PERCIK. Majalah Air minum dan Penyehatan (1)
2 MULAI MULAI DIET DIET KANTONG KANTONG SETIAP TAHU
PLASTIK PLASTIK
PENDUDUK DU NNYA MENGGUNAK NIA
SEKARANG SEKARANG
MILIAR KANT AN 500 PLASTIK. INI ONG
JUGA! BERARTI JUGA! ADA 1 JUTA K PLASTIK YAN ANTONG DIGUNAKAN P G MENITNYA. ADA TIAP MULAI SEKAR
BELANJA PAK ANG STOP PLASTIK!
AI KANTONG
.inc ology
DARI REDAKSI
Kolaborasi Stakeholders Stakeholders
Air Minum dan Sanitasi
P 100 % pada takhir tahun 2019. pihak-pihak yang terlibat. Proses Pokja AMPL juga menggelar
emerintah menargetkan
Ada satu hal yang berbeda akses pelayanan air minum
yang pada akhirnya dapat
di KSAN 2013 dibanding KSAN dan sanitasi mencapai
meningkatkan kinerja pelayanan
dan meningkatkan reputasi
sebelumnya. Pada tahun ini
Target ini bukanlah hal yang
Festival KSAN yang menampilkan mustahil jika seluruh pemangku
kolaborasi secara kongkrit
sejumlah hal menarik. Mulai kepentingan yang terdiri dari
biasanya diawali dengan duduk
bersama menyusun perencanaan dari permainan, kota sanitasi, pemerintah, pemerintah daerah,
pameran teknologi terpadu, dunia usaha, dan masyarakat
yang multi-sektor, pembuatan
perlombaan dan lainnya. Festival dapat bekerja sama lebih erat
pilot project program/kegiatan
ini menarik untuk diketahui lagi. Koordinasi antar pemangku
baru, serta membangun budaya
karena memberikan edukasi kepentingan telah terjalin melalui permasalahan.
kerjasama dalam menyelesaikan
praktis tentang masalah sanitasi, berbagai forum pertemuan
khususnya bagi anak-anak. untuk mencari terobosan
Percik edisi ke -2 tahun 2013
Pada edisi kali ini, PERCIK baru dalam penyediaan air
ini mengambil tema utama
juga mengetengahkan beberapa minum dan sanitasi yang lebih
tentang Konferensi Sanitasi
contoh daerah yang berprestasi baik. Namun demikian, untuk
dan Air Minum Nasional (KSAN)
meningkatkan akses sanitasi mencapai universal access
2013. KSAN 2013 sebagai
mereka. Liputan tentang pelayanan air minum dan sanitasi stakeholders ini menjadi sangat
forum pertemuan seluruh
daerah berprestasi ini sejalan pada tahun 2019 memerlukan
dengan semangat AMPL Award kolaborasi berbagai pihak.
penting mengingat akan segera
2013 yang ingin memberikan Kolaborasi menjadi sangat
berakhirnya pelaksanaan
apresiasi kepada para pengabdi penting terutama untuk
Rencana Pembangunan Jangka
lingkungan. Apresiasi ini mengatasi keterbatasan sumber
Menengah Nasional 2010 - 2014.
diharapkan bisa menjadi inspirasi daya. Kolaborasi dilakukan
Ini merupakan KSAN terakhir
daerah lain untuk ikut mengukir selain untuk mendapatkan
sebelum Indonesia dinilai bisa
prestasi di bidang air minum dan manfaat yang paling optimal
memenuhi target MDGs 2015
sanitasi. juga dapat menghemat overhead
atau tidak. Ini juga merupakan
KSAN terakhir pada masa
cost , meningkatkan sumber
Selamat Membaca! daya, dan berbagi keahlian
kepemimpinan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
Nurul Wajah Mujahid
4 Daftar Isi Daftar Isi LAPORAN UTAMA
19 SEJARAH KSAN:
KSAN dari Tahun ke Tahun
LENSA
Menjaga Kelestarian Sungai
WAWANCARA I
22 Mencapai Universal Akses
Air minum dan Sanitasi Pada Akhir 2019
KSAN
2013 Jakarta, 29-31 Oktober 2013
LAPORAN UTAMA
AMPL AWARD
8 Penghargaan Bagi Para Pengabdi
KSAN 2013, Kolaborasi Membangun
25 Air Minum dan Sanitasi
Air Minum dan Sanitasi
LAPORAN UTAMA LAPORAN UTAMA
14 Pendekatan Kultural
28 Tingkatkan Sanitasi Desa
Belajar Hidup Sehat di Kota Sanitasi
Kelompok Kerja Air Minum dan
POKJA
Penyehatan
AMPL
Lingkungan
Alamat Redaksi Majalah Percik :
Jl. RP Soeroso 50 Jakarta Pusat, Telp/Fax : 021-31904113, Situs Web : http//www.ampl.or.id, Email: redaksipercik@yahoo.com, redaksi@ampl.or.id
POKJA AMPL
Redaksi menerima kiriman tulisan/ artikel dari luar. Isi adalah wadah lintas Kementerian yang bertugas mengoordinasikan
berkaitan dengan air minum dan sanitasi
Majalah Percik Majalah Percik
Daftar Isi Daftar Isi
SANITASI SEKOLAH
32 Mengubah Perilaku
Sanitasi Melalui Sekolah
INTERNATIONAL
39 SUNGAI CHEONGGYECHEON
Magnet Rekreasi di Tengah Kota
INSPIRASI
44 Masjid Ikut Dorong
BAB pada Tempatnya
TEKNOLOGI
50 Hadirkan Air Siap Minum
TEKNOLOGI REVERSE OSMOSIS
HIDUP SEHAT
Cara Mudah dan Murah
Meningkatkan Kesehatan
LIFESTYLE WAWANCARA II
Cara Senayan City Sampah Bisa Menghasilkan
52 Mengurangi Tagihan Air
36 Miliaran Rupiah
55 TELADAN INSPIRASI
47 ARISAN DAN MAHAR NIKAH
Ciptakan Masyarakat Lebih Sehat
KILAS
RESENSI
Kolaborasi Membangun Air Minum dan Sanitasi
Diterbitkan oleh : Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional Penanggung Jawab: Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas, Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Direktur Pengembangan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum, Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Kementerian Dalam Negeri, Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup Kementerian Dalam Negeri, Direktur Penataan Perkotaan, Kementerian Dalam Negeri Pembina: Nugroho Tri Utomo Pemimpin Redaksi: Nurul Wajah Mujahid Redaktur Pelaksana : Eko Wiji Purwanto, Laisa Wahanuddin Editor: Oswar Mungkasa Aldy Mardikanto, Nur Aisyah Nasution Tim Penyusun: Nissa Cita Adinia, Cheerli, Kelly Ramadhanti, Islahuddin, Nai ’ M, Ema Malini Desain: Hengki Fotografer: Paulus Marulio Siahaan Sirkulasi/Sekretariat: Agus Syuhada, Nur Aini
6 Lensa Lensa
Menjaga Kelestarian
Sungai Sungai merupakan
salah satu sumber air yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, sudah selayaknya dilakukan berbagai upaya menjaga kelestarian dan kealamiannya. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai pasal 27 menyebutkan pelarangan pembuangan sampah ke sungai. Sungai yang tercemar akan menimbulkan kerugian dengan pengaruh ikutan yang panjang.
a ek
8 8 Laporan Utama Laporan Utama
KSAN
2013 Jakarta, 29-31 Oktober 2013
KSAN 2013
KOLABORASI MEMBANGUN AIR MINUM DAN SANITASI
Majalah Percik Majalah Percik
Laporan Utama Laporan Utama
Foto: Paulus MS
Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah antusias berkolaborasi mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) 2015. Antusiasme ini terlihat ketika mengikuti Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2013. Acara yang digelar di Balai Kartini Jakarta pada 29-31 Oktober 2013 lalu itu diikuti lebih dari 3.800 peserta, termasuk tiga Gubernur, dua Walikota serta 32 Bupati dan Wakil Walikota.
