Hukum Perusahaan di Magister Kenotariatan FH UGM 2016

MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS GADJAH MADA

HUKUM PERUSAHAAN
(Persekutuan Perniagaan)

Veri Antoni
Departemen Hukum Bisnis/Dagang, Fakultas Hukum, UGM
081807102413, [email protected], [email protected]

HUKUM PERUSAHAAN (BISNIS )DALAM KERANGKA HUKUM
SECARA UMUM BERDASARKAN PENGOLONGAN HUKUM KLASIK
HUKUM
HUKUM PUBLIK
HTN

HAN

H. PIDANA


H. ACARA

HUKUM PRIVAT
HUKUM PERDATA
HUKUM
DAGANG/HUKUM
PERUSAHAAN

HUKUM -HUKUM BARU LAINNYA
(Hukum Perburuhan, Hukum Paja, Hukum Hubungan Industrial, dan lain-lain)

HUBUNGAN HUKUM PERDATA DENGAN HUKUM DAGANG

• Hukum Perdata merupakan Hukum Umum dari Hukum
Dagang.

• Hukum Umum: aturan hukum yang berlaku pada umumnya.
• Hukum Khusus: aturan hukum yang berlaku untuk hal-hal
yang khusus saja.
• Misalya, Mengatur perj/perikatan ex Buku III KUHPer ,

khusus tg perj/perikatan di lapangan bisnis;
• Berlakunya asas hukum “lex specialist derogat legi
hukum
bersifat
khusus
generale”ketentuan
mengesampingkan ketentuan hukum bersifat khusus,
sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD), “Ketentuan dalam KUH Perdata
sepanjang tidak dilakukan penyimpangan dalam KUHD
masih tetap berlaku”.

PENGERTIAN PERUSAHAAN
• Pengertian paling sederhana Hukum Dagang adalah
Hukum bagi Pedagang.
• Ps 2 ( lama ) WvK/KUHD : Kooplieden zijn diegenen
welke daden van koophandel uitoefenen en daarvan
hun gewoon beroep maken
• Pedagang : mereka yang menjalankan perbuatan
perniagaan sebagai pekerjaan sehari-hari.

• Daden van koophandel (perbuatan perniagaan):
Perbuatan membeli barang untuk dijual lagi.

lanjutan
Beberapa Kelemahan:
• Pedagang : melakukan perbuatan perniagaan;
• Perbuatan Perniagaan : membeli barang untuk dijual
lagi;
• Perkembangan bisnis tidak selalu demikian,
berdagang bisa hanya dengan menjadi agen, suplier,
konsinyasi, semuanya tidak membeli barang, tapi
melakukan kegiatan dagang.
• Catatan
Misalnya, agen bukanlah pihak yang membeli barang
untuk dijual, begitu juga dengan supplier dan lain
sebagainya. Sehingga rumusan tersebut dirasa tidak
tepat lagi.

Lanjutan..
• Kemudian 2 Juli 1934, Ps 2 sd 5 WvK dihapus,

termasuk istilah koollieden/koophandel dalam WvK
diganti dengan istilah bedrijf/bedrijfshandelinghen
; atau Perusahaa .
• Penggantian istilah tersebut tdk disertai authentieke
interpretatie ;
• Diserahkan kepada doktrin dan yurisprudensi untuk
memberikan tafsiran resmi tentang apa yang
dimaksud dengan Perusahaan.

Lanjutan..
Baik berdasarkan Memorie van Toelichting dari
Minister van Justitie maupun Doktrin (Molengraaff,
Polak) dan Yurisprudensi, baru dapat dikatakan ada
perusahaan, APABILA:
1. pihak yang berkepentingan bertindak secara
tidak terputus-putus,
2. terang-terangan,
3. didalam kedudukan tertentu,
4. berhubungan dengan pihak ketiga,
5. dengan tujuan mendapatkan laba, dan

6. semuanya dicacat dalam pembukuan.

La juta …
• Indonesia telah membuat rumusan resmi pengertian
Perusahaan, antara lain:
1. UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan,
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang
menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan
terus-menerus dan yang didirikan, bekerja serta
berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia,
untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba .
2. UU No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan,
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan
kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang
diselenggarakan oleh orangperorangan maupun badan
usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan
hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah
Negara Republik Indonesia .


La juta …
• UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Perusahaan
adalah :
a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak,
milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik
badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara
yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar
upah atau imbalan dalam bentuk lain;
b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang
mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain
dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
• Jika dibedah unsur-unsurnya , unsur-unsur seperti yang
dikemukakan para ahli Belanda tersebut ada di dalam
pengertian Perusahaan dalam UU Indonesia tersebut.

PENGATURAN(SUMBER HUKUM PERUSAHAAN)
• KUHPerdata (Persekutuan Perdata)
• KUHDagang (Firma dan CV)
• UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan

• UU No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
• UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
dan UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN
• UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi
• Berbagai undang-undang terkait dengan sektor
usaha dan kegiatan perusahaan

PERUBAHAN DAN PENCABUTAN BEBERAPA
KETENTUAN DALAM KUHD OLEH UNDANG-UNDANG
No

Tahun

Dasar
Perubahan/Pencabut
an

Materi

1


1927

STB 1927 No 146

SBL PERUBAHAN : PEDAGANG WAJIB MEMELIHARA BUKU HARIAN DAN
BUKU COPI, DGN ADANYA STB TSB DI ATAS WAJIB MENGADAKAN
CATATAN MENGENAI KEKAYAAN PERUSAHAAHAN NYA MNRT SYARAT YG
DIMINTA OLEH PERUSAHAAN

2

1938

STB 1938 No. 276

PSL 2 S/D PSL 5 DICABUT
DILANSIR PENGERTIAN MENJALANKAN PERUSAHAN
DIKATAKAN MENJALANKAN PERUSAHA AN APBL IA SECARA TERUS
MENERUS TERANG-TERANGAN DAN TDK TERPUTUS PUTUS BERHUB.

DGN PIHAK KETIGA UTK TUJUAN MENCARI KEUNTUNGAN
DGN ADANYA PENCABUTAN INI KUHD YG SEMULA HUKUMNYA
PEDAGANG BERUBAH
MENJADI HUKUMNYA ORANG YANG MEN - JALANKAN PERUSAHAAN
- DGN KATA LAIN PENGERTIAN PEDAGANG DAN PERBUATAN
PERNIAGAAN DICABUTPENGERTIANNYA DISERAHKAN DALAM
PRAKTEK.
PENGERTIAN YURIDIS SEKARANG ADALH SUATU BENTUK USAHA YANG
MENJALAN KAN SUATU JENIS USAHA YG TERUS ME- NERUS DAN
TERANG-TERANGAN DAN DI DIRIKAN SERTABERKEDUDUKAN DI NKRI
UNTUK TUJUAN MENDAPAT LABA ATAU KEUNTUNGAN (PSL 1 UU No. 3
THN 1982)

Lanjutan..
No

Tahun

Dasar
Perubahan/Pencabut

an

Materi

3

1995
dan
2007

UU No. 1 Tahun 1995
tentang
PerseroanTerbatas ,
yang kemudian
dicabut dengan UU
No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan
Terbatas

Dgn Diundangkan UU No. 5 Thn 1995, yang

kemudian dicabut dengan UU No. 40 Tahun
2007, maka Bagian Ketiga Buku I KUHD
dinyatakan Tidak Berlaku Lagi
UU No 5 Tahun 995 dan UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. TERBATAS

4

1998

UU No 8 Tahun 1998
tentang Dokumen
Perusahaan

UU No 8 Tahun 1998 mencabut ketentuan
Pasal 6 KUHD.
UU No. 8 Tahun 1998 mengatur tentang
Dokumen Perusahaan.

BEBERAPA KEWAJIBAN PERUSAHAAN
• Kewajiban Daftar Perusahaan dan Penyampaian Laporan
Keuangan (UU No. No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan)—Kemendag RI.
• Kewajiban Membuat Dokumen Perusahaan (UU No. 8 Tahun
1997)
• Kewajiban Di Bidang Domisili Perusahaan
• Kewajiban Di Bidang Ketenagakerjaan:
 Wajib Lapor Ketenagakerjaan,
 Peraturan Perusahaan,
 Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek),
 Upah Minimum Provinsi (UMP)
• Kewajiban Di Bidang Perpajakan (Nomor Pokok Wajib Pajak
NPWP /Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP
• Mengurus berbagai Perizinan (SIUP, SITU, dan H0), dll

WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN (UU No. 3 Tahun 1982)
PERUSAHAAN
KECIL
PERORANGAN

PENGUSAHA

WAJIB

DAFTARKAN
PERUSAHAAN
NYA

KECUALI

PERUSAHAAN
JAWATAN

DAFTAR PERUSAHAAN
• Daftar catatan resmi yg diadakan mnrt/berdasarkan
ketentuan UU ini dan atau perat. Perudangan pe
laksanaannya dan memuat hal-hal yg wajib
didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan
oleh pe jabat yg berwenang dari kantor pendaftaran
perusahaan—Pasal 1 huruf a UU No. 3 Tahun 1982

TUJUAN DAN SIFAT DAFTAR
PERUSAHAAN
• PublikasiMencatat bahan-bahan keterangan
yang dibuat secara benar dari suatu
perusahaan dan merupakan sumber informasi
resmi untuk semua pihak yang
berkepentingan mengenai identitas, data,
serta keterangan lainnya tentang perusahaan
yang tercantum dalam Daftar Perusahaan
dalam rangka menjamin kepastian berusaha.
• Bersifat terbuka untuk semua pihak

KEWAJIBAN DAFTAR PERUSAHAAN
• Setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan KECUALI Perusahaan Negara yang berbentuk
Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan Perusahaan Kecil
Perorangan (dijalankan oleh anggota keluarga).
• Pendaftaran dilakukan pada kantor tempat pendaftaran
perusahaan yang ditetapkan oleh Menteri.
• Apakah PERJAN masih ada? Cek UU BUMN!
• Perusahaan yang dimaksud adalah:
 Badan Hukum Termasuk Koperasi
 Persekutuan
 Perorangan
 Perusahaan lain selain perusahaan tersebut di atas

MATERI YANG DIDAFTARKAN
• Lihat Pasal 11 – 16 UU No. 3 Tahun 1982
• Bandingkan dengan Contoh Tanda Daftar
Perusahaan!

SANKSI
• Dgn sengaja atau kelalaian tidak memenuhi
kewajiban diancam pidana penjara selamalamanya 3 bulan atau denda rp.3.000.000,--tindak
pidana ini merupakan kejahatan
• Dgn segaja mendaftarkan keliru / tdk lengkap
diancam pidana 3 bln atau denda rp. 1.000.000,-tindak pidana ini merupakan pelanggaran

WAJIB MEMBUAT DOK.PERUSAHAAN (UU No. 8
Tahun 1997)
NERACA
CATATAN
LABA RUGI
DOK KEU.

DOK. PRSH

TERDIRI

BUKTI
PEMBUKUAN
DATA
PENDUKUNG

DATA
DOK.LAIN
TULISAN
LAIN

DOKUMEN PERUSAHAAN
• Pada awalnya diatur dalam Pasal 6 KUHD
• Ketentuan ini sekarang telah dicabut & diatur lebih
lanjut oleh UU Dokumen perusahaan
• Dokumen perusahaan adalah data, catatan, dan atau
keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh
perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya,
baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun
terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat
dilihat, dibaca, atau didengar.

Lanjutan..
• Dokumen perusahaan terdiri dari DOKUMEN
KEUANGAN dan DOKUMEN LAINNYA.
• Dokumen Keuangan terdiri dari: catatan, bukti
pembukuan, dan data pendukung administrasi
keuangan, yang merupakan bukti adanya hak dan
kewajiban perusahaan.
• Dokumen lainnya terdiri dari: data atau setiap tulisan
yang berisi keterangan yang mempunyai nilai guna
bagi perusahaan meskipun tidak terkait langsung
dengan dokumen keuangan.

Lanjutan..
• Catatan terdiri: neraca tahunan, perhitungan
laba rugi tahunan, rekening, jurnal transaksi
harian.
• Bukti pembukuan terdiri dari warkat-warkat
yang digunakan sebagai dasar pembukuan
yang mempengaruhi perubahan kekayaan,
utang, dan modal.
• Lihat Pasal 2 – 7 UU No. 8 Tahun 1997.

PENGALIHAN DAN LEGALISASI
• Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam mikrofilm
atau media lainnya.
• Pengalihan Dokumen Perusahaan Wajib Dilegalisasi.
• Legalisasi dapat dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau
pejabat di lingkungan atau pejabat di lingkungan perusahaan
yang ditunjuk dan harus dibuatkan berita acaranya.
• Legalisasi adalah tindakan pengesahan isi dokumen
perusahaan yang dialihkan atau ditransformasikan ke dalam
mikrofilm atau media lain atau menyatakan bahwa isi
dokumen perusahaan yang terkandung di dalamnya sesuai
dengan aslinya.
• Dokumen Perusahaan yang telah dialihakan merupakan alat
bukti yang sah.

BERITA ACARA DAN DAFTAR PERTELAAN
• Dibuat pada saat terjadinya pengalihan
dokumen ke dalam mikrofilm atau media lain.
• Pada Berita Acara Pengalihan tersebut wajib
dilampirkan Daftar Pertelaan atas dokumen
perusahaan yang dialihkan ke dalam mikrofilm
atau media lain.
• Daftar Pertelaan daftar yang memuat
keterangan antara lain mengenai jenis, jumlah
dan jangka waktu penyimpanan dokumen
yang bersangkutan.

PEMUSNAHAN DOKUMEN
• Dokumen perusahaan yang telah dialihkan ke
dalam mikrofilm atau media lain dapat
dimusnahkan kecuali pimpinan perusahaan
menentukan lain.
• Demikian juga catatan, bukti pembukuan dan
bukti pendukung administrasi keuangan
berdasarkan keputusan pimpinan perusahaan
dapat dimusnahkan.

Lama Penyimpanan..
• Catatan: 10 tahun terhitung sejak akhir tahun
buku perusahaan yang bersangkutan.
• Data pendukung adm. Keuangan disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan.
• Dokumen lain ditetapkan berdasarkan nilai
guna dokumen perusahaan tersebut.
• Jangka waktu dokumen administrasi keuangan
dan dokumen lain lazimnya ditetapkan dengan
keputusan pimpinan perusahaan.

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN
• Perusahaan Perorangan: UD, PB
• Persekutuan Perniagaan
– Bukan Badan Hukum
• Persekutuan Perdata
• Firma
• CV

– Berbadan Hukum
• Perseroan Terbatas, Tertutup: Terbuka, BUMN (Persero
dan Perjan)
• Koperasi, Produksi, Retail, Jasa dan Simpan Pinjam

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN PERNIAGAAN
PERSEORANGAN

PERUSAHAAN
DAGANG

PERKUMPULAN/PERSEKUTUAN

Partnership

Firma

BUKAN BADAN HUKUM

ASOSIASI ORANG

CV

PT

BADAN HUKUM

ASOSIASI MODAL

BADAN HUKUM
• Badan Hukum, Legal entity, korporasi, dll
• Badan Hukum: sesuatu oleh hukum diakui atau
dianggap sebagai subyek hukum sehingga dapat
melakukan perbuatan hukum layaknya orang.
• Ciri dari suatu badan hukum:
1. Mempunyai Kekayaan terpisah;
2. Mempunyai tujuan tertentu;
3. Mempunyai kepentingan sendiri;
4. Mempunyai organisasi yg teratur.
5. Secara formal badan hukum dipersyaratkan
bahwa akta pendiriannya disahkan Menteri
(Pemerintah).
30

PENGERTIAN
• Perkumpulan: perhimpunan atau perserikatan orang baik
yang didirikan dan diakui oleh kekuasaan umum seperti
daerah otonom, badan keagamaan, atau yang didirikan
untuk satu maksud tertentu yang tidak bertentangan
undang-undang, ketertiban umum, dan kesusilaan.
• Partnership atau persekutuan perdata adalah suatu
perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan
diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam
persekutuan dengan tujuan untuk membagi keuntungan
yang diperoleh.
• Persekutuan Firma adalah persekutuan perdata yang
didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama
bersama (firma).
• Persekutuan komonditer adalah persekutuan firma yang
mempunyai sekutu komanditer.

• PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam UU ini serta peraturan pelaksanaanya (Pasal 1 UU No.
40 Tahun 2007)
• Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang seluruh
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
negara yan dipisahkan. (UU No. 19 Tahun 2003)
• Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan
pemisahan kekayaan anggota para anggota sebagai modal
untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai-nilai koperasi (Pasal 1 UU No. 17 Tahun
2012)

PERKEMBANGAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DIY
(2005-2009)
Sumber: Dinas Perindagkop UKM DIY
No

BADAN USAHA

TAHUN
2005

2006

2007

2008

2009

1

PT

2477

2754

2904

3322

3662

2

Koperasi

655

666

707

771

812

3

CV

4799

5315

5688

6671

7393

4

Firma

63

64

64

66

66

5

Perorangan

19799

20.617

21202

22599

24069

6

Bentuk Lain

358

360

363

375

382

28.151

29.755

30.746

33.804

36.384

JUMLAH

PERUSAHAAN PERORANGAN

Veri Antoni
Hukum Bisnis, Fakultas Hukum UGM

SEKILAS PERKUMPULAN
• Pengaturan: Pasal 1653 – 1665.
• Perkumpulan: perhimpunan atau perserikatan
orang baik yang didirikan dan diakui oleh
kekuasaan umum seperti daerah otonom,
badan keagamaan, atau yang didirikan untuk
satu maksud tertentu yang tidak bertentangan
undang-undang, ketertiban umum, dan
kesusilaan.

• Karakteristik Perkumpulan
– Memperoleh pengesahan dari Menteri sebagai
Badan Hukum—pengesahan AD, shg dapat
melakukan perbuatan hukum;
– Pengurus perkumpulan berwenang mewakili
perkumpulan di dalam dan di luar pengadilan
berdasar kuasa undang-undang; (1655 KUH
Perdata);
• Semua tindakan pengurus mengikat perkumpulan
• Seandainya perbuatan atau tindakan pengurus
menyimpang dari kewenangan atau kekuasaan yang
diberikan kepadanya dalam AD, tindaka itu tetap
mengikat perkumpulan, apabila tindakan itu memberi
manfaat kepada perkumpulan atau apabila tindakan itu
disahkan dalam rapat.

• Lanjututan:
– Pengurus perkumpulan wajib memberi
pertanggungjawaban kepada anggota atas
kepengurusan perkumpulan yang disampaikan
dalam rapat anggota;
– Keputusan Rapat diambil dengan suara terbanyak
dan masing-masing anggota mempunyai hak suara
yang sama; (1659 KUH Perdata);
– Tanggungjawab Anggota;
• Tidak bertanggungjawab secara pribadi terhadap
perikatan-perikatan yang dibuat perkumpulan
• Segala hutang hanya dapat dilunasi dari harta kekayaan
perkumpulan

– Pada dasarnya bukan badan usaha yang mencari
laba.

PERUSAHAAN PERORANGAN
• Perusahaan perorangan; UD (Usaha Dagang);
PD (Perusahaan Dagang): sole trader, sole
proprietorship; perusahaan yang biasanya
dijalankan oleh satu orang pengusaha—one
man corporation, een maanszaak.
• Kedudukannya tidak tegas seperti Maatschap,
Firma,
CV,
yang
diatur
dalam
KUHPerdata/KUHD;
lahir
dari
hukum
kebiasaan.
– Eksistensinya
3/1982/WDP

diakui,

mis,

dalam

UU

No.

PERUSAHAAN PERORANGAN
KELEBIHAN
• Aktivitas relatif sedikit dan
sederhana, shg organisasi
mudah;
• Biaya organisasi rendah;
• Pemilik bebas mengambil
keputusan;
• Keuntungan menjadi hak
pemilik perusahaan;
• Rahasia perusahaan
terjamin;
• Pemilik lebih giat berusaha;
• Pendirian dan pembubaran
mudah karena tidak
memerlukan formalitas
tertentu

KEKURANGAN
• Tanggungjawab pemilik
tidak terbatas;
• Sumber keuangan
perusahaan terbatas;
• Status bukan badan hukum;
• Kelangsungan hidup
perusahaan kurang
terjamin;
• Aktvitas manajemen
dilakukan sendiri;
• Kemampuan manajerial
terbatas;

PERSEKUTUAN PERDATA
(MAATSCHAAP/PARTNERSHIP)

Veri Antoni
Hukum Bisnis, Fakultas Hukum UGM

PERSEKUTUAN PERDATA
• Persekutuan Perdata, Partnership, Maatschap: kawan,
sekutu, Kongsi, Kompanyon, Asosiasi, Kemintraan. Diatur
dlm Ps 1618 – 1652 KUHPdt.
– Jika tidak menjalankan perusahaan disebut
perdata .

perserikata

• Persekutuan Perdata adalah PERJANJIAN (ISI PERJANJIAN
PARTNERSHIP) antara dua orang atau lebih yg
mengikatkan diri utk memasukkan sesuatu (inbreng:
pemasukan, modal, kontribusi) kedalam persekutuan,
dengan maksud utk membagi keuntungan yg diperoleh
karenanya.(Ps 1618 KUHPerdata.
• Inbreng dan kerjasama adalah unsur mutlak utk
adanya persekutuan perdata. Inbreng: uang, barang,
tenaga kerja ( skill: lahiriah- tenaga, batiniah – profesi,
keahlian ).
• Unsur-unsur lain : bertindak terang-terangan, bersifat
kebendaan, mengejar untung, keuntungan harus dibagi
bersama, adanya kerjasama tdk perlu dikethui pihak ketiga,
tujuan kerjasama harus tidak terlarang oleh hukum, untuk
kepentingan bersama para sekutu.
41

ISI PERJANJIAN
• Bagian “ inbreng “ dan cara memasukkannya.
• Cara kerja atau pembagian pengurusan.
• Pembagian keuntungan ( ila tdk diatur berlaku
KUHPdt).
• Tujuan kerjasama.
• Jangka waktu.
• Dll.
• Ciri Partnership : keluar masing2 sekutu
bertindak seolah-olah utk diri sendiri ( mengikat
diri sendiri ) thp pihak ketiga, namun kedlm
mereka mengikatkan diri dlm persektuan.
42

