Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)

ABSTRAK
Milyardi*
Hasim Purba**
Sinta Uli***
Transportasi udara merupakan satu sarana transportasi menggunakan jalur
udara, sarana ini lazim disebut dengan penerbangan. Peningkatan jumlah
penumpang tersebut perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan di
bandara. Penulis tertarik dalam bentuk skripsi dengan judul : aspek hukum
peningkatan pelayanan jasa bagi penumpang pesawat (Studi Pada Bandar Udara
Kuala Namu). Adapun dasar hukumnya adalah UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen memberikan banyak hak kepada penumpang pesawat,
UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Menteri
Perhubungan udara Nomor 38 tahun 2015 tentang Standar pelayanan penumpang
angkutan udara dalam negeri di dalam pesawat. Permasalahan antara lain
bagaimanakah pengaturan fasilitas dan pelayanan penumpang di bandar udara
kuala namu, bagaimanakah tanggungjawab bandar udara Kuala Namu terhadap
pelayanan jasa bagi penumpang penerbangan dan bagaimanakah aspek hukum
pelayanan jasa bagi penumpang pesawat.
Metode penulisan yang dipergunakan adalah penulisan normatif. Sumber
data sekunder yang terdiri dari Bahan Hukum Primer, Bahan Hukum Sekunder
dan Bahan Hukum Tersier. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah Penelitian kepustakaan dan Penelitian dilapangan. Analisa
data yang digunakan penelitian ini adalah diskriptif analisis.
Berdasarkan hasil skripsi diketahui bahwa pengaturan mengenai fasilitas
dan pelayanan penumpang di bandar udara kuala namu diatur dalam UU Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen memberikan banyak hak kepada
penumpang pesawat, UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, sudah
mengatur hak-hak yang dimiliki. Penumpang yang memiliki keterbatasan fisik
atau difabel berhak mendapatkan pelayanan khusus, Peraturan Pemerintah Nomor
3 Tahun 2001 Tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, Peraturan
Menteri Perhubungan udara Nomor 38 tahun 2015 tentang Standar pelayanan
penumpang angkutan udara dalam negeri di dalam pesawat, Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor : PM 31 Tahun 2013 tahun Program Keamanan Penerbangan
Nasional. Tanggungjawab Udara Kuala Namu Terhadap Pelayanan Jasa Bagi
Penumpang pesawat berupa mengganti kerugian (to compensate the demage).
Pemberian ganti kerugian yang wajib diberikan oleh penumpang atas pelayanan
jasa yang ditawarkan mengalami keterlambatan penerbangan beragam tergantung
dari lamanya pelayanan jasa yang terjadi. Mengenai pemberian ganti rugi per
penumpang tergantung kebijakan yang telah ditentukan oleh Bandar Udara Kuala
Namu yang bersangkutan.
Kata kunci : Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi, perjanjian pengangkutan

*Mahasiswa, Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Pembimbing I, Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
***Pembimbing II, Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara