt uk m enam pilkan form pelacakan dan m enam pilkan hasil pelacakan
6 akt a
Merupakan kelas untuk akta yang bisa dibuat
7 Pesanan_akt a
Merupakan kelas untuk pesanan akta dari klien
8 st at us
Merupakan kelas untuk pembaruan status pembuatan akta
9 pegaw ai
Merupakan kelas untuk pegawai
10 bukut am u
Merupakan kelas untuk bukutamu
11 Pengat uran
Merupakan kelas yang digunakan untuk menyimpan pengaturan utama aplikasi
Tabel 4.5 Deskripsi Class Diagram
Gambar 4.4 Class Diagram
4.4.3. Object Interaction (Sequence Diagram)
1) Sequence Pelacakan Aktor yang digunakan terdiri dari Klien.
Gambar 4.5 Sequence Pelacakan
2) Sequence Pesanan Akta Aktor yang digunakan terdiri dari Klien.
Gambar 4.6 Sequence Pesanan Akta
3) Sequence Pengisian Buku Tamu Aktor yang digunakan terdiri dari Klien.
Gambar 4.7 Sequence Pengisian Buku Tamu
4) Sequence Lihat Tentang Kami Aktor yang digunakan terdiri dari Klien.
Gambar 4.8 Sequence Tentang Kami
5) Sequence Masuk. Aktor yang digunakan terdiri dari Pegawai dan Admin
Gambar 4.9 Sequence Masuk
6) Sequence Pesanan Akta Aktor yang digunakan terdiri dari Pegawai dan Admin.
Gambar 4.10 Sequence Kelola Pesanan Akta
7) Sequence Pencarian Pesanan. Aktor yang digunakan terdiri dari Pegawai dan Admin.
Gambar 4.11 Sequence Pencarian Pesanan
8) Sequence Status Aktor yang digunakan terdiri dari Pegawai dan Admin.
Gambar 4.12 Sequence Status
9) Sequence Kelola Buku tamu Aktor yang digunakan terdiri dari Pegawai dan Admin
Gambar 4.13 Sequence Kelola Buku Tamu
10) Sequence Kelola Pengaturan Pegawai. Aktor yang digunakan terdiri dari Pegawai dan Admin
Gambar 4.14 Sequence Pengaturan Pegawai
11) Sequence Kelola Persyaratan Akta. Aktor yang digunakan terdiri dari Pegawai dan Admin
Gambar 4.15 Sequence Kelola Persyaratan Akta
12) Sequence Keluar. Aktor yang digunakan terdiri dari Pegawai dan Admin
Gambar 4.16 Sequence Keluar
4.4.4. Object Behavior (Activity Diagram)
1) Activity Lihat Pelacakan
Gambar 4.17 Activity Lihat Pelacakan
2) Activity Pesanan Akta
Gambar 4.18 Activity Pemesanan Akta
3) Activity Pengisian Buku Tamu
Gambar 4.19 Activity Pengisian Buku Tamu
4) Activity Lihat Tentang Kami
Gambar 4.20 Activity Lihat tentang kami
5) Activity Masuk
Gambar 4.21 Activity Masuk
6) Activity Kelola Pesanan Akta
Gambar 4.22 Activity Kelola Pesanan Akta
7) Activity Pencarian Pesanan
Gambar 4.23 Activity Pencarian Pesanan Akta
8) Activity Status
Gambar 4.24 Activity Status
9) Activity Kelola Buku Tamu
Gambar 4.25 Activity Kelola buku tamu
10) Activity Kelola Pengaturan Pegawai
Gambar 4.26 Activity Kelola Pengaturan Pegawai
11) Activity Kelola Persyaratan Akta
Gambar 4.27 Activity Kelola Persyaratan Akta
12) Activity Keluar
Gambar 4.28 Activity Keluar
4.5. Desain Basisdata (Database)
4.5.1. Rancangan Tabel
Berikut adalah rancangan tabel yang akan digunakan untuk menyimpan data dalam pembuatan sistem yang akan penulis bangun. Nama Database notaris-sisca Jumlah Tabel
5 table
No
Nama Tabel
Deskripsi
1. Akta
Master
2. Buku_tamu
Transaksi
3. Pegawai
Master
4. Pesanan_akta
Transaksi
5. status
Transaksi
Tabel 4.6 Rancangan Tabel
1. Tabel Akta DBMS yang digunakan : MySQL Nama Basisdata
: notaris-sisca
Nama Tabel
: akta
Fields Kunci
: kd_akta
Indeks Primer
: kd_akta
Indeks Sekunder
Metode Pengurutan Data : Ascending Tipe Tabel
: Master
No Nama Fields
Tipe
Ukuran Deskripsi
1 kd_akta
Varchar 20 Kode akta.
