Model Penentuan Harga Dan Ukuran Lot Untuk Produk Musiman

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Persediaan merupakan bagian terpenting dari manufaktur, distribusi dan infrastruktur. Permintaan memiliki peran penting dalam memilih kebijakan persediaan
terbaik. Para peneliti yang terlibat dalam mengembangkan model persediaan dengan mengasumsikan permintaan barang menjadi konstan, meningkat atau menurun secara linier, atau meningkat dan menurun secara eksponensial. Pola permintaan tersebut tidak tepat jika diterapkan terhadap barang-barang seperti fashion
yang baru diluncurkan, pakaian, kosmetik, mobil, dan lain-lain. Permintaan akan
meningkat di pasar dan setelah beberapa waktu menjadi konstan (Karmakar dan
Choudhury, 2013). Untuk mewakili jenis permintaan tersebut, konsep permintaan
sebagai tipe ramp fungsi waktu di perkenalkan. Permintaan sebagai tipe ramp
fungsi waktu menggambarkan permintaan yang meningkat sampai dengan waktu
tertentu setelah itu stabil dan menjadi konstan.
Setelah permintaan sebagai tipe ramp fungsi waktu muncul, banyak peneliti
yang menggunakan permintaan sebagi tipe ramp fungsi waktu pada penelitiannya
(Hill, 1995).
Model iteraktif antara produsen (pemasok) dan calon pembeli (vendor) dengan adanya periode pembelian dan kredit biasa dengan kerusakan dua parameter
Weibull untuk item dengan permintaan tipe ramp (Pradan dan Tripathy, 2012).
Model persediaan untuk item yang rusak dengan waktu yang berbeda-beda
pada biaya persediaan telah diteliti. Tingkat permintaan sebagai fungsi dari titik
stabilisasi (tingkat permintaan tipe ramp umum dan tingkat backlogging merupakan fungsi meningkatnya waktu tunggu sampai dengan penambahan berikutnya). Selain itu, parameter tradisional biaya persediaan disini diasumsikan pada
waktu yang berbeda-beda. Sebagai nilai waktu dari uang dan perubahan harga
index, biaya persediaan tidak tetap konstan dari waktu ke waktu. Hal ini diasumsikan bahwa biaya persediaan meningkat secara linear pada fungsi waktu. Model

ini di pelajari dengan kebijakan yang berbeda, yaitu sebagai berikut:

4
Universitas Sumatera Utara

5
1. Dimulai dengan terpenuhinya persedian;
2. Dimulai dengan kurangnya persediaan.

Total biaya dengan biaya persediaan constant adalah kurang dari total biaya
pada biaya persediaan dengan waktu yang berbeda-beda merupakan situasi yang
realistis (Karmakar dan Choudhury, 2013).
Model EOQ untuk item yang rusak tergantung waktu dengan mengasumsikan permintaan sebagai tipe ramp fungsi waktu. Pola permintaan ini pada
umumnya terlihat pada kasus merek baru yang muncul di pasar. Tingkat permintaan untuk barang seperti ini akan meningkat seiring berjalannya waktu dan
kemudian stabil. Model persediaan untuk barang-barang yang rusak telah dikembangkan dengan tingkat permintaan sebagi tipe ramp fungsi waktu. Tingkat
produksi terbatas sebanding dengan tingkat permintaan dan tingkat kerusakan.
Biaya produksi setiap unit berbanding terbalik dengan permintaan. Model persediaan untuk kasus terpenuhinya persediaan diselesaikan terlebih dahulu kemudian
selanjutnya untuk kurangnya persediaan (Manna dan Chaudhuri, 2006; Wu et al.,
1999).
Dua model persediaan dengan mengasumsikan permintaan sebagai tipe ramp

fungsi waktu, tingkat kerusakan Weibull dan parsial backlogging permintaan yang
belum terpenuhi.

1. Model 1 dimulai dengan terpenuhinya persediaan;
2. Model 2 dimulai dengan kurangnya persediaan.

Sehingga diperoleh solusi optimal untuk kedua model tersebut dan menyimpulkan bahwa total biaya untuk model awal dengan kurangnya persediaan adalah
kurangnya total biaya untuk model awal terpenuhi persediaan (Teng dan Chan,
2011).

Universitas Sumatera Utara