Persepsi Anak Tentang Program Tentang Acara TV Studi Korelasi Tentang Hubungan Persepsi Siswa Dengan Tayangan Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat
ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat
termasuk di dalamnya bidang pendidikan. Bidang pendidikan merupakan aspek
utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Secara filosofis
pendidikan merupakan proses kemanusiaan yang diperlukan untuk memberikan
kesempatan pada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia
berbudaya dan beradab. Pendidikan juga dapat menjadikan manusia memiliki
berbagai kemampuan kemanusiaan untuk menjawab berbagai tantangan dan
permasalahan kehidupan (Gaffar, 2001,:14). Pendidikan akan membentuk sebuah
budaya masyarakat tertentu. Budaya adalah dasar terbentuknya kepribadian
manusia, dari budaya dapat terbentuk identitas manusia, identitas suatu
masyarakat dan identitas bangsa. Budaya itu pula membawa seseorang memasuki
budaya global dalam dunia terbuka dewasa ini. Oleh kerena itu, pemerintah harus
menjadikan pendidikan sebagai solusi pembangunan bangsa. Indonesia baru yang
kita cita-citakan adalah suatu negara dan masyarakat yang mampu bekerjasama,
menghargai, bermoral, dan menciptakan kreasi positif untuk memajukan negara.
Pendidikan merupakan sebuah proses untuk memperbaiki kondisi bangsa.

Bagaimana
Indonesia? Sejarah

kondisi
membuktikan

pendidikan

di

bahwa sekitar 1980-an Indonesia adalah

negara di Asia yang paling banyak menghasilkan guru, bahkan banyak pendidik

Universitas Sumatera Utara

Indonesia yang dikirim ke Malaysia untuk melakukan pengajaran. Kondisi negara
juga sedang berkembang pesat, dengan kualitas sumber daya alam yang
mendukung maka bangsa kita sangat strategis untuk dijadikan referensi dalam
pendidikan. Namun kondisi krisis saat ini sangat berimplikasi bagi proses

pendidikan. Masyarakat merasa pendidikan tidak penting, hal ini dapat dilihat
dengan jumlah peserta didik yang rendah, banyaknya pengagguran usia sekolah,
dan menurunnya moralitas bangsa. Moralitas bangsa merupakan hal yang sangat
substantif dalam membangun sumber daya manusia. Salah satunya proses
pendidikan adalah pembelajaran.
Media televisi merupakan media pembelajaran tiga dimensi yang sangat
efektif untuk membantu peningkatan pengetahuan siswa (Mulyono, 1980: 10-12).
Media televisi sangat membantu siswa dalam menampilkan gambar gerak dan
benda-benda yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Perkembangan media massa, baik media massa cetak maupun media
massa elektronik juga sangat mempengaruhi moralitas bangsa. Media massa bagi
masyarakat tidak hanya berperan sebagai penyebar informasi dan perstiwa yang
terjadi, tetapi media massa juga berperan sebagai media hiburan, pendidikan, dan
sosialisasi serta propaganda (Hiebert, 1979:56). Fungsi media lainnya sebagai
sarana untuk membujuk orang agar membeli barang-barang baru, membujuk
untuk mengadopsi suatu inovasi, bahkan mengubah selera budaya seseorang
(Defluer & Rokeach, 1982). Media sangat berperan sebagai system control dan
membuat publik opini. Masyarakat menjadikan informasi dari media massa
elektronik dan media massa cetak merupakan sumber utama.


Universitas Sumatera Utara

Sejak tahun 1999, Habibie sangat mendukung bahkan memberikan
jaminan kebebasan kepada pers. Kondisi demikian merupakan kemajuan dalam
demokrasi.

Setelah

itu bermunculan banyak

media

massa

cetak

dan

elektronik baru. Hal ini ditandai pada tahun 2000 mengudara 2 stasiun televisi
baru yaitu: Metro TV dan Trans TV, serta pada tahun berikutnya disusul TV 7 dan

LATIVI.
Televisi sebagai salah satu media massa elektronik, memiliki beberapa
kelebihan dalam penyajiannya. Kelebihannya adalah televisis dapat meguasai
jarak dan ruang. Televisi dapat menjangkau massa yang banyak dan informasi
yang disampaikan sangat aktual. Televisi juga mempunyai daya tarik yaitu:
informasi atau berita yang disampaikan lebih singkat, jelas, dan sistematis,
sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi pesan dalam menangkap siaran
televisi (Kuswandi, 1996).
Perkembangan televisi begitu pesat, dengan banyaknya pilihan tayangan
di berbagai stasiun televisi maka mempengaruhi pola hidup masyarakat. Televisi
akan menimbulkan dampak positif dan negatif bagi penontonnya. Maraknya
tayangan yang bersifat kekerasan pada televisi dikhawatirkan akan menimbulkan
tindakan agresif pada anak-anak. Tayangan-tayangan yang mengandung unsur
pornografi diduga sebagai penyebab meningkatnya kasus perkosaan dan perilaku
seks bebas. Tayangan-tayangan televisi menampilkan trend-trend aktual seperti
model pakaian, model rambut, selera musik, tempat-tempat gaul, dan lainnya yang
kemudian ditiru.
Semakin maraknya stasiun televisi swasta, maka semakin banyak pula
persaingan dari stasiunstasiun televisi swasta tersebut untuk dapat menyajikan


