Uji Efek Ekstrak etanol Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christtm.)Roscoe) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Tikus putih jantan yang Diinduksi Kafein Dan Jus Hati Ayam
Lampiran 1. Ethical clearance
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Hasil identifikasi tumbuhan
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambartumbuhan rimpang temu putih
Tumbuhan rimpang temu putih
Rimpang temu putih
Rimpang temu putih segar
Simplisia rimpang temu putih
Serbuk simplisia rimpang temu putih
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4.Mikroskopik serbuk simplisia rimpang temu putih
Keterangan: perbesaran 10 x 40, 1 = jaringan gabus, 2 = butir pati, 3 = berkas
pembuluh, 4 = parenkim.
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Bagan alur penelitian
Rimpang Temu Putih 6,2 kg
Dicuci dari pengotor sampai bersih
Ditiriskan
Ditimbang berat basahnya
Pemeriksaan makroskopik
Dirajang dan dikeringkan pada suhu ±
40-50oC dalam lemari pengering
Ditimbang
Simplisia
Dihaluskan dengan blender
Disimpan dalam wadah yang tertutup
rapat sebelum digunakan
Karakterisasi
Skrining Fitokimia
400 g Serbuk Simplisia
Dimaserasi
dengan
etanol 96%
Dibiarkan selama 5
terlindung
dari
sambil
sesekali
•
Pemeriksaan
hari makroskopik
• Pemeriksaan
cahaya,
sambil sese
mikroskopik
diaduk
• Pk air
• Pk sari larut air
• Pk sari larut etanol
• Pk abu total
• Pk abu tidak larut dalam
asam
Disaring
Ampas
Maserat I
Dimaserasi kembali
Ampas dipisahkan
Maserat II
Senyawa golongan:
• Alkaloid
• Glikosida
• Flavonoid
• Steroid/Triterpenoid
• Saponin
• Tanin
Diuapkan dengan
rotary evaporator
Ekstrak Kental (56 g)
Uji efek penurunan
kadarasam urat
Kadar Asam Urat
(mg/dL)
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6.Bagan pengerjaan uji efek antihiperurisemia ekstrak etanol
rimpang temu putih
25 ekor tikus dibagi 5 kelompok masing-masing 5 ekor
Kel I:
Kontrol CMC 0,5%
Kel II: EERTP 400 mg
Kel III: EERTP 600 mg
Kel IV: EERTP 800 mg
Kel V:
Allopurinol 10
mg/kg BB
Dipuasakan
semua
tikus
selama 24 jam
Diukur kadar asam urat
puasatikus (1,6-3,2mg/dl)
Diinduksi dengan kafein 135
mg/kg BBdan jus hati ayam
2 ml selama 6 hari
Diberikan suspensi CMC
0,5%, sediaan uji dansuspensi
Allopurinol selama 9 hari
Diukur kadar asam urat
darah pada hari ke 9,12, dan
15
Hasil
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7.Perhitungan hasil karakterisasi simplisia rimpang temu putih
1. Perhitungan penetapan kadar air simplisia
No
1
2
3
Berat Sampel (g)
5.002
5.005
5,003
Volume awal (ml)
2,1
2,5
2,9
% Kadar Air =
1. %Kadar Air
2. %Kadar Air
3. %Kadar Air
%Kadar air rata-rata
Volume akhir (ml)
2,5
2,9
3,25
x 100 %
2,5 − 2,1
x100%
5,002
2,9 − 2,5
x100%
=
5,002
3,25 − 2,9
x100%
=
5,003
=
=
= 7,99%
= 7,99%
= 6,99%
7,99% + 7,99% + 6,99%
= 7,65%
3
51
Universitas Sumatera Utara
2. Perhitungan penetapan kadar sari larut dalam air
No
1
2
3
Berat Sampel (g)
5,012
5,019
5,011
Berat Sari (g)
0,184
0,189
0,182
%Kadar Sari larut dalam air
=
1. %Kadar Sari larut air
=
Berat Sari Air 100
x
x100%
Berat Sampel 20
0,184 g 100
×
×100%
5,012 g 20
=18,36 %
2. %Kadar Sari larut air
=
0,189 g 100
×
×100%
5,019 g 20
=18,82 %
3. %Kadar Sari larut air
=
0,182 g 100
×
× 100%
5,011g 20
= 18,16 %
%Kadar Sari larut air rata-rata
=
18,36% + 18,82% + 18,16%
= 18,44%
3
52
Universitas Sumatera Utara
3. Kadar sari larut dalam etanol
No
1
2
3
Berat Sampel (g)
5,015
5,020
5,012
Berat Sari (g)
0,077
0,082
0,086
%Kadar Sari larut dalam etanol
=
Berat Sari Etanol 100
x
x100%
Berat Sampel
20
1. %Kadar Sari larut etanol
=
0,077 g 100
×
× 100%
5,015 g 20
= 7,67 %
2. %Kadar Sari larut etanol
=
0,082 g 100
×
× 100%
5,020 g 20
=8,16 %
3. %Kadar Sari larut etanol
=
0,086 g 100
×
× 100%
5,012 g 20
=8,57 %
%Kadar Sari larut etanol rata-rata =
7,67% + 8,16% + 8,57%
= 8,13%
3
53
Universitas Sumatera Utara
4. Perhitungan penetapan kadar abu total
No
1
2
3
Berat Sampel (g)
2,0004
2,0002
2,0005
Berat Abu (g)
0,0747
0,0745
0,0765
%Kadar Abu Total
=
Berat Abu
x100%
Berat Sampel
1. %Kadar Abu Total
=
0,0747 g
× 100% = 3,73 %
2,0004 g
2. %Kadar Abu Total
=
0,0745 g
× 100% =3,72 %
2,0002 g
3. %Kadar Abu Total
=
0,0765 g
× 100% = 3,82 %
2,0005 g
=
3,73% + 3,72% + 3,82%
= 3,76%
3
% Kadar abu rata-rata
54
Universitas Sumatera Utara
5. Perhitungan kadar abu tidak larut dalam asam
No
1
2
3
Berat Sampel (g)
2,0004
2,0002
2,0005
%Kadar Abu
1. %Kadar Abu
Berat Abu (g)
0,0024
0,0032
0,0031
Berat Abu
x100%
Berat Sampel
0,0024 g
× 100% = 0,12 %
=
2,0004 g
=
2. %Kadar Abu
=
0,0032 g
× 100% = 0,15 %
2,0002 g
3. %Kadar Abu
=
0,0031g
× 100% = 0,15 %
2,0005 g
%Kadar abu rata-rata
=
0,12% + 0,15% + 0,15%
= 0,14%
3
55
Universitas Sumatera Utara
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Tabel konversi dosis
Mencit
20g
Tikus
200g
Marmut
400 g
Kelinci
1,2 kg
Kera
4 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
Mencit
20 g
Tikus
200 g
Marmut
400 g
Kelinci
1,2 kg
Kera
4 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
1,0
7,0
12,25
27,8
64,1
124,2
387,9
0,14
1,0
1,74
3,9
9,2
17,8
56,0
0,08
0,57
1,0
2,25
5,2
10,2
31,5
0,04
0,25
0,44
1,0
2,4
4,5
14,2
0,016
0,11
0,19
0,42
1,0
1,9
6,1
0,008
0,06
0,10
0,22
0,52
1,0
3,1
0,0026
0,018
0,031
0,07
0,16
0,32
1,0
(Laurence and Bacharach, 1964)
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9.Contoh perhitungan dosis
Contoh perhitungan volume larutan kafein yang diberikan secara oral pada
hewan uji tikus
-Dosis kafein untuk tikus = 135 mg/kgBB (p.o.)
-Konsetrasi larutan induksi kafein yang dibuat= 135 mg / 10 ml
Mis : BB Tikus = 200 g
a. Jumlah obat yang diberikan
= 135 mg/kg bb x BB
= 135 mg/kg bb x 200 g
= 27 mg
Volume pemberian 1% dari berat badan tikus
Maka untuk berat badan 200 g diberikan bahan uji 2 ml dan bahan yang ditimbang
27 mg dilarutkan dalam labu 10 ml dengan CMC 0,5%.
