T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Pendidikan SDN Kecamatan Dempet Kabupaten Demak T2 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Penelitian
4.1.1. Lokasi Sekolah
SDN

Harjowinangun

Harjowinangun

2

Kecamatan

berada
Dempet

di

Desa


Kabupaten

Demak,secara astronomis terletak di antara 1100 36’
52” BT – 1100 37’ 48” BT dan 60 41’ 24” LS – 60 42’ 34”
LS (Monografi Desa Harjowinangun. 2010). Secara
administrasi SDN Harjowinangun 2 terletak sekitar 10
km sebelah utara Kantor Kecamatan Dempet.SDN
Harjowinangun 2 memiliki luas bangunan 316 m2 ini
berdiri sejak tahun 1973, melalui paket Inpres tahun
1973.
Tenaga

pendidik

dan

kependidikan

SDN


Harjowinangun 2 sebagaian besar sudah sesuai dengan
profesi akademik.Ada 10 orang guru dan 2 tenaga
kependidikan

yang

berperan

dalam

pengelolaan

pendidikan.
Berdasarkan keterangan di atas dapat dilihat
bahwa

jumlah

tenaga


pendidik

dan

tenaga

kependidikan sudah mencukupi yaitu jumlah guru
kelas 7 orang guru Mapel PAI 1 orang, guru Penjaskes
Orkes 1 orang, kepala sekolah 1 orang tenaga komputer
1 orang dan 1 orang tenaga administrasi.
Jumlah siswa di SDN Harjowinangun 2 dapat
diketahui bahwa siswa yang ada di SDN Harjowinangun
2 selama 4 tahun cukup stabil dan relatif besar
1
37

2

dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain di wilayah
Kecamatan Dempet. Jumlah siswa SDNHarjowinangun

2dari kelas I sampai dengan kelas VI sebanyak 186
siswa yang terbagi ke dalam 7 rombongan belajar, tiap
tingkatan terdiri dari 1 rombongan belajar dan 1
paralel. Untuk meningkatkan dan mengembangkan
kreatifitas siswa, baik bidang akademik maupun non
akademik bermacam-macam kegiatan ekstrakurikuler
Tilawatil Qur’an dan baca tulis Al Qur’an, Pramuka,
Seni Tari dan seni rebana.Berbagai macam prestasi
telah diraih oleh siswa SDN Harjowinangun 2, baik di
tingkat

kecamatan,

kabupaten

propinsi

ataupun

nasional.

Sarana prasarana sebagai salah satu sumber
belajar yang mendukung terciptanya proses belajar
mengajar

yang

efektif

selalu

diupayakan

untuk

diwujudkan oleh sekolah. Sarana prasarana yang telah
dimiliki oleh SDN Harjowinangun 2 diupayakan untuk
bisa digunakan secara maksimal untuk menunjang
proses belajar mengajar.
4.1.2.Karakteristik SDN Harjowinangun 2
1. Tujuan sekolah dinyatakan secara jelas dan spesifik

Sekolah sebagai institusi formal memiliki misi
untuk mendidik siswanya agar dapat melanjutkan
ke

jenjang

yang

lebih

tinggi.Meningkatkan

kemampuan dan keterampilan serta mengadakan
hubungan
merupakan

timbal

balik


kegiatan

dengan

masyarakat

dari

institusi

pendidikan.Sekolah mempunyai peran yang sangat
besar untuk mengoptimalkan kemampuan siswa

3

secara teoritik maupun praktis agar mereka mampu
bersaing di era globalisasi dengan memanfaatkan
peluang usaha atau keterampilan yang dimilikinya
sebagai hasil pendidikan di sekolah.Oleh karena itu,
untuk


mewujudnnya

sekolah

dituntut

untuk

merumuskan dalam bentuk visi, misi dan tujuan
sekolah.
Hasil

dari

wawancara,

observasi

dan


dokumentasi sekolah menunjukkan bahwa SDN
Harjowinangun 2 telah memiliki visi, misi dan
tujuan sekolah yang di rumuskan bersama antara
warga sekolah. Rumusan visi, misi dan tujuan
sekolah dipampangkan di kantor guru dan di tempat
strategis supaya dapat dilihat, dibaca dan diingat
oleh

semua

mempunyai

warga

sekolah

komitmen

sehingga


mereka

bersama

untuk

mewujudkannya. Berdasarkan data yang diambil
dari profil SDN Harjowinangun 2, telah di dapatkan
rumusan visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Ekspektasi guru dan staf tinggi serta kerjasama
kemitraan

antara

sekolah,

orang

tua


dan

masyarakat.
Guru merupakan ujung tombak pendidikan.
Keberadaan

guru

menjaga

aspek

penting

bagi

keberhasilan sekolah, terutama bagi guru yang
melaksanakan fungsi mengajarnya dengan penuh
makna, artinya guru sangat kompeten dengan
bidangnya, kerja profesional, menjadi seorang yang
serba

bisa

dan

memiliki

harapan

yang

tinggi

terhadap profesi dan siswanya.Akan tetapi guru
tidak

kemudian

menjadi

segalanya.

Untuk

4

menciptakan proses belajar mengajar yang efektif
harus didukung oleh beberapa hal, 1) kurikulum
yang kompetitif, 2) adanya harapan yang tinggi dari
komunitas sekolah, 3) adanya sarana prasarana
yang memadai, dan 4) adanya pemantauan yang
berulang-ulang terhadap kemajuan siswa.

4.2. Hasil Penelitian
4.2.1.Hasil wawancara dengan guru pada
tanggal 17 Nopember 2014
1. Standar isi
Hasil wawancara dengan guru menjelaskan
bahwa untuk menyusun visi, misi dan tujuan
sekolah mengacu pada tujuan umum pendidikan
yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan
kepribadian, ahlak muka serta ketrampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
Dalam menyusun visi, misi dan tujuan sekolah
semua

warga

sekolah

dilibatkan

melalui

rapat

sekolah yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran
dan ada pendampingan dari pengawas sekolah serta
memperhatikan masukan dan saran dari ketua
komite sekolah.
Pernyataan akan pentingnya pemahaman guru
terhadap standar isi tersebut dipertegas oleh Kepala
Sekolah yang menyatakan:
“Sebelum guru menyusun RPP sebagai pengembangan
dari kurikulum dan silabus seperti yang diharapkan dalam
kurikulum, kami memberikan pengarahan terlebih dahulu
tentang Standar Nasional Pendidikan dalam suatu rapat,
setelah guru memahami keseluruhan Standar Nasional

5

Pendidikan tersebut, baru guru-guru di sini mulai menyusun
silabus dan RPP”.

