Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB V
Kabupaten Donggala 2015
BAB V
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
KABUPATEN DONGGALA
5.1. Pembangunan Wilayah Terpadu
A. Umum
Pembangunan wilayah terpadu merupakan kebijakan untuk mendorong pem erintah
daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah melalui pendekatan kewilayahan.
Kebijakan ini dibutuhkan agar pembangunan daerah dapat dilaksanakan secara efisien dan
efektif dalam pemanfaatan sumber daya dan sumber dana pembangunan di daerah dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kaitan itu, pembangunan wilayah terpadu merupakan upaya nyata agar
pemerintah daerah mampu memadukan, menyerasikan dan mengkoordinasikan berbagai input
pembangunan baik berupa program sektoral, program pembangunan daerah maupun
program-program khusus dengan upaya dan kebijakan pembangunan yang telah disusun
pemerintah daerah berdasarkan potensi dan kebutuhan nyata di daerah.
Dengan demikian, kebijakan PWT merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perencanaan pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD,
RKPD, dan Renja SKPD. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
pemerintah daerah dalam menterjemahkan, mengisi dan mengaplikasikan prinsip-prinsip
pemanfaatan ruang secara langsung, nyata dan bertanggung jawab sehingga dapat
memberikan dampak positif yang sebesar-besarnya bagi kepentingan pelayanan umum dan
kesejahteraan masyarakat secara luas,
melalui proses perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi hasil pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Prinsip PWT
melalui program kewilayahan meliputi:
1. Merupakan satu kesatuan dengan rencana pembangunan daerah;
2. Keterpaduan program, kegiatan, waktu pelaksanaan, lokasi, dan pendanaan
pembangunan wilayah antara Pemerintah dengan pemerintah daerah atau antar
pemerintah daerah, berdasarkan kewenangannya;
3. Dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan
peran dan kewenangan masing-masing; dan
4. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing wilayah,
serta sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.
PWT melalui program kewilayahan dilaksanakan secara:
1. Transparan yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
2. Responsif yaitu dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan perubahan
yang terjadi di daerah;
3. Efisien yaitu merupakan pencapaian keluaran tertentu dengan masukan terendah
atau masukan terendah dengan keluaran maksimal;
4. Efektif yaitu merupakan kemampuan mencapai target dengan sumber daya yang
dimiliki, dengan cara atau proses yang paling optimal.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-1
Kabupaten Donggala 2015
5. Partisipatif yaitu merupakan hak masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses
penyusunan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi hasil rencana pembangunan
daerah, baik dalam bentuk pemikiran, tenaga, maupun material, dimana dengan
cara ini diharapkan masyarakat mau dan mampu melaksanakan rencana, serta
memelihara dan menindaklanjuti hasil-hasil pembangunan; dan
6. Berwawasan lingkungan yaitu untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan yang berkelanjutan dalam
mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia, dengan
cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam yang
menopangnya.
Untuk lebih jelasnya, kedudukan pembangunan wilayah terpadu dalam perencanaan
pembangunan daerah dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1
Kedudukan Pembangunan Wilayah Terpadu dalam Perencanaan Pembangunan
Daerah
Dari ketiga hirarki penyusunan PWTJP (jangka panjang), PWTJM (jangka menengah)
dan PWT Tahunan tersebut, untuk melengkapi dokumen RKPD Kabupaten Donggala tahun
2016 maka disusunlah Pembangunan Wilayah Terpadu Tahunan Kabupaten Donggala tahun
2016 sebagai arah kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Donggala.
B. Penyusunan PWT Tahunan
PWT Tahunan merupakan penjabaran dari PWTJM, yang memuat program
kewilayahan, kegiatan, indicator kinerja, lokasi/kelompok sasaran, waktu, pagu indikatif dan
SKPD pelaksana pada tahun berkenaan. Kegiatan tahunan pembangunan PWT disesuaikan
dengan kegiatan dalam renja SKPD.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-2
Kabupaten Donggala 2015
Penyusunan PWT tahunan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Analisis gambaran umum kawasan ;
2. Evaluasi Kinerja Tahun lalu (n-2);
3. Perumusan permasalahan dan isu-isu strategis;
4. Perumusan program/kegiatan dan pagu indikati; dan
5. Penetapan program/kegiatan dan pagu indikatif .
5.2 Gambaran Umum Kondisi Pembangunan Wilayah Terpadu
Kondisi pembangunan wilayah terpadu di Kabupaten Donggala mengacu pada
rencana tata ruang kawasan strategis Kabupaten yang tertuang dalam RTRW Kabupaten
Donggala. Rencana tersebut perlu dipriotaskan, karena berisikan arahan yang memiliki nilai
strategis nasional, propinsi maupun Kabupaten. Kawasan strategis adalah wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
nasional/propinsi/Kabupaten terhadap pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial budaya,
teknologi tinggi dan/atau lingkungan hidup.
Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan
yang mempunyai pengaruh besar terhadap :
1.
Tata ruang di wilayah sekitarnya;
2.
Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau
3.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut, serta arahan pengembangan kawasan kegiatan
utama dari kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang Kabupaten yang telah di analisa
sebelumnya, maka di dalam PWTJM Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan
bagian dari RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019, maka ditetapkan kawasan
pembangunan wilayah terpadu terpilih yaitu kawasan agropolitan, kawasan ekowisata dan
kawasan minapolitan, seperti terlihat pada tabel 5.1 berikut :
Tabel 5.1
KAWASAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU
YANG TERPILIH
No
(1)
1.
Nama Kawasan
(2)
Kawasan Strategis
Ekonomi
Uraian Kawasan
Keterangan
1.
(3)
Ekowisata
(4)
Program unggulan wisata lintas sektor
2.
Agropolitan
potensi unggulan pertanian
3.
Minapolitan
potensi unggulan perikanan dan kelautan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-3
Kabupaten Donggala 2015
Peta 5.1 Rencana Kawasan Agropolitan Kabupaten Donggala
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-4
Kabupaten Donggala 2015
Peta 5.2 Rencana Kawasan Agrowisata Kabupaten Donggala
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-5
Kabupaten Donggala 2015
Peta 5.3 Rencana Kawasan Minapolitan Kabupaten Donggala
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-6
Kabupaten Donggala 2015
Peta 5.4 Rencana Kawasan Ekowisata Kabupaten Donggala
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-7
Kabupaten Donggala 2015
Peta 5.5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Donggala
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-8
Kabupaten Donggala 2015
5.3 Analisa Isu-Isu Strategis
Analisi isu-isu strategis pembangunan kawasan dilakukan dengan mengidentifikasi
permasalahan dan potensi kawasan. Analisis tersebut dilakukan pada setiap kawasan yaitu
sebagai berikut :
A. Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan
1) Kawasan Agropolitan
1.
Meningkatnya kebutuhan tanaman pangan sebagai bahan makanan pokok
2.
a). Komoditas kakao; dimana mutu produksi kakao rakyat umumnya masih rendah
dikarenakan jenis benih yang ditanam kurang baik dan proses panen (pengeringan)
kurang optimal b). Komoditi Kelapa; dimana mutu benih kurang berkualitas akibat
keterbatasan modal membeli benih bersertifikat; langkanya ketersediaan pupuk
yang dibutuhkan c). Komoditi cengkeh; dimana mutu produksi cengkeh masih
rendah sehingga harga jual yang relatif murah, pohon cengkeh sudah tergolong tua,
dan teknologi pasca panen komoditi cengkeh masih belum baik.
3.
Usaha peternakan umumnya merupakan usaha peternakan rakyat yang berskala
kecil dan merupakan usaha sampingan dimana aktivitas peternakan yang meliputi
ternak besar, kecil, dan unggas berfluktuasi dan masih dikelola secara tradisional
2)Kawasan Minapolitan
1.
Perda yang mendukung tentang pelaksanaan penarikan
retribusi izin dari nelayan, petani dan pengolahan ikan masih belum optimal; struktur
armada penangkapan ikan yang masih didominasi skala kecil/tradisional, karena
kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah.
2.
Belum adanya zonasi yang jelas bagi kawasan budidaya serta
pembukaan kawasan tanpa mengikuti aturan yang berlaku.
3) Kawasan Ekowisata
1. Masih rendahnya pelayanan industri pariwisata yang memadai.
2. Masih rendahnya kondisi masyarakat sadar wisata.
3.
Belum ada rencana studi kawasan wisata secara detail (blue
print).
4.
Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung
pariwisata.
5.
Masih lemahnya konsep pembangunan wisata berwawasan
ekologi.
6.
Belum adanya desain kampanye wisata yang baik.
7.
Belum adanya konsep wisata terpadu.
8.
Belum adanya desa wisata yang memadai.
B. Isu –isu strategis
Beberapa isu-isu strategis yang penting dari permasalahan / potensi pembangunan
kawasan, sebagai berikut :
1)Revitalisasi Pertanian, kehutanan, Perikanan dan Kelautan
Peningkatan sistem pertanian secara luas yang berbasis keragaman produksi,
pengembangan mutu produktivitas serta pengembangan pertanian secara luas belum semua
dapat terakses pada peningkatan nilai tambah ekonomi yang mampu meningkatkan
kesejateraan masyarakat petani di Kabupaten Donggala. Disamping itu masalah lainnya adalah:
1) Masih terbatasnya infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani dan irigasi tersier dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
kuarter 2) Luas pemilikan lahan sempit dan tidak memenuhi skala ekonomi; 2) Modal terbatas,
sehingga pemberdayaan sumberdaya belum optimal; 3) Rendahnya produktivitas dan mutu hasil
komoditi pertanian, menyebabkan rendahnya daya saing; 4) Kurangnya SDM terdidik dibidang
pertanian dalam pelaksanaan usaha pertanian yang profesional; 5) Penerapan teknologi tepat
guna, spesifik lokasi, effisiensi dan ramah lingkungan masih belum optimal; 6) Sistem
pemasaran dan distribusi hasil pertanian belum effisien; 7) Penanganan panen ditingkat petani
belum dilakukan dengan baik, dan teknologi pengolahan hasil pertanian belum berkembang
merata disetiap desa/kecamatan.
Masalah nilai tambah di bidang pertanian lainnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Sektor Perikanan dan Kelautan : 1). Perda yang mendukung tentang pelaksanaan penarikan
retribusi izin dari nelayan, petani dan pengolahan ikan belum ada; 2) Struktur armada
penangkapan ikan yang masih didominasi skala kecil/tradisional, karena kemampuan
nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah; 3) Masih rendahnya kemampuan nelayan
dalam penanganan dan pengolahan hasil perikanan sesuai dengan permintaan konsumen
dan standard mutu; 4) Keterbatasan fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Balai
Benih Ikan (BBI) yang ada; 5) Adanya praktek illegal fishing, unregulated, unreported
fishing yang terjadi karena pelaksanaan penegakan hukum di laut masih lemah.
Sektor Perkebunan: 1) Komoditas Kakao: Mutu produksi kakao rakyat umumnya masih
rendah dikarenakan sifat klon dari benih yang ditanam kurang baik dan proses panen
(pengeringan) kurang optimal, harga jual produksi biji kako masih rendah, tingginya
prosentase kehilangan produksi karena serangan hama dan penyakit terutama hama
penggerek buah kakao, penerapan teknologi pemulihan tanaman kakao dengan cara okulasi
masih terkendala oleh keterbatasan bahan entries dari klonal tanaman yang baik,
Terbatasnya permodalan dalam usaha pengembangan kakao. 2) Komoditi Kelapa: Mutu
benih kurang berkualitas akibat keterbatasan modal membeli benih bersertifikat, Langkanya
ketersediaan pupuk yang dibutuhkan, Harga jual setempat pada umumnya lebih rendah
dibandingkan dengan harga di daerah lain. 3) Cengkeh: Mutu produksi masih rendah, harga
jual yang relatif murah.
Sektor Peternakan: 1) Mutu genetik ternak masih rendah, 2) kurangnya pengetahuan dan
ketrampilan dalam agrobisnis peternakan, 3) masih dijumpai kasus penyakit hewan ternak,
dan 4) terbatasnya akses permodalan antara peternak dengan lembaga permodalan.
Sektor Kehutanan: Luas hutan dan penutupan hutan meliputi 55,34 persen dari total luas
wilayah Kabupoaten Donggala. Kondisi kawasan hutan saat ini mengalami degradasi tetapi
masih diatas angka minimal 30 persen (Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan). Degradasi disebabkan antara lain: adanya tekanan masyarakat terhadap
kawasan hutan; pemahaman masyarakat terhadap fungsi hutan sebagai sistem penyangga
kehidupan masih rendah; jumlah personil polisi kehutanan masih kurang dibanding dengan
luas kawasan hutan keseluruhan kabupaten Donggala, sarana prasana polisi kehutanan
untuk pengawasan dan pengamanan hutan belum memadai.
2)Pengembangan Wisata
1) Potensi sumber daya wisata yang belum dimanfaatkan secara optimal,
2) Kepemilikian aset wisata secara individu,
3) Sektor usaha yang berkaitan dengan industri pariwisata (akomodasi, transportasi, dan
lain-lain) masih belum dikelola secara professional,
4) Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata yang bersifat parsial dan tidak
berorientasi pasar
5) Paket-paket produk wisata yang belum dikemas secara professional,
6) Promosi pariwisata yang kurang efektif dan efisien,
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
7) Kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam industri pariwisata masih perlu
ditingkatkan,
8) Pengembangan budaya lokal yang belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah
Daerah dan
9). Kelembagaan kepariwisataan yang belum mantap.