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9.(Lanjutan)
Contoh perhitungan dosis EERTP yang akan diberikan pada tikus.
- Dosis EERTP yang akan dibuat adalah 400 mg/kg BB, 600 mg/kg BB, 800
mg/kg BB
a.Cara rimpang temu putih :
Timbang 400 mg, 600 mg, dan 800 mg , masing-masing dilarutkan dalam 10
ml suspensi CMC
b. Berapa volume ekstrakrimpangtemu putih yang akan diberikan pada tikus ?
- Mis : BB Tikus = 200 g
Jumlah EERTP dosis 400 mg/kg bb
=
200 g
x 400mg
1000 g
= 80 mg
Volume larutan yang diberi
=
80 mg
x10ml
400mg
= 2 ml
Jumlah EERTP dosis 600 mg/kg bb
=
200 g
x600mg
1000 g
= 120 mg
Volume larutan yang diberi
=
120mg
x10ml
600mg
= 2 ml
Jumlah EERTP dosis 800 mg/kg bb
=
200 g
x800mg
1000 g
= 160 mg
Volume larutan yang diberi
=
160 mg
x10ml
800mg
= 2 ml
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10.Tabel hasil pengukuran kadar asam urat
Perlakuan
Suspensi
CMC
(kontrol
negatif)
Rata-rata
Suspensi
Allopurinol
(kontrol
positif)
Rata-rata
Suspensi
EERTP
400
mg/kgbb
Rata-rata
Suspensi
EERTP
600
mg/kgbb
Rata-rata
Suspensi
EERTP
800
mg/kgbb
Rata-rata
Berat
Badan
(g)
192
197
190
193
194
193.2
193
195
194
195
197
194.8
192
195
193
199
194
194.6
195
193
194
195
195
194.4
198
192
196
193
195
194.8
Kadar
Kadar
asam
asam
urat
urat
puasa
setelah
(mg/dL)
induksi
Hari ke-0 (Hari ke6)
2.4
4.8
2.3
4.6
2.5
4.7
2.4
4.6
2.2
4.5
2.36
4.64
2.1
4.0
1.9
4.0
2.5
4.3
2.5
4.4
2.3
4.1
2.26
4.16
2.5
4.7
2.2
4.8
2.2
4.5
2.3
4.6
2.2
4.5
2.28
4.62
2.2
4.5
2.3
4.8
2.3
4.4
2.5
4.5
2.2
4.4
2.3
4.52
2.5
4.4
2.2
4.8
2.2
4.9
2.3
4.6
2.2
4.9
2.28
4.72
Kadar asam urat (mg/dL)
Hari ke9
Hari ke12
Hari ke15
5.3
5.2
5.2
5.3
5.0
5.20
3.3
3.0
3.5
3.2
3.1
3.22
4.2
4.2
4.0
4.2
4.0
4.12
3.4
3.5
3.2
3.5
3.1
3.34
3.5
3.4
4.2
4.1
4.1
3.86
5.7
5.6
5.6
5.8
5.4
5.62
2.3
2.1
2.4
2.0
2.1
2.18
3.4
3.2
3.3
3.5
3.3
3.34
2.3
2.5
2.1
2.4
2.0
2.26
2.8
3.1
3.1
2.9
3.0
2.98
6.4
6.2
6.0
6.2
6.0
6.16
1.9
1.6
1.9
1.5
1.8
1.74
2.4
2.3
2.2
2.2
2.0
2.22
1.8
2.0
1.6
2.0
1.6
1.80
1.9
2.1
2.1
2.0
2.2
2.06
60
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11.Gambar hewan percobaan (Tikus putih jantan)
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12.Gambar alat pengukur kadar asam urat
62
Universitas Sumatera Utara
63
Universitas Sumatera Utara
64
Universitas Sumatera Utara
65
Universitas Sumatera Utara
66
Universitas Sumatera Utara
67
Universitas Sumatera Utara
68
Universitas Sumatera Utara
69
Universitas Sumatera Utara
70
Universitas Sumatera Utara
71
Universitas Sumatera Utara
72
Universitas Sumatera Utara
73
Universitas Sumatera Utara
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Hasil identifikasi tumbuhan
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambartumbuhan rimpang temu putih
Tumbuhan rimpang temu putih
Rimpang temu putih
Rimpang temu putih segar
Simplisia rimpang temu putih
Serbuk simplisia rimpang temu putih
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4.Mikroskopik serbuk simplisia rimpang temu putih
Keterangan: perbesaran 10 x 40, 1 = jaringan gabus, 2 = butir pati, 3 = berkas
pembuluh, 4 = parenkim.
