Pendekatan Konsep Pengaruh Karakterist

ISSN 1412-2936
PENDEKATAN KONSEP : PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN
TERHADAP KINERJA MELALUI
KOMITMEN ORGANISASI

Mohammad Amir Furqon
Universitas Madura
Email: furqon.furqon1@gmail.com

ABSTRAK
Karya tulis ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar
variabel yang terdiri atas karakteristik pekerjaan sebagai variabel bebas dan kinerja
sebagai variebel terikat melalui komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Melalui
pembahasan beberapa variabel dalam karya tulis ini sangat diharapkan bisa menambah
khasanah keilmuan khususnya bidang manajemen sumber daya manusia.
Kata Kunci: Karakteristik Pekerjaan, Kinerja, Komitmen Organisasi
Keberadaan manusia, dalam hal ini

PENDAHULUAN
Sebuah perubahan (change) dalam


adalah

tenaga

kerja,

pada

sebuah

kehidupan adalah mutlak terjadi, sekalipun

organisasi memiliki posisi yang sangat vital

dalam

dalam

sebuah


organisasi.

Putaran

pencapaian

tujuan

organisasi.

perubahan tersebut sifatnya berkelanjutan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki

dan hal ini sudah menjadi sifat dasar dari

perlu dikelola atau di-manage dengan baik.

kehidupan organisasi serta merupakan


Dalam

harapan dari karyawan. Semua organisasi

sumberdaya manusia, agar menghasilkan

mengoperasikan dan mencari dukungan di

karyawan profesional dengan integritas

lingkungan yang secara konstan berkaitan

tinggi, diperlukan suatu acuan baku yang

dengan sebuah perubahan. Revolusi dan

diberlakukan oleh suatu organisasi. Acuan

evolusi dalam hal tehnologi, globalisasi,


baku ini dapat memberikan gambaran

hingga

organisasi

fragmentasi

pasar

secara

konteks

dalam

pemberdayaan

menentukan


langkah

fundamental telah mengubah sifat dari

serta merumuskan strategi untuk mencapai

organisasi. Secara simultan, tenaga kerja

tujuan organisasi.

yang timbul akibat perubahan-perubahan

Pada akhirnya, kesuksesan sebuah

tersebut ikut berubah menjadi lebih mobil,

organisasi tidak hanya tergantung pada

terdidik, beragam dalam pekerjaan serta


bagaimana

organisasi

menghasilkan

mempunyai lebih banyak pilihan hidup

kompetensi

manusia,

tetapi

daripada masa sebelumnya (Stum et al.,

bagaimana

organisasi


2001).

stimulus komitmen terhadap organisasi itu

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

juga

memberikan

Page 15
10

ISSN 1412-2936
sendiri. Komitmen organisasi menjadi hal

besar adalah konsekuensi dari otomasi dan

yang penting mengingat pada lingkungan


teknologi

perusahaan,

pengelolaan

baik

internal

maupun

baru.

Oleh

secara

baik


eksternal, selalu mengalami perubahan

perubahan

yang berkelanjutan. Keefektifan organisasi

penting bagi suatu organisasi.

sering

implementasi

Berangkat

dari

perubahan. Dan hampir semua organisasi

dipandang


perlu

selalu

penelitian

kali

menuntut

memperkenalkan

perubahan-

beserta

karena

terhadap


komitmen

uraian

adalah

diatas,

untuk

itu

maka

mengadakan

guna

mengetahui:

perubahan kecil yang adaptif. Karena

“PENDEKATAN KONSEP : PENGARUH

perubahan-perubahan yang terjadi dalam

KARAKTERISTIK

lingkungan

TERHADAP

perusahaan

membawa
Meskipun

dampak
sebagian

seringkali
ketidakpastian.

harus

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang

adaptif,

yang

terhadap

perubahan

dan

adalah

organisasi

yang

pelanggan,

yang

mendapatkan komitmen dan pengendaliandiri

karyawan.

Komitmen

bersama-sama dengan
berkompeten,
menentukan

adalah
suatu

MELALUI

KOMITMEN ORGANISASI ”.

bahkan menyakitkan.
tanggap

KINERJA

melakukan

perubahan secara luas, komprehensif dan
Organisasi

PEKERJAAN

yang telah dikemukakan di atas maka
permasalahan
1.

organisasi

untuk

dalam

Apakah terdapat pengaruh secara
langsung yang signifikan karakteristik
pekerjaan terhadap kinerja?

pekerja yang
dalam

diangkat

penelitian ini adalah :

pegawai,

penting

yang

2.