Acara KSAN berlangsung meriah. Para peserta kompak berpakaian batik. Peserta KSAN 2013 tidak hanya pejabat pemerintah, namun juga pegiat lingkungan, para mitra dan pihak swasta. Agenda utama perhelatan yang berlangsung dua tahun sekali ini ditujukan untuk mewujudkan peningkatan layanan air minum dan sanitasi di seluruh Indonesia.
10 10 Laporan Utama Laporan Utama Majalah Percik Majalah Percik
Semoga KSAN merangsang
pemangku
Pemerintah telah
Indonesia baru 57,35 % dan air
mempunyai perencanaan
minum sebesar 58,05%.
kepentingan
secara berkelanjutan untuk
Menteri Koordinator
untuk lebih
meningkatkan akses air minum
Kesejahteraan Rakyat
dan sanitasi. Perencanaan
(Menkokesra) Agung Laksono
giat melakukan
terlihat pada RPJMN
mengakui akses sanitasi
sosialisasi
(Rencana Pembangunan
Indonesia berada di peringkat
Jangka Menengah Nasional).
ke-8 dari sepuluh negara
tentang air
Keberlangsungan program
ASEAN. Peringkat itu masih
minum dan
air minum dan sanitasi juga
kalah dibanding Vietnam (69%)
didukung oleh anggaran
dan Myanmar (64%). Keduanya
sanitasi di semua
yang terus meningkat setiap
berada di urutan ke-4 dan ke-5.
daerah
periodenya.
Negara dengan akses
Pada RPJMN 2004-2009,
sanitasi terbaik di ASEAN masih
APBN mengalokasikan anggaran
diduduki Singapura yaitu
sebesar Rp2,6 triliun untuk
memiliki 100% akses sanitasi
LUKITA DINARSYAH TUWO
Wakil Menteri PPN / untuk air minum. Angka itu
sanitasi, dan Rp4,6 triliun
layak. “Perlu sinergi semua pihak
Wakil Kepala Bappenas meningkat menjadi Rp12 triliun
untuk mendorong kesadaran
membangun sanitasi layak dan
untuk sanitasi, dan Rp15,6 air minum aman,” ungkap Agung di Indonesia. Melihat kondisi triliun untuk air minum pada
ini Wakil Menteri PPN, Lukita RPJMN 2010-2014. Dukungan
Laksono, dalam pidatonya di
Dinarsyah Tuwo mencanangkan anggaran ini untuk menopang
acara pembukaan KSAN 2013
kerja lebih keras untuk target Millenium Development
mewujudkan target MDGs 2015. Goals (MDGs) 2015 yang
Menurutnya, kondisi air
Dia berharap semua kepala mengamanatkan akses air
minum dan sanitasi buruk
daerah bisa meningkatkan minum sebesar 68,87% dan
menyebabkan Indonesia
program-program air minum 62,41% untuk akses sanitasi.
mengalami kerugian sebesar
dan sanitasi guna menjangkau Menurut data Badan Pusat
Rp56 triliun setiap tahun. Masih
masyarakat yang lebih banyak Statistik (BPS) dan Kementerian
kerap dijumpai masyarakat yang
lagi. Penyelenggaraan KSAN Pekerjaan Umum (PU) saat ini
kesulitan mendapatkan akses
menurutnya bisa menjadi akses sanitasi layak masyarakat
air minum yang baik, terutama
di banyak daerah terpencil
momentum bagi kepala daerah
Majalah Percik Majalah Percik
Laporan Utama Laporan Utama
untuk menambah semangat
pemerintah pusat bisa langsung
dalam mewujudkan cita-cita
berdiskusi dengan pemerintah
bersama.
daerah baik dari tingkat provinsi
“Kita melihat bahwa
maupun kota/kabupaten.
tantangan ketersediaan air
Respon positif ini misalnya
minum dan sanitasi masih besar.
disampaikan Gubernur Bangka
Ada banyak daerah yang perlu
Belitung, Rustam Ef endi.
dijangkau. Karena itu, semoga
Menurutnya, terselenggaranya
KSAN merangsang pemangku
kegiatan KSAN 2013 merupakan
kepentingan untuk lebih giat
respon dari pemerintah yang
melakukan sosialisasi tentang
peduli terhadap permasalahan
RUSTAM EFFENDI
air minum dan sanitasi di semua
Gubernur Bangka Belitung, daerah,” kata Lukita kepada
air minum dan sanitasi.
“Saat ini memang ada
PERCIK .
menjangkaunya,” imbuh Rina. Di acara KSAN, Lukita
sejumlah daerah yang masih
Di acara ini, Rina tidak bersama dengan pejabat lain
sulit mengakses air bersih.
datang sendirian. Demi dari Kementerian Pekerjaan
Bahkan untuk mendapatkan
meramaikan KSAN, Rina Umum (PU), Bappenas, kepala
air bersih untuk minum
mengajak sekitar 120 anak. daerah, Pokja AMPL, dan aktivis
warga harus menimba dan
Mereka rata-rata berusia 7 lingkungan mendorong untuk
memikulnya hingga satu kilo
hingga 11 tahun, atau masih terus membangun air minum
lebih jaraknya,” jelas Rustam.
duduk di bangku SD. Melalui sehat dan sanitasi layak. “Ke
Salah satu peserta
ragam festival yang disediakan depan kami berharap tidak
Konferensi asal Wahana Visi
di acara KSAN, anak-anak dapat lagi dijumpai ibu-ibu tua yang
Indonesia (WVIndonesia)
belajar mengenai kegunaan air, mengangkut air minum dari
Rina mengungkapkan,
konservasi lingkungan, fungsi tempat yang jauh karena
penyelenggaraan KSAN
hutan, dan pengetahuan supaya sulitnya ketersediaan air minum,” optimisme pemerintah untuk
merupakan satu bentuk
tidak membuang sampah jelas Lukita.
sembarangan, serta kebutuhan Saat ini, lanjut Lukita, harus
meningkatkan pembangunan
air bagi manusia. diakui bahwa ketersediaan
air minum aman dan sanitasi.
Sebagaimana layaknya sanitasi masih jauh dari harapan.
“Ada itikad yang baik dari
konferensi pada umumnya, Hal itu dapat dilihat dari masih
pihak pemerintah untuk terus
KSAN dipenuhi dengan agenda besarnya masyarakat yang sulit
mengampanyekan pentingnya
air minum dan sanitasi. Pasalnya, diskusi paralel yang membahas mengakses keberadaan sarana
sejumlah topik menarik. sanitasi sehat, terutama di
ada banyak masyarakat kita
yang hingga saat ini belum
Nai ’ Muthohirin
daerah-daerah terpencil. “Soal toilet bersih itu ada sekitar 40 juta orang yang belum bisa
Sejumlah mengaksesnya. Jadi, mereka
daerah masih BAB di sungai, tidak di
kesulitan air bersih pada
jamban layak. Nah, pemerintah musim dan masyarakat sendiri yang
kemarau bertugas menyediakan sarana
dan prasarana sanitasi sehat,” ucap Lukita.
Sejumlah kepala daerah meyakini bahwa KSAN akan mempererat koordinasi semua pelaku sektor air minum dan sanitasi. Dalam KSAN,
Foto: Fajrin Raharjo
12 Lensa Lensa
1001 Keceriaan Di Festival KSAN 2013
Banyak cara mengajarkan sanitasi kepada generasi muda. Belajar sanitasi tidak harus melalui seminar atau ceramah. Permainan, dongeng, menggambar, menari dan berbagai media lain dapat dipergunakan. Bahkan cara-cara ini bisa membuat air minum dan sanitasi lebih mudah dipelajari, terutama untuk anak-anak.
