Pengembangan Lembar Kerja Elektronik Ber

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA ELEKTRONIK BERBASIS WEB
MATAKULIAH ANALISI VEKTOR PADA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PMIPA FKIP
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
Oleh

Dinar Nihayati Santoso Putri
NIM 0910251097

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JULI 2013

ABSTRAK
Putri, Dinar Nihayati Santoso. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Elektronik
Berbasis Web Matakuliah Analisis Vektor pada Program Studi Pendidikan
Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Muhammadiyah Jember.
Skripsi. Jurusan Pendidikan MIPA, Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Jember.
Pembimbing: (1) Edy Wiharjo, S.Pd, M.Pd, (2) Nur Kholis, S.Pd, M.Sc
Kata kunci: Lembar Kerja Elektronik, Hot Potatoes, J-Cloze
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan
pengaruh besar terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran
yang ditandai dengan terjadinya pergeseran dalam proses pembelajaran dari media
cetak ke media elektronik. Salah satu sumber belajar dan media pembelajaran
yang dirasa dapat membantu dalam proses pembelajaran adalah LKS. Maka
Penelitian ini ingin mengembangkan lembar kerja cetak menjadi lembar kerja
elektronik dengan menggunakan J-Cloze kemudian diunggah ke
www.matemania.mdl2.com dan menghasilkan Lembar Kerja Elektronik berbasisWeb pada matakuliah Analisis Vektor yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan
efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan
rancangan model Alessi dan Trollip. Uji coba di lakukan dalam kelas kecil yang
dilaksanakan dua kali. Uji coba I yang terdiri dari 3 subjek uji dan uji coba II
terdiri dari 6 subjek uji. Subjek uji yang di gunakan adalah mahasiswa pada saat
1

menempuh matakuliah analisis vektor di Universitas Muhammadiyah Jember.
Pada penelitian pengembangan ini, data diperoleh dari hasil validasi oleh para

pakar dan pengisian angket respon mahasiswa. Berdasarkan hasil validitas yang di
peroleh dari para pakar di dapat rata-rata total validitas adalah 3,1 yang memenuhi
kriteria valid. Dari hasil pengisian angket pada uji coba I diperoleh persentase
75,85% dengan kategori kuat dan dari hasil pengisian angket pada uji coba II
diperoleh 75,41% dengan kategori kuat pula.
Hasil respon yang diberikan oleh mahasiswa bernilai positif karena
persentase yang diperoleh > 50% dan berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa
proses pengembangan Lembar Kerja Elektronik memenuhi kriteria valid, praktis
dan efektif.

PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan teknologi dalam proses belajar.
Guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh
sekolah. Tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Disamping mampu menggunakan alat-alat
yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan ketrampilan
dengan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media
tersebut belum tersedia.
Salah satu sumber belajar dan media pembelajaran yang dirasa dapat

membantu dalam proses pembelajaran adalah LKS. LKS termasuk media cetak
hasil pengembangan teknologi cetak yang berupa buku dan berisi materi visual,
seperti yang diungkapkan oleh Arsyad (dalam Padmaningrum Tanpa Tahun:4).
Menurut Surachman yang dikutip oleh Sumarni (dalam Padmaningrum Tanpa
Tahun:4), LKS merupakan jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu
peserta didik belajar secara terarah. Keberadaan LKS memberi pengaruh yang
cukup besar dalam proses pembelajaran, sehingga penyusunan LKS harus
2

memenuhi berbagai persyaratan misalnya syarat didaktik, syarat konstruksi, dan
syarat teknik.
Lembar kerja adalah alat pembelajaran tertulis untuk membantu guru
memberikan tugas yang ringkas dan jelas kepada peserta didik untuk melakukan
kegiatan sesuai tujuan pembelajaran (Sugiyono, Tanpa Tahun).

a) Tujuan Lembar Kerja
Menurut tim instruktur Pemantapan Kerja Guru (PKG) dalam Sudiati
(2003:11), tujuan pemanfaatan lembar kerja yaitu:
1.


Melatih peserta didik berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar
mengajar.

2.

