Perancangan Re-Branding dan Media Promosi Moga-Moga Sebagai Wadah Industri Kreatif Kriya Anak Muda.

(1)

vi ABSTRAK

PERANCANGAN RE-BRANDING DAN PROMOSI MOGAMOGA SEBAGAI WADAH INDUSTRI

KREATIF KRIYA ANAK MUDA Oleh

Aloysius Gerry Hutama NRP 1064115

Dipercaya oleh masyarakat dunia bahwa setelah era informasi akan digantikan oleh era ekonomi kreatif yang salah satu turunannya adalah bidang industri kreatif. Mogamoga merupakan tempat untuk anak muda berkarya di bidang industri kreatif terutama kriya di Kota Bandung. Namun karena masih terhitung baru, banyak orang yang tidak mengetahui tempat ini dan segala aktifitasnya. Mogamoga memiliki workshop, café dan gallery.

Maka dari itu, tujuan perancangan re-branding dan promosi adalah untuk membuat identitas Mogamoga dengan tampilan yang lebih menarik. Serta menginformasikan kepada masyarakat tentang segala informasi dan aktifitasnya. Selain itu manfaat yang didapat dari perancangan brand dan promosi adalah agar Mogamoga dapat berjalan dengan baik dan memiliki profit. Metode yang digunakan adalah membuat branding dan promosi. Seperti pembuatan logo,

stationery, sign system, menu, dan didukung oleh media promosi instagram, facebook, dan

website sebagai media utama, serta poster dan banner sebagai media promosi pendukung. Melalui perancangan branding dan promosi Mogamoga ini masyarakat bisa mengetahui tentang keberadaan, informasi, dan segala aktifitasnya.


(2)

vii ABSTRACT

REBRANDING AND PROMOTIONAL DESIGN MOGAMOGA

AS A MEDIUM FOR THE YOUNG PEOPLE’S

CREATIVE INDUSTRIES FOR CRAFT

Aloysius Gerry Hutama/1064115

It is believed that the information era will be replaced by creative economic era with its business is in creative industry. Mogamoga is a place for young people working in the field of creative industry especially craft in Bandung although not many people know about it since it is still relatively new. Mogamoga has a workshop and gallery.

Because of that, the aim of the rebranding and promotional design is to create an identity for Mogamoga with a more attractive look. It is also to inform the people about all of the activities in Mogamoga and in the end it is hoped that Mogamoga can run successfully and gain enough profit.

The method used for this design is by making a branding and promotion such as making a logo, stationary, sign system, menu, and supported by social media like instagram, facebook and website as the main media. Through this design it is expected that people will know about Mogamoga with all of its activities.


(3)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………..………...… i

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ………...… ii

PERNYATAAN PUBLIKASI ………..…………...… iii

KATA PENGANTAR ………..………...………...… iv

DAFTAR ISI ………...……….… vi

DAFTAR GAMBAR ………..………...…...… vii

DAFTAR DIAGRAM ………..………...………...…… viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3Tujuan perancangan ... 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Teori Kriya ... 6

2.2 Teori Branding... 8

2.3 Teori Brand ..……….……...… 8

2.4 Teori Promosi ………..………. 9


(4)

ix

BAB III DATA DAN ANALISISI MASALAH ... 12

3.1 Data dan Fakta ……... 12

3.1.1 Perusahaan / Lembaga Terkait ... 12

3.1.2 Data Tentang Gejala atau Fenomena yang Terjadi ... 14

3.1.3 Tinjauan Proyek Karya Sejenis ... 25

3.2 Analisis Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 27

3.2.1 Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) Mogamoga Café, Workshop, dan Gallery ... 27

3.2.2 Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) Perancangan ... 28

3.2.3 Analisis Segmenting, Targeting, Positioning (STP) Perancangan ... 29

3.2.4 Analisis Pemecahan Masalah ... 30

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi………. 31

4.2 Konsep Kreatif ………...32

4.3 Konsep Media………34

4.4 Hasil Karya………... 35

4.4.1 Identitas………..34

4.4.2 Media Brand Mogamoga………39

4.4.3 Media Online………...………...44

4.4.4 Media Sosial………...………....46


(5)

x 4.4.6 Budgeting………...56


(6)