Penyusunan RPP semuanya diserahkan kepada
guru kelas, terkecuali bidang studi agama dan olah
raga.
2. Standar Proses
Perencanaan

lainnya

selain

pengembangan

silabus kedalam RPP adalah perencanaan kegiatan
pembelajaran, perencanaan kegiatan pembelajaran
dibuat dalam bentuk langkah-langkah yang akan
dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran,
penentuan rencana kegiatan pembelajaran tersebut
seperti

dituturkan

oleh

Guru

Agama

dalam

wawancara menyatakan bahwa:
“Rencana kegiatan pembelajaran tuntas dibuat dalam
bentuk langkah-langkah pembelajaran dari pertemuan I,
sampai dengan pertemuan berikutnya disertai dengan alokasi
waktu, rencana tersebut merupakan gambaran kegiatan yang
akan dilakukan oleh guru di dalam kelas, rencana tersebut
disusun dengan sistematika: pendahuluan dengan alokasi
waktu 5 menit, kegiatan inti dengan alokasi waktu 25 menit,
dan menutup 5 menit”.

Selanjutnya menurut guru kelas III menyatakan
bahwa:
“Dalam proses pembelajaran tuntas saya menyusun inti
pembelajaran dalam bentuk langkah-langkah yang konkrit
secara sistematik disesuaikan dengan durasi waktu yang ada.
Langkah tersebut meliputi pre test, menyampaikan tujuan
pembelajaran, mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan
materi yang akan disampaikan, menyampaikan materi inti,
melakukan evaluasi pembelajaran, menyampaikan rencana
pembelajaran yang akan datang, namun terkadang saya lupa
untuk menyampaikan evaluasi sebelum maupun sesudah
pembelajaran karena tahu-tahu waktu yang ditentukan sudah
habis”. Pembelajaran berkembangnya potensi masing-masing
peserta didik secara optimal dengan langkah-langkah:

6

mengidentifikasi prasarat, membuat tes untuk mengukur
perkembangan dan pencapaian kompetensi, mengukur
kompetensi peserta didik.”

Dalam perencanaan yang dibuat oleh guru
dalam bentuk RPP, guru

diwajibkan memahami

cara mengisi identitas yang meliputi mata pelajaran,
kelas, semester, tahun ajaran. Identitas tersebut
perlu dipahami oleh guru agar dapat menjabarkan
silabus yang ada kedalam RPP sesuai dengan mata
pelajaran.Dalam menentukkan identitas tersebut,
maka peneliti mulai mengadakan wawancara dengan
kepala sekolah dan guru. Seperti dituturkan oleh
Guru

Kelas

VI

dalam

wawancara

mengatakan

bahwa:
“Penyusunan RPP dalam rangka pembelajaran tuntas
(mastery learning) didahului dengan identifikasi, yang meliputi:
mata pelajaran, kelas, semester, dan tahun ajaran, dengan
mengetahui mata pelajaran yang akan di uraikan dalam RPP
maka dapat di rinci dalam satuan-satuan acara pelajaran yang
sesuai, kejelasan mata pelajaran, kelas, semester dan tahun
ajaran tersebut dapat membantu guru dalam membuat RPP
sesuai rinci, dan sesuai dengan tujuan kurikulum”.

Senada dengan pernyataan tersebut Kepala
Sekolah dalam wawancara, menyatakan bahwa:
“Penentuan identitas mata pelajaran, kelas semester dan
tahun ajaran tersebut mutlak ditetapkan oleh guru sebelum
menyusun RPP lebih jauh, karena hal tersebut merupakan
patokan
bagi
guru
untuk
menyusun
RPP.Selain
mengidentifikasi, saya selalu mencantumkan metode, teknik,
media, dan sumber belajar, waktu pembelajaran, evaluasi, dan
daya dukung lainnya dalam RPP yang saya buat”.

Dari data dokumentasi yang diperoleh dari SDN
Harjowinangun 2 dapat diketahui bahwa setiap guru
telah melengkapi langkah pembelajaran disertai
dengan alokasi waktu yang disesuaikan dengan

7

kompetensi, tujuan pembelajaran dan alokasi waktu
yang tersedia.
Berdasarkan data di atas, baik dari hasil
wawancara maupun observasi dan hasil analisis
dokumentasi
diketahui

yang

bahwa

dilakukan
dalam

peneliti

rangka

dapat

pelaksanaan

pembelajaran tuntas guru telah menyusun RPP yang
telah

dilengkapi

dengan

kegiatan

pembelajaran

dalam bentuk langkah-langkah pembelajaran yang
berisikan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
Dalam
melakukan
sebelum

proses

pembelajaran

beberapa

pengajaran,

tahapan
tahapan

tuntas
yaitu

guru

tahapan

pengajaran,

dan

tahapan sesudah pengajaran. Tahapan sebelum
pengajaran
menyusun

guru

SDN

Program

Harjowinangun
Tahunan

Kurikulum,

Program

Pelaksanaan

Pembelajaran.

wawancara

dengan

guru

telah

Pelaksanaan

Semester,
kelas

2

Rencana

Menurut
VI

hasil

mengatakan

bahwa:
“Dalam
merencanakan
program
tersebut
guru
mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan:
perumusan tujuan pelajaran, pemilihan metode, pemilihan
pengalaman-pengalaman belajar, pemilihan bahan pengajaran,
peralatan
dan
fasilitas
belajar,
mempertimbangkan
karakteristik siswa, pertimbangan cara memenuhi pelajaran,
pengembangan
konsep,
dan
menutup
pelajaran,
mempertimbangkan peran siswa, dan mempertimbangan
prinsip-prinsip belajar”

Sedangkan dalam tahap pembelajaran tuntas
guru SDN Harjowinangun 2 berlangsung interaksi
guru dengan siswa, dalam kegiatan pembelajaran
guru mempertimbangkan berbagai aspek, seperti

8

dituturkan oleh Guru Kelas V yang mengatakan
bahwa:
“Dalam proses pembelajaran guru mempertimbangkan
berbagai aspek antara lain pengelolaan dan pengendalian
kelas, penyampaian informasi, keterampilan, konsep, dan
sebagainya,
ketrampilan
bertanya,
demonstrasi,
dan
penggunaan model, gerak guru, mencari umpanbalik,
mendiagnosa kesulitan siswa dan mengevaluasi kegiatan.”