Memperbaiki minat peserta didik untuk belajar, misalnya guru membuat
lembar kerja peserta didik lebih sistematis, berwarna serta bergambar
untuk menarik perhatian dalam mempelajari lembar kerja peserta didik
tersebut.

b) Jenis - jenis Lembar Kerja
Menurut Sugiyono (Tanpa Tahun) jenis-jenis lembar kerja dibedakan
menjadi 2 yaitu:
1.

Lembar Kerja (LK) terbimbing adalah LK yang dalam mengerjakannya
dituntun dengan langkah-langkah.

2.


LK terbuka adalah LK bebas melakukan sesuai dengan kreasi.

3

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan
pengaruh besar terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran
yang ditandai dengan terjadinya pergeseran dalam proses pembelajaran dari media
cetak ke media elektronik.
Komputer merupakan salah satu media elektronik yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran. Menurut Arsyat (dalam Amiyati, 2010:100) pada
dasarnya program media pembelajaran berbantuan komputer ini menggunakan
layar kaca untuk menyajikan informasi kepada peserta didik. Penggunaan media
komputer sebagai media pembelajaran dirancang untuk dapat memotivasi peserta
didik dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan karena media ini
memiliki karakteristik menarik, interaktif, inovatif, dan variatif.
Pemanfaatan komputer untuk mendukung pembelajaran dengan cara
membuat bahan ajar dengan menggunakan software. Ada beberapa software yang
dapat kita gunakan salah satunya Hot Potatoes.
Hot Potatoes merupakan software untuk membuat Bank Soal. Program
Hot Potatoes terdiri atas enam program yang dapat digunakan untuk membuat

materi pengajaran secara interaktif berbasis Web. Software ini dibuat oleh
universitas Victoria di Canada. Hot Potatoes dapat digunakan secara bebas oleh
institusi pendidikan. Program ini dapat diperoleh melalui homepage di
http://www.halfbakedsoftware.com atau melalui alamat http://hotpot.uvic.ca
(Subari,2008).

4

Ada 6 tool di Hot Potatoes untuk membuat kuis interaktif diantaranya
adalah sebagai berikut (Subari, 2008):
1. J-Quiz (question-based exercises)
Program untuk menyusun materi latihan yang terdiri dari 4 jenis, anatara
lain: Pilihan ganda (multiple-choice), short answer, Hybrid (Kombinasi dari
pertanyaan multiple-choice dan short-answer) dan Multi-Select.
2. J-Mix (jumbled-sentence exercises)
Program untuk membuat latihan menyusun kalimat.
3. J-Cross (crossword puzzles)
Program untuk menyusun materi dalam bentuk teka-teki silang.
4. J-Match (matching or ordering exercises)
Program untuk membuat latihan dengan model menjodohkan.

5. J-Cloze (gap-fill exercises)
Program untuk menyusun latihan dalam bentuk essai ompong (fill in the blanks
exercise).
6. The Masher (buildling linked units of material)
Program yang didesain untuk me-manage beberapa isi latihan/soal dari 5
jenis program diatas dengan mengkompilasi beberapa jenis latihan di Hot
Potatoes. Program The Masher masih berbayar. Dalam program ini anda dapat
juga melakukan proses dan monitoring konten latihan langsung ke Server dari Hot
Potatoes.

5

Adapun cara menggunakan J-Cloze dengan singkat menurut Baso (Tanpa
Tahun:42):
1)

Aktifkan program Hot Potatoes dan klik J-Cloze.

2)


Klik pada title box dan tuliskan nama latihan anda.

3)

Pada kotak utama main box masukkan teks yang akan digunakan. Teks
ini dapat diambil dari MS Word atau file lainnya. Dengan demikian anda
dapat menghemat waktu.

4)

Blok (hitami/highlight) kata yang akan dijadikan lubang/ompong dalam
teks lalu klik tombol Gab button . Setelah itu akan muncul jendela baru
yang disiapkan untuk membuat penjelasan (clue) yang membantu
pengguna menjawab kata yang disipakan dalam bentuk lubang/ompong
tersebut.

5)

Lanjutkan langkah keempat untuk kata-kata yang akan dijadikan
ompong .


