Gambaran Kelelahan Kerja Pada Pekerja Peternakan Ayam Broiler di Kecamatan Lampasi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Tahun 2016

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelelahan Kerja
2.1.1 Definisi Kelelahan Kerja
Kata lelah (fatique) menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang
berbeda, tetapi semuanya berakibat pada penurunan daya kerja dan berkurangnya
ketahanan tubuh untuk bekerja. Kelelahan merupakan suatu mekanisme tubuh
(Suma’mur, 2009). Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh
agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan
setelah istirahat.
Kelelahan adalah ungkapan perasaan yang tidak enak secara umum, suatu
perasaan yang kurang menyenangkan, perasaan resah dan capai yang menguras
seluruh minat dan tenaga (Anoraga, 2009). Istilah kelelahan biasanya
menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya
bermuara kepada hilangnya efesiensi dan penurunan kapasitas kerja serta
ketahanan tubuh (Tarwaka, 2004).
Kelelahan adalah suatu perasaan yang kurang menyenangkan hingga
berpengaruh pada menurunnya kekuatan bergerak dan akhirnya berpengaruh
kepada menurunnya prestasi yang dicapai oleh individu yang mengalami
kelelahan (Ryna Parlyna dan Arif Marsal, 2013).
Dari banyak defenisi kelelahan diatas, secara garis besar dapat dikatakan

bahwa kelelahan kerja merupakan suatu pola yang timbul dari suatu keadaan,
yang secara umum terjadi pada setiap individu yang sudah tidak sanggup lagi
melakukan aktivitasnya (Sutalaksana, 2005).

10
Universitas Sumatera Utara

11

2.1.2 Jenis Kelelahan Kerja
Kelelahan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu berdasarkan
proses, waktu, dan penyebab terjadinya kelelahan.
a. Berdasarkan proses, meliputi :
1. Kelelahan otot (muscular fatique )
Kelelahan otot adalah suatu penurunan kapasitas otot dalam
bekerja akibat kontraksi yang berulang. Kontraksi otot yang
berlangsung lama mengakibatkan keadaan yang dikenal sebagai
kelelahan otot. Otot yang lelah akan menunjukkan kurangnya kekuatan,
bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi, berkurangnya koordinasi
serta otot menjadi gemetar. (tarwaka,2004)

Kelelahan otot di tunjukkan melalui gejala sakit nyeri yang luar
biasa seperti ketegangan otot dan daerah sekitar sendi. Gejala kelelahan
otot dapat terlihat pada gejala yang tampak dari luar.
Kinerja otot berkurang dengan meningkatnya ketegangan otot
sehingga stimulasi tidak lagi menghasilkan respon tertentu. Irama
kontraksi otot akan terjadi setelah melalui suatu periode aktivitas secara
terus-menerus.
Fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan
melalui fisik untuk suatu waktu tertentu disebut ‘Kelelahan Otot’ secara
fisiologi, dan gejala yang ditunjukkan tidak hanya berupa berkurangnya
tekanan fisik namun juga pada makin rendahnya gerakan. Pada
akhirnya kelelahan fisik ini dapat menyebabkan sejumlah hal yang

Universitas Sumatera Utara

12

kurang menguntungkan seperti melemahnya kemampuan tenaga kerja
dalam melakukan pekerjaannya dan meningkatnya kesalahan dalam
melakukan kegiatan kerja dan akibat fatalnya adalah terjadinya

kecelakaan kerja (Budiono, Sugeng,A.M., 2005).
2. Kelelahan Umum
Kelelahan umum, adalah perasaan yang menyebar yang disertai
adanya penurunan kesiagaan dan kelambanan pada setiap aktivitas.
Kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan
untuk bekerja yang disebabkan oleh monotoni, intensitas dan lamanya
kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status kesehatan
dan keadaan gizi (Tarwaka, 2004).
Secara umum gejala kelelahan dapat dimulai dari yang sangat
ringan sampai perasaan yang sangat melelahkan. Kelelahan subyektif
biasanya terjadi pada akhir jam kerja, apabila beban kerja melebihi 3040% dari tenaga aerobik. (Tarwaka, Bakri Solichul H.A., Sudiajeng L.
2004)
Gejala umum kelelahan adalah suatu perasaan letih yang luar
biasa dan terasa aneh. Semua aktivitas menjadi terganggu dan
terhambat karena munculnya gejala kelelahan terebut. Tidak adanya
gairah untuk bekerja baik secara fisik maupun psikis, segalanya terasa
berat dan merasa mengantuk. (Budiono, Sugeng, A.M., 2005)

