Analisa Kadar Etil Alkohol Pada Minuman Soju Dengan Metode Kromatografi Gas dan Pengukuran Berat Jenis di Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Medan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Etil alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsi –OH dan berbentuk
dan berbentuk cairan bening.Ditinjau dari sifatnya,peredaran etil alkohol beserta kadar
konsumsinya harus diperhatikan,hal ini disebabkan karena etil alkohol bersifat memabukkan
dan berbahaya bagi tubuh dengan sifat karsinogeniknya.Untuk itu harus benar-benar ada
penanganan khusus untuk menentukan kadar minuman alkohol yang beredar,diantaranya
metode kromatografi gas dan berat jenis (Martin,1983).
Kromatografi adalah suatu metode pemisahan camppuran yang didasarkan pada
perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara 2 fase,yaitu fase
diam dan fase gerak.Berdasarkan fase gerak yang digunakan,kromatografi dibedakan menjadi
dua golongan besar yaitu kromatografi gas dan kromatografi cair (Prima,2015)
Kromatografi gas adalah teknik kromatografi yang dapat digunakan untuk
memisahkan senyawa organik yang mudah menguap.Senyawa-senyawa yang dapat
ditentukan dengan kromatografi gas sangat bervariasi dan dilengkapi dengan batas-batasan
tertentu.Senyawa-senyawa tersebut harus mudah menguap dan stabil pada temperature
pengujian,yaitu pada temperatur 200C-5000C.Jika senyawa tidak mudah menguap dan tidak
stabil pada temperatur pengujian,maka senyawa tersebut bisa diderivatisasi agar dapat
dianalisis dengan kromatografi gas.

Metode kromatografi gas dan berat jenis dapat diterapkan untuk mengukur kadar
etanol dalam suatu bahan yang mengandung etanol seperti minuman beralkohol diantaranya
minuman fermentasi bamboo SOJU dapat dihasilkan dengan bantuan mikroorganisme dari

Universitas Sumatera Utara

genus

Saccharomyces

sp.Seperti

Saccharomyces

cerevisiae

dan

Saccharomyces


carlbergensis.Enzim amilase mengubah zat tepung pada bamboo menjadi glukosa sehingga
dapat difermentasi oleh khamir jenis Saccharomyces.Hasil fermentasinya berupa etanol dan
karbondioksida.Pembuatan minuman fermentasi bambu SOJU ini dapat dilakukan dengan
dua tahap,yaitu tahap fermentasi dan tahap penyulingan (destilasi) dengan tujuan untuk
meningkatkan kadar alcohol dalam minuman.
Berat jenis didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa
sejumlah volume air yang sama pada suhu 4 0C atau temperatur lain yang tertentu.Berat jenis
larutan etanol dapat diukur dengan piknometer.Berat jenis larutan etanol semakin kecil,maka
kadar etanol didalam larutan tersebut semakin besar.Hal ini dikarenakan etanol memiliki
berat jenis lebih kecil dari pada air sehingga semakin kecil berat jenis larutan berarti jumlah
atau kadar etanol semakin banyak (Martin,1983).
Metode berat jenis yang merupakan metode konvensional dan kromatografi gas yang
merupakan metode instrumental,masing-masing metode ini memiliki kelebihan dan
kekurangan.Oleh karena itu,dilakukan perbandingan validasi kedua metode,apakah validitas
kedua metode menunjukkan perbedaan yang signifikan atau tidak dengan menggunakan
standar referensi etanol. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penentuan kadar etil
alkohol menggunakan 2 metode yaitu metode kromatografi gas dan pengukuran berat jenis.

Universitas Sumatera Utara


1.2.Permasalahan
Apakah kadar etil alkohol yang terdapat pada minuman SOJU sesuai dengan kadar yang telah
ditentukan oleh standar.

1.3.Tujuan
Untuk mengetahui kadar etil alkohol pada minuman SOJU di Balai Pengujian dan Identifkasi
Barang Medan dengan metode kromatografi gas dan pengukuran berat jenis.

1.4.Manfaat
Dapat mengetahui kadar etil alkohol pada minuman SOJU.

Universitas Sumatera Utara