d. BAB I -2 20 april

(1)

I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pesatnya kemajuan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mendorong perluasan jaringan akses informasi dan komunikasi dalam lingkup global, sehingga komunikasi dan lalu lintas informasi menjadi seolah-olah tanpa batas kewilayahan, tanpa batas negara, tanpa batas jarak dan waktu.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang demikian pesat tersebut telah mendorong peran strategis informasi sebagai suatu modal dasar pembangunan. Berbagai potensi keunggulan lokal seperti keindahan alam, Iklim, sumber daya hayati baik perkebunan, perikanan dan kehutanan, sumber daya mineral dan pertambangan serta keragaman budaya dan bahasa jika dikemas sebagai produk informasi yang tepat akan menjadi sumber kegiatan ekonomi yang tiada batasnya dan berdaya saing tinggi. Keunggulan khas tersebut dapat menjadi information database yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Proses komunikasi dan penyebaran informasi yang dipercepat menjadi ciri masyarakat baru ini menyebabkan keberadaan teknologi komunikasi dan informasi menjadi bersifat mutlak. Perkembangan dan kemajuan tersebut secara mendasar telah mengubah dan mentransformasikan pola hidup dan cara dalam melakukan berbagai kegiatan, termasuk di bidang pemerintahan.

Penggunaan Teknologi Informasi di lingkungan Pemerintah, baik di Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota telah mengalami kemajuan sangat pesat. Pada tataran birokrasi, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi trend baru, diawali dengan munculnya isu “electronik government (e-Gov)” yaitu pemerintahan yang berbasis elektronik.


(2)

Saat ini, kemampuan daerah dalam mengembangkan, memanfaatkan dan menerapkan pengetahuan termasuk teknologi akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Oleh karenanya, pengembangan inovasi daerah yang sistematis menjadi sangat penting dan penentu keberhasilan menuju era ekonomi (knowledge economy) dan masyarakat yang berpengetahuan (knowledge society).

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau merupakan suatu unit kerja yang dipercaya sebagai pengelola Komunikasi dan Informasi di Provinsi Riau, serta pelaksanaan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informasi dengan berupaya untuk selalu meningkatkan pelayanan di bidang komunikasi dan informasi sehingga dapat menjadi pusat informasi bagi Pemerintah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Rencana Strategis (Renstra) SKPD merupakan suatu dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif.

Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Fungsi Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dalam penyelenggaraan pembangunan daerah adalah :

1. Merumuskan tujuan dan sasaran pembangunan yang realistis, konsisten dengan visi, misi dan tupoksi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dalam kerangka waktu sesuai kapasitas SKPD dalam implementasinya

2. Menerjemahkan arah dan kebijakan pemerintah daerah terkait perkembangan pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau agar lebih dipahami dan bemanfaat bagi masyarakat


(3)

3. Memastikan bahwa sumber daya dan dana daerah diarahkan untuk menangani isu strategis yang menjadi prioritas pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau

4. Merumuskan fokus, strategi dan langkah-langkah yang jelas untuk mencapai tujuan

5. Membantu dalam melakukan evaluasi kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau

Dalam menyusun Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau melalui proses yang terdiri dari :

1. Pengolahan Data dan informasi

2. Penyusunan profil pelayanan SKPD

3. Identifikasi kondisi umum, analisis potensi dan permasalahan

SKPD

4. Merumuskan isu-isu strategis

5. Merumuskan visi dan misi

6. Merumuskan tujuan dan sasaran

7. Merumuskan strategi dan kebijakan SKPD

8. Menetapkan rencana program, kegiatan, indikator kinerja dan

pendanaan indikatif

Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau memuat 4 komponen penting yaitu :

1. Memuat secara jelas arah masa depan yang dituju melalui Visi dan Misi Dinas.

2. Menggambarkan kondisi saat ini dan mengidentifikasi kondisi ke depan untuk menetapkan Misi Organisasi.

3. Menetapkan Kebijakan, Program dan Kegiatan yang akan direncanakan 5 tahun ke depan.

4. Memuat ukuran keberhasilan berupa Indikator kinerja dan target kinerja sebagai umpan balik untuk pertimbangan kegiatan selanjutnya dalam rangka menjamin tercapainya sasaran dan tujuannya.

Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau merupakan sub sistem dari sistem pembangunan jangka menengah daerah, sehingga untuk menjaga konsistensi pelaksanaan pembangunan Komunikasi dan Informatika di Provinsi Riau,


(4)

penyusunan Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau berpedoman pada RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014 – 2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2014 tanggal 19 Agustus 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2014 – 2019, Renstra Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Tahun 2015 – 2019 serta Renstra Kabupaten/Kota dalam upaya sinergitas pembangunan Komunikasi dan Informatika di Provinsi Riau. Renstra ini setiap tahunnya akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja SKPD, sehingga terjadi sinkronisasi program dan kegiatan antara Renstra SKPD dengan Renja SKPD.

Gambaran hubungan Renstra SKPD, RPJMD Provinsi, Renstra Kementerian dan Renja SKPD disajikan dalam gambar berikut ini :

1.2. Landasan Hukum

Landasan peraturan dan perundang-undangan dalam menyusun RENSTRA Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau ini adalah :


(5)

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154. Tambahan lembaran Negara Nomor 3881);

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3887).

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139. Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4252);

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Daerah antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 68. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4843);

10. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4846);


(6)

11. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 116. Tambahan Lembaran Negara Nomor 5038);

12. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5065);

13. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3980);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4566);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2005 tentang lembaga Penyiaran Komunitas (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4567);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan;

19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

20. Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang – undang nomor 38 tahun 2009 tentang Pos;

21. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2005 – 2010;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah


(7)

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahn 2011 Nomor 310);

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Peaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

24. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 23 tahun 2009 tentang Pelaksanaan urusan pemerintah sub bidang Pos dan Telekomunikasi;

25. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2008 Nomor 2);

26. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2009 Nomor 9);

27. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2014. tentang Organisasi Dinas Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2014 Nomor 2).

28. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2014 - 2019

29. Peraturan Gubernur Riau Nomor 10 Tahun 2014 tanggal 17 Januari 2014 tentang Organisasi Unit Pelaksana Teknis pada Dinas dan Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud

Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau adalah memberikan pedoman /


(8)

landasan serta arah pembangunan bidang komunikasi dan informatika di Provinsi Riau selama lima tahun ke depan.

1.3.2. Tujuan

Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau adalah agar diperoleh rencana tindakan dan kegiatan yang terpadu, sinkron dan bersinergi dalam melaksanakan Visi , Misi, Tujuan, Kebijakan, Program Pembangunan yang akan dibuat pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 . Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2. Sumber Daya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB III ISU – ISU STRATEGIS

3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Kominfo RI, Renstra Kabupaten/Kota dan Renstra SKPD Provinsi

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau

4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau


(9)

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA PROVINSI RIAU YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI RIAU

II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

II.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau

A. Tugas Pokok Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau merupakan perangkat daerah yang diserahi wewenang tugas dan tanggung jawab menunjang penyelenggaraan urusan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas-tugas pembantuan di bidang komunikasi dan informasi.