Universitas Sumatera Utara

program acara apa yang dapat menarik perhatian penonton. Oleh karena itu
produser TV membuat satu program talk show yang diharapkan mendapatkan
persepsi yang baik dari masyarakat. Penelitian ini ingin mengetahui frekuensi
menonton dan persepsi masyarakat tentang program acara TV. Persepsi adalah
suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu proses yang berwujud
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya yang kemudian
diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, sehingga terjadilah proses
psikologis. Dari sini, individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan
sebagainya. Sedangkan program acara televisi adalah mata acara yang
ditayangkan oleh stasiun televisi ,baik harian, mingguan, tengah bulanan, bulanan,
triwulan, tengah tahun dan tahunan
Dari sini, individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan
sebagainya. Sedangkan program acara televisi adalah mata acara yang
ditayangkan oleh stasiun televisi ,baik harian, mingguan, tengah bulanan, bulanan,
triwulan, tengah tahun dan tahunan. Proses timbulnya persepsi masyarakat
terhadap program acara televisi didasari dari : (1) televisi mempunyai sifat audio
visual karena menyajikan halhal yang dapat ditangkap dengan mata (visual) dan
didengar oleh telinga (audio) ; (2) televisi sebagai media massa memiliki

kemampuan yang cukup tinggi untuk menyajikan halhal yang berkaitan satu
dengan lainnya secara runtut dan berkesinambungan pada taraf keserempakan
yang relatif sama, apalagi bila tayangan yang dihadirkan menarik, maka
kecenderungan terekam akan lebih mudah. Keadaan ini akan menimbulkan
kejadian yang cukup potensial untuk menimbulkan persepsi dan pendapat
seseorang terhadap sesuatu yang dilihat dan didengarnya (Endryanti, 2007)

Universitas Sumatera Utara

Siswa berinteraksi sosial tidak hanya dengan televisi, tetapi juga dengan
keluarga dan lingkungannya. Tayangan televisi merupakan salah satu faktor yang
perlu diperhatikan dalam perubahan perilaku remaja. Tayangan televisi dan
kebiasaan menonton acara informasi merupakan dua faktor yang saling
berhubungan untuk mempengaruhi perilaku remaja. Tayangan televisi dapat
dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Acara pendidikan, yaitu : jenis acara yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan pemirsa. Acara pendidikan di televisi dibedakan menjadi dua,
yaitu pendidikan sekolah dan luar Pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah
meliputi acara pengetahuan pelajaran sekolah (Matematika, IPA, dan yang
lainnya) dan cerdas cermat. Acara pendidikan luar sekolah meliputi acara

ceramah agama.
2. Acara Informasi, yaitu : jenis acara yang bertujuan untuk memberikan
informasi kepada pemirsa, contohnya : berita, informasi mengenai
kesehatan, informasi mengenai profil tokoh, dan film dokumenter.
3. Acara hiburan, yaitu jenis acara yang bertujuan untuk memberikan
hiburan kepada masyarakat, berupa film, sinetron, kuis, drama, komedi,
musik, dan lain-lain.
Sehubungan dengan itu maka pengetahuan penonton akan sangat berbedabeda, hal ini dapat berhubungan dengan jenis acara apa yang paling disukai dan
paling banyak ditonton. Pengetahuan seseorang dapat didukung oleh informasi
yang diterimanya melalui televisi. Penelitian ini sangat berpengaruh untuk
melakukan sebuah pengembangan program televisi. Penonton televisi harus
mengetahui manfaat

dari

tayangan - tayangannya.

Penonton televisi

Universitas Sumatera Utara


juga harus

mengetahui

pengaruh

lingkungannya

untuk

peningkatan

pengetahuan. Dewi (1992) mengatakan bahwa televisi membawa pengaruh positif
bagi aspek pengetahuan pelajar sekolah. Menurut penelitian Hapsari (1995)
menunjukkan bahwa frekuensi menonton film sangat mempengaruhi pengetahuan
siswa seperti siswa menonton film horor dapat mempengaruhi pengetahuan dan
persepsi siswa tentang kenyataan dunia supernatural disekitarnya.
Kuswandi dalam Wini (1999:11) mengatakan bahwa terdapat beberapa
efek dan dampak yang ditimbulkan oleh media massa khususnya tayangan televisi

terhadap pemirsa, sebagai berikut:
1. Dampak kognitif, yaitu kemampuan seseorang (pemirsa) untuk menyerap
dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan
pengetahuan bagi pemirsanya.
2. Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada trend aktual yang
ditayangkan televisi, contohnya model pakaian, medel rambut, gaya hidup,
dan lain-lain.
3. Dampak Perilaku, yaitu: proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang
telah ditayangkan acara televisi, kemudian deterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Televisi saat ini merupakan media massa yang “terpopuler” di kalangan
masyarakat dunia terutama masyarakat Indonesia. Hampir 90 persen penduduk di
negara-negara berkembang mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai sarana
hiburan, informasi, edukasi dan lain sebagainya. Televisi tidak membatasi diri
hanya untuk konsumsi kalangan tertentu saja namun telah menjangkau konsumen
dari semua kalangan masyarakat tak terkecuali remaja dan anak-anak. Sebuah

Universitas Sumatera Utara

survey yang dilakukan terhadap anak-anak di Amerika Serikat menemukan bahwa

setengah dari anak-anak tersebut memiliki televisi sendiri di kamar mereka. Ini
mengakibatkan sebagian besar hari mereka dihabiskan di kamar dengan menonton
acara televisi. Program televisi yang makin bervariatif menyebabkan mereka
melupakan kebutuhan akan pendidikan mereka. Televisi seakan magnet bagi
setiap orang untuk menontonnya. Orang akan mampu melupakan kegiatannya
demi menonton sebuah tayangan televisi favoritnya. Inilah salah satu dampak
buruk dari sekian dampak buruk televisi bagi masyarakat kita.
Televisi sebagai media massa yang notabenenya sebagai perangkat sosial
yang berpengaruh besar terhadap kesehatan sosial masyarakat. Kehidupan sosial
masyarakat yang semula tradisional berubah cepat menjadi modern akibat
modernisasi yang dibawa oleh televisi. Tak terbatasnya dunia komunikasi massa
melalui media massa seperti televisi mengantarkan masyarakat pada arus
perubahan peradaban yang cepat. Televisi saat ini seakan menjadi guru elektronik
yang mengatur dan mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru.
Tayangan program televisi seperti reality show, infotainment, sinetron, film
bahkan iklan sekalipun turut serta mengatur dan mengubah life style di
masyarakat. Informasi yang diberikan televisi seperti program berita tentang
politik, budaya, ekonomi maupun sosial masyarakat dari suatu negara layaknya
hanya hiburan dan permainan publik belaka. Kenyataan di dalamnya telah diubah
dengan “sesuatu” yang maya. Namun tak sedikit pula pemerhati acara televisi