Universitas Sumatera Utara


13

b. Berdasarkan waktu terjadinya kelelahan, meliputi:
1. Kelalahan akut, yaitu disebabkan oleh kerja suatu organ tubuh secara
berlebihan dan datangnya secara tiba-tiba.
2. Kelelahan kronis, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh sejumlah faktor
yang berlangsung secara terus-menerus dan terakumulasi untuk jangka
waktu yang panjang. Kelelahan kronis merupakan kumulatif respon
non spesifik terhadap perpanjangan stress. Pada keadaan seperti ini,
gejalanya tidak hanya stres atau sesaat setelah masa stress, tetapi cepat
atau lambat akan sangat mengancam setiap saat.
Gejala-gejala yang tampak jelas akibat lelah kronis ini dapat dicirikan seperti :
a. Meningkatnya emosi dan rasa jengkel sehingga orang menjadi
kurang toleran terhadap orang lain.
b. Munculnya sikap apatis terhadap pekerjan.
c. Depresi yang berat, dan lain-lain. (Wignjosoebroto, S., 2000)
c. Berdasarkan penyebab kelelahan, meliputi:
1. Kelelahan Fisiologis
Kelelahan Fisiologis, adalah kelelahan yang timbul karena
adanya perubahan-perubahan faal dalam tubuh. Dari segi fisiologis,

tubuh manusia dapat dianggap sebagai mesin yang mengkonsumsi
bahan bakar dan memberikan output yang berupa tenaga yang berguna
untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Universitas Sumatera Utara

14

Kelelahan fisiologis disebabkan oleh faktor fisik atau kimia
yaitu suhu, penerangan, mikroorganisme, zat kimia, dan kebisingan.
(Nurmianto E., 2004)
2. Kelelahan Psikologis
Kelelahan psikologis, adalah kelelahan yang dapat dikatakan
kelelahan palsu yang timbul dalam perasaan pekerja. Kelelahan ini
dapat dilihat dari perubahan tingkah laku atau pendapat-pendapatnya
yang sudah tidak konsisten lagi, serta labilnya jiwa dengan adanya
perubahan pada kondisi lingkungan atau kondisi tubuhnya. Beberapa
sebab kelelahan ini diantaranya: kurangnya minat dalam pekerjaan,
berbagai penyakit, monotoni, keadaan lingkungan, adanya hukum atau
nilai moral yang mengikat yang dirasakan tidak cocok baginya, serta

sebab-sebab fisikologis lain seperti tanggung jawab, kekhawatiran, dan
konflik-konflik.

Pengaruh-pengaruh

ini

seakan-akan

terkumpul

didalam tubuh (benak) dan menimbulkan rasa lelah. (Sutalaksana,
Anggawisastra, Tjakraatmadja., 1999)
Beberapa jenis kelelahan umum menurut Grandjean (1988) adalah:
1.

Kelelahan penglihatan, muncul dari terlalu letihnya mata.

2.


Kelelahan seluruh tubuh, sebagai akibat terlampau besarnya
beban fisik bagi seluruh organ tubuh.

3.

Kelelahan mental, penyebabnya dipicu oleh pekerjaan yang
bersifat mental dan intelektual.

Universitas Sumatera Utara

15

4.

Kelelahan syaraf, disebabkan oleh terlalu tertekannya salah satu
bagian dari sistem psikomotor.

5.

Kelelahan kronis, sebagai akibat terjadinya akumulasi efek

kelelahan pada jangka waktu yang panjang.

6.

Kelelahan siklus hidup sebagai bagian dari irama hidup siang
dan malam serta pertukaran periode tidur.

2.1.3 Faktor-faktor penyebab terjadinya kelelahan kerja
Grandjean (1991) menjelaskan bahwa faktor penyebab terjadinya
kelelahan di industri sangat bervariasi, dan untuk memelihara/ memepertahankan
kesehatan dan efisiensi, proses penyegaran harus dilakukan di luar tekanan
(cancel out the stress). Penyegaran terjadi terutama selama waktu tidur malam,

tetapi periode istirahat dan waktu-waktu berhenti kerja juga dapat memberikan
penyegaran.
Faktor-faktor penyebab kelelahan antara lain: intensitas lamanya kerja
fisik dan mental, lingkungan (iklim, penerangan, kebisingan, getaran dll),
circadian rhythm, problem psikis (tanggung jawab, kekhawatiran, konflik dll),

kenyerian dan kondisi kesehatan, dan nutrisi (Tarwaka, 2015).

Kelelahan yang disebabkan oleh kerja statis berbeda dengan kerja dinamis.
Pada kerja otot statis, dengan pengerahan tenaga 50% dari kekuatan maksimum
otot hanya dapat bekerja dalam satu menit, sedangkan pada pengerahan tenaga