6)

pilihan lain unruk membuat essai ompong (gap) adalah dengan mengklik
tombol Auto-gap . Dengan demikian, komputer akan memblok atau
memilih kata-kata dalam teks secara otomatis.

7)

Konfigurasi data/file ini seperti pada multiple choice.

8)

Save file yang telah anda kerjakan. File ini dapat disimpan dalam bentuk
format web dengan cara mengklik ikon Web pada toolbar.

6

METODE PENELITIAN


Dalam pengembangan ini model yang digunakan dikembangkan
sendiri. Model pengembangan yang di pakai pada pengembangan kali ini
diadaptasi dari model pengembangan yang dikembangkan oleh Alessi dan Trollip
(dalam Wihardjo, 2005:40) dalam mengembangkan media pembelajaran ada 10
langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1. Menentukan kebutuhan dan tujuan.
2. Mengumpulkan bahan acuan.
3. Mempelajari isi.
4. Membangkitkan ide.
5. Mendesain pembelajaran.
6. Membuat flowchart media.
7. Membuat storyboard pada kertas.
8. Memprogram materi.
9. Membuat materi pendukung.
10. Mengevaluasi dan merevisi.

7

Berikut adalah bagan alir pengembangan mengenai prosedur kerja, mulai
dari tahap pengembangan sampai dengan produk yang dihasilkan.

BAGAN ALIR PENGEMBANGAN
Planning

Pengembang

Pakar Teknologi

Pakar Materi

Pakar Media

Pakar Bahasa

Revisi Produk

Tanggapan Dosen

Revisi Produk

Uji Coba 1

Subjek uji perorangan
3 orang

Revisi Produk

Uji Coba 2

Subjek uji
perorangan 6 orang

Revisi Produk

Produk Akhir
Gambar 3.1 Bagan Alir Pengembangan

8

Selesai

Subjek uji coba pada pengembangan ini melibatkan beberapa pakar. Pakarpakar yang dipilih dalam pengembangan ini memiliki keahlian dalam bidangnya
masing-masing, dan dalam setiap subjek uji coba yang dilibatkan harus disertai
identifikasi karakteristiknya secara jelas dan lengkap. Pakar-pakar yang akan di
perlukan dalam pengembangan ini antara lain:
1. Pakar Teknologi Pembelajaran
2. Pakar Materi Pembelajaran
3. Pakar Media Pembelajaran
4. Pakar Bahasa
Penentuan Pakar yang terlibat berdasarkan pertimbangan:
(1) memiliki kompetensi sesuai dengan bidang penunjukannya,
(2) bersedia menjadi Dewan Pakar yang diberi kewenangan mengkaji dan
menilai lembar kerja elektronik, dan
(3) bersedia memberi masukan dan saran perbaikan kepada pengembang,
baik secara lisan pada saat sesi diskusi dan konsultasi maupun secara
tertulis.
Pengumpulan data mengenai efektifitas, efisiensi, dan daya tarik produk
yang dihasilkan dilakukan dengan cara pemberian angket kepada 4 pakar dan 9
peserta didik. Selain itu, data mengenai keefektifan, efisiensi, dan daya tarik
produk juga diperoleh melalui wawancara kepada dosen Analisis Vektor dan
peserta didik. Uji coba dilakukan secara individu di kelas kecil yaitu sebanyak 9
peserta didik.

9

Teknik analisis data dilakukan dengan cara :
1. Analisis kevalidan data
Aspek yang dinilai dalam analisis kevalidan LKS dalam penelitian ini
meliputi : format, isi dan bahasa. Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut :
a.

Mengumpulkan data untuk selanjutnya direkap dan dianalisis lebih lanjut.

b.

Mencari rata-rata tiap kriteria dari validator dengan rumus :
=



Keterangan :
Ki = rata-rata kriteria ke-i
Vji = skor hasil penilaian validator ke-j terhadap kriteria ke-i
n = banyaknya validator
c.

Mencari rata-rata tiap aspek dengan rumus :
=



Keterangan :
Ai = rata-rata aspek ke-i
Kij = rata-rata untuk aspek ke-i kriteria ke-j
n = banyaknya kriteria dalam aspek ke-i
d.

