Perancangan Pusat Industri Kreatif Sebagai Wadah Pengembangan Perekonomian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Terminologi Judul
Adapun judul dari proyek perancangan ini adalah “Perancangan Pusat

Industri Kreatif Sebagai Wadah Pengembangan Perekonomian”.
a. Pengertian Pusat Industri
Pengertian pusat industri adalah tempat pemusatan kegiatan industri
pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan fasilitas
penunjang lainnya.11
b. Pengertian Kreatif
Pengertian kreatif adalah memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan
untuk mencipatakan atau mampu menciptakan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun kenyataan yang relatif berbeda dengan apa yang
telah ada sebelumnya. 12
c. Pengertian Wadah
Pengertian wadah adalah suatu tempat berkumpul atau bernaungnya
sesuatu pada suatu tempat.

d. Pengertian Pengembangan
Pengertian pengembangan adalah upaya meningkatkan mutu bahasa agar
dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat
modern.13
e. Pengertian Perekonomian
Pengertian perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut.14
11

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Anonymous, “pengertian kreatif”, diakses pada tanggal 21 Maret 2016
13
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
12

12
Universitas Sumatera Utara

Dengan sub-sub pengertian yang sudah ada, maka pengertian menyeluruh

tentang pusat industri kreatif sebagai wadah pengembangan perekonomian adalah
kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan
pengetahuan dan informasi dimana masyarakat dapat menunjukkan kreativitas
dengan cara menghasilkan karya pada beberapa bidang. Dengan pengembangan
kreativitas yang ada maka akan adanya perkembanagn perekonomian di suatu
daerah.

2.2.

Lokasi
Lokasi adalah kata lain dari sebuah tempat yang menjadi wadah sebuah

benda ataupun peristiwa berada, dalam hal ini lokasi berdirinya Pusat Industri
Kreatif.
Lokasi bangunan Pusat Industri Kreatif berada di kawasan Medan Timur,
Pulo Brayan.

14

Wikipedia, “perekonomian”, diakses pada tanggal 21 Maret 2016


13
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1 Lokasi Site Pusat Industri Kreatif
(Sumber: Google Earth)

14
Universitas Sumatera Utara

2.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
2.2.1.1.Tinjauan terhadap struktur kota
Dalam pemilihan lokasi harus sesuai dengan kebijakan pemerintah
terhadap peruntukan lahan, diantaranya:
Tabel 2.1 Rencana Sistem Pusat Permukiman
No

Kawasan

1


Perkotaan Inti Medan

Pusat Kegiatan
a. pusat pemerintahan provinsi
b. pusat pemerintah kota dan/atau kecamatan
c. pusat perdagangan dan jasa skala internasional,
nasional, dan regional
d. pusat pelayanan pendidikan tinggi
e. pusat pelayanan olahraga skala internasional,
nasional, dan regional
f. pusat pelayanan kesehatan skala internasional,
nasional, dan regional
g. pusat kegiatan industri kreatif
h. pusat kegiatan industri manufaktur
i. pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil
sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan
kehutanan
j. pusat


pelayanan

sistem

angkutan

umum

penumpang dan angkutan barang regional
k. pusat pelayanan transportasi laut internasional
dan nasional
l. pusat pelayanan transportasi udara internasional
dan nasional
m. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan Negara
n. pusat kegiatan pariwisata
o. pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial
budaya.
(Sumber: Mebidangro, 2011)

15

Universitas Sumatera Utara

Dengan kebijakan pemerintah terhadap peruntukan lahan yang
sudah ditetapkan, maka Medan Timur termasuk dalam salah satu Zona
Budi Daya 1 dimana terdapatnya peruntukan lahan untuk bangunan
dengan fungsi pusat industri kreatif. 10
Tabel 2.2 Arahan Peraturan Zonasi untuk Zona B1
No
1

Zona B1
Medan Timur

Sarana dan Prasarana
1. fasilitas dan infrastruktur pendukung kegiatan
ekonomi bertaraf internasional
2. prasarana dan sarana pejalan kaki, angkutan umum,
kegiatan sektor informal, serta ruangdan jalur
evakuasi bencana
3. penyediaan sumur resapan air hujan

4. tempat parkir untuk pengembangan zona dengan
fungsi perdagangan dan jasa, pariwisata, kesehatan,
pendidikan, serta perkantoran pemerintah dan
swasta.

(Sumber: Peraturan Presiden Republik Indonesia, pasal 95 ayat (3) point f)

2.2.1.2.Pencapaian
Untuk suatu fungsi bangunan industri dan komersil, maka yang
perlu diperhatikan yaitu:
a. Segi aksesibilitas
Lokasi harus mempertimbangkan kemudahan pencapaian baik dari
dalam maupun dari luar kota. Hal ini berkaitan dengan kualitas jalan.
Faktor keamanan dan kenyamanan pada pejalan kaki maupun pada
kecelakaan, serta arus sirkulasi kendaraan dengan pencapaian yang tidak
mengganggu tapak.