2 nm_akta
Varchar 100
Nama akta.
3 info
Text
Informasi singkat mengenai akta.
4 syarat
Text
Persyaratan umum.
5 keterangan
Text
Keterangan tambahan.
Tabel 4.7 Rancangan Tabel Akta
2. Tabel Buku_tamu DBMS yang digunakan : MySQL Nama Basisdata
: notaris-sisca
Nama Tabel
: buku_tamu
Fields Kunci
: kode_pesan
Indeks Primer
: kode_pesan
Indeks Sekunder
Metode Pengurutan Data : Ascending Tipe Tabel
: transaksi
No Nama Fields
Tipe
Ukuran Deskripsi
1 kode_pesan
int
11 Kode pesan.
2 nama
Varchar 100
Nama pengunjung.
3 email
Varchar 100
Email pengunjung.
4 nope Varchar 14 No ponsel pengunjung
5 pesan
Text
Pesan (kritik, saran atau pertanyaan)
6 tanggal
datetime -
Tanggal pengisian
Tabel 4.8 Rancangan Tabel Buku_tamu
3. Tabel pegawai DBMS yang digunakan : MySQL Nama Basisdata
: notaris-sisca
Nama Tabel
: pegawai
Fields Kunci
: no_pegawai
Indeks Primer
: no_pegawai
Indeks Sekunder
Metode Pengurutan Data : Ascending Tipe Tabel
: master
No Nama Fields
Tipe
Ukuran Deskripsi
1 no_pegawai
Varchar
8 Kode pegawai.
2 sandi
Varchar
Sandi pengunjung.
3 nama_lengkap Varchar
40 Nama lengkap pegawai.
4 nope
Varchar
14 No ponsel pegawai
5 email
Varchar
60 Email pegawai
6 alamat
Text
alamat pegawai
7 foto
Varchar
foto pegawai
8 status
enum('PEGAWAI','ADMIN') -
status pegawai
9 keterangan
Text
keterangan tambahan
Tabel 4.9 Rancangan Tabel Pegawai
4. Tabel Pesanan_akta DBMS yang digunakan : MySQL Nama Basisdata
: notaris-sisca
Nama Tabel
: pesanan_akta
Fields Kunci
: no_pesanan
Indeks Primer
: no_pesanan
Indeks Sekunder
Metode Pengurutan Data : Ascending Tipe Tabel
: transaksi
No Nama Fields Tipe Ukuran Deskripsi
1 no_pesanan Varchar
40 No pesanan.
2 no_kt p Varchar
20 No KTP.
3 kd_akt a Varchar
16 Kode akta.
4 nam a Varchar
40 Nama Klien.
5 no_hp Varchar
14 No HP klien.
6 em ail Varchar
60 Email klien
7 jk enum ('PRIA','WANITA')
Jenis Kelamin Klien
8 alam at Text
Alamat klien
9 t anggal
Date
Tanggal pendaftaran
10 ket erangan
Text
Keterangan tambahan
11 st at us
enum ('TUNDA','BERJALAN','SELESAI') -
Status pengerjaan
12 bayar enum ('BAYAR','BELUM ') -
Status pembayaran
Tabel 4.10 Rancangan Tabel Pesanan_akta
5. Tabel Status DBMS yang digunakan : MySQL Nama Basisdata
: notaris-sisca
Nama Tabel
: status
Fields Kunci
: no_t ransaksi
Indeks Primer
: no_t ransaksi
Indeks Sekunder
Metode Pengurutan Data : Ascending Tipe Tabel
: transaksi
No Nama Fields Tipe Ukuran Deskripsi
1 no_t ransaksi int 11 No transaksi status.