Berikut keceriaan yang diabadikan oleh Fotografer Paulus Marulio Siahaan
14 14 Laporan Utama Laporan Utama
Belajar Hidup Sehat Belajar Hidup Sehat di Kota Sanitasi di Kota Sanitasi
Pengunjung Festival KSAN 2013 bisa “berwisata” ke Kota Sanitasi (Sanitation City). Kota ini memberikan sejumlah contoh sukses pengelolaan Air Minun dan Sanitasi serta keuntungan yang didapatkan. Di samping itu juga ada contoh buruk yang berakibat pada masalah lingkungan dan kesehatan.
aulus MS o: P Fot
Majalah Percik Majalah Percik
Laporan Utama Laporan Utama
Festival KSAN 2013 sengaja menghadirkan dua “wajah” berbeda tentang kondisi air minum dan sanitasi. Satu “wajah” menggambarkan sebuah lingkungan bersih, sehat dan indah. Lingkungan ini tercipta karena masyarakat menjaga dengan baik.
Sementara “wajah” kedua memperlihatkan sebuah lingkungan kotor, tidak sehat dan bisa mendatangkan penyakit bagi para penghuninya. Semua fakta pada dua “wajah” berbeda
Duta Sanitasi DKI Jakarta
ini disajikan secara edukatif agar pengunjung, khususnya
dan sanitasi. Saluran air terjaga anak-anak bisa mendapatkan
penyakit. Para pengunjung
lancar dan jernih. Ada juga pelajaran efektif dan
disuguhi informasi mengenai
replika pengaturan sistem menyadarkan mereka tentang
kondisi limbah yang tidak
limbah rumah tangga yang baik pentingnya hidup sehat dengan
diolah. Setiap tahunnya 3 juta
dilengkapi dengan toilet bersih menjaga lingkungan.
ton tinja dibuang sembarang.
dan indah. Toilet indah bukan Salah satu siswa yang
Angka ini setara dengan 700.000
berarti mewah. Toilet menjadi tampak antusias melihat
gajah. Jumlah tinja yang
indah karena kebersihan Sanitation City adalah Ahmad
dibuang sembarang ini menjadi
dipelihara. Syarif, siswa kelas IV Sekolah
masalah lingkungan yang serius.
Kota ini juga menghadirkan Dasar asal Jakarta Utara. Dia
BAB Sembarangan (BABS)
sejumlah solusi sanitasi yang tertarik pada sejumlah properti
membuat penyakit seperti diare
praktis. Mulai dari teknologi yang dihadirkan. Dia sempat
mudah menyebar.
tepat guna, hingga desain mencoba memasuki bangunan
BABS bukan satu-satunya
tangki septik aman dan ideal. kayu seluas 1 x 1 meter persegi.
gambaran yang dihadirkan di
Desain Sanitation City yang Bangunan ini dibangun
Sanitation City . Masalah sanitasi
menarik membuat sekitar tiga menyerupai jamban yang
lain seperti pemborosan air
ribu pengunjung KSAN 2013 biasa dipergunakan penduduk
diperlihatkan dengan kran yang
tertarik berkunjung ke arena untuk buang air besar (BAB)
selalu mengalirkan air. Kondisi
tersebut. Para pengunjung tidak di sungai. Bangunan hampir
ini sering terjadi di masyarakat.
hanya dari kalangan pemerintah menyerupai kondisi aslinya
Mereka lupa atau kadang
dan pegiat lingkungan, namun karena dibangun di atas aliran
sengaja menutup kran secara
juga anak-anak sekolah dasar. Di air. Selain itu di bawah jamban
tidak sempurna, akibatnya air
sekitar Sanitation City terdapat juga diberikan replika tinja yang
terbuang percuma. Saluran
sejumlah permainan edukatif mengambang. Replika jamban
yang mampet penuh dengan
tentang sanitasi. Sanitation City itu menggambarkan bahwa
sampah juga fakta lain yang
sangat menarik bagi anak-anak. BAB di aliran sungai merusak
dimunculkan di Sanitation City.
Mereka bisa rekreasi dengan kesehatan.
Sejumlah fenomena ini semakin
gembira sambil belajar hidup Sanitation City hendak
melengkapi berbagai masalah
sehat. memberikan gambaran bahwa
lingkungan yang sebenarnya
Kegembiraan mengunjungi perilaku tidak sehat yang
bisa dihindari.
festival misalnya terlihat dari dilakukan secara bersama-sama
Di sudut kota lain tergambar
wajah Andien (usia 9 tahun) akan bisa menimbulkan wabah
pemandangan hidup bersih
dengan adanya akses air minum
yang tengah memainkan
16 16 Laporan Utama Laporan Utama Majalah Percik Majalah Percik
Foto-foto: Paulus MS
jari-jarinya di layar komputer
permainan “Sunclean” dan berukuran besar. Dia tidak
game “Dilarang Membuang
permainan “Dilarang Membuang sedang mengetik tulisan
Sampah Sembarangan”. Untuk
Sampah Sembarangan”. atau membuka Facebook,
memainkannya, Paramita
“Dari sejak pagi anak-anak melainkan bermain “Sunclean”
tidak perlu menyentuh layar
mengantri ingin mencoba atau sanitation game, sebuah
lebar komputer, tapi cukup
permainan ‘Dilarang Membuang permainan yang mengajak anak- secara aktif seperti layaknya
menggerakkan tangannya
Sampah Sembarangan’. Bahkan, anak supaya sadar kebersihan.
karena panjangnya antrian Siswi kelas empat sekolah
orang melempar barang
sebagian anak saling serobot,” dasar Jakarta Utara ini tidak
bekas ke tong sampah. Seperti
kata Prihanto (22 tahun), sendirian, dia bersama sekitar
namanya, permainan yang
koordinator stand permainan. 120 teman seusianya yang
diciptakan UNICEF itu bertujuan
Metode bermain sangat cocok juga ikut berkunjung pada 29
mengajarkan anak-anak supaya
untuk menanamkan kepedulian Oktober lalu. Untuk bermain
tidak membuang sampah
terhadap sanitasi kepada anak- “Sunclean”, dia harus mengantri
sembarangan.
Selain agenda seminar dan
anak.
lama bersama teman lain
“Mereka tertarik karena sebayanya. “Seru pak main ini.
diskusi membahas urgensi
gambar permainanannya kita Game -nya asyik, kita harus bisa
air minum dan sanitasi, acara
sesuaikan dengan selera anak. membedakan antara sampah
KSAN 2013 yang diadakan Pokja
Meski begitu, banyak orang basah dan sampah kering.
AMPL pada 29-31 Oktober 2013,
dewasa yang juga mencoba Ada juga permainan tentang
juga diiringi dengan kegiatan
permainan ini,” jelas Prihanto. mencuci tangan,” tutur gadis
festival yang melibatkan peserta
Karena banyaknya peserta dan cilik tersebut.
dari banyak kalangan, mulai
pengunjung KSAN dan festival, Jika Andien asyik bermain
aktii s lingkungan, LSM/NGO,
tidak heran jika Menteri Negara game “Sunclean”, berbeda
kementerian, perusahaan
Koordinator Kesejahteraan dengan Paramita (8 tahun),
air minum, penduduk desa,
Masyarakat (Menkokesra) Agung yang saat menghadiri
hingga anak-anak sekolah dasar.