Apakah terdapat pengaruh secara
tidak langsung yang signifikan antara

mampu bersaing di dalam mutu dan

karakteristik

pekerjaan

terhadap

sepakat untuk perubahan. Keterampilan

kinerja yang ditengahi oleh komitmen

yang diperlukan di dalam organisasi sudah

organisasi?

berubah selama 15 tahun terakhir sebagian

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Page
11 16

ISSN 1412-2936

Tabel Jabaran Variabel penelitian
Variabel

Indikator
 Variasi ketrampilan
 Identitas tugas
 Arti tugas
 Otonomi tugas
 Umpan balik
(Hackman dan Oldham ,1975 dalam Kwon dan Banks, 2004)

Variabel bebas:
Karakteristik
Pekerjaan (X1)

 Identifikasi
 Keterlibatan
 Kesetiaan
(Mowday dan Steers, 1979 dalam Brewer, 1996)

Variabel
Interfening :
Komitmen
Organisasi (X2)

Kinerja Perilaku
 Pengetahuan teknis
 Penjualan adaptif
 Kerjasama Kelompok
 Perencanaan Penjualan
 Dukungan terhadap Penjualan
Kinerja Hasil
 Penguasaan pasar
 Keuntungan dari penjualan produk
 Target dan sasaran yang dicapai
(Nigel F Piercy, David W. Cravens and Neil A. Morgan, 1998)

Variabel terikat :
Kinerja (Y)

KAJIAN PUSTAKA

dan

A. Kajian Empiris

karakteristik pribadi sebagai salah satu

1. Penelitian

Terdahulu

Tentang

Beukhof,

tersebut

mencantumkan

antecedents komitmen organisasi. Namun
dalam model penelitian ini karakteristik

Komitmen
Penelitian ini merupakan penelitian

pribadi justru dihilangkan, karena hasil

rekonstruktif dengan mengadaptasi model

penelitian Nijhof, de Jong dan Beukhof,

dari

(1998)

penelitian

Beukhof,

Nijhof,

de

Jong

dan

tersebut

pribadi

dan Suliman

(2002),

peneliti

menggunakan

model

mempunyai hubungan yang kuat dengan

kerangka kerja dari penelitian tersebut

komitmen organisasi. Selain itu literatur

sebagai dasar dalam model kerangka kerja

rujukan yang lain juga menyebutkan bahwa

penelitian ini. Penelitian Nijhof, de Jong

karakteristik

pribadi

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

ternyata

bahwa

(1998)

karena

karakteristik

menyatakan

tidak

tidak

memainkan

Page 17
12

ISSN 1412-2936
peranan yang kuat dalam menentukan

terhadap perusahaannya (Chow et al,

komitmen (Morris et al., 1993 dalam Nijhof,

1994). Disinyalir bahwa semakin tinggi

de Jong dan Beukhof, 1998).

komitmen

karyawan,

maka

akan

Kemudian peneliti merujuk pada

semakin besar loyalitas, produktifitas,

model penelitian komitmen – kinerja dari

dan tanggung jawab lebih terhadap

beberapa penelitian terdahulu (Putteril dan

suatu

Rohrer, 1995; Suliman dan Iles, 2000;

organisasi. Komitmen dapat diartikan

Suliman, 2002; serta Maxwell dan Steele,

sebagai

2003).

tinggal

hal

yang

berkaitan

keinginan
di

dengan

karyawan

(dalam)

untuk

organisasi,

menggunakan

penggunaan hasil usaha dalam bekerja

adaptasi model dari penelitian Nijhof, de

selagi mereka juga menerima tujuan-

Jong, dan Beukhof, (1998) dan Suliman

tujuan dari organisasi.