2 no_pesanan Varchar
20 No pesanan.
3 no_pegaw ai
Varchar
4 No pegawai.
4 st at us_baru t ext
Status terbaru.
5 st at us enum ('TUNDA','BERJALAN','SELESAI') -
Status proses.
6 ket erangan
t ext
Keterangan tambahan
7 t anggal dat e -
Tanggal pengerjaan
Tabel 4.11 Rancangan Tabel Status
4.5.2. Normalisasi
Tabel-tabel yang telah penulis rancang kemudian di normalisasi. Tabel-tabel yang akan di normalisasi adalah sebagai berikut: Bentuk tidak normal:
{kd_akta*, nm_akta, info, syarat, keterangan, kode_pesan*, nama, email, nope, pesan, tanggal, no_pesanan*, no_ktp, nama, kd_akta, nm_akta, no_hp, email, jk, alamat, tanggal, keterangan, status, bayar, no_pegawai*, sandi, nama_lengkap, nope, email, alamat, foto, status, keterangan, no_transaksi*, no_pesanan, no_pegawai, nm_akta, status_baru, status, keterangan, tanggal}
Bentuk normalisasi pertama: Akta
= {kd_akta*, nm_akta, info, syarat, keterangan} Buku_tamu = {kode_pesan*, nama, email, nope, pesan, tanggal} Pesanan_akta = {no_pesanan*, kd_akta , nama, no_ktp, nm_akta, no_hp,
email, jk, alamat, tanggal, keterangan, status} Pegawai
= {no_pegawai *, sandi, nama_lengkap, nope, email, alamat, foto, status, keterangan}
status = {no_transaksi*, no_pekerjaan, nama_pegawai, nm_akta, update_status, status, keterangan, tanggal}
Bentuk normalisasi kedua: Akta
= {kd_akta*, nm_akta, info, syarat, keterangan} Buku_tamu = {no_id*, nama, email, nope, pesan, tanggal} Pesanan_akta = {job_id*, no_ktp, kd_akta**, no_hp, email, jk, alamat,
tanggal, keterangan, status}
Pegawai = {emp_id*, sandi, nama_lengkap, nope, email, alamat, foto, status, keterangan}
Status = {no_transaksi*, job_id**, no_pegawai**, status_baru, status, keterangan, tanggal}
Keterangan : *
= Kunci Primer (Primary Key)
= Kunci Tamu (Foreign Key)
4.5.3. Relasi Antar Tabel
Berikut merupakan relasi anatar tabel yang penulis rancang dimana 4 tabel untuk sistem utama dan 1 tabel diluar sistem utama.
Pesanan_akta
Akta
no_pesanan Varchar(40)
kd_akta Varchar(20)
no_ktp Varchar(20)
nm_akta Varchar(100)
kd_akta Varchar(16)
info Text
nama Varchar(40)
syarat Text
no_hp Varchar(14)
keterangan Text
email Varchar(60) jk enum('PRIA','WANITA')
Buku_tamu
alamat Text
kode_pesan int(11)
tanggal Date
nama Varchar(100)
keterangan Text
email Varchar(100) status enum('TUNDA','BERJALAN','SELESAI')
nope Varchar(100) bayar enum('BAYAR','BELUM') pesan Text
tanggal datetime
pegawai
no_pegawai Varchar (8)
sandi Varchar (300)
status
nama_lengkap Varchar(40)
no_transaksi int(11)
nope Varchar(14) no_pesanan Varchar(20)
email Varchar(60) no_pegawai Varchar(4)
alamat Text
status_baru text
foto Varchar(100) status enum('TUNDA','BERJALAN','SELESAI')
status enum('PEGAWAI','ADMIN')
keterangan text
keterangan Text
tanggal date
Gambar 4.29 Relasi Tabel
4.6. Desain Proses (Algoritme Pemrosesan Data)
Berikut ini adalah rancangan desain proses berupa flowchart yang menggambarkan sistem :
1. Proses Pelacakan
St art
Input no pesanan
t idak
Jum lah = 0
No_pesanan ! = “ ”
ya
Jum lah = get Jum lahDariQuery(" SELECT * FROM
pesanan_akt a WHERE no_pesanan='" .$no_kerja." ';" )
t idak
jum lah = 1
ya
$lacak->t am pilPesanan($no_kerja);
$lacak->t am pilSt at us($no_kerja);