Diakui

oleh

guru

kelas

V

bahwa

dalam

melakukan pembelajaran guru mempertimbangkan
faktor lingkungan dan faktor perilaku guru, hal ini
seperti pernyataan dalam wawancara bahwa:
Selain pertimbangan aspek sebelum, dalam
proses, dan sesudah pembelajaran, guru kelas
dalam penyampaian materi mempertimbangkan pula
aspek

lingkungan,

menentukan

karena

keberhasilan

lingkungan

dalam

daat

pembelajaran,

misalnya saja ciri masyarakat, ciri sekolah, ciri
peserta didik, dan sumber yang diperlukan. Di
daerah sekitar sini sebagian masyarakat adalah
petani dan peternak sehingga kalau mengajar yang
diberikan contoh-contoh yang ada kaitannya dengan
pertanian. Dan sekolah di sini adalah sekolah negeri
yang bersifat umum, sehingga guru harus benarbenar memahami hal itu, melihat kondisi yang
demikian justru dengan menggunakan pembelajaran
tuntas

siswa

akan

mudah

memahami,

karena

mereka melihat secara nyata bhawa:
-

Selama proses pembelajaran guru sering di
observasi dan dievaluasi oleh kepala sekolah.
Supervisi ini dilakukan sesuai program supervisi
yang sudah direncanakan oleh kepala sekolah

9

dan disepakati guru kelas maupun guru mata
pelajaran.
-

Kegiatan supervisi kepala sekolah ini sangat
bermanfaat untuk pembinaan dan peningkatan
profesionalitas guru sebagaimana diatur dalam
Standar

Nasional

Pendidikan,

manfaat

berikutnya kualitas pembelajaran di kelas dapat
meningkat.
-

Mekanisme

yang

dilakukan

guru

dalam

menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
terungkap dalam wawancara dengan guru dan
kepala sekolah seperti dituturkan berikut ini:
Kepala sekolah mengadakan rapat sekolah yang
dihadiri oleh semua guru, komite sekolah dan
pengawas sekolah sebagai nara sumber KKM ini
direncanakan pada awal tahun ajaran dan awal
semester. Hasil rapat sekolah dinotulen, dan
dibuat acara sehingga semua warga sekolah
dapat mengetahui.Ketuntasan belajar didasarkan
beberapa pertimbangan, diantaranya intake siswa
(input peserta didik, kompleksitas masing-masing
KD mata pelajaran dan kemampuan daya dukung
(sarpras dan SDM guru).
3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Pemanfaatan daya dukung seperti fasilitas, dan
kondisi

yang

tepat

untuk

pembelajaran,

berdasarkan data yang ada tidak direncanakan oleh
guru, dari data yang ada tidak satupun RPP yang
mencantumkan

fasilitas

pembelajaran,

pembelajaran dan lain-lainnya.

situasi

10

Tidak

direncanakannya

daya

dukung

lain

tersebut menurut informasi yang diperoleh dari
kepala

sekolah

dalam

wawancara,

menyatakan

bahwa:
“Daya dukung lain, seperti fasilitas, situasi
pembelajaran

kondisi

pembelajaran

khusus,

yang

tepat

untuk

pembelajaran

tidak

direncanakan dalam RPP, karena fasilitas untuk
pembelajaran yang ada sangat terbatas, demikian
pula dengan perencanaan kondisi, dan situasi
pembelajaran kurang diperhatikan, karena kondisi
dan situasi pembelajaran hanya dilakukan di dalam
kelas”.
Hal senada di sampaikan oleh selaku komite
sekolah menyatakan bahwa:
“Daya dukung lain, seperti fasilitas, situasi, dan
kondisi

yang

tepat

pada

pembelajaran

kurang

mendapat perhatian oleh guru sehingga dalam
penyusunan RPP guru tidak merencanakan daya
dukung tersebut.”
Berdasarkan kutipan wawancara observasi dan
analisis dokumentasi diketahui bahwa RPP yang
dibuat

oleh

guru

di

SDN

Harjowinangun

2

merupakan pengembangan silabus yang memuat
perencanaan alokasi waktu, program tahunan, dan
program semesteran, pemetakan sekolah, indikator
dan aspek. Semua perencanaan tersebut telah
dibuat

oleh

guru

sebelum

tahun

ajaran

baru

dilaksanakan yaitu Bulan Juli dan kepala sekolah
juga membuat program tahunan jangka pendek,
program jangka menengah 4 tahunan dan rencana

11

strategis jangka panjang yang di jabarkan dalam
rencana dan program kerja sekolah yang disusun
bersama-sama dengan dewan guru dan komite
sekolah.

Program

sekolah

ini

kemudian

di

sosialisasikan kepada wali murid lewat rapat pleno
akhir tahun.
Sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah
nomor 19 tahun 2005 peserta didik dinyatakan lulus
dari

satuan

pendidikan

setelah

menyelesaikan

seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai
minimal baik penilaian akhir untuk semua mata
pelajaran dan lulus ujian sekolah.
Untuk menunjukkan kemampuan berfikir logis,
kritis, kreatif dan inovatif bagi siswa KKM kelompok
mapel telah berkoordinasi dengan kepala sekolah
melalui

forum

rapat

sekolah

hasil

keputusan

disosialisasikan pada semua warga sekolah.
Model, strategi dan metode yang dikembangkan
cukup bervariasi. Model pembelajaran tuntas, CTL
dan model PAIKEM, strategi yang saya kembangkan
juga disesuaikan dengan materi pembelajaran yang
konteksual

dengan

berbagai

variasi

metode

pembelajaran.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Tendik)
Hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN
Harjowinangun 2.
Kompetensi pedagogik yang saya kembangkan sesuai
prinsip-prinsip pembelajaran antara lain; mengidentifikasi
karakteristik peserta didik, mengatur kelas, menguasai teori
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran,
mengembangkan
kurikulum, membantu mengembangkan potensi peserta didik
dan memberikan kesempatan yang sama pada peserta didik.

