Tatacara Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Perdagangan Kabupaten Simalungun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah salah satu proses yang harus dilewati

  dan dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara, oleh sebab itu mahasiswa/i diwajibkan melakukan riset dan pengumpulan data yang diperlukan untuk pembuatan Tugas Akhir melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang akan saya laksanakan melalui Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT ) Perdagangan Kabupaten Simalungun. Dalam hal ini saya tertarik untuk membahas dan melakukan risat mengenai Tatacara Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaran Bermotor pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Perdagangan Kabupaten Simalungun.

  Pada saat ini sektor perpajakan memegang peranan penting sebagai sumber penerimaan utama Negara, baik itu penerimaan oleh pmerintah pusat maupun pemerintah daerah. Berdasarkan pelaku pemungutannya, pajak dapat dibedakan atas dua yaitu pajak pusat dan pajak daerah.

  Pendapatan asli daerah antara lain berupa Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah guna meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat.

   Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan penerimaan daerah berasal dari

  Pendapatan Asli Daerah (PAD) dituntut kerjasama dari semua pihak khususnya masyarakat yang mempunyai andil cukup besar dalam meningkatkan pembangunan daerah. Serta peranan kemampuan dan keahlian dari aparat pemerintah dalam mengelola sumber-sumber pemasukan daerah secara optimal sangat diperlukan.

  Dalam hal ini salah satu lembaga pemerintahan yang berperan aktif dalam mengelola pendapatan asli daerah adalah Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Perdagangan Kabupaten Simalungun.

  Menurut Undang- Undang Nomor 28 tahun 2009, pajak daerah terbagi atas Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota, sebagai berikut : 1.

  Pajak Provinsi yaitu pajak daerah yang dipungut oleh Provinsi, yang terdiri dari : a.

  Pajak Kendaraan Bermotor b.

  Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

  d.

  Pajak Air Permukaan.

  e.

  Pajak Rokok 2. Pajak Kabupaten/Kota yaitu pajak yang dipungut oleh daerah kabupaten/kota, yang terdiri dari : a.

  Pajak Hotel b.

  Pajak Restoran c. Pajak Hiburan d.

  Pajak Reklame e.

  Pajak Penerangan Jalan f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan g.

  Pajak Parkir h. Pajak Air Tanah i. Pajak Sarang Burung Walet j. Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan k.

  Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Berbagai jenis pajak diatas merupakan sumber pendapatan daerah yang memiliki potensial adalah Pajak Kendaraan Bermotor. Oleh karena itu, dengan melihat kenyataan di lapangan semakin banyak masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor tentunya akan menambah pemasukan pemerintah daerah. Dan adanya mata kuliah Pajak dan Retribusi Daerah menjadi dasar teori dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) yang menjadi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.

  Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk menulis laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini dengan judul, “TATACARA

  

PELAKSANAAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

PADA KANTOR SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP

(SAMSAT) PERDAGANGAN KABUPATEN SIMALUNGUN”.

B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

  Praktik Kerja Lapangan Mandiri merupakan salah satu syarat yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU).

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

  Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah :

  1.1 Untuk mengetahui Tata Cara Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor.

  1.2 Untuk mengetahui Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor.

  1.3 Untuk mengetahui Tarif Pajak Kendaraan Bermotor.

  1.4 Untuk mengetahui saat Terutang Pajak Kendaraan Bermotor.

  1.5 Upaya-upaya yang dilakukan SAMSAT Perdagangan untuk menyadarkan wajib pajak dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

2.1 Bagi Mahasiswa a.

  Untuk mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan pembayaran pajak kendaraan bermotor pada kantor SAMSAT.

  b.

  Menambah motivasi belajar dan mengetahui dunia kerja yang sebenarnya.

  c.

  Menjadikan mahasiswa sebagai tenaga ahli yang siap pakai terutama dibidang perpajakan d.

  Mampu berkomunikasi pada orang lain.

  e.

  Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan potensi yang ada didalam dirinya tentang pengetahuan administrasi perpajakan.

2.2 Bagi SAMSAT a.

  Dengan dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bagi mahasiswa dituntut keikut sertaan terhadap instansi baik berupa saran maupun kritikan yang bersifat membangun yang menjadi sumber masukan untuk meningkatkan kinerja di lingkungan instansi tersebut.

  b.

  Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Dinas Pendapatan Perdagangan khususnya SAMSAT Perdagangan dengan lembaga pendidikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU).

  

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

  a.

  Memberikan keterampilan mahasiswa khususnya di bidang perpajakan.

  b.

  Memperkenalkan sumber daya Manusia Universitas Sumatera Utara Khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.

  c.

  Membuka interaksi antara dosen dan instansi pemerintahan khususnya dalam ilmu pengetahuan melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

C. Uraian teoritis

  1. Pengertian Pajak

  Menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH (dalam Mardiasmo,2008:1), pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa imbal (kontra pretasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

  2. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor

  Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.