PENDIRIAN DAN KEWAJIBAN
• Prinsip : lisan sdh lahir atau berdiri partnership,
krn partnership adl perjanjian ex 1313 j0 1618
KUHPdt;
• Praktek: selalu dibuat dg Akta Notaris. Fungsi akta
hanya sbg alat bukti existensi Partnership thp
pihak ketiga;
• Akta didaftarkan di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri, sekarang seharusnya di Kantor
Pendaftaran Perusahaan ex UU No.3 Thn 82 Tg
WDP utk kepentingan atau tujuan publikasi;
• Sbg persh juga perlu NPWP, SITU,Ijin HO,SIUP,dll.
43

KEANGGOTAAN
• Diletakkan pada sifat kapasitas kepribadian
(persoonlijke capacitiet) dari orang sekutu
yang bersangkutan
– Sama-sama satu profesi, mis, pengacara; Amin
a d Asso iates , part er , o pag o , Co.
– Ada hubungan keluarga
– Teman Karib

• Bentuk usaha yang biasa digunakan para
konsultas, ahli hukum, notaris, dokter, arsitek,
dan profesi-profesi sejenis lainnya.

PENGGURUSAN PERSEKUTUAN
• Pengangkatan pengurus melalui 2 cara:
– Diatur sekaligus bersama-sama akta pendirian: sekutu
statuter (gerant statutaire);
• Tidak dapat diberhentikan, kecuali alasan yang benar
menurut hukum, mis, tidak cakap, sakit dlm waktu lama, dll.
Yg dapat memberhentikan adalah maatschap itu sendiri.

– Diatur sesudah persekutuan perdata berdiri dengan
akta khusus; sekutu mandater (gerant mandataire);
• Kedudukannya sama dengan seorang pemegang kuasa, shg
dapat dicabut sewaktu-waktu.

HUBUNGAN INTERNAL
• Para sekutu dapat dapat menunjuk salah seorang
diantara mereka atau pihak ketiga sebagai pengurus
persekutuan (gerant mandataire); (Psl 1637
KUHPerdata);
– Pengurus ini bertindak melakukan tindakan kepengurusan yang
dianggap perlu, walaupun tidak disetujui oleh beberapa rekan
sekutu, asal dng itikad baik.
– Sekutu lain yang bukan pengurus, tidak dapat bertindak dan
mengikat persekutuan dgn pihak lain.

• Bila tidak ada, maka setiap sekutu dianggap secara timbal
balik telah memberi kuasa, untuk melakukan
kepengurusan.
• JADI, jika tidak dinyatakan secara tegas dlm perjanjian
pendirian, setiap sekutu berhak bertindak atas nama
persekutuan dan mengikat para sekutu dengan pihak ketiga
dan pihak ketiga terhadap sekutu.

HUBUNGAN EKSTERNAL
(Tanggungjawab Terhadap Pihak Ketiga)
• Pasal 1642-1645;

– Apabila seorang sekutu mengadakan hubungan dengan
pihak ketiga, maka sekutu yang bersangkutan saja yang
bertanggungjawab atas perbuatan2 hukum yg dilakukan
thdp pihak ketiga—meskipun ia mengatakan bahwa ia
berbuat untuk kepentingan persekutuan.
– Perbuatan sekutu tersebut baru mengikat sekutu-sekutu
lainnya apabila:
• Sekutu tersebut diangkat sebagai pengurus secara gerant
statutaire;
• Terdapat ada surat kuasa dari sekutu-sekutu lainnya;
• Hasil perbuatannya atau keuntungan telah dinikmati persekutuan

– Bila seorang sekutu mengadakan hubungan dengan pihak
ketiga, maka para sekutu itu dapat dipertanggungjawabkan
sama rata, meskipun inbrengnya tidak sama, kecuali
diperjanjikan sebelumnya

JENIS-JENIS PERSEKUTUAN PERDATA
• Maatschap Umum (Psl 1622 KUHPerdata)
– Meliputi apa saja yang akan diperoleh selama
persekutuan berdiri;
– Inbreng ditentukan secara jelas/terperinci.

• Maatschap Khuusus (Psl 1623 KUHPerdata)
– Gerak usaha ditentukan secara khusus
– Inbreng ditentukan secara jelas/terperinci

PEMBUBARAN
• Pasal 1646 KUH Perdata menentukan bahwa persekutuan
perdata bubar bila telah terjadi salah satu dari:
– Lewatnya waktu yang ditentukan dlm perjanjian pendirian

• Jika didirikan untuk jangka waktu tertentu, namun tetap
diteruskan oleh para mitranya, maka dianggap didirikan untuk
waktu tidak tent

– Musnahnya barang atau diselesaikannya perbuatan yg menjadi
pokok persekutuan
– Atas kehendak semata-mata dari beberapa atau seorang
anggota sekutu (pengunduran diri)
• Tidak dapat terjadi sebelum waktu yang ditunjuk, kecuali jika
semua mitra setuju atau perintah pengadilan.
• Pengunduran diri harus pada waktunya dan dengan itikad baik.

– Jika salah satu anggota sekutu meninggal, ditempatkan
dibawah pengampuan atau pailit—kerjasama persekutuan
bersifat perorangan
• Pasal 1646 ini tidak bersifat limitatif. Artinya, para pihak dapat
membuat ketentuan selain ketentuan di atas.
49

PERSEKUTUAN FIRMA
(VENNOOTSHAP ORDER FIRMA)

Veri Antoni
Hukum Bisnis, Fakultas Hukum UGM

PERSEKUTUAN FIRMA Fa
• Diatur dlm Ps 15 sd 35 KUHD.
• Firma (vennotshap order firma, general partnership,
commercial partnership): tiap persekutuan perdata
yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan
memakai nama bersama atau firma.
– Nama bersama dapat diambil oleh seorang sekutu, gabungan
sekutu, mis, Fa Lenggang & Brothers, Fa Ambari (Amir, Basyir,
dan Heri). Oki, ketentuan KUH Perdata tentang Persekutuan
Perdata juga berlaku sejauh tidak diatur khusus dlm KUHD dan
akta pendirian

• Merupakan bentuk Partnership (persekutuan) Khusus,
kerana menjalankan perusahaan dgn memakai nama
bersama (firman);
– Bertindak keluar sbg perusahaan dgn nama bersama (satu
nama); semua perbuatan hukum dilakukan atas nama firma—
hal ini, yang membedakan dgn pesekutuan perdata.
51

• Mempunyai sistem pertanggungjawaban secara
pribadi antar sekutu untuk seluruhnya.
– Risiko dari badan usaha ditanggung bersama oleh para
sekutu, termasuk dengan harta pribadinya (tanggung
renteng)
– Pasal 18 KUHD, didala persekutuan dgn firma setiap
sekutu bertanggungjawab secara pribadi dan untuk
seluruhnya bagi perikatan-perikatan persekutua .

• Artinya, penagihan dilakukan terhadap kas atau kekayaan firma
terlebih dahulu, jika tidak cukup maka kekayaan pribadi para
sekutu secara solidier.