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Bagan alur penelitian
Rimpang Temu Putih 6,2 kg
Dicuci dari pengotor sampai bersih
Ditiriskan
Ditimbang berat basahnya
Pemeriksaan makroskopik
Dirajang dan dikeringkan pada suhu ±
40-50oC dalam lemari pengering
Ditimbang
Simplisia
Dihaluskan dengan blender
Disimpan dalam wadah yang tertutup
rapat sebelum digunakan
Karakterisasi
Skrining Fitokimia
400 g Serbuk Simplisia
Dimaserasi
dengan
etanol 96%
Dibiarkan selama 5
terlindung
dari
sambil
sesekali
•
Pemeriksaan
hari makroskopik
• Pemeriksaan
cahaya,
sambil sese
mikroskopik
diaduk
• Pk air
• Pk sari larut air
• Pk sari larut etanol
• Pk abu total
• Pk abu tidak larut dalam
asam
Disaring
Ampas
Maserat I
Dimaserasi kembali
Ampas dipisahkan
Maserat II
Senyawa golongan:
• Alkaloid
• Glikosida
• Flavonoid
• Steroid/Triterpenoid
• Saponin
• Tanin
Diuapkan dengan
rotary evaporator
Ekstrak Kental (56 g)
Uji efek penurunan
kadarasam urat
Kadar Asam Urat
(mg/dL)
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6.Bagan pengerjaan uji efek antihiperurisemia ekstrak etanol
rimpang temu putih
25 ekor tikus dibagi 5 kelompok masing-masing 5 ekor
Kel I:
Kontrol CMC 0,5%
Kel II: EERTP 400 mg
Kel III: EERTP 600 mg
Kel IV: EERTP 800 mg
Kel V:
Allopurinol 10
mg/kg BB
Dipuasakan
semua
tikus
selama 24 jam
Diukur kadar asam urat
puasatikus (1,6-3,2mg/dl)
Diinduksi dengan kafein 135
mg/kg BBdan jus hati ayam
2 ml selama 6 hari
Diberikan suspensi CMC
0,5%, sediaan uji dansuspensi
Allopurinol selama 9 hari
Diukur kadar asam urat
darah pada hari ke 9,12, dan
15
Hasil
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7.Perhitungan hasil karakterisasi simplisia rimpang temu putih
1. Perhitungan penetapan kadar air simplisia
No
1
2
3
Berat Sampel (g)
5.002
5.005
5,003
Volume awal (ml)
2,1
2,5
2,9
% Kadar Air =
1. %Kadar Air
2. %Kadar Air
3. %Kadar Air
%Kadar air rata-rata
Volume akhir (ml)
2,5
2,9
3,25
x 100 %
2,5 − 2,1
x100%
5,002
2,9 − 2,5
x100%
=
5,002
3,25 − 2,9
x100%
=
5,003
=
=
= 7,99%
= 7,99%
= 6,99%
7,99% + 7,99% + 6,99%
= 7,65%
3
51
Universitas Sumatera Utara
2. Perhitungan penetapan kadar sari larut dalam air
No
1
2
3
Berat Sampel (g)
5,012
5,019
5,011
Berat Sari (g)
0,184
0,189
0,182
%Kadar Sari larut dalam air
=
1. %Kadar Sari larut air
=
Berat Sari Air 100
x
x100%
Berat Sampel 20
0,184 g 100
×
×100%
5,012 g 20
=18,36 %
2. %Kadar Sari larut air
=
0,189 g 100
×
×100%
5,019 g 20
=18,82 %
3. %Kadar Sari larut air
=
0,182 g 100
×
× 100%
5,011g 20
= 18,16 %
%Kadar Sari larut air rata-rata