Perumusan isu-isu strategis kawasan agropolitan, kawasan ekowisata dan kawasan
minapolitan dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tabel 5.2
PERUMUSAN ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KAWASAN KABUPATEN DONGGALA
No
Nama Kawasan
(1)
(2)
1. KAWASAN
AGROPOLITAN
3.
KAWASAN
MINAPOLITAN
Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan
(3)
1. Meningkatnya kebutuhan tanaman pangan
sebagai bahan makanan pokok
2. a) Komoditas kakao; dimana mutu produksi
kakao rakyat umumnya masih rendah
dikarenakan jenis benih yang ditanam kurang
baik dan proses panen (pengeringan) kurang
optimal; b) Komoditi Kelapa; dimana mutu benih
kurang berkualitas akibat keterbatasan modal
membeli benih bersertifikat; langkanya
ketersediaan pupuk yang dibutuhkan Komoditi
cengkeh; dimana mutu produksi cengkeh masih
rendah sehingga harga jual yang relatif murah,
pohon cengkeh sudah tergolong tua, dan
teknologi pasca panen komoditi cengkeh masih
belum baik
3. Usaha peternakan umumnya merupakan usaha
peternakan rakyat yang berskala kecil dan
merupakan usaha sampingan dimana aktivitas
peternakan yang meliputi ternak besar, kecil,
dan unggas berfluktuasi dan masih dikelola
secara tradisional
1. Perda yang mendukung tentang pelaksanaan
penarikan retribusi izin dari nelayan, petani dan
pengolahan ikan masih belum optimal; struktur
armada penangkapan ikan yang masih
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Uraian Isu Strategis
(4)
Sektor Pertanian :
1) Masih terbatasnya infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani dan
irigasi tersier dan kuarter 2) Luas pemilikan lahan sempit dan tidak
memenuhi skala ekonomi; 2) Modal terbatas, sehingga pemberdayaan
sumberdaya belum optimal; 3) Rendahnya produktivitas dan mutu hasil
komoditi pertanian, menyebabkan rendahnya daya saing; 4) Kurangnya
SDM terdidik dibidang pertanian dalam pelaksanaan usaha pertanian yang
profesional; 5) Penerapan teknologi tepat guna, spesifik lokasi, effisiensi
dan ramah lingkungan masih belum optimal; 6) Sistem pemasaran dan
distribusi hasil pertanian belum effisien; 7) Penanganan panen ditingkat
petani belum dilakukan dengan baik, dan teknologi pengolahan hasil
pertanian belum berkembang merata disetiap desa/kecamatan.
Sektor Perikanan dan Kelautan :
1). Perda yang mendukung tentang pelaksanaan penarikan retribusi izin dari
nelayan, petani dan pengolahan ikan belum ada; 2) Struktur armada
penangkapan ikan yang masih didominasi skala kecil/tradisional, karena
kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah;
3) Masih
rendahnya kemampuan nelayan dalam penanganan dan pengolahan hasil
perikanan sesuai dengan permintaan konsumen dan standard mutu; 4)
Keterbatasan fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Balai Benih
Ikan (BBI) yang ada; 5) Adanya praktek illegal fishing, unregulated,
unreported fishing yang terjadi karena pelaksanaan penegakan hukum di
laut masih lemah.
Sektor Perkebunan:
V-30
Kabupaten Donggala 2015
No
(1)
Nama Kawasan
(2)
Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan
(3)
didominasi skala kecil/tradisional, karena
kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi
masih rendah
2. Belum adanya zonasi yang jelas bagi kawasan
budidaya serta pembukaan kawasan tanpa
mengikuti aturan yang berlaku
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Uraian Isu Strategis
(4)
1) Komoditas Kakao: Mutu produksi kakao rakyat umumnya masih rendah
dikarenakan sifat klon dari benih yang ditanam kurang baik dan proses
panen (pengeringan) kurang optimal, harga jual produksi biji kako masih
rendah, tingginya prosentase kehilangan produksi karena serangan hama
dan penyakit terutama hama penggerek buah kakao, penerapan teknologi
pemulihan tanaman kakao dengan cara okulasi masih terkendala oleh
keterbatasan bahan entries dari klonal tanaman yang baik, Terbatasnya
permodalan dalam usaha pengembangan kakao. 2) Komoditi Kelapa: Mutu
benih kurang berkualitas akibat keterbatasan modal membeli benih
bersertifikat, Langkanya ketersediaan pupuk yang dibutuhkan, Harga jual
setempat pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan harga di
daerah lain. 3) Cengkeh: Mutu produksi masih rendah, harga jual yang relatif
murah.
Sektor Peternakan:
1) Mutu genetik ternak masih rendah, 2) kurangnya pengetahuan dan
ketrampilan dalam agrobisnis peternakan, 3) masih dijumpai kasus penyakit
hewan ternak, dan 4) terbatasnya akses permodalan antara peternak
dengan lembaga permodalan.
Sektor Kehutanan:
Luas hutan dan penutupan hutan meliputi 55,34 persen dari total luas
wilayah Kabupaten Donggala. Kondisi kawasan hutan saat ini mengalami
degradasi tetapi masih diatas angka minimal 30 persen (Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan). Degradasi disebabkan antara
lain: adanya tekanan masyarakat terhadap kawasan hutan; pemahaman
masyarakat terhadap fungsi hutan sebagai sistem penyangga kehidupan
masih rendah; jumlah personil polisi kehutanan masih kurang dibanding
dengan luas kawasan hutan keseluruhan kabupaten Donggala, sarana
prasana polisi kehutanan untuk pengawasan dan pengamanan hutan belum
V-30
Kabupaten Donggala 2015
No
(1)
Nama Kawasan
(2)
Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan
(3)
Uraian Isu Strategis
(4)
memadai.
3.
KAWASAN
EKOWISATA
1. Masih rendahnya pelayanan industri pariwisata
yang memadai;
2. Masih rendahnya kondisi masyarakat sadar
wisata;
3. Belum ada rencana studi kawasan wisata secara
detail (blue print);
4. Masih terbatasnya sarana dan
5. prasarana pendukung pariwisata;
6. Masih lemahnya konsep pembangunan wisata
berwawasan ekologi;
7. Belum adanya desain kampanye wisata yang
baik;
8. Belum adanya konsep wisata terpadu;
9. Belum adanya desa wisata yang memadai;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Sektor Pariwisata :
1) Potensi sumber daya wisata yang belum dimanfaatkan secara optimal, 2)
Kepemilikian aset wisata secara individu, 3) Sektor usaha yang berkaitan
dengan industri pariwisata (akomodasi, transportasi, dan lain-lain) masih
belum dikelola secara professional, 4) Pembangunan sarana dan prasarana
pariwisata yang bersifat parsial dan tidak berorientasi pasar 5) Paket-paket
produk wisata yang belum dikemas secara professional, 6) Promosi
pariwisata yang kurang efektif dan efisien, 7) Kualitas sumber daya manusia
yang terlibat dalam industri pariwisata masih perlu ditingkatkan, 8)
Pengembangan budaya lokal yang belum mendapat perhatian serius dari
Pemerintah Daerah dan 9). Kelembagaan kepariwisataan yang belum
mantap.
V-30
Kabupaten Donggala 2015
5.4 Tujuan dan Sasaran
Berikut ini akan diuraikan rumusan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah terpadu
yang didasarkan pada PWTJM Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan bagian
dari RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019.
Tujuan dari kawasan agropolitan dan minapolitan terdiri dari :
1) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur pertanian dan perikanan. Sasaran yang hendak
dicapai sebagai berikut :
1. Meningkatnya ketersediaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan quarter
sampai dengan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) secara optimal
2. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat
2) Meningkatkan kualitas ketahanan pangan wilayah. Sasaran yang hendak dicapai sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
Terpenuhinya cadangan pangan daerah / wilayah
Menguatnya sistim informasi distribusi dan harga pangan
Meningkatnya Kualitas Konsumsi Pangan
Meningkatnya keamanan pangan segar
5. Menurunnya jumlah penduduk/daerah rawan pangan
3) Meningkatkan kesejahteraan petani, peternak dan nelayan. Sasaran yang ingin dicapai
sebagai berikut :
1. Meningkatnya nilai tukar petani mencapai ≥100
2. Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan
3. Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan
4. Meningkatnya produktivitas petani dan nelayan
5. Menurunnya alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan
Tujuan dari kawasan ekowisata yaitu meningkatkan daya saing daerah. Sasaran yang
hendak dicapai sebagai berikut :
1. Terwujudnnya kawasan wisata dan berdaya saing (integrated tourism area) di Kota
Donggala
2. Meningkatnya wisata kuliner yang tertata dengan baik
Rumusan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah terpadu dapat dilihat pada Tabel
5.3 berikut ini :
Tabel 5.3
TUJUAN DAN SASARAN
KAWASAN
Agropolitan
Minapolitan
TUJUAN
dan Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur pertanian dan perikanan.
Meningkatkan Kualitas Ketahanan
Pangan Wilayah
SASARAN
Meningkatnya ketersediaan dan rehabilitasi
jaringan irigasi tersier dan quarter sampai
dengan Jaringan Irigasi Desa (JIDES)
secara optimal
Meningkatnya ketahanan pangan
masyarakat
Terpenuhinya cadangan pangan daerah /
wilayah
Menguatnya sistim informasi distribusi dan
harga pangan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
KAWASAN
TUJUAN
Meningkatkan kesejahteraan petani,
peternak dan nelayan
Ekowisata
Meningkatkan daya saing daerah
SASARAN
Meningkatnya Kualitas Konsumsi Pangan
Meningkatnya keamanan pangan segar
Menurunnya jumlah penduduk/daerah
rawan pangan
Meningkatnya nilai tukar petani mencapai
≥100
Meningkatnya jumlah kelompok tani yang
diberdayakan
Meningkatnya jumlah kelompok tani yang
diberdayakan
Meningkatnya produktivitas petani dan
nelayan
Menurunnya alih fungsi lahan pertanian
pangan berkelanjutan
Terwujudnnya kawasan wisata dan berdaya
saing (integrated tourism area) di Kota
Donggala
Meningkatnya wisata kuliner yang tertata
dengan baik
5.5 Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan yang disusun dalam PWT Tahunan ini merupakan
penjabaran dari PWTJM Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan bagian dari
RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan satu kesatuan perencanaan
yang tidak dapat dipisahkan (tidak parsial),sehingga berkesinambungan dan berkelanjutan dari
tahun ke tahun.
A. S t r a t e g i
Strategi yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan agropolitan
dan kawasan minapolitan sebagai berikut :
1.
Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi / Pemeliharaan Daerah irigasi (Jaringan
irigasi tersier dan kuarter)
2. Memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat
3. Meningkatkan produksi pangan daerah dan membangun lumbung pangan masyarakat
4. Meningkatkan SIM Distribusi dan harga pangan
5. Meningkatkan Keragaman konsumsi pangan
6. Penurunan Konsumsi Beras
7. Sosialisasi kepada stageholder keamanan pangan segar
8. Menurunkan jumlah penduduk/daerah rawan pangan
9. Memperbaiki sistem distribusi (distribution system) dan jalur pemasaran yang
terintegrasi (integrated marketing channel) hasil-hasil pertanian, peternakan,
perikanan.
10. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil-hasil pertanian, peternakan perikanan
Strategi yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan ekowisata
sebagai berikut :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
1.
Pembangunan kawasan wisata kuliner
2.
Menciptakan icon khas daerah
Donggala dalam makanan dan minuman.
B. Arah Kebijakan
Kebijakan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan agropolitan
dan kawasan minapolitan sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana irigasi melalui
sistim irigasi partisipatif
2. Peningkatan operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi melalui sistem
irigasi partisipatif.
3. Meningkatkan peran kelembagaan pengelolaan irigasi dalam proses perencanaan
pembangunan dan pengelolaan irigasi.
4. Meningkatkan ketersediaan pangan (availability).
5. Memperluas akses pangan (accessibility).
6. Mengoptimalkan pemanfaatan pangan (utility).
7. Peningkatan teknologi pertanian/perkebunan, pternakan, perikanan.
8. Subsidi bibit, pupuk dan saprodi pertanian tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran
9. Regulasi dan fasilitas pemerintah yang memperkuat posisi tawar
petani/peternak/nelayan terhadap mekanisme pasar
Kebijakan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan ekowisata
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Membangun Kota Donggala sebagai Kota wisata.
Penciptaan atraksi wisata alam dan buatan yang menarik WisNus dan WisMan di
kawasan wisata terpadu.
Mendorong peran serta swasta dan masyarakat dalam meningkatkan daya saing
pariwisata.
Menjalin kerjasama dengan daerah lain dalam memasarkan pariwisata Donggala.
Penyiapan SDM yang berkualitas di sektor pariwisata.
Penyiapan masyarakat dan desa sadar wisata.