12

Komunikasi yang saya lakukan melalui berbagai
cara dan media antara lain lewat rapat sekolah,
kunjungan rumah, laporan hasil kemajuan peserta
didik, melalui media surat dan komunikasi secara
berkala pada orang tua siswa, sesama guru, tenaga
kependidikan dan masyarakat.
Kualifikasi pendidikan yang saya miliki sarjana
pendidikan (S1 PGSD) sesuai bidang tugas saya dari
10 tenaga pendidik guru PNS yang berkualifikasi S1
PGSD ada 6 guru S1 geografi ada 1 guru dan yang 3
guru berkualifikasi Diploma 2 PGSD.
Untuk

tenaga

kependidikan

sekolah

sudah

memiliki 1 orang pustakawan, 1 tenaga administrasi
1 orang tenaga layanan khusus (meliputi penjaga
sekolah, tenaga kebersihan dan pesuruh).
5. Standar Sarana dan Prasarana
Berdasarkan data sekolah dan data inventaris
untuk sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah
sesuai Standar Pelayanan Minimalis (SPM) sarana
fisik gedung ada 3 unit gedung dengan 12 lokal
kelas, 1 gudang, 1 gedung perpustakaan, aula,
fasilitas kamar WC siswa dan guru, lapangan
olahraga dan 1 ruang kantor.
-

-

Lokasi sekolah terletak pada jalur strategis sebagaimana
denah sekolah disebelah utara berbatasan langsung
dengan lapangan sepak bola, sebelah selatan jalan
kampung dan perkampungan penduduk, sebelah timur
jalan raya kecamatan dan sebelah barat pemukiman
penduduk dan lahan sawah lokasi sekolah aman dan
terhindar dari pencemaran.
Untuk rasio jumlah buku pelajaran ada 5 mapel yang
sesuai Standar Nasional yaitu dengan rasio 1: 1 (Mapel
Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, IPS dan Mapel PKn)
sedangkan yang 5 mapel lagi rasio buku 1: 2 sesuai
Standar Pelayanan Minimal.

13

6. Standar Pengelolaan
-

sekolah memiliki struktur organisasi sekolah dan
dilengkapi

tugas

pokok

dan

fungsinya

ada

struktur komite sekolah, struktur pengelolaan
perpustakaan sekolah dan struktur kesiswaan.
-

Rencana

kerja

sekolah

dan

rencana

kerja

tahunan disusun dan dirancang pada awal tahun
pelajaran

dengan

melibatkan

semua

warga

sekolah, hasil keputusan rapat sekolah dinotulen
dan di sosialisasikan pada semua warga sekolah
untuk dilaksanakan dan ditindaklanjuti.
-

Sekolah melaksanakan evaluasi diri sekolah dan
Penilaian Kinerja Guru (PKG) sesuai jadwal dan
perencanaan

yang

dibuat

sekolah.

Sesuai

permenagpan dan RB nomor 16/2009 secara
berkala

kepala

sekolah

melaksanakan

pemantauan, pembinaan dan penilaian kinerja
guru

dan

selanjutnya

ada

pengembangan

keprofesian berkelanjutan (PKB).
Untuk

mendukung

sekolah

memiliki

5

administrasi
unit

pendidikan

komputer,

fasilitas

internet dan 1 ruangan untuk laboratorium
komputer

dan

ditangani

oleh

1

tenaga

administrasi.
Sistem informasi yang dikembangkan sekolah
melalui media surat, rapat sekolah dan internet
bagi orang tua/masyarakat yang mempunyai
fasilitas.
7. Standar Pembiayaan

14

Biaya

pengembangan

pendidikan

meliputi

pendidik
biaya

meliputi

pendidikan

biaya
lanjut,

pelatihan dan seminar untuk pendidikan lanjut
sekolah membantu biaya perjalanan untuk diklat
dan

seminar

dengan

transport

yang

telah

ditentukan, biaya untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, kegiatan kesiswaan yang
dibiayai sekolah antara lain kegiatan pramuka, olah
raga, biaya rapat guru.
Benar, pada RKT dan RKAS biaya untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan pembelajaran meliputi biaya
pengadaan bahan habis pakai kegiatan kesiswaan,
biaya rapat, biaya pengadaan soal, biaya personal
dan biaya ulangan sumatif.
8. Standar Penilaian
Guru

selalu

menginformasikan

dan

mensosialisasikan rancangan dan kriteria penilaian
yang ada dalam silabus mata pelajaran pada siswa.
Bentuk dan teknik penilaian yang saya kembangkan
pada silabus meliputi tes tertulis, tes lisan penilaian
sikap, tugas terstruktur, tugas mandiri, portofolio.

4.2.2 HasilWawancara

dengan

Pengawas

pada tanggal 7 Desember 2014
1. Standar Isi
Berdasarkan

hasil

wawancara

dengan

pengawas sekolah dapat dipaparkan sebagai berikut:
Ya,

tugas

pokok

melaksanakan
manajerial

pengawas

pengawasan

pada

satuan

sekolah

adalah

akademik

dan

pendidikan

yang

15

pelaksanaan pembinaan, pemantauan 8 Standar
Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan
pelatihan profesional guru.
Kegiatan kepengawasan dan pemantauan 8
Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan sesuai
jadwal supervisi dan kalender pendidikan dengan
cakupan wilayah sekolah binaan 10 sekolah dan
atau

membimbing

paling

sedikit

60

guru

pendampingan terus saya lakukan pada kepala
sekolah dan guru dalam menyusun kurikulum,
Rencana Kerja Sekolah, Rencana Kerja Tahunan,
Evaluasi Diri Sekolah, Pembimbingan dan Pelatihan
Profesional Guru dan sebagai nara sumber pada
KKKS dan KKKG pada kegiatan seton.
Pada penjabaran Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) ke dalam indikator-indikator
yang dilakukan guru, pengawas selalu mendampingi
dan mengevaluasi kinerja guru maupun kepala
sekolah
penilaian

kegiatan
kinerja

evaluasi
guru

dilakukan
yang

melalui

dilanjutkan

pengembangan keprofesian berkelanjutan, dengan
pendampingan membuat karya ilmiah, Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) termasuk karya seni yang
menjadi kegiatan ekstrakurikuler (pengembangan
diri).
2. Standar Proses
Guru

menyusun

rencana

pelaksanaan

pembelajaran berdasarkan pada silabus yang dibuat
sesuai tujuan dan indikator pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.

