Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Usaha Manisan Carica di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Cemerlang, Wonosobo
Lampiran 1. Tahap Produksi Manisan Carica Cemerlang
Pengupasan buah
Pemotongan buah carica menjadi dua bagian
Pemisahan daging buah dari biji
Buah dipotong kecil
Biji buah dicuci bersih
Pencucian
Pemasakan biji dan gula
menjadi sirup
Perebusan
Penyaringan
Penataan buah dalam cup
Penyegelan
Sterilisasi
Pendinginan
Pelabelan
Packging
38
Lampiran 2. Tahap Analisis Data
1.
Pengukuran Tahap Analisis Data
Tabel 1.1. Pengukuran Tahap Analisi Data
Tahap
Tahap Input
Proses
(Pencocokan)
Tahap
Output
(Keputusan)
2.
Definisi
Tahap yang dilakukan untuk menganalisis lingkungan internal
dan eksternal usaha manisan carica Cemerlang
Tahap yang mengolah informasi hasil dari tahap masukan
untuk memadukan kekuatan dan kelemahan dari analisis
lingkungan internal dan dengan peluang dan ancaman dari
analisis eksternal untuk merumuskan alternatif strategi usaha
manisan carica Cemerlang
Untuk mengevaluasi dan memilih alternatif strategi mana yang
paling tepat untuk diterapkan usaha manisan carica Cemerlang
Pengukuran
Matriks
IFE
dan EFE
Matriks IE dan
SWOT
Matriks QSPM
Tahap Input
Analisis eksternal terdiri dari peluang maupun ancaman usaha manisan
carica Cemerlang dan alat bantu analisis eksternal, sebagai berikut.
Tabel 1.2. Alat Bantu Faktor Eksternal Usaha Carica Cemerlang
Analisis Faktor Eksternal
Ekonomi
Lingkungan Industri
Sosial, Budaya,dan Konsumen
Peluang
Ancaman
Sedangkan alat bantu analisis internal usaha manisan carica Cemerlang
terdiri dari kekuatan dan kelemahan, dengan alat bantu sebagai berikut:
Tabel 1.3. Alat Bantu Faktor Internal Usaha Carica Cemerlang
Analisis Fungsional
Manajemen
Pemasaran
Keuangan
Produksi atau Operasi
SDM
Kekuatan
Kelemahan
Tahap-tahap yang dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal
maupun eksternal dalam matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut menurut
Rangkuti (2001) dalam Wibowo (2003):
1. Identifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman. Penentuan faktor-faktor tersebut melalui diskusi antar
pihak PKBM dengan peneliti.
2. Memberikan bobot setiap faktor dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting)
sampai 0,0 (tidak penting). Penentuan bobot berdasarkan pengaruh faktorfaktor tersebut terhadap posisi strategi usaha manisan carica PKBM
39
Cemerlang. Penentuan bobot akan dilakukan dengan mengajukan identifikasi
faktor internal dan eksternal kepada responden terpilih dengan menggunakan
metode paired comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan
penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Setiap
variabel digunakan skala 1,2, dan 3 untuk menentukan bobot. Skala yang
digunakan yaitu:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Bentuk penilaian pembobotan menurut Kinnear (1991) dalam Wibowo
(2003), dapat dilihat pada tabel 1.4. dan 1.5. sebagai berikut:
Tabel 1.4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Usaha Manisan
Carica PKBM Cemerlang
Faktor Strategi Internal
A
B
C
D
.....
A
B
C
D
.....
Total
X1
Total
n
∑ X1
i=1
Tabel 1.5. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Usaha Manisan
Carica PKBM Cemerlang
Faktor Strategi Eksternal
A
B
C
D
.....
A
B
C
D
.....
Total
X1
Total
n
∑ X1
i=1
Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel
terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus:
α i=
Xi
n
∑ Xi
i=1
α i = bobot variabel ke-i
Xi = nilai variabel X
n = jumlah data
i = 1,2,3,.... n
∑ Xi = total nilai variabel
Dimana:
40
3. Pemberian nilai rating atau peringkat kekuatan pada matriks IFE dengan
skala yang digunakan yaitu: 1 (sangat lemah), 2 lemah, 3 (kuat), dan 4
(sangat kuat). Sedangkan untuk faktor yang menjadi kelemahan pemberian
nilai rating dilakukan sebaliknya. Untuk pemberian nilai rating peluang pada
matriks EFE dengan skala yang digunakan yaitu: 1 = rendah (respon
kurang), 2 = sedang (respon sama dengan rata-rata), 3 = tinggi (respon di
atas rata-rata), 4 = sangat tinggi (respon superior). Sedangkan untuk faktor
yang menjadi ancaman pemberian nilai rating dilakukan sebaliknya.
4. Kalikan setiap bobot pada kolom penilaian bobot faktor (langkah 2), dengan
rating atau peringkat untuk memperoleh faktor pembobotan. Hasilnya berupa
skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi,
mulai dari 4,00 (outstanding) sampai dengan 1,00 (poor).
5. Jumlahkan faktor pembobotan (tahap 4) untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan. Nilai ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor eksternal dan internal. Total skor bernilai
antara 1,0 – 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE bernilai
dibawah 2,5 menunjukkan bahwa industri tersebut memiliki posisi internal
yang lemah dan berlaku juga untuk matrik EFE.
Adapun format penyusunan matrik EFE dan IFE terlihat pada tabel 1.6. dan
1.7. di bawah ini.
Tabel 1.6. Martiks EFE
Faktor eksternal
Peluang
.....
Ancaman
.....
Total
Bobot
Rating
Bobot x Rating
1,00
Tabel 1.7. Martiks IFE
Faktor internal
Kekuatan
.....
Kelemahan
.....
Total
3.
Bobot
Rating
Bobot x Rating
1,00
Tahap Proses (Pencocokan)
Dalam penelitian ini, tahap pencocokan menggunakan matriks internal
dan eksternal (IE) kemudian dilanjutkan dengan matriks SWOT. Sumbu
41
horizontal pada matriks IE menunjukkan skor total IFE, sedangkan pada sumbu
vertikal menunjukkan skor total EFE. Pada skor horizontal skor antara 1,00
sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah. Skor 2,00 sampai 2,99
menunjukkan rata-rata, sedangkan skor 3,00 sampai 4,00 menunjukkan posisi
internal yang kuat. Begitu juga pada sumbu vertikal yang menunjukkan
pengaruh eksternal.
Sel-sel pada matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama dengan
implikasi strategi yang berbeda-beda. Daerah pertama terdiri dari sel I, II, dan IV
dapat digambarkan sebagai “Grow and Build” atau Tumbuh dan Membangun.
Strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi
horizontal) dapat menjadi pilihan yang paling tepat bagi daerah ini. Daerah
kedua terdiri dari sel III, V, VII paling baik dikenal dengan strategi-strategi
“Hold and Maintain” Menjaga dan Mempertahankan, penetrasi pasar dan
pengembangan produk adalah dua strategi yang paling banyak digunakan dalam
daerah ini. Daerah ketiga terdiri dari sel VI, VIII, dan IX dapat menggunakan
strategi “Harvest and Divestiture” atau Panen dan Divestasi. Organisasi yang
berhasil, mampu mencapai portofolio bisnis yang masuk atau berada di seputar
sel I dalam matriks IE (Kuniawati, 2009). Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
berikut ini.
Total rata-rata tertimbang nilai IFE
Total rata-rata
tertimbang nilai EFE
Kuat(3,0-4,0)
Rata-rata(2,0-2,9)
Lemah(1,0-1,99)
Kuat (3,0-4,0)
I
Grow and Build
II
Grow and Build
III
Hold and Maintain
Rata-rata
(2,0-2,9)
IV
Grow and Build
V
Hold and Maintain
VI
Harvest and Divest
Lemah
(1,0-1,99)
VII
Hold and Maintain
VIII
Harvest and Divest
IX
Harvest and Divest
Gambar 1. Matriks IE
(Sumber: Kurniawati, 2009)
Matriks SWOT menurut David (2002) dalam Wibowo (2003) akan
menghasilkan empat tipe strategi, yaitu: strategi SO (menggunakan kekuatan
internal untuk memanfaatkan peluang eksternal), strategi WO (memperbaiki
kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal), strategi ST (menggunakan
42
kekuatan organisasi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal), serta strategi WT (mengurangi kelemahan internal dan menghindari
ancaman eksternal). Bagan mengenai alat analisis SWOT dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 1.8. Tabel SWOT
Internal
Eksternal
Peluang (O)
Faktor peluang eksternal
Ancaman (T)
Faktor ancaman eksternal
4.
Kekuatan (S)
Faktor kekuatan internal
Strategi S-O
Gunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi S-T
Gunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Kelemahan (W)
Faktor kelemahan internal
Strategi W-O
Meminimalkan
kelemahan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi W-T
Meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
Tahap Output
Input dari matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) berasal
dari tahap input atau masukkan dan pemaduan strategi. Langkah untuk
mengembangkan QSPM menurut Dewi (2009) yaitu:
1. Membuat daftar kekuatan dan kelemahan dan peluang atau ancaman kunci
perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini diambil secara
langsung dari matriks IFE dan EFE.
2. Memberikan bobot rata-rata pada faktor internal dan eksternal. Bobot ini
identik dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE.
