Ajaran Kristen dan Islam (2)
HR.muslim No : 41, HR.bukhari 3180
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: Barangsiapa mengucapkan dua Kalimah Syahadat yaitu: Tidak ada tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad hamba dan Rasul-Nya, Bersaksi bahwa:
Nabi Isa adalah hamba Allah, anak hamba-Nya dan kalimah Allah yang Dia letakkan pada Maryam dan ruh dari-Nya, surga itu benar adanya dan neraka itu juga benar adanya, Maka Allah akan memasukkan mereka yang dikehendaki ke dalam Surga melalui salah satu dari delapan pintu Surga yang dia kehendaki.
Hadits diatas sejalan dengan Al Qur’an QS 4:171
… Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang dituang [qn-2972] -Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya. …
[qn-2972] = Alqa = to cast, menuang. Silakan anda bandingkan dengan terjemahan kementerian Agama RI dibawah: … Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan
dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari- Nya. …
Apakah kata-kata yang ditambah penterjemah dalam tanda kurung (saya cetak tebal) menambah pengertian atau malah mengaburkan maksud sebenarnya dari ayat tersebut? Hal ini banyak dilakukan oleh Kementerian Agama RI dalam menterjemahkan Al Qur’an kedalam Bahasa Indonesia. Bandingkan dengan terjemahan dibawah ini:
… Jesus, son of Mary, was no more than a messenger of God and the fulfillment of His word to Mary and a Spirit from Him … (The Qur’an, a monotheist translation).
Bukankah Al Qur’an sendiri mengancam bahaw jika seseorang mengubah ayat-ayat Allah resikonya sangat berat? Kenapa team penterjemah yang diakui negara berani merubahnya?
1. Pendahuluan.
Sesungguhnya, Allah yang menciptakan segala sesuatu di dunia ini untuk manusia dan manusia Allah ciptakan untuk-Nya, untuk kemuliaan Allah, bukan hanya samapi tubuh manusia itu mati tetapi lebih dari itu, Allah menginginkan manusia itu mendapatkan kesenangan di sorga setelah kehancuran dunia ini.
Tetapi faktanya, lebih 90% manusia itu terlalu sibuk memikirkan kehidupan dunia, bekerja, memikirkan apa yang akan dimakan hari ini dan besok, bagaimana dengan usahanya, kekuasaannya. Manusia disibukkan dan dipusingkan oleh masalah-masalah dunia yang segera akan berakhir dan lupa masalah jangka panjang: ‘kehidupan setelah kematian badan’.
Manusia tidak sempat lagi membaca dan mempelajari kitab sucinya karena, ‘tidak ada waktu’ atau bahkan tidak ada lagi minat karena itu tidak penting! Untuk orang-orang sibuk tersebutlah saya menulis buku kecil ini, khususnya bagi umat Kristen dan Islam atau yang berminat terhadap kedua agama tersebut.
Saya dilahirkan di sebuah desa kecil di Tanah Karo, Sumatera utara. Pada umumnya di desa tersebut sebagian besar penduduknya percaya kepada hal-hal yang ghaib, termasuk saya.
Pada waktu saya masih kecil, penduduk yang beragama Islam lebih banyak dari yang beragama Kristen. Walaupun demikian, pemeluk agama Islam dan Kristen tidak lebih dari 10 persen dari total penduduk. Sebagian terbesar masih menyembah berhala. Setiap tahun ada pesta penyembahan berhala secara massal. Saya percaya kepada hal-hal yang ghaib karena saya menyaksikan sendiri seperti orang kesurupan, orang kebal dan mendengar hal-hal yang aneh di tempat tertentu.
Saya pernah bertanya kepada bapak saya: “kenapa orang Islam mengatakan orang Kristen kafir karena menyembah manusia (Yesus) dan kenapa bapak beragama Kristen?”. Jawab bapak saya “Biarlah mereka mengatakan demikian, saya masuk Kristen karena saya suka makan babi dan semua daging kalau tidak dicampur darahnya tidak enak”.
Saya tidak melanjutkan dialog, tetapi dalam hati saya berpikir; bagaiman jika neraka itu benar adanya dan kita masuk neraka hanya karena doyan makan babi? Karena kawan-kawan saya yang beragama Islam mengatakan darah dan daging babi haram, yang menyembah selain Allah syirik dan pasti masuk neraka.
Karena bapak saya beragama Kristen dan pemuka agama, maka saya dibaptis dan bahkan setelah saya kelas 3 SMP saya di Sidi (disahkan sebagai Kristen yang mandiri secara iman) waluapun tidak pernah ke gereja dan belajar Al Kitab. Secara umum anak remaja yang di sidi harus mengikuti bimbingan Al Kitab selama 54 kali pertemuan sekali seminggu. Jadi butuh waktu sekitar satu tahun.
Saya mempunyai abang angkat yang beragama Islam. Nampaknya beliau cukup cerdas dan menguasai bahasa Arab, Al Qur’an dan Hadits. Dia juga sering membaca Al Kitab. Dia mengajarkan kepada saya perbedaan dan persamaan Al Qur’an dan Al Kitab. Beliau juga mengatakan bahwa agama paling tua adalah Hindu, kemudian disempurnakan oleh agama Jahudi oleh Nabi Musa, kemudian disempurnakan lagi oleh Nabi Isa yang disebut Yesus oleh Kristen. Agama penyempurna terakhir adalah Islam. Muhammad adalah nabi terakhir sebagai penutup sampai hari kiamat.
Abang angkat saya ini sangat taat sholat, beliau adalah orang Minang (Sumatera Barat) yang merantau dan bekerja sama bapak saya. Dia mengatakan bahwa kepercayaan orang Karo sama dengan agama Hindu. Al Kitab bahasa Karo mengatakan Allah adalah Dibata yang berasal dari Kata Dewata. Lihatlah, dimana-mana ada sesajen. Beliau mungkin mengamati bahwa disemua tempat yang dianggap ada begu (jin), maka disana ada sesajen berupa Sirih atau Rokok, atau jeruk purut dan berbagai macam bunga.
Orang Karo, sama seperti orang-orang primitif lain diseluruh dunia, percaya bahwa manusia mempunyai roh (dalam bahasa Karo disebut ‘tendi’). Tendi tersebut dipercayai tidak bisa mati tetapi jika tubuh kita mati maka ‘tendi’ ini keluar menjadi ‘begu’ (arwah). Oleh karena itu, jika Orang Karo, sama seperti orang-orang primitif lain diseluruh dunia, percaya bahwa manusia mempunyai roh (dalam bahasa Karo disebut ‘tendi’). Tendi tersebut dipercayai tidak bisa mati tetapi jika tubuh kita mati maka ‘tendi’ ini keluar menjadi ‘begu’ (arwah). Oleh karena itu, jika
Setelah abang angkat saya berumah tangga, beliau pindah ke Kabanjahe. Setelah saya tammat SD, sayapun pindah ke Kabanjahe dan tinggal bersama beliau dan istrinya. Istrinya juga Islam yang taat beragama. Saya merasa bangga jika mampu berpuasa penuh bersama mereka.
Setelah tammat SMP, saya pindah ke Medan dan masuk ke sekolah SMA Kristen. Saya sangat bingung dengan istilah Trinitas. Saya juga mulai berpikir tentang Anak Allah dan Tuhan. Memang waktu saya masih anak-anakpun sering mengucapkan Tuhan Yesus, Anak Tuhan dan sebagainya, tetapi saya tidak tau makna sebenarnya. Apa beda Tuhan dengan Allah? Apa itu anak Allah?