Urusan Komunikasi dan informatika adalah urusan wajib yang dilaksanakan Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007.

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2014 tanggal 2 Januari 2014 tentang Organisasi Dinas Daerah Provinsi Riau. Sedangkan untuk Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 10 Tahun 2014 tanggal 17 Januari 2014 tentang Organisasi Unit Pelaksana Teknis pada Dinas dan Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

Dalam perkembangannya, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau merupakan perubahan dari Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau yang


(10)

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2008. Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data

Elektronik Provinsi Riau ini merupakan penggabungan dari Bidang

Informasi Komunikasi di Badan Informasi Komunikasi dan Kesatuan Bangsa (Infokom Kesbang) Provinsi Riau (dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata kerja Badan Informasi, Komunikasi dan Kesatuan Bangsa) dengan Badan Pengolahan Data Elektronik (BPDE) Provinsi Riau (dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 23 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau)

Susunan organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau terdiri atas :

a. Kepala Dinas b. Sekretaris

c. Bidang Informasi Publik d. Bidang Komunikasi

e. Bidang Data dan Pemberdayaan Sistem Informasi f. Bidang Aplikasi dan Informatika

g. Bidang Pos dan Telekomunikasi h. Unit Pelaksana Teknis Media Center

i. Unit Pelaksana Teknis Komisi Informasi Provinsi Riau

B. Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi

dan Informatika Provinsi RIau 1. KEPALA DINAS

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dipimpin oleh Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan urusan otonomi daerah berdasarkan kewenangan provinsi di bidang komunikasi dan informatika serta tugas manajerial dan teknis lingkup Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau.

Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :


(11)

1) Koordinasi perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau

2) Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau 3) Koordinasi monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas

manajerial dan teknis pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau

4) Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

2. SEKRETARIAT

Sekretariat Dinas Komunikasi dan Informatika dipimpin oleh Sekretaris.

Sekretaris mempunyai tugas mengoordinasikan

penyelenggaraaan perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada sub bagian yang dibawahinya serta membantu Kepala Dinas dalam koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis

Untuk melaksanakan tugasnya, Sekretaris mempunyai fungsi : 1) Koordinasi perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada

sub bagian yang dibawahinya

2) Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada sub bagian yang dibawahinya

3) Koordinasi monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada sub bagian yang dibawahinya 4) Pelaksanaan tugas lain selain tugas dan fungsinya

Sekretariat membawahi :

a. Sub Bagian Perencanaan Program.

b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan. c. Sub Bagian Umum .


(12)

Bidang Informasi Publik dipimpin oleh kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Kepala Bidang Informasi Publik mempunyai tugas mengoordinasikan penyelenggaraan perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya.

Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Informasi Publik menyelenggarakan fungsi :

1) Koordinasi perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

2) Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

3) Koordinasi pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan

tugas manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

4) pelaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Bidang Informasi Publik terdiri dari: a. Seksi Layanan Informasi Publik;

b. Seksi Penyiaran;

c. Seksi Media Informasi.

4. BIDANG KOMUNIKASI

Bidang Komunikasi dipimpin Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Kepala Bidang Komunikasi mempunyai tugas mengoordinasikan penyelenggaraan perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya.

Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Komunikasi menyelenggarakan fungsi:

1) Koordinasi perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;


(13)

2) Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

3) Koordinasi pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

4) pelaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. Susunan Organisasi Bidang Komunikasi terdiri atas :

a. Seksi Komunikasi Sosial;

b. Seksi Kemitraan Media Komunikasi; c. Seksi Komunikasi Pemerintah.

5. BIDANG DATA DAN PEMBERDAYAAN SISTEM INFORMASI

Bidang Data dan Pemberdayaan Sistem Informasi dipimpin Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

Kepala Bidang Data dan Pemberdayaan Sistem Informasi

mempunyai tugas mengoordinasikan penyelenggaraan

perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya.

Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Data dan Pemberdayaan Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi :

1) Koordinasi perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

2) Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

3) Koordinasi pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

4) pelaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Susunan organisasi Bidang Data dan Pemberdayaan Sistem Informasi terdiri atas:


(14)

b. Seksi Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data;

c. Seksi Pemberdayaan Aplikasi dan Evaluasi E-Government.

6. BIDANG APLIKASI DAN INFORMATIKA

Bidang Aplikasi dan Informatika dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika mempunyai tugas mengoordinasikan penyelenggaraan perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan pada seksi-seksi yang dibawahinya.

Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi :

1) Koordinasi perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

2) Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

3) Koordinasi monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya; 4) pelaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. Bidang Aplikasi dan Informatika terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan Aplikasi dan Keamanan Informatika; b. Seksi Pengembangan SDM Teknologi Informatika;

c. Seksi Jaringan Komunikasi.

7. BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI

Bidang Pos dan Telekomunikasi dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas

mengoordinasikan penyelenggaraan perumusan kebijakan,

pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan pada seksi-seksi yang dibawahinya;


(15)

Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi :

1) Koordinasi perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

2) Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

3) Koordinasi monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya;

4) pelaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. Bidang Pos dan Telekomunikasi terdiri dari :

a. Seksi Pos dan Telekomunikasi;

b. Seksi Standarisasi Pos dan telekomunikasi; c. Seksi Pengawasan Pos dan Telekomunikasi.

8.UNIT PELAKSANA TEKNIS MEDIA CENTER

UPT Media Center mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan program Dinas di bidang media Center, ketatausahaan dan mengoordinasikan tugas dan program kelompok jabatan fungsional

Dalam melaksanakan tugas pokok, UPT Media Center menyelenggarakan fungsi :

1) Pelaksanaan kegiatan teknis media center

2) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam

pengelolaan media center

3) Pelaksanaan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota

dalam pengelolaan Media Center

4) Pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan

5) Pelaksanaan pelayanan masyarakat

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas

Unit Pelaksana Teknis Media Center membawahi :

a. Sub Bagian Tata Usaha

b. Seksi Pelayanan Informasi

9. UNIT PELAKSANA TEKNIS KOMISI INFORMASI PROVINSI RIAU

UPT Komisi Informasi Provinsi Riau mempunyai tugas pokok memberikan dukungan pelayanan administratif kepada Komisi Informasi Provinsi Riau.


(16)

Dalam melaksanakan tugas pokok, UPT Komisi Informasi Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan dan pelaksanaan program kerja Komisi Informasi Provinsi Riau

2) Fasilitasi penyiapan program Komisi Informasi Provinsi Riau 3) Fasilitasi dan pemberian pelayanan teknis Komisi Informasi

Provinsi Riau

4) Fasilitasi pelaksanaan kegiatan Komisi Informasi Provinsi Riau

5) Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan Komisi Informasi Provinsi Riau

6) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi UPT Komisi Informasi Provinsi Riau .