KARAKTERISTIK FIRMA
• Sekutu firman (firmant) telah saling kenal
• Perjanjian dapat dilakukan: notaris atau
dibawah tangan;
• Memakai nama bersama dlm kegiatan usaha;
• Adanya tanggungjawab dan risiko yg tidak
terbatas;

PENDIRIAN
• Psl 22 KUHD mengharuskan dengan Akta Notaris, tapi tidak ada
sanksinya jika tidak dilakukan, bahkan disebutkan juga,
ketiadaa akta notaris tidak boleh dijadikan alasan untuk
merugikan pihak ketiga .
• Sehingga, pada prinsipnya cukup lisan spt pd partnership. Praktek
selalu dibuat dg Akta Notaris, dg ketentuan harus didaftargadilan
Negeri dan diumumkan dlm TBNRI.
• Praktek tdk pernah diumumkan, hanya didaftarkan di
Kepaniteraan PN, seharusnya di Kantor Pendaftaran Perusahaan
ex UU No.3 Thn 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaa.
– Selama pendaftarab dan pengumuman blm didaftarkan dan
diumumkan, pihak ketiga dapat mengangap firma tersebut
Persekutuan Umum;
• Menjalankan segala macam urusan
• Didirikan untuk waktu yang tidak terbatas
• Tidak ada seorang sekutu pun yang dikecualikan dari
kewenangan bertindak dan menandatangani surat bagi
pesekutuan Firma
54

• Fungsi akta sama dg partnership, hanya utak
alat bukti tg eksistensi Firma pd pihak ketiga.
• Praktek selalu membuat pembukuan
layaknya perusahaan pd umumnya.
• Praktek sbg perusahaan--memulai aktivitas
usaha, juga perlu NPWP, SITU, SIUP, Ijin HO,
TDP dan lain-lain.

PENGURUS FIRMA
• Harus diatur dalam perjanjian pendirian firma
(gerant statutaire);
– Jika tidak ada maka harus diatur sendiri dalam satu
akta (gerant mandataire), yang juga harus didaftarkan
pada Kepaniteraan PN dan diumumkan dalam TBNRI
(utk mengetahui siapa yang menjadi pengurus Firma,
untuk mengadakan hubungan dengan pihak ketiga.
• Jika tidak ditentukan, maka semua sekutu dapat bertindak
keluar mewakili firma yang mengikat sekutu-sekutu lainnya .
• Jika ditentukan, maka sekutu lain dilarang untuk bertindak
kekuar.

HUBUNGAN ANTAR SEKUTU (INTERNAL)
• Semua sekutu firma merupaka pengurus firma
dan bisa melakukan hubungan hukum keluar
untuk dan atas nama Firma. Krn, memiliki sifat
kebersamaan (nama bersama);
– Oki, tanggungjawab para sekutu dalam firma
bersifat pribadi untuk keseluruhan (tanggung
renteng; solidier)

• Namun, tidak menutup kemungkinan dlm akta
pendirian menetapkan sekutu tertentu
sebagai pengurus dan pemegang kuasa utk
menjalankan firma.

TANGGUNG JAWAB SEKUTU BARU
• Dapat menambah sekutu baru, asalkan
persetujuan bulat semua sekutu lama.
Konsekuensi:
– Polak; Enngens: tidak dapat diminta
pertanggungjawaban atas perikatan atau utang
firma yang telah ada, kecuali menyetujui.
– Soekardono: dapat dimintakan
pertanggungjawaban atas perikatan atau utang
firma sblm dia bergabung, krn ada keuntungankeuntungan yang diharapkan oleh sekutu baru.

HUBUNGAN EKSTERNAL (PIHAK KETIGA)
• Setiap sekutu mempunyai wewenang untuk
mengadakan perikatan dengan pihak ketiga untuk
kepentingan persekutuan—jika tidak dikecualikan
dianggap saling memberi kuasa.
– Oki, asas pertanggungjawaban sekutu adalah pribadi
untuk keseuruhan (solider/renteng)
• Yaitu: tanggungjawab dengan kekayaan pribadi, untuk semua
perikatan yang dibuat persekutuan firma, meskipun yang
membuat adalah sekutu lain, termasuk perikatan-perikatan
yang timbul karena perbuatan melawan hukum. Apabila
salah satu sekutu telah melunasi kewajiban terhadap pihak
ketiga, ia membebaskan sekutu lain.

• Perbuatan yang dilakukan oleh sekutu yang tidak
berhak, menjadi tanggungjawab pribadi sekutu
yang bersangkutan saja.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FIRMA
KELEBIHAN
• Kemampuan manajemen
lebih besar krn ada
pembagian kerja
• Pendirian relatif lebih muda
• Kebutuhan modal lebih
mudah terpenuhi
• Para sekutu firma memiliki
kedudukan yang sama
• Memiliki hak dan kewajiban
yang sama

KEKURANGAN
• Tanggungjawab pemilik tidak
terbatas (internal)
• Ada kemungkinan sekutu yang
tidak memiliki integritas
melakukan perbuatan hukum
yang merugikan firma
• Kerugian disebabkan seorang
sekutu ditanggung bersama
• Kelangsungan hidup
perusahaan tidak menentu

PERBANDINGAN MAATSCHAP DAN FIRMA
MAATSCHAP
• Ada pertanggungjawaban
sendiri2 dan para sekutu terikat
masing2 utk seluruh utang
maatschap;
• Masing2 anggota tdk dpt
mengikat anggota sekutu lain,
kecuali dg surat kuasa khusus;
• Praktek jarang membuat
kekayaan terpisah (
pembukuan), namun sudah ada
yg mulai membuat pembukuan;
• Didirkkan berdasarkan
perjanjian, tdk harus dg akta
otentik, ada yg membuat akta
otentik;
• Tdk ada keharusan pendaftaran
dan pengumuman dlm TBNRI
• Fungsi akta hanya sbg alat bukti.

FIRMA
• Ada pertanggungjawaban secara
pribadi utk seluruhnya dan
pertanggungjawaban sec
tanggung renteng;
• Masing-masing anggota sekutu
dapat mengikat anggoa sekutu
lain.
• Membuat harta kekayaan
terpisah ( pembukuan ) ;
• Didirikan atas dasar perjanjian ,
dg akta otentik, didaftarkan dan
diumumkan di TBNRI ;
• Pembagian keuntungan
berdasarkan perbandingan besar
kecilnya inbreng masing2.

PEMBUBARAN FIRMA
• Oleh karena Fa pada dasarnya dalah
Partnership Khusus, mk cara mengakhiri Fa
spt diatur di dalam Ps 1646 KUHPdt berlaku
pula bagi Fa, kecuali diatur lain di dalam Akta
Pendirian;
– Lampaunya jangka waktu pendirian
– Musnahnya barang atau diselesaikan usaha yg
menjadi tugas pokok
– Kehendak dari seorang sekutu atau beberapa
sekutu
– Meninggal; dibawah pengampunan; dinyatakan
pailit.
62

Anggota Firma Meninggal/Keluar?
• Apabila salah seorang anggota meningga atau keluar,
berhentilah eksistensi Firma—krn keanggotaan bersifat
pribadi.
• Akan tetapi dlm praktek, eksistensi Firma dapat
diteruskan dgn pengantian anggota:
– Untuk itu anggota peserta membuat perjanjian yang menyatakan firma
dapat berjalan meskipun salah seorang anggota meningal dunia, dia dpt
diganti dgn adli waris atau diteruskan tanpa ahli waris; atau
– Apabila salah seorang mengundurkan diri, dapat diteruskan tanpa
penggantian dgn cara lebih dahulu dilakukan perhitungandgn anggota
baru yg mengundurkan diri tersebut.

• Agar cara tersebut mengikat pada pihak ketiga,
perubahan AD harus dibuat dalam bentuk Akta Notaris,
didaftarkan pada PN dan diumumkan dlm TBNRI
• Dlm hal terjadi pengalihan kpd oran lain
– Tanggungjawab yang keluar harus dialihkan kepada penggantinya
– Kepada anggota baru ditawarkan (apakah bertanggungjawan sejak
Firma didirikan atau bertanggungjawab sejak masuk menjadi Firma).

