batasan teknis dan dasar penghitungan penerimaan lain lain yang sah dalam penerbitan izin penyelenggaraan reklame
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI DKIJAKARTA
Jakarta, 12 September 2017
Kepada
Yth
1.
Wakil Kepala DPMPTSP Provinsi
DKI
Jakarta;
2.
Sekretaris DPMPTSP Provinsi
DKI
Jakarta;
3.
4.
5.
b.
7.
Para Kepala Bidang DPMPTSP Provinsi
DKI Jakarta;
Kepala PSTIK Provinsi DKI Jakarta;
Para Kepala UP. PTSP Kota / Kabupaten
Provinsi DKI Jakarta;
Para Kepala UP. PTSP Kecamatan
Provinsi DKI Jakarta;
Para Kepala UP. PTSP Kelurahan
Provinsi DKI Jakarta;
di
Jakarta
SURAT EDARAN
NOMOR
3t
I SE t2017
TENTANG
BATASAN TEKNIS DAN DASAR PENGHITUNGAN PENERIMAAN LAIN-LAIN YANG SAH
DALAM PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME
Dalam rangka memberikan kejelasan terkait batasan teknis penyelenggaraan reklame
pada Kawasan Kendali Sedang dan dasar perhitungan penerimaaan lain-lain yang sah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 244 Tahun 2015 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Ukuran luas bidang reklame untuk Kawasan Kendali Sedang ditetapkan maksimal sebesar
16 m2 (enam belas meter persegi) yang dihitung dari luas bidang konstruksi reklame dan
hanya diperkenankan maksimal 2 muka dalam satu konstruksi;
2.
Pengertian luas reklame berdasarkan luas bidang konstruksi reklame (hanya 1 muka) untuk
menentukan batasan persyaratan luas reklame yang membutuhkan lpR, TLB-BR, dan IMBBR;
3.
Posisi tiang Reklame diwajibkan berada pada tengah bidang Reklame sesuai dengan contoh
gambar Reklame bertiang pada Peraturan Gubernur Nomor 244, Lampiran 3, Gambar Nomor
2 tentang batasan teknis penempatan bidang Reklame.
4.
Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) terhadap permohonan izin reklame yang
menempel pada dinding bangunan gedung dapat dilakukan menggunakan surat klarifikasi
pemohon yang telah distempel oleh PTSP. Sedangkan terhadap permohonan izin reklame di
atas bangunan gedung dan bertiang, penerbitan SKPD dilakukan setelah pengukuran oleh
surveyor dan Tata Letak Bangunan Bangunan Reklame (TLB-BR) selesai;
5. Penerimaan lain-lain yang sah ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari harga sewa
lahan/bangunan gedung yang secara nyata dimanfaatkan khusus untuk penyelenggaraan
reklame;
6.
Harga sewa lahan/bangunan sebagaimana dimaksud pada angka 5 didasarkan pada Nilai
Kontrak Reklame atau berdasarkan nilai rata-rata kontrak reklame sejenis terdekat dengan
lokasi yang dimohon apabila reklame diselenggarakan sendiri oleh pemilik lahan/gedung
yang dikuatkan dengan surat pernyataan pemohon;
7.
Perhitungan penerimaan lain-lain yang sah sebagaimana dimaksud pada angka 5 dan 6
berdasarkan:
Penerimaan lain-lain yang sah =
Nominal berdasar nilai kontrak reklame x 5% (lima persen), atau
Nominal berdasar surat pernyataan x 5o/o (lima persen)
8. Tata cara perhitungan penerimaan lain-lain sebagaimana dimaksud dalam angka
7
dijelaskan lebih lanjut dalam Lampiran Surat Edaran ini;
9.
Nilai kontrak reklame atau surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada angka 6 harus
memperhatikan batas kewajaran;
10.
11.
Batas kewajaran sebagaimana dimaksud dalam angka 8 ditetapkan berdasar nilai total / m2
menurut tabel lampiran Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta
Nomor 931 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak
Nomor 532 tahun 2014 tentang Penetapan Standar Nilai Kontrak Reklame,
Penerimaan lain-lain yang sah dikenakan dan dipungut oleh DPMPTSP melalui kode
rekening:
a.