Laksono, dalam sambutan pembukaan KSAN dia bermain
Masing-masing menampilkan
kreatii tas mereka, termasuk
pembukaannya yakin acara ini
Majalah Percik Majalah Percik
Laporan Utama Laporan Utama
dihadiri ribuan orang untuk
konservasi air Aqua, acara datang.
agar bisa dimanfaatkan bagi
ini juga diramaikan dengan Sementara di sudut yang
kehidupan manusia. Lalu, dia
sejumlah kelas seperti kelas lain, sekitar 20 anak berseragam
memberikan satu bibit pohon
belajar menampung air hujan merah-putih mendengarkan
kepada gadis kecil tersebut
oleh Kementerian Pekerjaan penjelasan dari salah satu pegiat
sebagai hadiah atas pertanyaan
Umum (Kemen PU), daur ulang lingkungan di stand perusahaan
yang diajukan.
sampah oleh Wahana Visi air minum Aqua. Dengan cermat
Pada stand konservasi air
Indonesia, dan Bank Sampah anak-anak SD itu memperhatikan yang menjelaskan tentang
Aqua, terdapat beberapa tulisan
oleh Astra International. keterangan Staf Divisi Konservasi
Anita, seorang guru di salah Air Aqua, Ade (22 tahun), yang
manfaat sumur resapan, lubang
satu SD Jakarta Utara mengaku tengah menerangkan tentang
biopori, rawa buatan (wet
bahwa festival KSAN membantu siklus, fungsi, dan kegunaan air
land ), dan water pond, yang
anak memahami lingkungan bagi hutan.
menetralisir bahan-bahan
dengan mudah. “Para siswa Ade menyampaikan
berbahaya pada air. “Kita
bisa langsung mengerti bahwa pengetahuan kepada anak-
harus tahu siklus air, agar air
membuang sampah sembarang anak melalui metode cerita. Di
tidak tergenang terlalu lama
akan menimbulkan penyakit tengah-tengah cerita, satu gadis
dan menghasilkan bau busuk
yang akan berbahaya bagi kecil pengunjung stand Aqua
yang mengganggu,” pesan Ade
mereka sendiri. Akhirnya mereka menanyakan manfaat sumur
kepada anak-anak, dengan
berusaha membiasakan hidup resapan. Ade seketika menjawab
mimik bercerita.
bersih dan sehat” ujarnya, faedah sumur resapan yaitu
Kegiatan festival KSAN 2013,
kepada PERCIK. untuk menampung air hujan
selain memamerkan berbagai
stand permainan sanitasi dan
Nai ’ Muthohirin
PERMAINAN AIR MINUM DAN SANITASI
P ermainan menjadi media efektif untuk mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat. Saat ini ada
sejumlah permainan yang diciptakan lembaga yang mempunyai perhatian besar pada sanitasi. Berikut beberapa permainan menarik :
1. Ludo STBM
Ludo adalah sejenis papan atau bagan permainan yang dimainkan oleh 2-4 pemain. Para pemain berlomba menjalankan empat token mereka dari start sampai
i nish berdasarkan lemparan dadu. Finish di permainan Ludo STBM disimbolkan prestasi seseorang yang berperilaku sehat dan bersih. Agar pelajaran bisa lebih mudah diingat, para
pemain bisa langsung
masuk ke
2. Ular Tangga Sanitasi
papan
Permainan ini tidak jauh berbeda dengan
Ludo.
ular tangga pada umumnya. Para pemain diminta melempar dadu sebelum melangkah. Namun di permainan ini, “Tangga” diberikan jika pemain berada di kotak yang berisi perbuatan sehat. Sementara “Ular”harus diberikan ketika pemain berada di kotak perilaku merusak akses air minum dan sanitasi.
BAGAIMANA POSISI INDONESIA DIBANDING NEGARA LAIN DI ASIA?
Akses air minum dan sanitasi di Indonesia masih tertinggal dibanding sejumlah negara ASEAN , India dan China. Sejumlah hal masih menjadi tantangan sehingga memerlukan penanganan maksimal. Berikut peringkat Indonesia dibanding negara lain :
China 65 92 Myanmar 77 84
India 35 92
Laos 62 70 Thailand 93 96
Filipina 74 92 Kamboja 33 67
Malaysia 96 100 Vietnam 75 96 Singapura 100 100
Timor Leste 39 69
Indonesia 55 55
Akses Sanitasi Layak Tahun 2011 (%) Akses Air Minum Layak Tahun 2011 (%)
Sumber: United Nation, 2011
Tantangan
58,05% Akses masyarakat
pada air minum layak
57,35% Akses rumah tangga
pada sanitasi yang layak
28,7% Sampah pemukiman yang
terangkut per hari
42 juta jiwa Masyarakat buang air
besar sembarangan
98% TPA dioperasikan secara open dumping
47,17% Saluran pemukiman
tidak berfungsi dengan baik
Sumber: BPS dan Kemen PU 2013
Laporan Utama Laporan Utama Laporan Utama Laporan Utama 19 19
SEJARAH KSAN :
KSAN dari Tahun ke Tahun
Sejumlah terobosan dan upaya peningkatan
Pembangunan Sanitasi
terlihat pada pelaksanaan Konferensi Sanitasi
Permukiman (PPSP). Dua tahun berikutnya konferensi berubah
dan Air Minum Nasional (KSAN) dari tahun
nama menjadi KSAN. “Pada 2007
ke tahun. Peningkatan tidak hanya terlihat
dan 2009, masalah sanitasi lebih
pada jumlah peserta dan kementerian yang
besar dibanding air minum.
terlibat, namun juga dari program-program
Hal ini membuat konferensi lebih menitikberatkan pada
yang dihasilkan.
masalah sanitasi. Saat ini upaya untuk meningkatkan akses sanitasi mulai mengejar upaya
K dua tahunan ini bernama menyoroti arti penting kondisi saat Press Conference menjelang
etika pertama digelar
untuk air minum,”jelas Deputi pada 2007, konferensi
Wakil Presiden Boediono di
Bidang Sarana dan Prasarana yang berlangsung
Istana Wakil Presiden. Dalam
sambutannya, Boediono
Kementerian PPN Dedi Priatna
Konferensi Sanitasi Nasional
KSAN 2013 pada 18 Oktober (KSN). Saat itu permasalahan
sanitasi yang layak sebagai
2013 lalu sanitasi dianggap lebih
tolok ukur kualitas hidup dan
Pelaksanaan KSAN 2011 penting untuk didiskusikan
kesehatan masyarakat.
berhasil mengajak berbagai dibanding air minum. Nama
Kala itu, Wakil Presiden
pihak untuk lebih peduli dan KSN tetap dipergunakan pada
mengakui bahwa sanitasi
mengambil berbagai langkah penyelenggaraan kedua pada
menimbulkan kerugian hingga
konkret yang tercermin dari 2009.
puluhan triliun rupiah. “Saya
lahirnya sejumlah komitmen KSN I menghasilkan
kira pemerintah bertekad untuk
dari berbagai pemangku Deklarasi Jakarta yang
mempercepat pelaksanaan
kepentingan yang hadir. Pada mendorong peningkatan
upaya untuk meningkatkan
KSAN 2013, pelaksanaan perhatian para pemangku
akses sanitasi agar masyarakat
dimeriahkan dengan kehadiran kepentingan terhadap isu
bisa mengakses sanitasi dasar
festival. Festival ini selain sanitasi yang ditunjukkan
yang layak,” kata Boediono
berhasil mengundang peserta melalui peningkatan kualitas
saat membuka KSN 2009 di
lebih banyak juga memberikan pengelolaan sektor sanitasi di
kantornya pada 8 Desember
edukasi lingkungan kepada daerah. KSN II yang berlangsung
masyarakat, khususnya siswa- pada 2009 dibuka oleh
KSN II berhasil meluncurkan
Program Percepatan
siswa sekolah.