3. Menentukan nilai daya tarik Attractiveness Scores (AS). Nilai daya tarik
didefinisikan sebagai angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari
masing-masing strategi dalam set alternatif tertentu. Nilai daya tarik
ditentukan dengan mengevaluasi masing-masing faktor internal maupun
eksternal. Secara spesifik nilai daya tarik harus diberikan untuk masingmasing strategi untuk mengindikasikan daya tarik relatif dari satu strategi
atas strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor tertentu.
Jangkauan untuk nilai daya tari adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak
menarik, 3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik.
4. Menghitung total nilai daya tarik Total Attractiveness Scores (TAS). Total
nilai daya tarik didefinisikan sebagai produk dari pengalian bobot rata-rata
(langkah 2) dengan nilai AS (langkah 4) dalam masing-masing baris. Total
nilai daya tarik mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing
43
alternatif strategi dengan hanya mempertimbangkan pengaruh faktor
keberhasilan kunci internal atau eksternal yang terdekat. Semakin tinggi
total nilai daya tarik, maka semakin menarik alternatif strategi tersebut.
5. Menghitung jumlah rata-rata total nilai daya tarik Sum Total Attractiveness
Scores (STAS). Nilai ini mengungkapkan strategi dari yang tinggi hingga
rendah. Nilai STAS yang paling tinggi berarti strategi tersebut yang paling
layak diaplikasikan dalam perusahaan.
Tabel 1.9. Matriks QSPM
Faktor
Bobot
Alternatif Strategi
Strategi 1
AS
TAS
Strategi 2
AS
TAS
Peluang
Ancaman
Kekuatan
Kelemahan
Jumlah TAS
Keterangan :
Kolom bobot
: Diperoleh dari bobot IFE dan EFE
Strategi 1 (Kolom AS)
: Jangkauan untuk nilai daya tarik (1-4)
Strategi 1 (Kolom TAS)
: ∑ (Bobot x AS)
Jangkauan nilai daya tarik
: 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik,
3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik.
44
Lampiran 3. Pembobotan Masing-masing Responden Faktor Internal
Nama Responden 1:
Ibu Anna (Pimpinan PKBM Cemerlang)
Faktor-faktor Strategi Internal
A
B
A
Lokasi industri yang strategis
1
B
Loyalitas pelanggan
3
C
Daya tahan kualitas produk
3
3
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
1
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
3
F
G
H
I
J
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
Nama Responden 2:
3
3
3
3
3
C
D
1
1
2
2
2
2
2
E
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
F
1
1
2
2
G
1
2
2
2
1
3
2
2
3
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
H
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
9
18
20
17
17
Bobot
0,050
0,100
0,111
0,094
0,094
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
19
19
20
21
180
0,111
0,106
0,106
0,111
0,117
1,000
2
2
2
I
2
2
J
Total
2
Ibu Marwiyah (Karyawan produksi manisan carica)
Faktor-faktor Strategi Internal
A
B
C
2
D
E
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
3
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
2
3
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
2
2
3
F
G
H
I
Total
Bobot
1
1
1
1
1
2
1
2
12
0,067
2
2
2
1
2
3
2
2
18
0,100
1
2
2
2
1
1
3
17
0,094
1
2
1
1
1
3
17
0,094
1
2
2
1
3
19
0,106
2
2
2
2
21
0,117
2
2
2
20
0,111
2
2
19
0,106
2
22
0,122
15
0,083
180
1,000
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
3
2
2
3
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
2
2
3
2
2
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
2
1
3
3
2
2
2
I
Keterbatasan modal kerja
3
2
3
3
3
2
2
2
J
Promosi carica Cemerlang
2
2
1
1
1
2
2
2
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
J
45
2
Nama Responden 3:
Imron (Karyawan produksi manisan carica)
Faktor-faktor Strategis Internal
A
B
C
E
F
G
H
I
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
2
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
2
2
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
1
1
1
1
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
3
3
2
3
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
1
2
1
3
1
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
3
2
2
2
3
2
3
I
Keterbatasan modal kerja
1
3
1
1
3
1
2
3
J
Promosi carica Cemerlang
3
2
1
1
3
2
3
2
Nama Responden 4:
2
D
J
Total
Bobot
2
2
3
1
1
1
3
1
16
0,089
2
2
3
1
3
2
1
2
18
0,100
2
3
1
2
2
3
3
20
0,111
3
2
3
2
3
3
22
0,122
1
1
1
1
1
9
0,050
3
2
3
2
24
0,133
1
2
1
15
0,083
1
2
20
0,111
2
17
0,094
19
0,106
180
1,000
2
Ibu Lili (Kepala divisi administrasi keuangan atau bendahara)
Faktor-faktor Strategi Internal
A
B
C
2
D
E
F
G
H
I
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
3
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
2
1
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
2
2
2
2
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
2
2
2
1
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
2
2
2
3
2
1
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
2
2
2
3
2
2
2
I
Keterbatasan modal kerja
2
2
2
3
2
2
2
3
J
Promosi carica Cemerlang
2
2
2
3
2
2
2
2
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
J
Total
Bobot
1
2
2
1
2
2
2
2
16
0,089
2
3
2
2
2
2
2
2
19
0,106
2
2
2
2
2
2
2
19
0,106
2
2
1
1
1
1
13
0,072
3
2
2
2
2
19
0,106
3
2
2
2
19
0,106
2
2
2
18
0,100
1
2
18
0,100
2
20
0,111
19
0,106
180
1,000
46
2
Nama Responden 5:
Yanuar Efendi (Kepala divisi unit usaha)
Faktor-faktor Strategi Internal
A
B
C
E
F
G
H
I
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
2
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
2
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
2
2
2
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
3
2
2
2
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
2
2
2
2
2
2
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
3
3
3
3
1
1
2
I
Keterbatasan modal kerja
3
3
1
1
1
1
1
2
J
Promosi carica Cemerlang
2
2
2
2
2
2
2
2
Nama Responden 6:
2
D
J
Total
Bobot
2
1
1
1
2
1
1
2
13
0,072
2
2
2
1
2
1
1
2
15
0,083
2
2
2
2
1
3
2
18
0,100
2
2
2
1
3
2
19
0,106
2
2
3
3
2
21
0,117
2
3
3
2
22
0,122
2
3
2
19
0,106
2
2
20
0,111
2
15
0,083
18
0,100
180
1,000
2
Ibu Titik. R (Kepala divisi kesetaraan)
Faktor-faktor Strategis Internal
A
B
C
2
D
E
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
3
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
2
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
2
2
2
F
G
H
I
Total
Bobot
1
1
1
1
1
1
2
2
12
0,067
2
2
2
2
2
1
1
2
16
0,089
2
2
2
2
2
1
2
18
0,100
2
2
1
1
1
2
16
0,089
2
2
2
1
2
18
0,100
2
2
2
2
19
0,106
2
2
2
20
0,111
2
2
21
0,117
2
22
0,122
18
0,100
180
1,000
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
2
2
2
2
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
2
2
3
2
2
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
3
3
2
3
2
2
2
I
Keterbatasan modal kerja
2
3
3
3
3
2
2
2
J
Promosi carica Cemerlang
2
2
2
2
2
2
2
2
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
J
47
2
Nama Responden 7:
Ibu Sri Murtiani (Karyawan produksi manisan carica)
Faktor-faktor Strategi Internal
A
B
C
E
F
G
H
I
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
3
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
2
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
2
2
2
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
2
2
1
2
2
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
2
2
2
2
1
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
2
3
1
2
3
1
3
I
Keterbatasan modal kerja
2
2
3
3
2
1
3
3
J
Promosi carica Cemerlang
1
2
2
3
1
1
2
1
Nama Responden 8:
2
D
J
Total
Bobot
1
1
1
2
1
2
2
3
15
0,083
2
2
2
2
2
1
2
2
17
0,094
2
2
3
2
3
1
2
20
0,111
2
2
2
2
1
1
17
0,094
2
2
1
2
3
19
0,106
3
3
3
3
21
0,117
1
1
2
16
0,089
1
3
19
0,106
3
22
0,122
14
0,078
180
1,000
1
Ibu Tri Khandonah (Karyawan produksi manisan carica)
A
Faktor-faktor Strategis Internal
Lokasi industri yang strategis
A
B
C
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
2
3
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
3
3
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
3
2
2
2
2
D
1
E
1
F
1
G
2
H
2
I
1
3
Total
15
Bobot
0,083
1
1
1
1
1
1
1
2
11
0,061
1
2
2
2
1
3
2
18
0,100
2
2
2
1
2
2
20
0,111
2
2
1
1
2
18
0,100
2
2
2
2
20
0,111
3
2
2
20
0,111
2
3
22
0,122
2
20
0,111
16
0,089
180
1,000
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
3
2
2
2
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
2
3
2
2
2
2
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
2
3
3
3
3
2
1
I
Keterbatasan modal kerja
3
3
1
2
3
2
2
2
J
Promosi carica Cemerlang
1
2
2
2
2
2
2
1
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
48
J
2
Nama Responden 9:
Ambar (Karyawan produksi manisan carica)
Faktor-faktor Strategis Internal
A
B
C
E
F
G
H
I
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
2
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
2
2
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
2
2
2
2
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
2
2
2
2
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
2
2
3
2
2
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
2
2
2
2
2
3
2
I
Keterbatasan modal kerja
3
2
2
2
3
2
2
3
J
Promosi carica Cemerlang
2
2
2
2
2
2
2
2
Nama Responden 10:
2
D
A
J
Total
Bobot
2
2
2
1
1
2
1
2
15
0,083
2
2
2
2
2
2
2
2
18
0,100
2
2
2
2
2
2
2
18
0,100
2
2
1
2
2
2
17
0,094
2
2
2
1
2
17
0,094
2
1
2
2
18
0,100
2
2
2
20
0,111
1
2
18
0,100
2
21
0,117
18
0,100
180
1,000
2
Hanik (Karyawan produksi manisan carica)
Faktor-faktor Strategis Internal
A
B
C
1
D
E
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
3
C
Daya tahan kualitas produk
3
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
1
1
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
1
2
2
2
F
G
H
I
Total
Bobot
1
1
3
1
1
1
1
1
11
0,061
2
3
2
1
2
2
2
2
19
0,106
3
2
1
2
2
2
2
19
0,106
2
2
2
1
1
3
16
0,089
1
2
2
2
2
16
0,089
3
2
2
3
24
0,133
1
1
2
16
0,089
2
3
22
0,122
2
21
0,117
16
0,089
180
1,000
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
3
3
2
3
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
2
2
2
2
1
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
3
2
2
3
2
2
3
I
Keterbatasan modal kerja
3
2
2
3
2
2
3
2
J