Walaupun

peneliti

(2002) yang direkonstruksi, peneliti tidak
serta

merta

menggunakan

indikator-

indikator dalam penelitian tersebut. Karena
beberapa

rujukan

theory-nya

grand

menyebutkan

masing-masing

menyangkut

indikator dari antecedents dan outcomes
dari komitmen organisasi.
dan persamaan yang tersebut diatas,
penelitian ini menggunakan analisis jalur,
meneliti

langsung

hubungan

maupun

tak

baik

secara

langsung

dari

variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dengan analisis jalur ini diharapkan dapat
membantu

menguji model

jalur

untuk

mengetahui kongruensinya dengan data
yang diperoleh.

serta

Jackson

(2001)

berpendapat bahwa komitmen organisasi
adalah

tingkat

kepercayaan

dan

penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan
organisasi dan mempunyai keinginan untuk
tetap ada di dalam organisasi tersebut.
Brewer

Terlepas dari beberapa perbedaan

untuk

Mathis

(1996)

menyatakan

komitmen

organisasi sebagai sebuah kesediaan para
karyawan untuk memberikan kontribusi
usaha kepada sistem kerjasama dalam
organisasi.

Sedangkan

mendefinisikan

Cascio

komitmen

(2003)

organisasi

sebagai suatu penghubung atau obligasi;
ikatan

dari

suatu

individu

kepada

organisasi yang membuatnya sukar untuk
meninggalkan organisasi tersebut.
Dalam literatur yang lain, komitmen
organisasi didefinisikan sebagai kekuatan

Kajian Teori

relatif dari identifikasi individu dengan/dan

Komitmen Organisasi
Komitmen

penyertaan pada organisasi (Mowday et al,
organisasi

telah

mendapatkan perhatian khusus oleh
para peneliti dan praktisi. Pertumbuhan
produktivitas Jepang yang sangat tinggi
dapat dijelaskan salah satunya karena
dedikasi

karyawan

dan

1982 dalam Nijhof, de Jong dan Beukhof,
1998). Sedangkan Chow (1994); Rowland
dan Ferris dalam Awamleh (1996); serta
Porter (1974) dalam Maxwell dan Steele
(2003) mendefinisikan komitmen organisasi

loyalitas

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Page 18
13

ISSN 1412-2936
sebagai kekuatan identifikasi individual dan

pengukuran

penyertaan

mempengaruhi komitmen.

terhadap

organisasi

serta

mempunyai tiga faktor karakteristik :


Elizur

Kepercayaan dan penerimaan yang
kuat terhadap nilai dan tujuan



organisasi



ekstra terhadap organisasi
tetap menjadi anggota organisasi
Beberapa

model

1998; Suliman dan Iles, 2000; Suliman,
Putteril

dan

Rohrer,

komitmen

dengan

kinerja

(commitment – performance model).
model

hubungan

ini

menggambarkan kinerja sebagai hasil
dari komitmen dan kondisi-kondisi yang
(antecedents)

sebelum

timbul adanya komitmen. Lebih lanjut
hal ini dapat menjadi generalisasi bahwa
kinerja merupakan salah satu hasil
(outcomes) dari komitmen organisasi.

sebagai suatu variabel yang terdahulu
seperti

Yang

umur,

masa

jabatan, jenis kelamin dan pendidikan
seperti perputaran tenaga kerja, niat
untuk

meninggalkan

pekerjaan

dan

ketidakhadiran.
Mowday (1982) dalam Nijhof, de Jong
dan

Beukhof

empat

Mempengaruhi

(1998)

kategori

menyarankan

variabel

yang

mempengaruhi komitmen : karakteristik
pribadi,

karakteristik

pekerjaan,

pengalaman pekerjaan dan karakteristik
struktural/organisasi;

dan keempatnya

itu yang paling sering disebut, walaupun
pada akhirnya banyak dari penelitian
yang

menyebutkan

pekerjaan

sebagai
dalam

karakteristik

penyebab

yang

menentukan

komitmen.

Komitmen

Stum (2001) mengajukan asumsi

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

komitmen organisasi sungguh berbeda
dilihat dari asal dan alam mereka
(Steers,

1977

Steele,

2003).

dalam

Maxwell

Dikarenakan

dan

luasnya

teori dan keragaman dari antecedents,
maka

area

pekerjaan, telah diteliti dari beberapa

terpenting
Karakteristik

dalam

1995)

menyebutkan bahwa terdapat hubungan

mendahului

terutama

bahwa

dan sebagai peramal berbagai hasil

penelitian

terdahulu (Nijhof, de Jong dan Beukhof,

Dimana

komitmen,

mengatakan

(antecedents)