20 Laporan Utama Laporan Utama Majalah Percik Majalah Percik
Rekam Perjalanan KSAN
KSAN merupakan salah satu kegiatan rutin Pokja AMPL Nasional. Empat kali digelar, KSAN telah berkontribusi pada peningkatan upaya memenuhi akses air minum dan sanitasi layak. KSAN berhasil menyatukan semua potensi dari pemangku kepentingan untuk saling bekerja sama.
Majalah Percik Majalah Percik Laporan Utama Laporan Utama
22 22 Wawancara I Wawancara I
Foto: jagoan333
DEDY S PRIATNA
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN
Mencapai Universal Akses Air Minum dan Sanitasi Pada Akhir 2019
Pemerintah sudah mempunyai
P target MDGs 2015. Keterlibatan LSM,
emerintah selalu mengundang
sejumlah program unggulan.
stakeholder lain guna
Seperti PPSP (Percepatan menyukseskan pencapaian
Pembangunan Sanitasi
masyarakat dan pihak lain sangat berarti
Permukiman), STBM (Sanitasi
untuk melakukan perbaikan pada
Total Berbasis Masyarakat),
akses air minum dan sanitasi secara
PAMSIMAS (Penyediaan menyeluruh. Selama ini kerja sama itu
sebenarnya sudah terjalin, namun perlu
Air Minum dan Sanitasi
ada perbaikan agar hasil yang diperoleh
Berbasis Masyarakat),hingga
bisa lebih maksimal.
pembentukan AKKOPSI (Aliansi
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana
Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi). Bappenas Dedy S Priatna mengakui ada
sejumlah kendala yang membuat akses sanitasi Indonesia masih di bawah negara lain. Dia berharap semua pihak bekerja sama untuk mensosialisasikan hidup sehat dan bersih. Salah satu sosialisasi ini bisa dilakukan dengan KSAN 2013.
Majalah Percik Majalah Percik
Wawancara I Wawancara I
dengan baik dan lancar hanya saat menjawab pertanyaan
Berikut penjelasan Dedy
Dibanding negara lain,
sekitar 52,83%. Banyak kendala wartawan pada Press Conference
bagaimana kondisi sanitasi
di berbagai tempat dan daerah, menjelang KSAN 2013 pada 18
dan akses air minum di
seperti sampah dibuang ke Oktober lalu :
Indonesia?
Di Asia Tenggara, posisi
saluran drainase. Akibatnya
Indonesia berada di peringkat
muncul banjir dan genangan.
Seberapa penting KSAN
ke-8 dalam hal layanan
Ada sekitar 22.500 hektar (ha)
2013 untuk perbaikan sanitasi
sanitasi, kalah dari Vietnam dan
genangan di kawasan strategis
dan meningkatkan akses air
Myanmar. Sumber air minum
pada 100 kota di Indonesia yang
minum layak di Indonesia ?
perlu ditangani hingga akhir Ini merupakan KSAN terakhir di Asia Tenggara (55%). Kalah
layak Indonesia juga terendah
2014. dalam pemerintahan Presiden
dibandingkan Timor Leste (69%),
Susilo Bambang Yudhoyono.
apalagi India (92%). Negara yang
Apa kerugian yang
Juga KSAN terakhir sebelum
akses air minum terbaik (100%)
diakibatkan dari sanitasi yang
penyusunan RPJMN 2015-2019.
adalah Singapura dan Malaysia.
kurang bagus tersebut ?
Diharapkan KSAN 2013 bisa
Akibat sanitasi yang buruk, memberikan masukan bagi
Sementara per propinsi,
kita mengalami kerugian RPJMN ke depan, sehingga
berdasarkan data tahun 2012,
hingga mencapai Rp56 RPJMN tersebut bisa membuat
capaian akses air minum
triliun rupiah per tahun. Coba berbagai langkah dan solusi
tertinggi adalah DI Yogyakarta
bayangkan jika Rp56 triliun strategis untuk meningkatkan
(>80%). DKI Jakarta saja yang
itu kita jadikan infrastruktur pembangunan sanitasi dan
merupakan Ibu Kota negara
air minum dan sanitasi pasti akses air minum layak.
baru 30%.
akan memberikan peningkatan Melalui penyelenggaraan
signii kan. Angka ini setara KSAN 2013, Pokja AMPL ingin
Apa saja kendala yang
dengan 2,3% produk domestik menegaskan kembali komitmen
selama ini terjadi yang
bruto (PDB) atau setara dengan Indonesia dalam pencapaian
membuat akses air minum
biaya membangun sekitar 12 target MDGs, dan RJPMN 2010-
dan sanitasi Indonesia masih
rendah dibanding negara lain ? juta hingga 15 juta unit toilet 2014
Setidaknya ada tiga fakta
dengan tangki septik yang layak.
yang menjadi kendala untuk
Kerugian ini juga setara
Saat ini bagaimana akses
memenuhi target. Pertama
dengan 25% anggaran
pendidikan nasional pertahun. Indonesia, apakah target MDGs termasuk di limbah rumah
air minum layak dan sanitasi di
adalah pengelolaan air limbah,
Hal ini sangat disayangkan,
2015 dapat tercapai ?
padahal jika kita bersama-sama Akses air minum hingga saat
tangga. Saat ini akses rumah
memperbaiki sanitasi, kerugian ini sebesar 58,05%, sedangkan
tangga dengan sanitasi yang
besar itu tidak akan kita rasakan. target MDGs 2015 sebesar
layak baru mencapai 57,35%.
Biaya kerugian yang dirasakan 68,87 %. Sementara itu, target
Selain itu masih ada 42 juta jiwa
akibat sanitasi buruk jauh lebih cakupan layanan sanitasi layak
penduduk Indonesia masih
besar dibanding dana yang pada 2015 sebesar 62,41%,
BABS.
harus kita keluarkan untuk namun saat ini sebesar 57,35%.
Untuk pengelolaan sampah,
membangun sanitasi yang layak. Pengelolaan limbah domestik
banyak sampah pemukiman
yang masih belum terangkut.
melalui saluran perpipaan
Sampah yang benar-benar
Pemerintah mempunyai
(sewerage system) juga baru
terangkut per harinya hanya
sejumlah program seperti
mencapai 1 % secara nasional,
mencapai 28,7% , yang lainnya
PPSP, STBM dan PAMSIMAS.
dan 3,5% di Jakarta. Limbah
masih dibuang sembarangan.
Bagaimana perkembangan
cair dan padat saat ini masih
Kita juga terkendala dengan
program-program tersebut?
banyak masuk ke sungai. Semua
PPSP (Percepatan masalah ini tentunya perlu kita
sistem drainase yang kurang
baik. Fakta menyebutkan saluran Pembangunan Sanitasi perbaiki bersama.
permukiman yang berfungsi
Permukiman) merupakan
24 24 Wawancara AMPL Wawancara AMPL Majalah Percik Majalah Percik
percepatan pemenuhan
Apa skenario
Kini sudah
pelayanan sanitasi daerah
pembangunan sektor air
ada Aliansi
melalui penyusunan Strategi
minum di periode 2015-2019 ?
Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).
Kebutuhan dasar termasuk
Kabupaten/Kota
Pada 2010 hanya 41 kab/kota
air minum dan sanitasi harus
Peduli Sanitasi
yang ikut, namun pada akhir
bisa dipenuhi pada akhir RPJMN
2014 jumlah ini akan meningkat
2019. Untuk target akses 100%
(AKKOPSI)
menjadi 422 kab/kota.
pada 2019 diperlukan investasi
yang telah
Sementara ada 15.603 desa
sebesar Rp274 triliun untuk air
dari target 20.000 desa yang
minum dan Rp385 triliun untuk
beranggotakan
sudah mengimplementasikan
sanitasi. Program air minum dan
224 kab/kota.