2.1 Subjek dan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

  Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor. Sedangkan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan Bermotor.

  2.2 Objek Pajak Kendaraan Bermotor

  Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor oleh orang pribadi atau badan.

  2.3 Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor

  Untuk Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah hasil perkalian dari 2 (dua) unsur pokok: a.

  Nilai Jual Kendaraan Bermotor; dan b.

  Bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/ayau pencemaran lingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor.

  2.4 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor a.

  Untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama paling rendah sebesar 1% (satu persen) dan paling tinggi sebesar 2% (dua persen). Dan untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua dan seterusnya tarif dapat ditetapkan secara progresif paling rendah sebesar 2% (dua persen) dan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen).

  b.

  Untuk kendaraan bermotor umum paling rendah 0.5% (nol koma lima persen) dan paling tinggi sebesar 1% (satu persen) c.

  Untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar paling rendah 0.1% (nol koma satu persen) dan paling tinggi sebesar 0.2% (nol koma dua persen)

2.5 Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Terutang

  Pajak Kendaraan Bermotor dikenakan untuk Masa Pajak 12 (dua belas) bulan berturut-turut terhitung mulai saat pendaftaran Kendaraan Bermotor.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

  Melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), Penulis ingin mengetahui beberapa masalah berikut :

  1 Tata cara perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor pada kantor SAMSAT Perdagangan Kabupaten Simalungun

  2 Sanksi Administrasi dan denda yang dikenakan pada Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

  3 Persyaratan yang perlu dilengkapi Wajib Pajak dalam Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

  Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi yang sesuai, maka metode yang digunakan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

  Pada tahap ini penulis melakukan pengajuaan judul kepada Ketua Program studi Diploma III Administasi Perpajakan, penentuan judul, persetujuan judul oleh Ketua Program studi Diploma III Administasi Perpajakan, menyusun proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri, seminar proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri, persetujuan proposal Praktik Kerja lapangan Mandiri, penentuan dosen pembimbing oleh Ketua Program studi Diploma III Administrasi Perpajakan, konsultasi dengan dosen pembimbing, serta membuat surat izin Praktik Kerja Lapangan Mandiri ke instansi yang dituju.

  2. Studi Literatur

  Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber pustaka seperti undang-undang, buku-buku pajak, dan literatur lain yang berhubungan dengan objek PKLM.

  3. Observasi Lapangan

  Dilakukan pengamatan langsung SAMSAT Perdagangan Kabupaten Simalungun mengenai objek studi khususnya tatacara pembayaran pajak kendaraan bermotor.

  4. Pengumpulan Data a.

  Data Primer Bersumber dari pihak yang mengetahui tentang Pajak Kendaraan Bermotor khususnya pada kantor SAMSAT Perdagangan Kabupaten Simalungun.

  b.

  Data Sekunder Bersumber dari buku-buku tentang perpajakan , serta buku-buku lain yang berhubungan dengan pajak daerah.

F. Metode Pengumpulan Data

  Adapun cara pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Wawancara (Interview)

  Yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak terkait mengenai hal-hal yang terkait dengan masalah yang diteliti.

  2. Daftar Observasi (Observation Guide)

  Yaitu penulis terjun langsung ke lapangan dengan melihat, mendengarkan, dan meneliti secara langsung, tujuannya adalah untuk memperoleh sumber data yang diperlukan.

  3. Daftar Dokumentasi (Optional Guide)

  Yaitu dengan menggunakan dokumen-dokumen resmi mengenai tata cara peaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang

  menjadi dasar pemilihan dalam penyusunan laporan, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, metode praktik, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan laporan.

  BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM Pada bab ini diuraikan tentang gambaran umum objek lokasi PKLM BAB III : GAMBARAN DATA DAN HASIL PKLM Pada bab ini penulis menguraikan ketentuan yang mengatur tentang

  pelaksanaan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan lain- lain yang dilakukan selama melakukan Praktik Kerja Lapangan

  BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI Pada bab ini penulis akan membahas dan menganalisa kemudian

  mengadakan evaluasi serta interprestasi untuk menjawab perumusan masalah yang diajukan.

  BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis mengemukakan tentang kesimpulan dan saran

  mengenai objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri dan permasalahan yang penulis hadapi selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dilapangan.

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

4 52 77

Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

0 43 65

Tatacara Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Perdagangan Kabupaten Simalungun

7 95 58

Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Pada Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Medan Utara

17 122 48

Tata Cara PelaksanaanPembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

1 47 81

Mekanisme Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

3 73 57

Mekanisme Penetapan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) UPTD Pematangsiantar

2 35 76

Sosialisasi Politik Dalam Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Melalui Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Online

0 37 160

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK A. Pengertian Pajak Daerah dan Pajak Kendaraan Bermotor - Tatacara Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Perdagangan Kabupaten Simalungun

0 0 26

Tatacara Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Perdagangan Kabupaten Simalungun

0 0 14