Keinginan yang kuat untuk ingin

antara

(1996)

yang

perspektif. Komitmen telah bertindak

Kemauan untuk memberikan usaha

2002;

variabel

pengkategorian

karakteristik-karakteristik

terhadap
tersebut

sangatlah bermanfaat dalam penelitian.
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan

teori model hierarki komitmen organisasi.
Dalam

teori

ini

disebutkan

bahwa

komitmen dikendalikan oleh kebutuhan
tenaga

kerja

Penghargaan,

(Keamanan
Afiliasi,

Kerja,

Pertumbuhan,

Work/life harmony) – sebuah tinjauan
kembali terhadap teori kebutuhan Maslow.
Sementara Maxwell dan Steele (2003)
dalam penelitiannya berpendapat bahwa
karakteristik pekerjaan dan pengalaman

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Page 19
14

ISSN 1412-2936
kerja merupakan dua karakteristik yang

Melihat berbagai macam karakteristik

terpenting dalam memberikan harapan

yang mempengaruhi komitmen tersebut

terbentuknya komitmen, khususnya dalam

diatas

mengambil obyek sampel pada manajer

dengan

hotel.

penelitian yang ada, maka Peneliti

dan

kemudian

disesuaikan

keterbatasan-keterbatasan

Nijhof, de Jong dan Beukhof, (1998)

dalam penelitian ini memutuskan bahwa

mengutarakan

karakteristik-karakteristik

pendapat

penelitiannya

bahwa

karakteristik

yang

dalam

karakteristik-

terpenting

dalam

mempengaruhi terbentuknya komitmen

mempengaruhi

yang

komitmen

organisasi

yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :

adalah karakteristik pribadi, karakteristik
pekerjaan, dan karakteristik organisasi.
Hal

ini

mempunyai

Karakteristik Pekerjaan
Dalam

kemiripan

beberapa

studi

ditarik

dengan penelitian Awamleh (1996), yang

kesimpulan bahwa karakteristik pekerjaan

menyebutkan bahwa terdapat hubungan

adalah

lemah dan negatif antara jenis kelamin,

memprediksi komitmen (Nijhof, de Jong

umur, lama jabatan dan pendidikan dengan

dan Beukhof, 1998). Sementara Maxwell

komitmen serta adanya hubungan lemah

dan Steele (2003) menyarankan teori

positif antara komitmen dan tingkatan

karakteristik pekerjaan yang berupa :

yang

paling

1. Lingkup

organisasi.

penting

dalam

pekerjaan

yang

Porter et al. (1974) dalam Kwon

mengijinkan beberapa tantangan

dan Banks (2004) menggunakan daftar

tetapi tidak melibatkan beban

pertanyaan komitmen organisasinya untuk

pekerjaan

mengukur tingkat komitmen organisasi,

adalah penting dalam memberi

kemudian

harapan kepada komitmen.

ditemukan

antecendents

yang

bahwa

beberapa

signifikan

dengan

komitmen organisasi antara lain adalah :
1.
2.
3.

yang

2. Menghindarkan

terlalu

pertentangan

peranan, dan mungkin kerancuan

variabel masa jabatan dan jenis

peran,

kelamin demografis;

membangkitkan komitmen.

karakteristik pekerjaan, umpan balik

berat

adalah

penting

untuk

Lebih lanjut Maxwell dan Steele

dan variasi ketrampilan; dan

(2003) menyebutkan bahwa karakteristik

karakteristik organisasi, berkaitan

pekerjaan tersebut terdiri dari lingkup

dengan keterkaitan dan dukungan

pekerjaan,

terhadap

kerancuan peran. Disebutkan dalam hasil

kesempatan
komunikasi.

organisasi,
promosi,

sikap,
dan

penelitiannya

pertentangan
ketiga

peran,

indikator

dan

tersebut

memiliki kesesuaian antara riset empirik
dengan literaturnya.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Page 20
15

ISSN 1412-2936
Penelitian

ini

merujuk

digunakan

pada

dalam

menyelesaikan pekerjaan itu.

pernyataan Robbins (1996) dan Hackman

(5) Umpan balik : sejauh mana

dan Oldham (1975) dalam Kwon dan
Banks (2004) yang menunjukkan bahwa

pelaksanaan

pribadi dan hasil pekerjaan yang positif

pekerjaan yang dituntut oleh

diperoleh

pekerjaan

manakala

suatu

pekerjaan

kegiatan

itu

menghasilkan

tersebut mempunyai tingkat tinggi untuk

diperolehnya

lima dimensi pekerjaan inti, yang juga

langsung

banyak dikenal sebagai model karakteristik

individu mengenai keefektifan

pekerjaan
model)



(JCM

dari

Job

Hackman

Characteristic
dan

informasi

dan

jelas

oleh

karyawannya.