16

Dari hasil observasi dan pemeriksaan dokumen
administrasi guru, dalam menyusun RPP guru telah
memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP.
Untuk

melaksanakan

pemantauan

standar

proses di sekolah binaan, saya berpedoman pada
buku kerja pengawas dan menggunakan instrumen
penilaian APKG 1. Untuk menilai RPP dan APKG
2.Untuk menilai pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas hasil dari penilaian guru
kemudian di komunikasikan dan ditindaklanjuti
untuk perbaikan dan peningkatan kualitas guru
dalam mengajar.
Ya, guru-guru di kelas rendah (kelas 1 kelas 2
dan kelas 3) melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan tematik dan untuk kelas tinggi (kelas IV,
kelas V dan kelas VI) menggunakan pendekatan
mata pelajaran sesuai standar proses dan standar
pelayanan minimal.
Evaluasi

kinerja

guru

dilakukan

melalui

prosedur awal tahun ajaran. Penilaian formatif dan
akhir

tahun

memperhasilkan

ajaran

(penilaian

obyektifitas,

adil,

sumatif)
akuntabel,

bermanfaat, transparan, praktik, berorientasi pada
proses, dan berkelanjutan.
Adapun

aspek

yang

dinilai

terkait

dengan

perencanaan, pelaksanaan pembelajaran instrumen
1 instrumen 2 dan instrumen 3 penilaian.
3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
-

Hasil pemantauan disekolah binaan yang saya lakukan
menunjukkan ada guru yang telah memanfaatkan fasilitas
sekolah untuk menggali potensi siswa dalam kegiatan

17

pembelajaran, namun masih ada guru yang belum
maksimal menggali potensi siswa.
Prestasi akademik yang dicapai siswa dalam ujian nasional
tahun 2012/2013 antara lain :
Mata Pelajaran Bhs. Indonesia
8,87
Mata Pelajaran Matematika
8,71
Mata Pelajaran IPA
8,22
Sedangkan untuk tahun 2013 / 2014 mendapat nilai ratarata:
Mata Pelajaran Bhs. Indonesia
8,80
Mata Pelajaran Matematika
8,95
Mata Pelajaran IPA
8,67
Mekanisme penentuan KKM diawali dengan rapat sekolah
saya sebagai pendamping dan narasumber.KKM di
dasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya.
Intake siswa (input peserta didik)
Kompleksitas
masing-masing
KD
mata
pelajaran
kemampuan daya dukung.
Lulusan atau out put sekolah ini 80% dapat ditampung di
SMP atau MTs favorit seperti SMN 1 Dempet, SMPN 2
Dempet, MTs. Demak.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Prosentase guru yang berkualifikasi sarjana
pendidikan untuk PNS ada 6 guru S1 PGSD 1 guru
S1 geografi dan 3 guru Diploma 2 PGSD prosentase
70% sarjana 30% Diploma 2.
Kompetensi pedagogik guru dan kepala sekolah
sejauh

pengamatan

saya

dan

hasil

observasi

menunjukkan sesuai Standar Pelayanan Minimal
kompetensi pedagogik yang dimiliki guru antara lain
menguasai karakteristik peserta didik menguasai
teori

belajar

dan

prinsip-prinsip

pembelajaran,

pengembangan kurikulum, pengembangan potensi
peserta didik, komunikasi dengan peserta didik,
penilaian dan evaluasi.
Kemampuan
kepala
mampu,

sekolah
hal

ini

manajerial
SDN

yang

dimiliki

Harjowinangun

dapat

dilihat

dari

2

oleh
cukup

indikator

18

keberhasilan SDN Harjowinangun 2 meraih prestasi
berbagai bidang dan ada komunikasi dengan warga
sekolah, warga masyarakat dan dinas pendidikan.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Letak sekolah strategi aman dari gangguan
banjir, suasana nyaman dan kondusif, 5 K sebagai
pilar sekolah terpelihara dengan baik dari segi
sarpras baru terpenuhi.Standar pelayanan minimal
sarana dan prasarana aula olah raga, laboratorium
bahasa belum dimulai sekolah namun untuk ruang
kelas cukup representatif.
Untuk standar sarana dan prasarana menurut
data evaluasi diri sekolah dan data inventaris
barang

sekolah

ini

baru

memenuhi

Standar

pelayanan Minimal (SPM) pada kategori 3.
Rasio buku pelajaran terpenuhi 50% dengan
rasio

1:1

untuk

mapel

Bahasa

Indonesia,

Matematika, IPS, IPA, dan PAI sedangkan SBK,
penjaskes, mulok dan buku lainnya terpenuhi
dengan rasio 1: 2 (1 buku untuk 2 peserta didik).
6. Standar Pengelolaan
Ya benar sekolah telah menyusun visi, misi dan
tujuan sekolah sesuai mekanisme dan prinsipprinsip penyusunanya antara lain: melalui rapat
sekolah dengan mengundang semua warga sekolah.
Peran saya sebagai pengawas sebagai nara sumber dan
pendampingan adapun penyusunanya sepenuhnya tanggung
jawab kepala sekolah dan guru terlibat aktif.
Dokumen sekolah untuk RPJM, RKT, RKS dan RKAS ada dan
dikerjakan baik.
Standar pengelolaan umum sekolah ini memenuhi Standar
Nasional Pendidik (SNP) dapat dilihat dari data EDS pada
standar pengelolaan ada pada kategori 4 (SNP).

19

7. Standar Pembiayaan
Dari hasil supervisi yang saya lakukan sekolah
memiliki catatan dan dokumen lengkap tentang
standar pembiayaan seperti buku, kas keuangan
format 1-format 8 perencanaan pembiayaan, RKAS
dan Rencana Strategi Sekolah.
Ya,

saya

terlihat

langsung

melakukan

pendampingan ketika sekolah menyusun RKAS dan
proposal bantuan dan dalam 1 tahun sekolah
melakukan rapat koordinasi pleno dan rapat sekolah
secara rutin.
Standar pembiayaan sesuai Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dilihat pada dokumen EDS dan
lapangan pertanggung jawaban kepala sekolah.
Dana bos dikelola dengan transparan dan baik
jadi sekolah ini tidak menarik iuran selain dana Bos.
8. Standar Penilaian
Sekolah telah menyusun program penilaian
sesuai mekanisme dan prosedur penilaian dengan
mengacu pada standar penilaian.
Hasil penilaian selalu dilaporkan pada semua
warga sekolah, orang tua siswa, pengawas dan dinas
pendidikan.
Penilaian

proses

dan

hasil

pembelajaran

dikembangkan dengan 7 teknik penilaian sebagai
berikut: penilaian tertulis, penyusunan instrumen
penilaian, penilaian unjuk kerja, penilaian sikap,
penilaian
assesment.