=
18,36% + 18,82% + 18,16%
= 18,44%
3
52
Universitas Sumatera Utara
3. Kadar sari larut dalam etanol
No
1
2
3
Berat Sampel (g)
5,015
5,020
5,012
Berat Sari (g)
0,077
0,082
0,086
%Kadar Sari larut dalam etanol
=
Berat Sari Etanol 100
x
x100%
Berat Sampel
20
1. %Kadar Sari larut etanol
=
0,077 g 100
×
× 100%
5,015 g 20
= 7,67 %
2. %Kadar Sari larut etanol
=
0,082 g 100
×
× 100%
5,020 g 20
=8,16 %
3. %Kadar Sari larut etanol
=
0,086 g 100
×
× 100%
5,012 g 20
=8,57 %
%Kadar Sari larut etanol rata-rata =
7,67% + 8,16% + 8,57%
= 8,13%
3
53
Universitas Sumatera Utara
4. Perhitungan penetapan kadar abu total
No
1
2
3
Berat Sampel (g)
2,0004
2,0002
2,0005
Berat Abu (g)
0,0747
0,0745
0,0765
%Kadar Abu Total
=
Berat Abu
x100%
Berat Sampel
1. %Kadar Abu Total
=
0,0747 g
× 100% = 3,73 %
2,0004 g
2. %Kadar Abu Total
=
0,0745 g
× 100% =3,72 %
2,0002 g
3. %Kadar Abu Total
=
0,0765 g
× 100% = 3,82 %
2,0005 g
=
3,73% + 3,72% + 3,82%
= 3,76%
3
% Kadar abu rata-rata
54
Universitas Sumatera Utara
5. Perhitungan kadar abu tidak larut dalam asam
No
1
2
3
Berat Sampel (g)
2,0004
2,0002
2,0005
%Kadar Abu
1. %Kadar Abu
Berat Abu (g)
0,0024
0,0032
0,0031
Berat Abu
x100%
Berat Sampel
0,0024 g
× 100% = 0,12 %
=
2,0004 g
=
2. %Kadar Abu
=
0,0032 g
× 100% = 0,15 %
2,0002 g
3. %Kadar Abu
=
0,0031g
× 100% = 0,15 %
2,0005 g
%Kadar abu rata-rata
=
0,12% + 0,15% + 0,15%
= 0,14%
3
55
Universitas Sumatera Utara
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Tabel konversi dosis
Mencit
20g
Tikus
200g
Marmut
400 g
Kelinci
1,2 kg
Kera
4 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
Mencit
20 g
Tikus
200 g
Marmut
400 g
Kelinci
1,2 kg
Kera
4 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
1,0
7,0
12,25
27,8
64,1
124,2
387,9
0,14
1,0
1,74
3,9
9,2
17,8
56,0
0,08
0,57
1,0
2,25
5,2
10,2
31,5
0,04
0,25
0,44
1,0
2,4
4,5
14,2
0,016
0,11
0,19
0,42
1,0
1,9
6,1
0,008
0,06
0,10
0,22
0,52
1,0
3,1
0,0026
0,018
0,031
0,07
0,16
0,32
1,0
(Laurence and Bacharach, 1964)
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9.Contoh perhitungan dosis
Contoh perhitungan volume larutan kafein yang diberikan secara oral pada
hewan uji tikus
-Dosis kafein untuk tikus = 135 mg/kgBB (p.o.)
-Konsetrasi larutan induksi kafein yang dibuat= 135 mg / 10 ml
Mis : BB Tikus = 200 g
a. Jumlah obat yang diberikan
= 135 mg/kg bb x BB
= 135 mg/kg bb x 200 g
= 27 mg
Volume pemberian 1% dari berat badan tikus
Maka untuk berat badan 200 g diberikan bahan uji 2 ml dan bahan yang ditimbang
27 mg dilarutkan dalam labu 10 ml dengan CMC 0,5%.