Promosi carica Cemerlang
3
2
2
1
2
1
2
1
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
J
49
2
Lampiran 4. Rata-rata Bobot Faktor Internal Usaha Carica Cemerlang
Faktor-faktor Strategi Internal
Bobot
1
Bobot
2
Bobot
3
Bobot
4
Bobot
5
Bobot
6
Bobot
7
Bobot
8
Bobot
9
Bobot
10
Bobot ratarata
Lokasi industri yang strategis
0,050
0,067
0,089
0,089
0,072
0,067
0,083
0,083
0,083
0,061
0,074
Loyalitas pelanggan
0,100
0,100
0,100
0,106
0,083
0,089
0,094
0,061
0,100
0,106
0,094
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian
produksi
0,111
0,094
0,111
0,106
0,100
0,100
0,111
0,100
0,100
0,106
0,104
0,094
0,094
0,122
0,072
0,106
0,089
0,094
0,111
0,094
0,089
0,097
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan
karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date,
SOP
Sarana dan prasarana produksi masih
kurang
0,094
0,106
0,050
0,106
0,117
0,100
0,106
0,100
0,094
0,089
0,096
0,111
0,117
0,133
0,106
0,122
0,106
0,117
0,111
0,100
0,133
0,116
0,106
0,111
0,083
0,100
0,106
0,111
0,089
0,111
0,111
0,089
0,102
0,106
0,106
0,111
0,100
0,111
0,117
0,106
0,122
0,100
0,122
0,110
Keterbatasan modal kerja
0,111
0,122
0,094
0,111
0,083
0,122
0,122
0,111
0,117
0,117
0,111
Promosi carica Cemerlang
0,117
0,083
0,106
0,106
0,100
0,100
0,078
0,089
0,100
0,089
0,097
Total
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
Keterangan:
Bobot 1 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Anna (Pimpinan PKBM Cemerlang)
Bobot 2 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Marwiyah (Karyawan produksi manisan carica)
Bobot 3 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Imron (Karyawan produksi manisan carica)
Bobot 4 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Lili (Kepala divisi administrasi keuangan atau bendahara)
Bobot 5 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Yanuar Efendi (Kepala divisi unit usaha)
Bobot 6 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Titik. R (Kepala divisi unit kesetaraan)
Bobot 7 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Sri Murtiani (Karyawan produksi manisan carica)
Bobot 8 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Trikhandonah (Karyawan produksi manisan carica)
Bobot 9 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ambar (Karyawan produksi manisan carica)
Bobot 10 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Hanik (Karyawan produksi manisan carica)
50
Lampiran 5. Peringkat Masing-masing Responden Faktor Internal
Keterangan:
1:
sangat lemah, respon perusahaan dalam melihat kekuatan dan kelemahan
yang ada
2:
lemah, respon perusahaan dalam melihat kekuatan dan kelemahan yang
ada
3:
kuat, respon perusahaan dalam melihat kekuatan dan kelemahan yang ada
4:
sangat kuat, respon perusahaan dalam melihat kekuatan dan kelemahan
yang ada
Nama responden 1: Ibu Anna (Pimpinan PKBM Cemerlang)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Internal
1
2
3
4
A
Lokasi industri yang strategis
v
B
Loyalitas pelanggan
v
C
Daya tahan kualitas produk
v
D
Karyawan belum terampil dibagian produksi
v
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
v
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
v
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
v
I
Keterbatasan modal kerja
v
J
Promosi carica Cemerlang
v
v
Nama responden 2: Ibu Marwiyah (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
51
1
Peringkat (rating)
2
3
v
v
4
v
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 3: Imron (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
1
Peringkat (rating)
2
3
v
v
v
4
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 4: Ibu Lili (Kepala divisi administrasi keuangan atau bendahara)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
1
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
Peringkat (rating)
2
3
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
4
Nama responden 5: Yanuar Efendi (Kepala divisi unit usaha)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
52
1
Peringkat (rating)
2
3
4
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 6: Ibu Titik. R (Kepala divisi unit kesetaraan)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
1
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
Peringkat (rating)
2
3
v
4
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 7: Ibu Sri Murtiani (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
1
Peringkat (rating)
2
3
v
4
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 8: Ibu Trikhandonah (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
53
1
Peringkat (rating)
2
3
v
v
4
v
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 9: Ambar (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
1
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
Peringkat (rating)
2
3
v
v
v
v
4
v
v
v
v
v
v
Nama responden 10: Hanik (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
54
1
Peringkat (rating)
2
3
v
v
v
v
4
v
v
v
v
v
v
Lampiran 6. Rata-rata Peringkat Faktor Internal Usaha Carica Cemerlang
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
1
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
2
3
4
2
4
3
3
1
3
3
3
2
3
2
1
1
4
2
2
2
3
5
4
3
4
3
4
4
4
2
2
4
4
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
Peringkat
6
3
4
3
3
3
3
3
2
2
3
7
3
4
3
3
4
1
2
1
2
3
8
3
3
4
3
4
4
3
2
2
3
9
3
3
3
3
4
3
4
2
2
4
10
3
3
2
3
4
4
4
2
3
3
Keterangan:
Rating 1 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Anna (Pimpinan PKBM Cemerlang)
Rating 2 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Marwiyah (Karyawan produksi manisan carica)
Rating 3 = hasil rating faktor strategi internal oleh Imron (Karyawan produksi manisan carica)
Rating 4 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Lili (Kepala divisi administrasi keuangan atau bendahara)
Rating 5 = hasil rating faktor strategi internal oleh Yanuar Efendi (Kepala divisi unit usaha)
Rating 6 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Titik. R (Kepala divisi unit kesetaraan)
Rating 7 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Sri Murtiani (Karyawan produksi manisan carica)
Rating 8 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Trikhandonah (Karyawan produksi manisan carica)
Rating 9 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ambar (Karyawan produksi manisan carica)
Rating 10 = hasil rating faktor strategi internal oleh Hanik (Karyawan produksi manisan carica)
55
Peringkat ratarata
2,800
3,300
3,200
2,800
3,400
3,300
3,200
2,000
2,400
3,300
Lampiran 7. Pembobotan Masing-masing Responden Eksternal
Nama Responden 1:
A
B
C
D
E
F
G
H
Bapak Untung Suroto (Kasi Informasi Pasar dan Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
A
B
C
D
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
1
1
3
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
3
2
2
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
2
3
Tidak ada bahan baku substitusi
1
2
1
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
2
1
1
3
Kenaikan harga bahan baku
2
1
2
3
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
2
3
2
3
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
3
1
3
Nama Responden 2:
E
F
2
3
3
1
G
2
3
2
1
2
2
2
2
H
2
1
2
1
2
2
2
2
Total
2
1
3
1
2
2
3
1
13
15
18
8
13
14
17
14
112
Bobot
0,116
0,134
0,161
0,071
0,116
0,125
0,152
0,125
1,000
Bapak Oman Yanto (Kasi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
3
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
1
2
D
Tidak ada bahan baku substitusi
3
2
2
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
2
2
3
2
F
Kenaikan harga bahan baku
1
2
3
1
1
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
2
2
2
2
2
1
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
2
2
3
3
2
1
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
56
H
Total
Bobot
3
1
2
3
2
2
14
0,125
2
2
2
2
2
2
15
0,134
2
1
1
2
2
11
0,098
2
3
2
1
15
0,134
3
2
1
15
0,134
3
2
13
0,116
1
12
0,107
17
0,152
112
1,000
3
Nama Responden 3:
Bapak Tri Budi Santoso (Kasi Industri Aneka Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
2
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
2
D
Tidak ada bahan baku substitusi
3
2
1
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
1
2
1
2
F
Kenaikan harga bahan baku
2
3
1
2
2
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
2
2
1
2
2
2
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
2
1
1
3
2
Nama Responden 4:
2
H
Total
Bobot
1
1
3
2
2
2
13
0,116
2
2
2
1
2
2
13
0,116
3
3
3
3
3
20
0,179
2
2
2
3
15
0,134
2
2
1
11
0,098
2
2
14
0,125
2
13
0,116
13
0,116
112
1,000
2
Bapak Barkah Riyadi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
2
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
2
D
Tidak ada bahan baku substitusi
1
1
1
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
2
1
2
2
F
G
Kenaikan harga bahan baku
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
2
2
1
2
3
3
2
3
2
2
2
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
1
2
2
1
2
2
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
57
H
Total
Bobot
1
3
2
2
2
2
14
0,13
2
3
3
3
2
3
18
0,161
3
2
1
1
2
14
0,125
2
2
1
2
10
0,089
2
2
3
14
0,125
2
2
3
14
17
0,125
0,152
11
0,098
112
1,000
1
Nama Responden 5:
Reza Bagus (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
3
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
1
D
Tidak ada bahan baku substitusi
2
1
1
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
3
1
1
1
F
Kenaikan harga bahan baku
3
3
3
3
3
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
1
1
3
1
1
3
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
3
3
3
3
3
2
Nama Responden 6:
1
H
Total
Bobot
1
2
1
1
3
1
10
0,089
3
3
3
1
3
1
17
0,152
3
3
1
1
1
13
0,116
3
1
3
1
12
0,107
1
3
1
11
0,098
1
2
18
0,161
1
11
0,098
20
0,179
112
1,000
3
Anandang (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
A
B
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
1
C
3
D
E
F
G
Bobot
2
1
1
1
2
12
0,107
1
2
1
2
1
2
10
0,089
2
3
2
1
2
15
0,134
2
2
1
1
12
0,107
1
1
2
13
0,116
2
2
16
0,143
1
18
0,161
16
0,143
112
1,000
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
2
3
Tidak ada bahan baku substitusi
2
2
2
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
3
3
1
2
F
Kenaikan harga bahan baku
3
2
2
2
3
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
3
3
3
3
3
2
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
2
2
3
2
2
58
Total
2
D
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
H
3
Nama Responden 7:
A
B
C
D
E
F
G
H
Suprayitno (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
2
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
Tidak ada bahan baku substitusi
1
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
3
Kenaikan harga bahan baku
3
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
3
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
1
B
C
2
3
1
2
3
3
1
E
3
3
1
3
2
3
3
1
F
1
2
2
1
3
3
3
1
G
1
1
1
1
1
3
2
3
H
1
1
1
1
2
2
2
2
Total
3
3
3
3
1
2
1
3
12
13
14
11
14
19
17
12
112
Bobot
0,107
0,116
0,125
0,098
0,125
0,170
0,152
0,107
1,000
Nama Responden 8:
A
B
C
D
E
F
G
H
Iman Andhi Prasatya (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
A
B
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
3
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
1
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
2
1
Tidak ada bahan baku substitusi
1
1
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
1
1
Kenaikan harga bahan baku
2
3
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
3
1
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
1
1
D
1
1
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
59
C
D
2
3
1
1
1
1
1
E
3
3
3
1
1
1
1
F
3
3
3
3
3
3
3
G
2
1
3
3
1
3
1
H
1
3
3
3
1
1
3
Total
3
3
3
3
1
3
1
17
17
18
15
7
14
13
11
112
Bobot
0,152
0,152
0,161
0,134
0,063
0,125
0,116
0,098
1,000
Nama Responden 9:
Aditya Hendi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
2
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
2
D
Tidak ada bahan baku substitusi
3
2
1
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
2
1
1
2
2
F
G
Total
Bobot
1
1
2
2
2
2
12
0,11
2
2
3
2
2
3
16
0,143
3
3
1
1
2
15
0,134
2
2
2
1
13
0,116
2
2
2
12
0,107
2
2
15
0,134
2
15
0,134
14
0,125
112
1,000
F
Kenaikan harga bahan baku
2
2
3
2
2
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
2
2
3
2
2
2
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
1
2
3
2
2
Nama Responden 10:
H
2
Haryono (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
1
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
2
D
Tidak ada bahan baku substitusi
2
1
1
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
3
3
3
3
F
Kenaikan harga bahan baku
2
1
1
3
2
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
1
3
3
1
2
3
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
1
1
1
3
1
3
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
60
H
Total
Bobot
1
2
1
2
3
2
14
0,125
2
3
1
3
1
3
14
0,125
3
1
3
1
3
16
0,143
1
1
3
3
12
0,107
2
2
1
17
0,152
1
3
13
0,116
2
15
0,134
11
0,098
112
1,000
2
Lampiran 8. Rata-rata Bobot Faktor Eksternal Usaha Manisan Carica Cemerlang
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur
healthy product
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah
transit menuju kota lain
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
Tidak ada bahan baku substitusi
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
Kenaikan harga bahan baku
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
Total
Bobot
1
Bobot
2
Bobot
3
Bobot
4
Bobot
5
Bobot
6
Bobot
7
Bobot
8
Bobot
9
Bobot
10
Bobot ratarata
0,116
0,125
0,116
0,130
0,089
0,107
0,107
0,152
0,110
0,125
0,118
0,134
0,161
0,071
0,116
0,125
0,152
0,125
1,000
0,134
0,098
0,134
0,134
0,116
0,107
0,152
1,000
0,116
0,179
0,134
0,098
0,125
0,116
0,116
1,000
0,161
0,125
0,089
0,125
0,125
0,152
0,098
1,000
0,152
0,116
0,107
0,098
0,161
0,098
0,179
1,000
0,089
0,134
0,107
0,116
0,143
0,161
0,143
1,000
0,116
0,125
0,098
0,125
0,170
0,152
0,107
1,000
0,152
0,161
0,134
0,063
0,125
0,116
0,098
1,000
0,143
0,134
0,116
0,107
0,134
0,134
0,125
1,000
0,125
0,143
0,107
0,152
0,116
0,134
0,098
1,000
0,132
0,138
0,110
0,113
0,134
0,132
0,124
1,000
Keterangan:
Bobot 1 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Untung Suroto (Kasi Informasi Pasar dan Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 2 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Oman Yanto (Kasi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 3 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Tri Budi Santoso (Kasi Industri Aneka Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 4 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Barkah Riyadi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 5 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Reza Bagus (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 6 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Anandang (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 7 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Suprayitno (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 8 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Iman Andhi Prasatya (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 9 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Aditya Hendi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 10 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Haryono (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
61
Lampiran 9. Peringkat Masing-masing Responden Faktor Eksternal
Nama responden 1: Bapak Untung Suroto (Kasi Informasi Pasar dan Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
v
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
F
Kenaikan harga bahan baku
v
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
v
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
v
4
v
v
Nama responden 2: Bapak Oman Yanto (Kasi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan
Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
v
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
F
Kenaikan harga bahan baku
v
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
4
v
v
v
v
Nama responden 3: Bapak Tri Budi Santoso (Kasi Industri Aneka Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
4
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
V
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
V
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
V
D
Tidak ada bahan baku substitusi
v
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
F
Kenaikan harga bahan baku
v
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
v
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
V
Nama responden 4: Bapak Barkah Riyadi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
v
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
v
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
v
v
v
v
62
4
Nama responden 5: Reza Bagus (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
v
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
v
D
Tidak ada bahan baku substitusi
v
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
4
v
v
v
Nama responden 6: Bapak Anandang (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
v
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
3
4
v
V
v
V
v
v
Nama responden 7: Bapak Suprayitno (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
2
3
v
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
v
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
4
v
v
v
v
Nama responden 8: Bapak Iman Andhi Prasatya (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
4
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
v
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
v
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
v
v
v
v
63
Nama responden 9: Aditya Hendi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
4
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
v
D
Tidak ada bahan baku substitusi
v
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
v
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
v
v
v
Nama responden 10: Bapak Haryono (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
3
4
v
v
v
v
v
v
v
v
64
Lampiran 10. Rata-rata Faktor Eksternal Usaha Carica Cemerlang
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
Tidak ada bahan baku substitusi
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
Kenaikan harga bahan baku
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
1
3
3
4
1
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
2
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
2
3
2
3
5
3
3
3
2
2
3
2
3
Rating
6
3
4
3
4
2
2
3
2
7
2
3
3
2
3
3
3
2
8
4
4
3
4
2
2
2
1
9
3
4
4
4
3
4
3
3
10
3
4
2
3
1
3
4
2
Keterangan:
Rating 1 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Bapak Untung Suroto (Kasi informasi pasar dan promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 2 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Bapak Oman Yanto (Kasi distribusi dan perlindungan konsumen Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 3 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Bapak Tri Budi Santoso (Kasi industri aneka Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 4 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Bapak Barkah Riyadi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 5 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Reza Bagus (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 6 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Bapak Anandang (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 7 = hasil rating faktor strategi eksternal Ba
Pengupasan buah
Pemotongan buah carica menjadi dua bagian
Pemisahan daging buah dari biji
Buah dipotong kecil
Biji buah dicuci bersih
Pencucian
Pemasakan biji dan gula
menjadi sirup
Perebusan
Penyaringan
Penataan buah dalam cup
Penyegelan
Sterilisasi
Pendinginan
Pelabelan
Packging
38
Lampiran 2. Tahap Analisis Data
1.
Pengukuran Tahap Analisis Data
Tabel 1.1. Pengukuran Tahap Analisi Data
Tahap
Tahap Input
Proses
(Pencocokan)
Tahap
Output
(Keputusan)
2.