produk,

penilaian

portofolio

dan

20

Peran saya sebagai pengawas melakukan pemantauan,
pembinaan dan pembimbingan sehingga standar penilaian di
sekolah dapat dilaksanakan dengan baik.
1. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kepala sekolah/madrasah
meliputi:
a. Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;
b. Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan
dicapai;
c. Menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan
kelemahan sekolah/madrasah;
d. Membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja
tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu;
e. Bertanggungjawab
dalam
membuat
keputusan
anggaran sekolah/madrasah;
f. Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan
keputusan penting sekolah/madrasah. Dalam hal
sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan
tersebut
harus
melibatkan
penyelenggara
sekolah/madrasah.
g. Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif
dari orang tua siswa dan masyarakat;
h. Menjaga dan meningkatan motivasi kerja pendidikan
dan tenaga kependidikan dengan menggunakan sistem
pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas
pelanggaran peraturan dan kode etik;
i. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif
bagi siswa;
j. Bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif
mengenai pelaksanaan kurikulum;
k. Melaksanakan dan merumuskan program supervisi,
serta
memanfaatkan
hasil
supervisi
untuk
meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;
l. Meningkatkan mutu pendidikan;
m. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan
yang diberikan kepadanya;
n. Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan
pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasi
dengan
baik
dan
didukung
oleh
komunitas
sekolah/madrasah;
o. Membantu,
membina
dan
mempertahankan
lingkungan
sekolah/madrasah
dan
program
pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar siswa
dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga
kependidikan;
p. Menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian
sumber daya sekolah/madrasah untuk menciptakan

21

lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien dan
efektif;
q. Menjalin kerja sama dengan orang tua siswa dan
masyarakat
dan
komite
sekolah/madrasah
menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas
yang seragam, dan memobilisasi sumber daya
masyarakat; dan
r. Memberi
contoh/teladan/tindakan
yang
bertanggungjawab;
s. Jawaban dibuktikan dengan adanya buku agenda kerja
kepala sekolah yang berisi tentang pelaksanaan
tupoksi kepala sekolah.
2. Sekolah/madrasah:
a. Mengelola smistem informasi manajemen yang
memadai untuk mendukung administrasi pendidikan
yang efektif, efisien dan akuntabel;
b. Menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif
dan mudah diakses;
c. Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan
untuk melayani permintaan informasi maupun
pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat
berkaitan dengan pengelolaan sekolah/madrasah baik
secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam
dan di dokumentasikan;
d. Melaporkan data informasi sekolah/madarasah yang
telah terdokumentasikan kepada dinas pendidikan
kabupaten/kota.
Petugas khusus adalah petugas yang diangkat
berdasarkan surat keputusan (SK) kepala
sekolah/madarasah, khusus untuk menangani sistem
informasi manajemen.
3. Empat program pengelolaan pembiayaan pendidikan terdiri
atas:
a. Sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana
yang dikelola;
b. Kewenangan
dan
tanggung
jawab
kepala
sekolah/madrasah dalam membelanjakan anggaran
pendidikan sesuai dengan peruntukannya;
c. Pembukuan semua penerima dan pengeluaran;serta
d. Penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada komite
sekolah/madrasah
atau
lembaga
penyelenggara
pendidikan serta institusi di atasnya.
e. Jawaban dibuktikan dengan adanya empat dokumen
program pengelolaan pembiayaan pendidikan.

22

4.2.3 Hasil

Wawancara

dengan

Kepala

Sekolah pada tanggal 24 Desember
2014
1. Standar Isi
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
sekolah dapat dipaparkan sebagai berikut:
Ya,

tugas

pokok

kepala

sekolah

adalah

melaksanakan kegiatan akademik dan manajerial
pada

satuan

pembinaan,

pendidikan

pemantauan

yang
8

pelaksanaan

Standar

Nasional

Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan
profesional guru.
Kegiatan kepengawasan dan pemantauan 8
Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan sesuai
jadwal supervisi dan kalender pendidikan dengan
cakupan wilayah sekolah binaan 10 sekolah dan
atau

membimbing

paling

sedikit

60

guru

pendampingan terus saya lakukan pada kepala
sekolah dan guru dalam menyusun kurikulum,
Rencana Kerja Sekolah, Rencana Kerja Tahunan,
Evaluasi Diri Sekolah, Pembimbingan dan Pelatihan
Profesional Guru dan sebagai nara sumber pada
KKKS dan KKKG pada kegiatan seton.
Pada penjabaran Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) ke dalam indikator-indikator
yang dilakukan guru, pengawas selalu mendampingi
dan mengevaluasi kinerja guru maupun kepala
sekolah
penilaian

kegiatan
kinerja

evaluasi
guru

dilakukan
yang

melalui

dilanjutkan

pengembangan keprofesian berkelanjutan, dengan

23

pendampingan membuat karya ilmiah, Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) termasuk karya seni yang
menjadi kegiatan ekstrakurikuler (pengembangan
diri).
2. Standar Proses
Guru

menyusun

rencana

pelaksanaan

pembelajaran berdasarkan pada silabus yang dibuat
sesuai tujuan dan indikator pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
Dari hasil observasi dan pemeriksaan dokumen
administrasi guru, dalam menyusun RPP guru telah
memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP.
Ya, guru-guru di kelas rendah (kelas 1 kelas 2
dan kelas 3) melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan tematik dan untuk kelas tinggi (kelas IV,
kelas V dan kelas VI) menggunakan pendekatan
mata pelajaran sesuai standar proses dan standar
pelayanan minimal.
Evaluasi

kinerja

guru

dilakukan

melalui

prosedur awal tahun ajaran.Penilaian formatif dan
akhir

tahun

memperhasilkan

ajaran

(penilaian

obyektifitas,

adil,

sumatif)
akuntabel,

bermanfaat, transparan, praktik, berorientasi pada
proses, dan berkelanjutan.
Adapun

aspek

yang

dinilai

terkait

dengan

perencanaan, pelaksanaan pembelajaran instrumen
1 instrumen 2 dan instrumen 3 penilaian.
3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Hasil pemantauan disekolah yang saya lakukan
menunjukkan bahwa ada beberapa guru yang telah
memanfaatkan fasilitas sekolah untuk menggali

24

potensi siswa dalam kegiatan pembelajaran, namun
masih ada guru yang belum maksimal menggali
potensi siswa.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Prosentase guru yang berkualifikasi sarjana
pendidikan untuk PNS ada 6 guru S1 PGSD 1 guru
S1 geografi dan 3 guru Diploma 2 PGSD prosentase
70% sarjana 30% Diploma 2.
Kompetensi pedagogik guru sejauh pengamatan
saya

dan

hasil

observasi

menunjukkan

sesuai

Standar Pelayanan Minimal kompetensi pedagogik
yang

dimiliki

guru

antara

lain

menguasai

karakteristik peserta didik menguasai teori belajar
dan prinsip-prinsip pembelajaran, pengembangan
kurikulum, pengembangan potensi peserta didik,
komunikasi dengan peserta didik, penilaian dan
evaluasi.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Letak sekolah strategi aman dari gangguan
banjir, suasana nyaman dan kondusif, 5 K sebagai
pilar sekolah terpelihara dengan baik dari segi
sarpras baru terpenuhi.Standar pelayanan minimal
sarana dan prasarana aula olah raga, laboratorium
bahasa belum dimulai sekolah namun untuk ruang
kelas cukup representatif.
Untuk standar sarana dan prasarana menurut
data evaluasi diri sekolah dan data inventaris
barang

sekolah

ini

baru

memenuhi

pelayanan Minimal (SPM) pada kategori 3.