STBM, dan PAMSIMAS
sanitasi harus diprioritaskan
(Penyediaan Air Minum dan
oleh pemerintah, baik melalui
Mereka terdiri
Sanitasi Berbasis Masyarakat)
APBN maupun APBD atau oleh
dari kepala
yang membuat pengeluaran
masyarakat dan juga swasta.
masyarakat miskin untuk
Untuk sektor air minum,
daerah. AKKOPSI
membeli air menurun dari rata-
target yang dimaksud termasuk
membuat
rata sebesar Rp 58.000,-/bulan
memenuhi kuantitas, kualitas,
menjadi Rp.25.000,-/bulan
kontinuitas dan keterjangkauan
program sanitasi
(4K) pelayanan air minum sesuai
semakin gencar
Apalagi program yang
standar pelayanan minimum
sudah dilakukan pemerintah
(SPM).
dilakukan di
untuk mempercepat perbaikan
daerah.
sanitasi dan akses air minum?
Sedangkan untuk sanitasi,
Kini sudah ada Aliansi
bagaimana skenarionya di
Kabupaten/Kota Peduli
periode 2015-2019 ?
Sanitasi (AKKOPSI) yang telah
Untuk sanitasi yang
beranggotakan 224 kab/kota.
paling penting dilakukan
Mereka terdiri dari kepala
adalah peningkatan perilaku
daerah. AKKOPSI membuat
hidup bersih sehat (PHBS)
program sanitasi semakin
dan penciptaan demand atas
Bagaimana agar target
gencar dilakukan di daerah.
sanitasi layak. Jika masyarakat
RPJMN dan MDGs 2015 bisa
Sementara itu SANIMAS
berperilaku tidak sehat maka
tercapai dengan cepat dan
(Sanitasi Berbasis Masyarakat)
biaya yang dibutuhkan nya akan
baik ?
Mungkin untuk mencapai berhasil membangun sebanyak
sudah berjalan sejak 2003 dan
semakin mahal dan hanya sia-sia
target 100% adalah mimpi. 5.000 sarana sanitasi komunal.
belaka.
Namun ini adalah mimpi baik Ada juga Hibah Berbasis Kinerja
Perlu implementasi
yang perlu dikejar. Target harus dari lembaga donor yang
penuh di kabupaten/kota
dikejar oleh semua pemangku berhasil mendorong Pemda
dengan prioritas penanganan
kepentingan, baik eksekutif, untuk berinvestasi menjamin
di area dengan risiko sanitasi
lembaga swasta, lembaga pelayanan air minum dan
tertinggi. Selain itu minimalisasi
donor, lembaga swadaya sanitasi. Selama periode 2009-
timbulnya sampah, air limbah,
masyarakat, serta masyarakat. 2011 sudah dibangun 77.000
dan limpasan air hujan, serta
Tanpa kerjasama dari semua sambungan rumah (SR) air
perbaikan sistem on-site dan
pihak akan sulit tercapai target minum baru bagi masyarakat
percepatan sistem of -site
tersebut. Pemerintah tidak berpenghasilan rendah (MBR).
merupakan upaya penting
bisa bekerja tanpa didukung Pada akhir 2014 akan meningkat
untuk mencapai pelayanan
masyarakat dan swasta. menjadi 447.000 SR.
sanitasi layak bagi masyarakat
Indonesia.
Islahuddin
AMPL AWARD AMPL AWARD 25 25
Foto: Paulus MS
Penghargaan
Award 2013 Para Pemenang AMPL
Bagi Para Pengabdi Air Minum dan Sanitasi
Tanpa keterlibatan kelompok masyarakat dan pemerintah daerah, mustahil sebuah program air minum dan sanitasi bisa berjalan dengan baik. Mereka merupakan ujung tombak yang tidak hanya melakukan sosialisasi namun juga melakukan kegiatan konkret bagi peningkatan akses air minum dan sanitasi.
A KSAN 2011 lalu. Ada tiga Keberhasilan program ini
MPL Award kembali
AMPL. NTB sukses melaksanakan
digelar setelah pertama
program BASNO (buang air
kali dilaksanakan pada
besar sembarangan nol).
kategori penghargaan yang
membuat jumlah masyarakat
diberikan pada AMPL Award
yang BABS turun secara
2013 yaitu kategori provinsi,
signii kan. Sementara itu Pemda
kabupaten/kota, dan kategori
NTT berperan dalam penguatan
entitas. Ada tiga pemenang
sistem dan kelembagaan
dalam kategori provinsi, yaitu
pembangunan AMPL.
Sumatera Barat, Nusa Tenggara
Untuk kategori kabupaten/
Barat (NTB), dan Nusa Tenggara
kota ada Lembata (NTT),
Timur (NTT).
Tabanan (Bali), Balikpapan
Provinsi Sumatera Barat
(Kalimantan Timur), Kendari
diberi penghargaan atas peran
(Sulawesi Tenggara), dan
aulus MS o: P
provinsi dalam konsistensi
Surabaya (Jawa Timur). Pemda
Fot
peningkatan capaian layanan
Lembata berhasil melakukan
26 26 AMPL Awards AMPL Awards Majalah Percik Majalah Percik
Nugroho menambahkan, memasukkan penanganan
pengarusutamaan STBM dengan
Menurut Nugroho, para
sejak KSAN 2011, penghargaan kotoran hewan. Usaha mereka
penerima AMPL Award terbukti
ini senantiasa berupaya mencari berhasil membuat kotoran
mempunyai prestasi nyata di
kriteria khas dan inovatif dari hewan tidak menimbulkan
masyarakat. Berkat mereka,
para pegiat pembangunan air penyakit bagi masyarakat.
semakin banyak masyarakat
minum sanitasi di berbagai Sementara itu, Tabanan
yang mempunyai jamban sehat.
lapisan masyarakat. memperoleh penghargaan
Para pemenang juga membantu
Dalam penghargaan AMPL karena melakukan
mensosialisasikan kepada
Award , kriteria dijaring dari pemberdayaan Kelompok
masyarakat bahwa mengolah
daftar panjang yang menjadi Swadaya Masyarakat (KSM)
sampah dan hidup sehat itu
masukan sejumlah program Sanimas dalam pengelolaan
penting bagi lingkungan dan
air minum dan sanitasi yang sanitasi total yang
diri mereka sendiri.
dikelola pemerintah, proyek- berkelanjutan. Sedangkan
proyek lembaga donor, NGO, Pokja AMPL Balikpapan
organisasi masyarakat maupun mempunyai peran dalam
swasta. Tim dewan juri terdiri pengembangan Gugus AMPL di
dari 13 orang yang merupakan seluruh kelurahan. Kota Kendari
anggota lintas kementerian memperlihatkan komitmen
yang tergabung dalam Pokja daerah dalam pengelolaan
AMPL Nasional, perwakilan sampah ramah lingkungan
sejumlah proyek air minum di TPA. Selain itu, ada Kota
sanitasi, ormas, akademisi, dan Surabaya yang telah sangat
media. baik dalam mengelola drainase
Sementara itu Ketua Dewan mereka.