Mencari rata-rata total validitas semua aspek dengan rumus :
=
Keterangan :
RTVLKS = rata-rata total validitas LKS
Ai = rata-rata aspek ke-i
n = banyaknya aspek
10



e.

Menentukan kategori kevalidan LKS dengan mencocokkan rata-rata total
dengan kriteria kevalidan menurut Khabibah (2006:76), yaitu :

f.

3,25

RTVLKS

4,00

: sangat valid

2,50

RTVLKS < 3,25

: valid

1,75

RTVLKS < 2,50

: kurang valid

1,00

RTVLKS < 1,75

: tidak valid

Melakukan revisi LKS sesuai dengan saran dari validator sehingga diperoleh
LKS yang memenuhi kriteria valid

g.

LKS yang dikembangkan dikatakan memenuhi kriteria validitas jika kategori
kevalidan dari masing-masing validator adalah valid atau sangat valid.

2. Analisis kepraktisan LKS
Cara menganalisis kepraktisan Lembar Kerja Siswa (LKS) yaitu dengan
memberikan LKS kepada validator untuk divalidasi. LKS dikatakan praktis jika
validator menyatakan bahwa LKS yang dikembangkan dapat diterapkan dan
digunakan di lapangan dengan sedikit revisi atau tanpa revisi.
3. Analisis keefektifan LKS
Cara menganalisis keefektifan Lembar Kerja Siswa (LKS) yaitu dengan
memberikan angket kepada mahasiswa. Untuk menganalisis data angket
mahasiswa, mula-mula menghitung jumlah responden melalui pilihan jawaban
pada setiap butir pertanyaan. Kemudian akan dicari nilai angket mahasiswa
dengan mengalikan jumlah responden dengan skor pilihan jawaban.
Rumus yang digunakan adalah :
=

×

11

Keterangan :
NAM = Nilai Angket Mahasiswa


= Jumlah responden yang memilih jawaban dengan skor maksimum
Karena ada empat pilihan jawaban, maka rumus untuk menghitung nilai

respon siswa adalah sebagai berikut :
NAM SS

=∑

×4

NAM S

=∑

×3

NAM TS

=∑

×2

NAM STS = ∑

×1

Keterangan :
NAM SS

= Nilai Angket Mahasiswa untuk jawaban sangat setuju

NAM S

= Nilai Angket Mahasiswa untuk jawaban setuju

NAM TS

= Nilai Angket Mahasiswa untuk jawaban tidak setuju

NAM STS = Nilai Angket Mahasiswa untuk jawaban sangat tidak setuju

Nilai angket mahasiswa tiap jawaban akan dijumlahkan untuk tiap butir
pertanyaan dan dicari presentasinya dengan rumus sebagai berikut :
%

=



× 100%

Keterangan :
%NAM = Presentase nilai angket mahasiswa


= Total nilai angket mahasiswa yang diperoleh dari NAM SS + NAM S +

NAM TS + NAM STS
NAM Maksimum = ∑
=∑

×
×4
12

Kriteria Presentase nilai angket mahasiswa :
0%

NAM < 20% dikategorikan sangat lemah

20%

NAM < 40% dikategorikan lemah

40%

NAM < 60% dikategorikan cukup

60%

NAM < 80% dikategorikan kuat

80%

NAM

100% dikategorikan sangat kuat

(Riduwan, 2006)
Kemudian menghitung banyaknya kriteria sangat lemah, lemah, cukup,
kuat dan sangat kuat dari selurub butir pertanyaan. Selanjutnya membuat kategori
untuk seluruh butir pertanyaan yaitu sebagai berikut :
1.

Jika

50% dari seluruh butir pertanyaan termasuk dalam kategori sangat kuat

maka angket mahasiswa dikatakan positif
2.