10

Peraturan Presiden Republik Indonesia, Pasal 73 ayat (1)


16
Universitas Sumatera Utara

2.2.1.3.Area Pelayanan
Mencakup kawasan Pulo Brayan itu sendiri, yang meliputi
Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan
Medan Deli.
2.2.1.4.Persyaratan lain
Lokasi merupakan lahan permukiman penduduk. Dalam segi
pembebasan lahan dapat dikatakan mudah dalam pembebasan lahannya.
Memiliki nilai lahan yang tinggi dan terletak pada posisi strategis, yaitu
berada pada permukiman penduduk sekitar sehingga pusat industri kreatif
ini dapat menyerap banyak tenaga kerja. Pemilihan lokasi perancangan
haruslah sesuai dengan peraturan tata ruang kota (RTRK) yang sudah
ditetapkan.

2.2.2. Deskripsi kondisi existing lokasi sebagai tapak rancangan
a.


Lokasi I
Lokasi

: Jl. Bengkel yang merupakan jalan lokal
sekunder

Luas Lahan

: 3 Ha

Status Kepemilikan

: Dimiliki oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api
(PJKA)

Batas-batas

:

 Timur


: Permukiman

 Barat

: Permukiman

 Utara

 Selatan

: Jl. Bengkel

: Bengkel kereta api (kantor PT.KAI)

Posisi terhadap struktur ruang kota:
 Lokasi berada di Medan Timur

 Kawasan perkotaan inti Medan sebagai pusat kegiatan industri kreatif. 11


11

Rencana Sistem Pusat Pemukiman Kawasan Perkotaan Mebidangro, pasal 16 ayat (1) point g

17
Universitas Sumatera Utara

 Berada pada blok yang memiliki fungsi tata guna lahannya yaitu
perdagangan dan jasa, dan fungsi sekundernya yaitu perkantoran dan
fasilitas umum.
Rencana Umum Tata Ruang (RUTRK) Kecamatan Medan Timur:
 KDB

 KLB

 GSB

: 80%
: 8
: 15 meter

 Ketinggian bangunan : 4 lantai

Gambar 2.2 Lokasi I
(Sumber: Google Earth)

Keistimewaan site:
Lokasi perancangan terletak pada kawasan permukiman dan perkantoran,
sehingga fungsi bangunan yang akan dirancang akan sesuai dengan
keadaan sekitar.
b.

Lokasi II
Lokasi

: Jl. Yos Sudarso yang merupakan jalan kolektor
sekunder

Luas Lahan

: 3 Ha

Status Kepemilikan

: Dimiliki oleh Pemerintah Kota (PEMKO)
Medan

18
Universitas Sumatera Utara

Batas-batas

:

 Utara

: Perdagangan dan jasa

 Timur

 Selatan

 Barat

: Permukiman
: Perdagangan dan jasa
: Jl. Yos Sudarso

Posisi terhadap struktur ruang kota:
 Lokasi berada di Medan Barat

 Kawasan perkotaan inti Medan sebagai pusat kegiatan industri kreatif. 12

 Berada pada blok yang memiliki fungsi tata guna lahannya yaitu
perdagangan dan jasa, dan fungsi sekundernya yaitu perkantoran dan
fasilitas umum.
Rencana Umum Tata Ruang (RUTRK) Kecamatan Medan Barat:
 KDB

 KLB

 GSB

: 50%
: 5
: 8 meter

 Ketinggian bangunan : 4 lantai

Gambar 2.3 Lokasi II
(Sumber: Google Earth)

12

Rencana Sistem Pusat Pemukiman Kawasan Perkotaan Mebidangro, pasal 16 ayat (1) poin g

19
Universitas Sumatera Utara

Keistimewaan site:
Lokasi perancangan terletak di sepanjang jalur linear perdagangan dan
jasa deret.
Tabel 2.3 Analisa Penetapan Lokasi
No

Kriteria

Lokasi I

Lokasi II

Jl. Bengkel

Jl. Yos
Sudarso

1

Posisi terhadap struktur ruang kota

3

3

2

Aksesibiltas

3

3

2

3

3

3

 Kereta api

3

2

3

2

4

Luas lahan ± 1.5 Ha

3

3

5

Fungsi eksisting

2

1

6

Lahan kosong (mudah pembebasan

2

1

 Kendaraan pribadi

 Kendaraan umum

 Pejalan kaki
3

Kebisingan

 Kendaraan bermotor

lahan)
7

Status kepemilikan

3

2

8

Kontur

3

3

9

Fasilitas sosial dan fasilitas umum

3

3

10

Keistimewaan site

3

2

11

Kesesuaian dengan RUTRK Medan


KDB

3

3

KLB

3

3



GSB

3

3

Ketinggian bangunan

3

3





20
Universitas Sumatera Utara

Jumlah

48

43

(Sumber: Olah Data Pribadi)

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi yang
terpilih untuk perancangan pusat industri kreatif yaitu lokasi I pada Jalan Bengkel.
2.3.