Standar

25

Rasio buku pelajaran terpenuhi 50% dengan
rasio

1:1

untuk

mapel

Bahasa

Indonesia,

Matematika, IPS, IPA, dan PAI sedangkan SBK,
penjaskes, mulok dan buku lainnya terpenuhi
dengan rasio 1: 2 (1 buku untuk 2 peserta didik).
6. Standar Pengelolaan
Ya benar sekolah telah menyusun visi, misi dan
tujuan sekolah sesuai mekanisme dan prinsipprinsip penyusunanya antara lain: melalui rapat
sekolah dengan mengundang semua warga sekolah.
7. Standar Pembiayaan
Dari hasil supervisi yang saya lakukan sekolah
memiliki catatan dan dokumen lengkap tentang
standar pembiayaan seperti buku, kas keuangan
format 1-format 8 perencanaan pembiayaan, RKAS
dan Rencana Strategi Sekolah.
Ya,

saya

terlihat

langsung

melakukan

penyusunan RKAS dan proposal bantuan dan dalam
1 tahun sekolah melakukan rapat koordinasi pleno
dan rapat sekolah secara rutin.
Standar pembiayaan sesuai Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dilihat pada dokumen EDS dan
lapangan pertanggung jawaban kepala sekolah.
Dana bos dikelola dengan transparan dan baik
jadi sekolah ini tidak menarik iuran selain dana Bos.
8. Standar Penilaian
Sekolah telah menyusun program penilaian
sesuai mekanisme dan prosedur penilaian dengan
mengacu pada standar penilaian.

26

Hasil penilaian selalu dilaporkan pada semua
warga sekolah, orang tua siswa, pengawas dan dinas
pendidikan.
Penilaian

proses

dan

hasil

pembelajaran

dikembangkan dengan 7 teknik penilaian sebagai
berikut: penilaian tertulis, penyusunan instrumen
penilaian, penilaian unjuk kerja, penilaian sikap,
penilaian

produk,

penilaian

portofolio

dan

assesment.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan instrumen evaluasi diri sekolah yang
terdiri dari 8 (delapan) Standar Nasional terdiri atas
sejumlah komponen dan indikator dapat dibahas hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Standar isi
Dokumen kurikulum di sekolah lengkap dan
ada proses pengembangan dan evaluasi kurikulum
ada 2 komponen: 1) kurikulum sudah sesuai dan
relevan

2)

Sekolah

menyediakan

kebutuhan

pengembangan peserta didik.
Ada 3 indikator pada standar isi yang sudah
dilaksanakan sekolah, yaitu:
a. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan menggunakan panduan yang disusun
BSNP.
b. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan
karakteristik

daerah,

kebutuhan

sosial

masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik
dan kebutuhan peserta didik.

27

c. Kurikulum telah menunjukkan adanya alokasi
waktu, rencana program remedial dan pelayanan
bagi siswa.
2. Standar Proses
Dokumen silabus semua mata pelajaran sudah
lengkap dan sesuai dengan standar dengan uraian
sebagai berikut:
a. Silabus dikembangkan berdasarkan standar isi,
pengembangan silabus dilakukan guru secara
mandiri dan kelompok.
b. Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP)

disusun dan dilaksanakan berdasarkan prinsipprinsip perencanaan pembelajaran.
c. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah,
guru

menggunakan

buku

panduan,

buku

pengayaan, buku referensi dan sumber belajar
lain.
d. Pembelajaran

dilaksanakan

dengan

memakai

metode yang variasi dan menyenangkan.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Peserta didik dapat mencapai target akademis
yang diharpkan, memperlihatkan kemajuan yang
lebih

baik

dalam

diharapkan.Hal

ini

mencapai
disebabkan

target
karena

yang
mereka

memiliki motivasi belajar dan rasa percaya diri yang
tinggi, meskipun belum mampu mengekspresikan
diri

dalam

mengungkapkan

pendapat

mereka

dengan jelas.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pada Standar Tendik ini, pemenuhan jumlah
tenaga pendidik dan kependidikan sudah memadahi

28

sesuai

standar

yang

diharapkan,

antara

lain

meliputi :
a. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan
sudah memadai.
b. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
sudah memadai sesuai syarat minimal yang
ditentukan.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Pada standar sarana dan prasarana sekolah ini
belum memenuhi standar pelayanan minimal terkait
dengan ukuran ruang, jumlah ruangan, persyaratan
untuk vensilasi, ada 12 ruang kelas, 1 ruang
perpustakaan, 1 ruang laboratorium komponen dan
1 ruang kantor.
Sekolah belum memiliki dan menggunakan alat
serta sumber belajar sesuai standar pelayanan
minimal.Bangunan yang ada di sekolah aman bagi
peserta didik, namun masih belum nyaman dan
memberi

kemudahan

bagi

peserta

didik

yang

berkebutuhan khusus.
6. Standar Pengelolaan
Pada standar pengelolaan ini indikator yang ada
pada SPM dari kegiatan sekolah yang sudah dapat
dilaksanakan meliputi:
a. Sekolah merumuskan visi, misi dan tujuan
sekolah

serta

disosialisasikan

pada

warga

sekolah.
b. Sekolah merumuskan rencana kerja sekolah yang
terdiri dari (RKT, RKS dan RKAS)
c. Sekolah mengelola informasi secara efektif.

29

d. Semua warga sekolah terlibat secara aktif dalam
pengelolaan akademis dan non akademis.
7. Standar Pembiayaan
Pada

standar

pembiayaan

kegiatan

yang

dilaksanakan sekolah sudah memenuhi Standar
Pelayanaan Minimal meliputi:
-

Perumusan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
(RKAS) merujuk pada peraturan pemerintah.