Jika < 50% dari seluruh butir pertanyaan termasuk dalam kategori sangat
lemah dan lemah maka angket mahasiswa dikatakan negatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil angket yang diberikan kepada 4 pakar yang terdiri dari pakar
teknologi, pakar materi pembelajaran, pakar media pembelajaran dan pakar
bahasa. Angket yang telah di buat di dapat dari Alessi dan Trollip.
Berdasarkan hasil angket yang telah diberikan kepada 4 pakar dan 9
mahasiswa, didapatkan hasil analisis skor sebagai berikut:
Tabel 4.2 Angket untuk 4 Pakar yaitu teknologi, materi, media pembelajaran dan bahasa
Aspek
Teknologi

Kriteria

Program harus sempurna
Kesesuaian tingkat kesukaran
Kesesuaian penggunaan warna
Kesesuaian grafis

13

Skor

3
3
3
3

Rata-rata
tiap aspek

Rata-rata
total

3,3

3,1

Materi

Media
Pembelajaran

Bahasa Indonesia

Menantang kreatifitas peserta didik
Kontrol di tangan peserta didik
Program ditata dengan baik
Pengaturan tampilan efektif
Membantu dan memudahkan pengajar
Sesuai dengan perkembangan teknologi
komputer
Organisasi pembelajaran didesain
dengan baik
Kesesuaian tujuan
Struktur konten
Ketepatan konten/isi
Pendahuluan
Petunjuk
Bantuan
Motivasi
Metodologi
Interaktifitas
Kemampuan kognitif
Kualitas umpan balik
Bentuk umpan balik
Penguasaan materi
Materi sesuai dengan pengalaman belajar
siswa sebelumnya
Materi dapat di generalisasikan
Pembelajaran jelas
Presentasi media pada layar jelas dan
rapi
Respon yang diharapkan sesuai dengan
kemampuan siswa
Membantu dan memudahkan pengajar
Kesesuaian tingkat kesukaran
Kesesuaian penggunaan warna
Kesesuaian grafis
Menantang kreatifitas peserta didik
Program ditata dengan baik
Pengaturan tampilan efektif
Ejaan
Tata bahasa
Tanda baca
Bahasa
Istilah teknis dan jargon

Pernyataan

Lembar kerja elektronik
menggunakan bahasa yang mudah
di pahami
Petunjuk kegiatan Lembar Kerja
Elektronik jelas, sehingga
memudahkan saya dalam
mengerjakan setiap soal-soal yang
diberikan
Pemilihan jenis huruf yang
digunakan mempermudah Anda

Tabel 4.3 Angket Uji Coba 1
R
STS
TS
S
SS
12
6

9

14

4

3
4
4
3
3
4
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3

2,8

3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
3
4
3

2,8

3,4

Jumlah
siswa
3

% NRM

Kriteria

3

83,33%

Sangat
kuat

3

75%

Kuat

100%

Sangat
kuat

dalam mengerjakan Lembar Kerja
Elektronik
Pemilihan ukuran huruf yang
digunakan mempermudah Anda
dalam mengerjakan Lembar Kerja
Elektronik
Spasi yang digunakan
mempermudah Anda dalam
mengerjakan Lembar Kerja
3Elektronik
Tampilan program Lembar Kerja
Elektronik menarik
Pengoperasian Lembar Kerja
Elektronik tergolong mudah
Di dalam soal terdapat kata atau
kalimat yang tidak Anda pahami
Soal-soal yang di buat sulit
Lembar Kerja Elektronik efisien
Rata-rata
Pernyataan

Lembar kerja elektronik
menggunakan bahasa yang mudah
di pahami
Petunjuk kegiatan Lembar Kerja
Elektronik jelas, sehingga
memudahkan saya dalam
mengerjakan setiap soal-soal yang
diberikan
Pemilihan jenis huruf yang
digunakan mempermudah Anda
dalam mengerjakan Lembar Kerja
Elektronik
Pemilihan ukuran huruf yang
digunakan mempermudah Anda
dalam mengerjakan Lembar Kerja
Elektronik
Spasi yang digunakan
mempermudah Anda dalam
mengerjakan Lembar Kerja
3Elektronik
Tampilan program Lembar Kerja
Elektronik menarik
Pengoperasian Lembar Kerja
Elektronik tergolong mudah
Di dalam soal terdapat kata atau
kalimat yang tidak Anda pahami
Soal-soal yang di buat sulit
Lembar Kerja Elektronik efisien
Rata-rata