Puluhan tahun berlalu begitu saja. Saya menjadi orang dengan KTP Kristen tanpa pernah ke gereja maupun ke mesjid. Saya tau sangat banyak manusia hidup seperti saya, tetapi mungkin sedikit yang masih percaya hal-hal yang ghaib (percaya terhadap kekuatan yang tidak kelihatan), terutama yang lahir di perkotaan karena mereka tidak pernah melihatnya.
Ada sesuatu yang aneh dalam diri saya: • Bagaimana jika yang saya percayai tidak benar?, • Bagaimana jika Neraka dan Surga itu benar-benar ada?,
Yang saya maksud dengan aneh adalah: Saya takut bahwa yang saya percayai tidak benar tetapi saya takut belajar kebenaran melalui Al Qur’an dan Al Kitab. Apakah ini akibat masa kecil saya yang dipengaruhi oleh Penyembah berhala, Islam dan Kristen.
Saya kawin dengan seorang gadis yang beragama Kristen yang menurut pengamatan saya cukup taat. Dia tidak pernah memaksa saya ke gereja. Bahkan sampai anak saya cukup besar, saya tidak pernah ke gereja dan berdoa dan anak saya sering bertanya kepada istri saya, “Kenapa mamak suruh saya berdoa sebelum makan padahal bapak tidak pernah berdoa sebelum makan?”
Jaman sudah berobah, perkembangan teknologi informasi begitu pesat sehingga kita dapat belajar apa saja dari internet. Tetapi ini sering menambah kebingungan karena yang mengaku Islam dan sama-sama memakai Al Qur’an juga saling menyalahkan dalam penafsiran Al Qur’an, demikian juga dengan yang mengaku Kristen dan sama-sama belajar Al Kitab. Kita lihat begitu banyak aliran dalam Islam maupun Kristen.
Kita juga melihat, begitu banyak orang yang pindah agama, baik dari Kristen ke Islam maupun dari Islam ke Kristen. Banyak diantara mereka bukan orang sembarangan. Saya terombang- ambing selama hidup saya, saya mencoba mempelajari mana yang benar dengan membanding- bandingkan alasan orang pindah agama dan beberapa diantaranya, ringkasannya saya masukkan dalam tulisan ini. Saya tidak mau dipengaruhi oleh orang tua saya yang hanya masuk Kristen karena supaya tidak dilarang makan babi, juga tidak mau percaya sama abang angkat saya yang secara naluri saya lihat diapun bimbang setelah banyak membaca Al Kitab, saya juga tidak percaya sama pendeta maupun kiyai. Saya ingin belajar sendiri.
Saya juga ingin belajar dari orang lain tetapi hanya sebagai pembanding. Keputusan dan tanggung jawab tetap pada kemampuan saya untuk memilah secara logika dan spiritual. Saya percaya Allah Yang menciptakan segala yang kelihatan dan tidak kelihatan telah memberikan kemampuan kepada ciptaannya yang paling tinggi diantara yang kelihatan (manusia) untuk dapat mengetahui mana yang benar.
Berikut ringkasan kesaksian orang-orang yang pindah agama yang saya ambil dari internet.
Dr. Muhammad Yahya Waloni (Mantan Pendeta, Mantan Rektor UKI Papua, Mantan Rektor Sekolah Tinggi Teologi Calvinis Ebenhaezer).
Yahya Yopie Waloni “Pendeta Kristen dan Rektor Universitas Kristen” Masuk Islam.
Sebagai pakar teologi, Pendeta Yahya Yopie Waloni sangat mengetahui teori-teori yang ada dalam agama Islam. Meskipun masih beragama Kristen, Yahya memandang teori apa pun yang ada di Islam sangat benar.
Islam pun, mampu menceritakan peradaban dunia dari yang lalu sampai sekarang. Bahkan, agama Kristen diceritakan pula dalam Islam.
Menurut pria kelahiran Manado tahun 1970 ini, yang paling membuatnya tunduk patuh hingga memutuskan untuk masuk Islam pada Oktober 2006 adalah Islam menunjuk satu individu yang sangat tepat untuk menyebarkan ajarannya. “Ada satu individu yang membuat saya tunduk dan patuh, dia buta huruf tapi bisa menyusun Alquran secara sistematis,” ujar pria yang mengganti namanya menjadi M Yahya Waloni setelah memeluk agama Islam itu kepada Republika.
Menurut suami dari Lusiana (33) yang mengganti namanya menjadi Mutmainnah setelah memeluk Islam itu, dirinya masuk agama Islam karena dari sistematika teori Islam sudah benar. Sebagai akademisi, kata dia, dirinya pun berpikir orang yang sudah memiliki teori benar saja bisa salah apalagi yang tidak memiliki teori yang benar. “Orang Islam yang sudah memiliki teori yang benar saja bisa salah apalagi yang tidak memiliki teori benar. Jadi, saya mengakui Islam secara teori dan spiritual,” ujar Yahya.
Ketertarikan Yahya untuk masuk Islam, kata dia, sebenarnya sudah ada sejak kecil, saat berumur sekitar 14 tahun. Pada usia itu, dirinya sudah ke mesjid karena tertarik melihat banyak orang Islam menggunakan pakaian seperti yang digambarkan di agamanya yaitu baju ihram. Selain itu, dirinya pun sangat tertarik dengan gendang yang suka dimainkan di masjid-masjid.
Pria yang pernah menjabat Ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong tahun 2000-2004 ini, dari sekian kejadian yang mendorongnya untuk memeluk Islam adalah pengalaman spiritual yang dialaminya. “Suatu hari, saya bertemu dengan seorang penjual ikan, di rumah lama kompleks Tanah Abang, Kelurahan Panasakan, Tolitoli,” ia memulai kisahnya. Pertemuannya dengan si penjual ikan berlangsung tiga kali berturut-turut dengan waktu pertemuan yang sama yaitu pukul 09.45 Wita. “Kepada saya, si penjual ikan itu mengaku namanya Sappo (dalam bahasa Bugis artinya sepupu). Dia juga panggil saya Sappo. Dia baik sekali dengan saya,”.
Setiap kali ketemu dengan si penjual ikan itu, kata Yahya, dirinya berdialog panjang soal Islam. Anehnya, kata dia, si penjual ikan yang mengaku tidak lulus sekolah dasar (SD) itu sangat mahir dalam menceritakan soal Islam. Ia makin tertarik pada Islam.
Sejak pertemuannya dengan si penjual ikan itulah katanya, konflik internal keluarga Yahya dengan istrinya meruncing. Istrinya, Lusiana tetap ngotot untuk tidak memeluk Islam.
Pada tanggal 17 Ramadan 1427 Hijrah atau tanggal 10 Oktober sekitar pukul 23.00 Wita, ia bermimpi bertemu dengan seseorang yang berpakaian serba putih, duduk di atas kursi.
Sementara, dia di lantai dengan posisi duduk bersila dan berhadap-hadapan dengan seseorang yang berpakaian serba putih itu. “Saya dialog dengan bapak itu. Namanya, katanya Lailatulkadar,” kata Yahya.
Setelah dari itu, Yahya kemudian berada di satu tempat yang dia sendiri tidak pernah melihat tempat itu sebelumnya. Di tempat itulah, Yahya menengadah ke atas dan melihat ada pintu buka-tutup. Tidak lama berselang, dua perempuan masuk ke dalam. Perempuan yang pertama masuk, tanpa hambatan apa-apa. Namun perempuan yang kedua, tersengat api panas.