-

Penyusunan anggaran dan rencana keuangan
sekolah

sudah

transparan,

berusaha

efisien

dan

dilakukan
akuntabel

secara

terutama

anggaran biaya operasional sekolah.
Standar

pembiayaan

adalah

standar

yang

mengatur komponen dan besarnya operasi satuan
pendidikan yang berlalu selama 1 tahun. Biaya
operasi satuan pendidikan adalah bagian dari dana
pendidikan

yang

diperlukan

untuk

membiayai

kegiatan operasi satuan pendidikan agar kegiatan
pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan
secara teratur dan berkelanjutan.
Adapun komponen yang ada pada RKS dan RKT
pada dokumen sekolah adalah:
a. Biaya

pengembangan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan meliputi biaya pendidikan lanjut,
pelatihan, seminar dan lain-lain termasuk yang
dibiayai

oleh

pemerintah/pemerintah

daerah,

yayasan, maupun lembaga lain.
b. Modal

kerja

tetap

adalah

anggaran

yang

disediakan untuk membiayai gaji pendidik dan
tenaga kependidikan, biaya operasi pendidikan
dan

biaya

pendidikan

tidak

langsung

agar

30

terlaksanan proses pembelajaran secara teratur
dan berkelanjutan.
c. Pengeluaran gaji guru serta tunjangan yang
melekat pada gaji (insentif, dan tunjangan lain)
pada tahun berjalan.
d. Gaji tenaga kependidikan serta tunjangan yang
melekat pada gaji pada tahun berjalan.
e. Biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
pembelajaran antara lain: pengadaan alat peraga,
penyusunan modul, buku teks pelajaran, CD
pembelajaran, kamus, globe, peta, ensiklopedi,
dan sejenisnya.
f. Kegiatan

kesiswaan

sekolah/madrasah

yang

antara

dibiayai

lain:

kegiatan

pramuka, kerohanian, olahraga, UKS/M, dan lain
sebagainya.
g. Biaya

untuk

pengadaan

alat

tulis

sekolah/madrasah misalnya: pengadaan pensil,
pena,

penghapus,

buku-buku

penggaris,

administrasi,

stapler,

pengadaan

kertas,
atau

fotocopy dan lain sebagainya.
h. Biaya

pengadaan

bahan

habis

pakai

sekolah/madrasah misalnya: pengadaan bahanbahan praktikum, tintan, bahan kebersihan dan
sebagainya.
i. Biaya

untuk

pengadaan

alah

habis

pakai

sekolah/madrasah seperti: alat-alat olahraga, set
alat jahit, alat kebersihan dan sebagainya.
j. Biaya rapat yang dibiayai antara lain: rapat
penerimaan siswa baru, rapat evaluasi semester
siswa, rapat kenaikan kelas, rapat kelulusan,

31

rapat pemecahan masalah, rapat koordinasi,
rapat wali murid dan lain sebagainya.
k. Biaya

untuk

pengadaan

transport

atau

perjalanan dinas di antaranya: perjalanan dinas
kepala

sekolah/madrasah,

guru,

dan

tenaga

kependidikan.
l. Biaya

untuk

pengadaan

soal

ulangan/ujian

seperti: ulangan umum, ujian akhir tertulis,
penyusunan soal UAS, penyusunan soal ulangan
umum dan sebagainya.
m. Biaya untuk pengadaan daya dan jasa misalnya:
listrik, telepon, dan air. Jawaban dibuktikan
dengan adanya alokasi dana dalam RKA-S/M dan
laporan keuangan daya dan jasa.
n. Biaya untuk mendukung kegiatan operasi tidak
langsung di antaranya: uang lembur, konsumsi,
asuransi

dan

lain-lain.

Jawaban

dibuktikan

dengan adanya RKA-S/M dan laporan keuangan.
o. Biaya operasi sekolah digunakan untuk: (1)
kesejahteraan

warga

sekolah/madrasah,

(2)

pengembangan guru dan tenaga kependidikan (3)
sarana prasarana, (4) pengembangan kurikulum
dan kegiatan pembelajaran, dan (5) kegiatan
ketatausahaan.
p. Sekolah/madrasah membantu siswa yang kurang
mampu

secara

ekonomi,

misalnya

melalui

pengurangan dan pembebasan biaya pendidikan
(iuran

komite),

pemberian

beasiswa

dan

sebagainya untuk membantu siswa dari keluarga
kurang mampu agar dapat mengikuti pendidikan
secara

teratur

dan

berkelanjutan.

Bantuan

32

pemerintah,

pemerintah

daerah,

maupun

lembaga lain dapat dimasukkan sebagai bantuan.
q. Biaya

personal

dikeluarkan

lain

oleh

adalah
siswa

biaya
selain

yang
uang

sekolah/madrasah. Empat jenis pengutan biaya
personal meliputi:
a. Biaya ujian
b. Biaya praktikum
c. Biaya perpisahan; dan
d. Biaya studi tour.
8. Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan yang dilaksanakan
berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen
penilaian

hasil

belajar

peserta

didik

sesuai

permendiknas nomor 20 tahun 2007.Penilaian yang
dilakukan di sekolah ini meliputi penilaian hasil belajar
oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah
(ujian nasional).Teknik penilaian yang digunakan guru
meliputi “tes tertulis, tes lisan, penilaian sikap, tugas
terstruktur, tugas mandiri, portofolio, penilaian produk
(hasil kreativitas) dan unjuk kerja.
Dokumen

penilaian

yang

dibuat

oleh

guru

meliputi 1) rancangan penilaian dalam silabus 2) bukti
fisik buku penilaian 3) catatan laporan penilaian
akhlak siswa, penilaian kepribadian dari guru PKn dan
laporan hasil taraf seraf siswa.
Guru menginformasikan rancangan dan kriteria
penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran,
sebanyak 96% silabus memuat teknik penilaian, teknik
penilaian yang ada pada silabus telah sesuai dengan

33

indikator pencapaian Kompetensi Dasar (KD) guru
menggunakan

berbagai

teknik

penilaian,

guru

mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan
hasil belajar dan kesulitan belajar siswa
Pada standar penilaian ini, komponen indikator
yang telah dilaksanakan sekolah meliputi:
-

Guru-guru

telah

melaksanakan

penilaian

terhadap peserta didik secara periodik, tapi
belum sesuai rencana penilaian.
-

Guru-guru menerapkan berbagai teknik dan
bentuk penilaian sesuai dengan target komponen
yang ingin di ukur.

-

Belum semua guru menyampaikan hasil evaluasi
mata pelajaran serta hasil penilaian peserta didik
kepada kepala sekolah dan orang tua peserta
didik.
Sekolah

-

belum

membuat

lapangan

hasil

penilaian kepada orang tua secara rutin dan
berkala.
.

34

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45