4.1 .4.24.01 Nilai
b.
4.1.4.24.02 Nilai Strategis Reklame di Aset Pemda
c.
4.1 .4.24.03 Nilai
Strategis Reklame di Persil Swasta
Strategis Reklame di Non Aset Pemda
dengan pembayaran menggunakan Surat Tanda Setoran (STS); dan
12.Masa berlaku lzin Penyelenggaraan Reklame (lPR) terhadap reklame non-komersial adalah
sampai berubahnya bentuk, ukuran, isi, dan/atau posisi reklame, serta sampai dengan
dicabut atau dibatalkannya lPR. Sedangkan terhadap reklame komersial maksimal berlaku 2
tahun sejak tanggal diterbitkannya lPR.
13.Masa berlaku Tata Letak Bangunan-Bangunan Reklame (TLB-BR) terhadap reklame nonkomersial dan reklame komersial maksimal berlaku 2 tahun sejak tanggal diterbitkannya TLBBR dan diwajibkan untuk mengajukan perpanjangan Tata Letak Bangunan-Bangunan
Reklame (TLB-BR) apabila masa berlakunya telah habis atau berubahnya bentuk, ukuran, isi
dan/atau posisi reklame.
14.Pada saat edaran ini mulai berlaku maka Surat Edaran nomor 75lSEl2O16 dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Edaran ini untuk menjadi perhatian dan agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan
penuh tanggung jawab.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pela
adu Satu Pintu
Jakarta
JAY;
ll
9951
Tembusan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
:
Gubernur Provinsi DKI Jakarta;
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta;
lnspektur Provinsi DKI Jakarta;
Para Asisten Sekda Provinsi DKI Jakarta;
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta;
Kepala Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta; dan
Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta.
1
1001
Surat Edaran Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi DKI Jakarta
Lampiran
Nomor
Tanggal
cara penghitungan penerimaan lain-lain yang sah dan jangka waktu lpR untuk reklame nonkomersial adalah
:
a. Untuk permohonan dengan perjanjian sewa reklame
1
:
) Nilai yang tercantum" x 5%
2) Jangka Waktu IPR adalah sampai berubahnya bentuk, ukuran, isi, dan/atau
posisi reklame, serta sampai dengan dicabut atau dibatalkannya lpR.
b. Untuk permohonan dengan perjanjian sewa lahan / bangunan
:
1) Nilai pernyataan* x luasan reklame x 5%
2) Jangka Waktu IPR adalah sampai berubahnya bentuk, ukuran, isi, dan/atau
posisi reklame, serta sampai dengan dicabut atau dibatalkannya lpR.
c. Untuk Permohonan pemilik sendiri
:
1) Nilai pernyataan* x luasan reklame x 5%
2) Jangka Waktu IPR adalah sampai berubahnya bentuk, ukuran, isi, dan/atau
posisi reklame, serta sampai dengan dicabut atau dibatalkannya lpR.
Untuk penghitungan penerimaan lain-lain yang sah dan jangka waktu lpR untuk reklame
komersial adalah :
a. Untuk permohonan dengan perjanjian sewa reklame
:
1) (Nilai yang tercantum. x 5%) x (Jangka Waktu tpR)
2) Jangka Waktu IPR adalah minimal I tahun, maksimal 2 Tahun.
b. Untuk permohonan dengan perjanjian sewa lahan / bangunan
:
1) (Nilai pernyataan* x luasan reklame x 5%) x (Jangka Waktu lpR)
2) Jangka Waktu IPR adalah minimal
c. Untuk Permohonan pemilik sendiri
1
tahun, maksimal 2 Tahun.
:
1) (Nilai pernyataan* x luasan reklame x 5%) x (Jangka Waktu lpR)
2) Jangka Waktu IPR adalah maksimal 2 Tahun.
Penghitungan tersebut dapat dilakukan dengan ketentuan
1.