yang “sehat” menemukan dampak positif dari tayangan televisi. Televisi juga bisa
dijadikan sebagai sarana edukasi dan informasi. Kita bisa mengetahui berita dari
belahan bumi manapun dengan cepat melalui televisi. Namun pada kenyataannya

Universitas Sumatera Utara

semua itu hanya kepentingan politik dan “matreisme” dari kalangan tertentu
belaka. Televisi tetap menjadi suatu kenyataan yang semu bagi kita semua. Semua
ini membuktikan kalau media televisi sudah semakin “parah” mempengaruhi kerja
otak masyarakat.
Seperti halnya teknologi komunikasi yang lain, pasti televisi juga
mempunyai dampak baik dan buruknya bagi masyarakat. Yang pertama yang akan
saya bahas adalah dampak positif dari televisi. Pastinya dari televisi kita dapat
memperoleh informasi yang cepat dan akurat. TV pun memberikan gambar
bergerak yang sangat jelas sehingga memungkinkan kita untuk melihat kejadian
yang sebenarnya yang sedang di beritakan. TV pun sangat cepat dalam
memperbarui berita. Biasanya sekarang di semua chanel televisi sudah
mempunyai news sticker sehingga jika ada berita terbaru akan muncul di situ.
Lalu siaran berita ada rutin tiga sampai empat kali. Yang ke dua manfaat TV
adalah bisa menjadi media hiburan. TV bukan hanya menyiarkan tayangan berita
saja, tapi banyak acara acara lain yang juga menghibur contohnya film, kartun dan
acara musik. Karena TV mempunyai kelebihan di gambar dan suaranya pasti
sangat membuat tertarik dan terhibur. Sekarang TV sudah di miliki oleh banyak
orang, malah TV menjadi kebutuhan dasar sebagai media hiburan yang wajib di
miliki. Media hiburan melalui TV pun di anggap murah dan efektif. Yang ke tiga
adalah TV sebagai media pembelajaran. Pembelajaran dengan cara yang
menyenangkan memudahkan kita untuk emnangkapnya, tv adalah salah satu
media yang dapat membantu memberikan pelajaran, nilai nilai yang baik, dan
norma norma yang harus diikuti, di kemas dengan sajian yang menarik pastinya
kita akan mudah menerima pelajaran pelajaran itu. Yang terakhir adalah TV bisa

Universitas Sumatera Utara

menjadi sumber motivasi kita, karena beberapa acara TV suka menayangkan
tokoh tokoh inspriratif ataupun motivator motivator terkenal yang dapat
membangun motivasi kita.
Setelah beberapa dampak positif, ternyata tv juga memiliki dampak negatif
yang dapat merusak masyarakat. Yang pertama adalah media penyebaran
pornografi. Sekarang ini segala informasi sangat mudah di akses, kebebasanya
pun sudah sangat sulit di kontrol. Tayangan TV pun juga banyak yang memiliki
unsur pornografi, misalnya saja tokoh kartun yang biasanya di senangi anak –anak
sekarang malah memakai baju yang terbuka. Lalu banyak juga adegan adegan di
film ataupun kartun yang menampilkan adegan yang tidak pantas. Yang ke dua
adalah tv dapat membuat kita lebih konsumtif. Dengan memaksimalkan gambar
bergerak dan suara yang jernih, iklan iklan di TV mampu membuat kita lebih
tergoda membeli produk mereka karena iklan mereka di kemas secara menarik.
Yang ketiga adalah perilaku malas, jika mulai kecil anak di ajarkan untuk
menonton tv pastinya sampai besar pun anak akan terbiasa menonton tv lama
lama, sehingga menunda nunda pekerjaan. Bahkan TV bisa menyebabkan obesitas
karena si penonton tidak melakukan kegiatan selain menonton TV. Yang ke empat
adalah menurunya kualitas masyarakat yang di sebabkan tontonan yang kurang
bermutu.
Acara TV di Indonesia sangatlah memperihatinkan karena setiap hari kita
di suguhkan dengan acara acara yang tidak mendidik, contohnya saja acara
lawakan yang lawakanya semakin tidak bissa terkontrol, seringkali si pelawak
mengeluarkan kata kata kasar untuk membuat lelucon, lalu sekarang di semua
chanel TV pasti memiliki joged ciri khasnya masing masing yang tidak ada

Universitas Sumatera Utara

manfaatnya, hanya untuk lelucon saja. Lalu ada juga sinetron sinetron yang
menampilkan kekerasan sehingga mudah di tiru. Sekarang acara yang mendidik
malah kurang laku dan kalah pamor dari acara joged joged yang tidak memiliki
manfaat sama sekali. Hal ini bisa menjadi pembodohan bagi masyarakat kita.
Sayangnya acara TV sekarang tidak di lihat dari dampak positif atau
negatifnya dari sebuah acara itu, tapi malah di lihat dari segi rating yang
memberikan keuntungan sepihak saja. Dari rating biasanya media tv bisa
mendapatkan iklan yang menguntungkan. Semakin banyak yang menonton, maka
semakin tinggi rating, dan semakin tinggi rating, maka semakin banyak pula yang
menawarkan kerja sama iklan.
Meskipun sekarang telah mewabahnya demam internet dimana mana,
nyatanya TV tidak tergeser. Meskipun banyak orang yang suka streamin tv, tapi
lebih enak menonton dari TV nya langsung. Acara acara tv pun semakin interaktif
dan menghibur sehingga tidak kalah dari internet. Karena tv mudah di
operasikanya maka smeua kalangan pun bisa menerima tv dengan mudah, beda
halnya dengan internet yang malah banyak orang yang belum bisa
mengoprasikanya.
Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa
yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi
berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti tampak atau
dapat

dilihat

dari

jauh.