Oldham

sebagaimana berikut ini :
(1) Variasi ketrampilan :

sejauh

mana pekerjaan itu menuntut
keragaman

kegiatan

yang

berbeda sehingga pekerja itu
dapat menggunakan sejumlah
keterampilan dan bakat yang
berbeda.
pekerjaan

itu

menuntut

diselesaikannya

sepotong

kerja yang utuh dan dapat
dikenali.
pekerjaan

:

sejauh

itu

mana

mempunyai

dampak yang cukup besar
kehidupan

atau

pekerjaan orang lain.
pekerjaan

itu

memberikan

kebebasan,

perusahaan.

negatif

Benkoff

pada

(1997)

secara

umum memberikan asumsi hasil dari
komitmen adalah tidak adanya konflik
Maxwell

dan

menyebutkan

Steele
bahwa

(2003)
komitmen

karyawan bisa menjadi instrumen yang
penting dalam mengembangkan kinerja
norma-norma dan tujuan organisasi.
Suliman

dan

Iles

(2000)

dalam

penelitiannya juga mengatakan bahwa
komitmen

organisasi

mempunyai

karyawan. Putterill dan Rohrer (1995)
juga

menggunakan

pengembangan

model komitmen – kinerja (C-P Model)

ketidaktergantungan,

dan

keleluasaan yang cukup besar
individu

menjadwalkan
tersebut

maupun

hubungan yang tinggi terhadap kinerja

(4) Otonomi tugas : sejauh mana

kepada

positif

karyawan, selain berupa proses adopsi

tugas

pada

Komitmen memberikan hasil yang baik

dari keinginan dan mentaati perubahan.

(2) Identitas tugas : sejauh mana

(3) Arti

Hasil dari Komitmen Organisasi

dalam
pekerjaan

dan

untuk melihat tingkat kinerja sebagai
hasil dari komitmen. Model komitmen –
kinerja

digunakan

dalam

penelitian

Putteril dan Rohrer (1995); Suliman dan

dalam

menentukan prosedur untuk
Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Page 21
16

ISSN 1412-2936
Iles (2000); serta Maxwell dan Steele

kooperatif karyawan. Beberapa dimensi

(2003).

kinerja tersebut

Chow

(1994)

menyebutkan

bahwa

komitmen menunjuk ke arah keinginan
untuk

tinggal

di

dalam

tujuan/kecenderungan

tinggal,

ingatan keanggotaan, kehadiran dan
kinerja. Oleh karena itu, komitmen
organisasi

sering

dilihat

sebagai

peramal perputaran dan ketidakhadiran
yang

dapat

dipercaya.

Sementara

Nijhof, de Jong dan Beukhof (1998)
mencatat

bahwa

memberikan

komitmen

efek

tergantung dari kriteria pekerjaan spesifik
yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Dalam

organisasi,

untuk

positif

dapat

terhadap

peningkatan

kualitas

kerja,

pengembangan

komunikasi

dalam

organisasi, serta keinginan yang tinggi

adalah berbeda karena

perspektif

keefektifan

kinerja

dalam penelitian ini

peneliti membagi

hasil-hasil (outcomes) dari komitmen
organisasi adalah sebagai berikut ini :
Kinerja
Kinerja pada dasarnya merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang pegawai
melaksanakan

tugasnya

sesuai

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Mathis dan Jackson (2001) berpendapat
bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa
yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh
karyawan yang mempengaruhi seberapa
banyak mereka memberi kontribusi kepada
organisasi. Termasuk di dalamnya adalah
adalah kuantitas dan kualitas dari output
jangka

karyawan

merupakan hasil dan tujuan dari komitmen.
Maxwell dan Steele (2003) mengatakan
bahwa efek dari komitmen terhadap kinerja
karyawan
asumsi

kebanyakan
dasar

dan

masih
tidak

berupa
konklusif.