• Ada mekanisme pemberasan dan penyelesaian
(vereffening, liquidate) terhadap kekayaan
firma. Likuidasi biasanya diselesaikan dulu
melalui kekayaan Fa yg dipisahkan. Jika ternyata
kurang maka harta pribadi anggota sekutu
dijadikan jaminan atas piutang Fa thp pihak
ketiga.
– Anggota lain dapat melanjutkan firma apabila bubar,
dengan tetap memakai nama yg sama, apabila:
• Kelanjutan tersebut dituangkan dalam bentuk Akta Notaris;
• Didaftarkan di kepaniteraan PN
• Diumumkan dalam Berita Negara.

PERSEKUTUAN KOMANDITER
(COMMANDITAIR VENNOOTSHAP)

Veri Antoni
Hukum Bisnis, Fakultas Hukum UGM

COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP (CV)
• Pengaturan Pasal 16 – 35 KUHD
• C.V. adalah perusahaan yg didirikan oleh satu orang atau
lebih dengan satu orang atau lebih yg lain sebagai pelepas
uang (sekutu Komanditer)
– Pasal 19 KUHD, Persekutuan dengan jalan meminjam uang atau
disebut juga persekutuan komanditer, diadakan antara seorang
sekutu atau lebih yang bertanggungjawab secara pribadi dan untuk
seluruhnya dengan seorang atau lebih sebagai peminjaman uang .

• Disebut Persekutuan Komanditer, krn memilik sekutu
pelepas uang dan yang tidak ikut campur di dalam mengurus
perusahaan.
– Statusnya dapat dipersamakan dengan seorang yang menitipkan
modal pada satu perusahaa, yang hana menikmati hasil keuntungan

66

• CV mempunyai 2 sekutu :
– Sekutu aktif (sekutu kerja, sekutu komplementer,
sekutu pengurus)—memasukan modal dan
mengurus CV (bertanggungjawab sampai harta
pribadi)
– Sekutu pasif (sleeping partner, sekutu diam,
sekutu tdk kerja, sekutu komanditer )—
memasukkan modal saja. (bertanggungjawab
sebatas modal saja).
• Jika terlibat melakukan pengurusan, maka ia akan
dipertanggungjawabkan seperti sekutu kerja.
• Pihak ketiga tidak tahu keberadaan dari sekutu pasif
ini.

PENDIRIAN CV
• Tdk berbeda dg Maaatschap dan Fa, secara yuridis
cukup lisan.
• Praktek selalu dibuat dg akta notaris, yg berfungsi
sebagai alat bukti adanya CV.
• Status hukumnya tetap bukan badan hukum
menurut KUHD.
• Praktek selalu membuat kekayan terpisah (
pembukuan ex UU No.8 Thn 1997 jo Ps 6 KUHD ).
68

HUBUNGAN INTERNAL SEKUTU
• Sekutu Aktif: selain memasukkan uang atau benda ke
dalam persekutuan, juga melakukan pengurusan.
– Memikul tanggungjawab tidak terbatas atas kerugian yang
diderita persekutuan dalam usahanya, kecuali lain dlm
perjanjian pendirian, secara solider (renteng).

• Sekutu Pasif (komonditer): hanya memasukkan uang
semata
– Apabila dilanggar, maka ia dapat dipertanggungjawabkan
seperti sekutu kerja.
– Dalam hal tertentu dapat diatur hak-hak intern sekutu
pasif, mis, terkait rapat, pembukuan, atau kemungkina
menjadi Komisaris.
– Dapat disamakan seperti kedudukan pemegang saham
pada PT.

HUBUNGAN HUKUM EKSTERNAL
• Hanya sekutu kerja saja (pengurus:
komplementer) yg dpt bertindak untuk dan
atas CV dan mewakili CV.

JENIS-JENIS CV
• CV diam-diam: belum menyatakan dirinya secara terang
sebagai CV.
– Bertindak keluar, perusahaan masih menyatakan dirinya sbg
firma, tapi ada sekutu yang berstatus sebagai sekutu
komanditer.

• CV Terang-terangan (Terbuka): menyatakan diri secara
terang sebagai CV. Mis, dipapan nama, kop surat, dll,
tertulis kata CV .
• CV Atas Saham: modal CV terdiri dar kumpulan saham.

– Tidak diatur dlm KUHD, muncul karena praktek bisnis
semata—untuk dapat menghimpun dana.
– Hakikatnya sama dengan CV terang-terangan, hanya saja
modalnya terdiri atas saham-saham.
– Merupakan bentuk terminal menuju Perseroan Terbatas (PT)

CV ATAS SAHAM
• Persamaan dengan PT

– Modal terdiri atas saham
– Memiliki pengawas dari Komisaris.

• Pada CV dapat ditetapkan seorang dari sekutu sbg komisaris.

• Perbedaan dengan PT

– Dlm CV atas saham ada sekutu kerja pertanggungjawaban
secara pribadi (pertanggungjawaban penuh) Vs Direksi dlm PT
tidak bertanggungjawab secara pribadi (pertanggungjawaban
terbatas);
– Dlm CV atas saham, Diresksi boleh diangkat utk selamanya,
sedangkan pada PT bisa diberhentikan sewaktu-waktu

• Apabila sekutu komanditer meninggal dunia, tidak
mempengaruhi eksistensi kelansungan persekutuan.
• Apabila sekutu komplementer yang meningal dunia, maka
perusahaan menjadi bubar dan selanjutnya diadakan
proses pe eresa .

COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP
KELEBIHAN

KEKURANGAN



• Sebagian sekutu yang menjadi
sekutu komplementer memiliki
tanggungjawab terbatas
• Sulit menarik kembali modal yang
telah disetorkan
• Sekutu komideter tidak memiliki
akses untk mengelola perusahaan
• Kemungkinan perusahaan salah
urus lebih besar, karena hak
mutlak sepenuhnya ditangan
sekutu komplementer
• Kelangsungan hidup perusahaan
tidak menentu.









Spesifikasi dalam aktivitas semakin
terlihat
Proses pendirian relatif mudah
Kemampuan manajemen lebih
besar
Terdapat sekutu komanditer yang
memiliki peranan dalam
pengembangan modal dan
perusahaan
Modal yang dikumpulkan dapat
lebih besar karena ada peluang
masuknya sekutu komanditer lain
utk bergabung
Mudah melakukan kredit dan
ekspansi usaha

PEMBUBARAN CV
• CV pada hakikatnya adalah Fa, shg pembubaran
Firma berlaku juga di CV.
• Sama hal dengan firma, harus dilakukan dengan
aka otentik yang dibuat dihadapan Notaris,
didaftarkan di Kepaniteraan PN, dan diumumkan
dlm TBNRI dan proses pembeberasan (baik
keuntungan maupun kerugian)
– Lalai melakukan hal tersebut, tidak berlakunya
pembubara terhadap pihak ketiga.

PERBEDAAN
FIRMA

CV

• Tidak ada pembedaan
kedudukan diantara sekutu
• Semua sekutu memiliki hak
dan tanggungjawab yang sama
• Semua sekutu adalah
pengurus, tetapi boleh
ditunjuk satu atau lebih sekutu
tertentu dalam akta pendiran;
• Tidak mengenal adanya
Komisaris

• Ada pembedaan kedudukan
diantara para sekutu
• Para sekutu memiliki hak
dan tanggungjawab
berbeda
• Pengurus mutlak dari
sekutu komplementer
• Mengenal adanya Komisaris

HUKUM PERSEROAN TERBATAS

Veri Antoni
Hukum Bisnis, Fakultas Hukum UGM,
YOGYAKARTA

PENGERTIAN
• PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU ini serta
peraturan pelaksanaanya (Pasal 1 UU Angka 1 UU PT).
• Pengertian Perseroan Terbatas terdiri dari dua kata, yakni
perseroan dan terbatas . Perseroan merujuk kepada modal PT
yang terdiri dari sero-sero atau saham-saham. Adapun kata
terbatas merujuk kepada pemegang yang luasnya hanya sebatas
pada nilai nominal semua saham yang dimilikinya.