Dalam Oxford

Learner’s

Dictionary menyebutkan, Television is system of sending and receiving pictures
and sounds over a distance by radio waves (televisi adalah sistem pengiriman dan

Universitas Sumatera Utara

penerimaan visual dan audio dalam suatu jarak tertentu melalui gelombang radio).
Secara sederhana kita dapat mendefinisikan televisi sebagai media massa yang
menampilkan siaran berupa gambar dan suara dari jarak jauh.
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana komunikasi massa.
Komunikasi massa sendiri mempunyai definisi sederhana seperti yang
dikemukakan Bittner (1980: 10) “Mass communication is message communicated
trough a mass medium to a large of people” (komunikasi massa adalah pesan
yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Ini
berarti antara televisi dan komunikasi massa yang menyangkut khalayak banyak
sangat berkaitan satu sama lain.
Secara langsung maupun tidak langsung televisi pasti memberikan
pengaruh besar terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Massa dalam hal ini
adalah masyarakat merupakan pihak yang berperan sebagai komunikan sedangkan
para insan pertelevisian berperan sebagai komunikator yang memberikan pesan
berupa informasi, hiburan, edukasi maupun pesan-pesan lainnya. Pesan yang
disampaikan melalui televisi akan sampai ke khalayak dengan cepat tetapi tidak
demikian dengan umpan balik atau feedback dari masyarakat akan sampai ke
televisi dengan tidak segera. Proses penghantaran pesan antara konunikator dan
komunikan inilah yang kita sebut sebagai arus informasi. Agar pesan bisa diterima
baik oleh komunikan dalam kasus ini yaitu masyarakat, maka diperlukan
pengendalian arus informasi. Sejauh ini yang kita tangkap dari komuikasi massa
televisi, televisi lebih dominan dalam situasi komunikasinya. Televisi cenderung
persuasif dengan segala program tayangan yang makin bervariatif. Ini tidak
mengherankan karena televisi menjalankan perannya sebagai komunikator.

Universitas Sumatera Utara

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa feedback masyarakat sebagai
komunikan juga penting bagi perkembangan informasi dan pemaketan program
televisi itu sendiri. Ini terbukti dengan maraknya saluran interaktif dalam acaraacara televisi seperti talk show ataupun program kuis. Ini menandakan antara
televisi dan masyarakat ada suatu benang merah di mana antar-keduanya. Dalam
psikologi komunikasi, hal tersebut merupakan efek psikologi pada peristiwa
komunikasi massa. Menurut Cassata dan Asate (1979: 12), bila arus komunikasi
hanya dikendalikan oleh komunikator, situasi akan menunjang persuasi yang
efektif. Sebaliknya bila khalayak dapat mengatur arus informasi, situasi
komunikasi akan mendorong belajar yang efektif.
Kembali pada persoalan televisi sebagai media massa, televisi tentunya
mempunyai beragam trik untuk mempengaruhi masyarakat termasuk dengan cara
merekayasa kenyataan dan inilah yang mengancam kesehatan sosial dalam
masyarakat. Pakar media asal Perancis, Jean Baudrillard, mengungkapkan bahwa
media massa terutama televisi merupakan perangkat untuk mengacaukan hakikat
dan kenyataan beragam persoalan. Selanjutnya ia mengungkapkan, apa yang kita
anggap sebagai realitas, sejatinya adalah pandangan media terhadap isu tersebut.
Realitas yang terwujud dalam audio dan visual televisi merupakan simbol realitas
dan telah menggantikan realitas itu sendiri. Baudrillard juga mengatakan batasan
antara realitas dan hiburan yang tervisualisasi di televisi telah kabur. Artinya,
kenyataan yang sebenarnya terjadi di lapangan, dalam televisi hanya ternilai
sebagai hiburan semata. Sebagai contoh. kehidupan politik yang terbilang vital
bagi suatu Negara, berubah menjadi lelucon menarik di televisi. Ini bisa
dimaklumi sebagai trik media televisi untuk mempengaruhi masyarakat agar

Universitas Sumatera Utara

selalu update mengenai perkembangan politik Negara, tetapi di lain pihak,
pemangakasan kenyataan yang sebenarnya telah membodohkan masyarakat itu
sendiri. Masyarakat bisa saja berkomentar sesuai apa yang ditayangkan di televisi,
tetapi mereka bisa saja salah berkomentar karena hal sebenarnya telah
terkontaminasi dengan kepentingan money oriented pemilik acara. Inilah yang
membuat masyarakat telah “dibodohi”.
Media massa sejatinya merupakan sarana yang efektif untuk menyebarkan
informasi kepada khalayak banyak, terutama televisi. Televisi saat ini sudah
menjadi tuhan kedua bagi sebagian besar masyarakat yang mengkonsumsinya.
Makin tertarik mereka terhadap tayangan televisi, makin menggila pula televisi
dalam menyiarkan program-program unggulannya. Bahkan pemilik acara rela
mengesampingkan kode etik penyiaran demi meraup keuntungan rupiah semata.
UU no. 32 tahun 2002 tentang penyiaran dan Pedoman Prilaku Penyiaran dan
Standar Program Siaran dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang merupakan
turunan dari UU tersebut tidak lagi menjadi landasan dasar dalam pembuatan
program televisi. Bahkan ATVSI selaku lembaga yang menaungi pertelevisian di
Indonesi telah mendirikan lembaga tandingan KPI yaitu KPPPT (Komisi
Penegakkan Pedoman Perilaku Televisi) untuk ikut serta menertibkan tayangan
televisi. Namun kenyataan di lapangan berbicara lain. Masyarakat sebagai
konsumen acara televisi tetap mendapatkan suguhan yang tidak semestinya dari
program televisi. Hal ini bisa dimaklumi karena sanksi hukum atas pelanggaran
kode etik tersebut di atas tidak tegas bahkan hanya dianggap sebagai orangorangan sawah semata.