Kurangnya bukti-bukti praktis merupakan
salah satu faktor yang membuat sulit
kesimpulan-kesimpulan

definitif

dari

hubungan tersebut.
Meskipun demikian,

Maxwell dan

Steele (2003) berpendapat bahwa terdapat
terbentuk.

Berdasarkan beberapa rujukan di atas,

beserta

dari

beberapa teori hubungan/posisi yang bisa

untuk berubah.

dalam

organisasional,

waktunya,

juga

sikap

Pertama,

komitmen

mempengaruhi kinerja; bahwa karyawan
yang berkomitmen akan lebih tekun dalam
melengkapi tugas-tugas yang diberikan
dan dalam keberhasilan mencapai tujuan,
sedangkan

karyawan

berkomitmen

tidak

(Salancik,1977

yang

akan

dalam

tidak

seperti

Maxwell

itu
dan

Steele,2003). Kedua, hasil dari komitmen
adalah kualitas jasa yang ditampilkan oleh
organisasi (Iverson et al., 1996 dalam
Maxwell

dan

penerimaan
menjadi

Steele

2003).

Ketiga,

terhadap

perubahan

bisa

konsekuensi

langsung

dari

komitmen (Iverson et al., 1996 dalam
Maxwell

dan

Steele

karyawan

yang

pimpinan

mereka

mempercayainya

2003)

dimana

berkomitmen

pada

kebanyakan

akan

dan

menerima

perubahan yang mempengaruhi mereka.
Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Page 22
17

ISSN 1412-2936
Keempat,

komitmen

dalam

hal

ini



Kinerja

yang


diilhami

komitmen individu akan mengasumsikan

organisasi

peran tanggungjawab ekstra (O’Reilly dan

komitmen dapat meningkatkan

Chatman,1986 dalam Maxwell dan Steele

capaian kerja karyawan.

2003).



artinya

oleh

Pengambil-alihan

bahwa

tugas

pekerjaan ekstra – komitmen
secara

Dalam model penelitian Suliman

positif

dan Iles dimensi kinerja ini mempunyai

hubungan

hubungan

timbal

komitmen

organisasi

organisasi

adalah

proses

dengan

adopsi aktivitas peran ekstra

maupun

dengan

dalam organisasi.

sendiri. Disebutkan oleh Suliman dan Iles
antecendents

dengan

baik

balik

antecendents dari komitmen organisasi itu
bahwa

mempunyai

dari

iklim

komitmen

kerja

(work

climate). Variabel kinerja dalam penelitian
Suliman dan Iles tersebut diukur dengan
menggunakan immediate supervisor rating
system.

KERANGKA

KERJA

KONSEPTUAL

(CONCEPTUAL FRAMEWORK)
Penelitian
dengan

ini

bersifat

mendasarkan

rekonstruktif,
pada

model

penelitian commitment-effect Nijhof, de
Jong, dan Beukhof (1998) serta model
penelitian Suliman (2002) yang terlihat
pada gambar berikut :

Sedangkan Maxwell dan Steele
(2003) mengajukan item-item dari variabel
kinerja sebagai berikut :

Karakteristik Pekerjaan
(X1)

Kinerja (Y)

Komitmen Organisasi
(X2)
Gambar 3.1 Model Penelitian
(disadur dari Nijhof, de Jong, dan Beukhof , 1998)

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Page 23
18

ISSN 1412-2936
Dari gambar diatas, dapat ditarik suatu

Management Development, Vol. 15

konsep kerangka kerja bahwa variabel

No. 5, pp. 65-74. Diakses dari

karakteristik

www.emeraldinsight.com

pekerjaan

(X1)

bisa

berpengaruh secara langsung terhadap
variabel

kinerja

(Y)

dan

karakteristik

pekerjaan

berpengaruh

secara

terhadap

variabel

variabel

intervening

variabel

Benkhoff,

Birgit.

Disentangling

1997.

Organizational Commitment – The

langsung

Dangers of the OCQ for Research

melalui

and Policy. MCB University Press :

komitmen

Personnel Review, Vol. 26 No. 1/2,

kinerja
yaitu

25 September 2005.

bisa

juga

tidak

tanggal

pp.

organisasi (X2).

114-131.