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9.(Lanjutan)
Contoh perhitungan dosis EERTP yang akan diberikan pada tikus.
- Dosis EERTP yang akan dibuat adalah 400 mg/kg BB, 600 mg/kg BB, 800
mg/kg BB
a.Cara rimpang temu putih :
Timbang 400 mg, 600 mg, dan 800 mg , masing-masing dilarutkan dalam 10
ml suspensi CMC
b. Berapa volume ekstrakrimpangtemu putih yang akan diberikan pada tikus ?
- Mis : BB Tikus = 200 g
Jumlah EERTP dosis 400 mg/kg bb
=
200 g
x 400mg
1000 g
= 80 mg
Volume larutan yang diberi
=
80 mg
x10ml
400mg
= 2 ml
Jumlah EERTP dosis 600 mg/kg bb
=
200 g
x600mg
1000 g
= 120 mg
Volume larutan yang diberi
=
120mg
x10ml
600mg
= 2 ml
Jumlah EERTP dosis 800 mg/kg bb
=
200 g
x800mg
1000 g
= 160 mg
Volume larutan yang diberi
=
160 mg
x10ml
800mg
= 2 ml
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10.Tabel hasil pengukuran kadar asam urat
Perlakuan
Suspensi
CMC
(kontrol
negatif)
Rata-rata
Suspensi
Allopurinol
(kontrol
positif)
Rata-rata
Suspensi
EERTP
400
mg/kgbb
Rata-rata
Suspensi
EERTP
600
mg/kgbb
Rata-rata
Suspensi
EERTP
800
mg/kgbb
Rata-rata
Berat
Badan
(g)
192
197
190
193
194
193.2
193
195
194
195
197
194.8
192
195
193
199
194
194.6
195
193
194
195
195
194.4
198
192
196
193
195
194.8
Kadar
Kadar
asam
asam
urat
urat
puasa
setelah
(mg/dL)
induksi
Hari ke-0 (Hari ke6)
2.4
4.8
2.3
4.6
2.5
4.7
2.4
4.6
2.2
4.5
2.36
4.64
2.1
4.0
1.9
4.0
2.5
4.3
2.5
4.4
2.3
4.1
2.26
4.16
2.5
4.7
2.2
4.8
2.2
4.5
2.3
4.6
2.2
4.5
2.28
4.62
2.2
4.5
2.3
4.8
2.3
4.4
2.5
4.5
2.2
4.4
2.3
4.52
2.5
4.4
2.2
4.8
2.2
4.9
2.3
4.6
2.2
4.9
2.28
4.72
Kadar asam urat (mg/dL)
Hari ke9
Hari ke12
Hari ke15
5.3
5.2
5.2
5.3
5.0
5.20
3.3
3.0
3.5
3.2
3.1
3.22
4.2
4.2
4.0
4.2
4.0
4.12
3.4
3.5
3.2
3.5
3.1
3.34
3.5
3.4
4.2
4.1
4.1
3.86
5.7
5.6
5.6
5.8
5.4
5.62
2.3
2.1
2.4
2.0
2.1
2.18
3.4
3.2
3.3
3.5
3.3
3.34
2.3
2.5
2.1
2.4
2.0
2.26
2.8
3.1
3.1
2.9
3.0
2.98
6.4
6.2
6.0
6.2
6.0
6.16
1.9
1.6
1.9
1.5
1.8
1.74
2.4
2.3
2.2
2.2
2.0
2.22
1.8
2.0
1.6
2.0
1.6
1.80
1.9
2.1
2.1
2.0
2.2
2.06
60
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11.Gambar hewan percobaan (Tikus putih jantan)
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12.Gambar alat pengukur kadar asam urat
62
Universitas Sumatera Utara
63
Universitas Sumatera Utara
64
Universitas Sumatera Utara
65
Universitas Sumatera Utara
66
Universitas Sumatera Utara
67
Universitas Sumatera Utara
68
Universitas Sumatera Utara
69
Universitas Sumatera Utara
70
Universitas Sumatera Utara
71
Universitas Sumatera Utara
72
Universitas Sumatera Utara
73
Universitas Sumatera Utara