UPT Komisi Informasi Provinsi Riau membawahi : 1. Sub Bagian Tata Usaha

2. Seksi Administrasi Sengketa

3. Seksi Pelayanan Konsultasi dan Kerjasama Badan Publik Daerah

C. Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2014 tentang Organisasi Dinas Daerah Provinsi Riau . Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau terdiri dari 1 orang Kepala Dinas (Eselon II), 1 orang Sekretaris Dinas (Eselon III), 5 Orang Kepala Bidang (Eselon III), 2 Orang Kepala UPT (Eselon III) dan 23 Orang Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi (Eselon IV). Selengkapnya disajikan pada halaman 17, 18 dan 19.


(17)

Gambar 1. BAGAN ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI


(18)

UPT MEDIA CENTER

UPT KOMISI INFORMASI PROVINSI RIAU Kepala UPT

Subbag Tata Usaha Seksi Pelayanan Informasi

Kepala UPT

Subbag Tata Usaha Seksi Administrasi Sengketa

Seksi Pelayanan Konsultasi dan Kerjasama Badan


(19)

(20)

2.2. SUMBER DAYA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI RIAU

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika perlu didukung oleh Sumber daya, baik itu sumber daya manusia, sarana dan prasarana (asset) dan sarana pendukung lainnya.

a. Sumber Daya Manusia

i). Jumlah Pegawai

Jumlah Pegawai Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau Tahun 2013 adalah sebanyak 58 orang terdiri dari 56 PNS dan 2 orang Non PNS (K2).

ii). Kualifikasi Pendidikan

Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Pegawai Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

iii). Pejabat Struktural

Berdasarkan Eselon Pegawai Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 : Jumlah Pegawai Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau

berdasarkan eselon Tahun 2013


(21)

I II III IV

- 1 6 16 23

iv). Pangkat dan Golongan.

Berdasarkan Pangkat dan Golongan Pegawai Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau berdasarkan Pangkat dan Golongan Tahun 2013

No Pangkat / Golongan Tahun 2013

A. PNS

1. Pembina Utama Madya / IV d 1

2. Pembina Utama Muda / IV c 0

3. Pembina Tingkat I / IV b 6

4. Pembina / IV a 4

5. Penata Tingkat I / III d 14

6. Penata / III c 9

7. Penata Muda Tingkat I / III b 10

8. Penata Muda / III a 4

9. Pengatur Tingkat I / II d 1

10. Pengatur / II c 3

11. Pengatur Muda Tingkat I / II b 4

12. Pengatur Muda / II a 0

Jumlah PNS 56

v). Fungsional.

Berdasarkan jenis jabatan fungsional, Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau terdapat 1 (satu) jenis jabatan fungsional yaitu di UPT Media Center, tetapi sampai Tahun 2013 belum memiliki pejabat fungsional.

vi). Jenis Kelamin.

Berdasarkan Jenis Kelamin Pegawai Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau Tahun 2013 adalah sebagai berikut :


(22)

b. Sarana dan Prasarana pendukung

Sarana dan prasarana layanan informasi publik yang dimiliki Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau disajikan tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3. Sarana Informasi Layanan Publik

N

o Uraian Jumlah

1 Digital Signage (anjungan

informasi) 2

2 Media Center 2

3 Mobil PLIK 2

4 Mobil unit penyebarluasan

informasi 1

5 Newsroom 1

6 Ruang PPID 1

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau

Kinerja Pelayanan Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau selama tahun 2009 – 2013 sebagai berikut :


(23)

a. Pengembangan Teknologi Informasi Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau

Dalam era globalisasi, peran teknologi informasi saat ini sangat dominan, melalui teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat yang akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Komponen teknologi informasi terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak komputer, sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN, sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data serta sumber daya manusia yang berbasis teknologi informasi .

Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau selama kurun waktu lima tahun telah membangun jaringan komunikasi antar SKPD Pemprov Riau serta pelatihan SDM, dengan data sebagai berikut :

Tabel 2.4. Pembangunan Teknologi Informasi di Provinsi Riau

NO. URAIAN

TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

1 JARINGAN

WIRELESS 0 8 SKPD 0 7 SKPD 12 SKPD

2 JARINGAN FO 0 0 10 SKPD 0 0

3 JUMLAH APLIKASI YANG

DIBANGUN 0 1 aplikasi 1 aplikasi 0 3 Aplikasi 4 JUMLAH

APARATUR YANG MENGIKUTI PELATIHAN TIK

124 orang 115 orang 340 orang 545 orang 862 orang

Untuk konektivitas jaringan di SKPD Pemerintah Provinsi Riau, telah dibangun melalui jaringan wireless dan jaringan Fiber Optic yang dibangun sejak tahun 2010.


(24)

Sedangkan untuk meningkatkan kualitas SDM bidang TIK di Provinsi Riau telah dilakukan Pelatihan-pelatihan bagi aparatur dengan data sebagai berikut :

b. Penyebarluasan Informasi

Salah satu permasalahan dalam bidang komunikasi dan informatika yaitu masih adanya masyarakat yang kesulitan dalam mengakses informasi khususnya masyarakat pedesaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan informasi antara masyarakat di perdesaan dengan masyarakat perkotaan.

Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau telah melakukan berbagai aktifitas dalam upaya penyebarluasan informasi melalui Televisi dan Radio.

Tabel 2.5. Jumlah Publikasi melalui media Informasi

No.

MEDIA INFORMASI

TAHUN


(25)

1 TVRI ­ 1 kali  2 kali 7 kali 3 kali

2 RTV ­ 1 kali 6 kali 8 kali 8 kali

3 RRI ­ 3 kali 0 0 5 kali

Tabel 2.6. Jumlah Media Informasi di Provinsi Riau

NO. MEDIA

TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

1 TELEVISI 20 27 27 36 75

2 RADIO 89 99 99 117 171

3 SURAT KABAR

27 31 31 31 31

Selain penyebarluasan informasi melalui media elektronik, media lain yang digunakan untuk menyebarluaskan data dan informasi Pembangunan Provinsi Riau serta berita Pemerintah Provinsi Riau yaitu melalui media online (website). Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau saat ini mengelola website resmi Pemerintah Provinsi Riau (http://www.riau.go.id), website

http://diskominfo.riau.go.id dan website

http://mediacenter.riau.go.id.

Tabel 2.7. Jumlah Pengunjung Website yang dikelola Diskominfo dan PDE Prov. Riau

No. WEBSITE 2009 2010 2011 2012 2013

1 http://w ww.riau.go.i

d 33.561 35.165 35.797 61,233 64.807 2 http://. diskominfo.ri

au. go.id

0 0 2.112 2.178 2.316

3. http://. Media center .riau.go.id

0 0 0 19.908 105.92

2


(26)

Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau sebagai SKPD penanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi, senantiasa melakukan updating data pembangunan Provinsi Riau yang meliputi 8 (delapan) kelompok data penting pembangunan di Provinsi Riau yang terdiri dari data umum, data ekonomi dan Keuangan, Data Infrastruktur, Data Politik, Hukum & Keamanan, Data Industri, Perdagangan, Lembaga Keuangan dan Koperasi, Data Sumber Daya Alam, Data Sosial Budaya dan Data Insidensial.

Data-data tersebut selain untuk keperluan internal Pemerintah

Provinsi Riau juga mendukung ketersediaan Data

Pembangunan Provinsi Riau beserta seluruh Kabupaten / Kota se Provinsi Riau pada server Sistem Database Dukungan kebijakan Nasional (SDDKN) Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Tabel 2.8. Jumlah Data Pembangunan Provinsi Riau yang disajikan di SDDKD/SDDKN

No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Jumlah item data

13.132 16.747 19.235 30.207 40.743

d. Penyediaan Layanan Internet Gratis

Dalam upaya mencerdaskan masyarakat dan menyediakan akses informasi kepada masyarakat, Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah menyediakan layanan internet gratis bagi masyarakat berupa penyediaan :

- Media Center di Perpustakaan Soeman HS (Penyediaan internet gratis),

- Media Center di Lantai I Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau (selain penyediaan internet gratis, sejak tahun 2013 juga dimanfaatkan untuk pembelajaran TIK bagi guru dan siswa)


(27)

- Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK), penyediaan layanan internet bergerak yang diperuntukan bagi masyarakat dan untuk saat ini difokuskan bagi sekolah-sekolah di Kota Pekanbaru secara bergiliran), operasional mulai Tahun 2013.

Tabel 2.9. Jumlah Pengunjung Layanan Internet Gratis yang dikelola Diskominfo

dan PDE Provinsi Riau

No .

LOKASI

TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

1 MEDIA CENTER DI LT 1 DISKOMINFO

0 0 0 2.223 2.553

2 MEDIA CENTER PERPUSTAKAA N SOEMAN HS

0 5.705 16.194 13.519 13.169

3 MPLIK

0 0 0 0 4.607

e. Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informasi

Ketersediaan sumber daya manusia bidang komunikasi dan informasi di Provinsi Riau baik dari segi kuantitas maupun kualitas masih belum sesuai dengan kebutuhan. Dengan memberikan pembinaan dan pelatihan kepada aparatur dan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dan aparatur dalam mengelola informasi .


(28)

NO.

Jenis Pembinaan/ Pelatihan

TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

1 Pembinaan lembaga penyiaran

0 0 60 orang 70 orang 50 orang 2 Wokshop jurnalistik

media siaran

60 60 orang 100 orang 50 orang 50 orang 3 Forum Komunikasi

Informasi Kehumasan

100 0 0 0 0

4 Forum Komunikasi Media Komunikasi

0 180

orang

100 orang 0 120 orang 5 Pengembangan

Kemitraan Lembaga Komunikasi

0 0 40 orang 0 50 orang

6 Pelatihan Teknis Kelompok Media Pertunjukan Rakyat 

0 0 25 orang 0 52 orang

7 Sosialisasi / Bimtek Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi (PPID)

Badan Publik

0 0 110 orang 0 65 orang

8 Sosialisasi UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik

60 orang 0 0 0 0

f. Pembangunan Teknologi Informasi

bantuan Kementerian Kominfo RI

a) Desa Dering, merupakan layanan telefoni dasar (basic telephony) yaitu layanan telefon dan SMS (Short Massage Service) bagi daerah-daerah terpencil, daerah perintisan, daerah perbatasan dan daerah yang tidak layak secara ekonomis serta wilayah yang belum terjangkau akses dan layanan telekomunikasi.

Program ini bertujuan membuka aksesibilitas layanan komunikasi dan informasi di daerah terpencil dengan harga yang terjangkau, yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota, 112 Kecamatan, 716 Desa, dengan rincian sebagai berikut :


(29)

No. Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah Terjangk

au Jumlah Terjangkau

1 Bengkalis 8 7 136/19 27

2 Dumai 7 3 0/33 0/8

3 Indragiri Hilir 20 14 198/39 75

4 Indragiri Hulu 14 14 178/16 96

5 Kampar 21 11 237/8 93

6 Kuantan Singingi

15 12 218/11 147

7 Pelalawan 12 9 106/12 51

8 Rokan Hilir 15 13 159/25 60

9 Rokan Hulu 16 14 144/6 82

10 Siak 14 10 122/9 49

11 Meranti 9 5 96/5 28

JUMLAH 163 112 1.594/241 708/8

b) Desa Punya Internet (Desa Pinter), dimaksudkan untuk menghilangkan kesenjangan informasi dan pendidikan karena dengan adanya computer yang dilengkapi akses internet, masyarakat dapat mengakses informasi apapun.

Program Desa Pinter di Provinsi Riau tersebar di 2 Kabupaten, 3 Kecamatan, 3 Desa, dengan rincian :

Tabel.2.12. Program Desa Pinter di Provinsi Riau No

.

Kabupaten/Kota Kecamatan Desa 1 Indragiri Hilir Kemuning Keritang 2 Kampar Bangkinang

Barat

Siabu

3 Kampar Kampar Sungai

Tonang

c) Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)

Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) merupakan penyediaan akses internet yang sehat, murah dan aman di Ibukota Kecamatan KPU/USO.

PLIK di Provinsi Riau tersebar di 12 Kabupaten/Kota di 143 desa, dengan perincian sebagai berikut :


(30)

Tabel. 2.13. Program PLIK di Provinsi Riau

No. Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah Terjangk

au

Jumlah Terjangka u

1 Bengkalis 8 8 136/19 12

2 Dumai 7 6 0/33 0/5

3 Indragiri Hilir 20 11 198/39 20

4 Indragiri Hulu 14 14 178/16 14

5 Kampar 21 20 237/8 20

6 Kuantan Singingi

15 13 218/11 12

7 Pelalawan 12 4 106/12 12

8 Rokan Hilir 15 9 159/25 13

9 Rokan Hulu 16 6 144/6 16

10 Siak 14 11 122/9 12

11 Meranti 9 4 96/5 7

12 Pekanbaru 12 08 0/58 0/7

JUMLAH 163 98 1.594/

241

131/12

Selain Pusat layanan internet tersebut, Kementerian Kominfo RI juga menyediakan jasa akses internet yang diperuntukan bagi pelaku usaha industri kecil dan menengah yaitu berupa Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Sentra Produktif. PLIK ini ditempatkan pada kawasan yang menjadi pusat usaha mikro, kecil dan menengah dengan membantu meneydiakan layanan informasi bagi pengembangan usaha.

Tabel 2.14. Program PLIK Sentra Produktif di Provinsi Riau

No. Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah Terjangk

au

Jumlah Terjangka u

1 Bengkalis 8 4 136/19 4


(31)

3 Indragiri Hilir 20 2 198/39 2

4 Indragiri Hulu 14 4 178/16 4

5 Kampar 21 3 237/8 3

6 Kuantan Singingi

15 5 218/11 5

7 Pelalawan 12 2 106/12 2

8 Rokan Hilir 15 4 159/25 2

9 Rokan Hulu 16 2 144/6 2

1

0 Siak 14 5 122/9 5

1 1

Meranti 9 2 96/5 2

1 2

Pekanbaru 12 5 0/58 0/6

JUMLAH 163 39 1.594/

241 33/7

d) Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK)

MPLIK merupakan Pusat Layanan Internet Kecamatan yang bersifat bergerak untuk akses internet yang sehat, aman, cepat dan murah.