“Setelah sadar, seluruh badan saya, mulai dari ujung kaki sampai kepala berkeringat. Saya seperti orang yang kena malaria. Saya sudah minum obat, tapi tidak ada perubahan.
Setelah diceritakan ke istrinya, kata dia, istrinya semakin tidak percaya dan ingin bercerai dengan Yahya. Namun, beberapa jam kemudian, istrinya menangis karena mimpi yang Setelah diceritakan ke istrinya, kata dia, istrinya semakin tidak percaya dan ingin bercerai dengan Yahya. Namun, beberapa jam kemudian, istrinya menangis karena mimpi yang
Akhirnya, kata Yahya, bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan Komarudin Sofa, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. Hari itulah, Yahya dan istrinya mengucapkan dua kalimat syahadat. “Kekuatan saya, sekarang hanya shalat tahajud malam dan Dhuha pukul 08.00,” ujar mantan Rektor yang UKI Papua ini.
2. Missionaris Kristen Menjadi Seorang Da’i
Musa Bangura, selama bertahun-tahun melakukan perjalanan di benua hitam untuk menyebarkan ajaran Kristen kepada orang Afrika, seorang misionaris Kristen di Sierra Leone justru menemukan Islam, ia berubah menjadi seorang da’i Muslim yang membantu ribuan warga Afrika menemukan Islam.
“Selama bertahun-tahun, Saya berusaha mengajak orang-orang Muslim di negara saya untuk menerima agama Kristen, kemudian Saya bermimpi yang mana Saya diajak untuk menerima Islam,” ujar Musa Bangura (45), kepada kantor berita Turki Anadolu pada Ahad (8/9/2013).
Pertemuan Bangura dengan Islam dimulai pada 21 tahun lalu ketika ia bermimpi diajak untuk memeluk Islam selama tiga kali berturut-turut. Bangura memeluk Islam pada 1993, ia kemudian menjadi salah satu da’i terkemuka di Afrika dan Sierra Leone.
Tak hanya mengajak warga Afrika kepada Islam, Bangura juga mengajak para pendeta untuk memeluk agama Islam yang lurus ini.
“Saya mengungkapkan kontradiksi-kontradiksi dalam ajaran Kristen yang dihasilkan dalam diskusi saya dengan para pendeta Kristen,” kata Bangura. “Saya membuktikan kepada mereka bahwa Islam adalah agama yang benar,” tambahnya.
Kemudian, Bangura membuat sebuah situs bernama “Why Islam” untuk menyebarkan informasi yang benar mengenai Islam serta menjadi pengarah organisasi Why Islam In Action (WIIA), yang disponsori oleh sebuah organisasi Turki, IHH Insani Yardim Vakfi.
WIIA adalah organisasi kemanusiaan non-pemerintah. Organisasi ini dibentuk pada 1995, di bawah naungan Bangura. Situasinya mencapai kesuksesan, melalui itu ia membantu lebih dari 8.000 non-Muslim untuk memeluk Islam.
“Sekarang saya bekerja untuk orang-orang Kristen (mendakwahi mereka, red) di negara saya dan berusaha untuk membantu mereka menyadari kebenaran dan memilih Islam,” kata Bangura.
3. Syafii Antonio Masuk Islam.
Dia adalah Dr. Muhammad Syafii Antonio, MEc terlahir dengan nama Nio Gwan Chung adalah salah satu ikon keuangan dan perbankan Syariah di Indonesia. Beliau menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) TAZKIA.
Syafii Antonio Lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 12 mei 1965 keturunan Tionghoa. Sejak kecil dia mengenal dan menganut ajaran Konghucu, karena ayahnya adalah seorang pendeta Konghucu.
Selain mengenal ajaran Konghucu, dia juga mengenal ajaran Islam melalui pergaulan di lingkungan rumah dan sekolah. dia sering memperhatikan cara-cara ibadah orang-orang muslim. Kerena terlalu sering memperhatikan tanpa sadar saya diam-diam suka melakukan shalat.
Kegiatan ibadah orang lain ini saya lakukan walaupun saya belum mengikrarkan diri menjadi seorang muslim. Kehidupan keluarga saya sangat memberikan kebebasan dalam memilih agama. Sehingga saya memilih agama Kristen Protestan menjadi agama saya. Setelah itu saya berganti nama menjadi Pilot Sagaran Antonio.
Kepindahan Antonio ke agama Kristen Protestan tidak membuat ayahnya marah. Ayahnya akan sangat kecewa jika saya sekeluarga memilih Islam sebagai agama. Sikap ayahnya ini berangkat dari image gambaran buruk terhadap pemeluk Islam. Ayahnya sebenarnya melihat ajaran Islam itu bagus. Apalagi dilihat dari sisi Al Quran dan hadits. Tapi, ayahnya sangat heran pada pemeluknya yang tidak mencerminkan kesempurnaan ajaran agamanya.
Gambaran buruk tentang kaum muslimin itu menurut ayahnya terlihat dari banyaknya umat Islam yang berada dalam kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan. Bahkan, sampai mencuri sandal di mushola pun dilakukan oleh umat Islam sendiri. Jadi keindahan dan kebagusan ajaran Islam dinodai oleh prilaku umatnya yang kurang baik.
MEMBANDINGKAN AJARAN KONGHUCU,KRISTEN DAN ISLAM. Kendati demikian buruknya citra kaum muslimin di mata ayahnya, tak membuat Antonio
kendor untuk mengetahui lebih jauh tentang agama Islam. Untuk mengetahui agama Islam, dia mencoba mengkaji Islam secara komparatif (perbandingan) dengan agama-agama lain.
Dalam melakukan studi perbandingan ini saya menggunakan tiga pendekatan, yakni
pendekatan sejarah, pendekatan alamiah, dan pendekatan nalar rasio biasa.
Sengaja saya tidak menggunakan pendekatan kitab-kitab suci agar dapat secara objektif mengetahui hasilnya. Berdasarkan tiga pendekatan itu, saya melihat Islam benar-benar agama yang mudah dipahami ketimbang agama-agama lain. Dalam Islam saya temukan bahwa semua rasul yang diutus Tuhan ke muka bumi mengajarkan risalah yang satu, yaitu Tauhid. Selain itu, saya sangat tertarik pada kitab suci umat Islam, yaitu Al-Quran. Kitab suci ini penuh dengan kemukjizatan, baik ditinjau dari sisi bahasa, tatanan kata, isi, berita, keteraturan sastra, data-data ilmiah, dan berbagai aspek lainnya.
Ajaran Islam juga memiliki system nilai yang sangat lengkap dan komprehensif, meliputi system tatanan akidah, kepercayaan, dan tidak perlu perantara dalam beribadah. Dibanding agama lain, ibadah dalam Islam diartikan secara universal. Artinya, semua yang dilakukan baik ritual, rumah tangga, ekonomi, sosial, maupun budaya, selama tidak menyimpang dan untuk meninggikan siar Allah, nilainya adalah ibadah. Selain itu, disbanding agama lain, terbukti tidak ada agama yang memiliki system selengkap agama Islam.
Hasil dari studi banding inilah yang memantapkan hati saya untuk segera memutuskan bahwa Islam adalah agama yang dapat menjawab persoalan hidup
Setelah melakukan perenungan untuk memantapkan hati, maka di saat saya berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA, dia putuskan untuk memeluk agama Islam. Oleh K. H. Abdullah bin Nuh al-Ghazali saya dibimbing untuk mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat pada tahun 1984. Nama dia kemudian diganti menjadi Syafii Antonio.
Keputusan yang dia ambil untuk menjadi pengikut Nabi Muhammad saw. Ternyata mendapat tantangan dari pihak keluarga. Saya dikucilkan dan diusir dari rumah. Jika dia pulang, pintu selalu tertutup dan terkunci. Bahkan pada waktu shalat, kain sarungnya sering diludahi. Perlakuan keluarga terhadap dirinya tidak hadapi dengan wajah marah, tapi dengan kesabaran dan perilaku yang santun. Ini sudah konsekuensi dari keputusan yang saya ambil.
Alhamdulillah, perlakuan dan sikapnya terhadap mereka membuahkan hasil. Tak lama kemudian mama menyusul jejak saya menjadi pengikut Nabi Muhammad saw. Setelah mengikrarkan diri, saya terus mempelajari Islam, mulai dari membaca buku, diskusi, dan sebagainya. Kemudian saya mempelajari bahasa Arab di Pesantren an-Nidzom, Sukabumi, dibawah pimpinan K. H. Abdullah Muchtar.
Lulus SMA dia melanjutkan ke ITB dan IKIP, tapi kemudian pindah ke IAIN Syarif Hidayatullah. Itupun tidak lama, kemudian dia melanjutkan sekolah ke University of Yourdan (Yordania). Selesai studi S1 saya melanjutkan program S2 di international Islamic University (IIU) di Malaysia, khusus mempelajari ekonomi Islam.
Setelah merampungkan S2 tahun 1992, Syafii langsung berkecimpung di dunia perbankan Syariah. Ia bertemu delegasi Indonesia yang akan mendirikan bank Syariah setelah melihat Setelah merampungkan S2 tahun 1992, Syafii langsung berkecimpung di dunia perbankan Syariah. Ia bertemu delegasi Indonesia yang akan mendirikan bank Syariah setelah melihat
Selesai studi, saya bekerja dan mengajar pada beberapa Universitas. Segala aktivitasnya sengaja dia arahkan pada bidang agama. Untuk membantu saudara-saudara muslim Tionghoa, Syafii Antonio aktif pada Yayasan Haji Karim Oei. Di yayasan inilah para mualaf mendapat informasi dan pembinaan. Mulai dari bimbingan shalat, membaca Al- Quran, diskusi, ceramah, dan kajian Islam, hingga informasi mengenai agama Islam.
4. Kenapa menjadi Hindu?
Stephen Knapp, seorang mantan Kristen keturunan Yahudi berkebangsaan Amerika memilki 28 alasan mengapa ia masuk Hindu, yaitu:
1. Apa yang diajarkan oleh agama Hindu? Peradaban Veda atau agama Hindu modern, adalah satu cara hidup. Ia bukanlah satu ras manusia atau sekedar agama atau keyakinan sektarian. Ia tidak menjadi milik satu ras atau negeri tertentu. Ia adalah satu jalan yang mendukung satu aturan tingkah laku (code of conduct) yang menghargai kedamaian dan kebahagiaan dan keadilan bagi semua orang.
2. Hindu adalah peradaban tertua di dunia yang tetap hidup.
3. Veda adalah kitab suci yang tertua dan paling lengkap.
4. Veda mempunyai filsafat spiritual yang paling maju dan paling sempurna.
5. Veda memberikan lebih banyak informasi mengenai ilmu pengetahuan tentang kehidupan sesudah mati, karma dan reinkarnasi.
6. Filosofi Veda menawarkan pemahaman paling lengkap mengenai Tuhan dan dimensi spiritual.
7. Hindu dan Veda memiliki banyak sabda dan perintah langsung dari Tuhan.
8. Veda menawarkan bentuk-bentuk Tuhan yang paling indah dan penuh kasih sayang.
9. Peradaban Veda memiliki guru-guru spiritual terbesar yang dapat anda temukan.
10. Veda menawarkan jalan yang paling langsung kepada realisasi dan pencerahan spiritual pribadi.
11. Karena Hindu adalah satu jalan yang paling ekspresif, ia juga adalah yang paling memenuhi secara emosional.
12. Hindu, menawarkan satu jalan hidup ilmiah, dari diet, gaya hidup, jadwal harian, dan lain-lain.
13. Siapapun dalam posisi apapun dapat menjadi seorang Hindu dan mempraktekkan dan mendapat manfaat dari pengajaran Veda.
14. Jalan Veda memandang semua agama sebagai benar, atau bagian dari kebenaran yang satu, dan jalan bagi keselamatan.
15. Hindu, tidak menghadirkan Tuhan sebagai Tuhannya orang Hindu, Muslim, Kristen atau Sikh.
16. Inilah sebabnya mengapa orang-orang Hindu, pengikut dari jalan Veda, dapat hidup damai dengan orang-orang dari agama lain.
17. Agama Hindu tidak mempunyai konsep jihad, perang suci, perang salib, atau kesyahidan.
18. Pengikut filosofi Veda tidak menjadikan orang lain sebagai target konversi.
19. Agama Hindu menerima bahwa setiap orang mempunyai hak untuk memilih jalan mereka sendiri menuju pencerahan atau keselamatan.
20. Agama Hindu menawarkan satu Tuhan dan kesadaran universal, jauh melampaui sekedar tradisi lokal.
21. Agama Hindu mendorong kita semua melihat Tuhan dalam semua makhluk.
22. Di dalam Hindu anda dapat mengajukan semua pertanyaan yang anda inginkan tanpa dianggap murtad atau orang yang ragu.
23. Agama Hindu adalah peradaban satu milyar dollar.
24. Veda menawarkan jalan termudah untuk kembali kepada Tuhan.
25. Agama Hindu mengajarkan kesadaran universal daripada kesadaran yang berpusat pada diri sendiri.
26. Agama Hindu mengembangkan kepedulian yang sungguh-sungguh terhadap orang lain.
27. Dengan atau tanpa institusi, agama Hindu menunjukkan dan menyatakan bahwa semua orang mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan.
28. Agama Hindu, membuka pintu makna kehidupan yang sebenarnya.
5. Kisah Pertobatan Seorang Dukun
Aku dilahirkan di dalam lingkungan keluarga keraton. Dan keluargaku adalah trah keluarga dukun keraton. Sejak kecil aku sangat mengagumi ilmu-ilmu kadigdayaan gaib yang dimiliki oleh para sesepuh keluarga. Kakekku memiliki ilmu yang sangat tinggi. Ia bisa menghilang. Bahkan hadir di empat tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Beliau juga mampu menyembuhkan berbagai penyakit dengan tenaga gaibnya.
Di lingkungan keraton, sejak usia sekolah dasar aku mendapatkan guru-guru khusus. Mereka mengajarkan tentang berbagai ilmu agama dan falsafah Jawa. Salah satunya adalah ilmu kebatinan. Aku sangat tertarik dan tekun mempelajari ilmu-ilmu ini. Selain kekagumanku pada misteri keajaibannya, melalui ilmu-ilmu ini aku juga ingin hidup mendekatkan diri pada Tuhan yang Maha Kuasa.