Definisi
Tahap yang dilakukan untuk menganalisis lingkungan internal
dan eksternal usaha manisan carica Cemerlang
Tahap yang mengolah informasi hasil dari tahap masukan
untuk memadukan kekuatan dan kelemahan dari analisis
lingkungan internal dan dengan peluang dan ancaman dari
analisis eksternal untuk merumuskan alternatif strategi usaha
manisan carica Cemerlang
Untuk mengevaluasi dan memilih alternatif strategi mana yang
paling tepat untuk diterapkan usaha manisan carica Cemerlang
Pengukuran
Matriks
IFE
dan EFE
Matriks IE dan
SWOT
Matriks QSPM
Tahap Input
Analisis eksternal terdiri dari peluang maupun ancaman usaha manisan
carica Cemerlang dan alat bantu analisis eksternal, sebagai berikut.
Tabel 1.2. Alat Bantu Faktor Eksternal Usaha Carica Cemerlang
Analisis Faktor Eksternal
Ekonomi
Lingkungan Industri
Sosial, Budaya,dan Konsumen
Peluang
Ancaman
Sedangkan alat bantu analisis internal usaha manisan carica Cemerlang
terdiri dari kekuatan dan kelemahan, dengan alat bantu sebagai berikut:
Tabel 1.3. Alat Bantu Faktor Internal Usaha Carica Cemerlang
Analisis Fungsional
Manajemen
Pemasaran
Keuangan
Produksi atau Operasi
SDM
Kekuatan
Kelemahan
Tahap-tahap yang dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal
maupun eksternal dalam matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut menurut
Rangkuti (2001) dalam Wibowo (2003):
1. Identifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman. Penentuan faktor-faktor tersebut melalui diskusi antar
pihak PKBM dengan peneliti.
2. Memberikan bobot setiap faktor dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting)
sampai 0,0 (tidak penting). Penentuan bobot berdasarkan pengaruh faktorfaktor tersebut terhadap posisi strategi usaha manisan carica PKBM
39
Cemerlang. Penentuan bobot akan dilakukan dengan mengajukan identifikasi
faktor internal dan eksternal kepada responden terpilih dengan menggunakan
metode paired comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan
penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Setiap
variabel digunakan skala 1,2, dan 3 untuk menentukan bobot. Skala yang
digunakan yaitu:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Bentuk penilaian pembobotan menurut Kinnear (1991) dalam Wibowo
(2003), dapat dilihat pada tabel 1.4. dan 1.5. sebagai berikut:
Tabel 1.4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Usaha Manisan
Carica PKBM Cemerlang
Faktor Strategi Internal
A
B
C
D
.....
A
B
C
D
.....
Total
X1
Total
n
∑ X1
i=1
Tabel 1.5. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Usaha Manisan
Carica PKBM Cemerlang
Faktor Strategi Eksternal
A
B
C
D
.....
A
B
C
D
.....
Total
X1
Total
n
∑ X1
i=1
Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel
terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus:
α i=
Xi
n
∑ Xi
i=1
α i = bobot variabel ke-i
Xi = nilai variabel X
n = jumlah data
i = 1,2,3,.... n
∑ Xi = total nilai variabel
Dimana:
40
3. Pemberian nilai rating atau peringkat kekuatan pada matriks IFE dengan
skala yang digunakan yaitu: 1 (sangat lemah), 2 lemah, 3 (kuat), dan 4
(sangat kuat). Sedangkan untuk faktor yang menjadi kelemahan pemberian
nilai rating dilakukan sebaliknya. Untuk pemberian nilai rating peluang pada
matriks EFE dengan skala yang digunakan yaitu: 1 = rendah (respon
kurang), 2 = sedang (respon sama dengan rata-rata), 3 = tinggi (respon di
atas rata-rata), 4 = sangat tinggi (respon superior). Sedangkan untuk faktor
yang menjadi ancaman pemberian nilai rating dilakukan sebaliknya.
4. Kalikan setiap bobot pada kolom penilaian bobot faktor (langkah 2), dengan
rating atau peringkat untuk memperoleh faktor pembobotan. Hasilnya berupa
skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi,
mulai dari 4,00 (outstanding) sampai dengan 1,00 (poor).
5. Jumlahkan faktor pembobotan (tahap 4) untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan. Nilai ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor eksternal dan internal. Total skor bernilai
antara 1,0 – 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE bernilai
dibawah 2,5 menunjukkan bahwa industri tersebut memiliki posisi internal
yang lemah dan berlaku juga untuk matrik EFE.
Adapun format penyusunan matrik EFE dan IFE terlihat pada tabel 1.6. dan
1.7. di bawah ini.
Tabel 1.6. Martiks EFE
Faktor eksternal
Peluang
.....
Ancaman
.....
Total
Bobot
Rating
Bobot x Rating
1,00
Tabel 1.7. Martiks IFE
Faktor internal
Kekuatan
.....
Kelemahan
.....
Total
3.
Bobot
Rating
Bobot x Rating
1,00
Tahap Proses (Pencocokan)
Dalam penelitian ini, tahap pencocokan menggunakan matriks internal
dan eksternal (IE) kemudian dilanjutkan dengan matriks SWOT. Sumbu
41
horizontal pada matriks IE menunjukkan skor total IFE, sedangkan pada sumbu
vertikal menunjukkan skor total EFE. Pada skor horizontal skor antara 1,00
sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah. Skor 2,00 sampai 2,99
menunjukkan rata-rata, sedangkan skor 3,00 sampai 4,00 menunjukkan posisi
internal yang kuat. Begitu juga pada sumbu vertikal yang menunjukkan
pengaruh eksternal.
Sel-sel pada matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama dengan
implikasi strategi yang berbeda-beda. Daerah pertama terdiri dari sel I, II, dan IV
dapat digambarkan sebagai “Grow and Build” atau Tumbuh dan Membangun.
Strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi
horizontal) dapat menjadi pilihan yang paling tepat bagi daerah ini. Daerah
kedua terdiri dari sel III, V, VII paling baik dikenal dengan strategi-strategi
“Hold and Maintain” Menjaga dan Mempertahankan, penetrasi pasar dan
pengembangan produk adalah dua strategi yang paling banyak digunakan dalam
daerah ini. Daerah ketiga terdiri dari sel VI, VIII, dan IX dapat menggunakan
strategi “Harvest and Divestiture” atau Panen dan Divestasi. Organisasi yang
berhasil, mampu mencapai portofolio bisnis yang masuk atau berada di seputar
sel I dalam matriks IE (Kuniawati, 2009). Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
berikut ini.
Total rata-rata tertimbang nilai IFE
Total rata-rata
tertimbang nilai EFE
Kuat(3,0-4,0)
Rata-rata(2,0-2,9)
Lemah(1,0-1,99)
Kuat (3,0-4,0)
I
Grow and Build
II
Grow and Build
III
Hold and Maintain
Rata-rata
(2,0-2,9)
IV
Grow and Build
V
Hold and Maintain
VI
Harvest and Divest
Lemah
(1,0-1,99)
VII
Hold and Maintain
VIII
Harvest and Divest
IX
Harvest and Divest
Gambar 1. Matriks IE
(Sumber: Kurniawati, 2009)
Matriks SWOT menurut David (2002) dalam Wibowo (2003) akan
menghasilkan empat tipe strategi, yaitu: strategi SO (menggunakan kekuatan
internal untuk memanfaatkan peluang eksternal), strategi WO (memperbaiki
kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal), strategi ST (menggunakan
42
kekuatan organisasi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal), serta strategi WT (mengurangi kelemahan internal dan menghindari
ancaman eksternal). Bagan mengenai alat analisis SWOT dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 1.8. Tabel SWOT
Internal
Eksternal
Peluang (O)
Faktor peluang eksternal
Ancaman (T)
Faktor ancaman eksternal
4.
Kekuatan (S)
Faktor kekuatan internal
Strategi S-O
Gunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi S-T
Gunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Kelemahan (W)
Faktor kelemahan internal
Strategi W-O
Meminimalkan
kelemahan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi W-T
Meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
Tahap Output
Input dari matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) berasal
dari tahap input atau masukkan dan pemaduan strategi. Langkah untuk
mengembangkan QSPM menurut Dewi (2009) yaitu:
1. Membuat daftar kekuatan dan kelemahan dan peluang atau ancaman kunci
perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini diambil secara
langsung dari matriks IFE dan EFE.
2. Memberikan bobot rata-rata pada faktor internal dan eksternal. Bobot ini
identik dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE.
3. Menentukan nilai daya tarik Attractiveness Scores (AS). Nilai daya tarik
didefinisikan sebagai angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari
masing-masing strategi dalam set alternatif tertentu. Nilai daya tarik
ditentukan dengan mengevaluasi masing-masing faktor internal maupun
eksternal. Secara spesifik nilai daya tarik harus diberikan untuk masingmasing strategi untuk mengindikasikan daya tarik relatif dari satu strategi
atas strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor tertentu.
Jangkauan untuk nilai daya tari adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak
menarik, 3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik.
4. Menghitung total nilai daya tarik Total Attractiveness Scores (TAS). Total
nilai daya tarik didefinisikan sebagai produk dari pengalian bobot rata-rata
(langkah 2) dengan nilai AS (langkah 4) dalam masing-masing baris. Total
nilai daya tarik mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing
43
alternatif strategi dengan hanya mempertimbangkan pengaruh faktor
keberhasilan kunci internal atau eksternal yang terdekat. Semakin tinggi
total nilai daya tarik, maka semakin menarik alternatif strategi tersebut.