Dat a Tidak dit em ukan / No pesanan salah
Finish
Gambar 4.30 Desain Proses Pelacakan
2. Proses Pesanan Akta
St art
t am pilFormPesanan();
Aksi = GET [‘aksi’]
ya
Aksi = “ sim pan ”
Sim pan pesanan baru
t idak
Sim pan st at us
ya
Aksi = “ sim panubah”
M ut akhir pesanan
baru
t idak
ya
Aksi = “ baru”
t idak
ya
Aksi = “ ubah”
t idak ya
Aksi = “ cet ak”
Cet ak bukt i
Tam pil pilihAkt a();
Gambar 4.30 Desain Proses Pesanan Akta
3. Proses Pengisian Buku Tamu
St art
Kirim = GET [ ‘kirim ]
t idak
kirim ! = “ ”
ya
set Bukut am u();
kirim = “ kirim ”
ya
Sim pan buku t am u
Dat a berhasil disim pan
Tam pil form Bukut am u();
Finish
Gambar 4.31 Desain Proses Pengisisan Buku Tamu
4. Lihat Tentang Kami
St art
Tam pil Tent angKami();
Finish
Gambar 4.32 Desain Proses Lihat tentang Kami
5. Masuk
St art
Kd_pegaw ai
sandi
t idak If (kd_pegaw ai ! = “ ” & & sandi ! =” ” ) ya
ya
ceklogin();
Tam pil form login
Finish
Gambar 4.33 Desain Proses Masuk
6. Kelola Pesanan Akta
St art
ya
Login=false
t idak
Aksi = GET [‘aksi’]
Tam pil kot akPencarian();
ya
Aksi = “ cari”
cariPesanan();
t idak ya
Aksi = “ hapus”
Hapus pesanan();
t idak
t am pilDaft arPesanan ();
Finish
Gambar 4.34 Desain Proses Kelola Pesanan Akta
7. Pencarian Pesanan
St art
ya
Login=false
t idak
Aksi = GET [‘aksi’]
Tam pil kot akPencarian();
cariPesanan();
t am pilDaft arPesanan ();
Finish
Gambar 4.35 Desain Proses Pencarian Pesanan
8. Status
St art
ya
Login=false
t idak
sim pan = GET [‘sim pan’]
ya
sim pan ! = “ ”
t idak
ya
sim pan = “ Sim pan” Sim pan st at us();
t idak
ya
sim pan = “ M ut akhir”
m ut akhir st at us();
t idak
Tam pil pesanan();
Tam pil st at us();
Tam pil form St at us();
aksi = GET [‘aksi]
set = GET[‘set ’]
aksi = “ hapus”
hapus st at us();
set = “ Set”
m ut akhir
pesanan_akt a();
set Berjalan
set = “ bayar”
m ut akhir pesanan_akt a();
set Bayar
Finish
Gambar 4.36 Desain Proses Status
9. Kelola Buku Tamu
St art
ya
Login=false
t idak
Aksi = GET [‘aksi’]
t idak
Aksi = “ hapus”
ya
Hapus bukut am u();
Berhasil dihapus
Finish
Gambar 4.37 Desain Proses Kelola Buku Tamu
10. Kelola Pengaturan Pegawai - Tampil data pegawai
St art
ya
Login=false
t idak
Aksi = GET [‘aksi’]
Aksi = “ hapus”
ya
Hapus pegaw ai();
t am pilDaft arPegaw ai ();
Finish
Gambar 4.38 Desain Proses Tampil data Pegawai
- Form pegawai
St art
ya
Login=false
t idak
Tam pil form Pegaw ai();
t idak Aksi = GET [‘aksi’] Kirim! = “ ”
ya
ya
Kirim! = “ sim pan”
Sim pan dat aPegaw ai();
t idak ya
Kirim! = “ ubah”
Ubah dat a pegaw ai();
t idak
uploadFot oPegaw ai ();
Finish
Gambar 4.39 Desain Proses Form Pegawai
11. Kelola Persyaratan Akta - Tampil data akta
St art
ya
Login=false
t idak
Aksi = GET [‘aksi’]
Aksi = “ hapus”
ya
Hapus akt a();
t am pilAkt a();
Finish
Gambar 4.40 Desain Proses Tampil Data Pegawai
- Form akta
St art
ya
Login=false
t idak
Tam pil form Akt a();
t idak
Kirim! = “ ”
ya ya
Kirim! = “ sim pan”
Sim pan dat aAkt a();
t idak
ya
Ubah dat a akt a();
Kirim! = “ ubah”
t idak
Finish
Gambar 4.41 Desain Proses Form Akta
12. Keluar
Gambar 4.42 Desain Proses Keluar
4.7. Desain Antar Muka (Input dan Output)
Berikut ini adalah rancangan desain antar muka berupa input dan output yang menggambarkan sistem :