Penataan infrastruktur wisata kuliner.
Peningkatan aksesibilitas (transportasi dan komunikasi) menuju DTW.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut :
Tabel 5.4
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Tujuan
Sasaran
Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
Strategi
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Arah Kebijakan
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Meningkatnya
Meningkatkan
ketersediaan dan
ketersediaan
rehabilitasi jaringan
infrastruktur
irigasi tersier dan
pertanian, perikanan
quarter sampai dengan
dan perhubungan
Jaringan Irigasi Desa
(JIDES) secara optimal
Strategi
Pembangunan, Peningkatan,
Rehabilitasi / Pemeliharaan
Daerah irigasi (Jaringan
irigasi tersier dan kuarter)
Arah Kebijakan
Melaksanakan
pembangunan
dan
peningkatan sarana
dan prasarana irigasi
melalui sistim irigasi
partisipatif
Peningkatan operasi,
pemeliharaan
dan
rehabilitasi jaringan
irigasi melalui sistem
irigasi partisipatif.
Meningkatnya
ketahanan pangan
masyarakat
Memenuhi kebutuhan
pangan bagi masyarakat
Meningkatkan peran
kelembagaan
pengelolaan
irigasi
dalam
proses
perencanaan
pembangunan
dan
pengelolaan irigasi.
Meningkatkan
ketersediaan pangan
(availability)
Memperluas akses
pangan (accessibility)
Mengoptimalkan
pemanfaatan pangan
(utility)
Terpenuhinya cadangan Meningkatkan produksi
Meningkatkan
pangan daerah /
Kualitas Ketahanan
pangan daerah dan
wilayah
Pangan Wilayah
membangun lumbung
pangan masyarakat
Menguatnya sistim
informasi distribusi dan
harga pangan
Meningkatkan SIM Distribusi
dan harga pangan
Meningkatnya Kualitas
Konsumsi Pangan
Meningkatkan Keragaman
konsumsi pangan
Peningkatan
kemampuan
menejerial kelompok
Tani dalam
berproduksi dan
mengelola lumbung
Pemberdayaan SDM
pencatatan informasi
distribusi dan harga
pangan
Peningkatan kegiatan
kawasan rumah
pangan lestari (KRPL)
Pangan lokal
Sosialisasi “one day
no rice” dan B2SA
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Penurunan Konsumsi Beras
Meningkatnya
keamanan pangan
segar
Sosialisasi kepada
stageholder keamanan
pangan segar
Menurunnya jumlah
penduduk/daerah
rawan pangan
Menurunkan jumlah
penduduk/daerah rawan
pangan
Meningkatnya nilai
Meningkatkan
tukar petani mencapai
kesejahteraan
≥100
petani, peternak dan
Meningkatnya jumlah
nelayan
kelompok tani yang
diberdayakan
Meningkatnya jumlah
kelompok tani yang
diberdayakan
Meningkatnya
produktivitas petani dan
nelayan
Menurunnya alih fungsi
lahan pertanian pangan
berkelanjutan
Memperbaiki sistem
distribusi (distribution
system)dan jalur pemasaran
yang terintegrasi (integrated
marketing channel) hasilhasil pertanian, peternakan,
perikanan
Meningkatkan produktivitas
dan kualitas hasil-hasil
pertanian, peternakan
perikanan
Peningkatan
kesadaran
stakeholder pangan
segar terhadap
keamanan pangan
Intervensi derah
rawan pangan dan
peningkatan
pendapatan
masyarakat
Peningkatan teknologi
pertanian/perkebunan
, pternakan, perikanan
Subsidi bibit, pupuk
dan saprodi pertanian
tepat waktu, tepat
jumlah dan tepat
sasaran
Regulasi dan fasilitas
pemerintah yang
memperkuat posisi
tawar
petani/peternak/nelay
an terhadap
mekanisme pasar
Kawasan Ekowisata
Meningkatkan daya Terwujudnnya kawasan
wisata dan berdaya
saing daerah
saing (integrated
tourism area) di Kota
Donggala
Meningkatkan daya saing
wisata melalui
pembangunan/pengembang
an kawasan wisata terpadu
Menyediakan dan
memperbaiki serta menata
dengan baik daerah tujuan
wisata (DTW) dengan baik
untuk menarik wisatawan
Pembangunan fasilitas dan
infrastruktur di DTW
Mengemas paket-paket
produk wisata secara
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Membangun Kota
Donggala sebagai
Kota wisata
Penciptaan atraksi
wisata alam dan
buatan yang menarik
WisNus dan WisMan
di kawasan wisata
terpadu
Mendorong peran
serta swasta dan
masyarakat dalam
meningkatkan daya
saing pariwisata
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
professional
Arah Kebijakan
Menjalin kerjasama
dengan daerah lain
dalam memasarkan
pariwisata Donggala
Penyiapan SDM yang
berkualitas di sektor
pariwisata
Meningkatnya wisata
kuliner yang tertata
dengan baik
Pembangunan kawasan
wisata kuliner
Menciptakan icon khas
daerah Donggala dalam
makanan dan minuman
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Penyiapan
masyarakat dan desa
sadar wisata
Penataan
infrastruktur wisata
kuliner
Peningkatan
aksesibilitas
(transportasi dan
komunikasi) menuju
DTW
V-30
Kabupaten Donggala 2015
5.6 Kebijakan Umum dan Program Pengembangan Wilayah Terpadu
Tabel 5.5
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH TERPADU
Tujuan
Sasaran
Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
Meningkatnya
Meningkatkan
ketersediaan
ketersediaan
dan rehabilitasi
infrastruktur
jaringan irigasi
pertanian dan
tersier dan
perikanan
quarter sampai
dengan Jaringan
Irigasi Desa
(JIDES) secara
optimal
Strategi
Pembangunan,
Arah Kebijakan
Melaksanakan
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
19 DI
Peningkatan
Peningkatan,
pembangunan dan
Rehabilitasi /
peningkatan
Pemeliharaan Daerah
sarana
irigasi (Jaringan irigasi
prasarana
irigasi
tersier dan kuarter)
melalui
sistim
dan
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
Program
alokasi
Peningkatan
anggaran
produksi
infrastruktur
pertanian /
irigasi
perkebunan
SKPD
Penanggungjawab
Dinas Kehutanan &
Perkebunan
Dinas Kehutanan &
Perkebunan
Program Penerapan
irigasi partisipatif
teknologi pertanian
Peningkatan
57,51% / 53,5%
operasi,
139 km
pemeliharaan dan
/ perkebunan
Program
Peningkatan
rehabilitasi
jaringan
irigasi
produksi,
melalui
sistem
produktivitas dan
mutu tanaman
irigasi partisipatif.
pangan untuk
Meningkatkan
mencapai
peran
15 DI
kelembagaan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
swasembada dan
Dinas Pertanian,
Peternakan & Kesehatan
Hewan
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
pengelolaan
irigasi
dalam
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
swasembada
Dinas Pertanian,
berkelanjutan
Peternakan & Kesehatan
proses
Program
perencanaan
SKPD
Penanggungjawab
pembangunan dan
peningkatan
pengelolaan
produksi,
irigasi.
produktivitas dan
Hewan
mutu tanaman
hortikultura
Dinas Pertanian,
berkelanjutan
Peternakan & Kesehatan
Program
Hewan
pencapaian
swasembada
daging sapi (PSDS)
dan peningkatan
penyediaan pangan
hewani yang aman,
sehat, utuh dan
halal
Dinas Pertanian,
Peternakan & Kesehatan
Hewan
Program
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
SKPD
Penanggungjawab
penyediaan dan
Dinas Pertanian,
pengembangan
Peternakan & Kesehatan
prasarana dan
Hewan
sarana pertanian
Program
peningkatan nilai
tambah, daya saing
industry hilir,
pemasaran dan
eksport hasil
pertanian
Meningkatnya
ketahanan
pangan
masyarakat
Memenuhi kebutuhan
pangan bagi
masyarakat
Meningkatkan
ketersediaan
pangan
(availability)
Memperluas
akses pangan
(accessibility)
Mengoptimalkan
pemanfaatan
Tingkat
konsumsi
2.100 Kkal dan
56,2 gram/hari,
PPH 82,5
pangan
penduduk
Rasio desa
dan
kecamatan
9,5%
yang rawan
pangan
pangan (utility)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Program Peningkatan
Dinas Kehutanan &
ketahanan pangan
Perkebunan
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Meningkatkan
Sasaran
Terpenuhinya
cadangan
Kualitas
pangan daerah /
Ketahanan
Pangan Wilayah
wilayah
Strategi
Meningkatkan
produksi pangan
Arah Kebijakan
Peningkatan
kemampuan
daerah dan
menejerial
membangun lumbung
kelompok Tani
pangan masyarakat
dalam berproduksi
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
Persentase
169%
rasio
produksi dan
konsumsi
penduduk
dan mengelola
lumbung
Menguatnya
sistim informasi
distribusi dan
Meningkatkan SIM
Distribusi dan harga
SDM pencatatan
pangan
informasi
harga pangan
Meningkatnya
Pemberdayaan
distribusi dan
Meningkatkan
harga pangan
Peningkatan
Presentase
ketersedian
infomasi
distribusi dan
harga pangan
Meningkatnya
Kualitas
Keragaman konsumsi
kegiatan kawasan
skor PPH
Konsumsi
pangan
rumah pangan
(Pola Pangan
Pangan
lestari (KRPL)
Pangan lokal
Sosialisasi “one
Penurunan Konsumsi
Beras
Meningkatnya
Sosialisasi kepada
75%
Harapan)
Penurunan
111 kg/kpt
konsumsi
beras pertahun
day no rice” dan
B2SA
Peningkatan
Presentase
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
90%
V-30
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
SKPD
Penanggungjawab
Program Peningkatan
Dinas Kehutanan &
ketahanan pangan
Perkebunan
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Target
Tahun 2016
72%
stageholder keamanan
kesadaran
sample pangan
pangan segar
pangan segar
stakeholder
segar yang
pangan segar
aman dari
terhadap
cemaran
Menurunkan jumlah
keamanan pangan
Intervensi derah
Prosentase
penduduk/daerah
rawan pangan dan
penurunanan
penduduk/daera
rawan pangan
peningkatan
jumlah
pendapatan
penduduk/daer
masyarakat
ah rawan
Peningkatan
pangan
Nilai Tukar
Meningkatnya
kesejahteraan
nilai tukar
petani, peternak
petani mencapai
≥100
Meningkatnya
Memperbaiki sistem
distribusi (distribution
system)dan jalur
pemasaran yang
jumlah
terintegrasi (integrated
kelompok tani
marketing channel)
yang
hasil-hasil pertanian,
diberdayakan
Meningkatnya
peternakan, perikanan
pertanian/perkebu
nan, pternakan,
perikanan
Subsidi bibit,
pertanian tepat
sasaran
Meningkatkan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
100
108
Nelayan
Peningkatan
dan bahan
Program
Pengembangan
Peternak
Nilai Tukar
produksi padi
jumlah dan tepat
99
Petani (NTP)
Nilai Tukar
pupuk dan saprodi
waktu, tepat
jumlah
kelompok tani
teknologi
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
SKPD
Penanggungjawab
11,7%
jumlah
h rawan pangan
dan nelayan
Indikator
Kinerja
keamanan
Menurunnya
Meningkatkan
Arah Kebijakan
Dinas Kelautan &
Perikanan
Perikanan
Tangkap
Program
Dinas Kelautan &
Perikanan
Pemberdayaan
22%
Ekonomi
Masyarakat
utama local
Kontribusi
Pesisir
sektor
36%
pertanian
V-30
Program
Dinas Kelautan &
Perikanan
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
yang
diberdayakan
Meningkatnya
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
terhadap
produktivitas dan
kualitas hasil-hasil
produktivitas
pertanian, peternakan
petani dan
perikanan
nelayan
Menurunnya
alih fungsi
lahan pertanian
pangan
Regulasi dan
PDRB
fasilitas
daerah
Meningkatkan daya
saing wisata melalui
pembangunan/penge
saing
mbangan kawasan
tourism area) di
Kota Donggala
Pengembangan
Dinas Kelautan &
Budidaya
Perikanan
Perikanan
Program
memperkuat
posisi tawar
Pengembangan
petani/peternak/ne
Sarana Dan
layan terhadap
Prasarana
mekanisme pasar
Perikanan Dan
Kelautan
dan berdaya
(integrated
SKPD
Penanggungjawab
pemerintah yang
berkelanjutan
Kawasan Ekowisata
Terwujudnya
Meningkatkan
kawasan wisata
daya saing
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
wisata terpadu
Menyediakan dan
Membangun Kota
Donggala sebagai
Kota wisata
Penciptaan atraksi
wisata alam dan
buatan yang
memperbaiki serta
menarik WisNus
menata dengan baik
dan WisMan di
daerah tujuan wisata
kawasan wisata
71.000
Jumlah
kunjungan
Pengembangan
wisatawan
Destinasi pariwisata
nusantara dan
Program
Pengembangan
Kontribusi
0,50
sektor
Pemasaran
Pariwisata
pariwisata
V-30
Pariwisata
Dinas Kebudayaan &
mancanegara
terhadap
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Dinas Kebudayaan &
Program
Pariwisata
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
(DTW) dengan baik