5. Menghitung jumlah rata-rata total nilai daya tarik Sum Total Attractiveness
Scores (STAS). Nilai ini mengungkapkan strategi dari yang tinggi hingga
rendah. Nilai STAS yang paling tinggi berarti strategi tersebut yang paling
layak diaplikasikan dalam perusahaan.
Tabel 1.9. Matriks QSPM
Faktor
Bobot
Alternatif Strategi
Strategi 1
AS
TAS
Strategi 2
AS
TAS
Peluang
Ancaman
Kekuatan
Kelemahan
Jumlah TAS
Keterangan :
Kolom bobot
: Diperoleh dari bobot IFE dan EFE
Strategi 1 (Kolom AS)
: Jangkauan untuk nilai daya tarik (1-4)
Strategi 1 (Kolom TAS)
: ∑ (Bobot x AS)
Jangkauan nilai daya tarik
: 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik,
3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik.
44
Lampiran 3. Pembobotan Masing-masing Responden Faktor Internal
Nama Responden 1:
Ibu Anna (Pimpinan PKBM Cemerlang)
Faktor-faktor Strategi Internal
A
B
A
Lokasi industri yang strategis
1
B
Loyalitas pelanggan
3
C
Daya tahan kualitas produk
3
3
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
1
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
3
F
G
H
I
J
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
Nama Responden 2:
3
3
3
3
3
C
D
1
1
2
2
2
2
2
E
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
F
1
1
2
2
G
1
2
2
2
1
3
2
2
3
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
H
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
9
18
20
17
17
Bobot
0,050
0,100
0,111
0,094
0,094
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
19
19
20
21
180
0,111
0,106
0,106
0,111
0,117
1,000
2
2
2
I
2
2
J
Total
2
Ibu Marwiyah (Karyawan produksi manisan carica)
Faktor-faktor Strategi Internal
A
B
C
2
D
E
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
3
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
2
3
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
2
2
3
F
G
H
I
Total
Bobot
1
1
1
1
1
2
1
2
12
0,067
2
2
2
1
2
3
2
2
18
0,100
1
2
2
2
1
1
3
17
0,094
1
2
1
1
1
3
17
0,094
1
2
2
1
3
19
0,106
2
2
2
2
21
0,117
2
2
2
20
0,111
2
2
19
0,106
2
22
0,122
15
0,083
180
1,000
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
3
2
2
3
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
2
2
3
2
2
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
2
1
3
3
2
2
2
I
Keterbatasan modal kerja
3
2
3
3
3
2
2
2
J
Promosi carica Cemerlang
2
2
1
1
1
2
2
2
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
J
45
2
Nama Responden 3:
Imron (Karyawan produksi manisan carica)
Faktor-faktor Strategis Internal
A
B
C
E
F
G
H
I
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
2
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
2
2
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
1
1
1
1
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
3
3
2
3
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
1
2
1
3
1
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
3
2
2
2
3
2
3
I
Keterbatasan modal kerja
1
3
1
1
3
1
2
3
J
Promosi carica Cemerlang
3
2
1
1
3
2
3
2
Nama Responden 4:
2
D
J
Total
Bobot
2
2
3
1
1
1
3
1
16
0,089
2
2
3
1
3
2
1
2
18
0,100
2
3
1
2
2
3
3
20
0,111
3
2
3
2
3
3
22
0,122
1
1
1
1
1
9
0,050
3
2
3
2
24
0,133
1
2
1
15
0,083
1
2
20
0,111
2
17
0,094
19
0,106
180
1,000
2
Ibu Lili (Kepala divisi administrasi keuangan atau bendahara)
Faktor-faktor Strategi Internal
A
B
C
2
D
E
F
G
H
I
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
3
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
2
1
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
2
2
2
2
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
2
2
2
1
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
2
2
2
3
2
1
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
2
2
2
3
2
2
2
I
Keterbatasan modal kerja
2
2
2
3
2
2
2
3
J
Promosi carica Cemerlang
2
2
2
3
2
2
2
2
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
J
Total
Bobot
1
2
2
1
2
2
2
2
16
0,089
2
3
2
2
2
2
2
2
19
0,106
2
2
2
2
2
2
2
19
0,106
2
2
1
1
1
1
13
0,072
3
2
2
2
2
19
0,106
3
2
2
2
19
0,106
2
2
2
18
0,100
1
2
18
0,100
2
20
0,111
19
0,106
180
1,000
46
2
Nama Responden 5:
Yanuar Efendi (Kepala divisi unit usaha)
Faktor-faktor Strategi Internal
A
B
C
E
F
G
H
I
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
2
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
2
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
2
2
2
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
3
2
2
2
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
2
2
2
2
2
2
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
3
3
3
3
1
1
2
I
Keterbatasan modal kerja
3
3
1
1
1
1
1
2
J
Promosi carica Cemerlang
2
2
2
2
2
2
2
2
Nama Responden 6:
2
D
J
Total
Bobot
2
1
1
1
2
1
1
2
13
0,072
2
2
2
1
2
1
1
2
15
0,083
2
2
2
2
1
3
2
18
0,100
2
2
2
1
3
2
19
0,106
2
2
3
3
2
21
0,117
2
3
3
2
22
0,122
2
3
2
19
0,106
2
2
20
0,111
2
15
0,083
18
0,100
180
1,000
2
Ibu Titik. R (Kepala divisi kesetaraan)
Faktor-faktor Strategis Internal
A
B
C
2
D
E
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
3
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
2
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
2
2
2
F
G
H
I
Total
Bobot
1
1
1
1
1
1
2
2
12
0,067
2
2
2
2
2
1
1
2
16
0,089
2
2
2
2
2
1
2
18
0,100
2
2
1
1
1
2
16
0,089
2
2
2
1
2
18
0,100
2
2
2
2
19
0,106
2
2
2
20
0,111
2
2
21
0,117
2
22
0,122
18
0,100
180
1,000
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
2
2
2
2
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
2
2
3
2
2
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
3
3
2
3
2
2
2
I
Keterbatasan modal kerja
2
3
3
3
3
2
2
2
J
Promosi carica Cemerlang
2
2
2
2
2
2
2
2
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
J
47
2
Nama Responden 7:
Ibu Sri Murtiani (Karyawan produksi manisan carica)
Faktor-faktor Strategi Internal
A
B
C
E
F
G
H
I
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
3
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
2
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
2
2
2
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
2
2
1
2
2
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
2
2
2
2
1
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
2
3
1
2
3
1
3
I
Keterbatasan modal kerja
2
2
3
3
2
1
3
3
J
Promosi carica Cemerlang
1
2
2
3
1
1
2
1
Nama Responden 8:
2
D
J
Total
Bobot
1
1
1
2
1
2
2
3
15
0,083
2
2
2
2
2
1
2
2
17
0,094
2
2
3
2
3
1
2
20
0,111
2
2
2
2
1
1
17
0,094
2
2
1
2
3
19
0,106
3
3
3
3
21
0,117
1
1
2
16
0,089
1
3
19
0,106
3
22
0,122
14
0,078
180
1,000
1
Ibu Tri Khandonah (Karyawan produksi manisan carica)
A
Faktor-faktor Strategis Internal
Lokasi industri yang strategis
A
B
C
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
2
3
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
3
3
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
3
3
2
2
2
2
D
1
E
1
F
1
G
2
H
2
I
1
3
Total
15
Bobot
0,083
1
1
1
1
1
1
1
2
11
0,061
1
2
2
2
1
3
2
18
0,100
2
2
2
1
2
2
20
0,111
2
2
1
1
2
18
0,100
2
2
2
2
20
0,111
3
2
2
20
0,111
2
3
22
0,122
2
20
0,111
16
0,089
180
1,000
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
3
2
2
2
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
2
3
2
2
2
2
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
2
3
3
3
3
2
1
I
Keterbatasan modal kerja
3
3
1
2
3
2
2
2
J
Promosi carica Cemerlang
1
2
2
2
2
2
2
1
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
48
J
2
Nama Responden 9:
Ambar (Karyawan produksi manisan carica)
Faktor-faktor Strategis Internal
A
B
C
E
F
G
H
I
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
2
C
Daya tahan kualitas produk
2
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
2
2
2
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
2
2
2
2
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
2
2
2
2
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
2
2
3
2
2
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
2
2
2
2
2
3
2
I
Keterbatasan modal kerja
3
2
2
2
3
2
2
3
J
Promosi carica Cemerlang
2
2
2
2
2
2
2
2
Nama Responden 10:
2
D
A
J
Total
Bobot
2
2
2
1
1
2
1
2
15
0,083
2
2
2
2
2
2
2
2
18
0,100
2
2
2
2
2
2
2
18
0,100
2
2
1
2
2
2
17
0,094
2
2
2
1
2
17
0,094
2
1
2
2
18
0,100
2
2
2
20
0,111
1
2
18
0,100
2
21
0,117
18
0,100
180
1,000
2
Hanik (Karyawan produksi manisan carica)
Faktor-faktor Strategis Internal
A
B
C
1
D
E
A
Lokasi industri yang strategis
B
Loyalitas pelanggan
3
C
Daya tahan kualitas produk
3
2
D
Karyawan belum terampil di bagian produksi
3
1
1
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
1
2
2
2
F
G
H
I
Total
Bobot
1
1
3
1
1
1
1
1
11
0,061
2
3
2
1
2
2
2
2
19
0,106
3
2
1
2
2
2
2
19
0,106
2
2
2
1
1
3
16
0,089
1
2
2
2
2
16
0,089
3
2
2
3
24
0,133
1
1
2
16
0,089
2
3
22
0,122
2
21
0,117
16
0,089
180
1,000
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
3
3
3
2
3
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, dan SOP
3
2
2
2
2
1
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
3
2
2
3
2
2
3
I
Keterbatasan modal kerja
3
2
2
3
2
2
3
2
J
Promosi carica Cemerlang
3
2
2
1
2
1
2
1
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
J
49
2
Lampiran 4. Rata-rata Bobot Faktor Internal Usaha Carica Cemerlang
Faktor-faktor Strategi Internal
Bobot
1
Bobot
2
Bobot
3
Bobot
4
Bobot
5
Bobot
6
Bobot
7
Bobot
8
Bobot
9
Bobot
10
Bobot ratarata
Lokasi industri yang strategis
0,050
0,067
0,089
0,089
0,072
0,067
0,083
0,083
0,083
0,061
0,074
Loyalitas pelanggan
0,100
0,100
0,100
0,106
0,083
0,089
0,094
0,061
0,100
0,106
0,094
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian
produksi
0,111
0,094
0,111
0,106
0,100
0,100
0,111
0,100
0,100
0,106
0,104
0,094
0,094
0,122
0,072
0,106
0,089
0,094
0,111
0,094
0,089
0,097
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan
karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date,
SOP
Sarana dan prasarana produksi masih
kurang
0,094
0,106
0,050
0,106
0,117
0,100
0,106
0,100
0,094
0,089
0,096
0,111
0,117
0,133
0,106
0,122
0,106
0,117
0,111
0,100
0,133
0,116
0,106
0,111
0,083
0,100
0,106
0,111
0,089
0,111
0,111