Diakses

www.emeraldinsight.com

KESIMPULAN DAN SARAN

dari
tanggal

15 Oktober 2005.
Berdasarkan

hasil

penelitian

seperti

yang telah diuraikan maka dapat ditarik
suatu

konsep

bahwa

pekerjaan

bisa

langsung

terhadap

berpengaruh
kinerja

karakteristik

pekerjaan

berpengaruh

secara

terhadap

karakteristik

kinerja

dan

juga

tidak

melalui

secara
bisa

langsung
komitmen

organisasi.
Disarankan

Brewer,

Ann

1996.

Developing

Between

Managers

M.

Commitment

and Employees. MCB University
Press

:

Journal

of

Managerial

Psychology, Vol. 11 No. 4, pp. 2434.

Diakses

dari

www.emeraldinsight.com

tanggal

15 Oktober 2005.
Boselie, Paul dan Ton van de Wiele. 2002.

dalam

penelitian

untuk

Employee perceptions of HRM and

menguji conceptual framework pada

TQM,

organisasi bisnis manufaktur dan jasa

Satisfaction and Intention to Leave.

untuk meningkatkan sumbangan ilmu

MCB

khususnya manajemen sumber daya

Service Quality Vol. 12 No. 3 pp.

manusia.

165

and
UP


The

Effects

Limited
172.

:

on

Managing

Diakses

www.emeraldinsight.com

dari
tanggal

25 September 2005.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto,

Brooks, Gordon. 2002. Knowledge-based

Suharsimi.

Penelitian:

Prosedur

1998.

Suatu

Pendekatan

Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Awamleh, Nail A.H.K. 1996. Organizational
Commitment

of

Civil

Service

Managers in Jordan: a Field Study.
MCB University Press : Journal of

Structure

and

Organisational

Commitment. MCB UP Limited :
Management Decision Vol. 40 / 6,
pp.

566-573.

Diakses

www.emeraldinsight.com

dari
tanggal

15 September 2005.
Carmeli, Abraham. 2005. The Relationship
Between

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Organizational

Culture

Page 24
19

ISSN 1412-2936
and

Withdrawal

Intentions

and

Work Values and

Elizur, Dov. 1996.

Group

Commitment. MCB University Press

Publishing Limited : International

: International Journal of Manpower,

Journal of Manpower Vol. 26 No. 2,

Vol. 17 No. 3, pp. 25-30. Diakses

pp.

dari

Behavior.

Emerald

177-195.

Diakses

www.emeraldinsight.com

dari
tanggal

25 September 2005.

www.emeraldinsight.com

tanggal 15 September 2005.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.

Carmeli, Abraham dan David Gefen. 2005.

1999. Metodologi Penelitian Bisnis

The Relationship Between Work

– Untuk Akuntansi dan Manajemen.

Commitment Models and Employee

Yogyakarta : BPFE.

Withdrawal

Intentions.

Emerald

Kerlinger,

Fred

N.

Asas-asas

1996.

Group Publishing Limited : Journal

Penelitian Behavioral. Yogyakarta :

of Managerial Psychology Vol. 20

Gadjah Mada University Press.

No. 2, pp. 63-86. Diakses dari
www.emeraldinsight.com

tanggal

Kwon, Ik-Whan G and Doyle W. Banks.
2004. Factors Related To The
Organizational

25 September 2005.

and

Professional

Commitment of Internal Auditors. ©
Cascio, Wayne F. 2003. Managing Human

Emerald Group Publishing Limited :

Resources : Productivity, Quality of

Managerial Auditing Journal Vol. 19

Work Life, Profits. New York: Mc

No. 5 pp. 606-622. Diakses dari

Graw-Hill.

www.emeraldinsight.com

Chow, Irene Hau-siu. 1994. Organizational
Commitment

and

Career

Development of Chinese Managers
in Hong Kong and Taiwan. MCB
University

Press

:

tanggal

16 November 2005.
Luthans,

Fred.

Organizational

1995.

Behavior – 7th edition. Singapore :
McGraw-Hill Book Co.

International

Mathis, Robert L & John J. Jackson. 2001.

Journal of Career Management Vol.

Manajemen Sumber Daya Manusia.

6 No. 4, pp. 3-9. Diakses dari

Jakarta : PT

www.emeraldinsight.com

Patria.

tanggal

15 September 2005.

Maxwell, Gillian & Gordon Steele. 2003.