Minatku belajar okultisme atau ilmu perdukunan makin bergairah dan aku termasuk seorang anak yang dianggap sangat berbakat. Hal ini tidak mengherankan. Karena sejak dalam kandungan aku telah didoakan oleh kedua orang tuaku dan para sesepuh keluarga. Dengan harapan, aku kelak menjadi orang yang memiliki kadigdayaan atau memiliki kemampuan yang tinggi dalam ilmu kebatinan. Berbagai ilmu telah aku kuasai sejak masa kecilku, diantaranya ilmu santet, ilmu pellet, ilmu terawang, ilmu gendam, telepati atau ilmu sirep, kekebalan dan lain-lain. Oleh sebab itu, aku menjadi anak yang sangat popular, disegani dan ditakuti di lingkunganku pada waktu itu. Inilah yang menjadi akar dari adanya rasa kesombongan dalam diri seseorang yang belajar ilmu kebatinan. Diakui atau tidak diakui, ia akan merasa lebih super daripada manusia-manusia lainnya, demikian juga keadaanku pada waktu itu.
Selain menjadi murid, aku juga seorang guru. Aku mengajarkan ilmu kebatinan ini kepada murid-muridku sendiri. Dan murid-mu itu rata-rata umurnya lebih tua dari aku bahkan ada orang-orang yang sudah lanjut usia. Waktu itu aku masih duduk di kelas 5 SD, namun secara ilmu aku dianggap lebih tua. Dan ini terus berlangsung sampai aku dewasa dan kuliah di fakultas kedokteran.
Dengan seringnya mempraktekkan ilmu gendam dan beberapa ilmu lainnya, lama-lama timbul kesadaran dalam diri. Aku ini dari keluarga terhormat dan bapakku adalah seorang professor di perguruan tinggi terkenal dan tokoh masyarakat.
Sebagai anaknya perasaanku menjadi tidak enak dengan perbuatan-perbuatan ku itu. Kemudian aku keluar dari perguruan ilmu hitam masuk ke perguruan ilmu putih.
Di dalam perguruan ilmu putih ini, aku harus mengalami pelepasan terhadap ilmu-ilmu hitam yang aku miliki. Inilah keanehannya, aku belajar pada sumber yang sama, tetapi harus pelepasan ketika mengambil jurusan berbeda.
Sebenarnya sumber dari dua ilmu ini adalah sama, yaitu dunia roh-roh. Maka pada keadaan tertentu seseorang itu bisa menyandang ilmu hitam sekaligus ilmu putih. Dia bisa menyembuhkan seseorang tapi juga bisa mencelakai seseorang dengan ilmu santetnya. Perbedaan yang nyata adalah pelajaran di perguruan ilmu putih ini adalah hal-hal kebaikan, kesabaran dan ketekunan. Juga hal-hal untuk saling mengasihi, mengasuh dan mengasah diantara para murid perguruan sangat dijunjung tinggi. Disini tidak ada pertunjukan untuk pamer kekuatan, atau pamer kadigdayaan. Semua dipakai untuk kebaikan, untuk kesembuhan sesamanya. Sehingga kami merasa makin mantap bahwa inilah jalan Tuhan itu.
Di tempat ini aku merasa menemukan yang kucari selama ini, yaitu mendekatkan diri pada Tuhan yang sejati dan Tuhan yang benar. Karena jalannya memang benar-benar sulit. Untuk naik satu tingkat saja, butuh perjuangan yang sangat keras dan waktu yang lama, dengan berbagai syarat dan ritual. Di perguruan ini, aku sampai pada tingkat kawijayan. Ditingkat ini aku bisa bercakap-cakap dengan roh-roh yang aku panggil. Juga menguasai ilmu transfer roh. Yaitu bisa membuat orang gila menjadi waras atau orang waras dijadikan gila dengan cara mengirim dan mengambil roh dari seseorang.
Aku juga menguasai ilmu terawang roh. Bisa menebak keadaan seseorang dengan memandang orang itu. Juga ilmu rogoh sukmo. Dengan duduk semedi ke kamar, aku bisa melihat keadaan dan keramaian kota. Dan berbagai ilmu aku dapatkan, sehingga aku merasa benar-benar diatas manusia normal. Maka sering disebut sebagai paranormal. Dan akupun dicalonkan menjadi pengganti kepala dukun.
Disini aku semakin merasa menjadi manusia super dan memandang remeh agama dan Tuhan. Pendapatku waktu itu, apa itu agama? Hanya omong ini omong itu saja, tapi tak ada apa-apanya. Sedangkan di perdukunan kami bisa mendapatkan apa yang kami inginkan dengan kuasa gaib dan itu nyata. Aku menganggap Tuhannya agama-agama itu tuhan yang palsu. Sedang tuhan yang aku ikuti itu tuhan yang sejati!
Beberapa peristiwa beruntun sangat mengguncang hatiku. Salah satu guruku yang berilmu tinggi telah menceburkan diri ke dalam sumur dan mati. Dan itu sebagai tumbal bagi ilmu yang dia punyai. Kematian paman ini mulai menggores kesadaranku akan jalan yang aku tempuh selama ini. Teman seperguruan kakekku yang juga berilmu sangat tinggi, menjelang kematiannya sekujur tubuhnya membusuk dan bentuknya seperti monster. Berbagai penyakit yang pernah ia sembuhkan seakan semua ikut menempel ke dalam tubuhnya. Mengerikan sekali, satu bulan lebih didoakan baru bisa meninggal dunia. Aku melihat nasib kakekku yang seperti itu, aku sendiri menjadi sangat ngeri dan takut. Seorang yang sakti luar biasa, akhir hidupnya kok sangat mengenaskan. Sedangkan mereka adalah orang-orang yang sangat aku kagumi sejak masa kecil.
Maka aku menemui guruku. Tiba di padepokan aku melihat mimik wajah guru nampak sangat sedih. Dan beliau mengatakan bahwa hari Jum’at minggu depan ia akan meninggal dunia. Luar biasa bisa tahu hari kematiannya. Tetapi mengapa beliau sangat bersedih? Beliau mengungkapkan kesedihannya, karena tidak tahu bagaimana nasibnya setelah kematiannya. Inipun membuat aku semakin terpukul. Guru saja tidak tahu nasibnya setelah kematiannya, apalagi aku. Dan waktu aku Tanya kepada roh-roh yang selama ini mengaku sebagai utusan Tuhan, mereka tidak mau menjawab apa yang terjadi setelah kematian. Aku merasa benar-benar tertipu.
Ditaklukkan Oleh Penjual Bakmi. Tujuan hidupku tiba-tiba gelap gulita. Kekagumanku pada para sesepuh yang berilmu
tinggi rontok karena akhir hidup mereka. Ilmu yang aku miliki dengan roh-roh gaibnya tidak mampu memberi jawaban tentang kehidupan setelah kematian. Jalan terang yang aku inginkan ternyata ujungnya menuju maut. Aku benar-benar frustasi, kubuang jimat-jimat, dan aku putuskan, jika Tuhan yang sejati itu sulit dicari, maka aku akan menjadi orang atheis, tidak percaya pada Tuhan lagi.
Ditengah kebingungan dan kegalauan hati, aku tumpahkan dengan naik sepeda mengelilingi kota tanpa tujuan yang pasti. Dua hari dua malam aku bersepeda untuk menumpahkan segala kekecewaan hatiku. Sampai di suatu tempat, aku berhenti di warung bakmi pinggir jalan untuk makan bakmi rebus. Waktu penjual itu menghidangkan bakmi, dia bertanya; “Bapak sedang mencari kebenaran ya?”. Aku sangat terkejut dengan pertanyaan penjual bakmi ini. Biasanya akulah yang tahu dan bisa menebak persoalan orang lain, tetapi mengapa penjual bakmi ini malah bisa mengetahui keadaan hatiku? Dan ketika aku terawang dia, ilmuku tidak bisa menembus untuk melihat keadaan dia. Dilihat secara nalar, penjual bakmi ini tidak ada keistimewaan apa-apa. Dia hanyalah seorang tua setengah baya, kurus dan keturunan cina.
Ternyata dia seorang Kristen. Waktu itu aku tidak tahu kalau orang Kristen yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan,
dalam dirinya ada Roh Allah. Sehingga tidak tembus di terawang dan juga tidak mempan disantet.
Dia memberiku sebuah kitab Injil untuk dibaca. Dia bilang dari buku ini aku bisa menemukan apa yang aku cari. Karena aku merasa kalah,
maka aku terima apa yang dia berikan. Aku baca dan teliti kitab itu dengan seksama. Sebelumnya aku tidak pernah dan tidak boleh membaca buku Injil. Karena dianggap itu bukunya orang kafir, kitab palsu.
Sekarang alasan itu malah membuat aku makin penasaran, mengapa kok tidak boleh membacanya. Setelah aku baca buku Injil itu, aku menemukan satu nama yang luar biasa, yaitu nama Yesus Kristus. Pribadi ini berkata “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:16a).
Selama ini yang aku terima hanyalah petunjuk jalan atau yang menunjukkan ada jalan kepada Allah yang sejati. Dan ketika aku ikuti ternyata tidak bisa menemukan jalan itu. Disuruh ini itu, tirakat ini itu, melakukan ini itu tapi jalan ini bukan makin terang malah makin gelap dan akhirnya tanpa jawaban yang pasti. Tetapi pribadi Yesus berkata: Akulah Jalan! Akulah Kebenaran! Akulah Hidup! Bagiku ini suatu pernyataan yang luar biasa. Dia tidak menunjuk pada sesuatu. Tetapi Dia menunjukkan diri-Nya? Itulah jalan dan kebenaran dan Hidup kekal.
Siapakah pribadi ini yang berani mengatakan seperti itu? Belum pernah aku membaca atau mendengar seorang tokoh dunia sehebat apapun yang berani mengatakan seperti itu. Siapa pribadi ini, yang oleh orang Kristen dianggap sebagai Tuhannya? Dulu aku hanya mendengar tentang Yesus yang banyak melakukan mujizat. Maka aku menyebutnya sebagai dukun Israel. Tapi kali ini aku membaca langsung kisahnya. Makin aku baca makin penasaran dibuatnya.
Bahkan tentang kematian, Yesus memberi jawaban yang pasti: Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya? (Yohanes 11:25, 26). Jaminan kehidupan kekal bagi orang yang percaya kepada-Nya. Guruku tidak bisa menjawab, roh-roh yang aku ikuti tidak memberikan jawaban. Kakekku dan pamanku selain tidak punya jawaban juga akhir hidupnya sangat mengenaskan. Tetapi dari buku Injil ini, menyingkap dan memberi jawaban apa yang menjadi kebutuhan dan pertanyaan manusia yang mencari Tuhan yang hidup dan yang sejati.
Dan buku Injil mengungkapkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Firman Allah yang menjelma menjadi manusia. Hidup di bumi sebagai manusia Allah untuk menyatakan kasih Allah akan dunia ini, menyatakan kuasanya, bahkan rela mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Bukan mati untuk dikubur selamanya. Tetapi tiga hari bangkit kembali dan naik ke surga. Dan dari surga mengaruniakan Roh Kudus yaitu Roh Yesus Kristus itu sendiri kepada setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. Luar biasa, inilah yang disebut tingkat kesempurnaan dalam ilmu perdukunan, yaitu menyatunya roh manusia dengan roh Tuhan.
Dalam kepercayaan Jawa diyakini akan datangnya Sang Ratu Adil. Dan jika seseorang menjadi pengikut ratu adil, dia akan dikatakan menjadi orang yang Sakti tanpa ajian atau jimat-jimat. Jika seseorang masih mengandalkan jimat, atau memegang jimat-jimat berarti orang itu belum ketemu dengan Sang Ratu Adil yang sesungguhnya.
Seperti yang dikatakan oleh penjual bakmi, aku akan menemukan kebenaran jika aku membaca buku Injil. Tetapi aku tidak bisa begitu saja menerima kebenaran dari buku itu. Meskipun itulah yang aku cari. Dan aku juga tidak mau lagi bertanya kepada manusia. Karena aku merasa diapusi terus atau tertipu terus oleh orang-orang.
Dan satu hal yang aku dapatkan di perguruan ilmu putih, roh-roh putih kalau ditanya maka dia akan menjawab. Hanya kalau ditanya tentang akhir kehidupan manusia atau kehidupan Dan satu hal yang aku dapatkan di perguruan ilmu putih, roh-roh putih kalau ditanya maka dia akan menjawab. Hanya kalau ditanya tentang akhir kehidupan manusia atau kehidupan
Waktu itu aku masih percaya bahwa roh putih tidak akan berbohong. Karena sudah mencapai tingkat ilmu kawijayan, maka aku bisa berdialog dengan roh-roh. Aku semedi untuk berkontak dengan roh yang menamakan dirinya roh Bima. Bima adalah nama tokoh dalam wayang Jawa. Dalam ilmu kebatinan, roh-roh ini mempunyai nama tokoh tertentu sesuai dengan kekuatan roh itu. Biasanya nama tokoh sejarah ataupun tokoh pewayangan. Roh Bima inilah yang selama ini aku ikuti dan yang memberikan kekuatan gaib padaku. Dua hal aku tanyakan pada roh Bima ini. Satu, apakah isi kitab Injil itu benar adanya? Dan yang kedua, siapa Yesus Kristus itu?
Jawaban yang aku dapat dari Roh Bima adalah: Isi kitab Injil Benar Adanya. Jawaban ini sesuai dengan yang tertulis di surat Efesus 1:13.
Setelah mendapatkan jawaban dari roh itu. Maka aku menjadi mantap dan pasti. Nama Yesus itulah yang harus aku ikuti! Maka aku minta kepada roh Bima untuk aku dapat berkontak dengan Roh Yesus Kristus. Biasanya jika aku ingin kontak dengan roh-roh yang aku inginkan, maka roh Bima akan melayani dengan baik. Jika aku ingin bertemu dengan roh Nyai Roro Kidul pun akan dikabulkan. Dengan semedi di Pantai Selatan, maka roh Nyai Roro Kidul akan muncul, sehingga aku bisa melihat dan berkontak dengan roh itu. Namun permintaanku untuk dapat kontak dengan Roh Yesus Kristus ditolak mentah- mentah, bahkan dihalang-halangi.
Sekarang aku bisa mengerti mengapa roh Bima menolak untuk aku bisa kontak dengan Roh Yesus Kristus. Memang roh itu tidak berbohong dalam memberi jawaban atas pertanyaanku. Tetapi jika berkaitan dengan keselamatan dan kehidupan kekal dia menolak bahkan menghalangi seseorang untuk mendapatkan keselamatan. Inilah tipu daya atau dusta iblis. Dia memberikan kesaktian tetapi dia menjauhkan manusia dari keselamatan kekal. Seperti yang tertulis di Injil Yohanes 8:44.