:
Nilai yang tercantum atau nilar pernyataan; dapat digunakan apabila nilainya sama dengan
atau lebih dari batas kewajaran nilai standar kontrak reklame pada Keputusan Kepala Dpp
Provinsi DKI Jakarta Nomor 931 Tahun 2014 sesuai surat Edaran Kepala Bprsp Nomor
61/sE/2016, apabila kurang maka yang digunakan adalah nilai standar kontrak reklame.
2.
Terhadap permohonan reklame non-komersial yang menggunakan perjanjian sewa
reklame, setelah nilai yang tercantum dibandingkan dengan batas kewajaran nilai kontrak
reklame
a.
:
Hasilnya lebih besar dari nilai standar kontrak reklame, maka penerimaan lain-lain yang
sah adalah nilai perjanjian yang tercantum X 5%.
b.
Hasilnya lebih kecil dari nilai standar kontrak reklame, maka penerimaan lain-lain yang
sah adalah nilai standar kontrak reklame X luasan X 5%
3.
Terhadap permohonan reklame komersial yang menggunakan perjanjian sewa reklame dan
jangka waktu yang berlaku, setelah nilai yang tercantum dibandingkan dengan batas
kewajaran nilai kontrak reklame
a.
:
Hasilnya lebih besar dari nilai standar kontrak reklame, maka penerimaan lain-lain yang
sah adalah nilai perjanjian yang tercantum X 5%, dengan ketentuan dari jangka waktu
perjanjian yang tercantum hanya bisa diambil maksimal
2
tahun dihitung dari
diterbitkannya lPR, apabila masih ada sisa jangka waktu perjanjian maka dihitung kembali
pada perpanjangan IPR berikutnya maksimal 2 tahun sampai jangka waktu perjanjian
habis.
b.
Hasilnya lebih kecil dari nilai standar kontrak reklame, maka penerimaan lain-lain yang
sah adalah (nilai standar kontrak reklame X luasan X 5%) X jangka waktu perjanjian
(minimal
I
tahun, maksimal 2 tahun).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
e rpadu Satu Pintu
lJakarta
Ptr
aedi
01995111001
PROVINSI DKIJAKARTA
Jakarta, 12 September 2017
Kepada
Yth
1.
Wakil Kepala DPMPTSP Provinsi
DKI
Jakarta;
2.
Sekretaris DPMPTSP Provinsi
DKI
Jakarta;
3.
4.
5.
b.
7.
Para Kepala Bidang DPMPTSP Provinsi
DKI Jakarta;
Kepala PSTIK Provinsi DKI Jakarta;
Para Kepala UP. PTSP Kota / Kabupaten
Provinsi DKI Jakarta;
Para Kepala UP. PTSP Kecamatan
Provinsi DKI Jakarta;
Para Kepala UP. PTSP Kelurahan
Provinsi DKI Jakarta;
di
Jakarta
SURAT EDARAN
NOMOR
3t
I SE t2017
TENTANG
BATASAN TEKNIS DAN DASAR PENGHITUNGAN PENERIMAAN LAIN-LAIN YANG SAH
DALAM PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME
Dalam rangka memberikan kejelasan terkait batasan teknis penyelenggaraan reklame
pada Kawasan Kendali Sedang dan dasar perhitungan penerimaaan lain-lain yang sah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 244 Tahun 2015 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Ukuran luas bidang reklame untuk Kawasan Kendali Sedang ditetapkan maksimal sebesar
16 m2 (enam belas meter persegi) yang dihitung dari luas bidang konstruksi reklame dan
hanya diperkenankan maksimal 2 muka dalam satu konstruksi;
2.
Pengertian luas reklame berdasarkan luas bidang konstruksi reklame (hanya 1 muka) untuk
menentukan batasan persyaratan luas reklame yang membutuhkan lpR, TLB-BR, dan IMBBR;
3.
Posisi tiang Reklame diwajibkan berada pada tengah bidang Reklame sesuai dengan contoh
gambar Reklame bertiang pada Peraturan Gubernur Nomor 244, Lampiran 3, Gambar Nomor
2 tentang batasan teknis penempatan bidang Reklame.