Universitas Sumatera Utara

Televisi sebagai media massa dalam komunikasi massa tidak terlepas dari
dampak yang terjadi di masyarakat. Pengaruh-pengaruh televisi bisa berarti
sebagai efek komunikasi massa. Donald K. Robert (Schramm dan Roberts: 1977)
menyatakan bahwa efek ini hanyalah perubahan perilaku masyarakat setelah
merekam pesan media massa. Berarti fokusnya pada pesan yang dibawa media.
Beda halnya dengan McLuhan yang berpendapat bahwa efek yang timbul adalah
medianya itu sendiri. “The medium is the message”. Media massa sendiri adalah
pesan jadi yang mempengaruhi kita bukanlah pesan yang disampaikan media
melainkan medianya itu sendiri.
Namun tetap saja bahwa kehadiran media massa baik itu fisisnya maupun
isinya membawa pengaruh atau efek bagi masyarakat. Efek-efek tersebut
disebutkan oleh Steven H. Chaffee dalam lima poin yaitu efek ekonomis, efek
sosial, efek pada penjadwalan kegiatan, efek pada penyaluran/penghilangan
perasaan tertentu dan efek perasaan orang terhadap media. Berdasarkan teori uses
and gratification, perbedaan motif dalam konsumsi media massa juga
menyebabkan kita bereaksi pada media massa secara berbeda pula. Teori ini
setidaknya menjelaskan bahwa masyarakat kebanyakan menggunakan media
massa sebagai pemuas kebutuhan. Karena sifatnya hanya memenuhi keinginan
nafsu tanpa disertai pemikiran yang mendalam, pengaruh-pengaruh mediapun
mudah masuk ke dalam pikiran masyarakat.
Seperti yang penulis ungkapkan pada sebelumnya, televisi baik bila
berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, budaya dan pendidikan. Namun
televisi menjadi sesuatu yang kontroversial ketika dihadapkan pada kepentingan
bisnis yang berpengaruh buruk bagi masyarakat. Acara atau program yang

Universitas Sumatera Utara

ditayangkan televisi punya pengaruh baik dan tidak baik bagi pemirsa. Berbagai
persepsi dan perspektif akan muncul pada diri masyarakat setelah menonton
sebuah acara televisi. Banyak riset yang dilakukan di banyak negara menemukan
pengaruh buruk televisi terhadap kesehatan sosial masyarakat. Indonesia sebagai
negara yang berkembang, mempunyai arus komunikasi yang seakan tak terbatas
keluar masuk ke dan dari masyarakat. Pengaruh negara-negara maju seperti Eropa
dan Amerika juga turut serta di dalamnya. Informasi dan komunikasi tersebut
sampai ke masyarakat melalui televisi. Tayangan televisi pun semakin berani
dengan hadir 24 jam non stop. Dapat dipastikan apa yang telah dibawa oleh pesan
televisi baik yang positif maupun negatif terserap lebih dari setengahnya oleh
masyarakat.
Trans 7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi
informasi dan liburan, menghiasi layar kaca diruang keluarga Indonesia.Berawal
dari kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia
(KKG) pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS7 lahir sebagai sebuah stasiun
swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman,
kehangatan penuh hiburan serta kepribadian yang aktif. TRANS7 yang semula
bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian
Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Pada 22 Maret 2000,
keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT.
Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan kerjasama strategis antara Para Group
dan KKG, TV7 melakukan re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai
TRANS7 dan menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya TRANS7. Di
bawah naungan PT Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para

Universitas Sumatera Utara

Group, TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan programprogram in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.
Tayangan Hitam Putih memiliki fungsi komunikasi massa. Fungsi dari
komunikasi massa itu sendiri seperti dikemukakan oleh Effendy (2011:31) yakni
untuk menyiarkan informasi (to inform) yakni dimana setiap penayangannya
narasumber yang dihadirkan memberikan informasi tentang tema atau masalah
yang diperbincangkan, untuk mendidik (to educate) yakni disetiap penayangannya
ada pesan yang bisa diambil dan dipilah dari beberapa narasumber yang diundang,
dan untuk menghibur (to entertain) yakni narasumber atau bintang tamu yang
dihadirkan selalu up to date dengan isu yang terjadi di Indonesia
Trans 7 mempunyai keunggulan atau karakter tersendiri dibandingkan
stasiuntv swasta lainnya. Salah satunya adalah tidak menayangkan sinetron
maupun liveshow atau karakter tersendiri dibandingkan stasiun tv swasta lainnya.
Salah satunya adalah tidak menayangkan sinetron maupun live show band-band
disaat hampirsemua channel menyiarkan acara – acara tersebut. Terbukti bahwa
kualitas lebih diandalkan daripada perburuan ratin. Memperbanyak segmen acara
yang bernilai edukasi dan ilmu pengetahuan, seperti On the spot, Laptop si Unyil,
aku ingin tahu, asal usul . Memaparkan kekayaan alam negeri ini melalui acara
Jejak Petualang & si Bolang. Memaparkan kekayaan khazanah budaya bangsa
dari acara Redaksi Pagi Jalan – Jalan, ditayangkan setiap Sabtu dan Minggu pagi.
Pada saat prime time dimana pada saat itu masyarakat banyak yang menonton TV,
Trans 7 menawarkan acara hiburan yang menarik seperti Opera Van Java.
Mengulas potret kehidupan masyarakat Indonesia yang beraneka ragam dalam
acara Kacamata, Ogah ngeyel,Orang Pinggiran & Komunitas unik dan lebih