• PT memperoleh status BH pada tanggal diterbitkannya
keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum
perseroan. (Pasal 7 ayat 4 UU PT).

77

CIRI KHAS (KARAKTERISTIK) PT
• Sebagai badan hukum mandiri (persona standi in judicio), legal
entity, legal body, sehingga dapat melakukan perbuatan hukum.
• Sebagai asosiasi modal bukan orang.
• Kekayaan dan utang PT adalah terpisah dari kekayaan utang dan
pemegang saham.
• Pemegang saham hanya bertanggungjawab sebatas saham yang
dimilikinya (limited liability).
• Pemegang saham tidak bertanggung jawab atas kerugian PT
melebih saham yg dimiliki kecuali terkena ketentuan Pasal 3 UUPT
(Piercing the Corporate veil).
• Adanya pemisahan tegas antara fungsi pemegang saham ( RUPS )
dengan fungsi Direksi.
• Memiliki Komisaris sebagai Supervisor Direksi.
• RUPS sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam arti kekuasaan
yang tidak diberikan kepada Direksi dan Komisaris.
78

CIRI POKOK PERSONALITAS PERSEROAN
• Perseroan diperlalukan sebagai Wujud yang Terpisah
dan berbeda dari pemiliknya;
• Dapat menggugat dan digugat atas nama Perseroan
itu sendiri;
• Perseroan dapat memperoleh, menguasai, dan
mengalihkan miliknya atas namanya sendiri;
• Tanggungjawab pemegang saham, terbatas sebesar
nilai sahamnya;
• Pemegang Saham tidak mengurus perseroan kecuali
dia dipilih sebagai anggota Direksi
• Melakukan kegiatan terus-menerus sesuai dengan
jangka waktu yang ditentukan dalam AD

PIERCING CORPORATE VEIL
• Pemegang saham dapat diminta pertanggungjawaban
melebihi sahamnya apabila:
a. Persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum
atau tidak terpenuhi;
b. Pemegang saham dengan itikad buruk memanfaarkan
perseroan untuk kepentingan pribadi;
c. Pemegang saham terlibat dalam perbuatan melawan
hukum yang dilakukan perseroan;
d. Pemegang saham secara melawan hukum mengunakan
kekayaan perseroan, yang mengakibatkan kekayaan
perseroan tidak cukup melunasi utang perseroan.

(Pasal 3 UU PT)

LIMITED LIABILITY Vs PIERCING CORPORATE VEIL

• Limited liability: menyatakan bahwa
pemegang saham dalam suatu perseroan
terbatas tidak dapat dimintai
pertanggungjawaban melebihi jumlah yang
andil modal mereka.
– semakin relevan ketika dihubungkan dengan
juridische fictie bahwa (PT) adlh chtspersoon, yang
dianggap enntitas terpisah dari pengurusnya
(pemegang saham, direktur, dan pegawai)
– Prinsip limited liability menawarkan perlindungan
dan kepastian hukum kepada investorKarena,
pertanggungjawaban yang tidak terbatas
(unlimited liability) merupakan disinsentif bagi

– Akan tetapi, apabila diterapkan secara kaku, prinsip
limited liability justru dapat menimbulkan ketidakadilan.
Faktanya, perlindungan hukum pemegang saham dan
pengurus telah menimbulkan moral hazard, dimana
pemegang saham seringkali menyalahgunakannya untuk
kepentingan pribadi mereka.

• Oleh karena itu, munculah apa yang disebut dengan
PCV: pemisahan kekayaan dan tanggungjawab
terbatas dianggap sebagai tabir yang melindungi
stakeholder perusahaan dari tanggungjawab tidak
terbatas, yang dalam keadaan tertentu, cadar yang
membatasi badan hukum dengan pengurusnya
tersebut disingkapkan untuk menegakkan keadilan.

Penerapan PCV secara universal
• Penerapan PCV karena perusahaan tidak
mengikuti formalitas tertentu
• Penerapan PCV terhadap badan-badan hukum
yang hanya terpisah secara artifisial.
Penerapan PCV berdasarkan hubungan
kontraktual.
• Penerapan PCV karena perbuatan melawan
hukum atau tindak pidana.
• Penerapan PCV dalam hubungan dengan
induk perusahaan dan anak perusahaan.

Penerapan PCV dalam UU PT

• Direksi melanggar Anggaran Dasar atau perubahan
Anggaran Dasar perseroan;
• Formalitas pendirian perseroan belum terpenuhi baik
oleh Pemegang Saham;
• Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung
maupun tidak langsung dengan itikad buruk
memanfaatkan perseroan semata-mata untuk
kepentingan pribadi;
• Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
perseroan; atau
• Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung
maupun tidak langsung secara melawan hukum
menggunakan kekayaan perseroan, yang mengakibatkan
kekayaan perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi

...lanjutan..
• Perolehan saham melalui mekanisme
pembelian saham kembali oleh perseroan
yang tidak sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan,
• Direksi dan atau Komisaris tidak melaksanakan
fiduaciary duty;
• Perhitungan laporan tahunan oleh Direksi dan
atau Komisaris, khususnya laporan keuangan
yang tidak benar atau menyesatkan;
• Direksi dan atau merupakan penyebab
perusahaan mengalami kepailitan.

PERBUATAN HUKUM SEBELUM PT MENJADI
BADAN HUKUM





Perbuatan hukum yang dilakukan calon pendiri
untuk perseroan yang belum didirikan, mengikat
perseroan setelah perseroan menjadi badan hukum
apabila RUPS Pertama secara tegas menyatakan
menerima atau mengambilalih semua hak dan
kewajiban yang timbul dari perbuatan hukum
tersebut.
RUPS Pertama harus dilaksanakan paling lama 60
hari setelah perseroan memperoleh status badan
hukum.
Sanksi: bila tidak diterima, tidak diambil alih, oleh
RUPS Pertama, pendiri bertanggung jawab secara
pribadi untuk seluruhnya.

• Lihat Pasal 13 UU PT

86

PROSEDUR MENDIRIKAN PT
• Dua orang (kecuali BUMN) datang ke Notaris mohon
dibuatkan AKTA PENDIRIAN yang berisi Anggaran Dasar
PT. Akta Notaris adalah syarat adanya PT (syarat
mutlak).
• Akta Pendirian tersebut oleh Notaris akan dimintakan
pengesahan kpd Menteri Kehakiman. Skrng melalui
sistem administrasi badan hukum ( sisminbakum )
secara on-line dg prosedur yg cepat. Permohonan hrs
dilengkapi NPWP, Bukti ( kuitansi ) setoran saham, dll.
• Akta yang sudah mendapat pengesahan Menteri harus
diumumkan di Tambahan Berita Negara RI untuk tujuan
publikasi dan diumumkan serta didaftarkan di Kantor
Pendaftaran Perusahaan sesuai UU No.3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan.
• Faham yg dianut adalah faham perjanjian kecuali PT(
Persero) yang tunduk pada UU No.19 Tahun 2003
Tentang BUMN.