4.
Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) terhadap permohonan izin reklame yang
menempel pada dinding bangunan gedung dapat dilakukan menggunakan surat klarifikasi
pemohon yang telah distempel oleh PTSP. Sedangkan terhadap permohonan izin reklame di
atas bangunan gedung dan bertiang, penerbitan SKPD dilakukan setelah pengukuran oleh
surveyor dan Tata Letak Bangunan Bangunan Reklame (TLB-BR) selesai;
5. Penerimaan lain-lain yang sah ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari harga sewa
lahan/bangunan gedung yang secara nyata dimanfaatkan khusus untuk penyelenggaraan
reklame;
6.
Harga sewa lahan/bangunan sebagaimana dimaksud pada angka 5 didasarkan pada Nilai
Kontrak Reklame atau berdasarkan nilai rata-rata kontrak reklame sejenis terdekat dengan
lokasi yang dimohon apabila reklame diselenggarakan sendiri oleh pemilik lahan/gedung
yang dikuatkan dengan surat pernyataan pemohon;
7.
Perhitungan penerimaan lain-lain yang sah sebagaimana dimaksud pada angka 5 dan 6
berdasarkan:
Penerimaan lain-lain yang sah =
Nominal berdasar nilai kontrak reklame x 5% (lima persen), atau
Nominal berdasar surat pernyataan x 5o/o (lima persen)
8. Tata cara perhitungan penerimaan lain-lain sebagaimana dimaksud dalam angka
7
dijelaskan lebih lanjut dalam Lampiran Surat Edaran ini;
9.
Nilai kontrak reklame atau surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada angka 6 harus
memperhatikan batas kewajaran;
10.
11.
Batas kewajaran sebagaimana dimaksud dalam angka 8 ditetapkan berdasar nilai total / m2
menurut tabel lampiran Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta
Nomor 931 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak
Nomor 532 tahun 2014 tentang Penetapan Standar Nilai Kontrak Reklame,
Penerimaan lain-lain yang sah dikenakan dan dipungut oleh DPMPTSP melalui kode
rekening:
a.
4.1 .4.24.01 Nilai
b.
4.1.4.24.02 Nilai Strategis Reklame di Aset Pemda
c.
4.1 .4.24.03 Nilai
Strategis Reklame di Persil Swasta
Strategis Reklame di Non Aset Pemda
dengan pembayaran menggunakan Surat Tanda Setoran (STS); dan
12.Masa berlaku lzin Penyelenggaraan Reklame (lPR) terhadap reklame non-komersial adalah
sampai berubahnya bentuk, ukuran, isi, dan/atau posisi reklame, serta sampai dengan
dicabut atau dibatalkannya lPR. Sedangkan terhadap reklame komersial maksimal berlaku 2
tahun sejak tanggal diterbitkannya lPR.
13.Masa berlaku Tata Letak Bangunan-Bangunan Reklame (TLB-BR) terhadap reklame nonkomersial dan reklame komersial maksimal berlaku 2 tahun sejak tanggal diterbitkannya TLBBR dan diwajibkan untuk mengajukan perpanjangan Tata Letak Bangunan-Bangunan
Reklame (TLB-BR) apabila masa berlakunya telah habis atau berubahnya bentuk, ukuran, isi
dan/atau posisi reklame.
14.Pada saat edaran ini mulai berlaku maka Surat Edaran nomor 75lSEl2O16 dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Edaran ini untuk menjadi perhatian dan agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan
penuh tanggung jawab.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pela
adu Satu Pintu
Jakarta
JAY;
ll
9951
Tembusan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
:
Gubernur Provinsi DKI Jakarta;
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta;
lnspektur Provinsi DKI Jakarta;
Para Asisten Sekda Provinsi DKI Jakarta;
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta;
Kepala Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta; dan
Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta.