Tinjauan Umum Proyek

2.3.1. Perkembangan Kota
Pada perkembangannya Kota Medan dikembangkan menjadi kawasan
Metropolitan Mebidangro yang meiliki integrasi satu kawasan dengan kawasan
lainnya. Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan Metropolitan Mebidangro
sebagai Pusat Kegiatan Nasoinal (PKN) sekaligus sebagai Kawasan Strategis
Nasional (KSN) dengan fokus pengembangan kegiatan ekonomi. Metropolitan
Mebidangro yang berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara memiliki kedudukan
strategis terhadap pengembangan Segitiga Ekonomi Regional IndonesiaMalaysia-Thailand (IMT-GT). Poin penting ini menjadi landasan utama bagi
pengembangan Metropolitan Mebidangro untuk menjadi pusat pelayanan kegiatan
ekonomi regional tersebut. Selain itu, kawasan Metropolitan Mebidangro
diharapkan mampu memberikan pelayanan yang prima untuk penduduk
Metropolitan Mebidangro.
Dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2011 tentang Perencanaan
Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo,
menyatakan bahwa penataan ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro bertujuan
untuk mewujudkan :
a. Kawasan Perkotaan Mebidangro yang aman, nyaman, produktif, berdaya
saing secara internasional dan berkelanjutan sebagai pusat kegiatan
nasional di bagian utara Pulau Sumatera
b. Lingkungan perkotaan yang berkualitas dan keseimbangan DAS (daerah
aliran sungai)
c. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan

21
Universitas Sumatera Utara

d. Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional di
Kawasan Perkotaan Mebidangro.
Khusus pada kawasan Medan Timur dikhususkan untuk menjadi pusat
beberapa kegiatan, diantaranya :
a. Pusat kegiatan perdagangan/bisnis,
b. Pusat pelayanan transportasi (TOD),
c. Pusat kegiatan sosial-budaya.
Pada bagian Utara Kecamatan Medan Timur terdapat satu potensi yang
menjadi salah satu pengembangan Metropolitan Mebidangro, yaitu Stasiun KA
Pulo Brayan kota Medan dan lingkungan sekitar Stasiun KA yang memiliki nilai
heritage, dengan elemen-elemen ruang yang dikembangkan adalah :

a. Pusat komersial pelayanan Medan Timur sekaligus Medan bagian utara
Jasa perhotelan, perkantoran
b. Pusat pelayanan transportasi (Stasiun KA Pulo Brayan)
c. Ruang Terbuka Hijau Taman Kota.

2.3.2. Kebijakan Pembangunan
Tujuan penataan ruang wilayah Kota Medan mencerminkan keterpaduan
pembangunan antar sektor, antar kecamatan, dan antar pemangku kepentingan.
Tujuan penataan ruang Kota Medan pada masa yang akan datang tidak akan
terlepas dari peran, fungsi, dan kedudukannya dalam lingkup wilayah yang lebih
luas. Untuk mendukung pengembangan peran dan fungsi Kota Medan sebagai
Pusat Kegiatan Nasional, serta tanggap dengan dinamika perkembangan dan
permasalahan Kota Medan saat ini, maka kebijakan dan strategi pengembangan
Kota Medan yang akan dituju, adalah:
“Terciptanya wilayah Kota Medan yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan serta mempunyai daya saing dan daya tarik sebagai daerah
tujuan investasi”

22
Universitas Sumatera Utara

Untuk mewujudkan tujuan pembangunan tersebut, maka melalui RTRW Kota
Medan Tahun 2008-2028:
a. Terwujudnya pemanfaatan ruang Kota Medan yang sesuai dengan fungsi
Kota Medan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Kota
Metropolitan serta tanggap terhadap dinamika perkembangan kota yang
pesat
b. Merangsang dan mendorong pengembangan sektor-sektor kegiatan
ekonomi di kawasan utara dan pusat kota yang diperkirakan mempunyai
skala pelayanan lokal, regional dan Internasional, sehingga diharapkan
terbina hubungan saling ketergantungan yang saling menguntungkan antar
kawasan utara Medan dengan kawasan pusat Kota maupun daerah
belakangnya
c. Penataan Ruang Kota Medan harus berwawasan lingkungan dengan
mengikuti kaidah-kaidah dan norma-norma perencanaan yang tepat
dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam proses perencanaan dan implementasinya
d. Tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota yang memadai
e. Melindungi kawasan sosial-budaya (bersejarah) yang merefleksikan
elemen-elemen dari unit historis, sejarah pembangunan kota, arsitektur,
aerkeologi, teknologi dan budaya melalui pelestarian kawasan sosialbudaya dan bangunan bersejarah.

23
Universitas Sumatera Utara

Peruntukkan lahan
pada kawasan
perancangan adalah
bangunan fungsi
campuran,
transportasi,
perumahatan,
komersil dan ruang
terbuka hijau.

