Kajian Kesesuaian Ekowisata Mangrove di Pantai Bali Desa Mesjid Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumata Utara

DAFTAR PUSTAKA

Arief, A.2003. Hutan Mangrove (Fungsi dan Peranannya). Kanisius, Yogyakarta.
Bengen, D. G dan I. M. Dutton. 2004. Interaction : Mangroves, Fisheries and
Forestry Management in Indonesia . Blackwell Science, Oxford.
Bengen, D.G. 2004. Pedoman Teknis. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem
Mangrove. PKSPL-Institud Pertanian Bogor, Bogor.
Dahuri. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut : Aset Pembangunan Berkelanjutan
Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Damar, A. Alimudin,L. Achmad,F. Dietriech,G.B. 2010. Kajian Karakteristik dan
Kesesuaian Kawasan Mangrove untuk Kegiatan Ekowisata Mangrove di
Gugus Pulau Togean, Taman Nasional Kepulauan Togean. Jurnal. Forum
Pasca Sarjana Vol.33 No.4 : 251-261.
Dinas Kehutanan Kabupaten Batu Bara, 2006. Kondisi Kawasan Hutan Mangrove
di Kabupaten Batu Bara dalam Angka. Perupuk: Kabupaten Batu Bara,
Dinas Kehutanan.
Dinas Kehutanan Kabupaten Batu Bara, 2013. Peta Kawasan Hutan Kabupaten
Batu Bara. Perupuk: Kabupaten Batu Bara, Dinas Kehutanan.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Batu Bara. 2007. Pariwisata di
Kabupaten Batu Bara dalam Angka. Perupuk: Kabupaten Batu Bara,
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Erwin. 2005. Studi Kesesuaian Lahan untuk Penanaman Mangrove Ditinjau dari
Kondisi Fisika Oseanografi dan Morfologi Pantai pada Desa Sanjai Pasi
Marannu Kabupaten Sinjai. Skripsi. Program Studi Kelautan, Universitas
Hassanuddin, Makassar.
Ghufran, M dan Kordi, K. 2012. Ekosistem Mangrove Potensi, Fungsi, dan
Pengelolaan. Rineka Cipta, Jakarta.
Gunawan, A., Hari, P. dan Bambang, S. Peluang Usaha Ekowisata di Kawasan
Cagar Alam Pulau Sempu, Jawa Timur. Jurnal. Penelitian Sosial dan
Ekonomi Kehutanan Vo.10 No.4, Hal. 247-263.
Hutabarat, S. dan Evans, S.M. 1986. Pengantar Oseanografi. Universitas
Indonesia Press, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Indrawan, M., Richard, B. P., dan Jatna, S. 2007. Biologi Konservasi. Penerbit
Yayasan Obor Indonesia, Conservation International, Pusat Informasi
Lingkungan Indonesia (PILI), Yayasan WWF Indonesia, Uni Eropa, dan
YABSHI, Jakarta.
Irwanto. 2006. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove. Dikutip dari
http://irwanto.webs.com [Diakses tanggal 10 Februari 2014].

Iqbal, M.N.M. 2012. Mangrove Rehabilitation Center Kraksaan-Probolinggo
dengan Konsep Ekowisata.Dikutip dari http://iqbal.webs.com
[Diakses tanggal 29 Maret 2014].
Jaya, I. 2007. Pengelolaan Lingkungan Kawasan Wisata Danau Lebo Kecamatan
Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. Tesis. Program Magister Ilmu
Lingkungan. Universitas Diponegoro. Semarang.
Karlina, E.,Reny, S dan M, Bismark. 2013. Ekosistem Mangrove sebagai Obyek
Wisata Alam di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan di Kota
Tarakan (EcosystemMangrove as an Ecotourism in Conservation Area
for Mangrove and Proboscis Monkeyat Tarakan City). Jurnal. Jurnal
Penelitian Hutan dan KonservasiAlam Vol.10 No.3.PLKR. Bogor.
Kasim, M. 2006. Kawasan Mangrove dan Konsep Ecotourism. http//www
ecoutorisem.org [Diakses tanggal 20 Januari 2014].
Kusmana, C. 1977. Metode Survey Vegetasi. IPB, Bogor.
Marpaung, H. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Alfabeta. Bandung.
Muhaerin, M. 2008. Kajian Sumberdaya Ekosistem Mangrove untuk Pengelolaan
Ekowisata di Estuaria Perancak, Jembrana, Bali. Skripsi. Institud
Pertanian Bogor. Bogor.
Mulyanto,H.R. 2008. Prinsip-Prinsip Pengembangan Wilayah. Graha Ilmu.
Yogyakarta.

Nasrullah, S. 2006. Konservasi Hutan Mangrove sebagai Ekowisata. Jurnal. Jurnal
Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.1 Edisi Khusus. FTSP UPN. Surabaya.
Noor, Y. K., M. Khazali., dan I. N. N. Suryadiputra. 2006. Panduan Pengenalan
Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP, Bogor.
Nugraha, A.K., Z. Hidayah., dkk. 2009. Perbandingan Fluktuasi Muka Air Laut
(MLR) di Perairan Pantai Utara Jawa Timur dengan Perairan Selatan
Jawa Timur. Jurnal Kelautan Vo. 2 (1) ISSN : 1907-9931.
Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia,
Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Romimohtarto, K dan Juwana, S. 2009. Biologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang
Biota Laut. Djambatan, Jakarta.
Ruddle, A. 1998.Traditional Community – Based Coastal Marine Fisheries
Management in Viet Nam. Ocean dan Coastal Management. Elsevier
Science.
Salam, M.A, Ross,L.G, and Beveridge, M.C.M. 2000. Eco-tourism to protect the
reserve mangrove forest the sundarbans and its flora and fauna. Jurnal
Anatolia 11 (1): 56-66.

Sammeng, A. M. 1995. Kebijakan dan Langkah-Langkah Strategis
Pengembangan Ekoturisme. Prosiding Seminar Pengembangan
Ekoturisme Indonesia, Bogor.
Satria, D. 2009. Strategi pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal
dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan di wilayah Kabupaten
Malang. Journal of Indonesian Applied Economics. Vol. 3 (1) : 37-47.
Setiawan, N. 2007.Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel
Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya. Universitas
Padjadjaran. Bandung.
Sudiarta, M. Ekowisata Hutan Mangrove : Wahana Pelestarian Alam dan
Pendidikan Lingkungan. Jurnal Manajemen pariwisata. Vol. 5 (1) : 5-6.
Soebiyantoro, U. 2009. Pengaruh Ketersediaan Sarana Prasarana, Sarana
Transportasi terhadap Kepuasan Wisatawan. Jurnal Manajemen
Pemasaran Vo. 4 (1) : 16-22.
Soemarwoto, O. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Ed ke- 10.
Djambatan, Jakarta.
Taryono. 2009. Kelembagaan Pengelolaan Sumberdaya. Lecture Notes pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir (PS-SPL), Dept. MSPFPIK, Institud Pertanian Bogor, Bogor.

Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir Dan Laut. Brilian Internasional.

Surabaya.
[UU] Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan.
[UU] Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 TentangPemerintahan Daerah,
kabupaten/kota.

Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya
Pesisir Berbasis Konservasi. Makalah Seminar Sains 21 Februari 2007.
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK. Institud Pertanian
Bogor, Bogor.

Universitas Sumatera Utara