Universitas Sumatera Utara

banyak menyiarkan produk acara lokalbermutu daripada film - film impor yang
tidak sesuai dengan kepribadian orang Indonesia
Hitam Putih adalah sebuah acara gelar wicara yang ditayangkan Trans7.
Acara ini dibawakan oleh mentalist Indonesia, Deddy Corbuzier. Setiap acaranya
menyampaikan tema-tema inspiratif yang dibawakan secara santai. Bintang tamu
seringkali dibuat tidak berdaya ketika diberi pertanyaan-pertanyaan Deddy
Corbuzier yang kritis. Pada tahun-tahun awal, Deddy Corbuzier seringkali
menyelipkan aksi-aksi sulapnya yang khas pada salah satu segment di acara ini.
Namun belakangan Hitam Putih lebih fokus pada tema dan pemikiran terhadap
fenomena yang diangkat dalam episode kali itu. Sifat Deddy yang spontan dan apa
adanya seringkali mengundang gelak tawa dan menjadikan acara ini menarik.
Hitam Putih adalah sebuah acara gelar wicara yang ditayangkan Trans7.
Acara ini dibawakan oleh mentalist Indonesia, Deddy Corbuzier. Setiap acaranya
menyampaikan tema-tema inspiratif yang dibawakan secara santai. Bintang tamu
seringkali dibuat tidak berdaya ketika diberi pertanyaan-pertanyaan Deddy
Corbuzier yang kritis. Pada tahun-tahun awal, Deddy Corbuzier seringkali
menyelipkan aksi-aksi sulapnya yang khas pada salah satu segment di acara ini.
Namun belakangan Hitam Putih lebih fokus pada tema dan pemikiran terhadap
fenomena yang diangkat dalam episode kali itu. Sifat Deddy yang spontan dan apa
adanya seringkali mengundang gelak tawa dan menjadikan acara ini menarik.
Hitam Putih merupakan program talkshow yang dibawakan oleh Deddy
Corbuzier sejak tanggal 10 Desember 2010. Acara yang ditayangkan di Trans7 ini
mengangkat tema tertentu yang diselingi dengan lawakan. Biasanya tema yang
diusung merupakan isu terbaru, gossip, dan masalah sosial yang ramai di media.

Universitas Sumatera Utara

Dengan format mind reading, narasumber dan bintang tamu secara tidak langsung
dibuat tidak berdaya ketika “dicecar” berbagai pertanyaan oleh sang host acara
Deddy Corbuzier yang memaksa mereka blak-blakan dalam memaparkan
kehidupan pribadinya tanpa disadari.
Aksi-aksi menarik khas Deddy Corbuzier seringkali juga diselipkan di
setiap segmen talkshow ini. Kejahilan, keahlian dan ketajaman Deddy dalam
membaca dan mengatur permainan pikiran akan mengundang gelak tawa. Tak
jarang pula, bintang tamu dibuat terharu dan menitikkan air mata saat
mencurahkan isi hati mereka. Di akhir acara, seperti biasanya Deddy Corbuzier
menyampaikan quote atau kutipan sebagai penutup dan kesimpulan dari topik
yang diangkat dalam episode tersebut.
Pada Kamis 16 Januari 2014, Deddy Corbuzier mengumumkan bahwa
Hitam Putih di Trans7 resmi berakhir. Tanpa memaparkan alasan yang jelas, host
acara Hitam Putih ini melalui akun twitternya menyampaikan permintaan maaf
kepada masyarakat Indonesia jika Hitam Putih tak bisa ditayangkan lagi. Namun
menurut sumber yang beredar, salah satu alasan kuat mengapa Hitam Putih
berhenti ditayangkan karena acara talkshow ini kehilangan share dan rating.
Setelah beberapa pekan berhenti tayang semenjak episode terakhir tanggal
15 Januari 2014, ternyata per tanggal 3 Februari 2014 Hitam Putih kembali
ditayangkan. Hingga saat ini acara ini masih mengudara dan bisa dinikmati para
pemirsa di rumah setiap hari Senin sampai Jumat pukul 18:30 WIB.Acara
talkshow Hitam Putih ternyata cukup menarik perhatian masyarakat luas. Hal itu
terbukti dengan pencapaiannya sejauh ini yaitu dengan menjadi nominasi ajang

Universitas Sumatera Utara

penghargaan bergengsi Panasonic Gobel Awards selama empat tahun berturutturut sejak tahun 2011 hingga 2014 dalam kategori Program Talkshow Hiburan.
Hitam Putih adalah sebuah program acara besutan Trans 7 yang bergenre
talkshow. Dengan Dedy Corbuzier sebagai pembawa acara, talkshow ini akan
dibumbui dengan permainan pikiran atau mind games ala Dedy Corbuzier untuk
mengorek rahasia bintang tamu. Hitam Putih mengungkap rahasia bintang tamu
yang dihadirkan dengan menggunakan permainan atau trik yang digunakan oleh
Dedy Corbuzier. Program acara ini muncul sejak bulan Oktober 2010,
menggantikan beberapa program yang kurang diminati dan pernah ditayangkan
pada jam yang sama. Memang pihak Trans 7 nampak kerap kali mengubah
tayangan yang disiarkan pada jam tersebut karena dirasa kurang menarik bagi
penontonnya.
Program ini sengaja ditayangkan pada jam tersebut mengingat jam tersebut
merupakan prime time. Program ini juga tidak mungkin ditayangkan pada jam
yang terlalu malam karena akan mengganggu jam acara Bukan Empat Mata yang
juga berating tinggi. Di samping itu, akan terjadi kebosanan jika menonton
talkshow dalam jangka waktu yang lama.
Dalam jangka waktu enam bulan, tak dinyana program talkshow ini
terbilang sukses. Perkembangannya cukup pesat dan ratingnya pun dapat
dipastikan tinggi. Bisa dikatakan bahwa program ini berhasil merebut hati
masyarakat.
Pada awalnya, bintang tamu yang hadir adalah bintang tamu yang biasa
saja. Dalam artian bintang tamu tersebut punya peran besar (bahkan legendaris) di
dunia hiburan, akan tetapi mereka luput dari agenda setting media yang terjadi

Universitas Sumatera Utara

belakangan. Itu artinya Hitam Putih kurang mengikuti aktualitas pemberitaan.
Kini Hitam Putih mulai berani berbeda. Ia berani mengikuti agenda setting media.
Seperti contohnya, media terakhir kali tengah ramai memberitakan tutup usianya
aktris, model, dan anggota DPR, Adjie Massaid. Kala waktunya dirasa tepat,
maka Hitam Putih berhasil menampilkan episode berjudul “Tribute to Adjie
Massaid”.
Sejak awal kehadirannya, acara ini telah membuat penonton terkesima
akan konsepnya. Tak mengherankan jika program ini mendapatkan nominasi
dalam penghargaan Panasonic Gobel Award 2011 kategori talk show hiburan.
Selain itu Dedy Corbuzier juga menjadi nominator presenter talk show. Semua ini
karena kepiawaian Dedy sebagai pembawa acara, konsep acara yang baru, serta
keberhasilan kru yang mampu bekerja di belakang layar dengan baik.
Beberapa penghargaan yang diperoleh acara ini adalah :
Tabel 1.1. Penghargaan yang diperoleh acara Hitam Putih
Tahun
Award
Kategori
Hasil
Panasonic Gobel Program
2011
Nominasi
Awards 2011
Talkshow Hiburan
Panasonic Gobel Program
2012
Nominasi
Awards 2012
Talkshow Hiburan
Panasonic Gobel Program
2013
Nominasi
Awards 2013
Talkshow Hiburan
Panasonic Gobel Program
Nominasi
Awards 2014
Talkshow Hiburan
2014
Indonesian Choice TV Program Of
Menang
Awards 2014
The Year
Panasonic Gobel Program
Menang
Awards 2015
Talkshow Hiburan
2015
ndonesian Choice TV Program of the
Nominasi
Awards 2015
Year
Hitam Putih kini tengah berbahagia karena menjadi nominator dalam
Panasonic Gobel Award 2011 dalam dua kategori. Selain bangga, paling tidak hal

Universitas Sumatera Utara

ini dapat memotivasi seluruh bagian dalam Hitam Putih untuk semakin berkarya
dan memperbaiki apa yang perlu dikembangkan dalam program acara tersebut.
Bacaan popularitas

:

Sejak awal kehadirannya, acara ini telah membuat penonton terkesima
akan konsepnya. Tak mengherankan jika program ini mendapatkan nominasi
dalam penghargaan Panasonic Gobel Award 2011 kategori talk show hiburan.
Selain itu Dedy Corbuzier juga menjadi nominator presenter talk show. Semua ini
karena kepiawaian Dedy sebagai pembawa acara, konsep acara yang baru, serta
keberhasilan kru yang mampu bekerja di belakang layar dengan baik.
Tentu saja program talkshow ini populer. Kita dapat mengetahui
kepopuleran itu dari jumlah pengikutnya di jejaring sosial resmi milik Hitam
Putih. Jumlah pengikut jejaring sosial Hitam Putih dapat dikatakan banyak untuk
ukuran program yang belum berusia satu tahun. Pada Facebook, pengikut Hitam
Putih terhitung sebanyak 2794, sedangkan Twitter mencapai 59.593.
Meskipun rating program acara ini tinggi, sayangnya belum didapatkan
data statistik yang jelas mengenai rating Hitam Putih dari website AC Nielsen.
Kontinuitas ke depannya

:

Masa depan Hitam Putih ke depannya akan gemilang sebab ia memiliki
konsep yang menarik dan berbeda dengan program talkshow lainnya. Terlebih
animo masyarakat terhadap program ini sudah mulai dapat dibaca. Penghargaan
pertelevisian ternama pun mulai memasukkan Hitam Putih dalam jajaran
nominasinya, yang artinya Hitam Putih punya tempat di masyarakat.
Namun perlu diwaspadai. Program acara talkshow bukan hanya monopoli
Trans 7, terlebih Hitam Putih saja. Suatu saat nanti akan muncul kompetitor baru