xi

Daftar Gambar

1.1 Skema Perancangan ... 5

2.1 Lambang-Lambang Unsur Pembentuk Brand ... 8

3.1 Logo dan Alamat Rumah Kriya Indonesia …... 12

3.2 Situasi Tempat Mogamoga Café, Workshop & Gallery ... 13

3.3 Logo Lawangwangi Creative Space ... 25

3.4 Logo Congo Gallery & Café ... 26

4.1 Logo Brand Mogamoga………. . 35

4.2 Kode Warna……….. 36

4.3 Contoh Font Bebas………... 37

4.4 Contoh Font Dolce Vita………37

4.5 Contoh Font Mission Script ……….…..37

4.6 Contoh Font Montserrat……….37

4.7 Stationery………..39

4.8 Menu……….40

4.9 Sign System………..41

4.10 Sign System Mockup ………... 42

4.11 Café’s Identity……….. 43

4.12 Website……….. 44

4.13 Fan Page Facebook……… 47

4.14 Instagram……….. 48

4.15 Poster Awareness……….. 49


(7)

xii

4.17 Poster Reminding……….. 50

4.18 Brosur / Flyer ………...……….. 51

4.19 Banner ……….. 52

4.20 Catalogue……….. 53

4.21 T-shirt………...………….. 54

4.22 Tote Bag ……….... 55


(8)

xiii

Daftar Tabel


(9)

xiv

Daftar Diagram

3.1 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam bidang industri kreatif umur 18-28 tahun mengenai jenis kelamin.... 14 3.2 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam bidang industri kreatif umur 18-28 tahun mengenai usia …………..………... 15 3.3 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam bidang industri kreatif umur 18-28 tahun mengenai pekerjaan ... 15 3.4 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam bidang industri kreatif umur 18-28 tahun mengenai keterlibatan dalam bidang industri

kreatif……….. 16

3.5 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam

bidang industri kreatif umur 18-28 tahun mengenai memiliki karya seni atau

kriya……….. 17

3.6 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam bidang industri kreatif umur 18-28 tahun mengetahui adanya sebuah wadah yang membantu menjual karya seni atau membantu mengembangkannya dan tanpa memungut biaya……….. 17 3.7 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam bidang industri kreatif umur 18-28 tahun mengenai ketertarikan berkonsultasi dengan orang-orang yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam bidang industri kreatif secara gratis ………..……….. 18 3.8 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam bidang

industri kreatif umur 18-28 tahun mengetahui adanya suatu wadah / tempat yang bertujuan untuk mengembangkan kaum muda di Kota Bandung terutama dalam bidang industry kreatif atau kriya ……….…….. 19 3.9 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam bidang industri kreatif umur 18-28 tahun mengenai ketertarikan terhadapat wadah / tempat


(10)

xv yang membantu dan mengembangkan anak-anak muda kreatif di Kota Bandung tanpa memungut biaya apapun (non-money oriented) ………...……… 20 3.10 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam bidang industri kreatif umur 18-28 tahun mengenai ketertarikan untuk berkunjung ke Mogamoga Café, Workshop & Gallery ……….……… 21 3.11 Diagram Hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda pelaku dalam bidang industri kreatif umur 18-28 tahun mengenai media social yang sering digunakan ……… 22


(11)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perbincangan tentang ekonomi kreatif yang salah satu turunannya adalah industri kreatif sedang populer. Saat ini dipercayai oleh masyarakat dunia bahwa setelah munculnya era informasi, akan dilanjutkan oleh era ekonomi kreatif yang akan mendominasi arah perkembangan ekonomi dunia. Seni kriya ditempatkan pada posisi strategis dalam pengembangan industri kreatif, karena berbasis pada kearifan lokal yang merupakan warisan budaya bangsa. Peluang seni kriya untuk dikembangkan dan dilestarikan sangat besar, baik SDM pendukung, nilai-nilai yang berkaitan dengan budaya di sekelilingnya, teknik pembuatan, lingkungan pendukung, dan apresiator atau penggunanya. Kriya adalah suatu ranting atau cabang seni yang menghasilkan benda – benda yang dibuat dengan bantuan alat sederhana maupun mesin yang pembuatannya mengandalkan bahan natural maupun buatan dan bertumpu pada keterampilan tangan dengan muatan nilai estetika etnik budaya nusantara (Gustami, 2009). Rumah kreatif sendiri merupakan sebuah tempat atau wadah bagi para pelaku industri kreatif khususnya dalam bidang seni yang bertujuan untuk membantu mengembangkan karya seni lokal dan anak muda di Bandung yang terkenal akan hal – hal kreatifnya.