Juri AMPL Award 2013 Oswar Di kategori entitas, ada
NUGROHO TRI UTOMO
Mungkasa menyebutkan, empat pihak yang menerima
Direktur Pemukiman dan Perumahan
para penerima penghargaan penghargaan AMPL Award
Bappenas
Ketua Pokja AMPL Nasional
mempunyai inovasi dalam yaitu Bank Sampah Girijaya
mengolah masalah lingkungan Sukabumi, HIPPAMS Lamongan,
di sekitar mereka. Sebagai Bank Sampah Malang, dan STBM
contoh, Bank Sampah Malang PAPSIGRO. Ke-12 pemenang
memahami pentingnya ini masing-masing mempunyai
keterlibatan masyarakat, program unggulan air minum
Para peraih
memiliki dan mengembangkan dan sanitasi yang terbukti
AMPL Award
konsep yang replikatif serta sukses.
memperhitungkan sisi Direktur Permukiman dan
2013 ini
keberlanjutannya. Perumahan Bappenas yang
membuat kita
Para penerima AMPL Award juga menjabat sebagai Ketua
optimis bahwa menyampaikan suka-duka
Pokja AMPL Nasional, Nugroho ketika merintis program air Tri Utomo menyebutkan para
permasalahan minum dan sanitasi di daerah
peraih AMPL Award 2013 ini
mereka masing-masing. Aditya, memberikan harapan besar
air minum
sanitarian UPTD Puskesmas bagi perbaikan air minum dan
dan sanitasi
Girijaya menyampaikan, ide sanitasi di tengah masyarakat.
bisa kita atasi membuat Bank Sampah
“Para peraih AMPL Award 2013 Berbasis Posyandu (BSBP) ini membuat kita optimis bahwa
bersama
muncul karena perilaku permasalahan air minum dan
masyarakat yang kurang peduli sanitasi bisa kita atasi bersama,”
pada masalah sanitasi. jelas Nugroho.
Dia bercerita, mulanya
Majalah Percik Majalah Percik
AMPL Awards AMPL Awards
tidak gampang merubah
berbasis Posyandu,” lanjut
perilaku masyarakat supaya
Adithya.
peduli sanitasi. Tapi, dengan
Rasa bangga juga
contoh keberhasilan nyata dan
disampaikan Ketua Papsigro
Kami merasa
komitmen yang kuat, kini bank
Mar Ali. Dia merasa upaya
bangga yang sudah dilakukannya
sampah yang dikelola. BSBP
memiliki sekitar 2 ribu nasabah,
dengan penuh perjuangan
karena hanya
40 posyandu di 4 desa, dan dua
telah memberikan harapan
bermodal niat bagi masyarakat. “Kami merasa
kecamatan.
“Jadi, masyarakat bisa
bangga karena hanya bermodal
dan semangat menabung sampah dan hasilnya niat dan semangat bisa unggul
bisa unggul dari kelompok-kelompok
untuk berobat ke posyandu,”
lanjut sanitarian UPTD
wirausaha sanitasi lain,” ungkap
dari kelompok- Puskesmas Girijaya tersebut.
Mar Ali.
kelompok Dia menambahkan,
Atas kerja keras dan
inisiatifnya, BSBP yang dibangun
selanjutnya tantangan yang
wirausaha
Adithya menjadi salah satu
dihadapi Papsigro saat ini adalah
sanitasi lain. sulitnya perkaderan untuk
penerima AMPL Award 2013 di
kategori kelompok masyarakat.
meneruskan kewirausahaan
BSBP dinilai sebagai entitas
sanitasi. Sebab, tidak semua
terbaik untuk kemandirian
orang dapat menerima jenis
pengelolaan sampah berbasis
wirausaha sanitasi. Mereka
memandang usaha sanitasi itu Ketua Papsigro
MAR ALI
Puskesmas.
“Selanjutnya, semoga
dengan sebelah mata. “Namun,
penghargaan ini akan memicu
bagi Papsigro bersemboyan
daerah-daerah lain untuk
tinjamu adalah rizqiku,” urai Mar
mereplikasi Bank Sampah
Ali. Nai ’ Muthohirin
KATEGORI PEMENANG UNGGULAN Peran Provinsi dalam Konsistensi Peningkatan Capaian Layanan
Sumatera Barat
AMPL
Provinsi Nusa Tenggara Barat Komitmen Daerah Menuju Buang Air Besar Sembarangan Nol Peranan Pokja AMPL dalam Penguatan Sistem dan
Nusa Tenggara Timur
Kelembagaan Pembangunan AMPL
Kabupaten Lembata Pengarusutamaan STBM terhadap Penanganan Kotoran Hewan Pemberdayaan KSM Sanimas dalam Pengelolaan Sanitasi Total
Kabupaten Tabanan
yang Berkelanjutan Peran Pokja dalam Pengembangan Gugus AMPL di Seluruh
Kabupaten/ Kota Balikpapan
Kelurahan
Kota Komitmen Daerah dalam Pengelolaan Sampah Ramah
Kota Kendari
Lingkungan Penghargaan Khusus “Inovasi Pengelolaan Pematusan
Kota Surabaya
(Drainase) Kota”
Bank Sampah Girijaya Kemandirian Pengelolaan Bank Sampah Berbasis Posyandu HIPPAMS Lamongan
Sinergi Sistem Pelayanan Air Minum dan Sanitasi Entitas
Bank Sampah Malang Terobosan Manajemen Bank Sampah Inisiatif dan Inovasi Pengembangan Toilet Peduli Anak dan
STBM PAPSIGRO
Berkebutuhan Khusus
28 28 Laporan Utama Laporan Utama
ensiana o: Emer
Fot
Pendekatan Kultural Tingkatkan Sanitasi Desa
Daerah perbatasan sering penuh keterbatasan. Fasilitas umum masih membutuhkan perhatian lebih dibanding daerah lain. Belum lagi akses transportasi dan media yang terbatas menyulitkan sosialisasi program air minum dan sanitasi.
dan Perkotaan untuk Mendukung Nusa Tenggara Timur (NTT)
Kepala Bappeda Propinsi
perilaku sanitasi warga tampak
Keberlanjutan Layanan Sanitasi , Wayan Darmawan mulanya
berubah positif. Masyarakat
di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, pesimis dengan perilaku
mulai peduli kebersihan.
Keberhasilan program STBM
masyarakat yang tak peduli
Selain Wayan, hadir sebagai dengan etika kebersihan. Namun,
mengubah perilaku sanitasi
narasumber yaitu Wilfred setelah lima tahun program
warga NTT disampaikan oleh
Purba (Direktur Penyehatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Wayan dalam diskusi paralel
Lingkungan Kementerian (STBM) direalisasikan di pulau
Konferensi Sanitasi dan Air
Kesehatan), Djoko Mursito terluar Indonesia itu, akhirnya
Minum (KSAN) 2013 yang
bertajuk Integrasi STBM Pedesaan (Direktur Pengembangan
to: Istimewa Fo
Majalah Percik Majalah Percik
Laporan Utama Laporan Utama
Penyehatan Lingkungan
buruk. Seperti yang terjadi di
Permukiman Kementerian
sejumlah daerah di NTT.
Pekerjaan Umum), dan Abigail
Menurut Djoko Mursito,
Wohisy Ati (High Five).
keterpaduan pelaku sanitasi
Wayan mengatakan,
dinilai menjadi satu cara
keberhasilan STBM di NTT
untuk meminimalisir perilaku
tidak lain karena pendekatan
sanitasi buruk. Hingga saat ini
yang dipakai tidak seperti
kesadaran masyarakat peduli
pelaksanaan STBM di berbagai
sanitasi sangat kurang karena
daerah lain. Selama lima tahun,
masalah ini dianggap remeh,
STBM di NTT telah menyentuh
dan tak akan menimbulkan
satu juta rukun tetangga atau
gejala penyakit sedikitpun.
DJOKO MURSITO
Direktur Pengembangan Penyehatan menambahkan, pemerintah dan
lebih dari tiga ribu desa. Wayan
“Karena sikap enggan itu,
Lingkungan Permukiman aktivis air minum dan sanitasi
penyakit mudah datang. Nah,
Kementerian Pekerjaan Umum harus mengerti peta dan kondisi
kiranya pegiat sanitasi melalui
STBM harus terus melakukan
geograi s terlebih dahulu.
pemicuan kepada masyarakat.