1. Desain antar muka pelacakan (index).
logo
Inform asi not aris
logo
m enu
Kot ak pencarian
t om bol
foot er
Gambar 4.43 Desain Antar Muka Pelacakan
2. Desain antar muka Pesanan Akta - Pemilihan akta
logo
Inform asi not aris
logo
m enu
Pilih akt a
t om bol
foot er
Gambar 4.44 Desain Antar Muka Pemilihan Akta
- Form pesanan akta
Nam a
No KTP
No HP
Em ail Jenis Kelamin
Alam at
Pelayanan
No Pendaft aran
Cat at an
Sim pan
Gambar 4.45 Desain Antar Muka Form Pesanan Akta
- Cetak bukti pesanan
logo log o
Inform asi not aris
Info pesanan akt a
Info bukt i pesanan
cat at an
Gambar 4.46 Desain Antar Muka Bukti Pemesanan
3. Desain antar muka Pengisian Buku Tamu
Nam a Em ail
No HP
Pesan
Sim pan
Gambar 4.47 Desain Antar Muka Pengisian Buku Tamu
4. Desain antar muka Lihat Tentang Kami
logo
Inform asi not aris
logo
m enu
Inform asi t ent ang kam i
foot er
Gambar 4.48 Desain Antar Muka Tentang Kami
5. Desain antar muka Masuk
Nam a
Em ail
M asuk
Gambar 4.49 Desain Antar Muka Masuk
6. Desain antar muka Kelola Pesanan Akta
Pencarian Cari
fields
No
Jum lah
No
Ket erangan st at us bayar opsi Pekerjaan
Gambar 4.50 Desain Antar Muka Kelola Pesanan Akta
7. Desain antar muka Pencarian Pesanan
Pencarian fields
Cari
Gambar 4.51 Desain Antar Muka Pencarian Pesanan
8. Desain antar muka Status
Informasi pemesanan
Daftar status
No Pesanan Tanggal Item Pelaku Status Keterangan Opsi Tanggal Kode Tanggal Nama Klien
Tanggal
No KTP
Jenis Kelamin
Item
No HP Email
No Pegawai
Alamat Status pengerjaan
Status
Status Pembayaran Keterangan
Keterangan
Sim pan
Gambar 4.52 Desain Antar Muka Status
9. Desain antar muka Kelola Buku Tamu
Gambar 4.53 Desain Antar Muka Kelola buku Tamu
10. Desain antar muka Kelola Pengaturan Pegawai - Tampil daftar pegawai
Id Nam a
No
Ket erangan Opsi karyaw an
No HP
em ail
Alam at
St at us
lengkap
Gambar 4.54 Desain Antar Muka Pengaturan Pegawai
- Form Pegawai
Id karyawan
Sandi
Nama Lengkap
No HP
Alamat
Foto
Pilih File
Status
Pegaw ai
Keterangan
Sim pan
Gambar 4.55 Desain Antar Muka Form Pegawai
11. Desain antar muka Kelola Persyaratan Akta - Tampil daftar akta No Kode akt a Nam a Akt a Persyarat an Ket erangan
Opsi
Gambar 4.56 Desain Antar Muka Kelola Persyaratan Akta
- Form akta
Kode Akta
Nama Akta
Info singkat
Persyaratan
Keterangan
Sim pan
Gambar 4.57 Desain Antar Muka Form Akta
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Spesifikasi Kebutuhan Implementasi Sistem; Dalam merancang sebuah sistem Pengembangan Real Time Tracking System