Arah Kebijakan
Indikator
Kinerja
terpadu
PDRB
untuk menarik
wisatawan
Target
Tahun 2016
(ADH Mendorong peran
konstan)
serta swasta dan
Pembangunan
masyarakat dalam
Jumlah
fasilitas dan
meningkatkan
destinasi
infrastruktur di DTW
daya saing
wisata yang
pariwisata
tertata baik
2
Mengemas paketpaket produk wisata
secara professional
Menjalin
kerjasama
dengan daerah
lain dalam
memasarkan
pariwisata
Donggala
Penyiapan SDM
yang berkualitas
di sektor
pariwisata
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
SKPD
Penanggungjawab
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
SKPD
Penanggungjawab
Penyiapan
masyarakat dan
Meningkatnya
Pembangunan
desa sadar wisata
Penataan
wisata kuliner
kawasan wisata
infrastruktur
yang tertata
kuliner
wisata kuliner
Program
Jumlah wisata
50
kuliner yang
Pengembangan
Dinas Kebudayaan &
Pariwisata
Destinasi pariwisata
tersedia
dengan baik
Menciptakan icon khas
Program
Peningkatan
daerah Donggala
aksesibilitas
Pengembangan
dalam makanan dan
(transportasi dan
Pemasaran
komunikasi)
Pariwisata
minuman
menuju DTW
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Dinas Kebudayaan &
Pariwisata
Kabupaten Donggala 2015
5.7
Indikasi Rencana Program Kewilayahan Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Indikasi rencana program kewilayahan yang disertai kebutuhan pendanaan dapat dilihat
pada tabel 5.6 berikut ini :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tabel 5.6
INDIKASI RENCANA PROGRAM KEWILAYAHAN YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
NOMOR
Urusan / Bidang urusan Pemerintah Daerah
dan Program / Kegiatan
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
2
3
1
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Lokasi
4
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
Catatan
Penting
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun
2017
Target
Kebutuhan Dana /
Capaian
Pagu Indikatif
Kinerja
8
9
Kawasan Agropolitan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Program
: Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Kegiatan :
Peningkatan Produksi,
Produktifitas Dan Mutu
Perkebunan
Kegiatan :
Penyediaan Sarana Dan
Prasarana Pertanian
Kegiatan :
Pembinaan Pasca Panen ,
Pengolahan Dan Pemasaran
Hasil Perkebunan
Kegiatan :
Pengembangan Pertanian
Meningkatnya Produksi
Hasil Perkebunan Setara
rata - Rata Produktifitas
Nasional
Meningkatnya Produksi
Hasil Perkebunan Setara
Rata - Rata Produktifitas
Nasional
Meningkatnya Produksi
Hasil Perkebunan Setara
Rata - Rata Produktifitas
Nasional
Meningkatnya Produksi
Hasil Perkebunan Setara
Rata - Rata Produktifitas
Nasional
Meningkatnya Produksi
Hasil Perkebunan Setara
Rata - Rata Produktifitas
Nasional
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
83%
2.057.500.000
92%
2.060.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala)
945.000.000
946.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala
305.000.000
306.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala
200.000.000
201.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala
607.500.000
607.000.000
V-30
Kabupaten Donggala 2015
NOMOR
Urusan /
Bidang
urusan
Pemerintah
Daerah dan
Program /
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program /
Kegiatan
Rencana
Tahun 2016
(Tahun
Rencana)
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Catatan
Penting
Lokasi
1
3
2
4
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
7
Target Capaian
Kinerja
8
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
9
Kawasan Agropolitan
Program
: Peningkatan Ketahanan
Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
Meningkatnya Luas
Lahan Perkebunan
Kegiatan :
Pegelolaan Lahan Dan Air
Meningkatnya Luas Lahan
Perkebunan
Kegiatan :
Pengembangan Pertanian
Pada Lahan Kering
Meningkatnya Luas Lahan
Perkebunan
Program
: Peningkatan Penerapan
Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Kegiatan :
Peningkatan Mutu SDM Dan
Teknologi Perkebunan
Tersedianya SDM Serta
Sarana Dan Prasarana
Pengolahan Hasil
Perkebunan
Tersedianya SDM Serta
Sarana Dan Prasarana
Pengolahan Hasil
Perkebunan
1.400
pohon
425.000.000
1.600 pohon
459.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala)
4 Kec
125.000.000
4 Kec
140.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala)
1.400
pohon
300.000.000
1.400 pohon
319.000.000
75%
250.000.000
80%
276.001.899
75%
250.000.000
75%
276.001.899
Kabupaten
(Kab.Donggala)
Dinas Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Program
: Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana
dan Sarana
Pertanian(DAK & DAU)
NOMOR
Urusan / Bidang urusan Pemerintah
Daerah dan Program / Kegiatan
1
2
Pembuatan JUT
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
3
Peningkatan JUT
20
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Target
Capaian
Kinerja
5
20
Lokasi
4
Pembuatan Jaringan
air Irigasi Pertanian
Peningkatan Jaringan
air irigasi pertanian
Alsintan
Kegiatan :
Penguatan irigasi partisipatif
(HIBAH WISMP II)
Kegiatan :
Pengembangan alat dan mesin
pertanian
Kegiatan :
Pengembangan pertanian
(DAU)
Legalisasi kelompok
P3A/GP3A; Workhshop
kelompok P3A/GP3A;
Sarana penunjang di
daerah irigasi
Pembinaan UPJA;
Pengadaan alat
pengolah lahan, hand
tractor, perontok padi,
cultivator, mesin
penggiling padi;
Pengadaan alat tanam
Jumlah prasarana dan
sarana yang disediakan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
10.030.601.068
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
Catatan
Penting
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian
Kinerja
8
Kebutuhan Dana / Pagu In
9
20
20
40
Kabupaten
(Kab.Donggala)
10
kelompok
;4 DI;1
paket
Kabupaten,
Sindue, Labuan,
Sirenja, Banawa
Selatan,
Rio
Pakava
(kab.
Donggala)
1
tahun;4
0 unit;1
tahun
Kabupaten
Donggala)
50 unit
(kab.
V-30
10
kelompok;4
DI;1 paket
525,
1,260,000,000
1 tahun;40
unit;1 tahun
1,350,0
1,248,902,023
50 unit
1,300,0
472.500.000
Kabupaten Donggala 2015
Kegiatan :
NOMOR
Pendampingan petani dan
pelaku agribisnis (PUAP)
Urusan / Bidang urusan Pemerintah
Daerah dan Program / Kegiatan
1
Kegiatan :
2
Pengendalian pengawasan
peredaran pupuk dan pestisida
Kegiatan :
Pengembangan pertanian
(DAK)
Kegiatan :
Pengolahan lahan dan air
Program
: Pencapaian Swasembada
Daging Sapi (PSDS) dan
Peningkatan Penyediaan
Pangan Hewani yang
Aman, Sehat, Utuh dan
Halal
Sosialisasi dan
pengawalan PUAP;
Pendampingan petani
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
Kabupaten
Donggala)
(kab.
1
tahun;1
tahun
210,000,000
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
(kab.
1
tahun;1
tahun
210,000,000
Lokasi
3
Koordinasi pelaksanaan
pengawasan dan
pengendalian pupuk
dan pestisida
Pembuatan/Rehabilitas
JUT; Pembuatan Rehab
jaringan irigasi;
Pembuatan box bagi;
Irigasi permukaan;
Pembuatan embung;
Pembangunan APPO
4
Kabupaten
Donggala)
Kabupaten,
Sirenja, Banawa
Selatan,
Balaesang, Sojol
(kab. Donggala)
20
unit;20
unit;5
unit;1
unit;2
unit;1
unit
Sosialisasi dan
Identifikasi Lahan;
Survei Identifikasi
design (SID) PLA;
Pemantauan
Pengelolaan BANSOS
prasarana dan sarana
pertanian; Penyediaan
Prasarana dan Sarana
Lahan dan Air
Populasi Sapi
Kabupaten, SKPD
(Kab. Donggala)
1
Paket;1
Paket;1
Paket;1
Paket
39.637
1 tahun;1
tahun
Catatan
Penting
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian
Kinerja
8
9
245,
6,300,000,000
20 unit;20
unit;5 unit;1
unit;2 unit;1
unit
6,400,0
108,699,045
1 Paket;1
Paket;1
Paket;1 Paket
125,
3,381,000,000
40.820
31.936
33.089
Populasi Ayam Buras
274.76
9
295.376
V-30
Kebutuhan Dana / Pagu In
1 tahun;1
tahun
Populasi Kambing
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
245,
3,465,0
Kabupaten Donggala 2015
NOMOR
Urusan / Bidang urusan Pemerintah
Daerah dan Program / Kegiatan
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
Lokasi
2
Pengembangan agribisnis
peternakan
3
Pengembangan
Kelompok agribisnis
peternakan sap,
kambing dan unggas;
Pengadaan ternak sapi,
kambing, unggas;
Pengelolaan
PUSPITAKARTI
Tandau; Pelatihan
petugas
4
Kabupaten,
Banawa,
Sojol
Utara,
Banawa
Selatan, Labuan,
Sindue,
Sojol,
Banawa Tengah,
Rio
Pakava,
Sindue
Tombusabora
(kab. Donggala)
Kegiatan :
Pemeliharaan Kesehatan dan
pencegahan penyakit menular
ternak dan zoonosis
Operasional
vaksinasi;
Pengadaan obatobatan dan vaksin;
Sosialisasi penyakit
hewan menular;
Pelatihan petugas
kesehatan hewan;
Peralatan petugas
keswan
Kegiatan :
Pengembangan Insiminasi
Buatan
Pembinaan
kelompok melalui
kawin alam dan IB
1
Kegiatan :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
1
tahun;2
00
ekor;1
tahun;1
tahun;1
tahun
2,577,750,000
Kabupaten,
Labuan
(kab.
Donggala)
1
tahun;1
tahun;1
paket;1
paket;1
paket
556,500,000
Kabupaten
Donggala)
1 tahun
78,750,000
(kab.
V-30
Catatan
Penting
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian
Kinerja
8
Kebutuhan Dana / Pagu In
9
1 tahun;200
ekor;1
tahun;1
tahun;1
tahun
2,600,0
1 tahun;1
tahun;1
paket;1
paket;1
paket
600,
1 tahun
85,
Kabupaten Donggala 2015
NOMOR
Urusan / Bidang urusan Pemerintah
Daerah dan Program / Kegiatan
1
Kegiatan :
2
Penjamin pangan asal
hewanyang aman dan halal
serta pemenuhan persaratan
produk hewan non pangan
Kegiatan :
Pengatan kelembagaan
kelompok peternakan
Program
: Peningkatan
Produksi,Produkvitas dan
Mutu Tanaman
Hortikultura berkelanjutan
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
3
Pencegahan
kesmavet dan PAH
yang ASUH;
Bimbingan dan
pengawasan
praktek hygiene
sanitasi pada
produsen dan
tempat penjajahan
PAH; Sosialisasi
SOP
penyembelihan
ternak kurban dan
penerapan
kesrawan;
Pengelolaan RPH
dan pos keswan
Penguatan
kelompok
agribisnis
peternakan sapi,
kambing, unggas
dan babi
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
(kab.
2
paket;2
paket;1
paket;1
paket
141,750,000
(kab.
1 tahun
26,250,000
Lokasi
4
Kabupaten
Donggala)
Kabupaten
Donggala)
`Produksi BuahBuahan
26.267
ton
`Produksi Sayuran
11.499
t
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
1,438,500,000
Catatan
Penting
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian
Kinerja
8
2 paket;2
paket;1
paket;1
paket
1 tahun
27.580 ton
12.074 ton
Kebutuhan Dana / Pagu In
9
150,
30,
1,525,0
Kabupaten Donggala 2015
Kegiatan :
NOMOR
Produksi Pengembangan
Perlindungan dan pasca panen
Buah dan Tanaman Hias
Urusan / Bidang urusan Pemerintah
Daerah dan Program / Kegiatan
1
Kegiatan :
Program
Kegiatan :
2
Produksi Pengembangan
Perlindungan dan Pasca
Panen Sayuran dan
Biofarmaka
: Peningkatan Nilai
Tambah, Daya Saing
Industri Hilir, Pemasaran
dan Ekspor Hasil
Pertanian
Pengembangan sarana
pengolahan dan pemasaran
hasil pertanian (P2HP)
peternakan
jumlah koptan
pengelolaan pasca
panen; jumlah
perlindungan
tanaman buah;
jumlah koptan
pengembangan
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
3
Jumlah Paket
Penadaan Sayuran
dan Biofarmaka
Kabupaten,
Dampelas,
Banawa,
Banawa
Tengah,
Banawa
Selatan
(kab.Donggala
)
10
koptan;
10
koptan;
10
koptan
892,500,000
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Lokasi
4
Kabupaten,
SKPD (Kab.
Donggala)
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
1 Paket
546,000,000
C
BAB V
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
KABUPATEN DONGGALA
5.1. Pembangunan Wilayah Terpadu
A. Umum
Pembangunan wilayah terpadu merupakan kebijakan untuk mendorong pem erintah
daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah melalui pendekatan kewilayahan.