Universitas Sumatera Utara

yang bisa datang dari stasiun televisi lain. Kompetitor itu akan menampilkan
konsep baru yang mungkin lebih menarik dibandingkan Hitam Putih, pada jam
tayang yang sama pula. Dengan demikian, Hitam Putih harus mulai belajar
bertahan dari sekarang jika tak mau digempur oleh acara lain.
Hitam Putih perlu juga membaca keinginan pemirsa. Maksudnya agar tim
produksi dapat mengetahui kebosanan pemirsa agar dapat bertahan lama. Kita bisa
belajar dari talkshow Bukan Empat Mata. Pada awalnya, acara ini sangat jaya
bahkan mendapatkan rating yang bisa dibilang meledak. Ia masuk dalam beberapa
nominasi bergengsi. Semua penonton menyukai acara ini. Lama kelamaan,
penonton mulai bosan. Maka tim Hitam Putih perlu melakukan inovasi-inovasi
untuk mencegah penonton bosan.
Sesungguhnya genre program Hitam Putih ini biasa saja. Yang tak biasa
adalah bagaimana pengemasan konsep acaranya. Di sini ada talkshow, sulap, katakata mutiara, dan humor meskipun sedikit dan tidak seperti Bukan Empat Mata.
Penonton seperti mendapatkan paket hiburan yang lengkap dalam Hitam Putih.
Menonton talkshow, iya. Menonton lawak, iya. Menonton sulap, juga iya.
Yang jelas, talkshow ini merupakan kejutan bagi masyarakat luas bahwa
seorang Dedy Corbuzier juga mampu menjadi presenter yang baik, serta memiliki
kemampuan melucu dengan sedikit gaya judes dan nyolotnya. Padahal selama ini
Deddy Corbuzier dikenal dengan sifatnya yang sombong dan garang. Dari sini,
penonton bisa mendapatkan kesimpulan bahwa Deddy merupakan speaker yang
baik. Ia memiliki kemampuan komunikasi massa yang baik. Stigma penonton
selama ini terhadap Deddy terpatahkan sudah. Tanpa sengaja, program talkshow
ini juga turut membantu penonton menemukan image Dedy yang sesungguhnya.

Universitas Sumatera Utara

Keunggulan lain dari program ini ialah Deddy tampil dengan ilmu
psikologinya sehingga ia tampil atraktif dengan bintang tamu. Dedy sering
mengerjai

bintang

tamunya

hingga

bintang

tamunya

terjebak

dengan

pertanyaannya. Meskipun berpredikat mentalis, aksi Deddy kerap mengundang
gelak tawa.
Pada setiap episode, Deddy memberikan aksi sulap kepada bintang tamu
dan mengajarkan trik sulap kepadanya. Dedy juga dapat membuka fakta-fakta
bintang tamu yang belum dibahas di acara lain. Dedy juga lihai dalam memutarmutar pikiran bintang tamu agar berkata sesuai dengan yang dikehendakinya.
Pertanyaan Deddy bahkan cenderung tajam.
Beranjak dari keadaan di atas, Peneliti ingin melihat bagaimana persepsi
siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan terhadap Tayangan Acara Hitam Putih
yang disiarkan Trans TV bagaimana persepsi siswa setelah menyaksikan tayangan
tersebut. Dalam penelitian ini, siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan dipilih
sebagai objek penelitian karena dinilai siswa tersebut berada pada hobi yang sama
yaitu sebagian besar menyukai acara yang ditayangkan di TV termasuk tayangan
Acara Hitam Putih.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana Persepsi Anak Tentang Program
Acara Tv (Studi Korelasi Tentang Hubungan Persepsi Anak Dengan Tayangan
Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, peneliti dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut: “Persepsi Anak Tentang Program Acara TV (Studi

Universitas Sumatera Utara

Korelasi

Tentang Hubungan Persepsi Siswa Dengan Tayangan Acara Hitam

Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan”
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, maka
peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah agar menjadi lebih jelas,
yaitu :
a. Kualitas atau nilai dari tayangan Tayangan Acara Hitam Putih yang
terbatas pada kredibilitas, konteks, isi, kejelasan dan kapabilitas.
b. Persepsi tentang tayangan Tayangan Acara Hitam Putih yang terbatas pada
seleksi, interpretasi dan respon.
c. Objek penelitian ini adalah siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan.
d. Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Februari 2014 – selesai.
1.4 Tujuan Masalah dan Manfaat Penelitian
1.4.1

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui

Persepsi Anak Tentang Program Acara TV (Studi Korelasi Tentang Hubungan
Persepsi Siswa Dengan Tayangan Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala
Bhayangkari 1 Medan
1.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara

akademis,

penelitian

ini

diharapkan

dapat

memperkaya

keanekaragaman wacana penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi
FISIP USU diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
pembaca.

Universitas Sumatera Utara

2. Secara teoritis, penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
peneliti serta mahasiswa ilmu komunikasi khususnya FISIP USU
3. Secara praktis, penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan yang
berkenaan dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Persepsi Milanisti Medan Terhadap Program Soccer Fever Trans Tv (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Acara Soccer Fever Trans TV Terhadap Persepsi Milanisti Medan )

0 32 71

PERSEPSI SISWA TENTANG PROGRAM ACARA BERITA NEW VJ’S DI SUROBOYO TV ( Studi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 16 Surabaya )

0 6 2

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROGRAM ACARA TALKSHOW “ SHOW IMAH “ DI TRANS TV Persepsi Mahasiswa Tentang Program Acara Talkshow “ Show Imah “ Di Trans TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta 20

0 1 17

Persepsi Anak Tentang Program Tentang Acara TV Studi Korelasi Tentang Hubungan Persepsi Siswa Dengan Tayangan Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 14

Persepsi Anak Tentang Program Tentang Acara TV Studi Korelasi Tentang Hubungan Persepsi Siswa Dengan Tayangan Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 2

Persepsi Anak Tentang Program Tentang Acara TV Studi Korelasi Tentang Hubungan Persepsi Siswa Dengan Tayangan Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 19

Persepsi Anak Tentang Program Tentang Acara TV Studi Korelasi Tentang Hubungan Persepsi Siswa Dengan Tayangan Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 3

Persepsi Anak Tentang Program Tentang Acara TV Studi Korelasi Tentang Hubungan Persepsi Siswa Dengan Tayangan Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 1

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETEN (1)

0 0 5

PERSEPSI SISWA TENTANG PUSTAKAWAN DI PER

0 0 11