Karena roh Bima ini menghalang-halangi aku untuk bisa berkontak dengan Roh Yesus Kristus yang adalah jalan kebenaran dan kehidupan ini, aku menjadi makin penasaran. Berarti roh ini bukan roh utusan Tuhan, sebagaimana dia mengaku selama ini. Melalui buku Injil yang aku baca, aku menjadi paham bahwa roh yang aku selama ini adalah roh- roh gelap, roh setan.
Demikianlah kesaksianku. Masih banyak perkara yang tidak kutuliskan disini. Namun yang pasti hanya di dalam pribadi Yesus Kristus, kita dapat mencapai tujuan iman kita. Yaitu keselamatan jiwa di dunia dan di Akhirat Amin.
DR. dr. RM. Tedjo Oedono Oepomo (Dokter ahli THT yang juga mantan paranormal Yogyakarta). Saat ini beliau juga berprofesi sebagai dosen Fakultas Kedokteran UGM, Bagian THT.
6. Kesaksian: Hamran Ambrie, anti Kristen menjadi Kristen.
Saya sendiri tadinya adalah seorang Muslim, anggota/pengurus Muhammadiyah, mubaligh Islam. Pada tahun 1947 saya adalah salah seorang pelopor/Ketua Kongres Umat Islam se- Kalimantan di Amuntai, bersama-sama dengan saudara K.H. Idham Chalid (mantan ketua PPP dan Ketua MPR).
Pada tahun 1950-51, adalah sebagai Imam Tentera Pusroh Islam Angkatan Darat di Banjarmasin dengan pangkat Letnan-ll. Juga sebagai penulis Muslim dalam pelbagai majalah Islam antara lain: Mingguan Adil di Solo, Mingguan-Risalah Jihad di Jakarta, Mingguan Anti Komunis di Bandung, dan lain-lain.
Lebih dari itu, saya adalah juga salah seorang Anti Kristen yang agresif sejak tahun 1936 di Muara Teweh Barito; hingga tahun 1962 termasuk salah seorang bersimpati untuk mendirikan Negara Islam di Indonesia, yang sekaligus bermakna Anti Kristen. Karena itu tidaklah mungkin sama sekali bagi saya untuk dapat memahami isi Alkitab itu secara baik dan wajar.
Alkitab, memang sudah saya miliki sejak tahun 1936. Saya membaca Alkitab bukanlah untuk mencari kebenarannya, melainkan hanya untuk mencari ayat-ayat yang dapat menunjang pendirian saya sebagai seorang Muslim yang Anti Kristen, untuk menyerang iman Kristen itu sendiri. Sampai berumur 40 tahun, saya adalah penghujat Yesus Kristus. Saya tidak percaya bahkan menolak keilahian Yesus Kristus itu sebagai Anak Allah, Tuhan dan Juruselamat.
Pelbagai cara yang sudah saya lakukan untuk menghinakan, menolak kebenaran Yesus Kristus. Tetapi begitu besar Kasih Allah, pada suatu saat saya dicari, dijemput dan diselamatkan. Pada tahun 1962, dikala saya sedang menyusun sebuah naskah khotbah, saya membaca ayat Qs. Al Maidah 68, yang berbunyi:
"Qul ya ahlal kitabi lastum'ala sya-in hatta tuqiemut taurata wa! injil wa ma unzila alaikum min rabbikum."
artinya: "Katakanlah! hai Ahli Kitab. Kamu tidak pada agama yang sebenarnya, kecuali apabila kamu turuti Taurat dan Injil, dan apa-apa yang diturunkan kepadamu dari pada Tuhanmu''.
Ayat ini, bukanlah untuk pertama kali itu saya baca, melainkan sudah ratusan kali. Tetapi pada kali terakhir itu, Allah telah membisikkan dalam roh-jiwa saya, bahwa yang dimaksudkan "Taurat dan Injil" dalam ayat Quran itu adalah Taurat-Injil yang ada terdapat dalam Alkitab atau Bibel sekarang ini. Pikiran saya sejak dahulu mengatakan bahwa Taurat dan Injil yang dimaksudkan oleh Al-Quran itu secara fisik sudah tidak ada lagi, dan isinya sekarang telah diintisarikan dalam Al-Quran. Sedang Taurat Injil yang ada dalam Alkitab sekarang ini, adalah yang palsu dan isinya sudah diorak-arik oleh tangan manusia, dikurangi dan ditambah dan lain-lain. Roh jiwa saya selalu mengatakan bahwa Taurat Injil itu, yang terdapat dalam Alkitab sekarang benar adanya.
Pikiran/otak saya selalu mengatakan: tidak, yang ada sekarang adalah Taurat-Injil palsu. Roh jiwa saya mengatakan bahwa Taurat-Injil yang dimaksudkan itu adalah yang terdapat dalam Alkitab sekarang. Pendapat pikiran/otak saya sekarang bertolak belakang dengan kata hati roh jiwa saya. Karenanya saya menjadi ragu, bimbang, mana yang benar. Untuk mendapatkan ketentraman, maka masalah ini saya bawa dalam sembahyang tahajud (sembahyang tengah malam) dengan doa istiharah, yaitu suatu doa kepada Allah memohon agar diberi petunjuk tanda-tanda kebenaran, supaya Allah pilihkan buat saya mana yang benar satu diantara dua macam pendapat ini. Saya berdoa demikian: "Ya Allah, khalik langit dan bumi; Allah-nya orang-orang Islam, Allah-nya orang-orang Kristen, Allah-nya orang-orang Budha, Allah-nya bulan bintang, Allah-nya lembah dan gunung-gunung, Allah semesta alam, tunjukkan tanda-tanda kebenaran Tuhan yang disebutkan dalam Quran ini mengenai Taurat dan Injil itu.
Apakah yang dimaksud itu memang Taurat dan Injil yang sudah tidak ada, yang sudah disarikan dalam Al-Quran. Jika memang demikian, saya mohon agar Tuhan teguhkan hatiku untuk tidak mempelajari Alkitab itu. Tetapi kalau sekiranya yang dimaksudkan "Taurat Injil" dalam Quran itu memang kebenarannya itu ada di dalam Alkitab (Bible) sekarang ini, saya mohon kiranya Tuhan bukakan hatiku untuk lebih bergairah membaca dan mempelajari Alkitab itu secara jujur dan baik."
Saya tidak meminta pilihkan kepada siapa-siapapun, tidak kepada pendeta, juga tidak kepada alim-ulama Islam, juga tidak kepada kawan-kawan saya yang cerdas pandai, tetapi saya minta dipilihkan oleh Allah Yang Maha Tahu dan Maha Benar itu saja, agar dalam hal ini saya mendapatkan satu pilihan yang benar-benar ''meyakinkan kebenarannya'', menurut kehendak Allah itu sendiri.
Saya berdoa dengan sepenuh hati, benar-benar menggantung harap atas petunjuk Allah saja untuk memilihkan bagi saya suatu kebenaran beragama. Kenapa sampai begitu terarah saya memusatkan pengharapan ini kepada Allah. Hal ini dapat dimengerti bahwa setiap orang beragama mempunyai keyakinan akan adanya kehidupan sesudah kematian dunia fana ini.
Dalam kehidupan di alam baka itu nanti, hanya ada dua tempat kita berada, yaitu di dalam penghukuman dukacita api neraka, atau di dalam sorga bersama Allah. Saya tidak dapat meremehkan kehidupan ini. Kalau kita membeli emas seberat 10 gram saja yang bernilai, dan harganya hanya beberapa puluh ribu saja, kita sudah memerlukan pemeriksaan dan pengujian yang begitu teliti, agar jangan tertipu dan jangan ada penyesalan dibelakang hari.