Curtis, Susan dan Dennis Wright. 2001.
Retaining Employees - The Fast
Track to Commitment. Management
Research News Volume 24 Number
8/9.

Diakses

www.emeraldinsight.com

Salemba Emban

dari
tanggal

Organisational

Commitment

:

a

Study of Managers in Hotels. MCB
University

Press

:

International

Journal of Contemporary Hospitality
Management Vol. 15/7, pp. 362369.

Diakses

dari

25 Agustus 2005.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Page 25
20

ISSN 1412-2936
www.emeraldinsight.com

tanggal

15 Oktober 2005.

Vol. 16 No. 5/6, 1995, pp. 56-69.
Diakses

McGreevy, Malcolm. 2003. The Changing
Nature of Work. MCB UP Limited :
Industrial and Commercial Training

dari

www.emeraldinsight.com

tanggal

13 Desember 2005.
Robbins,

Stephen

P.

1996.

Perilaku

Vol 35 No 5, pp. 191 – 195.

Organisasi : Konsep, Kontroversi,

Diakses

Aplikasi. Jakarta : Prenhallindo.

dari

www.emeraldinsight.com

tanggal

Metodologi

2002.

Bidang

Anwar.

Metodologi

2003.

Penelitian Praktis untuk Ilmu Sosial

15 Oktober 2005.
Muslimin.

Sanusi,

Sosial.

Penelitian

Malang:

Bayu

Media.

dan

Ekonomi.

Malang:

Buntara

Media.
Suliman, Abubakr dan Paul Iles. 2000, Is

Nijhof, Wim J; Margriet J. de Jong & Gijs
Beukhof

continuance commitment beneficial

.1998.

Employee

to

in

Changing

performance relationship: a new

Commitment
Organisations

:

an

Exploration.

look.

organizations?
MCB

Commitment-

University

Press

:

MCB University Press : Journal of

Journal of Managerial Psychology,

European Industrial Training Vol.

Vol. 15 No. 5, pp. 407-426. Diakses

22/6, pp. 243-248. Diakses dari

dari

www.emeraldinsight.com

tanggal 25 September 2005.

tanggal

www.emeraldinsight.com

Suliman, Abubakr M.T. 2002, Is it really

15 Oktober 2005.
Piercy, Nigel F, David W. Cravens and Neil

mediating construct? The Mediating

Salesforce

Role of Organizational Commitment

performance and behaviour-based

in Work Climate – Performance

management

in

Relationship. MCB University Press

sales

Limited : Journal of Management

University

Development, Vol.21 No.3, pp. 170-

A.

Morgan.

1998.

processes

business-to

business

organizations.
Press

:

MCB

European

Journal

of

183.

Diakses

Marketing, Vol. 32 No. 1/2, pp. 79-

www.emeraldinsight.com

100.

10 Januari 2006.

Diakses

www.emeraldinsight.com

dari
tanggal

dari
tanggal

Stum, David L. 2001. Maslow Revisited :
Building the Employee Commitment

13 Desember 2005.
Putterill, Martin S. and Thomas C. Rohrer.

Pyramid.

MCB University Press :

1995. A causal model of employee

Journal of Strategy and Leadership

commitment in a manufacturing

Vol. 29.4.2001, pp. 4-9. Diakses

setting.

dari

MCB

University

Press

:International Journal of Manpower,

www.emeraldinsight.com

tanggal 19 Oktober 2005.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Page 26
21

ISSN 1412-2936
Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Bisnis.

Negeri

Cengiz.

Malang.

2000.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:
Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel,
Makalah, dan Laporan Penelitian.
Malang: Universitas Negeri Malang.

bagi

Praktisi

and

Salesperson
Job

Attitudes

Revisited – An Extended Model and
Effects of

Potential Moderators.

MCB

Limited

UP

:

European

Journal of Marketing, Vol. 36 No.
11/12, pp. 1389 - 1414. Diakses
dari

Wibisono, Dermawan. 2002. Riset Bisnis
Panduan

2002.

Performance

Bandung: Alfabeta.
Universitas

Yilmaz,

www.emeraldinsight.com

tanggal 13 Desember 2005.

dan

Akademisi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 2 No. 20 | Nov 2015

Page 22
27