Pengaruh Perendaman Partikel Terhadap Kualitas Papan Partikel Dari Batang Pisang Barangan

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Beberapa dekade terakhir, kebutuhan kayu mengalami peningkatan yang
cukup signifikan, sementara persediaan kayu terbatas. Data Kementerian
Kehutanan (2012) menjelaskan bahwa produksi kayu bulat tahun 2007 sebanyak
10,83 juta m3 dan mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi 5,69 juta m3.
Hal ini disebabkan ketidakseimbangan antara persediaan kayu sebagai bahan baku
dengan pemakaiannya dalam kehidupan masyarakat baik untuk kontruksi,
perabotan rumah tangga, furniture dan lain-lain. Oleh karena itu perlu dicari
bahan baku alternatif untuk industri pengolahan kayu. Pisang barangan
merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk tujuan tersebut.
Pemanfaatan pisang barangan untuk papan partikel dapat mengurangi permintaan
kayu untuk industri papan partikel.
Pisang barangan (Musa paradisiaca sapientum L) merupakan salah satu
komoditas buah unggulan nasional. Pisang sebagai salah satu di antara tanaman
buah-buahan memang merupakan tanaman asli Indonesia. Hampir di setiap
wilayah banyak dijumpai tanaman ini. Sebenarnya jika tanaman Pisang barangan
dibudidayakan secara komersial, keuntungannya tidak kalah dengan komoditi lain
mengingat buah ini sudah diekspor (Satuhu, 2006).
Batang pisang merupakan limbah pertanian potensial yang belum banyak

dimanfaatkan. Pada tahun 2007 produksi buah pisang mencapai 5,454 juta ton
Rahman (2010) dalam Lisnurani (2010) menyatakan bahwa perbandingan bobot
segar antara batang, daun, dan buah pisang berturut-turut adalah 63%, 14%, dan
23%. Dari perbandingan tersebut maka akan diperoleh batang segar sebanyak
1

14,939 juta ton pada tahun yang sama dan batang pisang memiliki berat jenis 0,29
g/cm3 dengan ukuran panjang serat 4,20 – 5,46 mm dan kandungan lignin
33,51%. Dilihat dari anatomi seratnya, batang pisang memiliki potensi untuk
dikembangkan menjadi bahan baku produk papan serat. Pernyataan ini juga
didukung oleh Lisnawati (2000) dalam Lisnurani (2010) yang menyatakan bahwa
batang pisang mempunyai potensi serat yang berkualitas baik, sehingga
merupakan salah satu alternatif bahan baku potensial untuk pembuatan papan
partikel dan papan serat.
Perkembangan teknologi papan komposit mendorong banyak penelitian
seputar pemanfaatan limbah perkayuan atau perkebunan dilakukan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas papan komposit dalam rangka
efisiensi penggunaan kayu bulat berdiameter besar dan berkualitas yang
ketersediaannya semakin terbatas. Batang pisang adalah salah satu limbah
perkebunan yang memenuhi syarat utama sebagai bahan baku papan komposit

karena mengandung bahan berlignoselulosa.
Penelitian papan partikel dari batang pisang telah dilakukan seperti
pengembangan teknologi papan komposit dari limbah batang pisang : sifat fisis
dan mekanis papan pada berbagai kadar perekat dan parafin (Hendrasetiafitri,
2002), pemanfaatan batang pisang sebagai bahan baku papan serat dengan
perlakuan termo-mekanis (Nurrani, 2010), pengaruh ketebalan

serat pelepah

pisang kepok terhadap sifat fisis mekanik material komposit poliester-serat
(Nopriantina, 2013 ).
Papan partikel merupakan salah satu produk dari upaya pengembangan
teknologi dalam pengolahan kayu dan bahan belingnoselulosa lainnya. Tsoumis

2

(1991) mengemukakan bahwa papan partikel adalah produk komposit yang dibuat
dengan merekatkan partikel berupa potongan kayu yang kecil atau material lain
yang mengandung lignoselulosa. Dengan kata lain bahwa semua bahan
belignoselulosa dapat dipergunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan papan

partikel
Pisang memiliki kandungan zat ekstraktif terutama gula atau pati sehingga
dapat menghambat proses perekatan dan menurunkan sifat papan partikel yang
dihasilkan. Menurut Maloney (1993), zat ekstraktif berpengaruh terhadap
konsumsi perekat, laju pengerasan perekat dan daya tahan papan partikel yang
dihasilkannya. Perendaman partikel merupakan perlakuan yang cukup efektif
untuk mengurangi kandungan zat ekstraktif.
Penelitian tentang papan partikel dari batang pisang barangan belum
pernah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Perendaman Partikel Terhadap Kualitas Papan Partikel dari
Batang Pisang Barangan (Musa paradisiaca sapientum L)”. Diharapkan dengan
penelitian ini dapat memanfaatkan batang pisang yang terbuang menjadi berguna.

Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengevaluasi pengaruh perendaman partikel batang pisang barangan
(Musa Paradisiaca sapientum L)”terhadap kualitas papan partikel.
2. Menentukan perlakuan perendaman partikel yang optimal untuk sifat fisis
dan mekanis papan partikel terbaik.


3

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan limbah batang pisang
barangan sebagai bahan baku papan partikel

Hipotesis
Perlakuan perendaman partikel batang pisang barangan berpengaruh
terhadap kualitas papan partikel

4