Gambar 2.4 Rencana Pola Ruang Kecamatan Medan Timur
(Sumber: RUTRK Medan Timur)

2.3.3. Deskripsi Proyek
Singgasana Creative Centre adalah bangunan yang menampung serta
menghasilkan produk industri. Pusat industri ini merupakan suatu wadah dimana
masyarakat dapat menyalurkan kreativitas sesuai bidang masing-masing yang
dikuasai. Bidang-bidang yang terdapat dalam pusat industri ini yaitu industri di
bidang kuliner, bidang mode (fashion), arsitektur, seni rupa, kerajinan, periklanan,
penerbitan dan percetakan serta video dan fotografi.
Singgasana Creative Centre juga menampung berbagai kegiatan komersial
maupun kegiatan pendidikan. Dengan adanya kegiatan komersial, maka hasil

24
Universitas Sumatera Utara

produksi dapat dipasarkan langsung ke retail-retail yang ada di pusat industri
tersebut maupun dapat dipasarkan ke luar daerah ataupun ke kegiatan komersial
lainnya. Sedangkan untuk kegiatan pendidikan dapat dirasakan dengan
pengunjung yang ingin belajar langsung untuk memproduksi ataupun proses
produksi dari setiap masing-masing bidang industri yang ada di pusat industri
tersebut.
2.3.4. Prinsip Perencanaan dan Perancangan Proyek
Berikut ini merupakan prinsip perencanaan dan perancangan sebuah
bangnan dengan fungsi pusat industri kreatif, yaitu:
a. Menciptakan bangunan dengan fungsi industri kreatif yang dapat
menampung kegiatan industri yang terpusat pada kreativitas masyarakat
b. Perancangan tersebut memiliki standar yang harus dipenuhi yaitu
aksesbilitas, kenyamanan dan keamanan pekerja, kenyamana pengunjung
dan fasilitas komersial
c. Merencanakan akses menuju lokasi perancangan yang aman dan nyaman
bagi pengendara dan pejalan kaki.

2.4.

Tinjauan Fungsi
Fungsi dari Pusat Industri Kreatif yaitu industri-industri yang sudah ada,

dapat terpusat dalam hal pekerjaan atau pengolahan maupun pemasaran itu
sendiri.
2.4.1. Deskripsi Penggunaan dan Kegiatan
2.4.1.1. Deskripsi Pengguna
Adapun pengguna Pusat Industri Kreatif adalah:
a. Pengunjung/tamu

 Masyarakat umum yang hendak bekerja di pusat industri
kreatif tersebut.

 Masyarakat yang hanya ingin berkunjung seperti untuk
belajar cara pembuatan produk yang dihasilkan maupun
yang hanya ingin menikmati fasilitas yang ada di pusat
industri kreatif tesebut.

25
Universitas Sumatera Utara

Karakteristik pengunjung:
 Ditinjau dari segi usia
Pemakai dari bangunan ini tidak memiliki batasan usia.

 Ditinjau dari strata ekonomi

Pemakaian bangunan ini secara umum dapat berasal dari
semua kalangan.
b. Pengelola
Pihak yang mengelola administratif ataupun kegiatan yang
berkaitan dengan bangunan.
c. Karyawan

 Resepsionis

 Karyawan

yang

menjaga

dan

mengawasi

fasilitas

pendukung (komersial)

 Karyawan produksi

 Cleaning service
2.4.1.2. Deskripsi kegiatan

Adapun kegiatan Pusat Industri Kreatif adalah:
a. Kegiatan Administratif
Kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan Pusat Industri
Kreatif

,

selain

itu

juga

menjadi

sarana

informasi

pengunjung/tamu.
b. Kegiatan Komersial (Pemasaran)
Kegiatan pelayanan kepada pengunjung/tamu dalam hal barang
maupun jasa dan juga sebagai fasilitas penunjang fungsi
utama.
c. Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan yang berkaitan dengan barang hasil kreativitas
karyawan sesuai bidangnya masing-masing.
d. Kegiatan pameran

26
Universitas Sumatera Utara

Kegiatan yang dapat dilakukan para karyawan untuk sarana
informasi kepada masyarakat atas perkembangan berbagai
jenis produk, sistem pemasaran, teknologi, harga dari produkproduk yang dipasarkan di Pusat Industri Kreatif.
e. Kegiatan pendidikan
Kegiatan yang dapat dilakukan para pengunjung/tamu untuk
sarana pendidikan dalam mempelajari kegiatan produksi yang
ada di Pusat Industri Kreatif.
f. Kegiatan servis
Kegiatan pengamanan dan perawatan terhadap fasilitas yang
ada.
2.4.2. Deskripsi Perilaku
Berdasarkan sifat aktivitas yang dapat dilakukan perilaku pengguna
bangunan Pusat Industri Kreatif dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu:
a. Bersifat Statis
Perilaku pengguna bangunan yang lebih bersifat menetap pada satu
tempat, atau ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang
menjadi rutinitas atau sementara dengan intesitas waktu yang lebih
lama seperti aktifitas karyawan produksi, pengelola, resepsionis, dan
karyawan fasilitas-fasilitas pendukung pusat industri (karyawan
komersial).

 Karyawan produksi

Makan

Datang

Bekerja

Parkir

Pulang
Diagram 2.1 Perilaku karyawan produksi
(Sumber: Olah Data Pribadi)

27
Universitas Sumatera Utara

 Pengelola
Datang

Makan

Bekerja

Parkir

Pulang
Diagram 2.2 Perilaku karyawan pengelola
(Sumber: Olah Data Pribadi)

 Karyawan komersial
Datang

Berdagang

Parkir

Pulang

Diagram 2.3 Perilaku karyawan komersial
(Sumber: Olah Data Pribadi)

b. Bersifat Dinamis
Perilaku pengguna bangunan yang cenderung bergerak atau berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya dalam ruang lingkup bangunan,
diantaranya aktivitas tamu pada fasilitas-fasilitas pendukung.

28
Universitas Sumatera Utara

 Pengunjung/tamu
Datang

Parkir
Makan

Belajar/berbelanja

Pulang
Diagram 2.4 Perilaku pengunjung/tamu
(Sumber: Olah Data Pribadi)

2.4.3. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Dalam merancang sebuah pusat industri harus memiliki persyaratan dan
kriteria ruang. Hal ini dikarenakan sebuah bangunan yang akan dirancang akan
menciptakan suasana aman dan nyaman bagi setiap penggunanya. Untuk
persyaratan ruang yang baik, yaitu:
a. Limbah
Limbah padat/sampah

 Setiap industri harus dilengkapi dengan tempat sampah dari bahan yang
kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan
yang halus pada bagian dalamnya serta dilengkapi dengan penutup

 Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam tempat sampah
yang terpisah

 Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang memenuhi
syarat

 Limbah cair Kualitas efluen harus memenuhi syarat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Pencahayaan di Ruangan
Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux.
c. Kebisingan
Tingkat kebisingan di ruang kerja maksimal 85 dBA

29
Universitas Sumatera Utara

d. Instalasi

 Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air kotor, air limbah,
air hujan harus dapat menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan
teknis yang berlaku.

 Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari
bangunan lain disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal petir.

2.4.4. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis
2.4.4.1. Police Married Quarter Hong Kong 13
Gedung bersejarah itu bernama PMQ, singkatan dari Police
Married Quarter yang terletak di 35 Aberdeen Street, Central, Hong

Kong. Ternyata, dulunya gedung ini adalah bangunan bersejarah, gedung
kuno peninggalan Inggris yang diperuntukkan sebagai sekolah negeri
pertama di Hong Kong yang dibangun tahun 1862 bernama Central School
di Gough Street. Sekolah ini merupakan sekolah modern pertama di Hong
Kong, dengan sistem pendidikan ala Barat. Pada 1889, sekolah
dipindahkan ke Aberdeen Street yang kini menjadi PMQ.

Gambar 2.5 PMQ jaman dahulu (sekolah)
(Sumber: Google Search)

Menganut sistem pendidikan model barat, anak-anak orang Inggris
bahkan anak-anak bangsawan Dinasti Qing masih sempat bersekolah di

13

http://news.detik.com/berita/2936832/keren-bangunan-bersejarah-di-hong-kong-ini-jadi-pusat-industri-

kreatif

30
Universitas Sumatera Utara

sekolah itu. Salah satu tokoh besar lulusan sekolah ini adalah Dr Sun Yat
Sen, pemimpin revolusi China.
Pada Perang Dunia II, gedung sekolah itu rusak kena bom dan
dibangun kembali menjadi asrama kepolisian Hong Kong, bagi anggota
polisi yang sudah menikah pada tahun 1951. Semakin banyak anak,
semakin diprioritaskan mendapatkan tempat tinggal di asrama. Namun
pada tahun 2000, asrama polisi itu dipindahkan dan kosong sejak itu.

Gambar 2.6 Asrama kepolisian Hong Kong
(Sumber: Google Search)

Pada tahun 2009, akhirnya PMQ masuk dalam 1 dari 8 proyek di
kawasan Central yang harus dilestarikan di bawah komando Biro
Pengembangan Hong Kong. Dan tahun berikutnya, pengelolaan PMQ ini
diserahkan kepada Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Musketeers,
didukung Pusat Desain Hong Kong dan Universitas Politeknik Hong Kong
mengubah PMQ menjadi pusat industri kreatif.

31
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.7 PMQ sekarang
(Sumber: Google Search)

Gambar 2.8 Entrance PMQ
(Sumber: Google Search)

32
Universitas Sumatera Utara

Staf Corporate Communication PMQ, Cheuk Yiu Wong, yang
menemui detikcom dan wartawan lain mengajak berkeliling di lantai
bawah tanah. Ternyata, pihak PMQ di bawah pemerintah Hong Kong
masih merawat sisa-sisa fondasi bangunan kuno itu, yang bekas kena bom
pada Perang Dunia II.

Gambar 2.9 Pondasi bangunan setelah terkena bom
(Sumber: Google Search)

Sebagian bentuk-bentuk pondasi bangunan yang aslinya bergaya
Victoria itu masih ada dan kini menjadi museum. Bahkan tangga asli
bangunan itu masih ada.
Beranjak ke atas, bangunan 6 lantai ini didominasi warna putih, cat
hijau tua serta lantai yang diplester. Ada 2 akses, mengakses lewat tangga
atau memakai lift. Ada lebih dari 100-an ruangan yang ditempati oleh 100an pengusaha pemula di bidang industri kreatif ( start up creative-preneur ).

33
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.10 Bangunan PMQ tampak perspektif
(Sumber: Google Search)

Masing-masing pemilik ruangan mendesain ruang pamernya dengan
unik dan lucu, membuat para pengunjung tak tahan untuk mampir. Produk
kreatif para pebisnis mula itu pun mulai dari baju, asesoris, tas, jam, desain
interior hingga kafe, bakery dan pastry.

34
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.11 Produk kreatif yang dihasilkan
(Sumber: Google Search)

Fungsi tempat ini memang seperti inkubator bisnis, para pebisnis
mula itu disediakan tempat dengan sewa murah, dibanding dengan sewa
toko di dasar apartemen atau gedung perkantoran. Bila harga sewa di
kawasan komersial mencapai HK$100 ribu-HK$ 200 ribu (Rp171juta-342
juta) per bulan, maka harga sewa di sini bisa mencapai sepersepuluhnya.
Ada Dewan atau Komite yang menyeleksi pebisnis mula dari
aplikasi lamaran mereka. Bila lolos, maka mereka dipersilakan membuka
tokonya, mendapatkan mentor bisnis, hingga ada pertemuan rutin di antara
para pebisnis mula itu untuk ajang sharing. Bila para pebisnis mula ini
sudah berkembang, maka mereka dipersilakan pindah untuk mandiri.
Ruangannya, diperuntukkan bagi pebisnis mula lain. Begitu terus menerus.
Pemerintah Hong Kong membiayai pemeliharaan gedung dan
operator-Yayasan Musketeers-menanggung biaya operasional. Bila ada
keuntungan, akan dibagi 2, antara pemerintah Hong Kong dan Yayasan.
Dengan demikian, sambil memelihara bangunan cagar budaya bersejarah,
35
Universitas Sumatera Utara

sambil memberdayakan UKM lokal dan menjadikan kawasan itu
menghasilkan.
2.4.4.2. Mersin Chamber 14
Architek

: Ziya Imren dan Onat Oktem

Lokasi

: Mersin

Konsultan

: Ufuk Cesur

Tahun

: 2012

Gambar 2.12 Mersin Chamber
(Sumber: Archdaily)

Mersin Chamber merupakan bangunan komersial dan juga bangunan
industri yang terletak di Mesin, Turki. Bangunan ini memiliki entrance
yang berbeda, yaitu entrance komersial dan entrance industri. Untuk
14

Archdaily

36
Universitas Sumatera Utara

entrance komersil itu sendiri berhadapan langsung dengan jalan sedangkan

untuk entrance industri berhadapan langsung dengan perumahan
penduduk.

Gambar 2.13 Denah Basement 1 dan 2
(Sumber : Archdaily)

Gambar 2.14 Ground plan
(Sumber : Archdaily)

37
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.15 Denah Lantai 1
(Sumber : Archdaily)

Gambar 2.16 Denah Lantai 2
(Sumber : Archdaily)

38
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.17 Denah Lantai 3
(Sumber : Archdaily)

Gambar 2.18 Denah Lantai 4
(Sumber : Archdaily)

Mersin Chamber merupakan bangunan 4 lantai yang terdiri dari
lantai 1 sebagai fasilitas komersial dan lantai 2-3 merupakan fasilitas
industri.

39
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.19 Suasana Mersin Chamber
(Sumber : Archdaily)

2.4.4.3. Kesimpulan
Police Married Quarter awalnya merupakan sekolah pada tahun
1862. Kemudian bangunan ini terkena bom pada perang dunia II sehingga
sebagian bangunan telah hancur. Maka dengan terjadinya peristiwa
tersebut maka bangunan seklah ini dijadikan oleh pemerintah Hong Kong
sebagia bangunan bersejarah. Namun pada tahun 1951, bangunan ini
dibangun kembali menjadi asrama polisi yang sudah menikah. Pada tahun
2009, akhirnya PMQ masuk dalam 1 dari 8 proyek di kawasan Central
yang harus dilestarikan di bawah komando Biro Pengembangan Hong
Kong. Dan tahun berikutnya, pengelolaan PMQ ini diserahkan kepada
Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Musketeers, didukung Pusat Desain
Hong Kong dan Universitas Politeknik Hong Kong mengubah PMQ
menjadi pusat industri kreatif.
Mersin Chamber merupakan bangunan yang memiliki fungsi
komersial dan juga

industri. Fasilitas komersial berhadapan langsung

dengan jalan raya sehingga memudahkan pengunjung untuk memasuki
fasilitas tersebut. Sedangkan untuk fasilitas industri berhadapan langsung
dengan peruahan penduduk.
Maka, dengan adanya studi banding tersebut dapat diambil
perbandingan bahwa Police Married Quarter lebih mengedepankan
kepuasan dari para pengunjung sehingga bangunan maupun ruang yang

40
Universitas Sumatera Utara

diciptakan tidak vakum atau tidak adanya kegiatan yang berlangsung.
Dengan “hidupnya” bangunan tersebut, maka pendapatanpun akan
dihasilkan dengan baik. Sedangkan untuk Mersin Chamber lebih dominan
untuk memfasilitasi fungsi komersial, sehingga untuk fasilitas industri
terlihat tidak begitu menonjol dibandingkan fasilitas komersial itu sendiri.

2.5.

