Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Kreditur Yang Memberikan Pinjaman Kredit Tanpa Agunan (Studi Bank BNI Cabang Balige)

ABSTRAK
Raja Roll Royce Shinbet Siahaan*
Prof. Dr. Tan Kamello, S.H., M.S.**
Puspa Melati Hasibuan S.H., M.Hum.***
Bank merupakan badan usaha yang meyalurkan dana kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan sebagainya. Faktor penting pemberian kredit adalah
kepercayaan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah debitur, hal ini dapat
dilihat dalam Pasal 8 Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998. Faktor
lain yang mendukung pemberian kredit adalah adanya agunan yang berfungsi
sebagai jaminan pelunasan kredit. Kredit Tanpa Agunan merupakan kredit yang
tidak disertai penyerahan agunan, sehingga dalam pemberiannya harus dilakukan
dengan hati-hati dan cermat. Skripsi ini berjudul ”Perlindungan Hukum Terhadap
Pihak Kreditur Yang Memberikan Pinjaman Kredit Tanpa Agunan (Studi Bank
BNI Cabang Balige)”. Permasalahannya adalah apa yang menjadi sebab-sebab
terjadinya kredit macet dalam perjanjian Kredit Tanpa Agunan pada PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bagaimana perlindungan hukum terhadap
kreditur dalam perjanjian Kredit Tanpa Agunan pada PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, dan bagaimana penyelesaian sengketa atas kredit macet yang
terjadi dalam perjanjian pemberian Kredit Tanpa Agunan pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk.
Jenis metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode

penelitian hukum Normatif-Empiris. Penelitian normatif yaitu dengan mengkaji
peraturan perundang-undangan, dan buku-buku yang berhubungan dengan
penelitian ini dan untuk melengkapi data penelitian empiris dilakukan melalui
wawancara dengan pihak PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Cabang Balige.
Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah bahwa pemberian Kredit Tanpa
Agunan (BNI Fleksi) tetap menggunakan agunan, tetapi dalam hal ini, agunan
yang digunakan bersifat immaterial, seperti asli SK, atau asli Ijazah terakhir, atau
lainnya. Sebab-sebab terjadinya kredit macet dalam perjanjian Kredit Tanpa
Agunan (BNI Fleksi) adalah karena debitur melakukan pindah payroll
(memindahkan rekening tabungan/rekening gaji yang digunakan untuk
pembayaran utang) dan karena debitur berhenti dari pekerjaannya atau dipecat
dari pekerjaannya. Perlindungan hukum terhadap kreditur dalam penyelesaian
kredit macet yang terjadi dalam perjanjian pemberian Kredit Tanpa Agunan (BNI
Fleksi) adalah perlindungan hukum secara umum seperti yang terdapat dalam
Pasal 1131 dan Pasal 1132 KUH Perdata. Pihak bank sendiri lebih mengutamakan
cara kekeluargaan dalam menyelesaikan sengketa yang muncul atas terjadinya
kredit macet dalam perjanjian kredit tanpa agunan, sebisa mungkin pihak bank
menghindari menyelesaikan hal ini melalui pengadilan karena dianggap tidak
efektif dan efisien, baik dari segi biaya maupun waktu.

                                                            

MahasiswaFakultasHukumUniversitas Sumatera Utara
DosenPembimbing I FakultasHukumUniversitas Sumatera Utara 
***
DosenPembimbing II FakultasHukumUniversitas Sumatera Utara 
*

**

 

 
Universitas Sumatera Utara