Tujuannya adalah untuk melayani daerah-daerah kecamatan yang belum terjangkau akses informasi dan internet. Jumlah MPLIK yang diserahkan ke Provinsi Riau sebanyak 50 unit yang disebarkan di 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.

Tabel.2.15. Program Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK)

No

. Kabupaten/Kota Jumlah Unit

1 Bengkalis 4

2 Indragiri Hilir 4

3 Indragiri Hulu 4

4 Kampar 4

5 Dumai 4

6 Pekanbaru 7

7 Kuantan Singingi 4

8 Pelalawan 4

9 Rokan Hilir 3

10 Rokan Hulu 4

11 Siak 4

12 Meranti 2

13 Provinsi Riau 2


(32)

e) Desa Informasi

Program Desa Informasi selain bertujuan untuk menepiskan kesenjangan informasi antara desa dan kota juga untuk membuka wawasan dan pemahaman sekaligus menyosialisasikan pembangunan infrastruktur komunikasi dan informatika kepada pemerintah daerah, camat, kelompok informasi masyarakat (KIM), tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pelajar dan masyarakat lainnya. Program Desa Informasi di Provinsi Riau tersebar di 4 Kabupaten, 8 Kecamatan, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.16. Program Desa Informasi di Provinsi Riau No

.

Kabupaten/Kota Kecamatan 1 Bengkalis 1. Bantan

2. Rupat 2 Indragiri Hilir 1. Tembilahan

2. Tembilahan Hulu 3 Pelalawan 1. Bandar Sekijang

2. Pangkalan Kerinci 4 Rokan Hilir 1. Bangko

2. Bangko Pusako

f) Layanan akses informasi lainnya adalah layanan Telekomunikasi dan Informatika di Pulau Terluar dan perbatasan (Telinfo tuntas) . Layanan ini merupakan sarana dan prasarana telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya jasa akses telekomunikasi dan informatika di daerah perbatasan dan/atau pulau terluar berupa jasa layanan sambungan telefon selular. Penetapan titik lokasi layanan Telinfo-Tuntas wajib berkoordinasi dengan pemerintah propinsi/ kabupaten/


(33)

kota/ BNPP/ intitusi terkait yang bertanggung jawab terhadap keamanan daerah perbatasan dan pulau terluar (TNI AD/ TNI AL). Tabel 2.17. Telinfo Tuntas (BTS) Provinsi Riau

No .

Kabupaten/Kota Jumlah Lokasi Per Kecamatan

Jumlah Desa

1 Indragiri Hilir 2 3

2 Rokan Hilir 3 4


(34)

Tabel 2.18. PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PROVINSI RIAU (2009 - 2013)

N

O INDIKATOR

TARG

ET TARGET TARGET TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE- RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE - INDIKAT

OR SPM IKK LAINNYA

2009 2010 2011 2012 2013 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Nilai e-government 2 2 2,1 2,1 2,2 2 2 2,16 0 2,13 100% 100% 103% 0% 97%

Pemerintah Provinsi Riau

Jumlah SKPD yang

online 0 8 10 7 13 0 8 10 7 13 0% 100% 100% 100% 100%

Jumlah bandwidth

akses 0 6 8 20 40 0 6 8 20 40 0% 100% 100% 100% 100%

internet bagi SKPD Pemprov

Riau

Jumlah aplikasi

berbasis 0 1 1 0 3 0 1 1 0 3 0% 100% 100% 0% 100%

web yang dikembangkan


(35)

Jumlah aparatur yang 124 115 340 545 862 124 115 340 545 862 100% 100% 100% 100% 100% mengikuti pelatihan

TIK

Jumlah

website/aplikasi aktif yang menggunakan

sub domain riau.go.id 0 0 25 35 45 0 0 31 43 56 0% 0% 124% 123% 124%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Jumlah

website/aplikasi aktif yang menggunakan

hosting riau.go.id 0 0 0 25 35 0 0 0 28 43 0% 0% 0% 112% 123%

2. Nilai Keterbukaan Informasi 0 0 0 0 30 0 0 0 0 32,27 0% 0% 0% 0% 108%

Provinsi Riau

Jumlah pengunjung yang

memanfaatkan internet


(36)

gratis yang disediakan

Diskominfo (Media center

dan MPLIK) 0 5.000 10.000 15.000

20.00

0 0 5.705 16.194 15.742

20.32

9 0% 114% 162% 105% 102%

Jumlah keterisian data 11.0 00 15.0 00 19.00 0 29.00 0 39.00 0 13.13 2 16.7 47 19.2 35 30.2 07 40.74

3 119% 112% 101% 104% 104% SDDKD/SDDKN Jumlah pengunjung website 30.0 00 32.5 00 36.50 0 66.75 0 167.0 00 33.56 1 35.1 65 37.9 09 83.3 19 173.0

45 112% 108% 104% 125% 104% yang dikelola

Diskominfo

dan PDE Provinsi Riau

Persentase sengketa 0 0 0 0 100 0 0 0 0 100 0% 0% 0% 0% 100%

informasi yang terselesaikan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Peringkat Media


(37)

jumlah publikasi

lewat 0 5 8 15 22 0 5 8 15 16 0% 100% 100% 100% 73%

media massa

jumlah instansi yang

sudah 0 0 0 1 4 0 0 0 1 4 0% 0% 0% 100% 100%

membentuk PPID

jumlah aparatur yang

telah 220 240 435 120 377 220 240 435 120 377 100% 100% 100% 100% 100%

mengikuti pelatihan sesuai

bidangnya

Keterangan :

Indikator Nilai e-government Provinsi Riau adalah nilai yang diperoleh berdasarkan pemeringkatan e-government yang dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo RI sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada Lembaga Pemerintah yang telah memanfaatkan TIK secara terintegrasi dalam memberikan layanan publik. Kategori yang dinilai adalah aspek kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi dan perencanaan.

Indikator Nilai Keterbukaan Informasi adalah Nilai yang diperoleh berdasarkan pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik terhadap ketaatan implementasi seluruh kewajiban Badan Publik dalam memberikan akses informasi publik kepada masyarakat seperti yang diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Penilaian ini dilakukan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) dengan aspek yang dinilai kelengkapanr egulasi tentang Keterbukaan Informasi Publik, kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan informasi dan kelengkapan proses pelayanan informasi publik.


(38)

(39)

2.4. Analisis tingkat kinerja pelayanan Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau

Capaian target kinerja pelayanan pada Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau selama kurun waktu 5 tahun berdasarkan Tabel 2.18.

1). Indikator nilai e-government Provinsi Riau

Dibanding dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan (dari 2,16 menjadi 2,13) dan jika dilihat capaian target pada tahun 2013 tidak mencapai 100 % ( 97 %) dengan nilai 2,13 ( kategori KURANG). Rendahnya nilai tersebut disebabkan :

a) Aspek kebijakan

- Belum jelasnya proses kebijakan TIK

- Belum jelasnya visi, misi dan strategi penerapan TIK dalam bentuk keputusan tertulis dan jelas

- Belum jelasnya regulasi bekaitan dengan kebijakan TIK termasuk dengan prioritas pengembangan dalam kebijakan TIK

b) Aspek Infrastruktur

- Belum adanya data center yang cukup termasuk sarana pendukungnya

- Belum adanya disaster recovery

- Belum adanya pemeliharaan yang menyeluruh

- Beluma danya inventarisasi peralatan TIK yang menyeluruh - Belum adanya jaringan koneksi yang menghubungkan seluruh

SKPD

c) Aspek Aplikasi

- Belum ada inventarisasi aplikasi yang terdokumentasikan

- Belum ada dokumentasi aplikasi TIK yang diterapkan

- Belum ada pengembangan interoperabilitas aplikasi

- Belum ada aplikasi yang diakses secara jaringan yang terkoneksi satu sama lain

d) Aspek Perencanaan

- Belum ada fungsi yang melakukan perencanaan penerapan

TIK dalam Unit yang khusus

- Belum ada dokumentasi perencanaan TIK yang menyeluruh


(40)

Indikator ini karena baru digunakan tahun 2013 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena Provinsi Riau baru membentuk Komisi Informasi Provinsi pada Tahun 2012. Dari segi target sudah melampaui target (target 30, realisasi 32,27). Dibanding nilai rata-rata keterbukaan informasi badan publik kategori badan publik provinsi (42,72) nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau masih lebih kecil sehingga masih perlu ditingkatkan.

2.5. Capaian Kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi

Riau Tahun 2009 – 2013.

1. Pembentukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) tahun 2010

2. Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi Provinsi Riau Tahun 2011

3. Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Riau Tahun 2012

4. SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau yang terlayani jaringan komunikasi data sebanyak 38 SKPD

5. Website yang dikelola dinas Kominfo Dan Pde Provinsi Riau sebanyak 4 website (riau.go.id, diskominfo-pde.riau.go.id, mediacenter.riau.go.id, komisiinformasi. riau.go.id)

6. Pelayanan hosting riau.go.id 43 SKPD Pemprov Riau 7. Aplikasi yang dibangun dan dikembangkan 5 aplikasi.

8. Pembuatan e-mail riau.go.id pejabat esselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau

9. Penyimpanan data secara online (drive.riau.go.id)

10. Media center Provinsi Riau menduduki peringkat terbaik ke-2 se Indonesia tahun 2013

11. Pengisian data SDDKN Provinsi Riau menduduki peringkat 1 se Indonesia tahun 2013

12. Persentase pengaduan perselisihan masalah informasi publik dapat terselesaikan 100 % tahun 2013


(41)

13. Pelayanan publik Pemerintah Provinsi Riau memperoleh peringkat X se Indonesia sebagai badan publik dalam keterbukaan informasi publik (tahun 2013)

14. Penyediaan Bilik Media Center Di Perpustakaan Suman HS (Tahun 2010) Di Lantai I Dinas Kominfo Dan Pde Provinsi Riau (Tahun 2012) 15. Penyelenggara Pekan Informasi Nasional Tahun 2010

16. Pelayanan MPLIK (Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan) sebanyak 50 unit tersebar di seluruh Kabupaten / Kota

17. Pengembangan SDM (guru dan masyarakat) pemanfaatan TIK sebanyak 1.080 orang (tahun 2012-2013)


(42)

Tabel 2.19. ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI RIAU

NO URAIAN

Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan AnggaranTahun ke- PertumbuhanRata-rata

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi

1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRA SI 1.282.098 .050 1.321.028 .650 1.496.362 .750 1.995.551 .550 2.102.780. 000 1.126.531 .049 1.125.069 .723 1.353.909 .637 1.253.874 .252 1.656.786. 708 87,8 7% 85,17 % 90,4 8% 62,8 3% 78,7 9% 164.136. 390 106.051. 132 PERKANTOR AN 2 PROGRAM PENINGKATA N SARANA DAN 250.402.0 00 294.740.0 00 272.390.0 00 445.574.6 75 504.500.00 0 192.945.5 50 252.223.3 00 258.848.5 00 426.152.8 00 443.713.49 3 77,0 5% 85,57 % 95,0 3% 95,6 4% 87,9 5% 50.819.6 00 50.153.5 89 PRASARANA APARATUR

3 PROGRAM PENINGKATA N DISIPLIN 81.600.00 0 - 33.500.00 0 75.000.000 81.024.00 0 - 28.594.00 0 - 63.300.000 99,2 9% 85,3 6% 84,4 0% (1.320.0 00) (3.544.8 00) APARATUR

4 PROGRAM PENINGKATA N KAPASITAS 157.300.0 00 90.800.00 0 230.000.0 00 253.400.0 00 192.800.00 0 137.850.0 00 78.560.00 0 208.963.5 00 217.947.9 00 178.457.10 0 87,6 4% 86,52 % 90,8 5% 86,0 1% 92,5 6% 7.100.00 0 8.121.42 0 SUMBER DAYA APARATUR

5 PROGRAM PENINGKATA N 127.600.0 00 57.500.00 0 101.036.0 00 564.282.3 25 407.000.00 0 117.450.0 00 57.500.00 0 100.503.9 00 523.969.2 25 352.301.02 5 92,0 5% 100,0 0% 99,4 7% 92,8 6% 86,5 6% 55.880.0 00 46.970.2 05 PENGEMBAN GAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

6 PROGRAM PENGEMBAN GAN 2.289.455 .000 1.819.521 .500 2.125.000 .000 1.514.129 .100 4.522.727. 100 2.101.642 .440 1.509.111 .500 2.011.525 .135 1.377.084 .750 4.110.622. 174 91,8 0% 82,94 % 94,6 6% 90,9 5% 90,8 9% 446.654. 420 401.795. 947


(43)

KOMUNIKASI , INFORMASI DAN MEDIA MASSA 7 PROGRAM FASILITASI PENINGKATA N 653.800.0 00 1.102.792 .700 600.000.0 00 495.155.8 50 943.123.40 0 593.606.0 00 858.548.0 50 555.063.2 95 455.474.5 50 875.785.94 0 90,7

9% 77,85% 92,51% 91,99% 92,86% 57.864.6 80 56.435.9 88 SDM BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMASI 8 PROGRAM KERJASAMA INFORMASI DAN 2.203.951 .800 4.565.713 .500 2.346.464 .000 2.003.382 .400 1.720.676. 600 1.938.592 .400 4.204.238 .810 2.159.231 .840 1.822.487 .428 1.558.221. 900 87,9

6% 92,08% 92,02% 90,97% 90,56% (96.655. 040) (76.074. 100) MASS MEDIA 9 PROGRAM PENGEMBAN GAN DATA DAN 350.000.0 00 - 400.000.0 00 562.919.0 00 1.845.371. 225 217.447.5 00 387.230.9 50 535.386.4 00 1.529.704. 340 62,1

3% 96,81% 95,11% 82,89% 299.074. 245 262.451. 368 STATISTIK 10 PROGRAM PENGKAJIAN DAN - 172.081.0 00 167.959.4 00 97,6 0% PENGEMBAN GAN SISTEM INFORMASI

TOTAL PER TAHUN 7.396.206 .850 9.252.096 .350 7.604.752 .750 8.006.475 .900 12.313.978 .325 6.507.088 .939 8.085.251 .383 7.063.870 .757 6.780.336 .705 10.768.892 .680 87,9 8% 87,39 % 92,8 9% 84,6 9% 87,4 5% 983.554. 295 852.360. 748 TOTAL SELAMA 5

TAHUN (2009


(44)

2.6. Analisis Pengelolaan pendanaan pelayanan Dinas Kominfo Provinsi Riau

Dari Tabel 2.19, Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau setiap tahunnya memiliki Program yang sama, kecuali untuk tahun 2012 ditambah Program Pengkajian dan Pengembangan Sistem Informasi dengan Kegiatan Analisis Pemberdayaan Sistem Informasi pada SKPD Pemerintah Provinsi Riau yang bertujuan untuk memberikan gambaran sekaligus rekomendasi pengembangan sistem informasi terkait kebutuhan aplikasi dan infrastruktur, standarisasi aplikasi dan integrasinya di SKPD Pemerintah Provinsi Riau.

Berdasarkan grafik di atas, Rasio realisasi anggaran dan anggaran yang paling baik yaitu pada tahun 2011 sebesar 92,89 % dengan serapan dana untuk semua program diatas 90 %. Program dengan serapan anggaran tertinggi adalah Program rutin SKPD yaitu Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan (99,47 %) dan Program sesuai tupoksi Dinas dengan rasio yang tertinggi adalah Program Pengembangan Data dan Statistik (96,81 %), sedangkan Program


(45)

dengan rasio terendah pada tahun 2011 yaitu Program Peningkatan Disiplin Aparatur (85,36 %).

Rasio antara realisasi penyerapan anggaran dan anggaran kurang baik yaitu pada tahun 2012 sebesar 84,69 %. Pada tahun 2012 ini terdapat serapan anggaran yang rendah yaitu pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (62,83 %), rendahnya serapan ini terdapat kegiatan yang tidak dilaksanakan, yaitu anggaran untuk biaya sewa jaringan VPN IP untuk akses antara Pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota yang tidak direalisasikan karena berdasarkan monitoring dan evaluasi pemanfaatannya kurang optimal, sehingga pembangunan jaringan difokuskan ke SKPD Pemerintah Provinsi Riau.

Secara umum terjadi rasio yang cukup signifikan antara perencanaan anggaran belanja dengan realisasi anggaran belanja pada Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau pada tahun 2009 – 2013 (87,96 %). Jika dilihat dari rasio tersebut, kemungkinan terjadi kelemahan dalam perencanaan anggaran, sehingga perkiraan dalam belanjanya kurang tepat atau terdapat program dan kegiatan yang tidak dilaksanakan padahal sudah direncanakan dalam anggaran yang sebenarnya sisa dari penghematan tersebut dapat disalurkan ke pos-pos belanja yang masih kurang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan dan pengelolaan pendanaan pelayanan Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau :

1. Kejelasan sasaran anggaran

2. Ketepatan waktu pengesahan APBD dan APBDP 3. Terbatasnya SDM yang berkualitas


(46)

2.7. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau.

Tabel 2.20. Komparasi Capaian Sasaran Dinas Komunikasi Informatika dan PDE

Provinsi Riau terhadap Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kota dan

Renstra Kementerian Komunikasi dan Informatika RI

No. Indikator

Kinerja CapaianSasaran Renstra SKPD Provinsi Sasaran pada Renstra SKPD Kabupaten /Kota Sasaran pada Renstra Kementeri an Kominfo RI Keterangan

1 Nilai e-government Provinsi Riau

2,13 1,73 2,98 Nilai e-gov

Kab/Kota merupakan nilai rata-rata dari Kab/Kota se Provinsi Riau penilaian tahun 2012 (tahun 2013 tidak diadakan) 2 Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau

32,27 - 69,42 Belum

dilaksanakan penilaian KIP

di Kabupaten/Kot

a

Tabel 2.21. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Riau

No. Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Arahan Lokasi Pengemban gan


(47)

Periode Perencanaan Berkenaan Kebutuhan Pelayanan Dinas Kominfo Pelayanan Dinas Kominfo 1 Jaringan prasarana telekomunik asi - - -

-Tabel 2.22. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Riau

No. Rencana

Pola Ruang RuangPola

Saat ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan Dinas Kominfo Arahan Lokasi Pengemban gan Pelayanan Dinas Kominfo - - - -- - - -- - - -- - -

-Tabel 2.23. Hasil Analisis Terhadap Dokumen KLHS Provinsi Riau

No. Aspek kajian RingkasanKLHS terhadapImplikasi

pelayanan SKPD Catatan bagi perumusan program dan kegiatan SKPD

1 Kapasitas daya

dukung dan daya tampung lingkungan

hidup untuk pembangunan

- -

-2 Perkiraan mengenai

dampak dan risiko


(48)

-3 Kinerja layanan/jasa

ekosistem - -

-4 Tingkat kerentanan

dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan

iklim

- -

-5 Tingkat ketahanan dan

potensi keanekaragaman

hayati

- -

-2.7.1. T

A N T A N G A N

1. Persaingan Global

2. SKPD yang menangani komunikasi dan Informatika di Kabupaten/Kota tidak mempunyai nomenklatur yang sama 3. Belum optimalnya penyelenggaraan e-government

4. Adanya kesenjangan digital (tidak meratanya) sarana komunikasi dan informatika di daerah pedesaan dan perbatasan

5. Kurangnya komitmen Pimpinan SKPD Provinsi Riau dan SKPD Kabupaten/Kota terhadap integrasi data, pertukaran data dan keterisian data

6. Content digital yang kurang mendidik, sesat dan atau merusak moral dan tatanan sosial masyarakat


(49)

7. Rendahnya pengetahuan masyarakat akan hak dan kewajiban tentang penyiaran dan keterbukaan informasi

8. Tingginya sengketa informasi yang terjadi

9. Ketidaksiapan badan publik dalam menghadapi permintaan informasi

10. Terjadinya perubahan regulasi tentang perangkat lunak dan perangkat keras terhadap platform produk TI

11. Masih banyaknya penyelenggara Pos dan Telekomunikasi serta pengguna alat/perangkat pos dan telekomunikasi yang tidak memiliki izin