Elaborasi Tema

2.5.1. Gaya Desain Industrial
2.5.1.1. Pengertian Arsitektur Industrial 15
Arsitektur
dan usability

industrial

(kemudahan

adalah seni
dalam

terapan di

menggunakan

mana

estetika

suatu

barang)

disempurnakan. Desain interior industri menghasilkan kreasi tentang
bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna,
atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan
estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas
industri atau kerajinan tangan. Gaya industrial biasanya menggunakan
warna-warna monokromatik dan terkesan maskulin. Material yang
digunakan biasa juga memakai bahan-bahan yang didaur ulang atau bahanbahan industri seperti kaca, besi dan alumunium yang diolah sedemikian
rupa sehingga bisa dijadikan elemen interior yang menarik.
Gaya desain interior industrial memang memiliki penggemarnya
sendiri. Desain interiornya berkutat pada pemilihan material yang tampak
apa adanya seperti dinding batu bata ekspos, lantai beton, material yang
ada difinishing dengan menonjolkan bentuk dan tekstur alaminya.
Tampilan akhirnya adalah suasana yang misterius dan sedikit keras tapi
tetap cozy.

41
Universitas Sumatera Utara

2.5.1.2. Ciri-ciri Arsitektur Industrial
Desain interior berkonsep industrial ini memiliki ciri khas
tersendiri, yaitu beberapa material yang cenderung kasar seperti logam dan
baja balok lantai sengaja diekspos untuk menunjukkan karakternya dan
lebih menampilkan nuansa yang berkaitan dengan dunia industri.
Gaya ini biasanya didesain fungsional dengan latar belakang
teknik yang kuat dan desain interior gaya industrial ini juga berkutat pada
pemilihan material yang tampak apa adanya seperti dinding batu bata
ekspos, lantai beton, material yang ada difinishing dengan menonjolkan
bentuk dan tekstur alaminya. Berikut ini saya akan menjabarkan ciri-ciri
konsep melalui elemen pembentuk ruang dan funiturenya:
a. Elemen Atas
Pada konsep ini biasanya tidak menggunakan plafond sebagai elemen
atasnya, melainkan menggunakan atap ekspose. Contohnya seperti
gambar berikut :

Gambar 2.20 Elemen Atas
(Sumber:
https://1219251044dewamadeteguhsuradipa.wordpress.com/2015/03/16/konsepeksplorasi-design-interior/)

42
Universitas Sumatera Utara

b. Elemen Samping
Pada elemen samping interior, material yang di gunakan tampak apa
adanya seperti batu bata ekspose, tembok acian, dll. Contohnya seperti
gambar berikut:

Gambar 2.21 Elemen Samping
(Sumber: http://edupaint.com/warna/ragam-warna/7190-desain-industrial-menampilkan-

bentuk-yang-fungsional.html)

c. Elemen Dasar
Pada elemen dasar interior, material yang di gunakan adalah lantai
parket, atau lantai acian. Tidak menggunakan lantai keramik atau lantai
granit sekalipun. Contohnya seperti gambar berikut:

Gambar 2.22 Elemen Dasar
(sumber: http://edupaint.com/interior/ruang-tamu/7197-mendesain-ruang-tamu-dengangaya-industrial.html)

43
Universitas Sumatera Utara

d.

Furniture
Furniture pada ruangan cenderung tanpa finishing cat, melainkan lebih
menunjukan warna aslinya. Contohnya seperti:


furniture yang berbahan kayu biasanya tidak di cat, melainkan
hanya di politur sebagai tindakan untuk mengantisipai gangguan



rayap
Furniture berbahan besi/aluminium/stainless pun tidak di cat sama
sekali, melainkan di biarkan ada adanya seperti layaknya aslinya
material tersebut. Terkadang juga menggunakan furniture yang
bahannya bersal dari benda yang di daur ulang. Contohnya seperti
gambar berikut:

Gambar 2.23 Furniture
(Sumber: http://edupaint.com/warna/ragam-warna/7189-interior-bergayaindustrial.html)

2.5.2. Interpretasi Tema
Arsitektur industrial merupakan arsitektur yang mengedepankan estetika
dari suatu bangunan. Pada bangunan ini mengusung tema industrial serta
dikombinasikan dengan konsep arsitektur tropis. Salah satu ciri industrial adalah
mengkombinasikan elemen interior berkarakter tradisional dengan yang
berteknologi baru hasil produk pabrikasi.

44
Universitas Sumatera Utara

Selain itu konstruksi baja ekspos pada fasad bangunan juga dipadu dengan
balok-balok kayu dimana sinar matahari yag jatuh melalui celah balok kayu
menghasilkan permainan bayangan yang cantik.

2.5.3. Keterkaitan Tema dengan Judul
Perancangan Pusat Industri Kreatif ini diharapkan dapat menunjang
maupun

meningkatkan

kegiatan

perekonomian

warga

sekitar

hingga

perekonomian Medan itu sendiri. Penggunaan tema arsitektur industrial yaitu agar
pusat industri kreatif yang dirancang dapat bersanding dengan bangunanbangunan tinggi yang terdapat pada kawasan rancangan Pulo Brayan. Arsitektur
industrial diharapkan mampu menghasilkan income bagi masyarakat maupun
pemerintahan itu sendiri.