Bagaimana pula mengenai jiwa rohani kita yang akan datang, perlu kita ber prihatin memikirkannya, memeriksa dan menguji kebenaran beragama yang sesuai dengan kehendak Allah pemilik kehidupan sorga itu, agar kita tidak menyesal sepanjang masa karena kecerobohan kita sendiri. Saya tahu dan meyakini, bahwa pemilik sorga dan neraka itu adalah Allah sendiri. Dan justru itulah, saya tidak meminta pilihkan, tidak meminta nasehat pertimbangan manusia, baik seorang pendeta-Kristen, maupun seorang Ulama Islam karena mereka itu semuanya adalah manusia, yang pasti tidak tahu persis tentang kebenaran yang sesuai dengan kehendak Allah itu.
Saya datang kepada Allah pemilik kebenaran, pemilik sorga itu sendiri, berharap agar Allah itu sendiri memberikan petunjuk kebenaran dalam hal ini. Puji Tuhan, semua pengharapan dan doa saya ini terjawab dengan baik. Pertanda bahwa kebenaran itu diberikan dengan segala kenyataan yang sama sekali tidak meragukan lagi.
Patut dicatat, bahwa ayat-ayat Quran selain dari Qs. Al Maidah 68 itu, masih banyak ayat- ayat lain yang berkesan kepada saya waktu itu antara lain juga: Qs. As Sajadah 23:
''Wa Laqad ataina Musa 'Ikitaaba fala takun fimiryatim min liqaaih...'' (Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Musa Alkitab (Taurat), maka janganlah
kamu (Muhammad) ragu-ragu menerimanya.) Dan masih banyak ayat yang lain….
Setiap hari ada ratusan, bahkan mungkin ribuan orang yang pindah agama dengan berbagai penyebab, jadi contoh diatas adalah hanya sebagian kecil. Tentu saja masing-masing penganut agama mempromosikan bahwa agamanya yang paling benar.
Yudaisme, Kristen dan Islam mengakui bahwa mereka menyembah Allah yang sama yaitu Allah yang ‘esa’, pencipta langit dan bumi. Bahkan mereka menunjuk Allah yang lebih spesifik yaitu Allah yang disembah oleh nabi-nabi yang sama antara lain: Abraham, Ishak, Ismail, Yakub, Yusuf, Musa dan lain-lain.
Dosa yang paling besar bagi umat Yahudi, Kristen dan Islam adalah menyekutukan Allah dengan yang lain apalagi sujud kepada patung. Kita lihat diluar ketiga agama tersebut, semua agama membuat patung-patung dan dianggap oleh pemeluk ketiga agama tersebut sebagai penyembah berhala. Jadi dengan agama Hindu, Budha, Kong Hucu dan lain-lain tidak perlu diperdebatkan.
Yang menjadi permasalahan adalah: Yudaisme, Kristen dan Islam mengakui menyembah Allah yang sama dan nabi yang sama, malah Umat Kristen mengakui Kitab Suci Yahudi, Islam mengakui ada kebenaran di Taurat, Zabur dan Injil, kenapa ajaran agama mereka masing- masing berbeda?
Tulisan ini bukan mencari mana yang benar tetapi mencoba mendalami kenapa berbeda dan bagaimana pandangan ketiga agama tersebut terhadap agama yang lain. Panduan yang penulis pakai tentu saja kitab suci masing-masing.
Menurut pengamatan penulis, walaupun ada persamaan pada ketiga kitab suci Yahudi, Kristen dan Islam, mereka melihatnya dengan persepsi yang berbeda. Inilah mungkin salah satu penyebab timbulnya masalah antara ketiga agama tersebut.
Beberapa kali saya bertanya kepada orang: “Apakah anda percaya ada Tuhan?”. Pada umumnya mereka menganggap ini adalah pertanyaan konyol dan dengan spontan mengatakan “PERCAYA”. Kemudian pertanyaan tersebut saya ganti dengan: “Kenapa anda percaya ada Tuhan?”. Maka kebanyakan mereka bingung walaupun mereka percaya ada Tuhan Allah.
Sebagian besar penganut agama di Dunia seperti bapak saya, pilihan pertamanya menjadi Kristen dan keturunannya menjadi Kristen tanpa pernah menganalisa kepercayaan orang lain. Sebagian yang lain mungkin karena ajakan dan bujukan menjadi Kristen maka dia dan keturunannya menjadi Kristen.
Kebanyakan umat beragama saat ini tidak pernah apa sebenarnya inti dari ajaran kitab sucinya, pokoknya laksanakan secara rutin apa yang diajarkan guru agama. Apalagi meneliti agama lain. Karena rutinitas kehidupan sehari-hari, maka terlupakan kewajiban untuk mengkaji agama. Saya harapkan, dalam keterbatasan anda untuk mempelajari kitab suci, tulisan ini dapat membantu anda dalam memahami 3 agama sekaligus dan kenapa terkadang mereka yang mengatakan tuhan yang sama malah terkadang saling membenci dan malah terjadi perang antar agama.
Jika anda Muslim atau Kristen dan pernah berdialog atau berdebat dengan umat beragama lain, mungkin anda sering jengkel karena dialog tidak nyambung atau anda merasa anda benar tetapi disalahkan oleh lawan debat anda. Hal ini karena terdapat banyak perbedaan persepsi terhadap istilah yang sama. Hal ini akan saya bahas pada bab berikut ini.
2. Perbedaan Persepsi.
Kita sekarang dapat belajar kitab suci dengan adanya sumber pelajaran yang melimpah di internet. Khusus untuk kosa kata dalam kitab suci ambil dari ‘Strong’s Exhaustive Concordance’ untuk Perjanjian Baru, ‘The Hebrew Bible, Authorized English Version’ untuk Perjanjian Lama, dan ‘Concordance Of the Sublime Quran’ untuk Al Qur’an.
Kalau kata diambil dari buku tersebut, saya nomori sesuai dengan nomor pada buku tersebut dengan singkatan sebagai berikut:
[qn-xxxx] untuk nomor kata dalam ‘concordance of the Sublime Qur’an. [gn-xxxx] untuk nomor kata dalam ‘Strong’s Exhaustive Concordance’ (bahasa Ibrani) [hn-xxxx] untuk nomor kata dalam ‘The Hebrew Bible, Authorized English Version’ (bahasa
Yunani).
2.1. [qn-106] Allah .
Menurut Al Qur’an, Allah adalah ‘nama pribadi’ dari Tuhan (‘Rabb’) yang maha esa dan maha kuasa, pencipta alam semesta. Dialah yang menciptakan segala sesuatu yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Ada 99 sifat yang melekat pada Allah. Karena Allah adalah nama maka tidak dapat diterjemahkan, tetapi dalam terjemahan Al Qur’an bahasa Inggris sering diterjemahkan sebagai ‘God’.
Menurut Al Kitab bahasa Indonesia, Allah bukan nama pribadi tetapi berarti Yang Mulia, Yang berkuasa, Yang berhak disembah. Masing-masing agama atau bangsa mempunyai allah (sembahan) nya sendiri tetapi Allah umat Yahudi dan Kristenlah yang maha esa, bahkan pencipta allah-allah lain. Oleh karena itu kata Allah dapat diterjemahkan kesemua bahasa. Nama Pribadi Allah umat Yahudi dan Kristen adalah