Strategi yang dipakai pun perlu
Untuk menjangkau masyarakat
menggunakan pendekatan
yang lebih luas, realisasi
Pegiat sanitasi
kultural dibanding struktural.
STBM dapat dilakukan secara
“STBM tidak akan
komunal,” jelas Djoko.
melalui STBM
menyelesaikan masalah, jika
Menanggapi hal itu, Wilfred
harus terus
pemerintah daerah hanya
mengatakan, kesadaran
menjalankan berbagai program
masyarakat terhadap sanitasi
melakukan
STBM dari pusat. Perlu ada upaya
belum terbentuk secara penuh.
pemicuan kepada
lebih dengan melihat kebutuhan
Karakter masyarakat Indonesia
setempat,” jelas Wayan.
masih suka “mengobati”
masyarakat.
Dalam presentasinya,
daripada bersikap promotif
Wayan menambahkan,
dan preventif. Ketika datang
Untuk
kinerja STBM di NTT ke depan
penyakit, mereka harus keluar biaya besar.
menjangkau
akan fokus pada sinergisitas bersama pegiat sanitasi dari
“Tantangan di sektor sanitasi
masyarakat
LSM, lembaga pemerintah,
masih sangat besar. Butuh peran
yang lebih luas,
berbagai simpul kekuatan STBM
serta semua elemen dan perlu
yang lain. “Hingga 2014, kita
berbagai strategi pemicuan agar
realisasi STBM
akan mencapai lompatan jauh
masyarakat semakin sadar dan
dapat dilakukan
melalui sinergi program dengan
paham pentingnya sanitasi,”
berbagai entitas sanitasi,”
tutur Wilfred.
secara komunal
tuturnya.
Sementara itu menurut
Secara umum pada 2012,
Abigail, High Five telah
UNICEF merilis data dengan
melakukan berbagai
melaporkan bahwa di Indonesia,
pendekatan kultural
Memaksimalkan Pokja AMPL
penyakit diare menyebabkan
Pada tahun ini, NTT berhasil sekitar seperempat dari 130 ribu
kepada masyarakat untuk
mendapatkan AMPL Award kematian setiap tahun di antara
menyukseskan program STBM.
2013. Penghargaan diperoleh anak balita. Endemi penyakit ini
Mereka melakukan assesmen
karena NTT dinilai berhasil biasanya menyebar di daerah-
partisipatif. “Mulai dari susur
menguatkan sistem dan daerah tertinggal yang akses air
kampung, bentuk kelompok,
kelembagaan pembangunan minumnya masih kurang dan
hingga mengajari anak-anak
AMPL. Menurut salah satu perilaku sanitasi masyarakatnya
cuci tangan di sekolah,” ungkap
Abigail.
pejabat Bapedda NTT Thomas
30 NTT NTT
Majalah Percik Majalah Percik
Tallo, Pokja AMPL NTT pun terlaksana tanpa ada biaya, giat berkoordinasi agar
hanya komitmen dari setiap pembangunan bisa merata
individu agar Pokja bisa terus dilakukan. Untuk itu, mereka
berjalan. Berbagai kegiatan rutin mengadakan rapat
Pokja misalkan, turun ke koordinasi untuk berkolaborasi
desa-desa untuk memberikan melakukan kegiatan AMPL
pemahaman dan menyadarkan bersama seluruh pemangku
masyarakat untuk hidup bersih. kepentingan dan mitra kerja.
“Ya, kami berikan pemahaman “Tidak ada anggaran
pentingnya mencuci tangan khusus yang digunakan untuk
dengan sabun. Selain itu, kami mengadakan rapat Pokja ini
juga membuat kloset agar setiap bulannya. Kami hanya
mereka tidak BABS,” paparnya. menyediakan snack dan makan
Dulu, masyarakat NTT tidak siang, yang terpenting hasilnya
THOMAS TALLO
paham untuk hidup bersih dan maksimal dan memberikan
Pejabat Bapedda NTT
setelah ada Pokja, ada yang harapan,” ungkap Pejabat
memberikan pemahaman Bappeda NTT Thomas Tallo
mereka pun menyadari saat dijumpai di sela-sela
pentingnya hidup bersih. “Kami penganugerahan AMPL Award
mau menggiring masyarakat 2013.
agar mereka bisa mengubah Untuk menyiasati
perilaku mereka. Terbukti, kini koordinasi dengan para pelaku
Tidak ada
hasilnya pun signii kan,” ujarnya. pembangunan AMPL NTT yang
anggaran Salah satu aspek penting
tersebar di kepulauan lain, yakni dilakukan penyediaan dikembangkanlah news letter
khusus yang
sarana jamban, karena menurut dan mailing list AMPL.
digunakan untuk hasil Riskesdas 2010 satu dari
Newsletter diupayakan sebagai lima keluarga di NTT masih sarana komunikasi dan
mengadakan BABS. Thomas menceritakan,
penyebarluasan informasi
rapat Pokja ini biasanya masyarakat NTT yang
mengenai berbagai pencapaian ingin BAB akan ke pantai saat dan pembelajaran di sektor
setiap bulannya. pagi-pagi buta. “Semakin pagi
AMPL. Berjalan paralel dengan
Kami hanya datangnya, semakin bagus
newsletter , Pokja AMPL juga lokasi yang didapatkan” imbuh mengembangkan situs Pokja
menyediakan Thomas.
AMPL Propinsi NTT. Situs ini
snack dan Sarana i sik lain yang telah
ditujukan untuk menyebar disediakan oleh Pokja NTT adalah luaskan informasi dan untuk
makan siang, pembangunan sarana air bersih
berkomunikasi serta berdiskusi
yang terpenting melalui Dinas Pekerjaan Umum
secara interaktif dengan semua (PU) NTT. Hal ini karena meski pemangku kepentingan juga
hasilnya
NTT kesulitan air tapi banyak pemerhati di sektor AMPL.
maksimal dan embung. Namun, embung-
Forum interaktif melalui embung yang dibangun tersebut mailing list ini menarik perhatian
memberikan
tidak terpelihara dengan banyak orang baik dari internal
harapan baik. Dia berharap, fungsi air
maupun eksternal. Akhirnya embung bisa dioptimalisasikan. secara tidak langsung mereka
“Desa yang memiliki embung terlibat sebagai pelaku
pun menjadi fokus perhatian,” pembangunan AMPL. Thomas
tungkasnya. menjelaskan, Pokja AMPL NTT
Ema M
o: Kemenkes Fot
Cuci Tangan Untuk
INDONESIA SEHAT INDONESIA SEHAT
32 Sanitasi Sekolah Sanitasi Sekolah
erilaku Sanitasi Mengubah P
Melalui Sekolah
Belajar berperilaku sehat perlu diajarkan sejak dini. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai peran penting guna menanamkan kesadaran berperilaku sehat.
S mengajarkan hidup sehat. sekolah dasar asal Jawa Barat
ejumlah guru sekolah
ini banyak dijadikan media
dasar memanfaatkan
pembelajaran oleh guru.
Festival KSAN 2013 untuk
Satu persatu siswa sebuah
Di festival ini sejumlah guru
masuk dan melihat toilet. Lina
memperkenalkan toilet dan
Anggraini (8 tahun) bersama
cara buang air besar secara
teman-temannya mendapatkan
benar. Tidak heran jika miniatur
penjelasan tentang cara
toilet yang ada di Festival KSAN
menyiram toilet yang bersih
Majalah Percik Majalah Percik
Sanitasi Sekolah Sanitasi Sekolah
setelah buang air besar atau
dari semua kalangan. Saat kecil. “Pemahaman sanitasi
pemahaman sanitasi di
ini KLH telah melakukan toilet lewat sekolah sangat
sekolah, anak-anak diharapkan
upaya mengubah perilaku penting agar anak-anak bisa
membawa perubahan perilaku