Mogamoga, yang sebelumnya bernama Rumah Kriya Indonesia ( ERKA ) merupakan sebuah tempat atau wadah yang bergerak dalam dunia seni khususnya kriya dan pertama di Bandung, memiliki galeri, workshop yang menyediakan program latihan dan pemakaian secara gratis, Café yang lebih difungsikan sebagai fasilitas pengunjung atau pelaku seni, dan juga orang – orang ahli / berkompeten yang sudah lama berkecimpung dalam industri kreatif sebagai konsultan gratis baik dalam segi bisnis maupun seni.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 2 Mogamoga yang memiliki tujuan untuk membantu mengembangkan para anak-anak muda di Bandung yang terjun di dalam industri kreatif belum diketahui keberadaannya karena kurangnya perancangan dan promosi yang ada. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka disadari pentingnya pengelolaan dalam merancang brand Mogamoga karena terhitung baru. Serta diperlukan adanya promosi yang diharapkan dapat menambah pengetahuan anak-anak muda Bandung terhadap tempat ini.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Rumusan masalah perancangan dalam tulisan ini, antara lain :

a. Bagaimana merancang kembali Mogamoga agar tepat sasaran kepada anak-anak muda di Kota Bandung?

b. Bagaimana memperkenalkan Mogamoga, aktifitas dan programnya lewat program promosi kepada target?

c. Bagaimana merancang promosi visual sesuai dengan target yang diinginkan agar mereka dapat mengetahui keberadaan Mogamoga?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ditinjau dari pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, berikut ini akan dikemukakan dan diuraikan ruang lingkup atau batasan permasalahan :

a. Dalam perancangan ini peneliti bermaksud untuk melakukan proses re-branding dan perancangan promosi terhadap target yaitu anak-anak muda di Bandung yang terlibat dalam bidang industri kreatif.

b. Pembahasan masalah dibatasi pada pembuatan promosi visual terhadap target yang memiliki usia 18 – 28 tahun dan tinggal di kota Bandung sebagai target primer.

c. Mengingat luasnya kriya, maka peneliti dalam pembahasan ini hanya akan membahas beberapa produk kriya yang paling menarik dan unik.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.3Tujuan Perancangan

Setelah mengetahui rumusan permasalahan perancangan, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa tujuan dari perancangan ini sebagai berikut :

a. Melakukan proses re-branding Mogamoga agar sesuai dengan target, karena Mogamoga sendiri baru berganti nama dan belum adanya proses branding. b. Memperkenalkan aktifitas dan program lewat promosi yang tepat agar

Mogamoga menjadi dikenal dan dapat berjalan menjadi sebuah wadah industri kreatif bagi anak-anak muda di Bandung dan memberi kontribusi bagi ekonomi kreatif di Indonesia.

c. Merancang promosi Mogamoga sebagai salah satu wadah industri kreatif di Kota Bandung.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam perancangan ini sumber data yang diperlukan bersumber dari :

a. Para pendiri Mogamoga itu sendiri ( sebelumnya Rumah Kriya Indonesia ) b. Orang terkait yang ikut ambil bagian dalam berjalannya Mogamoga. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Metode wawancara yang digunakan guna mengetahui permasalahan yang dirasakan penulis dari orang terkait. Informan dalam perancangan ini adalah para pendiri Mogamoga sendiri.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 4 b. Observasi

Observasi terhadap tempat Mogamoga itu sendiri dan masyarakat sekitar menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang dipakai oleh penulis, guna memperoleh data yang lebih jelas dan akurat.

c. Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mencari data dan informan dari buku dan situs yang dibutuhkan untuk mendukung penulis dalam mengetahui lebih dalam tentang Kriya dan aktifitasnya.

d. Kuesioner

Metode kuesioner yang dimaksud untuk mengetahui respond dan animo dari responden perihal Mogamoga.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan ( Sumber : hasil karya penulis 2015 )


(16)