2

9

3

75%

Kuat

9

3

75%

Kuat

6

3

66,67%

Kuat

3

100%

3

3

58,33%

Sangat
kuat
Cukup

9

3
3

50%
75%
75,83%

Cukup
Kuat

% NRM

Kriteria

12
4
6

Tabel 4.4 Angket Uji Coba 2
R
STS
TS
S
SS
6
12
1

12

Jumlah
siswa
6

75%

Kuat

20

6

87,5%

Sangat
kuat

8

6

83,3%

Sangat
kuat

6

66,67%

Kuat

1

15

1

12

4

6

70,83%

Kuat

15

4

6

79,17%

Kuat

12

8

6

83,33%

6

6

4

6

66,67%

Sangat
kuat
Kuat

2
2

15
15

6
6

70,83%
70,83%
75,41%

15

Kuat
Kuat

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Lembar kerja elektronik ini telah direvisi oleh para pakar yang terdiri dari
pakar media pembelajaran, pakar materi, pakar teknologi, dan pakar bahasa.
Selain di revisi oleh para pakar, produk ini juga telah di revisi oleh dosen mata
kuliah analisis vektor. Revisi dilakukan agar mendapatkan produk yang lebih
layak.
Selain mendapatkan masukan-masukan dari para pakar, produk ini juga
mendapatkan masukan dari para subjek uji melalui angket yang di berikan kepada
9 subjek uji dan mewawancarai 9 subjek uji mengenai produk lembar kerja
elektronik tersebut.
Adapaun kelebihan dan kekurangan Lembar Kerja Elektronik ini sebagai
berikut:
1. Kekurangan Lembar Kerja Elektronik
Karena lembar kerja yang di sajika dalam bentuk elektronik maka
pengguna harus lebih teliti dalam mengerjakan latihan soal karena dalam
menuliskan jawaban latihan soal di lembar kerja elektronik ini tidak sama dengan
menuliskan jawaban di kertas.
2. Kelebihan Lembar Kerja Elektronik
Lembar Kerja Elektronik ini bisa di akses secara online maupun offline.
Jika produk ini akan di pakai secara online maka harus memiliki jaringan internet
yang stabil agar lembar kerja elektronik tersebut dapat bekerja dengan baik.

16

Saran Pemanfaatan, Diseminasi Dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut
1. Saran untuk pemanfaatan produk
Tempat yang akan digunakan untuk lembar kerja elektronik ini sebaiknya
mempunyai jaringan Internet yang stabil agar pembelajaran berlangsung dengan
lancar.
2. Saran untuk diseminasi produk
Hendaknya produk dibuat semenarik mungkin dan serapi mungkin di
dalam isi program sebelum disebarluaskan ke pengguna, agar memiliki daya tarik
yang lebih terhadap produk yang telah dibuat.

DAFTAR RUJUKAN
Amiyati, Dewi Lili. 2010. Pengembangan Media Komputer Pembelajaran pada
Mata Pelajaran Bahasa Daerah Pokok Bahasan Aksara Jawa Kelas VII di
SMP Negeri 2 Sidoarjo, (Online)
(http://jurnal-teknologi-pendidikan.tp.ac.id/pengembangan-mediakomputer-pembelajaran-pada-mata-pelajaran-bahasa-daerah-pokokbahasan-aksara-jawa-kelas-vii-di-smp-negeri-2-sidoarjo.pdf)
Diakses tanggal 02 Maret 2013
Baso, Yusring Sanusi. Materi Pembelajaran Interaktif Bahasa Arab Berbasis Web
dan CD, (Online)
(https://www.google.com/url?q=http://www.unhas.ac.id/sastraarab/Jurnal/2006_Peb/Indo_Yusring.pdf&sa=U&ei=JZwvUdX0OOL9mA
XJm4DYBA&ved=0CAcQFjAAOAo&client=internal-udscse&usg=AFQjCNEDBwdr612CFYuBf7i-16xprTOQDQ)
Diakses tanggal 15 Februari 2013
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera
Feedburner. 2012. Pengertian Komputer, Definisi Komputer Menurut Para Ahli,
(Online)
(http://software4ku.wordpress.com/2012/12/30/pengertian-komputermenurut-para-ahli/)
Diakses tanggal 15 Februari 2013
17