12. Keterbatasan anggaran

13. Masih Rendahnya Ketersediaan Sumber Daya Manusia Yang Handal Dan Profesional Khususnya Yang Menguasai Bidang It (Analis, Aplikasi, Database, Pemograman Dan Jaringan)

14. Inkonsistensi Penempatan Aparatur Dengan Kompetensi Yang Dimiliki

2.7.2. P

e l u a n g

1. Kemajuan teknologi informasi

2. Keinginan masyarakat memperoleh informasi

3. Adanya dukungan dari Pemerintah Pusat (khususnya Kemendagri, Kemkominfo dan Kemsesneg RI)

4. Adanya partisipasi dan kemitraan komunikasi sosial antar Provinsi, Kabupaten/Kota, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi dan masyarakat (komunikasi)

5. Tingginya harapan masyarakat terhadap penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi

6. Media massa yang sangat berkembang baik milik pemerintah maupun swasta


(50)

7. Peran strategis Komisi Informasi dalam mengawal reformasi birokrasi agar pelayanan publik menjadi lebih baik

8. Edukasi Internet sehat dan aman yang cerdas, kreatif dan produktif

9. Akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan negara


(1)

dengan rasio terendah pada tahun 2011 yaitu Program Peningkatan Disiplin Aparatur (85,36 %).

Rasio antara realisasi penyerapan anggaran dan anggaran kurang baik yaitu pada tahun 2012 sebesar 84,69 %. Pada tahun 2012 ini terdapat serapan anggaran yang rendah yaitu pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (62,83 %), rendahnya serapan ini terdapat kegiatan yang tidak dilaksanakan, yaitu anggaran untuk biaya sewa jaringan VPN IP untuk akses antara Pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota yang tidak direalisasikan karena berdasarkan monitoring dan evaluasi pemanfaatannya kurang optimal, sehingga pembangunan jaringan difokuskan ke SKPD Pemerintah Provinsi Riau.

Secara umum terjadi rasio yang cukup signifikan antara perencanaan anggaran belanja dengan realisasi anggaran belanja pada Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau pada tahun 2009 – 2013 (87,96 %). Jika dilihat dari rasio tersebut, kemungkinan terjadi kelemahan dalam perencanaan anggaran, sehingga perkiraan dalam belanjanya kurang tepat atau terdapat program dan kegiatan yang tidak dilaksanakan padahal sudah direncanakan dalam anggaran yang sebenarnya sisa dari penghematan tersebut dapat disalurkan ke pos-pos belanja yang masih kurang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan dan pengelolaan pendanaan pelayanan Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau :

1. Kejelasan sasaran anggaran

2. Ketepatan waktu pengesahan APBD dan APBDP 3. Terbatasnya SDM yang berkualitas


(2)

2.7. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau.

Tabel 2.20. Komparasi Capaian Sasaran Dinas Komunikasi Informatika dan PDE

Provinsi Riau terhadap Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kota dan

Renstra Kementerian Komunikasi dan Informatika RI No. Indikator

Kinerja CapaianSasaran Renstra SKPD Provinsi Sasaran pada Renstra SKPD Kabupaten /Kota Sasaran pada Renstra Kementeri an Kominfo RI Keterangan

1 Nilai e-government Provinsi Riau

2,13 1,73 2,98 Nilai e-gov

Kab/Kota merupakan nilai rata-rata dari Kab/Kota se Provinsi Riau penilaian tahun 2012 (tahun 2013 tidak diadakan) 2 Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau

32,27 - 69,42 Belum

dilaksanakan penilaian KIP

di Kabupaten/Kot

a

Tabel 2.21. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Riau No. Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Arahan Lokasi Pengemban gan


(3)

Periode Perencanaan Berkenaan Kebutuhan Pelayanan Dinas Kominfo Pelayanan Dinas Kominfo 1 Jaringan prasarana telekomunik asi - - -

-Tabel 2.22. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Riau No. Rencana

Pola Ruang RuangPola Saat ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan Dinas Kominfo Arahan Lokasi Pengemban gan Pelayanan Dinas Kominfo - - - -- - - -- - - -- - -

-Tabel 2.23. Hasil Analisis Terhadap Dokumen KLHS Provinsi Riau

No. Aspek kajian RingkasanKLHS terhadapImplikasi pelayanan SKPD Catatan bagi perumusan program dan kegiatan SKPD 1 Kapasitas daya

dukung dan daya tampung lingkungan

hidup untuk pembangunan

- -

-2 Perkiraan mengenai dampak dan risiko


(4)

-3 Kinerja layanan/jasa

ekosistem - -

-4 Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi

terhadap perubahan iklim

- -

-5 Tingkat ketahanan dan potensi

keanekaragaman hayati

- -

-2.7.1. T

A N T A N G A N 1. Persaingan Global

2. SKPD yang menangani komunikasi dan Informatika di Kabupaten/Kota tidak mempunyai nomenklatur yang sama 3. Belum optimalnya penyelenggaraan e-government

4. Adanya kesenjangan digital (tidak meratanya) sarana komunikasi dan informatika di daerah pedesaan dan perbatasan

5. Kurangnya komitmen Pimpinan SKPD Provinsi Riau dan SKPD Kabupaten/Kota terhadap integrasi data, pertukaran data dan keterisian data


(5)

7. Rendahnya pengetahuan masyarakat akan hak dan kewajiban tentang penyiaran dan keterbukaan informasi

8. Tingginya sengketa informasi yang terjadi

9. Ketidaksiapan badan publik dalam menghadapi permintaan informasi

10. Terjadinya perubahan regulasi tentang perangkat lunak dan perangkat keras terhadap platform produk TI

11. Masih banyaknya penyelenggara Pos dan Telekomunikasi serta pengguna alat/perangkat pos dan telekomunikasi yang tidak memiliki izin

12. Keterbatasan anggaran

13. Masih Rendahnya Ketersediaan Sumber Daya Manusia Yang Handal Dan Profesional Khususnya Yang Menguasai Bidang It (Analis, Aplikasi, Database, Pemograman Dan Jaringan)

14. Inkonsistensi Penempatan Aparatur Dengan Kompetensi Yang Dimiliki

2.7.2. P

e l u a n g 1. Kemajuan teknologi informasi

2. Keinginan masyarakat memperoleh informasi

3. Adanya dukungan dari Pemerintah Pusat (khususnya Kemendagri, Kemkominfo dan Kemsesneg RI)

4. Adanya partisipasi dan kemitraan komunikasi sosial antar Provinsi, Kabupaten/Kota, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi dan masyarakat (komunikasi)

5. Tingginya harapan masyarakat terhadap penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi

6. Media massa yang sangat berkembang baik milik pemerintah maupun swasta


(6)

7. Peran strategis Komisi Informasi dalam mengawal reformasi birokrasi agar pelayanan publik menjadi lebih baik

8. Edukasi Internet sehat dan aman yang cerdas, kreatif dan produktif

9. Akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan negara