Universitas Kristen Maranatha 57

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Perbincangan tentang ekonomi kreatif yang salah satu turunannya adalah industri kreatif sedang populer. Saat ini dipercayai oleh masyarakat dunia bahwa setelah munculnya era informasi, akan dilanjutkan oleh era ekonomi kreatif yang akan mendominasi arah perkembangan ekonomi dunia. Seni kriya ditempatkan pada posisi strategis dalam pengembangan industri kreatif, karena berbasis pada kearifan lokal yang merupakan warisan budaya bangsa. Peluang seni kriya untuk dikembangkan dan dilestarikan sangat besar, baik SDM pendukung, nilai-nilai yang berkaitan dengan budaya di sekelilingnya. Setelah melakukan observasi, pengumpulan data, studi pustaka, wawancara, dan melakukan analisis mengenai Mogamoga, maka peneliti merancang kembali brand dan promosi. Strategi perancangan brand dan promosi Mogamoga menjadi solusi untuk memberitahukan potensi, letak, aktifitas dan fasilitas, yang tujuannya adalah antara lain membantu mengembangkan anak-anak di Kota Bandung.

Mogamoga, yang sebelumnya bernama Rumah Kriya Indonesia ( ERKA ) merupakan sebuah tempat atau wadah yang bergerak dalam dunia seni khususnya kriya dan pertama di Bandung, memiliki galeri, workshop yang menyediakan program latihan dan pemakaian secara gratis, Café yang lebih difungsikan sebagai fasilitas pengunjung atau pelaku seni, dan juga orang – orang ahli / berkompeten yang sudah lama berkecimpung dalam industri kreatif sebagai konsultan gratis baik dalam segi bisnis maupun seni. Dengan warna-warna yang mencolok dan sesuai dengan konsep awal yaitu vintage retro, dipercaya dapat membuat suatu ketertarikan kepada target, karena pada zaman ini


(17)

Universitas Kristen Maranatha 58 konsep vintage, seperti diangkat kembali dan banyak dikagumi oleh anak-anak muda di Kota Bandung. Logo dibuat simple dan menarik, dengan memasukkan segala elemen yang merupakan fasilitas Mogamoga, dan dengan logo tersebut mewakili semuanya secara keseluruhan.

Strategi media promosi yang tepat dan efisien merupakan suatu langkah besar untuk Mogamoga agar dapat mewujudkan visi dan misinya. Media online menjadi media utama, dikarenakan target sudah melek teknologi dan sudah menjadikan teknologi online menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Media cetak juga menjadi media pendukung di luar, dikarenakan media cetak masih sering dilihat oleh target di lokasi yang strategis.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Bagi Mogamoga Workshop, Café, dan Gallery

Menyadari pentingnya generasi muda saat ini dan juga penting nya mengangkat budaya lokal setempat, Mogamoga harus melakukan promosi yang efektif kepada target, karena seperti yang dilihat, tidak ada promosi apapun yang dilakukan.

Oleh karena itu, peneliti berharap agar Mogamoga dapat berjalan ke depannya, karena pentingnya membantu mengembangkan anak-anak muda di Kota Bandung serta budaya lokal setempat. Sehingga bukan saja Mogamoga dapat berjalan dengan baik, tetapi mengembangkan generasi muda kreatif di Kota Bandung dan juga budaya lokal setempat.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 59

5.2.2 Saran Bagi Sesama Peneliti

Mogamoga memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan, dan salah satunya adalah dalam segi desain. Kurangnya sentuhan desain, dan promosi yang menarik menjadi kurangnya Mogamoga terhadap target.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 60

DAFTAR PUSTAKA

Tanda Mata Untuk Prof. Drs. SP. Gustami, SU. 2009. Seni Kriya dan Kearifan Lokal Dalam Lintasan Ruang dan Waktu

Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Erlangga.

Harjanto, Rudy. 2009. Prinsip-Prinsip Periklanan. Dewan Perguruan Periklanan Indonesia

Dubberly. Hugh. 2001. A Model Of Brand. DDO

http:// www.lawangwangi.com/ diunduh pada tanggal 1 maret 2015 http:// www.congosolidwood.com/ diunduh pada tanggal 1 maret 2015


(1)

Universitas Kristen Maranatha 4 b. Observasi

Observasi terhadap tempat Mogamoga itu sendiri dan masyarakat sekitar menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang dipakai oleh penulis, guna memperoleh data yang lebih jelas dan akurat.

c. Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mencari data dan informan dari buku dan situs yang dibutuhkan untuk mendukung penulis dalam mengetahui lebih dalam tentang Kriya dan aktifitasnya.