Fityan. 2012. Pembelajaran Berbasis Komputer, (Online)
(http://blog.uin-malang.ac.id/fityanku/pembelajaran-berbasis-komputer/)
Diakses tanggal 15 Februari 2013
Hiedayat, Sa ad Wazis. 2010. Pengembangan Komputer Pembelajaran CAI
Tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Mata Pelajaran Fisika Bagi
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Surabaya, (Online)
(http://jurnal-teknologi-pendidikan.tp.ac.id/pengembangan-komputerpembelajaran-cai-tentang-gerak-lurus-berubah-beraturan-pada-matapelajaran-fisika-bagi-siswa-kelas-vii-smp-negeri-2-surabaya.pdf)
Diakses tanggal 17 Februari 2013
http://www.alessiandtrollip.com/
http://blog.unud.ac.id/fajarutomo/2012/12/14/hot-potattoes-sebagai-salah-satusoftware-untuk-membuat-kuisioner-dalam-blog/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20466/3/Chapter%20II.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika
Magfirotin, Nurul Ida. 2012. Pemanfaatan HotPotatoes untuk membuat soal-soal
matematika sebagai pendukung penerapan Online Assesment, (Online)
(http://asesmen2.blogspot.com/2012/11/pemanfaatan-hotpotatoes-untukmembuat.html)
Diakses tanggal 03 Maret 2013
Prasetyo, Wahyhu. 2012. Pengembangan Kegiatan Lembar Kerja Siswa (LKS)
dengan pendekatan PMR pada Materi Lingkaran di Kelas VIII SMPN 2
Kepohbaru Bojonegoro, (Online)
(http://ejournal.Unesa.ac.id/index.php/mathedunesa/article/view/246/bacaartikel)
Diakses tanggal 02 Maret 2013
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
DIVA Press (Anggota Ikapi).
Rohaeti, Eli dkk. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran
Sains Kimia Untuk SMP Kelas VII, VIII, dan IX, (Online)
(http://www.sarjanaku.com/2011/02/lks-lembar-kerja-siswa.html)
Diakses tanggal 02 Maret 2013
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Depok : PT Rajagrafindo Persa
Spiegel, Murray, R. 1998. Analisis Vektor dan Suatu Pengantar Analisis Tensor
(Versi S1/Metrik). (penerjemah Hans J. Wospakrik). Jakarta: Erlangga

18

Subari. 2008. Penggunaan Hot Potatoes dalam Pembelajaran E-Learning, (online)
(http://subaridargombez.wordpress.com/2008/08/01/penggunaan-hotpotatoes-dalam-pembelajaran-e-learning/)
Diakses tanggal 03 Maret 2013
Sugeng. Pengertian Lembar Kerja Siswa LKS Manfaat Tujuan, (Online)
(http://www.sarjanaku.com/2011/02/lks-lembar-kerja-siswa.html)
Diakses tanggal 03 Maret 2013
Sugiyono. Lembar Kerja, (Online)
(http://www.google.com/url?q=http://www.dindikbanyumas.net/wpcontent/uploads/2008/11/lembarkerja.ppt&sa=U&ei=UvzMUeGXHoKIrAftpoCAAg&ved=0CBgQFjAA
&usg=AFQjCNH5yLd0N-v0iclxxVyf-2yuQhG-qw)
Diakses tanggal 20 Februari 2013
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: Alfabeta,cv.
Sukmadsinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Vicky. 2013. Pengertian Software (Perangkat Lunak) Komputer, (Online)
(http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-software-perangkat-lunakkomputer/)
Diakses tanggal 18 Februari 2013
Wihardjo, Edy. 2005. Pengembangan Paket PBWeb Materi Jarak pada Bangun
Ruang. Tesis tidak diterbitkan. Malang PPS UM.
Wilujeng, Insih. Lembar Kerja Siswa (LKS), (Online)
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/dr-insih-wilujengmpd/LEMBAR%20KERJA%20SISWA.docx)
Diakses tanggal 02 Maret 2013
Yusuf, Muhamad. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Lembar
Kerja Siswa (LKS) Interaktif Berbasis Komputer di Sma Muhammadiyah
1 Palembang, (Online)
(http://eprints.unsri.ac.id/842/)
Diakses tanggal 17 Februari 2013

19