Gangguan Pada Sistem Pernafasan (1)
Gangguan Pada
Sistem Pernafasan
Disusun oleh :
Ardiansyah Pradana T.S (04)
VIII A
SMP Negeri 3 Kebumen
2015/2016
Gangguan pada Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang sangat penting.
Karena jika manusia tidak bernapas selama beberapa menit, maka dia akan mati. Sama
seperti sistem organ yang lain, sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami
gangguan atau kelainan yang mempengaruhi sistem itu sendiri.
Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu terjadi
gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada saluran pernapasan sehingga
mengganggu aliran udara.Gangguan pada proses pengikatan oksigen terjadi karena adanya
kompetisi antaraoksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya
pada keracunangas karbon monoksida. Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan
hemoglobindibandingkan dengan oksigen. Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat
karbonmonoksida, bukan oksigen. Jika sebagian besar darah berikatan dengan karbon
monoksida, jaringan dalam tubuh akan kekurangan oksigen. Beberapa gangguan pada sistem
pernapasanadalah sebagai beriku.
1. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri
dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes
mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:
•
Plakpleura (kalsifikasi)
•
Mesoteliome maligna
•
Efusi pleura
Cara mencegah penyakit Asebstosis:
o Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja
o Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti
merokok.
2. Asma
Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan alergi
terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis.Asma bersifat menurun.
Asma (dalam bahasa Yunani
α, ásthma, "terengah") merupakan peradangan kronis yang
umum terjadi pada saluran napas yang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang,
penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, dan spasme bronkus. Gejala umum
meliputi mengi, batuk, dada terasa berat, dan sesak napas.
Asma pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktor genetika dan lingkungan.
Diagnosis biasanya didasarkan atas pola gejala, respons terhadap terapi pada kurun waktu
tertentu, dan spirometri.Asma diklasifikasikan secara klinis berdasarkan seberapa sering
gejala muncul, volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV1), dan puncak laju aliran
ekspirasi. Asma dapat pula diklasifikasikan sebagai atopik (ekstrinsik) atau non-atopik
(intrinsik)dimana atopi dikaitkan dengan predisposisi perkembangan reaksi hipersensitivitas
tipe 1.Terapi untuk gejala akut biasanya dengan menghirup beta-2 agonist reaksi cepat
(misalnya salbutamol) dan kortikosteroid oral. Pada kasus yang sangat parah mungkin
diperlukan pemberian kortikosteroid intravena, magnesium sulfat dan perawatan di rumah
sakit.Gejala ini dapat dicegah dengan menghindari pencetusnya, seperti misalnya alergen dan
iritan, dan dengan penggunaan kortikosteroid hirup.Beta agonist reaksi lambat (LABA) atau
leukotrien antagonis dapat ditambahkan, selain pemberian kortikosteroid hirup bila gejala
asma tidak dapat dikontrol. Prevalensi asma mengalami peningkatan secara signifikan sejak
tahun 1970an. Pada tahun 2011, 235–300 juta orang terserang asma secara global, termasuk
adanya
250.000
kematian.Penyakit
ini
menyebabkan
penyempitan
saluranpernapasan.Penyakit ini dapat disebabkan oleh alergi.Asma merupakan inflamasi
kronik saluran napas.Berbagai sel inflamasi berperan, terutama sel mast, eosinofil, sel
limfosit T, makrofag, netrofil dan sel epitel. Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain
berperan sebagai penyebab atau pencetus inflamasi saluran napas pada pasien asma.
Inflamasi terdapat pada berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma
persisten.Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif (hipereaktifitas) jalan
napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa
berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan/atau dini hari. Episodik tersebut berkaitan
dengan sumbatan saluran napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan
atau tanpa pengobatan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi individu dengan predisposisi asma untuk berkembang
menjadi asma adalah alergen di dalam maupun di luar ruangan, seperti mite domestik,
alergen binatang, alergen kecoa, jamur, tepung sari bunga , sensitisasi (bahan) lingkungan
kerja, asap rokok, polusi udara di luar maupun di dalam ruangan, infeksi pernapasan (virus),
diet, status sosio ekonomi, besarnya keluarga, obesitas .
Sedangkan faktor lingkungan yang menyebabkan eksaserbasi dan/atau menyebabkan gejala
asma menetap adalah :
•
alergen di dalam maupun di luar ruangan
•
polusi udara di luar maupun di dalam ruangan
•
infeksi pernapasan
•
olah raga dan hiperventilasi
•
perubahan cuaca
•
makanan, additif (pengawet, penyedap, pewarna makanan)
•
obat-obatan, seperti asetil salisilat
•
ekspresi emosi yang berlebihan
•
asap rokok
•
iritan antara lain parfum, bau-bauan yang merangsang
Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa pengobatan.
Gejala awal berupa :
•
batuk terutama pada malam atau dini hari
•
sesak napas
•
napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien menghembuskan napasnya
•
rasa berat di dada
•
dahak sulit keluar.
Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa.Yang termasuk gejala
yang berat adalah serangan batuk yang hebat Sesak napas yang berat dan tersengal-sengal
Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut) Sulit tidur dan posisi tidur
yangnyaman adalah dalam keadaan duduk Kesadaran menurun.
3. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada selaput lendir bronkus, saluran udara yang
membawa aliran udara dari trakea ke dalam paru-paru. Bronkitis dapat diklasifikasikan
kedalam dua kategori, akut dan kronis, masing-masing memiliki etiologi yang unik,
patologi,dan terapi.
Bronkitis akut ditandai oleh perkembangan batuk, dengan atau tanpa produksi sputum,
lendir yang ekspektorasi (batuk) dari saluran pernapasan. Bronkitis akut sering terjadi
selama penyakit virus akut seperti pilek atau influenza. Virus menyebabkan sekitar 90%
kasus bronkitis akut sementara bakteri mencapai kurang dari 10%.
Bronkitis kronis, jenis penyakit paru obstruktif kronik, ditandai dengan adanya
batuk produktif yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih per tahun untuk minimal 2
tahun.Bronkitis kronis paling sering berkembang karena cedera berulang pada saluran udara
yang disebabkan oleh iritasi dihirup. Merokok adalah penyebab paling umum, diikuti oleh
polusiudara dan pajanan iritasi, dan udara dingin.
Berikut tanda-tanda penyakit bronkitis akut :
•
Demam ringan.
•
Nyeri dada ringan.
•
Kemacetan sinus4.
•
Batuk berdahak 5.
•
Ada desahan suara saat bernapas6.
•
Ada rasa tidak nyaman di bagian dada.
•
Kelelahan.
•
Faringitis
4. Difteri
Difteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya,
disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat
mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
Difteri disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu Corynebacterium diphtheriae dan
Corynebacterium ulcerans. Masa inkubasi (saat bakteri masuk ke tubuh sampai gejala
muncul) penyakit ini umumnya dua hingga lima hari. Gejala-gejala yang mengindikasikan
penyakit ini meliputi:
•
Terbentuknya membran abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
•
Demam dan menggigil.
•
Sakit tenggorokan dan suara serak.
•
Sulit bernapas atau napas yang cepat.
•
Pembengkakan kelenjar limfa pada leher.
•
Lemas dan lelah.
•
Hidung beringus. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang
berdarah.
Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan bisul. Bisul-bisul tersebut
akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala-gejala di
atas. Penyakit ini harus diobati secepatnya untuk mencegah komplikasi.
5. Emfisema
Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas
terusmenerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan
perasaanletih dan tidak bergairah atau kalau bahasa awamnya disebut Paru-Paru
Basah.Emfisema Paru-paru adalah penyakit paru obstruktif kronik. Emfisema paru-paru
merupakan penyakityang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran napas,
karena kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan
yang luas.
Gejala Emfisema Paru-paru
Adapun gejala dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:
•
Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis
•
Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit
•
Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai
membungkuk
•
Bibir tampak kebiruan
•
Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun
•
Batuk menahun
Penyebab dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:
•
Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok atau Mengisap asap rokok/debu
•
Pengaruh usia Komplikasi yang terjadi pada penderita Emfisema Paru-paru, diantaranya
adalah:
•
Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan
•
Daya tahan tubuh kurang sempurna
•
Proses peradangan yang kronis di saluran napas
Tingkat kerusakan paru makin parah jika seseorang telah memiliki penyakit emfisema paruparu, pengobatan yang dapat diambiluntuk menghentikan perkembangan dan untuk
melindungi diri dari komplikasi:
Berhenti merokok. Berhenti
nti merokok merupakan paling penting yang
ya
dapat diambil
untuk kesehatan penderita sec
ecara keseluruhan untuk menghentikan perkem
embangan emfisema.
Jika perlu, Bergabunglah dengan
de
program berhenti merokok agar aanda benar benar
bisamenghentikan kebiasan mengkonsumsi
m
rokok.
Hindari iritasi pernapasan ttermasuk asap dari knalpot cat dan mob
obil, beberapa bau
masakan, parfum tertentu, bah
ahkan membakar lilin dan kemenyanpun jugaa perlu
p
dihindari.
Berolahraga secara teratur.
r. Penderita bisa mengurangi penyakit emfisema dengan
cara berolah raga secara terat
ratur, dengan melakukan hal ini penderita dapat
da
meningkatkan
kapasitas paru paru yang tentu
tunya akan membuat pernafasan lebih lega.
Melindungi diri dari udara
ra dingin. Udara dingin dapat menyebab
abkan kejang pada
saluran bronkial yang membu
buat lebih sulit untuk bernapas. Sehingga penyakit
p
Emfisema
Paru-paru bisa bertambah para
arah.
6. Faringitis
Faringitis adalah sua
uatu kondisi medis yang ditandai dengan
an peradangan dari
faring(terletak di bagian belak
lakang dari tenggorokan), yang biasanya meny
nyebabkan rasa sakit
ketikamenelan. Ini adalah hal
al yang sangat sering terjadi dan seringkali menunjukkan
m
gejala
sakittenggorokan.
Faringitis umumnya disebabkan
d
oleh infeksi virus, seperti influ
fluenza (flu).Infeksi
bakteri seperti radang tenggor
orokan, suatu reaksi alergi, atau refluks asam lambung
l
juga dapat
menyebabkan faringitis. Contohnya bakteri yang termasuk dalam StreptococcusGrup A dan
bakteri lain yang lebih jarang seperti corynebacterium dan arcanobacterium.Kebanyakan
kasus faringitis terjadi pada musim yang lebih dingin. Penyakit ini seringkalimenyebar di
antara anggota keluarga. Faringitis biasanya sembuh sendiri tanpa komplikasi.
Tanda dan gejala Faringitis yang mungkin timbul:
•
Demam
•
Kelenjar getah bening bengkak
•
Mengalami kesulitan berbicara
•
Mengalami kesulitan menelan
•
Rasa sakit pada persendian
•
Ruam kulit
•
Sakit tenggorokan
•
Penyebab Faringitis adalah:
•
Infeksi bakteri
•
Infeksi viru
7. Kanker Paru-Paru
Kanker
paru-paru
adalah
pertumbuhan
sel
kanker
yang
tidak
terkendali
dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama
asaprokok. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru tetapi
kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke
paru-paru. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru
pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar
resikountuk menderita kanker paru-paru.Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar
10%-15% pada pria dan 5% padawanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup
di tempat bekerja. Bekerjadengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas
mustard dan pancaran ovenarang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya
hanya terjadi pada pekerjayang juga merokok. Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker
paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas
radon di rumah tangga.Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel
alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit
paru-parulainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah.
•
Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.2.
•
Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.3.
•
Napas sesak dan pendek-pendek.4.
•
Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.5.
•
Kelelahan kronis6.
•
Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.7.
•
Suara serak/parau.8.
•
Pembengkakan di wajah atau leher.
8. Influenza (Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara
lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza
merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam,
gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak
berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang sistem pernapasan pada
manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae.
Gejala umum flu adalah badan menggigil, deman, mata berair, hidung tersumbat kepala berat,
disertai batuk, dan nyeri di beberapa bagian tubuh.
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun
ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua dimana terdapat
keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara
bermusim dingin dan di musim hujan pada negara-negara tropis. Mahluk hidup tempat
berkembang dan menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan
lain seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus
influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut.
Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel
yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan tertutup.
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan menurunnya daya
tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan hangat dapat membantu
meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg) dapat diberikan untuk membantu
tubuh meningkatkan kekebalan tubuh.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas.
Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan menyebabkan gejala
yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan infeksi di suatu negara atau
wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala yang lebih ringan dan
penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan
saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan
mempergunakan test secara genetik. Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu
cepat hilang.
Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala, sakit otot,
batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan serak. Gejala ini dapat
didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi ini biasanya sudah didapatkan
gambaran kemerahan pada tenggorokan.
Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya. Tubuh
memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang berbahaya melalui sistem
pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi pertahanan ini akan baik apabila kondisi
tubuh baik pula. Setelah masa penghancuran virus dan bakteri berbahaya
tubuh
membutuhkan waktu untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga
akan terasa lemas dan lemah.
9. Pneumonia
Pneumonia adalah suatu infeksi dari satu atau dua paru-paru yang biasanyadisebabkan
oleh bakteri-bakteri, virus-virus, atau jamur. Sebelum penemuan dari antibiotik-antibiotik,
satu per tiga dari semua orang-orang yang telah mengembangkan pneumoniasesudah itu
meninggal dari infeksi. Saat ini, lebih dari 3 juta orang-orang mengembangkan pneumonia
setiap tahun di Amerika. Lebih dari setengah juta dari orang-orag ini diopname disebuah
rumah sakit untuk perawatan. Meskipun kebanyakan dari orang-orang ini sembuh,kira-kira
5% akan meninggal dari pneumonia. Pneumonia adalah pemimpin ke enam penyebab
kematian di Amerika.Pneumonia dapat disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi dan
penyebab yang tidak diketahui. Ketika pneumonia dikelompokkan dengan cara ini,
menyebabkan infeksi adalah jenis yang paling umum. Gejala pneumonia menular disebabkan
oleh invasi paru-paru olehmikroorganisme dan respon sistem kekebalan tubuh untuk infeksi.
Meskipun lebih dariseratus jenis mikroorganisme dapat menyebabkan pneumonia, hanya
sedikit yang bertanggung jawab untuk kebanyakan kasus. Penyebab paling umum pneumonia
adalah virusdan bakteri.
Virus menyerang sel untuk mereproduksi. Biasanya, virus mencapai paru-paru ketika
tetesanudara yang dihirup melalui mulut dan hidung. Setelah di paru-paru, virus menyerang
sel-selyang melapisi saluran udara dan alveoli. Invasi Hal ini sering menyebabkan kematian
sel, baik ketika virus langsung membunuh sel, atau melalui jenis apoptosis sel
dikendalikan penghancuran diri yang disebut. Ketika sistem kekebalan tubuh merespon
infeksi virus,kerusakan paru-paru bahkan lebih terjadi. Sel darah putih, terutama limfosit,
mengaktifkansitokin kimia tertentu yang memungkinkan cairan bocor ke dalam alveoli.
Kombinasi darikerusakan sel dan alveoli berisi cairan mengganggu transportasi normal
oksigen ke dalamaliran darah. Serta merusak paru-paru, banyak virus mempengaruhi organorgan lain dandengan demikian mengganggu banyak fungsi tubuh. Virus juga dapat membuat
tubuh lebihrentan terhadap infeksi bakteri, karena alasan pneumonia bakteri yang sering
mempersulitradang paru-paru. Viral pneumonia umumnya disebabkan oleh virus seperti virus
influenza.
Virus
RSV
(RSV),
adenovirus,
dan
metapneumovirus.
Herpes
simplex
virus
merupakan penyebab pneumonia langka kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan sistem
kekebalanyang lemah juga berisiko pneumonia yang disebabkan oleh sitomegalovirus
(CMV).
Bakteri biasanya masuk paru-paru ketika tetesan udara yang terhirup, tetapi juga
dapatmencapai paru-paru melalui aliran darah bila ada infeksi di bagian lain dari tubuh.
Banyak bakteri hidup di bagian saluran pernapasan atas, seperti hidung, mulut dan sinus, dan
dapatdengan mudah terhirup ke dalam alveoli. Setelah masuk, bakteri bisa menyerang ruang
antarasel dan antara alveoli melalui menghubungkan pori-pori. Invasi ini memicu sistem
kekebalantubuh untuk mengirim neutrofil, sejenis sel darah putih defensif, ke paru-paru.
Melandaneutrofil dan membunuh organisme menyinggung, dan juga sitokin rilis,
menyebabkanaktivasi umum sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan demam,
menggigil, dan umum kelelahan pada pneumonia bakteri dan jamur. Neutrofil, bakteri, dan
cairan dari pembuluhdarah sekitarnya mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen
normal.
10. Rhinitis
Rhinitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi
bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang
menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus
encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.
11. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus
paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya
kekebalan
tubuh,
flu,
stress,
kecanduan
rokok,
dan
infeksi
pada
gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit
sinusitis.
•
Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.
•
Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
•
Sering bersin.
•
Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
•
Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.
12. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumtubercolusis.Penyakit ini
menyerang paru-paru sehinggaterbentuk bintil-bintil dalam alveolus.Penyakit TBC atau
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit TBC ini paling sering menyerang paru-paru walapun pada sepertiga
kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang, melalui udara, makanan
dan minuman, juga oleh darah atau juga lendir dari penderita TBC.
Penyakit TBC merupakan penyakit penyebab kematian nomor dua di dunia setelah stroke
bahkan menjadi nomor satu untuk indonesia bagian timur menurut Dr Tihono Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan. Indonesia
bahkan tercatat sebagai negara penyumbang kasus TBC nomor empat di dunia setelah India,
China dan Afrika Selatan.Diperkirakan ada 430 ribu kasus TBC baru dan 169 orang di
antaranya meninggal setiap hari.
TBC atau tuberkulosis merupakan keadaan infeksi pada saluran pernafasan tetapi juga dapat
menginfeksi hampir seluruh bagian tubuh seperti ginjal, tulang, saluran pencernaan, kelenjar
getah beningyang disebabkan oleh bakteri mycrobacterium dan dapat menular melalui udara
saat penderita batuk, di indonesia setiap tahunnya terjadi kasus baru sebanyak seperempat
juta dan hampir sekitar 140.000 mengalami kematian, sebenarnya apabila diobati dengan
benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis ini dapat
disembuhkan, oleh karena itu tindakan deteksi dini dan pengobatan yang cepat dapat
mencegah penyakit ini.
Penyebab Penyakit TBC :
•
Perokok
•
Paru-paru luka
•
Sistem kekebalan tubuh penderita yang lemah.
•
Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang tumbuh menjadi agresif
•
Lingkungan yang kotor sehingga kemungkinan penularan dan penyebaran bakteri
menjadi lebih besar.
Gejala Penyakit TBC :
•
Keringat pada malam hari
•
Perasaan terasa lemah, lesu, dan tidak enak.
•
Mudah terserang flu yang bersifat hilang timbul
•
Turunnya berat badan dan kurang nafsu makan
•
Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama.
•
Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan kadang-kadang juga disertai dengan darah.
Daftar Sumber:
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/756/4/BK2009-G127.pdf
http://www.depkes.go.id/article/view/410/pneumonia-penyebab-kematian-utama-balita.html
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-asma.pdf
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletinpneumonia.pdf
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/FINAL%20DESIGN%20MODUL%20TATALA
KSANA%20STANDAR%20PNEUMONIA%20%28STEMPEL%20BARU%29%20rev.pdf
http://www.academia.edu/4849583/Gangguan_atau_Penyakit_pada_Sistem_Pernapasan_Man
usia
http://www.alodokter.com/asma
https://id.wikipedia.org/wiki/Asma
http://www.alodokter.com/difteri
http://trinity.blog.inharmonyclinic.com/difteri-perfusi-tetanus/
http://halosehat.com/penyakit/emfisema
http://www.depkes.go.id/article/view/492/perlu-keterpaduan-untuk-pemberantasantuberkulosis.html
http://binfar.kemkes.go.id/v2/wp-content/uploads/2014/02/PC_TB.pdf
http://www.idkesehatan.com/penyebab-dan-cara-pengobatan-penyakit-tbc.html
Sistem Pernafasan
Disusun oleh :
Ardiansyah Pradana T.S (04)
VIII A
SMP Negeri 3 Kebumen
2015/2016
Gangguan pada Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang sangat penting.
Karena jika manusia tidak bernapas selama beberapa menit, maka dia akan mati. Sama
seperti sistem organ yang lain, sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami
gangguan atau kelainan yang mempengaruhi sistem itu sendiri.
Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu terjadi
gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada saluran pernapasan sehingga
mengganggu aliran udara.Gangguan pada proses pengikatan oksigen terjadi karena adanya
kompetisi antaraoksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya
pada keracunangas karbon monoksida. Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan
hemoglobindibandingkan dengan oksigen. Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat
karbonmonoksida, bukan oksigen. Jika sebagian besar darah berikatan dengan karbon
monoksida, jaringan dalam tubuh akan kekurangan oksigen. Beberapa gangguan pada sistem
pernapasanadalah sebagai beriku.
1. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri
dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes
mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:
•
Plakpleura (kalsifikasi)
•
Mesoteliome maligna
•
Efusi pleura
Cara mencegah penyakit Asebstosis:
o Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja
o Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti
merokok.
2. Asma
Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan alergi
terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis.Asma bersifat menurun.
Asma (dalam bahasa Yunani
α, ásthma, "terengah") merupakan peradangan kronis yang
umum terjadi pada saluran napas yang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang,
penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, dan spasme bronkus. Gejala umum
meliputi mengi, batuk, dada terasa berat, dan sesak napas.
Asma pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktor genetika dan lingkungan.
Diagnosis biasanya didasarkan atas pola gejala, respons terhadap terapi pada kurun waktu
tertentu, dan spirometri.Asma diklasifikasikan secara klinis berdasarkan seberapa sering
gejala muncul, volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV1), dan puncak laju aliran
ekspirasi. Asma dapat pula diklasifikasikan sebagai atopik (ekstrinsik) atau non-atopik
(intrinsik)dimana atopi dikaitkan dengan predisposisi perkembangan reaksi hipersensitivitas
tipe 1.Terapi untuk gejala akut biasanya dengan menghirup beta-2 agonist reaksi cepat
(misalnya salbutamol) dan kortikosteroid oral. Pada kasus yang sangat parah mungkin
diperlukan pemberian kortikosteroid intravena, magnesium sulfat dan perawatan di rumah
sakit.Gejala ini dapat dicegah dengan menghindari pencetusnya, seperti misalnya alergen dan
iritan, dan dengan penggunaan kortikosteroid hirup.Beta agonist reaksi lambat (LABA) atau
leukotrien antagonis dapat ditambahkan, selain pemberian kortikosteroid hirup bila gejala
asma tidak dapat dikontrol. Prevalensi asma mengalami peningkatan secara signifikan sejak
tahun 1970an. Pada tahun 2011, 235–300 juta orang terserang asma secara global, termasuk
adanya
250.000
kematian.Penyakit
ini
menyebabkan
penyempitan
saluranpernapasan.Penyakit ini dapat disebabkan oleh alergi.Asma merupakan inflamasi
kronik saluran napas.Berbagai sel inflamasi berperan, terutama sel mast, eosinofil, sel
limfosit T, makrofag, netrofil dan sel epitel. Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain
berperan sebagai penyebab atau pencetus inflamasi saluran napas pada pasien asma.
Inflamasi terdapat pada berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma
persisten.Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif (hipereaktifitas) jalan
napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa
berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan/atau dini hari. Episodik tersebut berkaitan
dengan sumbatan saluran napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan
atau tanpa pengobatan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi individu dengan predisposisi asma untuk berkembang
menjadi asma adalah alergen di dalam maupun di luar ruangan, seperti mite domestik,
alergen binatang, alergen kecoa, jamur, tepung sari bunga , sensitisasi (bahan) lingkungan
kerja, asap rokok, polusi udara di luar maupun di dalam ruangan, infeksi pernapasan (virus),
diet, status sosio ekonomi, besarnya keluarga, obesitas .
Sedangkan faktor lingkungan yang menyebabkan eksaserbasi dan/atau menyebabkan gejala
asma menetap adalah :
•
alergen di dalam maupun di luar ruangan
•
polusi udara di luar maupun di dalam ruangan
•
infeksi pernapasan
•
olah raga dan hiperventilasi
•
perubahan cuaca
•
makanan, additif (pengawet, penyedap, pewarna makanan)
•
obat-obatan, seperti asetil salisilat
•
ekspresi emosi yang berlebihan
•
asap rokok
•
iritan antara lain parfum, bau-bauan yang merangsang
Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa pengobatan.
Gejala awal berupa :
•
batuk terutama pada malam atau dini hari
•
sesak napas
•
napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien menghembuskan napasnya
•
rasa berat di dada
•
dahak sulit keluar.
Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa.Yang termasuk gejala
yang berat adalah serangan batuk yang hebat Sesak napas yang berat dan tersengal-sengal
Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut) Sulit tidur dan posisi tidur
yangnyaman adalah dalam keadaan duduk Kesadaran menurun.
3. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada selaput lendir bronkus, saluran udara yang
membawa aliran udara dari trakea ke dalam paru-paru. Bronkitis dapat diklasifikasikan
kedalam dua kategori, akut dan kronis, masing-masing memiliki etiologi yang unik,
patologi,dan terapi.
Bronkitis akut ditandai oleh perkembangan batuk, dengan atau tanpa produksi sputum,
lendir yang ekspektorasi (batuk) dari saluran pernapasan. Bronkitis akut sering terjadi
selama penyakit virus akut seperti pilek atau influenza. Virus menyebabkan sekitar 90%
kasus bronkitis akut sementara bakteri mencapai kurang dari 10%.
Bronkitis kronis, jenis penyakit paru obstruktif kronik, ditandai dengan adanya
batuk produktif yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih per tahun untuk minimal 2
tahun.Bronkitis kronis paling sering berkembang karena cedera berulang pada saluran udara
yang disebabkan oleh iritasi dihirup. Merokok adalah penyebab paling umum, diikuti oleh
polusiudara dan pajanan iritasi, dan udara dingin.
Berikut tanda-tanda penyakit bronkitis akut :
•
Demam ringan.
•
Nyeri dada ringan.
•
Kemacetan sinus4.
•
Batuk berdahak 5.
•
Ada desahan suara saat bernapas6.
•
Ada rasa tidak nyaman di bagian dada.
•
Kelelahan.
•
Faringitis
4. Difteri
Difteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya,
disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat
mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
Difteri disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu Corynebacterium diphtheriae dan
Corynebacterium ulcerans. Masa inkubasi (saat bakteri masuk ke tubuh sampai gejala
muncul) penyakit ini umumnya dua hingga lima hari. Gejala-gejala yang mengindikasikan
penyakit ini meliputi:
•
Terbentuknya membran abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
•
Demam dan menggigil.
•
Sakit tenggorokan dan suara serak.
•
Sulit bernapas atau napas yang cepat.
•
Pembengkakan kelenjar limfa pada leher.
•
Lemas dan lelah.
•
Hidung beringus. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang
berdarah.
Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan bisul. Bisul-bisul tersebut
akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala-gejala di
atas. Penyakit ini harus diobati secepatnya untuk mencegah komplikasi.
5. Emfisema
Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas
terusmenerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan
perasaanletih dan tidak bergairah atau kalau bahasa awamnya disebut Paru-Paru
Basah.Emfisema Paru-paru adalah penyakit paru obstruktif kronik. Emfisema paru-paru
merupakan penyakityang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran napas,
karena kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan
yang luas.
Gejala Emfisema Paru-paru
Adapun gejala dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:
•
Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis
•
Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit
•
Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai
membungkuk
•
Bibir tampak kebiruan
•
Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun
•
Batuk menahun
Penyebab dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:
•
Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok atau Mengisap asap rokok/debu
•
Pengaruh usia Komplikasi yang terjadi pada penderita Emfisema Paru-paru, diantaranya
adalah:
•
Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan
•
Daya tahan tubuh kurang sempurna
•
Proses peradangan yang kronis di saluran napas
Tingkat kerusakan paru makin parah jika seseorang telah memiliki penyakit emfisema paruparu, pengobatan yang dapat diambiluntuk menghentikan perkembangan dan untuk
melindungi diri dari komplikasi:
Berhenti merokok. Berhenti
nti merokok merupakan paling penting yang
ya
dapat diambil
untuk kesehatan penderita sec
ecara keseluruhan untuk menghentikan perkem
embangan emfisema.
Jika perlu, Bergabunglah dengan
de
program berhenti merokok agar aanda benar benar
bisamenghentikan kebiasan mengkonsumsi
m
rokok.
Hindari iritasi pernapasan ttermasuk asap dari knalpot cat dan mob
obil, beberapa bau
masakan, parfum tertentu, bah
ahkan membakar lilin dan kemenyanpun jugaa perlu
p
dihindari.
Berolahraga secara teratur.
r. Penderita bisa mengurangi penyakit emfisema dengan
cara berolah raga secara terat
ratur, dengan melakukan hal ini penderita dapat
da
meningkatkan
kapasitas paru paru yang tentu
tunya akan membuat pernafasan lebih lega.
Melindungi diri dari udara
ra dingin. Udara dingin dapat menyebab
abkan kejang pada
saluran bronkial yang membu
buat lebih sulit untuk bernapas. Sehingga penyakit
p
Emfisema
Paru-paru bisa bertambah para
arah.
6. Faringitis
Faringitis adalah sua
uatu kondisi medis yang ditandai dengan
an peradangan dari
faring(terletak di bagian belak
lakang dari tenggorokan), yang biasanya meny
nyebabkan rasa sakit
ketikamenelan. Ini adalah hal
al yang sangat sering terjadi dan seringkali menunjukkan
m
gejala
sakittenggorokan.
Faringitis umumnya disebabkan
d
oleh infeksi virus, seperti influ
fluenza (flu).Infeksi
bakteri seperti radang tenggor
orokan, suatu reaksi alergi, atau refluks asam lambung
l
juga dapat
menyebabkan faringitis. Contohnya bakteri yang termasuk dalam StreptococcusGrup A dan
bakteri lain yang lebih jarang seperti corynebacterium dan arcanobacterium.Kebanyakan
kasus faringitis terjadi pada musim yang lebih dingin. Penyakit ini seringkalimenyebar di
antara anggota keluarga. Faringitis biasanya sembuh sendiri tanpa komplikasi.
Tanda dan gejala Faringitis yang mungkin timbul:
•
Demam
•
Kelenjar getah bening bengkak
•
Mengalami kesulitan berbicara
•
Mengalami kesulitan menelan
•
Rasa sakit pada persendian
•
Ruam kulit
•
Sakit tenggorokan
•
Penyebab Faringitis adalah:
•
Infeksi bakteri
•
Infeksi viru
7. Kanker Paru-Paru
Kanker
paru-paru
adalah
pertumbuhan
sel
kanker
yang
tidak
terkendali
dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama
asaprokok. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru tetapi
kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke
paru-paru. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru
pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar
resikountuk menderita kanker paru-paru.Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar
10%-15% pada pria dan 5% padawanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup
di tempat bekerja. Bekerjadengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas
mustard dan pancaran ovenarang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya
hanya terjadi pada pekerjayang juga merokok. Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker
paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas
radon di rumah tangga.Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel
alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit
paru-parulainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah.
•
Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.2.
•
Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.3.
•
Napas sesak dan pendek-pendek.4.
•
Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.5.
•
Kelelahan kronis6.
•
Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.7.
•
Suara serak/parau.8.
•
Pembengkakan di wajah atau leher.
8. Influenza (Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara
lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza
merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam,
gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak
berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang sistem pernapasan pada
manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae.
Gejala umum flu adalah badan menggigil, deman, mata berair, hidung tersumbat kepala berat,
disertai batuk, dan nyeri di beberapa bagian tubuh.
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun
ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua dimana terdapat
keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara
bermusim dingin dan di musim hujan pada negara-negara tropis. Mahluk hidup tempat
berkembang dan menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan
lain seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus
influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut.
Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel
yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan tertutup.
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan menurunnya daya
tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan hangat dapat membantu
meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg) dapat diberikan untuk membantu
tubuh meningkatkan kekebalan tubuh.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas.
Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan menyebabkan gejala
yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan infeksi di suatu negara atau
wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala yang lebih ringan dan
penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan
saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan
mempergunakan test secara genetik. Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu
cepat hilang.
Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala, sakit otot,
batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan serak. Gejala ini dapat
didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi ini biasanya sudah didapatkan
gambaran kemerahan pada tenggorokan.
Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya. Tubuh
memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang berbahaya melalui sistem
pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi pertahanan ini akan baik apabila kondisi
tubuh baik pula. Setelah masa penghancuran virus dan bakteri berbahaya
tubuh
membutuhkan waktu untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga
akan terasa lemas dan lemah.
9. Pneumonia
Pneumonia adalah suatu infeksi dari satu atau dua paru-paru yang biasanyadisebabkan
oleh bakteri-bakteri, virus-virus, atau jamur. Sebelum penemuan dari antibiotik-antibiotik,
satu per tiga dari semua orang-orang yang telah mengembangkan pneumoniasesudah itu
meninggal dari infeksi. Saat ini, lebih dari 3 juta orang-orang mengembangkan pneumonia
setiap tahun di Amerika. Lebih dari setengah juta dari orang-orag ini diopname disebuah
rumah sakit untuk perawatan. Meskipun kebanyakan dari orang-orang ini sembuh,kira-kira
5% akan meninggal dari pneumonia. Pneumonia adalah pemimpin ke enam penyebab
kematian di Amerika.Pneumonia dapat disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi dan
penyebab yang tidak diketahui. Ketika pneumonia dikelompokkan dengan cara ini,
menyebabkan infeksi adalah jenis yang paling umum. Gejala pneumonia menular disebabkan
oleh invasi paru-paru olehmikroorganisme dan respon sistem kekebalan tubuh untuk infeksi.
Meskipun lebih dariseratus jenis mikroorganisme dapat menyebabkan pneumonia, hanya
sedikit yang bertanggung jawab untuk kebanyakan kasus. Penyebab paling umum pneumonia
adalah virusdan bakteri.
Virus menyerang sel untuk mereproduksi. Biasanya, virus mencapai paru-paru ketika
tetesanudara yang dihirup melalui mulut dan hidung. Setelah di paru-paru, virus menyerang
sel-selyang melapisi saluran udara dan alveoli. Invasi Hal ini sering menyebabkan kematian
sel, baik ketika virus langsung membunuh sel, atau melalui jenis apoptosis sel
dikendalikan penghancuran diri yang disebut. Ketika sistem kekebalan tubuh merespon
infeksi virus,kerusakan paru-paru bahkan lebih terjadi. Sel darah putih, terutama limfosit,
mengaktifkansitokin kimia tertentu yang memungkinkan cairan bocor ke dalam alveoli.
Kombinasi darikerusakan sel dan alveoli berisi cairan mengganggu transportasi normal
oksigen ke dalamaliran darah. Serta merusak paru-paru, banyak virus mempengaruhi organorgan lain dandengan demikian mengganggu banyak fungsi tubuh. Virus juga dapat membuat
tubuh lebihrentan terhadap infeksi bakteri, karena alasan pneumonia bakteri yang sering
mempersulitradang paru-paru. Viral pneumonia umumnya disebabkan oleh virus seperti virus
influenza.
Virus
RSV
(RSV),
adenovirus,
dan
metapneumovirus.
Herpes
simplex
virus
merupakan penyebab pneumonia langka kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan sistem
kekebalanyang lemah juga berisiko pneumonia yang disebabkan oleh sitomegalovirus
(CMV).
Bakteri biasanya masuk paru-paru ketika tetesan udara yang terhirup, tetapi juga
dapatmencapai paru-paru melalui aliran darah bila ada infeksi di bagian lain dari tubuh.
Banyak bakteri hidup di bagian saluran pernapasan atas, seperti hidung, mulut dan sinus, dan
dapatdengan mudah terhirup ke dalam alveoli. Setelah masuk, bakteri bisa menyerang ruang
antarasel dan antara alveoli melalui menghubungkan pori-pori. Invasi ini memicu sistem
kekebalantubuh untuk mengirim neutrofil, sejenis sel darah putih defensif, ke paru-paru.
Melandaneutrofil dan membunuh organisme menyinggung, dan juga sitokin rilis,
menyebabkanaktivasi umum sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan demam,
menggigil, dan umum kelelahan pada pneumonia bakteri dan jamur. Neutrofil, bakteri, dan
cairan dari pembuluhdarah sekitarnya mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen
normal.
10. Rhinitis
Rhinitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi
bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang
menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus
encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.
11. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus
paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya
kekebalan
tubuh,
flu,
stress,
kecanduan
rokok,
dan
infeksi
pada
gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit
sinusitis.
•
Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.
•
Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
•
Sering bersin.
•
Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
•
Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.
12. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumtubercolusis.Penyakit ini
menyerang paru-paru sehinggaterbentuk bintil-bintil dalam alveolus.Penyakit TBC atau
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit TBC ini paling sering menyerang paru-paru walapun pada sepertiga
kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang, melalui udara, makanan
dan minuman, juga oleh darah atau juga lendir dari penderita TBC.
Penyakit TBC merupakan penyakit penyebab kematian nomor dua di dunia setelah stroke
bahkan menjadi nomor satu untuk indonesia bagian timur menurut Dr Tihono Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan. Indonesia
bahkan tercatat sebagai negara penyumbang kasus TBC nomor empat di dunia setelah India,
China dan Afrika Selatan.Diperkirakan ada 430 ribu kasus TBC baru dan 169 orang di
antaranya meninggal setiap hari.
TBC atau tuberkulosis merupakan keadaan infeksi pada saluran pernafasan tetapi juga dapat
menginfeksi hampir seluruh bagian tubuh seperti ginjal, tulang, saluran pencernaan, kelenjar
getah beningyang disebabkan oleh bakteri mycrobacterium dan dapat menular melalui udara
saat penderita batuk, di indonesia setiap tahunnya terjadi kasus baru sebanyak seperempat
juta dan hampir sekitar 140.000 mengalami kematian, sebenarnya apabila diobati dengan
benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis ini dapat
disembuhkan, oleh karena itu tindakan deteksi dini dan pengobatan yang cepat dapat
mencegah penyakit ini.
Penyebab Penyakit TBC :
•
Perokok
•
Paru-paru luka
•
Sistem kekebalan tubuh penderita yang lemah.
•
Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang tumbuh menjadi agresif
•
Lingkungan yang kotor sehingga kemungkinan penularan dan penyebaran bakteri
menjadi lebih besar.
Gejala Penyakit TBC :
•
Keringat pada malam hari
•
Perasaan terasa lemah, lesu, dan tidak enak.
•
Mudah terserang flu yang bersifat hilang timbul
•
Turunnya berat badan dan kurang nafsu makan
•
Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama.
•
Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan kadang-kadang juga disertai dengan darah.
Daftar Sumber:
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/756/4/BK2009-G127.pdf
http://www.depkes.go.id/article/view/410/pneumonia-penyebab-kematian-utama-balita.html
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-asma.pdf
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletinpneumonia.pdf
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/FINAL%20DESIGN%20MODUL%20TATALA
KSANA%20STANDAR%20PNEUMONIA%20%28STEMPEL%20BARU%29%20rev.pdf
http://www.academia.edu/4849583/Gangguan_atau_Penyakit_pada_Sistem_Pernapasan_Man
usia
http://www.alodokter.com/asma
https://id.wikipedia.org/wiki/Asma
http://www.alodokter.com/difteri
http://trinity.blog.inharmonyclinic.com/difteri-perfusi-tetanus/
http://halosehat.com/penyakit/emfisema
http://www.depkes.go.id/article/view/492/perlu-keterpaduan-untuk-pemberantasantuberkulosis.html
http://binfar.kemkes.go.id/v2/wp-content/uploads/2014/02/PC_TB.pdf
http://www.idkesehatan.com/penyebab-dan-cara-pengobatan-penyakit-tbc.html