1
1001
Surat Edaran Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi DKI Jakarta
Lampiran
Nomor
Tanggal
cara penghitungan penerimaan lain-lain yang sah dan jangka waktu lpR untuk reklame nonkomersial adalah
:
a. Untuk permohonan dengan perjanjian sewa reklame
1
:
) Nilai yang tercantum" x 5%
2) Jangka Waktu IPR adalah sampai berubahnya bentuk, ukuran, isi, dan/atau
posisi reklame, serta sampai dengan dicabut atau dibatalkannya lpR.
b. Untuk permohonan dengan perjanjian sewa lahan / bangunan
:
1) Nilai pernyataan* x luasan reklame x 5%
2) Jangka Waktu IPR adalah sampai berubahnya bentuk, ukuran, isi, dan/atau
posisi reklame, serta sampai dengan dicabut atau dibatalkannya lpR.
c. Untuk Permohonan pemilik sendiri
:
1) Nilai pernyataan* x luasan reklame x 5%
2) Jangka Waktu IPR adalah sampai berubahnya bentuk, ukuran, isi, dan/atau
posisi reklame, serta sampai dengan dicabut atau dibatalkannya lpR.
Untuk penghitungan penerimaan lain-lain yang sah dan jangka waktu lpR untuk reklame
komersial adalah :
a. Untuk permohonan dengan perjanjian sewa reklame
:
1) (Nilai yang tercantum. x 5%) x (Jangka Waktu tpR)
2) Jangka Waktu IPR adalah minimal I tahun, maksimal 2 Tahun.
b. Untuk permohonan dengan perjanjian sewa lahan / bangunan
:
1) (Nilai pernyataan* x luasan reklame x 5%) x (Jangka Waktu lpR)
2) Jangka Waktu IPR adalah minimal
c. Untuk Permohonan pemilik sendiri
1
tahun, maksimal 2 Tahun.
:
1) (Nilai pernyataan* x luasan reklame x 5%) x (Jangka Waktu lpR)
2) Jangka Waktu IPR adalah maksimal 2 Tahun.
Penghitungan tersebut dapat dilakukan dengan ketentuan
1.
:
Nilai yang tercantum atau nilar pernyataan; dapat digunakan apabila nilainya sama dengan
atau lebih dari batas kewajaran nilai standar kontrak reklame pada Keputusan Kepala Dpp
Provinsi DKI Jakarta Nomor 931 Tahun 2014 sesuai surat Edaran Kepala Bprsp Nomor
61/sE/2016, apabila kurang maka yang digunakan adalah nilai standar kontrak reklame.
2.
Terhadap permohonan reklame non-komersial yang menggunakan perjanjian sewa
reklame, setelah nilai yang tercantum dibandingkan dengan batas kewajaran nilai kontrak
reklame
a.
:
Hasilnya lebih besar dari nilai standar kontrak reklame, maka penerimaan lain-lain yang
sah adalah nilai perjanjian yang tercantum X 5%.
b.
Hasilnya lebih kecil dari nilai standar kontrak reklame, maka penerimaan lain-lain yang
sah adalah nilai standar kontrak reklame X luasan X 5%
3.
Terhadap permohonan reklame komersial yang menggunakan perjanjian sewa reklame dan
jangka waktu yang berlaku, setelah nilai yang tercantum dibandingkan dengan batas
kewajaran nilai kontrak reklame
a.
:
Hasilnya lebih besar dari nilai standar kontrak reklame, maka penerimaan lain-lain yang
sah adalah nilai perjanjian yang tercantum X 5%, dengan ketentuan dari jangka waktu
perjanjian yang tercantum hanya bisa diambil maksimal
2
tahun dihitung dari
diterbitkannya lPR, apabila masih ada sisa jangka waktu perjanjian maka dihitung kembali
pada perpanjangan IPR berikutnya maksimal 2 tahun sampai jangka waktu perjanjian
habis.
b.
Hasilnya lebih kecil dari nilai standar kontrak reklame, maka penerimaan lain-lain yang
sah adalah (nilai standar kontrak reklame X luasan X 5%) X jangka waktu perjanjian
(minimal
I
tahun, maksimal 2 tahun).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
e rpadu Satu Pintu
lJakarta
Ptr
aedi
01995111001