d. Kuesioner

Metode kuesioner yang dimaksud untuk mengetahui respond dan animo dari responden perihal Mogamoga.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan ( Sumber : hasil karya penulis 2015 )


(3)

Universitas Kristen Maranatha 57

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Perbincangan tentang ekonomi kreatif yang salah satu turunannya adalah industri kreatif sedang populer. Saat ini dipercayai oleh masyarakat dunia bahwa setelah munculnya era informasi, akan dilanjutkan oleh era ekonomi kreatif yang akan mendominasi arah perkembangan ekonomi dunia. Seni kriya ditempatkan pada posisi strategis dalam pengembangan industri kreatif, karena berbasis pada kearifan lokal yang merupakan warisan budaya bangsa. Peluang seni kriya untuk dikembangkan dan dilestarikan sangat besar, baik SDM pendukung, nilai-nilai yang berkaitan dengan budaya di sekelilingnya. Setelah melakukan observasi, pengumpulan data, studi pustaka, wawancara, dan melakukan analisis mengenai Mogamoga, maka peneliti merancang kembali brand dan promosi. Strategi perancangan brand dan promosi Mogamoga menjadi solusi untuk memberitahukan potensi, letak, aktifitas dan fasilitas, yang tujuannya adalah antara lain membantu mengembangkan anak-anak di Kota Bandung.

Mogamoga, yang sebelumnya bernama Rumah Kriya Indonesia ( ERKA ) merupakan sebuah tempat atau wadah yang bergerak dalam dunia seni khususnya kriya dan pertama di Bandung, memiliki galeri, workshop yang menyediakan program latihan dan pemakaian secara gratis, Café yang lebih difungsikan sebagai fasilitas pengunjung atau pelaku seni, dan juga orang – orang ahli / berkompeten yang sudah lama berkecimpung dalam industri kreatif sebagai konsultan gratis baik dalam segi bisnis maupun seni. Dengan warna-warna yang mencolok dan sesuai dengan konsep awal yaitu vintage retro, dipercaya dapat membuat suatu ketertarikan kepada target, karena pada zaman ini


(4)

Universitas Kristen Maranatha 58 konsep vintage, seperti diangkat kembali dan banyak dikagumi oleh anak-anak muda di Kota Bandung. Logo dibuat simple dan menarik, dengan memasukkan segala elemen yang merupakan fasilitas Mogamoga, dan dengan logo tersebut mewakili semuanya secara keseluruhan.

Strategi media promosi yang tepat dan efisien merupakan suatu langkah besar untuk Mogamoga agar dapat mewujudkan visi dan misinya. Media online menjadi media utama, dikarenakan target sudah melek teknologi dan sudah menjadikan teknologi online menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Media cetak juga menjadi media pendukung di luar, dikarenakan media cetak masih sering dilihat oleh target di lokasi yang strategis.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Bagi Mogamoga Workshop, Café, dan Gallery

Menyadari pentingnya generasi muda saat ini dan juga penting nya mengangkat budaya lokal setempat, Mogamoga harus melakukan promosi yang efektif kepada target, karena seperti yang dilihat, tidak ada promosi apapun yang dilakukan.

Oleh karena itu, peneliti berharap agar Mogamoga dapat berjalan ke depannya, karena pentingnya membantu mengembangkan anak-anak muda di Kota Bandung serta budaya lokal setempat. Sehingga bukan saja Mogamoga dapat berjalan dengan baik, tetapi mengembangkan generasi muda kreatif di Kota Bandung dan juga budaya lokal setempat.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 59

5.2.2 Saran Bagi Sesama Peneliti

Mogamoga memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan, dan salah satunya adalah dalam segi desain. Kurangnya sentuhan desain, dan promosi yang menarik menjadi kurangnya Mogamoga terhadap target.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 60

DAFTAR PUSTAKA

Tanda Mata Untuk Prof. Drs. SP. Gustami, SU. 2009. Seni Kriya dan Kearifan Lokal Dalam Lintasan Ruang dan Waktu

Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Erlangga.

Harjanto, Rudy. 2009. Prinsip-Prinsip Periklanan. Dewan Perguruan Periklanan Indonesia

Dubberly. Hugh. 2001. A Model Of Brand. DDO

http:// www.lawangwangi.com/ diunduh pada tanggal 1 maret 2015 http:// www.congosolidwood.com/ diunduh pada tanggal 1 maret 2015