Kebijakan ini dibutuhkan agar pembangunan daerah dapat dilaksanakan secara efisien dan
efektif dalam pemanfaatan sumber daya dan sumber dana pembangunan di daerah dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kaitan itu, pembangunan wilayah terpadu merupakan upaya nyata agar
pemerintah daerah mampu memadukan, menyerasikan dan mengkoordinasikan berbagai input
pembangunan baik berupa program sektoral, program pembangunan daerah maupun
program-program khusus dengan upaya dan kebijakan pembangunan yang telah disusun
pemerintah daerah berdasarkan potensi dan kebutuhan nyata di daerah.
Dengan demikian, kebijakan PWT merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perencanaan pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD,
RKPD, dan Renja SKPD. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
pemerintah daerah dalam menterjemahkan, mengisi dan mengaplikasikan prinsip-prinsip
pemanfaatan ruang secara langsung, nyata dan bertanggung jawab sehingga dapat
memberikan dampak positif yang sebesar-besarnya bagi kepentingan pelayanan umum dan
kesejahteraan masyarakat secara luas,
melalui proses perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi hasil pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Prinsip PWT
melalui program kewilayahan meliputi:
1. Merupakan satu kesatuan dengan rencana pembangunan daerah;
2. Keterpaduan program, kegiatan, waktu pelaksanaan, lokasi, dan pendanaan
pembangunan wilayah antara Pemerintah dengan pemerintah daerah atau antar
pemerintah daerah, berdasarkan kewenangannya;
3. Dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan
peran dan kewenangan masing-masing; dan
4. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing wilayah,
serta sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.
PWT melalui program kewilayahan dilaksanakan secara:
1. Transparan yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
2. Responsif yaitu dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan perubahan
yang terjadi di daerah;
3. Efisien yaitu merupakan pencapaian keluaran tertentu dengan masukan terendah
atau masukan terendah dengan keluaran maksimal;
4. Efektif yaitu merupakan kemampuan mencapai target dengan sumber daya yang
dimiliki, dengan cara atau proses yang paling optimal.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-1
Kabupaten Donggala 2015
5. Partisipatif yaitu merupakan hak masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses
penyusunan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi hasil rencana pembangunan
daerah, baik dalam bentuk pemikiran, tenaga, maupun material, dimana dengan
cara ini diharapkan masyarakat mau dan mampu melaksanakan rencana, serta
memelihara dan menindaklanjuti hasil-hasil pembangunan; dan
6. Berwawasan lingkungan yaitu untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan yang berkelanjutan dalam
mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia, dengan
cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam yang
menopangnya.
Untuk lebih jelasnya, kedudukan pembangunan wilayah terpadu dalam perencanaan
pembangunan daerah dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1
Kedudukan Pembangunan Wilayah Terpadu dalam Perencanaan Pembangunan
Daerah
Dari ketiga hirarki penyusunan PWTJP (jangka panjang), PWTJM (jangka menengah)
dan PWT Tahunan tersebut, untuk melengkapi dokumen RKPD Kabupaten Donggala tahun
2016 maka disusunlah Pembangunan Wilayah Terpadu Tahunan Kabupaten Donggala tahun
2016 sebagai arah kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Donggala.
B. Penyusunan PWT Tahunan
PWT Tahunan merupakan penjabaran dari PWTJM, yang memuat program
kewilayahan, kegiatan, indicator kinerja, lokasi/kelompok sasaran, waktu, pagu indikatif dan
SKPD pelaksana pada tahun berkenaan. Kegiatan tahunan pembangunan PWT disesuaikan
dengan kegiatan dalam renja SKPD.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-2
Kabupaten Donggala 2015
Penyusunan PWT tahunan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Analisis gambaran umum kawasan ;
2. Evaluasi Kinerja Tahun lalu (n-2);
3. Perumusan permasalahan dan isu-isu strategis;
4. Perumusan program/kegiatan dan pagu indikati; dan
5. Penetapan program/kegiatan dan pagu indikatif .
5.2 Gambaran Umum Kondisi Pembangunan Wilayah Terpadu
Kondisi pembangunan wilayah terpadu di Kabupaten Donggala mengacu pada
rencana tata ruang kawasan strategis Kabupaten yang tertuang dalam RTRW Kabupaten
Donggala. Rencana tersebut perlu dipriotaskan, karena berisikan arahan yang memiliki nilai
strategis nasional, propinsi maupun Kabupaten. Kawasan strategis adalah wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
nasional/propinsi/Kabupaten terhadap pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial budaya,
teknologi tinggi dan/atau lingkungan hidup.
Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan
yang mempunyai pengaruh besar terhadap :
1.
Tata ruang di wilayah sekitarnya;
2.
Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau
3.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut, serta arahan pengembangan kawasan kegiatan
utama dari kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang Kabupaten yang telah di analisa
sebelumnya, maka di dalam PWTJM Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan
bagian dari RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019, maka ditetapkan kawasan
pembangunan wilayah terpadu terpilih yaitu kawasan agropolitan, kawasan ekowisata dan
kawasan minapolitan, seperti terlihat pada tabel 5.1 berikut :
Tabel 5.1
KAWASAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU
YANG TERPILIH
No
(1)
1.
Nama Kawasan
(2)
Kawasan Strategis
Ekonomi
Uraian Kawasan
Keterangan
1.
(3)
Ekowisata
(4)
Program unggulan wisata lintas sektor
2.
Agropolitan
potensi unggulan pertanian
3.
Minapolitan
potensi unggulan perikanan dan kelautan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-3
Kabupaten Donggala 2015
Peta 5.1 Rencana Kawasan Agropolitan Kabupaten Donggala
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-4
Kabupaten Donggala 2015
Peta 5.2 Rencana Kawasan Agrowisata Kabupaten Donggala
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-5
Kabupaten Donggala 2015
Peta 5.3 Rencana Kawasan Minapolitan Kabupaten Donggala
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-6
Kabupaten Donggala 2015
Peta 5.4 Rencana Kawasan Ekowisata Kabupaten Donggala
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-7
Kabupaten Donggala 2015
Peta 5.5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Donggala
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-8
Kabupaten Donggala 2015
5.3 Analisa Isu-Isu Strategis
Analisi isu-isu strategis pembangunan kawasan dilakukan dengan mengidentifikasi
permasalahan dan potensi kawasan. Analisis tersebut dilakukan pada setiap kawasan yaitu
sebagai berikut :
A. Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan
1) Kawasan Agropolitan
1.
Meningkatnya kebutuhan tanaman pangan sebagai bahan makanan pokok
2.
a). Komoditas kakao; dimana mutu produksi kakao rakyat umumnya masih rendah
dikarenakan jenis benih yang ditanam kurang baik dan proses panen (pengeringan)
kurang optimal b). Komoditi Kelapa; dimana mutu benih kurang berkualitas akibat
keterbatasan modal membeli benih bersertifikat; langkanya ketersediaan pupuk
yang dibutuhkan c). Komoditi cengkeh; dimana mutu produksi cengkeh masih
rendah sehingga harga jual yang relatif murah, pohon cengkeh sudah tergolong tua,
dan teknologi pasca panen komoditi cengkeh masih belum baik.
3.
Usaha peternakan umumnya merupakan usaha peternakan rakyat yang berskala
kecil dan merupakan usaha sampingan dimana aktivitas peternakan yang meliputi
ternak besar, kecil, dan unggas berfluktuasi dan masih dikelola secara tradisional
2)Kawasan Minapolitan
1.
Perda yang mendukung tentang pelaksanaan penarikan
retribusi izin dari nelayan, petani dan pengolahan ikan masih belum optimal; struktur
armada penangkapan ikan yang masih didominasi skala kecil/tradisional, karena
kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah.
2.
Belum adanya zonasi yang jelas bagi kawasan budidaya serta
pembukaan kawasan tanpa mengikuti aturan yang berlaku.
3) Kawasan Ekowisata
1. Masih rendahnya pelayanan industri pariwisata yang memadai.
2. Masih rendahnya kondisi masyarakat sadar wisata.
3.
Belum ada rencana studi kawasan wisata secara detail (blue
print).
4.
Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung
pariwisata.
5.
Masih lemahnya konsep pembangunan wisata berwawasan
ekologi.
6.
Belum adanya desain kampanye wisata yang baik.
7.
Belum adanya konsep wisata terpadu.
8.
Belum adanya desa wisata yang memadai.
B. Isu –isu strategis
Beberapa isu-isu strategis yang penting dari permasalahan / potensi pembangunan
kawasan, sebagai berikut :
1)Revitalisasi Pertanian, kehutanan, Perikanan dan Kelautan
Peningkatan sistem pertanian secara luas yang berbasis keragaman produksi,
pengembangan mutu produktivitas serta pengembangan pertanian secara luas belum semua
dapat terakses pada peningkatan nilai tambah ekonomi yang mampu meningkatkan
kesejateraan masyarakat petani di Kabupaten Donggala. Disamping itu masalah lainnya adalah:
1) Masih terbatasnya infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani dan irigasi tersier dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
kuarter 2) Luas pemilikan lahan sempit dan tidak memenuhi skala ekonomi; 2) Modal terbatas,
sehingga pemberdayaan sumberdaya belum optimal; 3) Rendahnya produktivitas dan mutu hasil
komoditi pertanian, menyebabkan rendahnya daya saing; 4) Kurangnya SDM terdidik dibidang
pertanian dalam pelaksanaan usaha pertanian yang profesional; 5) Penerapan teknologi tepat
guna, spesifik lokasi, effisiensi dan ramah lingkungan masih belum optimal; 6) Sistem
pemasaran dan distribusi hasil pertanian belum effisien; 7) Penanganan panen ditingkat petani
belum dilakukan dengan baik, dan teknologi pengolahan hasil pertanian belum berkembang
merata disetiap desa/kecamatan.
Masalah nilai tambah di bidang pertanian lainnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Sektor Perikanan dan Kelautan : 1). Perda yang mendukung tentang pelaksanaan penarikan
retribusi izin dari nelayan, petani dan pengolahan ikan belum ada; 2) Struktur armada
penangkapan ikan yang masih didominasi skala kecil/tradisional, karena kemampuan
nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah; 3) Masih rendahnya kemampuan nelayan
dalam penanganan dan pengolahan hasil perikanan sesuai dengan permintaan konsumen
dan standard mutu; 4) Keterbatasan fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Balai
Benih Ikan (BBI) yang ada; 5) Adanya praktek illegal fishing, unregulated, unreported
fishing yang terjadi karena pelaksanaan penegakan hukum di laut masih lemah.
Sektor Perkebunan: 1) Komoditas Kakao: Mutu produksi kakao rakyat umumnya masih
rendah dikarenakan sifat klon dari benih yang ditanam kurang baik dan proses panen
(pengeringan) kurang optimal, harga jual produksi biji kako masih rendah, tingginya
prosentase kehilangan produksi karena serangan hama dan penyakit terutama hama
penggerek buah kakao, penerapan teknologi pemulihan tanaman kakao dengan cara okulasi
masih terkendala oleh keterbatasan bahan entries dari klonal tanaman yang baik,
Terbatasnya permodalan dalam usaha pengembangan kakao. 2) Komoditi Kelapa: Mutu
benih kurang berkualitas akibat keterbatasan modal membeli benih bersertifikat, Langkanya
ketersediaan pupuk yang dibutuhkan, Harga jual setempat pada umumnya lebih rendah
dibandingkan dengan harga di daerah lain. 3) Cengkeh: Mutu produksi masih rendah, harga
jual yang relatif murah.
Sektor Peternakan: 1) Mutu genetik ternak masih rendah, 2) kurangnya pengetahuan dan
ketrampilan dalam agrobisnis peternakan, 3) masih dijumpai kasus penyakit hewan ternak,
dan 4) terbatasnya akses permodalan antara peternak dengan lembaga permodalan.
Sektor Kehutanan: Luas hutan dan penutupan hutan meliputi 55,34 persen dari total luas
wilayah Kabupoaten Donggala. Kondisi kawasan hutan saat ini mengalami degradasi tetapi
masih diatas angka minimal 30 persen (Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan). Degradasi disebabkan antara lain: adanya tekanan masyarakat terhadap
kawasan hutan; pemahaman masyarakat terhadap fungsi hutan sebagai sistem penyangga
kehidupan masih rendah; jumlah personil polisi kehutanan masih kurang dibanding dengan
luas kawasan hutan keseluruhan kabupaten Donggala, sarana prasana polisi kehutanan
untuk pengawasan dan pengamanan hutan belum memadai.
2)Pengembangan Wisata
1) Potensi sumber daya wisata yang belum dimanfaatkan secara optimal,
2) Kepemilikian aset wisata secara individu,
3) Sektor usaha yang berkaitan dengan industri pariwisata (akomodasi, transportasi, dan
lain-lain) masih belum dikelola secara professional,
4) Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata yang bersifat parsial dan tidak
berorientasi pasar
5) Paket-paket produk wisata yang belum dikemas secara professional,
6) Promosi pariwisata yang kurang efektif dan efisien,
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
7) Kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam industri pariwisata masih perlu
ditingkatkan,
8) Pengembangan budaya lokal yang belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah
Daerah dan
9). Kelembagaan kepariwisataan yang belum mantap.
