Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Udang Kelong (Penaeus merguiensis) di Perairan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

ABSTRAK
GREEN ALFATH SIREGAR. Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Udang Kelong
(Penaeus merguiensis) di Perairan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Dibimbing oleh YUNASFI, dan ANI SURYANTI.
Udang Kelong (P. merguiensis) merupakan satu diantara beberapa jenis
komoditi perikanan bernilai ekonomis penting yang banyak terdapat di perairan
Kabupaten Langkat. Kondisi tekanan penangkapan yang tinggi dan volume
produksi yang terus meningkat mengakibatkan penipisan stok udang atau
menurunnya jumlah populasi Udang Kelong yang dikhawatirkan dapat mencapai
kondisi tangkap lebih. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji aspek biologis Udang
Kelong, beberapa parameter pertumbuhan yang meliputi hubungan panjang
karapas dan bobot tubuh, distribusi sebaran frekuensi panjang karapas, nisbah
kelamin, faktor kondisi, menduga mortalitas dan laju ekploitasi. Penelitian ini
dilaksanakan selama tujuh bulan yaitu bulan Juni sampai bulan Desember 2013.
Pengambilan sampel Udang Kelong sebanyak 14 kali dengan interval dua
minggu. Analisis data menggunakan metode ELEFAN I (Electronic Length
Frequencys Analysis) yang dikemas dalam paket program FiSAT II (FAOICLARM Stock Assesment Tool), metode Ford Wallford, dan
metode
Bhattacharya.
Sampel Udang Kelong yang diperoleh adalah 1758 yang terdiri atas 654
ekor Udang Kelong jantan dan 1104 ekor Udang Kelong betina. Pola

pertumbuhan Udang Kelong secara total berdasarkan hubungan panjang dan
bobot memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif dengan nilai b < 3. Sebaran
frekuensi panjang karapas Udang Kelong berkisar antara 13.07 – 39.68 mm,
kelompok ukuran yang mendominasi Udang Kelong jantan dan betina adalah
24.57 – 25.88 mm. Dugaan parameter pertumbuhan Von Bertalanffy dengan
metode Ford Wallford yaitu L∞ Udang Kelong jantan yaitu 36.30 mm dengan K =
0.5 pertahun, sedangkan nilai dugaan L∞ Udang Kelong betina yaitu 41.91 mm
dengan K = 0.62 pertahun. Laju mortalitas total (Z) dengan menggunakan analisis
kurva hasil tangkapan yaitu Z = 2.526 pertahun. Mortalitas alami (M) sebesar
1.161 pertahun. Mortalitas akibat penangkapan (F) sebesar 1.365 pertahun
memberikan hasil laju eksploitasi (E) sebesar 0.54. Nilai laju eksploitasi Udang
Kelong yang diperoleh menunjukkan indikasi tangkap lebih (overfishing).
Perbandingan Udang Kelong jantan dan betina adalah 1:1.688. Nilai faktor
kondisi yang diperoleh berada dalam kisaran 1 – 2 yang menunjukkan Udang
Kelong mempunyai bentuk tubuh pipih (kurus).
Kata Kunci: Pertumbuhan, eksploitasi, Penaeus merguiensis, Langkat

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT


Green Alfath Siregar. The Growth and Exploitation Rates of Kelong Shrimp
(Penaeus Merguiensis) in Langkat District, North Sumatera. Supervised by
Yunasfi, and Ani Suryanti.
Kelong shrimp (P. merguiensis) is one of some important fishing
commodities which have a high economy value which are widely available in the
District of Langkat. The condition of the fishing pressure which is high and the
production volume which is widely increased causes the stock depletion or
decrease the population of Kelong shrimps, the condition of overfishing might
happen. This study has the objective on accessing the biological aspects of Kelong
Shrimps. Some of the parameters of the growth are the body weight and the length
of carapace, the frequency distribution of carapace length, the sex ratio, the factors
of the condition, the assumption of mortality and exploitation rates. Thus study
was held in seven months, which are from June until December 2013. Collecting
the samples of Kelong Shrimp in 14 times with the interval of two week. The data
analysis using the ELEFAN I method (Electronic Length Frequencies Analysis)
which is packed in the program of FiSAT II (FAO-ICLARM Stock Assessment
Tool), Ford Wallford method, and Bhattacharya method.
The samples of Kelong shrimps are 1758 which consist of 654 male
shrimps and 1104 female shrimps. The growth pattern of Kelong Shrimps totally

is based on the correlation of the length and the weight has the negative allometric
growth pattern with the point of b