0,089
0,102
0,106
0,106
0,111
0,100
0,111
0,117
0,106
0,122
0,100
0,122
0,110
Keterbatasan modal kerja
0,111
0,122
0,094
0,111
0,083
0,122
0,122
0,111
0,117
0,117
0,111
Promosi carica Cemerlang
0,117
0,083
0,106
0,106
0,100
0,100
0,078
0,089
0,100
0,089
0,097
Total
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
Keterangan:
Bobot 1 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Anna (Pimpinan PKBM Cemerlang)
Bobot 2 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Marwiyah (Karyawan produksi manisan carica)
Bobot 3 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Imron (Karyawan produksi manisan carica)
Bobot 4 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Lili (Kepala divisi administrasi keuangan atau bendahara)
Bobot 5 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Yanuar Efendi (Kepala divisi unit usaha)
Bobot 6 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Titik. R (Kepala divisi unit kesetaraan)
Bobot 7 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Sri Murtiani (Karyawan produksi manisan carica)
Bobot 8 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ibu Trikhandonah (Karyawan produksi manisan carica)
Bobot 9 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Ambar (Karyawan produksi manisan carica)
Bobot 10 = hasil pembobotan faktor strategi internal oleh Hanik (Karyawan produksi manisan carica)
50
Lampiran 5. Peringkat Masing-masing Responden Faktor Internal
Keterangan:
1:
sangat lemah, respon perusahaan dalam melihat kekuatan dan kelemahan
yang ada
2:
lemah, respon perusahaan dalam melihat kekuatan dan kelemahan yang
ada
3:
kuat, respon perusahaan dalam melihat kekuatan dan kelemahan yang ada
4:
sangat kuat, respon perusahaan dalam melihat kekuatan dan kelemahan
yang ada
Nama responden 1: Ibu Anna (Pimpinan PKBM Cemerlang)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Internal
1
2
3
4
A
Lokasi industri yang strategis
v
B
Loyalitas pelanggan
v
C
Daya tahan kualitas produk
v
D
Karyawan belum terampil dibagian produksi
v
E
Proses produksi tanpa bahan pengawet
F
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
v
G
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
v
H
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
v
I
Keterbatasan modal kerja
v
J
Promosi carica Cemerlang
v
v
Nama responden 2: Ibu Marwiyah (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
51
1
Peringkat (rating)
2
3
v
v
4
v
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 3: Imron (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
1
Peringkat (rating)
2
3
v
v
v
4
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 4: Ibu Lili (Kepala divisi administrasi keuangan atau bendahara)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
1
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
Peringkat (rating)
2
3
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
4
Nama responden 5: Yanuar Efendi (Kepala divisi unit usaha)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
52
1
Peringkat (rating)
2
3
4
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 6: Ibu Titik. R (Kepala divisi unit kesetaraan)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
1
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
Peringkat (rating)
2
3
v
4
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 7: Ibu Sri Murtiani (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
1
Peringkat (rating)
2
3
v
4
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 8: Ibu Trikhandonah (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
53
1
Peringkat (rating)
2
3
v
v
4
v
v
v
v
v
v
v
v
Nama responden 9: Ambar (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
1
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
Peringkat (rating)
2
3
v
v
v
v
4
v
v
v
v
v
v
Nama responden 10: Hanik (Karyawan produksi manisan carica)
Kode
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
54
1
Peringkat (rating)
2
3
v
v
v
v
4
v
v
v
v
v
v
Lampiran 6. Rata-rata Peringkat Faktor Internal Usaha Carica Cemerlang
Faktor-faktor Strategi Internal
Lokasi industri yang strategis
Loyalitas pelanggan
Daya tahan kualitas produk
Karyawan belum terampil dibagian produksi
Proses produksi tanpa bahan pengawet
Hubungan baik antar pimpinan dan karyawan
Sertifikat BPOM, MUI, Expired date, SOP
Sarana dan prasarana produksi masih kurang
Keterbatasan modal kerja
Promosi carica Cemerlang
1
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
2
3
4
2
4
3
3
1
3
3
3
2
3
2
1
1
4
2
2
2
3
5
4
3
4
3
4
4
4
2
2
4
4
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
Peringkat
6
3
4
3
3
3
3
3
2
2
3
7
3
4
3
3
4
1
2
1
2
3
8
3
3
4
3
4
4
3
2
2
3
9
3
3
3
3
4
3
4
2
2
4
10
3
3
2
3
4
4
4
2
3
3
Keterangan:
Rating 1 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Anna (Pimpinan PKBM Cemerlang)
Rating 2 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Marwiyah (Karyawan produksi manisan carica)
Rating 3 = hasil rating faktor strategi internal oleh Imron (Karyawan produksi manisan carica)
Rating 4 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Lili (Kepala divisi administrasi keuangan atau bendahara)
Rating 5 = hasil rating faktor strategi internal oleh Yanuar Efendi (Kepala divisi unit usaha)
Rating 6 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Titik. R (Kepala divisi unit kesetaraan)
Rating 7 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Sri Murtiani (Karyawan produksi manisan carica)
Rating 8 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ibu Trikhandonah (Karyawan produksi manisan carica)
Rating 9 = hasil rating faktor strategi internal oleh Ambar (Karyawan produksi manisan carica)
Rating 10 = hasil rating faktor strategi internal oleh Hanik (Karyawan produksi manisan carica)
55
Peringkat ratarata
2,800
3,300
3,200
2,800
3,400
3,300
3,200
2,000
2,400
3,300
Lampiran 7. Pembobotan Masing-masing Responden Eksternal
Nama Responden 1:
A
B
C
D
E
F
G
H
Bapak Untung Suroto (Kasi Informasi Pasar dan Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
A
B
C
D
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
1
1
3
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
3
2
2
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
2
3
Tidak ada bahan baku substitusi
1
2
1
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
2
1
1
3
Kenaikan harga bahan baku
2
1
2
3
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
2
3
2
3
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
3
1
3
Nama Responden 2:
E
F
2
3
3
1
G
2
3
2
1
2
2
2
2
H
2
1
2
1
2
2
2
2
Total
2
1
3
1
2
2
3
1
13
15
18
8
13
14
17
14
112
Bobot
0,116
0,134
0,161
0,071
0,116
0,125
0,152
0,125
1,000
Bapak Oman Yanto (Kasi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
3
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
1
2
D
Tidak ada bahan baku substitusi
3
2
2
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
2
2
3
2
F
Kenaikan harga bahan baku
1
2
3
1
1
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
2
2
2
2
2
1
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
2
2
3
3
2
1
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
56
H
Total
Bobot
3
1
2
3
2
2
14
0,125
2
2
2
2
2
2
15
0,134
2
1
1
2
2
11
0,098
2
3
2
1
15
0,134
3
2
1
15
0,134
3
2
13
0,116
1
12
0,107
17
0,152
112
1,000
3
Nama Responden 3:
Bapak Tri Budi Santoso (Kasi Industri Aneka Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
2
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
2
D
Tidak ada bahan baku substitusi
3
2
1
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
1
2
1
2
F
Kenaikan harga bahan baku
2
3
1
2
2
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
2
2
1
2
2
2
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
2
1
1
3
2
Nama Responden 4:
2
H
Total
Bobot
1
1
3
2
2
2
13
0,116
2
2
2
1
2
2
13
0,116
3
3
3
3
3
20
0,179
2
2
2
3
15
0,134
2
2
1
11
0,098
2
2
14
0,125
2
13
0,116
13
0,116
112
1,000
2
Bapak Barkah Riyadi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
2
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
2
D
Tidak ada bahan baku substitusi
1
1
1
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
2
1
2
2
F
G
Kenaikan harga bahan baku
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
2
2
1
2
3
3
2
3
2
2
2
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
1
2
2
1
2
2
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
57
H
Total
Bobot
1
3
2
2
2
2
14
0,13
2
3
3
3
2
3
18
0,161
3
2
1
1
2
14
0,125
2
2
1
2
10
0,089
2
2
3
14
0,125
2
2
3
14
17
0,125
0,152
11
0,098
112
1,000
1
Nama Responden 5:
Reza Bagus (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
3
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
1
D
Tidak ada bahan baku substitusi
2
1
1
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
3
1
1
1
F
Kenaikan harga bahan baku
3
3
3
3
3
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
1
1
3
1
1
3
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
3
3
3
3
3
2
Nama Responden 6:
1
H
Total
Bobot
1
2
1
1
3
1
10
0,089
3
3
3
1
3
1
17
0,152
3
3
1
1
1
13
0,116
3
1
3
1
12
0,107
1
3
1
11
0,098
1
2
18
0,161
1
11
0,098
20
0,179
112
1,000
3
Anandang (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
A
B
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
1
C
3
D
E
F
G
Bobot
2
1
1
1
2
12
0,107
1
2
1
2
1
2
10
0,089
2
3
2
1
2
15
0,134
2
2
1
1
12
0,107
1
1
2
13
0,116
2
2
16
0,143
1
18
0,161
16
0,143
112
1,000
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
2
3
Tidak ada bahan baku substitusi
2
2
2
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
3
3
1
2
F
Kenaikan harga bahan baku
3
2
2
2
3
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
3
3
3
3
3
2
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
2
2
3
2
2
58
Total
2
D
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
H
3
Nama Responden 7:
A
B
C
D
E
F
G
H
Suprayitno (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
2
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