Perumusan isu-isu strategis kawasan agropolitan, kawasan ekowisata dan kawasan
minapolitan dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tabel 5.2
PERUMUSAN ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KAWASAN KABUPATEN DONGGALA
No
Nama Kawasan
(1)
(2)
1. KAWASAN
AGROPOLITAN
3.
KAWASAN
MINAPOLITAN
Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan
(3)
1. Meningkatnya kebutuhan tanaman pangan
sebagai bahan makanan pokok
2. a) Komoditas kakao; dimana mutu produksi
kakao rakyat umumnya masih rendah
dikarenakan jenis benih yang ditanam kurang
baik dan proses panen (pengeringan) kurang
optimal; b) Komoditi Kelapa; dimana mutu benih
kurang berkualitas akibat keterbatasan modal
membeli benih bersertifikat; langkanya
ketersediaan pupuk yang dibutuhkan Komoditi
cengkeh; dimana mutu produksi cengkeh masih
rendah sehingga harga jual yang relatif murah,
pohon cengkeh sudah tergolong tua, dan
teknologi pasca panen komoditi cengkeh masih
belum baik
3. Usaha peternakan umumnya merupakan usaha
peternakan rakyat yang berskala kecil dan
merupakan usaha sampingan dimana aktivitas
peternakan yang meliputi ternak besar, kecil,
dan unggas berfluktuasi dan masih dikelola
secara tradisional
1. Perda yang mendukung tentang pelaksanaan
penarikan retribusi izin dari nelayan, petani dan
pengolahan ikan masih belum optimal; struktur
armada penangkapan ikan yang masih
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Uraian Isu Strategis
(4)
Sektor Pertanian :
1) Masih terbatasnya infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani dan
irigasi tersier dan kuarter 2) Luas pemilikan lahan sempit dan tidak
memenuhi skala ekonomi; 2) Modal terbatas, sehingga pemberdayaan
sumberdaya belum optimal; 3) Rendahnya produktivitas dan mutu hasil
komoditi pertanian, menyebabkan rendahnya daya saing; 4) Kurangnya
SDM terdidik dibidang pertanian dalam pelaksanaan usaha pertanian yang
profesional; 5) Penerapan teknologi tepat guna, spesifik lokasi, effisiensi
dan ramah lingkungan masih belum optimal; 6) Sistem pemasaran dan
distribusi hasil pertanian belum effisien; 7) Penanganan panen ditingkat
petani belum dilakukan dengan baik, dan teknologi pengolahan hasil
pertanian belum berkembang merata disetiap desa/kecamatan.
Sektor Perikanan dan Kelautan :
1). Perda yang mendukung tentang pelaksanaan penarikan retribusi izin dari
nelayan, petani dan pengolahan ikan belum ada; 2) Struktur armada
penangkapan ikan yang masih didominasi skala kecil/tradisional, karena
kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah;
3) Masih
rendahnya kemampuan nelayan dalam penanganan dan pengolahan hasil
perikanan sesuai dengan permintaan konsumen dan standard mutu; 4)
Keterbatasan fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Balai Benih
Ikan (BBI) yang ada; 5) Adanya praktek illegal fishing, unregulated,
unreported fishing yang terjadi karena pelaksanaan penegakan hukum di
laut masih lemah.
Sektor Perkebunan:
V-30
Kabupaten Donggala 2015
No
(1)
Nama Kawasan
(2)
Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan
(3)
didominasi skala kecil/tradisional, karena
kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi
masih rendah
2. Belum adanya zonasi yang jelas bagi kawasan
budidaya serta pembukaan kawasan tanpa
mengikuti aturan yang berlaku
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Uraian Isu Strategis
(4)
1) Komoditas Kakao: Mutu produksi kakao rakyat umumnya masih rendah
dikarenakan sifat klon dari benih yang ditanam kurang baik dan proses
panen (pengeringan) kurang optimal, harga jual produksi biji kako masih
rendah, tingginya prosentase kehilangan produksi karena serangan hama
dan penyakit terutama hama penggerek buah kakao, penerapan teknologi
pemulihan tanaman kakao dengan cara okulasi masih terkendala oleh
keterbatasan bahan entries dari klonal tanaman yang baik, Terbatasnya
permodalan dalam usaha pengembangan kakao. 2) Komoditi Kelapa: Mutu
benih kurang berkualitas akibat keterbatasan modal membeli benih
bersertifikat, Langkanya ketersediaan pupuk yang dibutuhkan, Harga jual
setempat pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan harga di
daerah lain. 3) Cengkeh: Mutu produksi masih rendah, harga jual yang relatif
murah.
Sektor Peternakan:
1) Mutu genetik ternak masih rendah, 2) kurangnya pengetahuan dan
ketrampilan dalam agrobisnis peternakan, 3) masih dijumpai kasus penyakit
hewan ternak, dan 4) terbatasnya akses permodalan antara peternak
dengan lembaga permodalan.
Sektor Kehutanan:
Luas hutan dan penutupan hutan meliputi 55,34 persen dari total luas
wilayah Kabupaten Donggala. Kondisi kawasan hutan saat ini mengalami
degradasi tetapi masih diatas angka minimal 30 persen (Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan). Degradasi disebabkan antara
lain: adanya tekanan masyarakat terhadap kawasan hutan; pemahaman
masyarakat terhadap fungsi hutan sebagai sistem penyangga kehidupan
masih rendah; jumlah personil polisi kehutanan masih kurang dibanding
dengan luas kawasan hutan keseluruhan kabupaten Donggala, sarana
prasana polisi kehutanan untuk pengawasan dan pengamanan hutan belum
V-30
Kabupaten Donggala 2015
No
(1)
Nama Kawasan
(2)
Permasalahan / Potensi Pembangunan Kawasan
(3)
Uraian Isu Strategis
(4)
memadai.
3.
KAWASAN
EKOWISATA
1. Masih rendahnya pelayanan industri pariwisata
yang memadai;
2. Masih rendahnya kondisi masyarakat sadar
wisata;
3. Belum ada rencana studi kawasan wisata secara
detail (blue print);
4. Masih terbatasnya sarana dan
5. prasarana pendukung pariwisata;
6. Masih lemahnya konsep pembangunan wisata
berwawasan ekologi;
7. Belum adanya desain kampanye wisata yang
baik;
8. Belum adanya konsep wisata terpadu;
9. Belum adanya desa wisata yang memadai;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Sektor Pariwisata :
1) Potensi sumber daya wisata yang belum dimanfaatkan secara optimal, 2)
Kepemilikian aset wisata secara individu, 3) Sektor usaha yang berkaitan
dengan industri pariwisata (akomodasi, transportasi, dan lain-lain) masih
belum dikelola secara professional, 4) Pembangunan sarana dan prasarana
pariwisata yang bersifat parsial dan tidak berorientasi pasar 5) Paket-paket
produk wisata yang belum dikemas secara professional, 6) Promosi
pariwisata yang kurang efektif dan efisien, 7) Kualitas sumber daya manusia
yang terlibat dalam industri pariwisata masih perlu ditingkatkan, 8)
Pengembangan budaya lokal yang belum mendapat perhatian serius dari
Pemerintah Daerah dan 9). Kelembagaan kepariwisataan yang belum
mantap.
V-30
Kabupaten Donggala 2015
5.4 Tujuan dan Sasaran
Berikut ini akan diuraikan rumusan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah terpadu
yang didasarkan pada PWTJM Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan bagian
dari RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019.
Tujuan dari kawasan agropolitan dan minapolitan terdiri dari :
1) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur pertanian dan perikanan. Sasaran yang hendak
dicapai sebagai berikut :
1. Meningkatnya ketersediaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan quarter
sampai dengan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) secara optimal
2. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat
2) Meningkatkan kualitas ketahanan pangan wilayah. Sasaran yang hendak dicapai sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
Terpenuhinya cadangan pangan daerah / wilayah
Menguatnya sistim informasi distribusi dan harga pangan
Meningkatnya Kualitas Konsumsi Pangan
Meningkatnya keamanan pangan segar
5. Menurunnya jumlah penduduk/daerah rawan pangan
3) Meningkatkan kesejahteraan petani, peternak dan nelayan. Sasaran yang ingin dicapai
sebagai berikut :
1. Meningkatnya nilai tukar petani mencapai ≥100
2. Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan
3. Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan
4. Meningkatnya produktivitas petani dan nelayan
5. Menurunnya alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan
Tujuan dari kawasan ekowisata yaitu meningkatkan daya saing daerah. Sasaran yang
hendak dicapai sebagai berikut :
1. Terwujudnnya kawasan wisata dan berdaya saing (integrated tourism area) di Kota
Donggala
2. Meningkatnya wisata kuliner yang tertata dengan baik
Rumusan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah terpadu dapat dilihat pada Tabel
5.3 berikut ini :
Tabel 5.3
TUJUAN DAN SASARAN
KAWASAN
Agropolitan
Minapolitan
TUJUAN
dan Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur pertanian dan perikanan.
Meningkatkan Kualitas Ketahanan
Pangan Wilayah
SASARAN
Meningkatnya ketersediaan dan rehabilitasi
jaringan irigasi tersier dan quarter sampai
dengan Jaringan Irigasi Desa (JIDES)
secara optimal
Meningkatnya ketahanan pangan
masyarakat
Terpenuhinya cadangan pangan daerah /
wilayah
Menguatnya sistim informasi distribusi dan
harga pangan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
KAWASAN
TUJUAN
Meningkatkan kesejahteraan petani,
peternak dan nelayan
Ekowisata
Meningkatkan daya saing daerah
SASARAN
Meningkatnya Kualitas Konsumsi Pangan
Meningkatnya keamanan pangan segar
Menurunnya jumlah penduduk/daerah
rawan pangan
Meningkatnya nilai tukar petani mencapai
≥100
Meningkatnya jumlah kelompok tani yang
diberdayakan
Meningkatnya jumlah kelompok tani yang
diberdayakan
Meningkatnya produktivitas petani dan
nelayan
Menurunnya alih fungsi lahan pertanian
pangan berkelanjutan
Terwujudnnya kawasan wisata dan berdaya
saing (integrated tourism area) di Kota
Donggala
Meningkatnya wisata kuliner yang tertata
dengan baik
5.5 Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan yang disusun dalam PWT Tahunan ini merupakan
penjabaran dari PWTJM Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan bagian dari
RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 yang merupakan satu kesatuan perencanaan
yang tidak dapat dipisahkan (tidak parsial),sehingga berkesinambungan dan berkelanjutan dari
tahun ke tahun.
A. S t r a t e g i
Strategi yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan agropolitan
dan kawasan minapolitan sebagai berikut :
1.
Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi / Pemeliharaan Daerah irigasi (Jaringan
irigasi tersier dan kuarter)
2. Memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat
3. Meningkatkan produksi pangan daerah dan membangun lumbung pangan masyarakat
4. Meningkatkan SIM Distribusi dan harga pangan
5. Meningkatkan Keragaman konsumsi pangan
6. Penurunan Konsumsi Beras
7. Sosialisasi kepada stageholder keamanan pangan segar
8. Menurunkan jumlah penduduk/daerah rawan pangan
9. Memperbaiki sistem distribusi (distribution system) dan jalur pemasaran yang
terintegrasi (integrated marketing channel) hasil-hasil pertanian, peternakan,
perikanan.
10. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil-hasil pertanian, peternakan perikanan
Strategi yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan ekowisata
sebagai berikut :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
1.
Pembangunan kawasan wisata kuliner
2.
Menciptakan icon khas daerah
Donggala dalam makanan dan minuman.
B. Arah Kebijakan
Kebijakan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan agropolitan
dan kawasan minapolitan sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana irigasi melalui
sistim irigasi partisipatif
2. Peningkatan operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi melalui sistem
irigasi partisipatif.
3. Meningkatkan peran kelembagaan pengelolaan irigasi dalam proses perencanaan
pembangunan dan pengelolaan irigasi.
4. Meningkatkan ketersediaan pangan (availability).
5. Memperluas akses pangan (accessibility).
6. Mengoptimalkan pemanfaatan pangan (utility).
7. Peningkatan teknologi pertanian/perkebunan, pternakan, perikanan.
8. Subsidi bibit, pupuk dan saprodi pertanian tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran
9. Regulasi dan fasilitas pemerintah yang memperkuat posisi tawar
petani/peternak/nelayan terhadap mekanisme pasar
Kebijakan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan kawasan ekowisata
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Membangun Kota Donggala sebagai Kota wisata.
Penciptaan atraksi wisata alam dan buatan yang menarik WisNus dan WisMan di
kawasan wisata terpadu.
Mendorong peran serta swasta dan masyarakat dalam meningkatkan daya saing
pariwisata.
Menjalin kerjasama dengan daerah lain dalam memasarkan pariwisata Donggala.
Penyiapan SDM yang berkualitas di sektor pariwisata.
Penyiapan masyarakat dan desa sadar wisata.
Penataan infrastruktur wisata kuliner.