2.5.4. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Tema Sejenis
2.5.4.1. EcoARK Building16
Taipei, Taiwan, mendirikan bangunan yang terbuat dari botol
plastik PET (PolyEthylene Terephthalate) yang bernama EcoARK.
Bangunan ini disebutkan sebagai bangunan pertama di dunia yang struktur
fasade

bangunannya

menggunakan

botol

plastik.

Bangunan

ini

menggunakan kurang lebih 1,5 juta botol plastik yang bertujuan untuk
menyadarkan

kita

pentingnya

daur

ulang.

Pada

bangunan

ini

terdapat “Screen of Falling Water” yang diberi fungsi untuk menampung
air hujan dan digunakan ulang sebagai penyejuk udara. Sang Arsitek
Arthur Huang merancang bangunan ini menjadi bangunan teringan di
dunia,

dapat

dipindahkan (moveable),

breathable

environmental

miracle. namun dapat cukup kuat untuk menahan dan mengatasi gempa

dan angin topan, yang sering terjadi di Korea.
Bangunan ini dibuat untuk merayakan Taipe Int’ Expo di bulan
November 2010. Bangunan ini berdimensi panjang 130 meter dan tinggi
26 meter dibangun selama 3 tahun dan merupakan milik sebuah grup
16

HTTP://GEGGYGAMAL.WEBLOG.ESAUNGGUL.AC.ID/2014/03/02/514/

45
Universitas Sumatera Utara

perusahaan Taiwan bernama Far Eastern Group. yang bergerak dibidang
konstruksi dan keuangan. Namun pada bulan Mei 2011 lalu bangunan ini
diserahkan kepada pemerintah Taiwan.

Gambar 2.24 EcoARK Building
(Sumber: Google Search)

Gambar 2.25 EcoARK malam hari
(Sumber: Google Search)

EcoARK memiliki dua ruangan utama, yaitu Amphitheater dan
Exhibition yang digunakan sebagai ruang pamer pada acara Taipe Int’
Flora Expo pada bulan November 2010. Biaya pembuatan bangunan ini
menelan hampir US$ 3 Juta, dengan tujuan “Reduce, Reuse, Recycle”.
Ketika ditanyakan kepada sang Arsitek The EcoARK (Arthur
Huang) konsep pembangunan bangunan ini berasal dari tempat sampah.

46
Universitas Sumatera Utara

“Awalnya kami berfikir mengenai sampah jenis apa yang bisa
menciptakan low-carbon pada bangunan, kami hanya melihat sampah
disekitar kami, dan kami kami melihat sampah dikantor kami sebagian
besar adalah bot PET bekas, karena sebagian besar engineers kami

sangat menyukai minuman teh botol”.
Yang membuat mengesankan dari EcoARK selain low carbonnya
juga keindahan estetikanya. Penggunaan botol plastik PET pada EcoARK
didesain ulang menjadi bentuk segi delapan yang menyererupai sarang
lebah yang diberi nama Polli-Brick yang didesain ulang oleh Hymi (pabrik
pendaur ulang botol plastik PET).

Gambar 2.26 The Structural Pattern
(Sumber: Google Search)

Adapun pengertian proyek ini, diantaranya adalah:
Tipe Proyek :
a.

Desain industri / produk

b.

Arsitektur
Tipe

proyek

ini

merupakan

perpaduan

antara

desain

industri/produk dengan arsitektur.
Proyek Misi / Tujuan :
a.

Meningkatkan kesadaran lingkungan dan / atau perubahan iklim.

b.

Untuk mengubah meluapnya (banyaknya) dari botol plastik
menjadi bahan bangunan yang inovatif dan berkelanjutan.

47
Universitas Sumatera Utara

Proyek misi ini merupakan misi agar kesadaran masyarakat
modern terpenuhi untuk menggunakan bahan pakai yang bisa dipakai
untuk kebutuhan lainnya
Deskripsi Proyek :
Pengembangan Energi Berkelanjutan Miniwiz mengkhususkan
diri dalam teknologi portabel hijau terbarukan dan telah menciptakan Polli
– bata, sebuah ”daur ulang bata arsitektur polimer“. Dengan bentuk sarang
lebah dan struktur self- interlocking, PolliBrick telah didaur ulang dan
mendaur ulang botol plastik PET. Mereka menyediakan isolasi termal dan
suara, dapat digunakan untuk penerangan dan telah dipilih untuk sebuah
proyek bernama EcoArk di Taipei International Floral Exposition pada
November 2010.
EcoArk akan menggunakan PolliBrick untuk membangun ruang
pameran utama. Pollibata menyediakan konstruksi karbon rendah, dinding
transparan dan lampu langit. Panjang 130 meter , EcoArk akan
menggunakan 1,5 juta botol plastik daur ulang, harus benar-benar
diproduksi di Taiwan dan biayanya adalah $ 9,2 juta dolar AS.17

Gambar 2.27 Jenis botol yang digunakan Gambar 2.28 Penggabungan dengan Glass
Design
(Sumber: Google Search)
17

(Sumber: Google Search)

sumber dari Chinapost.com

48
Universitas Sumatera Utara