Tidak ada bahan baku substitusi
1
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
3
Kenaikan harga bahan baku
3
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
3
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
1
B
C
2
3
1
2
3
3
1
E
3
3
1
3
2
3
3
1
F
1
2
2
1
3
3
3
1
G
1
1
1
1
1
3
2
3
H
1
1
1
1
2
2
2
2
Total
3
3
3
3
1
2
1
3
12
13
14
11
14
19
17
12
112
Bobot
0,107
0,116
0,125
0,098
0,125
0,170
0,152
0,107
1,000
Nama Responden 8:
A
B
C
D
E
F
G
H
Iman Andhi Prasatya (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
A
B
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
3
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
1
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
2
1
Tidak ada bahan baku substitusi
1
1
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
1
1
Kenaikan harga bahan baku
2
3
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
3
1
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
1
1
D
1
1
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
59
C
D
2
3
1
1
1
1
1
E
3
3
3
1
1
1
1
F
3
3
3
3
3
3
3
G
2
1
3
3
1
3
1
H
1
3
3
3
1
1
3
Total
3
3
3
3
1
3
1
17
17
18
15
7
14
13
11
112
Bobot
0,152
0,152
0,161
0,134
0,063
0,125
0,116
0,098
1,000
Nama Responden 9:
Aditya Hendi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
2
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
2
D
Tidak ada bahan baku substitusi
3
2
1
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
2
1
1
2
2
F
G
Total
Bobot
1
1
2
2
2
2
12
0,11
2
2
3
2
2
3
16
0,143
3
3
1
1
2
15
0,134
2
2
2
1
13
0,116
2
2
2
12
0,107
2
2
15
0,134
2
15
0,134
14
0,125
112
1,000
F
Kenaikan harga bahan baku
2
2
3
2
2
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
2
2
3
2
2
2
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
1
2
3
2
2
Nama Responden 10:
H
2
Haryono (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Faktor-faktor Strategis Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
1
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
3
2
D
Tidak ada bahan baku substitusi
2
1
1
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
3
3
3
3
F
Kenaikan harga bahan baku
2
1
1
3
2
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
1
3
3
1
2
3
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
1
1
1
3
1
3
Keterangan:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
60
H
Total
Bobot
1
2
1
2
3
2
14
0,125
2
3
1
3
1
3
14
0,125
3
1
3
1
3
16
0,143
1
1
3
3
12
0,107
2
2
1
17
0,152
1
3
13
0,116
2
15
0,134
11
0,098
112
1,000
2
Lampiran 8. Rata-rata Bobot Faktor Eksternal Usaha Manisan Carica Cemerlang
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur
healthy product
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah
transit menuju kota lain
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
Tidak ada bahan baku substitusi
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
Kenaikan harga bahan baku
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
Total
Bobot
1
Bobot
2
Bobot
3
Bobot
4
Bobot
5
Bobot
6
Bobot
7
Bobot
8
Bobot
9
Bobot
10
Bobot ratarata
0,116
0,125
0,116
0,130
0,089
0,107
0,107
0,152
0,110
0,125
0,118
0,134
0,161
0,071
0,116
0,125
0,152
0,125
1,000
0,134
0,098
0,134
0,134
0,116
0,107
0,152
1,000
0,116
0,179
0,134
0,098
0,125
0,116
0,116
1,000
0,161
0,125
0,089
0,125
0,125
0,152
0,098
1,000
0,152
0,116
0,107
0,098
0,161
0,098
0,179
1,000
0,089
0,134
0,107
0,116
0,143
0,161
0,143
1,000
0,116
0,125
0,098
0,125
0,170
0,152
0,107
1,000
0,152
0,161
0,134
0,063
0,125
0,116
0,098
1,000
0,143
0,134
0,116
0,107
0,134
0,134
0,125
1,000
0,125
0,143
0,107
0,152
0,116
0,134
0,098
1,000
0,132
0,138
0,110
0,113
0,134
0,132
0,124
1,000
Keterangan:
Bobot 1 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Untung Suroto (Kasi Informasi Pasar dan Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 2 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Oman Yanto (Kasi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 3 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Tri Budi Santoso (Kasi Industri Aneka Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 4 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Barkah Riyadi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 5 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Reza Bagus (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 6 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Anandang (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 7 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Suprayitno (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 8 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Iman Andhi Prasatya (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 9 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Aditya Hendi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Bobot 10 = hasil pembobotan faktor strategi eksternal oleh Bapak Haryono (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
61
Lampiran 9. Peringkat Masing-masing Responden Faktor Eksternal
Nama responden 1: Bapak Untung Suroto (Kasi Informasi Pasar dan Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
v
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
F
Kenaikan harga bahan baku
v
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
v
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
v
4
v
v
Nama responden 2: Bapak Oman Yanto (Kasi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan
Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
v
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
F
Kenaikan harga bahan baku
v
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
4
v
v
v
v
Nama responden 3: Bapak Tri Budi Santoso (Kasi Industri Aneka Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
4
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
V
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
V
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
V
D
Tidak ada bahan baku substitusi
v
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
F
Kenaikan harga bahan baku
v
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
v
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
V
Nama responden 4: Bapak Barkah Riyadi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
v
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
v
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
v
v
v
v
62
4
Nama responden 5: Reza Bagus (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
v
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
v
D
Tidak ada bahan baku substitusi
v
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
4
v
v
v
Nama responden 6: Bapak Anandang (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
v
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
3
4
v
V
v
V
v
v
Nama responden 7: Bapak Suprayitno (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
2
3
v
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
v
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
4
v
v
v
v
Nama responden 8: Bapak Iman Andhi Prasatya (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
4
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
v
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
v
v
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
v
v
v
v
63
Nama responden 9: Aditya Hendi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
2
3
4
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
v
v
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
v
D
Tidak ada bahan baku substitusi
v
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
v
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
v
v
v
Nama responden 10: Bapak Haryono (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Kode
Peringkat (rating)
Faktor-faktor Strategi Eksternal
1
A
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
B
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
C
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
D
Tidak ada bahan baku substitusi
E
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
F
Kenaikan harga bahan baku
G
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
H
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
2
3
4
v
v
v
v
v
v
v
v
64
Lampiran 10. Rata-rata Faktor Eksternal Usaha Carica Cemerlang
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Harga produk yang tinggi karena mengacu pada unsur healthy product
Posisi Wonosobo sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota lain
Kebijakan pemerintah mengenai UKM
Tidak ada bahan baku substitusi
Hambatan masuk industri carica yang relatif tinggi
Kenaikan harga bahan baku
Tingkat persaingan dengan usaha carica lainnya
Kenaikan biaya tarif dasar listrik, BBM, LPG
1
3
3
4
1
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
2
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
2
3
2
3
5
3
3
3
2
2
3
2
3
Rating
6
3
4
3
4
2
2
3
2
7
2
3
3
2
3
3
3
2
8
4
4
3
4
2
2
2
1
9
3
4
4
4
3
4
3
3
10
3
4
2
3
1
3
4
2
Keterangan:
Rating 1 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Bapak Untung Suroto (Kasi informasi pasar dan promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 2 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Bapak Oman Yanto (Kasi distribusi dan perlindungan konsumen Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 3 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Bapak Tri Budi Santoso (Kasi industri aneka Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 4 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Bapak Barkah Riyadi (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 5 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Reza Bagus (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 6 = hasil rating faktor strategi eksternal oleh Bapak Anandang (Staf Fungsional Dinas Perdagangan dan Perindustrian)
Rating 7 = hasil rating faktor strategi eksternal Ba