Peningkatan aksesibilitas (transportasi dan komunikasi) menuju DTW.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut :
Tabel 5.4
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Tujuan
Sasaran
Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
Strategi
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Arah Kebijakan
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Meningkatnya
Meningkatkan
ketersediaan dan
ketersediaan
rehabilitasi jaringan
infrastruktur
irigasi tersier dan
pertanian, perikanan
quarter sampai dengan
dan perhubungan
Jaringan Irigasi Desa
(JIDES) secara optimal
Strategi
Pembangunan, Peningkatan,
Rehabilitasi / Pemeliharaan
Daerah irigasi (Jaringan
irigasi tersier dan kuarter)
Arah Kebijakan
Melaksanakan
pembangunan
dan
peningkatan sarana
dan prasarana irigasi
melalui sistim irigasi
partisipatif
Peningkatan operasi,
pemeliharaan
dan
rehabilitasi jaringan
irigasi melalui sistem
irigasi partisipatif.
Meningkatnya
ketahanan pangan
masyarakat
Memenuhi kebutuhan
pangan bagi masyarakat
Meningkatkan peran
kelembagaan
pengelolaan
irigasi
dalam
proses
perencanaan
pembangunan
dan
pengelolaan irigasi.
Meningkatkan
ketersediaan pangan
(availability)
Memperluas akses
pangan (accessibility)
Mengoptimalkan
pemanfaatan pangan
(utility)
Terpenuhinya cadangan Meningkatkan produksi
Meningkatkan
pangan daerah /
Kualitas Ketahanan
pangan daerah dan
wilayah
Pangan Wilayah
membangun lumbung
pangan masyarakat
Menguatnya sistim
informasi distribusi dan
harga pangan
Meningkatkan SIM Distribusi
dan harga pangan
Meningkatnya Kualitas
Konsumsi Pangan
Meningkatkan Keragaman
konsumsi pangan
Peningkatan
kemampuan
menejerial kelompok
Tani dalam
berproduksi dan
mengelola lumbung
Pemberdayaan SDM
pencatatan informasi
distribusi dan harga
pangan
Peningkatan kegiatan
kawasan rumah
pangan lestari (KRPL)
Pangan lokal
Sosialisasi “one day
no rice” dan B2SA
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Penurunan Konsumsi Beras
Meningkatnya
keamanan pangan
segar
Sosialisasi kepada
stageholder keamanan
pangan segar
Menurunnya jumlah
penduduk/daerah
rawan pangan
Menurunkan jumlah
penduduk/daerah rawan
pangan
Meningkatnya nilai
Meningkatkan
tukar petani mencapai
kesejahteraan
≥100
petani, peternak dan
Meningkatnya jumlah
nelayan
kelompok tani yang
diberdayakan
Meningkatnya jumlah
kelompok tani yang
diberdayakan
Meningkatnya
produktivitas petani dan
nelayan
Menurunnya alih fungsi
lahan pertanian pangan
berkelanjutan
Memperbaiki sistem
distribusi (distribution
system)dan jalur pemasaran
yang terintegrasi (integrated
marketing channel) hasilhasil pertanian, peternakan,
perikanan
Meningkatkan produktivitas
dan kualitas hasil-hasil
pertanian, peternakan
perikanan
Peningkatan
kesadaran
stakeholder pangan
segar terhadap
keamanan pangan
Intervensi derah
rawan pangan dan
peningkatan
pendapatan
masyarakat
Peningkatan teknologi
pertanian/perkebunan
, pternakan, perikanan
Subsidi bibit, pupuk
dan saprodi pertanian
tepat waktu, tepat
jumlah dan tepat
sasaran
Regulasi dan fasilitas
pemerintah yang
memperkuat posisi
tawar
petani/peternak/nelay
an terhadap
mekanisme pasar
Kawasan Ekowisata
Meningkatkan daya Terwujudnnya kawasan
wisata dan berdaya
saing daerah
saing (integrated
tourism area) di Kota
Donggala
Meningkatkan daya saing
wisata melalui
pembangunan/pengembang
an kawasan wisata terpadu
Menyediakan dan
memperbaiki serta menata
dengan baik daerah tujuan
wisata (DTW) dengan baik
untuk menarik wisatawan
Pembangunan fasilitas dan
infrastruktur di DTW
Mengemas paket-paket
produk wisata secara
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Membangun Kota
Donggala sebagai
Kota wisata
Penciptaan atraksi
wisata alam dan
buatan yang menarik
WisNus dan WisMan
di kawasan wisata
terpadu
Mendorong peran
serta swasta dan
masyarakat dalam
meningkatkan daya
saing pariwisata
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
professional
Arah Kebijakan
Menjalin kerjasama
dengan daerah lain
dalam memasarkan
pariwisata Donggala
Penyiapan SDM yang
berkualitas di sektor
pariwisata
Meningkatnya wisata
kuliner yang tertata
dengan baik
Pembangunan kawasan
wisata kuliner
Menciptakan icon khas
daerah Donggala dalam
makanan dan minuman
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Penyiapan
masyarakat dan desa
sadar wisata
Penataan
infrastruktur wisata
kuliner
Peningkatan
aksesibilitas
(transportasi dan
komunikasi) menuju
DTW
V-30
Kabupaten Donggala 2015
5.6 Kebijakan Umum dan Program Pengembangan Wilayah Terpadu
Tabel 5.5
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH TERPADU
Tujuan
Sasaran
Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
Meningkatnya
Meningkatkan
ketersediaan
ketersediaan
dan rehabilitasi
infrastruktur
jaringan irigasi
pertanian dan
tersier dan
perikanan
quarter sampai
dengan Jaringan
Irigasi Desa
(JIDES) secara
optimal
Strategi
Pembangunan,
Arah Kebijakan
Melaksanakan
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
19 DI
Peningkatan
Peningkatan,
pembangunan dan
Rehabilitasi /
peningkatan
Pemeliharaan Daerah
sarana
irigasi (Jaringan irigasi
prasarana
irigasi
tersier dan kuarter)
melalui
sistim
dan
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
Program
alokasi
Peningkatan
anggaran
produksi
infrastruktur
pertanian /
irigasi
perkebunan
SKPD
Penanggungjawab
Dinas Kehutanan &
Perkebunan
Dinas Kehutanan &
Perkebunan
Program Penerapan
irigasi partisipatif
teknologi pertanian
Peningkatan
57,51% / 53,5%
operasi,
139 km
pemeliharaan dan
/ perkebunan
Program
Peningkatan
rehabilitasi
jaringan
irigasi
produksi,
melalui
sistem
produktivitas dan
mutu tanaman
irigasi partisipatif.
pangan untuk
Meningkatkan
mencapai
peran
15 DI
kelembagaan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
swasembada dan
Dinas Pertanian,
Peternakan & Kesehatan
Hewan
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
pengelolaan
irigasi
dalam
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
swasembada
Dinas Pertanian,
berkelanjutan
Peternakan & Kesehatan
proses
Program
perencanaan
SKPD
Penanggungjawab
pembangunan dan
peningkatan
pengelolaan
produksi,
irigasi.
produktivitas dan
Hewan
mutu tanaman
hortikultura
Dinas Pertanian,
berkelanjutan
Peternakan & Kesehatan
Program
Hewan
pencapaian
swasembada
daging sapi (PSDS)
dan peningkatan
penyediaan pangan
hewani yang aman,
sehat, utuh dan
halal
Dinas Pertanian,
Peternakan & Kesehatan
Hewan
Program
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
SKPD
Penanggungjawab
penyediaan dan
Dinas Pertanian,
pengembangan
Peternakan & Kesehatan
prasarana dan
Hewan
sarana pertanian
Program
peningkatan nilai
tambah, daya saing
industry hilir,
pemasaran dan
eksport hasil
pertanian
Meningkatnya
ketahanan
pangan
masyarakat
Memenuhi kebutuhan
pangan bagi
masyarakat
Meningkatkan
ketersediaan
pangan
(availability)
Memperluas
akses pangan
(accessibility)
Mengoptimalkan
pemanfaatan
Tingkat
konsumsi
2.100 Kkal dan
56,2 gram/hari,
PPH 82,5
pangan
penduduk
Rasio desa
dan
kecamatan
9,5%
yang rawan
pangan
pangan (utility)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Program Peningkatan
Dinas Kehutanan &
ketahanan pangan
Perkebunan
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Meningkatkan
Sasaran
Terpenuhinya
cadangan
Kualitas
pangan daerah /
Ketahanan
Pangan Wilayah
wilayah
Strategi
Meningkatkan
produksi pangan
Arah Kebijakan
Peningkatan
kemampuan
daerah dan
menejerial
membangun lumbung
kelompok Tani
pangan masyarakat
dalam berproduksi
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
Persentase
169%
rasio
produksi dan
konsumsi
penduduk
dan mengelola
lumbung
Menguatnya
sistim informasi
distribusi dan
Meningkatkan SIM
Distribusi dan harga
SDM pencatatan
pangan
informasi
harga pangan
Meningkatnya
Pemberdayaan
distribusi dan
Meningkatkan
harga pangan
Peningkatan
Presentase
ketersedian
infomasi
distribusi dan
harga pangan
Meningkatnya
Kualitas
Keragaman konsumsi
kegiatan kawasan
skor PPH
Konsumsi
pangan
rumah pangan
(Pola Pangan
Pangan
lestari (KRPL)
Pangan lokal
Sosialisasi “one
Penurunan Konsumsi
Beras
Meningkatnya
Sosialisasi kepada
75%
Harapan)
Penurunan
111 kg/kpt
konsumsi
beras pertahun
day no rice” dan
B2SA
Peningkatan
Presentase
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
90%
V-30
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
SKPD
Penanggungjawab
Program Peningkatan
Dinas Kehutanan &
ketahanan pangan
Perkebunan
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Target
Tahun 2016
72%
stageholder keamanan
kesadaran
sample pangan
pangan segar
pangan segar
stakeholder
segar yang
pangan segar
aman dari
terhadap
cemaran
Menurunkan jumlah
keamanan pangan
Intervensi derah
Prosentase
penduduk/daerah
rawan pangan dan
penurunanan
penduduk/daera
rawan pangan
peningkatan
jumlah
pendapatan
penduduk/daer
masyarakat
ah rawan
Peningkatan
pangan
Nilai Tukar
Meningkatnya
kesejahteraan
nilai tukar
petani, peternak
petani mencapai
≥100
Meningkatnya
Memperbaiki sistem
distribusi (distribution
system)dan jalur
pemasaran yang
jumlah
terintegrasi (integrated
kelompok tani
marketing channel)
yang
hasil-hasil pertanian,
diberdayakan
Meningkatnya
peternakan, perikanan
pertanian/perkebu
nan, pternakan,
perikanan
Subsidi bibit,
pertanian tepat
sasaran
Meningkatkan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
100
108
Nelayan
Peningkatan
dan bahan
Program
Pengembangan
Peternak
Nilai Tukar
produksi padi
jumlah dan tepat
99
Petani (NTP)
Nilai Tukar
pupuk dan saprodi
waktu, tepat
jumlah
kelompok tani
teknologi
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
SKPD
Penanggungjawab
11,7%
jumlah
h rawan pangan
dan nelayan
Indikator
Kinerja
keamanan
Menurunnya
Meningkatkan
Arah Kebijakan
Dinas Kelautan &
Perikanan
Perikanan
Tangkap
Program
Dinas Kelautan &
Perikanan
Pemberdayaan
22%
Ekonomi
Masyarakat
utama local
Kontribusi
Pesisir
sektor
36%
pertanian
V-30
Program
Dinas Kelautan &
Perikanan
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
yang
diberdayakan
Meningkatnya
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
terhadap
produktivitas dan
kualitas hasil-hasil
produktivitas
pertanian, peternakan
petani dan
perikanan
nelayan
Menurunnya
alih fungsi
lahan pertanian
pangan
Regulasi dan
PDRB
fasilitas
daerah
Meningkatkan daya
saing wisata melalui
pembangunan/penge
saing
mbangan kawasan
tourism area) di
Kota Donggala
Pengembangan
Dinas Kelautan &
Budidaya
Perikanan
Perikanan
Program
memperkuat
posisi tawar
Pengembangan
petani/peternak/ne
Sarana Dan
layan terhadap
Prasarana
mekanisme pasar
Perikanan Dan
Kelautan
dan berdaya
(integrated
SKPD
Penanggungjawab
pemerintah yang
berkelanjutan
Kawasan Ekowisata
Terwujudnya
Meningkatkan
kawasan wisata
daya saing
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
wisata terpadu
Menyediakan dan
Membangun Kota
Donggala sebagai
Kota wisata
Penciptaan atraksi
wisata alam dan
buatan yang
memperbaiki serta
menarik WisNus
menata dengan baik
dan WisMan di
daerah tujuan wisata
kawasan wisata
71.000
Jumlah
kunjungan
Pengembangan
wisatawan
Destinasi pariwisata
nusantara dan
Program
Pengembangan
Kontribusi
0,50
sektor
Pemasaran
Pariwisata
pariwisata
V-30
Pariwisata
Dinas Kebudayaan &
mancanegara
terhadap
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Dinas Kebudayaan &
Program
Pariwisata