87

Lanjutan..
• Setelah perseroan memperoleh status badan hukum dan
pemegang saham kurang dari 2 orang, maka dalam jangka
waktu paling lama 6 bulan, pemegang saham tersebut wajib
mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau
mengeluarkan saham baru kepada orang lain (Pasal 7 UU PT)
• Dalam hal tidak dialihkan atau dikeluarkan saham baru, maka
pemegang saham tersebut bertanggung jawab secara pribadi
atas segala perikatan dan kerugian perseroan atau dapat
dibubarkan (Pasal 7 UU PT)

FUNGSI AKTA PENDIRIAN PT






Akta pendirian PT yang berisi AD PT merupakan
syarat mutlak untuk berdirinya PT. Selain sebagai
alat bukti yang kuat: lahiriah, formal dan material.
Akta pendirian secara internal berfungsi sebagai
aturan main diantara para pemegang saham
dengan organ PT
Akta pendirian secara external: merupakan
identitas
dan
menentukan
pengaturan
pertanggung jawaban PT terhadap pihak ketiga.
89

ANGGARAN DASAR PERSEROAN
• Memuat sekurang-kurangnya:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Nama dan tempat kedudukan perseroan
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
Jangka waktu berdirinya perseroan
Besar jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor.
Jumlah saham, klasifikasi saham
Nama jabatan dan jumlah anggota direksi dan dewan komisaris
Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS.
Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota
dewan direksi dan dewan komisaris
i.
Tata cara pengunaan laba dan pembagian dividen
Lihat Pasal 15 UU PT

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
• Huruf (a), (b), (c), besarnya modal dasar,
pengurangan modal ditempatkan dan disetor,
perubahan status PT dari tertutup menjadi
terbuka
atau
sebaliknya
Harus
Mendapatkan Persetujuan Menteri.
• Perubahan Anggaran Dasar di luar hal
tersebut Cukup diberitahukan kepada
Menteri.

MODAL DAN SAHAM




Modal (kapital): kekayaan total seseorang atau
suatu badan atau nilai total dari suatu usaha
ekonomi, kekayaan usaha yang segera dapat
diubah ke dalam bentuk kontan, bagian pokok dari
pinjaman sebagai yang dibedakan dari bunga,
bahkan sering diartikan sebagai sejumlah uang
atau bagian nilai kekayaan yang dapat
mendatangkan penghasilan.
Dalam PT dikenal 3 jenis modal: (1) MODAL
DASAR; (2) MODAL DITEMPATKAN/MODAL
DISETOR.
92

MODAL DAN SAHAM (lanjutan)


Modal dasar: modal maksimum dimana dapat dikeluarkan
saham tanpa perubahan anggaran dasar.









Jumlah modal dasar harus disebut dalam AD
Batas Minimal Modal Dasar
Undang-undang yang mengatur kegiatan usaha tertentu dapat
menentukan jumlah minumum yang lebih besar
Perubahan modal dasar merupakan perubahan AD tertentu.

Modal ditempatkan: sejumlah modal dengan nilai nominal
yang diambil oleh para pendiri.
Modal disetor: modal yang telah dipenuhi kewajiban
penyetorannya.

93

• UUPT menentukan PT harus mempunyai
modal dasar minimal Rp 50 juta kecuali
bidang usaha lain yang ditentukan lebih
besar. Misalnya, Bank dan Asuransi.
• Dari modal dasar tersebut palilng sedikit
25% harus telah ditempatkan dan disetor
penuh yang dibuktikan dengan bukti
penyetoran yang sah.
• Pengeluaran saham lebih lanjut yang
dilakukan untuk menambah modal yang
ditempatkan harus disetor penuh

MODAL DAN SAHAM (lanjutan)




Pada waktu pendirian PT, modal yang disetor
merupakan kekayaan pertama PT dan merupakan
kekayaan sendiri PT. UUPT telah mengatur sedemikian
rupa sehingga PT benar-benar mempunyai kekayaan
riil, yaitu dengan ketentuan bahwa penyetoran berupa
uang harus dibuktikan dengan kuitansi yang sah.
Fungsi kekayaan PT : Disamping merupakan kekayaan
realitas PT, dilain pihak sebagai jaminan terhadap pihak
ketiga dari utang-utang yang dibuat PT. Untuk itu UUPT
mengatur perlunya dana cadangan yang harus
diadakan oleh PT.

PENYETORAN MODAL
• Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk
uang dan atau bentuk lainnya
• Dalam hal penyetoran saham dilakukan dalam bentuk lain,
penilaian setoran modal saham ditentukan berdasarkan nilai
wajar yg ditetapkan sesuai harga pasar atau ahli yang tidak
terafiliasi dengan perseroan.
• Jika mrpk benda tidak bergerak harus diumumkan dalam satu
surat kabar atau lebih, dlm jangka waktu 14 hr setelah akta
pendirian dittd atau setelah RUPS memutuskan penyetoran saham
tsb.
• Dalam praktik di Pasar Modal penyetoran saham dilakukan
dengan cara: dengan uang tunai, konversi hutang PS, kapitalisasi
saham ditahan, surplus hasil aktiva tetap, inbreng saham
perusahaan lain dan harta tetap.
(Pasal 34 UU PT)

LARANGAN HAK TAGIH SEBAGAI KOMPENSASI
PENYETORAN MODAL
• Pemegang saham dan kreditur lainnya yg mempunyai hak
tagihan thdp perseroan tidak dapat menggunakan hak
tagihnya sbg kompensasi kewajiban penyetoran, kecuali
disetujui oleh RUPS.
• Hak tagih terhadap perseroan yang dapat dikompensasi
dengan setoran saham adalah hak tagih atas tagihan
terhadap perseroan yg timbul karena:
1. Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda
yg dapat dinilai dengan uang:
2. Pihak yang menjadi penjamin utang perseroan telah
membayar lunas hutang perseroan;
3. Perseroan menjadi penjamin utang dari pihak ketiga dan
telah menerima manfaat yang dapat dinilai dengan uang

PERLINDUNGAN MODAL PT


UUPT antara lain menentukan : Pembelian kembali ( buy
back ) saham PT oleh PT harus dibayar dari laba bersih
sepanjang tidak menyebabkan kekayaan bersih PT menjadi
lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah
cadangan yang wajib.

Jumlah nilai nominal seluruh saham bersama saham yang
dimiliki anak perusahaan, gadai saham, atau jaminan fiducia
tidak boleh melebihi 10% dari jumlah modal yang
ditempatkan, kecuali diatur lain dlm peraturan perundangundangan di pasar modal.

Pembelian kembali dilakukan yang bertentangan dengan
ketentuan di atas batal demi hukum dan Direksi
bertanggungjawab secara tanggungrenteng atas kerugian
yang diderita oleh pemegang saham yang beritikad baik.
(Pasal 37 UU PT)

98

PENAMBAHAN MODAL PT



Penambahan
modal
perseroan
wajib
memperoleh persetujuan RUPS atau komisaris
yang diberikan kewenangan oleh RUPS.
Pengeluaran saham wajib ditawarkan terlebih
kepada pemegang saham seimbang dengan
pemiliknya untuk klasifikasi saham yang sama.
Kemudian apabila pemegang saham tidak
mengambil bagian dalam waktu 14 hari sejak
penawaran,
maka
perseroan
dapat
menawarkan
sisa
saham
yang
tidak
diambilbagian kepada pihak ketiga.

99

PENGURANGAN MODAL


Pengurangan modal dilakukan dengan keputusan RUPS
dan keputusan itu diberitahukan secara tertulis kepada
kreditur dan