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
(DTW) dengan baik
Arah Kebijakan
Indikator
Kinerja
terpadu
PDRB
untuk menarik
wisatawan
Target
Tahun 2016
(ADH Mendorong peran
konstan)
serta swasta dan
Pembangunan
masyarakat dalam
Jumlah
fasilitas dan
meningkatkan
destinasi
infrastruktur di DTW
daya saing
wisata yang
pariwisata
tertata baik
2
Mengemas paketpaket produk wisata
secara professional
Menjalin
kerjasama
dengan daerah
lain dalam
memasarkan
pariwisata
Donggala
Penyiapan SDM
yang berkualitas
di sektor
pariwisata
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
SKPD
Penanggungjawab
Kabupaten Donggala 2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator
Kinerja
Target
Tahun 2016
Program
Pengembangan
Wilayah Terpadu
SKPD
Penanggungjawab
Penyiapan
masyarakat dan
Meningkatnya
Pembangunan
desa sadar wisata
Penataan
wisata kuliner
kawasan wisata
infrastruktur
yang tertata
kuliner
wisata kuliner
Program
Jumlah wisata
50
kuliner yang
Pengembangan
Dinas Kebudayaan &
Pariwisata
Destinasi pariwisata
tersedia
dengan baik
Menciptakan icon khas
Program
Peningkatan
daerah Donggala
aksesibilitas
Pengembangan
dalam makanan dan
(transportasi dan
Pemasaran
komunikasi)
Pariwisata
minuman
menuju DTW
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Dinas Kebudayaan &
Pariwisata
Kabupaten Donggala 2015
5.7
Indikasi Rencana Program Kewilayahan Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Indikasi rencana program kewilayahan yang disertai kebutuhan pendanaan dapat dilihat
pada tabel 5.6 berikut ini :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Tabel 5.6
INDIKASI RENCANA PROGRAM KEWILAYAHAN YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
NOMOR
Urusan / Bidang urusan Pemerintah Daerah
dan Program / Kegiatan
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
2
3
1
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Lokasi
4
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
Catatan
Penting
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun
2017
Target
Kebutuhan Dana /
Capaian
Pagu Indikatif
Kinerja
8
9
Kawasan Agropolitan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Program
: Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Kegiatan :
Peningkatan Produksi,
Produktifitas Dan Mutu
Perkebunan
Kegiatan :
Penyediaan Sarana Dan
Prasarana Pertanian
Kegiatan :
Pembinaan Pasca Panen ,
Pengolahan Dan Pemasaran
Hasil Perkebunan
Kegiatan :
Pengembangan Pertanian
Meningkatnya Produksi
Hasil Perkebunan Setara
rata - Rata Produktifitas
Nasional
Meningkatnya Produksi
Hasil Perkebunan Setara
Rata - Rata Produktifitas
Nasional
Meningkatnya Produksi
Hasil Perkebunan Setara
Rata - Rata Produktifitas
Nasional
Meningkatnya Produksi
Hasil Perkebunan Setara
Rata - Rata Produktifitas
Nasional
Meningkatnya Produksi
Hasil Perkebunan Setara
Rata - Rata Produktifitas
Nasional
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
83%
2.057.500.000
92%
2.060.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala)
945.000.000
946.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala
305.000.000
306.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala
200.000.000
201.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala
607.500.000
607.000.000
V-30
Kabupaten Donggala 2015
NOMOR
Urusan /
Bidang
urusan
Pemerintah
Daerah dan
Program /
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program /
Kegiatan
Rencana
Tahun 2016
(Tahun
Rencana)
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Catatan
Penting
Lokasi
1
3
2
4
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
7
Target Capaian
Kinerja
8
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
9
Kawasan Agropolitan
Program
: Peningkatan Ketahanan
Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
Meningkatnya Luas
Lahan Perkebunan
Kegiatan :
Pegelolaan Lahan Dan Air
Meningkatnya Luas Lahan
Perkebunan
Kegiatan :
Pengembangan Pertanian
Pada Lahan Kering
Meningkatnya Luas Lahan
Perkebunan
Program
: Peningkatan Penerapan
Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Kegiatan :
Peningkatan Mutu SDM Dan
Teknologi Perkebunan
Tersedianya SDM Serta
Sarana Dan Prasarana
Pengolahan Hasil
Perkebunan
Tersedianya SDM Serta
Sarana Dan Prasarana
Pengolahan Hasil
Perkebunan
1.400
pohon
425.000.000
1.600 pohon
459.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala)
4 Kec
125.000.000
4 Kec
140.000.000
Kabupaten
(Kab.Donggala)
1.400
pohon
300.000.000
1.400 pohon
319.000.000
75%
250.000.000
80%
276.001.899
75%
250.000.000
75%
276.001.899
Kabupaten
(Kab.Donggala)
Dinas Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
Kabupaten Donggala 2015
Program
: Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana
dan Sarana
Pertanian(DAK & DAU)
NOMOR
Urusan / Bidang urusan Pemerintah
Daerah dan Program / Kegiatan
1
2
Pembuatan JUT
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
3
Peningkatan JUT
20
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Target
Capaian
Kinerja
5
20
Lokasi
4
Pembuatan Jaringan
air Irigasi Pertanian
Peningkatan Jaringan
air irigasi pertanian
Alsintan
Kegiatan :
Penguatan irigasi partisipatif
(HIBAH WISMP II)
Kegiatan :
Pengembangan alat dan mesin
pertanian
Kegiatan :
Pengembangan pertanian
(DAU)
Legalisasi kelompok
P3A/GP3A; Workhshop
kelompok P3A/GP3A;
Sarana penunjang di
daerah irigasi
Pembinaan UPJA;
Pengadaan alat
pengolah lahan, hand
tractor, perontok padi,
cultivator, mesin
penggiling padi;
Pengadaan alat tanam
Jumlah prasarana dan
sarana yang disediakan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
10.030.601.068
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
Catatan
Penting
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian
Kinerja
8
Kebutuhan Dana / Pagu In
9
20
20
40
Kabupaten
(Kab.Donggala)
10
kelompok
;4 DI;1
paket
Kabupaten,
Sindue, Labuan,
Sirenja, Banawa
Selatan,
Rio
Pakava
(kab.
Donggala)
1
tahun;4
0 unit;1
tahun
Kabupaten
Donggala)
50 unit
(kab.
V-30
10
kelompok;4
DI;1 paket
525,
1,260,000,000
1 tahun;40
unit;1 tahun
1,350,0
1,248,902,023
50 unit
1,300,0
472.500.000
Kabupaten Donggala 2015
Kegiatan :
NOMOR
Pendampingan petani dan
pelaku agribisnis (PUAP)
Urusan / Bidang urusan Pemerintah
Daerah dan Program / Kegiatan
1
Kegiatan :
2
Pengendalian pengawasan
peredaran pupuk dan pestisida
Kegiatan :
Pengembangan pertanian
(DAK)
Kegiatan :
Pengolahan lahan dan air
Program
: Pencapaian Swasembada
Daging Sapi (PSDS) dan
Peningkatan Penyediaan
Pangan Hewani yang
Aman, Sehat, Utuh dan
Halal
Sosialisasi dan
pengawalan PUAP;
Pendampingan petani
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
Kabupaten
Donggala)
(kab.
1
tahun;1
tahun
210,000,000
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
(kab.
1
tahun;1
tahun
210,000,000
Lokasi
3
Koordinasi pelaksanaan
pengawasan dan
pengendalian pupuk
dan pestisida
Pembuatan/Rehabilitas
JUT; Pembuatan Rehab
jaringan irigasi;
Pembuatan box bagi;
Irigasi permukaan;
Pembuatan embung;
Pembangunan APPO
4
Kabupaten
Donggala)
Kabupaten,
Sirenja, Banawa
Selatan,
Balaesang, Sojol
(kab. Donggala)
20
unit;20
unit;5
unit;1
unit;2
unit;1
unit
Sosialisasi dan
Identifikasi Lahan;
Survei Identifikasi
design (SID) PLA;
Pemantauan
Pengelolaan BANSOS
prasarana dan sarana
pertanian; Penyediaan
Prasarana dan Sarana
Lahan dan Air
Populasi Sapi
Kabupaten, SKPD
(Kab. Donggala)
1
Paket;1
Paket;1
Paket;1
Paket
39.637
1 tahun;1
tahun
Catatan
Penting
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian
Kinerja
8
9
245,
6,300,000,000
20 unit;20
unit;5 unit;1
unit;2 unit;1
unit
6,400,0
108,699,045
1 Paket;1
Paket;1
Paket;1 Paket
125,
3,381,000,000
40.820
31.936
33.089
Populasi Ayam Buras
274.76
9
295.376
V-30
Kebutuhan Dana / Pagu In
1 tahun;1
tahun
Populasi Kambing
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
245,
3,465,0
Kabupaten Donggala 2015
NOMOR
Urusan / Bidang urusan Pemerintah
Daerah dan Program / Kegiatan
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
Lokasi
2
Pengembangan agribisnis
peternakan
3
Pengembangan
Kelompok agribisnis
peternakan sap,
kambing dan unggas;
Pengadaan ternak sapi,
kambing, unggas;
Pengelolaan
PUSPITAKARTI
Tandau; Pelatihan
petugas
4
Kabupaten,
Banawa,
Sojol
Utara,
Banawa
Selatan, Labuan,
Sindue,
Sojol,
Banawa Tengah,
Rio
Pakava,
Sindue
Tombusabora
(kab. Donggala)
Kegiatan :
Pemeliharaan Kesehatan dan
pencegahan penyakit menular
ternak dan zoonosis
Operasional
vaksinasi;
Pengadaan obatobatan dan vaksin;
Sosialisasi penyakit
hewan menular;
Pelatihan petugas
kesehatan hewan;
Peralatan petugas
keswan
Kegiatan :
Pengembangan Insiminasi
Buatan
Pembinaan
kelompok melalui
kawin alam dan IB
1
Kegiatan :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
1
tahun;2
00
ekor;1
tahun;1
tahun;1
tahun
2,577,750,000
Kabupaten,
Labuan
(kab.
Donggala)
1
tahun;1
tahun;1
paket;1
paket;1
paket
556,500,000
Kabupaten
Donggala)
1 tahun
78,750,000
(kab.
V-30
Catatan
Penting
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian
Kinerja
8
Kebutuhan Dana / Pagu In
9
1 tahun;200
ekor;1
tahun;1
tahun;1
tahun
2,600,0
1 tahun;1
tahun;1
paket;1
paket;1
paket
600,
1 tahun
85,
Kabupaten Donggala 2015
NOMOR
Urusan / Bidang urusan Pemerintah
Daerah dan Program / Kegiatan
1
Kegiatan :
2
Penjamin pangan asal
hewanyang aman dan halal
serta pemenuhan persaratan
produk hewan non pangan
Kegiatan :
Pengatan kelembagaan
kelompok peternakan
Program
: Peningkatan
Produksi,Produkvitas dan
Mutu Tanaman
Hortikultura berkelanjutan
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
3
Pencegahan
kesmavet dan PAH
yang ASUH;
Bimbingan dan
pengawasan
praktek hygiene
sanitasi pada
produsen dan
tempat penjajahan
PAH; Sosialisasi
SOP
penyembelihan
ternak kurban dan
penerapan
kesrawan;
Pengelolaan RPH
dan pos keswan
Penguatan
kelompok
agribisnis
peternakan sapi,
kambing, unggas
dan babi
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
(kab.
2
paket;2
paket;1
paket;1
paket
141,750,000
(kab.
1 tahun
26,250,000
Lokasi
4
Kabupaten
Donggala)
Kabupaten
Donggala)
`Produksi BuahBuahan
26.267
ton
`Produksi Sayuran
11.499
t
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kab. Donggala Tahun 2016
V-30
1,438,500,000
Catatan
Penting
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian
Kinerja
8
2 paket;2
paket;1
paket;1
paket
1 tahun
27.580 ton
12.074 ton
Kebutuhan Dana / Pagu In
9
150,
30,
1,525,0
Kabupaten Donggala 2015
Kegiatan :
NOMOR
Produksi Pengembangan
Perlindungan dan pasca panen
Buah dan Tanaman Hias
Urusan / Bidang urusan Pemerintah
Daerah dan Program / Kegiatan
1
Kegiatan :
Program
Kegiatan :
2
Produksi Pengembangan
Perlindungan dan Pasca
Panen Sayuran dan
Biofarmaka
: Peningkatan Nilai
Tambah, Daya Saing
Industri Hilir, Pemasaran
dan Ekspor Hasil
Pertanian
Pengembangan sarana
pengolahan dan pemasaran
hasil pertanian (P2HP)
peternakan
jumlah koptan
pengelolaan pasca
panen; jumlah
perlindungan
tanaman buah;
jumlah koptan
pengembangan
Indikator Kinerja
Program / Kegiatan
3
Jumlah Paket
Penadaan Sayuran
dan Biofarmaka
Kabupaten,
Dampelas,
Banawa,
Banawa
Tengah,
Banawa
Selatan
(kab.Donggala
)
10
koptan;
10
koptan;
10
koptan
892,500,000
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Lokasi
4
Kabupaten,
SKPD (Kab.
Donggala)
Target
Capaian
Kinerja
5
Kebutuhan Dana /
Pagu Indikatif
6
1 Paket
546,000,000
C